Naskah Peristiwa Pki Madiun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH PERISTIWA PKI MADIUN Scene 1 Pada tahun 1948 terjadi pemberontak PKI di Madiun, cerita berawal dari perjanjian linggar jati yang tidak disetujui oleh Amir dan Muso. Muso adalah seorang politis yang baru pulang dari uni soviet dan dia berencana akan menyebarkan ajaran komunis di Indonesia



Ir. Soekarno



: “Dalam Perjanjian Renvile kita telah menyepakati bahwasanya pihak belanda dan Indonesia telah sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)”.



Moh. Hatta



: “Mengapa Soekarno? Mengapa kita tidak menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan?”.



Ir. Soekarno



: “Begini Hatta, sebenarnya saya ingin Negara Indonesia ini bersatu tetapi, tidak untuk saat ini. Kita percayakan saja dahulu kepada pihak Belanda”.



Amir Syarifudin



: “Mengapa kita harus percaya kepda belanda? Sementara Belanda itu sendiri telah menjajah Negara kita ini. Lebih baik kita jadikan Negara kita ini sebagai Negara Komunis”.



Muso



: “Benar!, Lebih baik seperti itu daripada Negara kita ini terus menerus dijajah oleh Belanda dan dijadikan boneka oleh Belanda”.



Ir. Soekarno



: “Negara kita ini Negara Kesatuan, tidak cocok dengan Ideologi seperti itu”.



Moh. Hatta



: “Benar!, lagipula rakyat Indonesia masih mempunyai Tuhan Yang Maha Esa”.



Muso



: “Tuhan? Jika tuhan ada, mengapa dia membuat Negara kita terus menerus dijajah? Itu tidak adil. Mengapa Negara lain bisa merdeka? Sedangkan kita tidak”.



Moh. Hatta



: “Jangan salahkan Tuhan, semua ini memang sudah ditakdirkan. Yang harus kita lakukan berdo`a dan berusaha agar dapat mengusir penjajah dari bumi pertiwi”.



Amir Syarifudin



: “Komunis lenih baik, karena itu satu-satunya cara. Bila kau tidak menginginkannya, lebih baik saya dan pengikut saya yang akan mengambil alih pemerintahanmu”.



Ir. Soekarno



: “Sudah saya bilang, rakyat indonesia tidak cocok dengan Ideologi seperti itu”.



Muso



: “Bung Karno-Hatta, kalian sudah mengkhianati dan membuat menderita rakyat



Indonesia, saya tahu dibelakang kami



kalian bersekongkol



dengan Belanda”. Amir Syarifudin



: “Suatu hari nanti kita akan buktikan kepada kalian, bahwa kita yang benar”.



Muso



: “Kalau begitu ayo kita pergi dari sini”.



Scene 2 Amir dan Muso menyusun strategi dan berupaya untuk merealisasikan keinginannya mendirikan negara komunis seperti Uni Soviet



Amir Syarifudin



: “Saat itu saya sedang dalam keadaan bimbang. Jika saya tidak menyetujui perjanjian renvile itu, saya takut Rakyat Indonesia menjadi korbannya. Tapi jika saya setujui Indonesia akan terpecah-pecah dan sakit hati jabatan saya dicabut sebagai perdana mentri. Maka dari itu saya ikut dengan anda”.



Muso



: “Memang tepat yang anda pilih. Belakangan ini dia membuat kebijakan hebat, rencana itu akan sangat mempengaruhi kita. Pengaruh PKI dalam ilmu militer akan semakin hilang. Mungkin tidak ada cara lain bagi kita selain menghentikan mereka, mendirikan Negara Soviet Indonesia”. : “Tenang saja Muso saya sangat optimis dengan hal ini, lagi pula kaum buruh dan tani ada dipihak kita”.



Scene 3 Amir dan Muso menyebarkan fitnah bahwa Ir soekarno dan Moh Hatta bersekongkol dengan belanda dan sengaja membuat rakyat menderita.



Muso



: “Negara ini sedang tidak baik-baik saja, jika kita tidak ingin dijajah kembali tidak ada pilihan lain selain mengikuti langkah kami, berdirikan negara republic soviet Indonesia bersama Amir dan Muso. Hidup Repiblik Soviet Indonesia”.



Rakyat



: “Hidup!”.



Muso



: “Hidup Repiblik Soviet”



Rakyat



: “HIDUP!”



Sence 4 Sekelompok PKI datang dan menghabisi rakyat yang sedang beribadah, sementara anggota PKI yang lain menuju ke tempat yang lainnya dengan maksud menghabisi orang-orang yang sedang beribadah ataupun memperdalam ilmu agama.



Rakyat



: “Allahuakbar, Samiallahulimanhamidah, Allahuakbar”DOORR



Ustaz



: “Kita sebagai manusia harus rendah hati karena, walaupun kita mempunyai ilmu seluas lautan, tidak ada artinya jika tidak punya adab jadi seperti itu anak-anak”. Orang PKI datang ke madrasah dan mengetuk pintu



PKI 1



: “Assalamualaikum”.



