Ovo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“OVO” PAYMENT SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG EFISIENSI PEMBAYARAN PADA E-COMMERCE B2C Penilaian Akhir Semester Tahun Ajaran 2018/2019 Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi (Kelas A) Dosen Pengampu : Ibu Kartika, SE., M.Sc., Ak.



Disusun Oleh Putri Megarani Astari NIM 170810301048



PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER Jember, 2019



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................4 1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 E-commerce B2C...................................................................................................6 2.2 E-Payment..............................................................................................................8 2.3 Aplikasi OVO untuk Penunjang Efisiensi Pembayaran B2C..............................10



BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penilitian...........................................................................................12 3.2 Tempat dan Waktu...............................................................................................12 3.3 Situasi Sosial........................................................................................................12 3.4 Desain Penelitian..................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14



2



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dewasa ini, yang biasa disebut sebagai era revolusi digital 4.0, didapati hampir semua aktivitas atau kegiatan kehidupan di berbagai sektor telah dilakukan secara digital, atau berbasi internet. Secara tidak langsung hal tersebut berdampa khususnya dalam aktivitas pada sektor ekonomi, mulai dari kegiatan ekonomi tingkat terendah sampai tertinggi dilakukan secara online. Mengapa demikian? Karena saat ini, sudah bukan masanya untuk terus berkutat dalam aktivitas konvensional yang notabene mampu menggelontorkan dana yang besar juga menyita waktu yang cukup lama. Hal tersebut juga menjadi salah satu penilaian, sebagian masyarakat sebagai pihak konsumen, terhadap kinerja suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga muncul lah suatu konsep yang kini telah diterapkan hampir oleh berbagai jenis perusahaan guna meminimalkan pengeluaran, meningkatkan efisiensi, dan memberikan jaminan pelayanan yang memuaskan kepada seluruh pihak yang terkait. E-commerce dinilai sebagai poin tolak ukur utama kualitas dan keunggulan kompetisi dalam organisasi bisnis. Semakin suatu organisasi bisnis banyak meng-aplikasikan sistem perdagangan yang berbasis internet pada tiap – tiap aktvitasnya, maka semakin menunjukkan bahwa kualitas organisasi bisnis tersebut. Seperti yang kita ketahui, bahwa terdapat empat jenis e-commerce yang populer;B2B,B2C,C2C, dan C2B; akan tetapi untuk penelitian kali ini saya akan lebih fokus terhadap B2C (Business to Consumer). Dimana mengulas hubungan antara perusahaan dan konsumen akhir, tepatnya pelaku bisnis melakukan kegiatan ekonomi secara langsung (tanpa perantara). B2C ini cenderung mampu berkembang dengan sangat pesat karena adanya dukungan dari website, toko virtual, bahkan mall di internet yang menyediaka beragam kebutuhan harian masyarakat dewasa ini. Disamping itu, B2C pun memberikan berbagai kemudahan dalam aktivitas promosi, pemesanan, pemayaran, pengiriman produk dan layanan setelah pembelian. Pada transaksi



3



atau pembayaran sendiri, pelaku bisnis tidak harus saling bertemu dan berada di waktu yang bersamaan, kata lainnya yaitu secara online. Kaitannya dengan kemudahan transaksi secara online, kini pun banyak bermuculan bentuk layanan – layanan yang semakin memudahkan kita melakukan berbagai jenis pembayaran, tentu dalam waktu singkat dan juga hemat. Biasanya kita sebut sebagai EPayment. Penggunaan e-payment bagi masyarakat kita dewasa ini, bukan lah hal yang kompleks melainkan sudah menjadi bagian dari setiap kegiatan harian mereka. Mulai dari pembayaran untuk token listrik, air, data seluler, pulsa, makan dan minum, transportasi, hingga asuransi. Mungkin kita sudah sangat familiar mendengar dan menggunakan aplikasi – aplikasi layanan pembayaran online tersebut, karena nya tidak hanya membantu kita pada segi pembayaran, namun tidak jarang kita juga memperoleh potongan atau bahkan reward dari pemanfaatan layanan tersebut. Kali ini, e-payment system yang akan saya ulas lebih dalam yaitu aplikasi OVO, terkhusus peran nya sebagai alternatif atau penunjang efisiensi pembayaran dalam e-commerce B2C 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan e-commerce B2C dan hal terkait B2C 2. Apa yang dimaksud dengan e-payment, dan 3. Bagaimana aplikasi OVO dalam menunjang efisiensi pembayaran dalam e-commerce B2C 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai, yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui lebih dalam mengenai e-commerce B2C dan hal yang terkait 2. Mengetahui lebih dalam mengenai e-payment, juga 3. Mengetahui lebih dalam terkait aplikasi OVO sebagai penunjang efisiensi pembayaran pada e-commerce B2C



