p07124520074 - Dyna Amani Fadillah - LK Prakonsepsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PERENCANAAN KEHAMILAN PADA NY.C USIA 38 TAHUN DENGAN INFERTIL SEKUNDER DI PMB SARASWATI PENGASIH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kebidanan Holistic (BD 7002) Pada Prakonsepsi



Oleh:



DYNA AMANI FADILLAH P07124520057



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2021



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Perencanaan Kehamilan pada Ny.C Usia 38 Tahun Dengan Infertil Sekunder di PMB Saraswati Pengasih



Oleh : Dyna Amani Fadillah P07124520057



Menyetujui, Pembimbing Klinik E. Afina. GF. S.Tr.Keb SIPB. 503/4762/V/2019



(……………………………..)



Pembimbing Akademik Hesty Widyasih, SST, M. Kes NIP 197910072005012004



(……………………………..)



Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan



Hesty Widyasih, SST, M. Kes NIP 197910072005012004



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan komprehensif yang berjudul Asuhan Kebidanan Perencanaan Kehamilan pada Ny.C Usia 38 Tahun dengan Infertil Sekunder. Penulisan laporan komprehensif ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas Praktik Kebidanan Holistik pada remaja dan pranikah di



Program Studi Pendidikan Profesi Jurusan



Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Laporan komprehensif ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Dr. Yuni Kusmiyati, SST., MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. 2. Hesty Widyasih, SST., M.Keb. selaku Ketua Prodi Profesi Bidan dan dosen pembimbing akademik pada Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja dan Pranikah. 3. E. Afina. GF. S.Tr.Keb selaku pembimbing lahan di PMB Saraswati Pengasih yang sudah memberi masukan dalam pembuatan laporan ini 4. Teman-teman kebidanan dan segenap pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan komprehensif ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Yogyakarta,



Februari 2021



Penyusun



iii



DAFTAR ISI



Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... KATA PENGANTAR................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang.................................................................................... B. Tujuan ............................................................................................... C. Ruang lingkup.................................................................................... D. Manfaat ............................................................................................. BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI A. Kajian masalah kasus......................................................................... B. Kajian teori......................................................................................... BAB III PEMBAHASAN A. Pengkajian.......................................................................................... B. Analisis.............................................................................................. C. Penatalaksanaan................................................................................. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................ B. Saran.................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA................................................................................... LAMPIRAN..................................................................................................



iv



i ii iii iv 1 2 2 3 4 5 14 14 14 16 16 17 19



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Infertilitas merupakan kondisi yang umum ditemukan dan dapat disebabkan oleh faktor perempuan, laki-laki, maupun keduanya. Infertilitas dapat juga tidak diketahui penyebabnya yang dikenal dengan istilah infertilitas idiopatik. Masalah infertilitas dapat memberikan dampak besar bagi pasangan suami-istri yang mengalaminya, selain menyebabkan masalah medis, infertilitas juga dapat menyebabkan masalah ekonomi maupun psikologis. Secara garis besar, pasangan yang mengalami infertilitas akan menjalani proses panjang dari evaluasi dan pengobatan, dimana proses ini dapat menjadi beban fisik dan psikologis bagi pasangan infertilitas. Bertambahnya umur sangat berpengaruh terhadap fertilitas seorang perempuan, namun pada laki-laki, bertambahnya umur belum memberikan pengaruh yang jelas terhadap kesuburan. Penelitian di Perancis melaporkan 65% perempuan berumur 25 tahun akan mengalami kehamilan pada 6 bulan dan secara akumulasi 85% kehamilan akan didapatkan pada akhir tahun pertama. Ini berarti jika terdapat 100 pasangan yang mencoba untuk hamil, 40 pasangan tidak akan hamil setelah enam bulan, dan 15 pasangan tetap tidak hamil setelah setahun. Untuk pasangan dengan umur 35 tahun atau lebih peluang kehamilan menjadi 60% pada tahun pertama dan 85% pada tahun kedua. Kurang lebih 15 persen tetap belum mendapatkan kehamilan setelah tahun ke-3 perkawinan. (4) Di Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar 400 ribu pasangan suami istrimengalamiinfertil,karena jumlah pasien yang datang ke Poliklinik Kebidanan dan Kandungan atau pun di Rumah Sakit yang ada di Daerah IstimewaYogyakartarata-rata setiap bulan berjumlah 6 orang dalam 1 tahun terakhir.



B. Tujuan



1



1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan prakonsepsi dengan infertil sekunder dengan menerapkan pola pikir melalui pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian menggunakan SOAP.



2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan dengan infertil sekunder. b. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa/masalah kebidanan berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan dengan infertil sekunder. c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi pada kasus Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan



dengan infertil



sekunder. d. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera pada kasus Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan dengan infertil sekunder. e. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada kasus Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan



dengan infertil



sekunder. f. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan untuk menangani kasus pada Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan dengan infertil sekunder. g. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi untuk menangani kasus pada kasus Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan dengan infertil sekunder. h. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian pada kasus Ny.C 38 tahun dengan perencanaan kehamilan dengan infertil sekunder. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah prakonsepsi dengan infertil sekunder.