Ustaz dan santri



: “Waalaikumsalam” (ustaz pergi keluar)



Ustaz



: “Ada perlu apa pak?”.



PKI 1



: “Kami disuruh atasan kami untuk membawa Yai karena ada hal penting dan mendesak”.



Ustaz



: “Hal penting apa pak?”



PKI 1



: “Atasan kami ingin bertemu Yai karna ada hal penting yang harus dibicarakan”



Santri



: “Punten Yai, ada apa?”



Ustaz



: Sepertinya mereka ingin membawa saya ke suatu pertemuan”



Santri



: “Apakah ini tidak mencurigakan Yai”



Ustaz



: “Saya juga merasakan hal seperti itu”



Santri



: “Bagaimana Yai?”



Ustaz



: “Maaf saya tidak bias ikut”



PKI 1



: “Tapi ini sangat penting Yai



Santri



: “Tidak ada yang bias memaksa kami



PKI 1



: “Tapi ini sangan penting”



Ustaz



: “Baiklah saya akan ikut kalian, dan tunjukan dimana tempat itu”



Santri



: “Tapi Yai”



Ustaz



: “Sudah ikuti saja”



Santri



: “Kalau Yai ikut saya juga ikut”



PKI 1



: “Baiklah Mari Kyai”



Orang-orang PKI pergi bersama Kyai dan seorang Santri ke suatu tempat namun dengan maksud yang berbeda



Ustaz



: “Dimana atasan anda” : “Sebentar lagi anda akan menemusinya”



Tibalah di sebuah ruangan kosong, Orang PKI dengan sengaja mendorong mereka sampai terjatuh dan terjadi……



PKI 1



: “Disini kau akan menemui atasanmu”



Santri



: “Dasar kau jahanam” “Dorrr!!”, Sekelompok PKI datang dan menghabisi dua orang itu



Scine 5 Sementara itu Ir soekarno dan Moch Hatta mendapatkan hinaan dari rakyat, karena fitnahan yang disebarkan muso. Tetapi soekarno dan Hatta tetap tegar dan akhimya mereka bisa membuktikan bahwa semua itu kebohongan belaka serta berusaha merebut kembali Madiun dari PKI



Ir. Soekarno



: “Pilih ikut Muso dengan PKI nya atau ikut Soekarno-Hatta dengan Republik Indonesia. Rebut kembali Madiun!”



Rakyat



: “Rebut!”



Ir. Soekarno



: “Rebut kembali Madiun!”



Rakyat



: “Rebut!”



Ir. Soekarno



: “Madiun harus kembali ketangan kita!”



Scine 6 Disebuah kampong dalam satu keluarga sedang beraktivitas seperti biasanya dan terdengarlah suara soekarno diradio



Anak Remaja



: “Bagaimana ini mak”



Ibu



: “Rek-rek jamane wes edan mangkane dadi wong sing pinter meh ora dijajah terus”.



Scine 7 Sementara itu Soekarno Hatta memanggil jendral Sudirman untuk melaksanakan penumpasan terhadap pasukan PKI namun pada saat itu jendral Sudirman sedang sakit dan akhirnya Soekarno Hatta memutuskan bahwa pasukan Siliwangi akan dipimpin oleh Jenderal Nasution



Ir. Soekarno



: “Pak Nas apa yang harus kita lakukan?”



Jendral A. H.



: “Beri saya waktu Pak, saya akan pikirkan hal itu”



Nasution Ir. Soekarno



: “Baiklah”



Scine 8 Tak lama kemudian datanglah jendral sudirman, Muh. Hatta, H. Agus Salim dan beberapa teman mereka Ir. Soekarno



: “Apa Kabar?”



Jendral Soedirman



: “Kabar baik”



Ir. Soekarno



: “Mari masuk”



Ir. Soekarno



: “Tolong bacakan”



Prajurit



: “Baik Pak. Berikut ini rencana-rencana untuk memberantas para komunis antara lain: 1. Melucuti senjata dan tangkap semua komunis, 2. Segera siapkan pasukan untuk operasi militer”



Ir. Soekarno



: “Bagaiamana?”



H. Agus Salim



: “Jika memang Negara membutuhkan itu, serahkan saja pada tentara”.



Ir. Soekarno



: “Baik, silahkan baca”



Scine 9 Para TNI berkumpul untuk menlancarkan aksi menumpas PKI TNI



: “Ini adalah saatnya kita memperjuangkan Indonesia, kekompakan adalah pedoman penting untuk kita menang dimedan perang. Apakah kalian siap?”



Anggota TNI



: “Siap!!”



