Modul Tata Artistikku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



TATA ARTISTIK (ZUSIDA VARISKO, S.St)



2



DASAR DASAR TATA ARTISTIK https://firmanimmanksyah.xyz/tugas-dan-peran-penata-artistik-film/ https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/194149/8-Lembar-Kerja-PenataArtistik.pdf Asal mula art directing dari mise en scene pertunjukan teater yang artinya mengatur semua yang ditampilkan di atas panggung. Mulai dari Set, Properti, Kostum, Riasan, Efek, Gerak Pemain, hingga Tata Cahaya. Di film urusan tata cahaya diserahkan kepada penata kamera atau sinematografer. Urusan gerak pemain diatur oleh sutradara. Sejarah tata artistik ini dimulai ketika George Melies (1861-1937), sineas Perancis, ditahun 1896 mulai membuat film atau mendokumentasikan sebuah drama/pertunjukkan panggung. Awalnya dia mendengar diciptakannya alat yang bernama sinematografi. Alat itu bisa merekam gambar bergerak lalu diproyeksikan kembali ke layar. Kemudian dia berpikir bahwa bujet yang digunakan untuk membawa keliling rombongan teaternya bisa dirampingkan dengan hanya merekam adegan panggung lalu hanya membawa hasil rekaman tersebut keliling Eropa. Di mana muncul pendekatan bahwa dalam sebuah adegan merupakan kumpulan atau bangunan dari elemen dasar; shot-shot; berupa Long shot, Full shot, Medium shot serta Close up. Bertolak dari itulah, unsur-unsur artistik sebuah film yang terdiri dari set, property, dan kostum mulai berubah menjadi realis. Mulai ada tuntutan bahwa segala unsur artistik harus se natural mungkin. Karena di situ terdapat shot Close Up. Penonton dituntun untuk mengikuti setiap scene melalui proses dari gambar besar atau master ke gambar-gambar detail untuk lebih menerangkan setiap gerak tokoh karakter. Salah satu bagian penting dari kerja produksi acara siaran televisi adalah tata artistik. Bagian tata artistik ini mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mendesain dan menciptakan suasana sesuai dengan program acara televisi, sehingga acara tersebut secara visual menarik untuk ditonton. Tata Artistik sangat penting di dunia perfilman karena akan menciptakan kesan tersendiri pada sebuah film, keberhasilan dalam pembuatan film juga merupakan salah satu bantuan dari sebuah peran tata artistik.



3



1. Pengertian Tata artistik Tata artistik berarti penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film yakni berhubungan dengan pemikiran tentang setting (tempat dan waktu berlangsungnya cerita dalam film). Tata Artistik adalah kegiatan mempersiapkan sebuah lingkungan setting untuk sebuah film, fotografi atau produksi video. Lingkungan setting mencakup segala bentuk dan warna yang akan masuk kedalam sebuah frame yang diharapkan mampu menciptakan look dan mood tertentu. Artistik dalam film adalah segala sesuatu hal yang membuat sebuah film menjadi lebih berseni. Hal ini mencakup rancangan suatu skenario atau naskah yang berkelas. Di dalam produksi film memuat beberapa aspek yang mendukung salah satunya yaitu peran seorang penata artistik yang profesional dibidangnya. Menurut Suprapto



(2013 : 64) Penata Artistik adalah seorang yang ahli



dalam menata ruang atau lokasi pengambilan gambar sesuai dengan yang kehendaki dalam skenario. Ia bertanggung jawab untuk mendesain seluruh program produksi siaran televisi. Menurut Irwanto dkk (2014:193) bahwa Tata artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:14) Penata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada Stasiun penyiaran televisi atau Tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran TV atau Produksi Film. Dengan demikian kesimpulan penata artistik atau pengarah artistik menurut penulis adalah seseorang yang bertanggung jawab atas design suatu set lokasi saat shooting dan yang bertanggung jawab atas tata rias serta busana talent saat shooting. https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/194149/8-Lembar-Kerja-PenataArtistik.pdf



2. Tugas, Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik a. Peran Penata Artistik - Menurut Irwanto, dkk (2014:194), Penata Artistik bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistik mulai dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.



4



- Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:14) Penata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film. b. Tanggung Jawab Penata Artistik Menurut Irwanto dkk



(2014:194) dalam bukunya “Broadcasting



Televisi Teori Dan Praktik” ia mengungkapkan “Secara teknis penata artistic bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistic mulai dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.” Menggambarkan mengawasi



dalam



memutuskan



semua



elemen



dan



visual meliputi



fotografi,desain artistik dan animasi. Tanggung jawab lainnya yang lebih khusus yakni membangun atau menciptakan set nyata dari imajinasi sutradara. Selain itu penataan make up juga memastikan kontinitas make up yang sama, yakni dengan melakukan pemotretan hasil make up awal dan menjadikannya acuan untuk pemakaian make up ulang sehingga tidak akan terdapat jumping pada setiap scene selanjutya. c. Tugas Penata Artistik 1. Mengembangkan storyboard ,tata letak dan sketsa kasar untuk produksi televisi, bahan cetakan dan produksi film. 2. Melakukan konsultasi dengan produser, pengarah acara, dan semua kerabat kerja produksi serta tim teknis disain grafis untuk mendukung pelaksanaan produksi. 3. Melakukan pengawasan terhadap desain dan bangunan dekorasi televisi serta memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dan menentukan elemen dekornya. 4. Mengembangkan



dan



mengurus



anggaran



Artistik



serta



mengalokasikan dana untuk proyek yang khusus 5. Memesan, menginstalasi, mengoperasikan semua peralatan utama artistik serta mewujudkannya. 6. Membuat Konsep tata artistik (set, property, make up, wardrobe) 7. Membuat Breakdown penata artistik. 8. Membuat Floor plan. 9. Membuat foto lokasi dan foto sampling kostum.



