Nur Aisyah - Laporan Praktikum V (Ini Fix) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MORFOLOGI BUNGA DAN PROSES PENYERBUKAN (Laporan Praktikum Biologi Pertanian)



NUR AISYAH 2110514220023 KELOMPOK 1



JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2022



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI............................................................................................



i



DAFTAR TABEL.....................................................................................



ii



PENDAHULUAN.....................................................................................



1



Latar Belakang.................................................................................



1



Tujuan .............................................................................................



2



TINJAUAN PUSTAKA............................................................................



3



METODE PENELITIAN..........................................................................



7



Waktu dan Tempat...........................................................................



7



Alat dan Bahan.................................................................................



7



Alat............................................................................................ Bahan.........................................................................................



7 7



Prosedur Kerja..................................................................................



8



HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................



9



Hasil.................................................................................................



9



Pembahasan......................................................................................



15



KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................



17



Kesimpulan......................................................................................



17



Saran................................................................................................



17



DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................



19



DAFTAR TABEL



Nomor



Halaman



1. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Hibiscus rosa-sinensis………… 9 2. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Bougainvillea spectabilis...….... 10 3. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Carica papaya L. (jantan)…….. 11 4. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Carica papaya L. (betina)……..



12



5. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Carica papaya L. (betina)……… 13 6. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Rossa sp……………………......



14



PENDAHULUAN



Latar Belakang



Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan lain perkataan tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian memisahkan diri atau oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan (Organum reproductivum, diaspora, propagulum, disseminulum), yang dibedakan dalam golongan bersifat vegetatif dan generatif (Tjitrosoepomo, 1992). Alat perkembangbiakan vegetatif dapat berupa umbi batang, umbi lapis, geragih, stek batang, stek daun dan stek akar. Sedangkan alat perkembangbiakan generatif adalah bunga. Dalam sekuntum bunga terdapat organ reproduksi yang disebut benang sari dan putik. Benang sari merupakan organ kelamin jantan, sedangkan putik merupakan organ kelamin betina (Rosanti, 2013). Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji alat tersebut merupakan bagian tumuhan yang dikenal dengan bunga. Oleh sebab itu, suatu tumbuhan berbiji apabila sudah tiba waktunya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terjadinya peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan yang akan menghasilkan buah yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting (Tjitrosoepomo, 1992). Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Bunga dikatakan organ repoduktif karena memiliki putik dan benang sari sebagai alat berkembang biak (Trubus, 2021).



2



Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organorgan tumbuhan, fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu spesies secara luas (Likitan, 2019). Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya merupakan tangkai dan dasar bunga sedangkan daun dapat berubah bentuk dan warnanya lalu sebagian lagi mengalami metamorfosis (Tjitrosoepomo, 1992). Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Sedangkan pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria klasifikasi yang digunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Polonasi sendiri hanya merupakan salah satu sistem perbanyakan tanaman dan hanya sebagai salah satu jalan dimana populasi dapat dikawinkan (Suryati, 2017).



Tujuan Praktikum



1. Mengetahui dan membedakan bunga sempurna dan tidak sempurna, bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, fungsi bunga dan menggambarkan bagianbagian bunga. 2. Mengetahui macam-macam penyerbukan dan proses penyerbukan.



TINJAUAN PUSTAKA



Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhantumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu spesies secara luas (Lakitan, 2014). Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal sedangkan tumbuhan berbunga banyak dinamakan bunga majemuk. bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteole), tangkai daun dan bunga (Widya, 2017). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam. Selain dari itu, jumlah cabang, panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tersebut berpengaruh pula terhadap urut-urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk sehingga bunga majemuk dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu, bunga majemuk tak terbatas, bunga majemuk terbatas, dan bunga majemuk campuran (Tjitrosoepomo, 2008). Tangkai bunga (pedicellus) merupakan bagian bunga yang memiliki sifat batang yang jelas, umumnya berwarna hijau. Dasar bunga (receptaculum) merupakan ujung tangkai bunga yang melebar (Rosanti, 2013). Perhiasan bunga (perianthium) yaitu, bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian-bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran yaitu kelopak (calyx), yaitu