4



1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang akan dicapai, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai e-commerce B2C dan hal yang terkait 2. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai e-payment, juga 3. Untuk mengetahui lebih dalam terkait aplikasi OVO sebagai penunjang efisiensi pembayaran pada e-commerce B2C



5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 E-commerce B2C (Business to Consumer) E-commerce atau perdagangan elektronik adalah kegiatan jual beli barang dan jasa atau transmisi dana atau data melalui jaringan elektronik, terutama internet. Jenis – jenis ecommerce sendiri, seperti yang telah di jelaskan pada pendahuluan, terdapat empat main type yaitu B2B (Business to Business), B2C (Business To Consumer), C2C (Consumer To Consumer), dan C2B (Consumer To Business). Namun, untuk topik ulasan kali ini, saya akan menekankan pada e-commerce B2C. dimana B2C sendiri sebenarnya telah lebih dulu dikenal publik dan merupakan model bisnis yang lazim dilakukan di pasar e-commere. Menurut Munir Fuady, business to consumer (B2C) adalah transaksi ritel dengan pembeli individual. Menurut Onno W. Purbo, business to consumer (B2C) adalah mekanisme toko online, yaitu transaksi antara e-merchant dengan ecustomers. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa konsep B2C menawarkan banyak kelebihan baik bagi pelaku bisnis maupun bagi konsumen, seperti kemudahan dalam transaksi antara pelaku bisnis dan konsumen tanpa melalui perantara. Transaksi e-commerce B2C meyerupai model ritel tradisional, dimana bisnis menjual jasa/produk kepada individu. Namun, bisnis dijalankan dengan platform online. Karakteristik e-commerce B2B yaitu : 1. Terbuka untuk umum, dimana informasi diserbarkan untuk umum 2. Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang 3. Servis diberikan berdasarkan permohonan, dalam kondisi ini konsumen memberikan suatu ide dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pada awalnya internet belum menyediakan layanan untuk bertransaksi dengan konsumen, di tahun 1984, diciptakan sistem transaksi perbankan secara online oleh AT&T, tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pada tahun 2000 diperkenalkan situs



6



belanja online yang bernama Amazon.com. Setelah saat itu, mulai banyak bermunculan situs – situs belanja atau transaksi online yang mengusung prinsip Business to Consumer (B2C).



Tantangan utama dalam Business to Consumer (B2C) : 1. Membangun privasi dan kepercayaan pada konsumen 2. Menciptakan ketergantungan dan loyalitas 3. Kelengkapan, keragaman, dan ketersediaan barang dan jasa Disamping tantangan – tantangan tersebut, B2C juga dapat diklasifikasikan dalam empat kategori : 1. Auction Store Tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya untuk pengiklanan produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya. Contoh: www.ebay.com , www.swinde.com



2. Online Store Tempat untuk menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan barang lewat internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara langsung maupun barang yang ingin dibeli. Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com



3. Online Service Tempat untuk meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan cepat dan mudah atau dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket perjalanan, jasa service



dan



lain-lain.



Contoh:



www.wotif.com



,



www.airasia.com



,



www.bliztmegaplex.com



4. Other Service Layanan yang menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar klasifikasi



yang telah



dijabarkan



sebelumnya.



www.facebook.com



7



Contoh:



www.kaskus.us



,



2.2 E-Payment System Bagi kita masyarakat millenials, tentu sudah tidak asing dengan serangkaian prosedur dalam kegiatan belanja online. Mulai memilih produk yang kita inginkan, memilih penjual yang terpercaya, melakukan prosesi pembayaran dimana disana biasanya terdapat beberapa pilihan jenis pembayaran yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan selera tiap – tiap individunya. Selebihnya, kita hanya men-input alamat rujukan dan menunggu sampai barang pesanan kita tiba. Kini, transaksi jual-beli tidak hanya mengandalkan fasilitas transfer dana yang difasilitasi oleh bank saja, melainkan kita dapat menggunakan metode bernama e-payment. E-payment merupakan suatu sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. Dimana untuk menjamin keamanan transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan/keuangan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara aman, cepat, dan praktis. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan e-payment : 1. Sistem transaksi yang mudah dan dapat dilakukan secara universal 2. Keamanan transaksi lebih terjaga dibandingkan dengan transaksi cash atau secara transfer rekening pribadi yang manual 3. Penggunaan waktu dan tenaga menjadi lebih efisien dan sederhana Tentu masih banyak lagi, keunggulan – keunggulan lain yang dapat kita rasakan dari penggunaan e-payment sebagai alternatif metode pembayaran kita, seperti dapat menjual dan membeli produk dengan kisaran harga yang lebih murah, juga e-payment mendukung gerakan green technology dimana pemakaian kertas dapat dikurangi. Terdapat beberapa faktor yang menyukseskan e-payment, yaitu : 1. Independence Dimana metode e-payment tidak bergantung pada teknologi dan alat khusus apapun 2. Interoperabilitiy dan portability Aplikasi e-payment yang bisa di akses melalui berbagai macam teknologi dan platform