5



10. Menyusun peralatan atau equipment. 11. Menyusun anggaran artistik. 12. Penyedia dan penata property. 3. Proses Kerja Penata Artistik Sebenarnya apa yang menjadi tanggung jawab seorang penata artistik adalah semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film atau tayangan sebuah acara. Pembuatan set, atau setting dari sebuah adegan menjadi tanggung jawab penata artistik. Sedikit berbeda dengan penata artistik televisi, seorang art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah pruction designer secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama dengan set decorator. Kewajiban mereka yang terbesar adalah berbagai aspek administratif dalam art department, seperti pembagian tugas pada tiap personel, penyiapan bujet dan scheduling dan juga mengatur dan menjaga quality control. Biasanya juga mereka bekerjasama dengan bagian yang lain, terutama bagian konstruksi, tak heran karena tugasnya dalam membuat set dari sebuah adegan. Tugasnya bisa dibagi tiga yaitu, pre produksi, produksi dan pasca produksi. a. Pra Produksi Penulis menyimpulkan bahwa Penata Artistik harus mempunyai konsep yang sangat matang diawal produksi maupun pra produksi adalah untuk memberikan masukan tentang make up, kostum yang sesuai dengan tema pada acara tersebut serta set design lokasi saat shooting,agar lebih nyata. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada tahap ini menurut Irwanto dkk (2014:204-205) 1.



Planning Meeting, Dalam pertemuan perencanaan program televisi atau



planning meeting, produser memaparkan konsep acara yang akan dibuat. Dalam ha ini produser didampingi oleh sutradara atau pengarah acara televisi. Atas penjelasan ini, piñata artistk menguraikan rencana tata artistik untuk mendukung acara tersebut, uraian ini dipaparkan dalam bentuk floor plan. Berikutnya, masingmasing departemen mempelajari kembali apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property,serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh piñata artistik.



6



2.



Production Meeting, Dalam pertemuan ini, pengarah acara bertindak



memimpin acara meeting produksi. Masing-masing penangung jawab tim memaparkan tugas yang akan dilakukan secara lengkap, ini penting agar departemen lainnya juga memahami konsep acara secara keseluruhan. Dalam meeting produksi, peñata artistik sudah harus mengajukan anggaran yang diperlukan dalam tata artistik. 3.



Technical Meeting, Ini merupakan pertemuan terakhir, dimana masalah



teknis dibahas. Segala kebutuhan produksi harus selesai dilakukan alias segala sesuatunya ready to use. 4.



Melakukan bedah skenario, ini untuk mengetahui semua set yang



diperlukan untuk semua adegan termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka penata harus mulai membuat list set/breakdown tata artistik apa saja yang diperlukan. Jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan (misal berbicara di sebuah bandara udara), maka art director harus mulai membuat list set apa saja yang diperlukan.yang sesuai dengan aslinya dengan bujet yang standar, maka namanya pun akan semakin dikenal. 5.



Menentukan tim/divisi yang berada dibawah tanggung jawab penata artistik.



6.



Melakukan riset atau hunting lokasi untuk menentukan menyesuaikan



lokasi dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan script yang telah



didapat.



Kemudian



dalam



proses selanjutnya



adalah



menemukan lokasi dan meneliti tempat tersebut. Lokasi yang digunakan harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan kedalam perencanaan teknis dan non teknis. Kemudian dilakukan penjejakan lokasi-lokasi harus bener-benar diteliti apakah aman terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. 7. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi keselamatan. 8. Merinci apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film. Jika sudah tau set apa saja yang dibutuhkan maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya property kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan. Tak hanya properti yagn kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, di sini jika merupakan produksi besar, art director bisa bekerja sama dengan bagain konstruksi. Misalnya saja, setting dari sebuah



7



adegan adalah di tahun 1942 saat perang dunia kedua masih berkecamuk, ia harus dapat mencari properti benda-benda yang mewakili tahun tersebut sampai ke pakaian yang akan dikenakan oleh tokoh-tokohnya. Penata artistik memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk floorplan. Berikutnya, masingmasing department mempelajari apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property, serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh penata artistik 9. Penata Artistik meminta persetujuan sketsa set yang telah di buat kepada produser dan sutradara. 10. Merinci Budget yang di butuhkan. tentu saja setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus di keluarkan,jika memang budget terbatas,maka deengan sendirinya ia harus pintar-pintar membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar, maka namanya pun akan semakin dikenal. 11. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka Penata Artistik mengecek keseluruhan persiapan artistik sampai pada tahap produksi



b. Produksi Menurut Irwanto dkk (2014:207) Dalam bukunya “Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik”. ”Pada saat produksi, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan apa



yang



diharapkan,



sesuai



dengan



scenario



dan



dalam



tampak



gambarnya pun terlihat nyata.” Menurut Irwanto dkk, (2014:207) Pada saat produksi maka setiap scene penata artistik perlu ada dan berada didekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan scenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia terlibat langsung misalnya membentulkan letak set atau property yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Dari kedua kutipan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa pada tahap ini penulis harus selalu didekat sutradara hal ini dikarenakan penulis harus cepat dan cermat mengatasi kesulitan yang timbul didalam set. Penulis juga harus menjaga