Scine 10 Seorang TNI yang akan menupas kekejaman PKI meninggalkan keluarganya TNI



: “Hai dede bayi, ayah berangkat dulu ya jaga bundanya baik-baik,



Istri



: “Iya ayah”



TNI



: “Ya sudah Mas berangkat dulu ya, Assalamualaikum”



Istri



: “Waalaikumsalam, hati-hati Mas”



Scine 11 Sukarno Hatta Jendral Sudirman dan jendral Nasution bersiasat untuk segera melancarkan aksinya



Moh. Hatta



: “Operasi penumpasan PKI oleh TNI divisi Siliwangi harus dilaksanakan secepat mungkin karena kalau tidak Belanda akan memanfaatkan kondisi ini untuk melancarkan agresi militer”



Moh. Hatta



: “Kecepatan agresi militer merebut kota Madiun dari PKI membuat kemenangan segera ditangan ini. Pasal waktu memang sangat rumit ,hal ini karena apabila madiun segera kembali ke tangan kita, berarti kita menggerakkan salah satu ancaman dari dalam. Dengan demikian kita dapat segera berkonsentrasi menyusun kekuatan kembali untuk menghadapi agresi Belanda.



Pasukan Siliwangi yang dipimpin Nasution segera melancarkan aksinya untuk menumpas PKI, Korban berjatuhan baik dari pasukan Siliwangi maupun pasukan PKI, namun Pasukan Siliwangi berhasil memukul mundur PKI dari madiun. “Dor,dor dor”



TNI



: “Galih, galih bangun galih”



TNI tertembak



: “sampaikan salamku kepada istriku”



Scine 12 Flashback kejadian-kejadian dan pertumpahan darah demi mempertahankan kemerdekaan



TNI



: “Dede bayi, ayah berangkat dulu ya“



Santri



: “Tidak ada yang bias memaksa kami”



Santri



: “Jika dia ikut saya juga ikut”



Ir. Soekarno



: “Pilih ikut Muso dengan PKI nya atau ikut Soekarno-Hatta dengan Republik Indonesia. Rebut kembali Madiun!”



Rakyat



: “Rebut!”



Ir. Soekarno



: “Rebut kembali Madiun!”



Rakyat



: “Rebut!”



Ir. Soekarno



: “Madiun harus kembali ketangan kita!”



TNI



: “Ini adalah saatnya kita memperjuangkan Indonesia, kekompakan adalah pedoman penting untuk kita menang dimedan perang. Apakah kalian siap?”



TNI tertembak



: “sampaikan salamku kepada keluargaku”



Scine 13 Pasukan PKI dan pengikutnya terbunuh oleh pasukan siliwangi



Rakyat



: “Siapa kamu?”



Muso



: “Jangan bergerak!”



Rakyat



: “Tolong, tolong, tolongg”



Prajurit



: “Ada apa?”



Rakyat



: “PKI ada yang lari”



Prajurit



: “Kemana dia?”



Rakyat



: “Kesana”



Prajurit



: “Menyerah lah kau Muso, anda sudah kami kepung”



Muso



: “Saya tidak akan menyerah” Peluru pun ditembakkan dan Muso mati ditempat



Scine 14 Sementara itu Amir dalam keadaan gelisah karena kondisinya sudah tidak aman lagi



PKI 2



: “pak ijin melaporkan, Muso telah Tewas oleh pasukan PKI”



Amir Syarifudin



: “Gawat, sebaiknya kita harus melarikan diri”



PKI 3



: “Baik pak”



Amir Syarifudin



: “Ayo cepat-cepat”



Scine 15 Pasukan Siliwangi terus mencari para pemimpin PKI dan pengikutnya untuk dimusnahkan



Prajurit



: “Seperti nya mereka tidak jauh dari sini, ayo lanjutkan”



PKI 2



: “Pak sepertinya mereka ada dibelakang kita”



Amir Syarifudin



: “Hah? Yang benar?”



PKI 2



: “Iya benar pak”



Amir Syarifudin



: “ayo cepat, dan sembunyi disana”



Amir Syarifudin



: “Sepertinya saya menyerah saja, Saya menyerah, saya tidak bersenjata”



Prajurit



: “Tahan tembakan, dia tidak bersenjata, tangkap dan bawa dia”



Prajurit2



: “Siap, siap siap,”



Scine 16 Amir dibawa oleh pasukan Siliwangi



Amir Syarifudin



: “Apakah anda sudah mengikhlaskan saya dan rekan-rekan saya, apakah saudara sudah berfikir lebih jernih lagi?”



Prajurit



: “Jangan banyak bicara”



Scine 17 Setelah pasukan PKI tewas berjatuhan dan berhasil merebut Madiun namun pengejaran sisa-sisa kaum pemberontak masih diteruskan. Ir Soekarno dan pasuknnya bersyukur atas keberhasilan nya merebut kota Madiun itu.



Ir. Soekarno



: “Akhirnya kita berhasil merebut kekuasaan negara kembali, namun kita harus mengambil langkah suapaya komunis tidak terulang lagi”



Moh. Hatta



: “Kalau begitu kita hukum mati saja dia”



Ir. Soekarno



: “Selain kau dan Muso apakah ada pejuang komunis lainnya?”



Prajurit



: “Jawab!”



Ir. Soekarno



: “Segera hukum mati saja dia”



Amir Syarifudin



: “Kaum buruh seluruh dunia bersatulah, aku mati untuk mu” DOORRR



Sementara D. N. Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri yang kemudian menjadi pemimpin komunis dan PKI pada tahun 1965