8



3. Security Aplikasi e-payment harus memiliki tingkat keamanan yang baik seperti penggunaan Publik Key Infrastructure (PKI), digital signature, dsb. 4. Anonymity Aplikasi e-payment dapat mendukung kerahasiaan dara pribadi pengguna 5. Ease of use Aplikasi e-payment harus dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna 6. Transaction fees Mekanisme pembagian keuntungan antar pihak yang terlibat dalam e-payment 7. Regulacy Aplikasi e-payment harus dapat memenuhi peraturan yang berlaku



Pada dasarnya e-payment memiliki banyak jenis metode yang teemasuk didalamnya, seperti penggunaan kartu kredit, cek digital (e-check), uang elektronik (e-cash), dompet elektronik (e-wallet), dsb. Nah bahasan kali ini, saya lebih menekankan terkait metode e-payment yaitu bauran ecash dan e-wallet. Apakah ada contoh aplikasi yang tepat guna menggunakan bauran metode – metode tersebut? Ya, tentu. Bahkan kita sudah sangar ramah menggunakan untuk transaksi pribadi maupun bersama. Sudah banyak terdapat aplikasi semacamnya yang mendukung aktivitas kita, diantaranya aplikasi OVO, DANA, dan lain sebagainya. Apa aplikasi tersebut, tidak semakin merumitkan proses transaksi yang sederhana? Sebenarnya itu tergantung pada tiap individu memandang hal tersebut, karena dengan tingkat mobilitas yang tinggi dalam waktu yang terbatas tentu kita membutuhkan suatu layanan yang mampu mengemas transaksi sederhana dengan mudah dan sekejap. Disamping itu kita semakin dimanjakan dengan adanya fasilitas dompet elektronik sehingga kecenderungan untuk tindak kejahatan pun berkurang, dan lebih praktis karena adanya teknologi ini secara tidak langsung mulai menggeser peranan uang tunai sebagai alat pembayaran ke dalam bentuk non – tunai. Sebagaimana mandat dan gerakan yang sudah sejak lama dicanangkan oleh Bank Indonesia, utamanya untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas rupiah.



9



2.3 Aplikasi OVO untuk Penunjang Efisiensi Pembayaran B2C Seperti bahasan sebelumnya, hadirnya berbagai bentuk sistem pembayaran non – tunai ini mengundang pro dan kontra. Banyak yang menilai aplikasi – aplikasi tersebut merepotkan karena sepanjang waktu kita harus terhubung internet dengan penunjang ponsel yang memiliki fitur terkini, dimana hal tersebut membutuhkan dana khusus untuk mampu merasakan keunggulannya. Namun tak jarang pula, konsumen sangat dimanjakan dengan berbagai kemudahan transaksi yang cepat dan efisien, lebih – lebih konsumen justru memperoleh layanan dengan harga yang jauh lebih murah, sampai dengan reward khusus. Disini, OVO menjadi salah satu aplikasi yang saat ini sangat ramah dengan kehidupan masyarakat. Dimana OVO merupakan sarana digital yang memberikan berbagai penawaran menarik, cara pembayaran mudah, dan layanan finansial yang tepat guna. Terlebih OVO memcoba menerapkan dan sekaligus memenuhi berbagai kebutuhan terkait metode pembayaran yang cashless dan mobile payment. OVO menjadikan kegiatan transaksi lebih cepat karena mementingkan efektivitas dan efisiensi. Hal tersebut dibuktikan OVO pada appstore (menduduki 1 Top Free Finance), sedang di playstore menduduki 2 Top Free Finance, dimana telah diunduh oleh lebih dari satu juta orang dan sering digunakan oleh 14.303 orang.1 Seperti dijelaskan bahwa OVO menggunakan sistem poin reward, yang disebut dengan OVO Point, untuk menjaga dan meningkatkan transaksi pengguna. Selebihnya layanan ini sendiri terbagi ke dalam dua kategori pengguna, OVO Club (pengguna biasa) dan OVO Premier. Pembedanya adalah pada OVO Point yang didapat untuk setiap perolehan transaksi, maksimal saldo OVO Cash dan juga beberapa fitur lainnya. Di versi premium, pengguna diberikan akses untuk fitur pengelolaan pengeluaran. Selain itu ada kemudahan transfer nominal uang yang ditawarkan dalam aplikasi. Berusaha menjadi aplikasi keuangan yang bekerja secara berkesinambungan, salah satu yang turut ditawarkan adalah sistem e-money. Model uang elektronik memang sedang naik daun dewasa ini di kalangan pengguna perangkat mobile Indonesia. Berbagai bentuk sistem emoney ditawarkan. Pada aplikasi OVO, terdapat OVO Cash yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai transaksi keuangan.