8



kontinity artistik. Penulis harus sigap dan cepat untuk mempersiapkan property, wardrobe yang diperlukan pada setiap scene nya. Penulis juga harus mempersiapkan keperluan untuk scene per scene berikut dari makeup, wardrobe, lokasi dan property tambahan hal ini dilakukan agar pada saat pengambilan gambar dan suara dimulai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Setelah memepersiapkan segala keperluan untuk setiap scene nya, penulis mengambil gambar menggunakan kamera digital yang telah disiapkan kru khusus untuk keperluan penata artistik. Hal ini dilakukan untuk menghindar terjadinya jumping. Setelah tahapan-tahapan pra produksi dipersiapkan secara konsep yang matang, tahapan produksi pun dimulai. Pada tahapan produksi ini seorang Penata Artistik terus mengikuti proses shooting untuk mempersiapkan semua kebutuhan dan mempersiapkan kostum yang akan dipakai saat produksi dan lokasi yang ada kebanyakaan setiap segmentnya di outdoor sehingga penulis harus memperhatikan make up host dan penampilannya agar tidak terlihat aneh saat dikamera. Tahapan ini juga dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi agar semua proses produksi sesuai dengan apa yang dijadwalkan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan konsep yang sudah dibuat setiap kru diharuskan bekerja sama dalam tahapan produksi. Penulis selaku Penata Artistik bertanggung jawab penuh atas kelengkapan keseluruhan gambar yang ditampilkan. - Hal-hal yang dilakukan penulis saat proses disaat produksi diantaranya: 1. Set Property, Setingan penulis buat kebanyakaan memakai lokasi indoor jadi,dalam satu rumah bisa di set menjadi 3 set tempat yang berbeda,pastinya menggunakan banyak property yang harus di sewa dan dibawa oleh para team. 2. Wardrobe, Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:22) “Wardrobe merupakan orang yang bekerja mengatur segala bentuk pakaian atau yang dikenakan pemain dalam melakukan adegan sesuai dengan tuntutan cerita atau skenario”. Penggunaan kostum pada program ini penulis menyesuaikan dengan tema cerita dari program itu sendiri, dimana program ini yang bertema tentang vespa tahun 60 maka segala sesuatu



yang ditampilkan dalam



program



ini



sesuai



dengan



konsep.Kemudian kostum yang digunakan juga berkonsep lebih santai agar cocok dengan konsep.



9



3. Make Up, Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:23) Make up kerap diartikan melukis dengan bahan dan alat Kosmetik (Paningkiran: 10). Make up juga dikatakan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam cerita. Riasan wajah yang digunakan host, penulis berikan hanya menggunakan lipsglos dan sedikit bedak. Dikarenakan host tersebut tidak terbiasa memakai make up



jadi penulis hanya



memakaikannya tipis-tipis agar tidak kelihatan pucat dan berminyak saat dikamera. Jika shooting berlangsung penulis selalu standby di lokasi, karena selalu ada hal-hal yang kurang saat didepan kamera, berkeringat, rambut yang berantakan penulislah yang membetulkannya.



c. Pasca Produksi Menurut Irwanto Dkk (2014:207), “Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik”. “Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat dalam art departemen, dilihat kekurangan-kekurangan pada saat pengambilan gambar. Kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain.” Menurut Irwanto, dkk (2014:207), “Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat di dalam art dilihat kekurangan- kekurangan pada saat pengambilan gambar kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain”. Pada tahapan ini, penulis sebagai Penata Artistik membenahi kembali segala sesuatu yang telah dipakai lokasi. Tahapan ini juga menjadi akhir dari seluruh rencana kerja yang akan penulis susun menjadi laporan kerja Penata Artistik. Tugas seorang penata adalah sebagai pembelajaran untuk produksi yang akan datang. Evaluasi adalah hal yang perlu diperhatikan pada setingan yang dihasilkan dari make up, dan wardrobe sudah sesuai dengan konsep. Hal ini harus lebih diperhatikan agar kesalahan saat produksi tidak terulang kembali.



4.



Unsur-Unsur Artistik



10



Terdapat unsur yang sangat penting dalam sebuah pembuatan program televisi yang berkaitan dengan keindahan tampilan visual dari sebuah program televisi, unsur tersebut dinamakan unsur artistik, yang meliputi : a. Set/Television scenary,



Set adalah struktur yang dibuat non permanen yang



sifatnya sementara yang digunakan dalam produksi program TV. Set juga dikatakan sebagai penuangan ide artistik secara real yang didapat dari penjabaran suatu konsep latar cerita. Latar ini merupakan pendukung dari area shooting. Santosa (Tanpa Tahun: 378), set/panggung merupakan gambaran tempat kejadian lakon, diwjudkan oleh tata panggung dalam pementasan. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak penata artistik, sutradara,dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Penuangan ide artistik secara real yang didapat dari penjabaran suatu konsep background. Background ini merupakan pendukung dari area shooting. Pekerja yang terlibat dalam pembuatan set disebut set builder.



contoh gambar set b. Properti, Herbert Zettl dalam Camera Television Production Handbook (2003 : 375) pengertian properti adalah : Berbagai macam perabot juga barang yang tergantung pada dinding yang akan membentuk suasana tertentu dari sebuah ruangan selain dari dindingnya itu sendiri. Bayu Widagdo, pengertian Production Property adalah segala barang dan perangkat kerja untuk keperluan produksi pembuatan film. Production property ini merupakan logistik produksi termasuk di dalamnya yaitu icon-icon kecil yang perlu di fikirkan secara cermat, tidak bisa diabaikan begitu saja RM. Soenarto, properti adalah berbagai perlengkapan untuk mengisi bangunan set seperti meja, kursi, hiasan dinding, meja kerja, foto keluarga, dll. Catatan untuk pemilihan properti adalah properti harus sesuai dengan suasana,



11



tingkat sosial dan penyesuaian seperti yang tercantum dalam naskah. Pekerja yang terlibat dalam pengerjaan dan penataan properti disebut property man.