4



bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar dan tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi (Alifa, 2020). Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga yang terletak di sebelah dalam kelopak. Umumnya berukuran besar, berwarna-warni, berbau harum, sehingga menarik perhatian terutama bagi serangga penyerbuk. Sselain menarik perhatian serangga penyerbuk, juga berfungsi untuk melindungi alat kelamin bunga sebelum terjadinya penyerbukan (Rifi, 2016). Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, dapat dibedakan menjadi beberapa golongan,yaitu bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putuk (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap. Karena biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota lalu bunga berkelamin tunggal (unisexualis) jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan beberapa macam, yaitu bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik, bunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benang sari, melainkan hanya putik saja dan bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari maupun putik (Tjitrosoepomo, 1992). Benang sari terdiri dari kepala sari (anthera), tangkai sari (filamentum), dan penghubung antara ruang sari (connectivum). Benang sari dapat duduk pada bunga dalam tiga cara. Ada yang duduk di dasar bunga, duduk di atas kelopak bunga dan duduk di atas mahkota bunga (Dicky, 2018). Putik (pistillum) merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya yang tersusum atas daun-daun yang telah mengalami metamorphosis. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah. Daun-daun buah sebagai keseluruhan menyusun putik itu dinamakan gynaecium. Bahwasannya putik pun merupakan metamorphosis daun sudah amat sukar untuk dibuktikan tetapi pada tumbuhan



5



yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji masih kelihatan jelas (Tjitrosoepomo, 2008). Klasifikasi bunga kembang sepatu, menurut Firda (2019) : Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Sub divisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledoneae



Ordo



: Malvales



Famili



: Malvaceae



Genus



: Hibiscus



Spesies



: Hibiscus rosa-sinensis Menurut Likitan, (2019) klasifikasi bunga bougenville adalah :



Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Sub Divisi : Angiospermae Kelas



: Dicotyledonae



Ordo



: Caryophyllales



Famili



: Nyctaginaceae



Genus



: Bougainvillea



Spesies



: Bougainvillea spectabilis Menurut Yuniarti, (2012) klasifikasi bunga pepaya adalah :



Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Sub Divisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledoneae



Ordo



: Cistales



Famili



: Caricaceae



Genus



: Carica



Spesies



: Carica papaya L. Klasifikasi bunga mawar menurut, Nofrianti (2021) adalah :



6



Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Sub Divisi



: Angiospermae



Kelas



: Dicotyledonae



Ordo



: Rossales



Famili



: Rossaceae



Genus



: Rossa



Spesies



: Rossa sp.



METODE PENELITIAN



Waktu dan Tempat



Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 11 April 2022 dari pukul 16.20 WITA-18.00 WITA dan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom di rumah masing-masing.



Alat dan Bahan



Alat



Buku



gambar.



Buku



gambar



digunakan



sebagai



alat



untuk



menggambarkan hasil pengamatan. Alat tulis.



Alat tulis digunakan sebagai alat untuk menulis dan



menggambar hasil pengamatan. Pensil warna. Pensil warna digunakan sebagai alat untuk mewarnai gambar hasil pengamatan.



Bahan



Bunga Hibiscus rosa-sinensis, digunakan sebagai bahan pengamatan. Bunga Bougainvillea spectabilis, digunakan sebagai bahan pengamatan. Bunga Carica Papaya L. (bunga jantan, betina, hermaprodit), digunakan sebagai bahan pengamatan. Bunga Rosa sp., digunakan sebagai bahan pengamatan.