1



Data Agustus 2018



10



OVO Cash saat ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di berbagai merchant dalam e-commerce B2C yang bekerja sama didalamnya, melakukan isi ulang dan pengecekan saldo, dan melakukan transfer antar rekening OVO. Selain itu pada aplikasi OVO terdapat opsi Siloam Account. Siloam Account memungkinkan pengguna OVO menyimpan dana untuk berbagai keperluan pengobatan dan berbagai transaksi lain di cabang rumah sakit Siloam. Secara garis besar, OVO ingin menjangkau layanannya sebagai sebuah simple payment system dan smart fincial services. Di dalam aplikasi sendiri ada beberapa gerai populer yang telah disediakan untuk mencairkan poin reward, seperti untuk pembelian makanan atau tiket bioskop. Di bawah naungan PT Visionet Internasional, aplikasi OVO akan mencoba memberikan solusi keuangan mobile terpadu, memfokuskan pada jaringan bisnis yang dimiliki grup perusahaan



Lippo. Ketergantungan masyarakat dengan ponsel dan fiturnya menjadi kesempatan luar biasa menggarap segmen ini di Indonesia, khususnya bagi Lippo Group untuk meluncurkan OVO sebagai penunjang efisiensi pembayaran masyarakat millenial mulai dari bentuk pembayaran sederhana hingga kompleks mampu dilakukan dengan cukup menggunakan satu jenis aplikasi saja.



11



BAB III METODE PENELITIAN



3.1 Pendekatan Penilitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini beradasarkan data yang ada dimasyarakat atau menggunakan perspektif fenomenologis dan humanis-kulturalis. Sehingga lebih fokus kepada data yang muncul karena fenomena maupun kebiasaan masyarakat serta realita sosial yang erat kaitannya dengan koridor penelitian yang sedang di selidiki dan di teliti. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat sendiri akan dilakukan di Jember, namun untuk jangkauan data yang diperoleh nantinya dapat dilakukan dalam skala nasional. Mengingat kini banyak sekali laman yang menyediakan hasil survei terdahulu, diberbagai tempat di Indonesia. Sedangkan waktu, peneliti akan melakukan dalam rentang waktu yang sesingkat mungkin atau patokan minimum yang disyaratkan. 3.3 Situasi Sosial Terdapat tiga elemen dasar : 1. Tempat Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk pengolahan dan sampling dilakukan di Jember, namun untuk jangkauan data yang diperoleh nantinya dapat dilakukan dalam skala nasional. Mengingat kini banyak sekali laman yang menyediakan hasil survei terdahulu, diberbagai tempat di Indonesia. 2. Pelaku Untuk pelaku tentu difokuskan pada pengguna aplikasi OVO atau yang ramah dengan aplikasi non tunai untuk penunjang aktivitas sehari – harinya. 3. Aktivitas Pada aktivitas ini nanti akan dilakukan survei dengan questioner dan wawancara langsung. 12



3.4 Desain Penelitian Pada sub-bab ini peneliti akan memilih informan berdasarkan intensitas penggunaan aplikasi OVO, usia, dan kepentingan penggunaan aplikasi tersebut. Dimana menerapkan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan questioner. kemudian untuk kualitas data sendiri akan dilakukan komparasi dengan hasil data yang sudah lebih dulu dipublikasikan secara umum. Selebihnya peneliti akan melakukan analisis, sampai akhirnya ditafsirkan dan ditarik kesimpulan dari data yang ada terkait topik bahasan utama peneliti.



13



DAFTAR PUSTAKA



Akbar, M.I., Firmansyah, A., Handayani, P. W., Kamal, M., Rais, M. 2009. Pengembangan Alternatif Model E-Payment B2C (Business to Consumer) Untuk Masyarakat Indonesia. Depok, Jawa Barat Anwar, N. A., Mursityo, Y. T., Rokhmawati, R. I. 2019. Analisis Value Terhadap Minat Penggunaan OVO di Malang Raya Menggunakan Consumption Value Model. Vol 3, No 5, hlmn 4375-4382. Malang. Handayani, P. W., Nurhayati, S. L. Pendefinisian Instrumen Evaluasi Website E-Commerce Business To Consumer (B2C). Depok, Jawa Barat. http://commeta.co.id/mengenal-apa-itu-e-payment-dan-bagaimana-konsep-pembayaranelektronik/ https://dailysocial.id/post/ovo-dan-evolusi-layanan-pembayaran-mobile https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-e-commerce/ https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/27/153904526/pertarungan-sengit-e-paymenttawarkan-beragam-promo-akhir-bulan



14