Contoh gambar property c. Tata Cahaya, Tata cahaya sangat berkaitan dengan tata panggung/set. Tanpa adanya penataan cahaya, panggung yang sudah ditata berikut properti tidak akan bisa dinikmati penonton. Program-program televisi tertentu, bahkan menjadikan pencahayaan tidak sekedar menerangi panggung/set namun ditata sedemikian rupa sehingga menampilkan efek mewah dan gebyar misalnya di program perayaan ulang tahun atau music show.Tata cahaya sangat berkaitan erat dengan pekerjaan dari divisi videografi.



contoh gambar tata cahaya d. Greenary, Greenary atau nama lainnya adalah penghijauan.Tema-tema acara tertentu memerlukan sejumlah tanaman untuk menghias set/panggung. Tanaman ini dapat berbentuk tanaman asli dapat juga tiruan.



12



e. Kostum Pemain Tata Busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk menggambarkan tokoh. (Buku Seni Teater). Gerald Millerson menuliskan dalam bukunya Television Production Handbook, bahwa dalam produksi televisi yang sederhana anda tidak membutuhkan kostum, namun jika anda terlibat dalam sebuah produksi komersial yang melibatkan aktor, anda bisa menyewa atau meminjam ke sekolah teater atau departemen artisitk yang biasanya memiliki stok pakaian yang dapat dipinjam. Kostum yang digenakan dua artis di atas termasuk kostum yang biasanya didapatkan dari penyewaan butik/ didesain secara khusus oleh desainer pribadi atau stylist di stasiun televisi untuk sebuah acara konser/pesta yang akan sulit ditemukan di mall. Kostum dalam televisi harus membuat pemain tampil percaya diri saat di “close up" sehingga selain menyesuaikan dengan naskah, perlu dipikirkan kenyamanan pemain dalam mengenakan kostum sehingga tidak mengganggu ruang gerak dari pemain saat beradegan. Aturan mengenai warna dan motif juga harus diperhatikan. Keseluruhan desain warna harus seimbang antara pewarnaan dari set, kostum dan make up dan penting khususnya dalam tayangan televisi yang menampilkan acara musik ataupun variety di mana long shot lebih banyak digunakan dari total scene, yang biasanya akan memperlihatkan aktor, penari, set dan properti. Kostum juga dapat dilengkapi dengan aksesoris sesuai dengan kebutuhan.



13



f. Tata Rias Seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Alasan penggunaan tata rias : 1. Meningkatkan penampilan



Penggunaan lipstik untuk meningkatkan penampilan 2. Mengoreksi/memperbaiki penampilan



Contoh riasan memperbaiki tampilan wajah. 3..Mengubah penampilan



Contoh riasan mengubah penampilan



14



Secara umum, tata rias digunakan sehari-hari oleh wanita untuk memberikan aksen dan memperbaiki penampilan. Tata rias juga dapat digunakan untuk perbaikan seperti memperlebar mata yang sipit dan pelengkungan dagu ataupun memperbaiki hidung yang pendek , atau perbaikan lain yang sifatnya minor. Jika seseorang memerankan tokoh yang spesifik, perubahan yang lengkap dari penampilan akan sangat diperlukan. Perubahan yang dramatis dari usia, suku, karakter dapat diselesaikan melalui teknik tata rias yang kreatif. g. Dekorasi dan pewarnaan Dekorasi dan pewarnaan merupakan bagian artistik yang melengkapi tata panggung/ set. Dekorasi dan pewaraan disesuaikan dengan tema set dan properti yang digunakan. Dekorasi dan pewarnaan ini dapat dikerjakan oleh set builder, propertyman tergantung dari jenis dekorasinya atapun oleh painter jika hanya pewarnaan.



15



h.



Flooring Cloth Flooring cloth adalah dekorasi lantai yang merupakan bagian dari penatan set/panggung. Lantai dari setiap set dapat ditata dengan memanfaatkan cat, karpet, stiker, dsb.



Dekorasi lantai berupa polet biru dan Merah pada Set Sarah Sechan. 



Komposisi Tata Artistik Memahami komposisi dalam tata artistik adalah suatu keharusan, karena komposisi adalah suatu unsur yang sangat penting dalam penciptaan karya seni. Secara sederhana komposisi diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam objek, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Jadi, pengetahuan tentang komposisi akan berguna untuk mendapatkan



16



keseimbangan pandangan yang harmonis. Sederhananya, komposisi adalah salah satu istilah untuk mendapatkan keseimbangan bentuk.



Golden Section Istilah golden section biasanya digunakan untuk menentukan proporsi yang tepat antara panjang serta lebar pada empat persegi panjang. Teori ini sebenarnya merupakan temuan bangsa Yunani Kuno yang digunakan selama berabad-abad.Contoh golden Section yang baik misalnya perbandingan ukuran 5 X 3, dimana 5 untuk panjang dan 3 untuk lebar. Perbandingan lebar dan panjang yang lebih besar atau lebih kecil dari angka ini biasanya akan membuat bentuk lebih kurus atau memanjang sehingga terlihat kurang kokoh atau kurang seimbang. Balance atau keseimbang merupakan kesamaan unsure- unsur yang berlawanan atau bertentangan. Walaupun kelihatan bertentangan, dalam sebuah karya seni sebetulnya saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jadi, unsurunsur yang bertentangan tidak perlu menggunakan bentuk yang sama, karena yang tidak sama juga dapat menghadirkan keseimbangan yang menarik dengan syarat terdapat kesamaan antara nilai masing-masing.HarmonicHarmoni atau keselarasan juga harus diperhatikan, takni dengan memadu unsur-unsur : Garis, Bidang, Bentuk, Warna, Nada, Rasa, dan Komposisi.Dengan demikian, setiap unsur dari suatu karya seni adalah perlu bagi karya seni itu sendiri. Setiap unsur harus memerlukan, menanggapi dan memunculkan keselarasan bentuk. Ritme Dalam karya seni, Irama terbentuk karena pengulangan atau repetition dan gerakan atau movement. Paling tidak, ada tiga hal yang menjadikan terjadinya ritme atau irama: Pengulangan bidang dan bentuk atau garis dengan jarak dan bentuk yang samaPerbedaan ukuran/bentuk yang teratur