8



Prosedur Kerja



1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Mengamati



bunga



kemudian



menentukan



jenis



kelengkapan, kelamin, warna dan bagian-bagian bunga. 3. Menggambar bagian-bagian bunga tersebut.



bunga



berdasarkan



HASIL DAN PEMBAHASAN



Hasil



Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian-bagian Bunga Lengkap Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) Gambar



Keterangan 



Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Lengkap







Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna







Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Tunggal







Berdasarkan (autogamy)



jenis



penyerbukan



termasuk



Penyerbukan



Sendiri



10



Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) Gambar



Keterangan 



Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Tidak Lengkap







Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna







Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Majemuk







Berdasarkan (autogamy)



jenis



penyerbukan



termasuk



Penyerbukan



Sendiri



11



Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L.) Gambar



Keterangan 



Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Tidak Lengkap







Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Tidak Sempurna







Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Majemuk







Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Silang (allogamy)



12



Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Pepaya betina (Carica papaya L.) Gambar



Keterangan 



Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Tidak Lengkap







Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Tidak Sempurna







Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Majemuk







Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Silang (allogamy)



13



Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Pepaya hemaprodit (Carica papaya L.) Gambar



Bunga pepaya banci (hemaprodit) Keterangan 



Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Lengkap







Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna







Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Tunggal







Berdasarkan (autogamy)



jenis



penyerbukan



termasuk



Penyerbukan



Sendiri



14



Tabel 6. Hasil Pengamatan Bagian-bagian Bunga Lengkap Bunga Mawar (Rossa sp.) Gambar



Keterangan 



Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Lengkap







Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna







Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Tunggal







Berdasarkan (autogamy)



jenis



penyerbukan



termasuk



Penyerbukan



Sendiri



Pembahasan



Bunga adalah organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan berbunga yang berfungsi sebagai media berkembangbiak, dimana gamet jantan dan betina akan menyatu untuk menghasilkan biji. Berdasarkan kelengkapan bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu, bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai dasar bunga (receptaculum), tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil), benang sari (stamen), mahkota (petal) dan kelopak (sepal). Sedangkan bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu dari enam bagian dasar bunga. Berdasarkan kelamin bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu, bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat kelamin jantan betina dalam satu bunga atau disebut juga dengan bunga banci (hemaprodit) sedangkan bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin saja atau berbeda bunga pada satu tanaman. Berdasarkan tipenya bunga terbagi menjadi dua juga yaitu, bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga tunggal adalah bunga yang pada satu tangkainya hanya terdapat satu bunga saja sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang pada satu tangkainya terdapat beberapa bunga. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari lalu menempel pada kepala putik sehingga terjadinya proses pembuahan sempurna pada bunga. Penyerbukan terbagi menjadi dua yaitu penyerbukan alami dan penyerbukan buatan. Penyerbukan alami adalah penyerbukan yang terjadi karena bantuan angin (anemogamy) contohnya seperti jagung dan padi, bantuan hewan (zoidiogamy) contohnya seperti bunga sepatu dan bunga melati dan bantuan air (hidrogamy) contohnya Hydrilla verticillata. Ada beberapa jenis penyerbukan yaitu penyerbukan silang (allogamy), penyerbukan sendiri (autogamy), penyerbukan tetangga (geitonogamy) dan penyerbukan bastar (hybridogamy).



16



Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) merupakan bunga lengkap karena bunga tersebut mempunyai dasar bunga, tangkai bunga, putik, benang sari, mahkota dan kelopak. Bunga tersebut termasuk bunga sempurna karena memiliki putik dan benang sari dalam satu bunganya. Pada satu tangkai bunga tersebut hanya terdapat satu bunga saja sehingga termasuk bunga tunggal. Bunga bougenvil (Bougainvillea spectabilis) merupakan bunga tidak lengkap karena bunga tersebut hanya memiliki tangkai bunga, putik, benang sari, mahkota dan kelopak. Bunga tersebut termasuk bunga sempurna karena memiliki putik dan benang sari dalam satu bunganya. Pada satu tangkai bunga tersebut terdapat beberapa bunga sehingga termasuk bunga majemuk. Bunga papaya (Carica papaya L) merupakan bunga tidak lengkap karena hanya memiliki dasar bunga, tangkai bunga, benang sari atau putik, mahkota dan kelopak. Pada bunga papaya jantan termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki satu alat kelamin yaitu benang sari dan bunga tersebut termasuk bunga majemuk karena pada tangkai bunganya terdapat beberapa bunga sedangkan bunga papaya betina termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki satu alat kelamin yaitu putik dan bunga tersebut termasuk bunga tunggal karena pada tangkai bunganya hanya terdapat satu bunga saja. Bunga mawar (Rossa sp.) merupakan bunga lengkap karena bunga tersebut mempunyai dasar bunga, tangkai bunga, putik, benang sari, mahkota dan kelopak. Bunga tersebut termasuk bunga sempurna karena memiliki putik dan benang sari dalam satu bunganya. Pada satu tangkai bunga tersebut hanya terdapat satu bunga saja sehingga termasuk bunga tunggal.