2



D. Manfaat 1.



Manfaat Teoritis



Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang didapat selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan dengan perencanaan kehamilan. 2.



Manfaat Praktis



Laporan studi kasus ini dapat menjadi tambahan bahan pustaka agar menjadi sumber bacaan sehingga dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi mahasiswa terhadap tata laksana kasus prakonsepsi khusunya dengan infertil sekunder.



3. Manfaat bagi Lahan Praktik Dapat meningkatkan pelayanan asuhan prakonsepsi sesuai SOP yang sudah ada.



3



BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI A. Pengertian 1. Infertilitas Infertilitas ( pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.(1) Adapun jenis-jenis infertil yaitu : b. Infertilitas Primer Infertilitas primer berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.(2) c. Infertilitas sekunder Infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalamn bentuk apapun.(2) B. Etiologi Infertilitas(3) 1 Faktor perempuan a. Gangguan ovulasi Seperti SOPK, gangguan pada siklus haid, insufiensi ovarium primer Infertilitas



yang



disebabkan



oleh



gangguan



ovulasi



dapat



diklasifikasikan berdasarkan siklus haid, yaitu amenore primer atau sekunder. Namun tidak semua pasien infertilitas dengan gangguan ovulasi memiliki gejala klinis amenorea, beberapa diantaranya menunjukkan gejala oligomenorea.(4) b. Gangguan tuba dan pelvis



4



Kerusakan tuba dapat disebabkan oleh infeksi (Chlamidia, Gonorrhoea,



TBC)



maupun



endometriosis.



Hipotesis



yang



menjelaskan endometriosis dapat menyebabkan infertilitas atau penurunan fekunditas masih belum jelas, namun ada beberapa mekanisme pada endometriosis seperti terjadinya perlekatan dan distrorsi anatomi panggul yang dapat mengakibatkan penurunan tingkat kesuburan. Perlekatan pelvis pada endometriosis dapat mengganggu pelepasan oosit dari ovarium serta menghambat penangkapan maupun transportasi oosit.(4) c. Gangguan uterus Gangguan uterus termasuk mioma submukosum, polip endometrium, leiomyomas, sindrom asherman.(4) 2. Faktor laki laki Infertilitas dapat juga disebabkan oleh faktor laki-laki, dan setidaknya sebesar 30-40% dari infertilitas disebabkan oleh faktor laki-laki, sehingga pemeriksaan pada laki-laki penting dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan infertilitas.(4) Fertilitas laki-laki dapat menurun akibat dari: a. Kelainan urogenital kongenital atau didapat b. Infeksi saluran urogenital c. Suhu skrotum yang meningkat (contohnya akibat dari varikokel) d. Kelainan endokrin e. Kelainan genetik f. Faktor imunologi 3. Faktor Kombinasi pria dan wanita 4. Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan (unexplained infertility), yang tidak dapat ditemukan penyebab terjadinya infertilitas. Faktor Resiko Infertilitas a. Alkohol Alkohol dikatakan dapat berdampak pada fungsi sel Leydig dengan mengurangi sintesis testosteron dan menyebabkan kerusakan pada



5



membran



basalis.



Konsumsi



alkohol



yang



berlebihan



dapat



menyebabkan gangguan pada fungsi hipotalamus dan hipofisis, sehingga menyebabkan



penurunan kulaitas



sprema



dan dapat



meningkatkan risiko pertumbuhan janin. (4) Menurut



penelitian



Najakhatus



Sa’adah,



Windhu



Purnomo



mengemukakan bahwa perilaku mengonsumsi alkohol berisiko infertile sebanyak 22,7%.(5) b. Merokok Rokok mengandung zat berbahaya bagi oosit (menyebabkan kerusakan oksidatif terhadap mitokondria), sperma (menyebabkan tingginya kerusakan morfologi) , dan embrio (menyebabkan keguguran). Kebiasaan merokok pada laki-laki dapat mempengaruhi kualitas semen, sedangkan Kebiasaan merokok pada perempuan dapat menurunkan tingkat fertilitas.(4) Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan radikal bebas ke dalam tubuh, diantaranya karbon monoksida, karbon dioksida, oksida dan nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Komponen partikel dalam asap rokok diantaranya nikotin, tar dan kadmiun. Kelebihan produksi radikal bebas atau oksigen yang reaktif (ROS, reactive oxygen species) dapat merusak sperma, dan ROS merupakan salah satu faktor penyebab infertilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 responden yang merokok, sebagian besar (78,8 persen) responden pertama kali merokok pada usia antara 12-30 tahun dan sebagian besar (63,6 persen) responden mengonsumsi rokok sejumlah 6–10 batang per hari 54,6 persen. Responden dengan jangka waktu mengonsumsi rokok≥5 tahun sebelum mereka menikah.(5) c. Berat badan Perempuan yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 29, cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan kehamilan, tindakan menurunkan berat badan pada perempuan yang



6



memiliki IMT>29 dan mengalami anovulasi akan meningkatkan peluang untuk hamil. Laki-laki yang memiliki IMT>29 akan mengalami gangguan fertilitas. Upaya meningkatkan berat badan pada perempuan yang memiliki IMT