17



dan berkelanjutanPerbedaan jarak dan ruang yang terus menerus antara bentuk dan bidang yang selaras dalam gerak.KontrasKontras adalah perbedaan keadaan yang satu dengan yang lainnya secara mencolok atau berlebihan. Misalnya perbedaan tinggi rendah suatu obyek, vertical horizontal garis. Susunan warna yang bertentangan juga bisa menimbulkan suatu kontras. Intinya, kontras dibutuhkan untuk memberikan variasi pada penonton (kalau dalam hal ini film & tv) agar tidak menimbulkan kebosanan.







Menentukan element artistik produksi Departemen artistik bertanggung jawab terhadap perancang set film. Tugasnya



biasanya bekerjasama dengan Sutradara dan Kameramen. Yang termasuk di dalam Art



Departement



adalah



setting,



make



up,



wardrobe,



property.



Untuk setting di sini bertugas sebagai pengatur dan pembuat setting lokasi sesuai dengan apa yang di inginkan dalam cerita. Di sini setting di tekan untuk membuat setting lokasi sedetail mungkin. Make Up juga harus bisa membuat suatu karakter dari talent lebih hidup. Wardrobe di sini tugasnya mencari baju dan kostum yang akan di gunakan oleh pemain. Property di sini erat sekali kaitanya dengan setting. Karena untuk menciptakan setting yang detail di butuhkan properti-properti guna untuk mendukungnya. 1.



ProductionDesigner



Bekerja sama dengan produser dan sutradara untuk menentukan bagaimana mereka melihat sebuah film, dengan pilihan warna, tekstur, dan bahan-bahan yang menentukan dan berkontribusi terhadap nada emosi / rasa / jiwa dari sebuah film. Designer Produksi mengawasi pencarian lokasi, desain set, mengawasi penyusun cetak biru, seting bangunan dan kostum.



18



2. Art Director Bertugas sebagai Pengarah artistik dari sebuah produksi. Orang ini bekerja dengan studio dan produser eksekutif untuk menciptakan sebuah film yang indah dilihat dari berbagai aspek. Seperti pencahayaan, setting dll. 3. Set Director Bertanggung jawab atas pelaksanaan gambar rinci dari set dan konstruksi bagianbagian dalam setting yang akan dibangun. Dia dapat mendeskripsikan gambar dari Produksi Designer atau Art Director dan kemudian mengawasi pembangunan konstruksi settting. 4. Construction Coordinator Setelah menerima rencana set dari Set Designer, orang ini bertanggung jawab untuk mengelola kru yang membangun set. Mereka juga mengatur anggaran dalam pembangun Set dan memantau semua biaya ditetapkan. 5. Set Decorator Bekerja sama dengan Perancang Produksi ( Production Designer ) untuk mencapai tampilan visual seindah mungkin.. Ia yang menentukan set akan dihiasi dengan furnitur, gorden, tekstur, atau yang lainnya.



19



6. Master Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi . Orang yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan anggaran property, untuk memilih property, positioning property, dan memelihara semua property. Propertys adalah barang-barang yang dibawa atau ditangani oleh Actors, termasuk makanan dan minuman, kantor atau perlengkapan rumah tangga, uang, senjata, alat, mainan, permainan, dan sebagainya. 7. Costume Designer ( Wardrobe ) Bertanggung jawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi. Orang yang bertanggung jawab untuk meneliti dan merancang kostum dan yang menyertai aksesori untuk para aktor & aktris dan mengawasi pembuatan pemasangan, akuisisi, dan penyewaan wardrobe.



8. Key Costumer Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film. Individu yang bertanggung jawab kepada perancang kostum ( Costumer Designer ) untuk pemilihan, akuisisi, sewa, dan perawatan dari semua wardrobe. Orang ini juga mempersiapkan kostum breakdown dan selalu berkonsultasi dengan perancang kostum dan manajer produksi.



20



9. Key Make-Up Artist Bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario



pada



saat



syuting.



Individu yang bertanggung jawab dengan



aplikasi



makeup



pada



aktor, aktris, dan figuran. Make-up Artis



juga



bertanggung



jawab



untuk menyiapkan jadwal makeup dan untuk mengawasi dan berkoordinasi dengan anggota lain dari departemen makeup, termasuk asisten, body make up artis, efek khusus makeup dan penata rambut. 10. Key Hair Stylist Menata gaya rambut yang diperlukan sesuai dengan cerita, pemotongan , warna, dan mencuci rambut dan wig dari semua aktor dan aktris. Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan. Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris. 11. Art & Property 



Membaca dan mempelajari naskah film







Membuat breakdown property sesuai naskah berdasarkan kebutuhan art dan property pada setiap scene