17



KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan



Kesimpulan dari praktikum ini sebagai berikut: 1. Bunga adalah organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan berbunga. 2. Berdasarkan kelengkapan bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Contoh bunga lengkap yaitu, bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan bunga mawar (Rossa sp.). Contoh bunga tidak lengkap yaitu, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) dan bunga pepaya (Carica papaya L.). 3. Berdasarkan kelamin bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu, bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Contoh bunga sempurna yaitu, bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) dan bunga mawar (Rossa sp.). Contoh bunga tidak sempurna yaitu, bunga pepaya (Carica papaya L.). 4. Berdasarkan tipenya bunga terbagi menjadi dua juga yaitu, bunga tunggal dan bunga majemuk. Contoh bunga tunggal yaitu, bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan bunga mawar (Rossa sp.). Contoh bunga majemuk yaitu, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) dan bunga pepaya (Carica papaya L.). 5. Ada beberapa jenis penyerbukan yaitu penyerbukan silang (allogamy), penyerbukan sendiri (autogamy), penyerbukan tetangga (geitonogamy) dan penyerbukan bastar (hybridogamy).



Saran



Saran untuk praktikum ini sebagai berikut:



18



1. Sebaiknya alat dan bahan praktikum telah dipersiapkan sebelum dimulai. 2. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengerjakan soal.



19



DAFTAR PUSTAKA



Alifa, S. (2020). Pemungutan Minyak Atsiri Mawar dengan Metode Maaserassy. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 57-62. Dicky, K., M. (2018). Pengaruh Urine Sapi pada Perumbuhan Mawar. Majalah Ilmiah Pertanian, 2(3) 1-3. Firda, E. (2019). Formulasi Gel Ekstrak Bunga Pepaya Jantan (Carica Papaya L) Dengan Variasi Konsentrasi Hpmc Dan Karbopol. E-Journal Borobudur Pharmacy, 4 (1), 43-50. Lakitan. 2014. Hortikultura : Teori, Budaya, dan Pasca Panen. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Likitan. 2019. Keistimewaan Bougainvillea. Jakarta. PT. Rineka Cipta Louk, A., Sutaji, H., & Suparta, G. (2018). Karakter Sitologi dan Morfologi Bunga Pepaya. Jurnal Biologi FMIPA UNAND, 2 (2), 101-104. Nofrianti, S. 2018. Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa hybrid) Selama Penyimpanan untuk Memperpanjang Masa Pajangan. Insitut Pertanian Bogor Repository, 48-67. Rifi, Arkan. (2016). Struktur, Fungsi Organel dan Komunikasi Antar Sel. Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah Medan, 2 (1), 1-9. Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta. Erlangga Suryati, D. 2014. Pemuliaan Tanaman. Bengkulu. Universitas Bengkulu. Tjitrosoepomo, G. 1992. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo, G. 2008. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Trubus. 2021. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta.Gadjah Madha University Press. Widya. 2017. Pesona Bunga Sepatu. Malang. UB Press. Yuniarti, T. 2012. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Jakarta. Medpress. Rifi, M., dkk. (2016). Pengaruh Suhu dan Kelembapan terhadap pertumbuhan tanaman Hibiscus rosa-sinensis. Jurnal Pertanian Tropik, 13 (2), 24-30. Rohmawati, S., As’ari, H., Pramono, YB. (2022). Identifikasi Bunga Papaya Carica L. E-journal unibabwi, 343-346. .