Menyiapkan property pada saat shooting



12. Green Departement  Mengadakan bahan kebutuhan untuk penghijauan  Melah-milah jenis tanaman yang akan digunakan  Melaksanakan penghijauan sesuai kebutuhan dibawah koordinasi Set Decorator  Membuat batu-batuan atau aksesoris yang lain jika diperlukan  Membongkar bila produksi telah usai untuk disimpan atau dimusnahkan



21



Melakukan Virtual Set Pernah melihat Tayangan Acara di salah satu Tv ???,. bagi kita insan videography tentu begitu terpikat dg tampilan yg di sajikan, dimana hanya dengan sekali sentuh ke layar maka tampilan gambar berubah sesuai keinginan pembawa acara, seolah2 memakai Touchscreen raksasa,. Pada dasarnya acara ini menerapkan tekhnologi Studio Virtual atau yg lebih dikenal VIRTUAL SET.. Apa itu virtual set & bagaimana cara kerjanya : Virtual Set dengan tracking system adalah generasi lanjutan setelah chroma set. System ini memungkinkan kamera untuk bergerak sinkron dengan background/virtual set. Cara kerjanya adalah dengan jalan komputasi menangkap pergerakan kamera, mencatat koordinatnya dan meneruskan ke virtual camera yang ada di engine virtual set. Setiap kali kamera bergerak, pergerakan tersebut akan dibaca oleh engine yang otomatis akan menyesuaikan koordinat backgroundnya. Cara pengenalan koordinat studio ada beberapa cara, beberapa vendor virtual set menggunakan tracking system yang berbeda. Ada yang berdasarkan “4 points recognition”, grid, dan infrared. Untuk 4 points misalnya. Kamera studio yang dipasang Tracker Box akan mendefinisikan 4 titik persegipanjang dengan skala perbandingan panjang dan lebar yang tercatat. Mesin virtual set akan mendefinisikan ulang skala persegipanjang tersebut di komputer dengan perbandingan yang sama. Untuk menyamakan definisi dan spesifikasi kamera seperti jenis lensa, Max/min Pan, max/min Tilt, dan pedestal height diperlukan sebuah proses sinkronisasi dengan virtual set engine di komputer. Proses ini dinamakan kalibrasi. Sistem grid mempunyai cara yang berbeda lagi. System ini mengenali posisi atau melakukan sinkronisasi melalui kotak-kotak tipis yang dipasang di studio. Komputer akan membaca grid itu sebagai sebuah patokan dari posisi, lokasi dan skala dari studio. Infrared mempunyai metode yang hampir sama dengan 4 point, tetapi dia mengenali dari jarak antara kamera dengan sensor infrared. Kamera menghasilkan citra dengan latarbelakang biru atau hijau, yang akan dikey oleh keyer, lalu gambarnya digabungkan secara realtime dengan Background yang berada di Virtual Set engine. Jadilah foreground yang sinkron dengan background, seolah-olah dalam satu tempat.



22



TATA CAHAYA MODUL BROADCASTING GRADE 6 A. TATA CAHAYA 1. Prinsip Dasar Lighting  Back Light: Penyinaran dari belakang objek dengan kedudukan sejajar dengan bidang vertikal yang melalui sumbu optic kamera; penyinaran yang dipasang di belakang tepatnya di tengah-tengah objek.  Key Light: Merupakan sumber penyinaran yang terarah dan sumber penyinaran terhadap suatu objek atau area tertentu; sinar utama yang dituju kepada objek dan akibatnya penyinaran ini akan menimbulkan bayangan. Penempatan key light ini pada 30 – 40 derajat di samping atau kanan kiri nose line dan 30 – 40 derajat di atas objek.



 Fill Light: Penyinaran tambahan dengan tujuan tertentu, yaitu untuk mengurangi bayangan dari samping akibat penyinaran dari penyinaran lainnya; pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras dari key lighting. Fill light diletakkan 30 derajat di sebelah view line dan posisi berlawanan dengan posisi key light.



2. Jenis-jenis Lighting Untuk jenis-jenis lighting ada beberapa yang sering digunakan untuk program musik atau program variety show dalam mendukung kualitas program.  Follow Spot: Jenis lampu dengan ukuran panjang dan dioperasikan oleh seorang operator lighting, fungsinya untuk menyorot atau



23



mengikuti gerak pemain di atas panggung. Follow spot berdaya 575 sampai 5000 watt.



 Par64 (Parabolic Aluminized Reflector 64): Istilah untuk lampu sorot yang berkekuatan 500 dan 1000 watt. Lampu ini biasanya dipaket dengan istilah bar. Satu bar terdiri enam par64 unit, berarti kebutuhan listrik untuk satu bar 6000 watt. Standar warna lampu ini terdiri tiga, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood). Penggunaannya disesuaikan dengan dibutuhkan.



 Fresnell: Lampu dasar yang berwarna kuning. Kekuatannya mulai 1000 dan 2000 watt. Fresnell sebagai lampu netral untuk kejernihan hasil gambar yang dihasilkan kamera, digunakan untuk studio.



 Effect Light: Komponen peralatan tata cahaya yang banyak digunakan untuk lampu efek. Efek light terbagi dua jenis, yaitu scanner dan moving light. Kapasitas wattnya bervariasi mulai dari



24



250, 575, 1200, 1500, dan 2000 watt. Efek light dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console.  Scanner: Effect lighting ini mempunyai gerakan cepat karena reflector berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan, yaitu jangkauan area terbatas. Gerakan vertikal ± 230° dan horizontal ±75°.



 Moving Light: Lampu ini terdiri dari dua jenis, yaitu moving light wash dan moving light spot. Memiliki beberapa fasilitas lebih lengkap daripada scanner, pada fungsi iris, zoom, atau frost. Gerakannya lebih lambat dari scanner, tetapi jangkauannya lebih luas.



 Kinoflo: Lampu mirip neon dengan empat bohlam neon merek kinoflo. Satu bohlam 75 watt, berarti jumlah intensitas cahayanya sebesar 300 watt. Kelebihan kinoflo cahayanya lembut sehingga banyak sekali orang menggunakan untuk wajah seorang model, namun sifat cahaya yang rata (flat).



25



 Blonde: Jenis lampu ini biasa digunakan untuk shooting program sinetron, memiliki 1000-2000 watt berwarna kuning terang, cahayanya menyebar namun dapat juga digunakan untuk fokus pada satu titik.



 Readhed: Lampu jenis ini juga lebih umum digunakan untuk shooting sinetron atau program nondrama. Readhed berfungsi sebagai key light dan fill light. Kapasitasnya 800 watt.



 Flood Light: Biasanya digunakan untuk back light,



kapasitasnya



1000 watt.



 HMI Light: HMI light terdiri dari dua jenis, 575 watt dan 2500 watt. HMI 575 watt sangat baik untuk digunakan di sudut ruangan atau sudut-sudut kecil karena bentuknya yang lebih sedikit kecil. HMI 2500 watt, digunakan untuk day light cocok digunakan untuk siang hari, ilustrasi sinar cahaya matahari di dalam ruangan maupun sebagai penyeimbang warna di suatu kondisi.



26



 City Light Calour/Wash: Dipakai untuk nuansa warna pada suatu area. Dapat digunakan sebagai alternatif penggantu par. Kapasitasnya 2500 watt.



 Mirror



Ball:



Bentuk



bulatan



yang



ditempeli



kaca.



Tidak



menghasilkan sinar tetapi merefleksikan sinar.



3. Peralatan Pendukung  Smoke Machine: Alat yang mengeluarkan asap di studio untuk memberikan efek indah dan dramatik pada lighting. Penggunaan smoke juga untuk menampilkan kesan kuat dari sorot effect light dan par. Daya listrik smoke machine sekitar 1000 watt. Dikedalikan melalui lighting console.



27



 Dry Ice: Asap putih yang melayang rendah. Fungsinya untuk membangun



suasana



dramatik



dan



indah



suatu



pertunjukan



dikendalikan secara komputerisasi melalui lighting console.



 Hazer: Spesial efek ini hampir mirip dengan smoke machine, namun asap yang keluar lebih halus dan tidak kentara. Hazer umumnya digunakan untuk studio. Kesan berkabut yang dapat membuat jalannya alur sinar cahaya moving light tampak tajam. Hazer juga menjadi pendukung dalam penciptaan suasana warna-warrna yang dikeluarkan oleh par64 dan effect light. Kebutuhan daya listrik kurang lebih dari 1000 watt.



 Bubble:



Untuk



penambahan



effect



keindahan,



bubble



ini



mengeluarkan balon udara kecil sangat banyak, yang dihasilkan dari cairan yang dihembuskan oleh angin yang diciptakan oleh mesin dengan sedemikian rupa.



28



 Conffeti: Conffeti adalah sebuah stick pipa panjangnya mulai dari 25 cm sampai 1 meteran. Di mana akan keluar kertas kabur kecil, bilamana letuskan. Conffeti umumnya digunakan pada akhir acara sebagai ungkapan kemeriahan.



 Firework: Kembang api sangat banyak modelnya, ada seperti air mancur disebut pyro. Water fall di mana percikan air mancur bukan dari bawah melainkan dari atas ke bawah.



 Snow Machine: Mesin yang dapat mengeluarkan busa putih, seperti layaknya salju.



29



30



TATA SUARA 1. Istilah Umum Audio  Audio Effect : Jenis suara atau bunyi yang digunakan untuk mendukung atau menegaskan adehan, misalnya adegan kaca pecah, diberikan suara kaca pecah, adegan pintu dibuka memberikan efek suara bunyi pintu dibuka, tujuannya untuk mempertegas adegan tersebut.  Audio Balance : Proses, penyatuan, penyelarasan, dan keseimbangan berbagai jenis musik. Disebut juga sound ceck atau balancing sound untuk mendapatkan hasil audio yang diinginkan oleh penata audio atau sound director yang bekerja di console audio.  Audio Monitor : Seperangkat audio system yang mengeluarkan suara, sebagai alat control audio dalam performance, pemain musik atau penyanyi dalam produksi siaran televisi.  Audio Mixing



: Istilah untuk keseimbangan, kesesuaian, dan



keselarasan audio materi program televisi pada proses pascaproduksi sebelum materi tersebut ditayangkan.



2. Jenis-jenis Microphone  Boom



Microphone



:



Microphone



yang



digantung



dengan



memanfaatkan tempat penyangga, diarahkan mengikuti sumber suara. Boom Microphone banyak digunakan untuk produksi sinetron dan film.  Stand Microphone : adalah microphone yang diletakkan pada stand. Jenisnya ada dua, yaitu floor stand dan table stand. Digunakan untuk pidato, diskusi, MC, performance musik, dan vokalis band.  Handheld Microphone : Microphone yang digunakan dengan dipegang. Biasa digunakan untuk wawancara atau reportase berita, serta pada live performance musik dan penyanyi.  Clip On : Microphone kecil yang diletakkan sekitar 20cm (sekitar leher) dari sumber suara. Biasanya digunakan untuk shooting yang tidak banyak bergerak, misalnya talk show dan interview. Kelemahan



31



clip on sering mendapatkan gangguan gesekan dari rambut atau baju objek.  Wireless Microphone : adalah microphone yang menggunakan gelombang frekuensi suara sebagai pengantar menggantikan kabel. Kelemahan wireless microphone seringnya muncul gangguan induksi dari peralatan elektronik atau mesin lainnya, seperti lampu neon atau genset. Produksi siaran televisi yang sering menggunakan pada program musik dan reality show. Karena tidak menggunakan kabel sumber suara bisa bergerak bebas.



3. Prinsip Kerja Mikrofon Pada dasarnya mikrofon adalah sarana untuk merubah enerji suara menjadi enerji listrik. Ada beberapa jenis mikrofon ditinjau dari prinsip dan cara kerjanya : -



Karbon



- Telephone Microphone



-



Keramik



- Hydrophone



-



Ribbon



- Ribbon Microphone



-



Moving Coil



- Dynamic Microphone



-



Capacitor



- Cendenser Microphone



Dari semua prinsip kerja tersebut hanya dua terakhir yang banyak dipakai dalam rekaman film, video dan musik, baik distudio maupun di lokasi. Pada mikrofon DYNAMIC, sebuah membran akan bergetar apabila terkena enerji suara, getaran ini diteruskan pada sebuah kumparan kawat yang disatukan dengan membran tersebut. Kumparan ikut bergetar, apabila didalam kumparan tersebut diletakkan magnet maka timbul listrik dikedua



ujung



kumparan



tersebut.



Listrik



ini



secara



langsung



dihubungkan dengan kabel dan diteruskan ke mixer suara atau ke alat perekam suara.



Sedang mikrofon CONDENSER bekerja berdasarkan beberapa cara :  AF CAPACITOR - sebuah elektrode metal yang sangat tipis (biasanya lembar plastik yang dilapis metal) ditempatkan didepan elektrode lain (counter electrode) yang terbuat dari logam atau



32



keramik yang dilapis logam. Kedua keping ini berlaku sebagai sebuah kapasitor. Keping yang pertama berlaku sebagai membran yang akan bergetar mengikuti enerji suara yang mengenainya. Getaran tersebut akan mengakibatkan perubahan kapasitas atau muatan dari kedua elektrode. Jika pada kedua elektrode dialirkan sebuah tegangan listrik secara konstan maka akan terjadi perubahan besarnya tegangan listrik tersebut yang mengikuti getaran dari membran (elektrode pertama).  ELECTRET CAPACITOR - ini adalah sebuah variasi dari AF Capacitor. Tegangan listrik tidak didapat dari luar tetapi disimpan dalam kedua lempeng yang berlaku sebagai kapasitor. Mikrofon Electret Capacitor ini lebih murah dibandingkan mikrofon AF Capacitor.  RF CAPACITOR - mirip dengan AF Capacitor, tetapi dilengkapi sebuah rangkaian elektronik yang bekerja berdasar oscilator frekwensi tinggi (biasanya 8 MHz). Disini perubahan kapasitas muatan listrik akibat perubahan enerji suara, akan meyebabkan sinyal audio diaktifkan dan di alirkan ke mixer atau alat perekam suara.



4. Spesifikasi Mikrofon A. Pola Penerimaan Selain penggolongan prinsip kerjanya, mikrofon digolongkan juga dalam pola penerimaannya (Polar Patterns).  Omni directional Menerima suara dari semua arah. Biasa digunakan dengan cara dipegang tangan atau digunakan secara lavalier (clip on mike). Juga dipakai pada beberapa jenis wireless microphone.  Bi directional Mikrofon bi directional mencegah suara dari samping tetapi peka pada arah depan dan belakang. Biasa juga disebut dengan mikrofon figure-eight (angka delapan, simbol dari pola ini). Jenis mikrofon ini bekerja dengan baik pada jarak 5 sampai 15 feet arah depan dan belakang.



33



 Unidirectional Menerima suara hanya dari satu arah saja. Mikrofon jenis ini paling banyak digunakan dalam rekaman untuk film, video maupun televisi. Dengan kemampuannya untuk menerima hanya dari satu arah saja, berarti kita bisa memilah-milah suara, mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Dengan kata lain kita bisa menghilangkan suara-suara yang mengganggu, dalam hal ini lebih baik dibanding mikrofon omni dan bi.



Mikrofon uni directional sering juga disebut mikrofon cardioid. Jenis mikrofon cardioid dengan



pola penerimaan yang lebih sempit ada



beberapa jenis :  Supercardioid Mempunyai pola penerimaan dengan sudut yang lebih sempit dibanding cardioid. Artinya mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam meng-isolasi suara. Mikrofon jenis ini bisa juga



disebut



"shotgun".



Pola



penerimaannya



adalah



tergantung dari frekwensi, pola menjadi semakin sempit dengan semakin tingginya frekwensi suara. Apabila mikrofon ini digunakan dalam ruangan yang tinggi reverberasinya akan menghasilkan suara yang cenderung lebih banyak frekwensi rendahnya (tebal, tubby).  Hypercardiod Mempunyai sudut penerimaan yang lebih sempit dari jenis super cardioid.  Ultra directional Jenis ini mempunyai sudut penerimaan yang paling sempit. Sering



disebut



dengan



"gun



microphone".



Karena



menggunakan "lensa akustik " (bekerja mirip dengan lensa tele pada kamera, gunanya untuk mempersempit daya tangkap), maka bentuknya lebih panjang dan lebih berat dari jenis mikrofon yang lain. Paling banyak digunakan untuk



34



rekaman outdoor dimana jarak antara mikrofon dan sumber suara sangat dibatasi oleh framing kamera, yaitu apabila jarak antara mikfrofon dengan sumber suara cukup jauh (lebih dari 1 meter).