p.5 Laporan Praktikum Kimia Analisis Analisis Gravimetri Penentuan Kadar Barium Dalam Larutan Barium Klorida [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 latar Belakang Percobaan Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk memisahkan analitis dari pengganggu-pengganggunya. Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang wajib dimiliki seorang enginer. Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita sebagai insiyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting. 1.2 Tujuan : 1.Untuk mengendapkan barium klorida dan menentukan persentase hasil dari barium klorida. 2.Untuk menentukan persentase barium klorida dalam suatu campuran. 3.Untuk mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia. 4.Untuk mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Kimia analisa pempelajari ciri−ciri yang digunakan untuk menyelidiki komposisi suatu unsur atau senyawa. Analisa kualitatif digunakan untuk menentukan unsur senyawa yang dikandung dalam suatu bahan sedangkan penentuan kadar dan komposisi unsr atau senyawa tersebut digunakan analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif sederhana dibagi dalam dua golongan yaitu: Analisa gravimetri Analisa volumeter Analisa gravimetri adalah penentuan secara kualitatif suatu bahan dengan proses pengendanp dan penimbangan. Sejumlah cuplikan /sampel ditimbang dan direaksikan untuk mengubah unsur atau senyawa yang akan ditentukan kadarnya menjadi senyawa lain yang beratnya dapat ditimbang (bentuk endapan). Tahap –tahap yang dilakukan dalam anlisa gravimetri: Penimbangan berat sampel Pelarutan sampel Penambahan periaksi pengendapan dalam jumlah berlebih Penyaringan endapan Pencucian endapan Pengeringan endapan Penimbangan berat endapan Perhitungan kadar suatu unsur yang diinginkan Faktor−faktor yang mempengaruhi analisa gravimetri yaitu: Kesempurnaan endapan,susunan dari sampel diketahui pasti, Kemurnian endapan dan kemudahan endapan untuk disarin. Endapan adalah zat yang memeisahkan diri sebagai fase padat keluar dari larutan. Endapan dapat berupa Kristal



atau dadih/gelantin. Endapan



terbentuk jika larutan menjadi larutan lewat−jenuh oleh zat terlarut yang



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



2



bersangkutan.kelarutan endapan adalah sama dengan kosentrasi molar dari larutan jenuhnya. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk terjadi kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan tidak larut.pembentukan larutan jenuh dipercepat dengan pengadukan yang kuat dan zat terlarut berlebih.Banyanknya zat terlarut yang melarut dalam perlarut yang jumlahnya tertentu,untuk menhasilkan suatu larutan jenuh disebut sebagai kelarutan dari zat terlarut itu. Reaksi untuk pengendapan barium sebagai barium sulfat yaitu: Ba2+



+



S042−



BaSO4



2.2 Tinjauan Bahan 2.2.1 MSDS Barium Klorida 1. Komposisi dan Informasi Bahan  Komposisi: Nama CAS #% dalam berat Barium klorida, anhidrat 10361-37-2 100 Data toksikologis pada Bahan: Barium klorida, anhidrat: ORAL (LD50): akut: 118 mg / kg [Tikus]. 2. Identifikasi Bahaya  Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan, permeator), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi. Parah over-eksposur dapat mengakibatkan kematian.  Potensi Efek Kesehatan kronis: Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia. 3. Tindakan Pertolongan Pertama  Kontak Mata: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



3



segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Segera hubungi dokter.  Kulit Hubungi: Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air. Tutup kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan. Hapus terkontaminasi pakaian dan sepatu. Air dingin mungkin pakaian used.Wash sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan medis perhatian.  Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera perhatian.  Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian.  Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut resusitasi.  Tertelan: Jika tertelan, jangan dimuntahkan kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada bawah sadar seseorang. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. 4. Api dan Ledakan data  Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.  Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.  Poin Flash: Tidak dilakukan.  Batas mudah terbakar: Tidak dipakai. CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



4



 Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.  Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tidak dipakai.  Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak tersedia. Resiko ledakan produk diadanya listrik statis: Tidak tersedia. 5.



Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran



 Tumpahan Kecil: Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpah padat dalam wadah pembuangan limbah nyaman.  Tumpahan Besar: Beracun padat. Hentikan kebocoran jika tanpa risiko. Jangan sampai air di dalam kontainer. Jangan menyentuh bahan tumpah. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap. Mencegahnya masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terbatas; tanggul jika diperlukan. 6. Penanganan dan Penyimpanan  Tindakan pencegahan: Simpan dalam tempat terkunci. Jangan menelan. Jangan menghirup debu. Pakailah pakaian pelindung yang sesuai. Dalam hal ventilasi cukup, memakai peralatan pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkan wadah atau label. Menghindari kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari incompatibles seperti oksidator, asam.  Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang sejuk dan berventilasi cukup. 7. Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi  Rekayasa Kontrol: Gunakan lampiran proses, ventilasi pembuangan lokal, atau kendali teknik lain untuk menjaga kadar udara di bawah direkomendasikan paparan batas. Jika operasi pengguna menghasilkan debu, asap atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga paparan kontaminan udara di bawah batas yang diperbolehkan.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



5



 Pribadi Perlindungan: Splash kacamata. Lab mantel. Debu respirator. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara. Sarung tangan.  Pribadi Perlindungan di Kasus dari Tumpahan Besar: Splash kacamata. Penuh sesuai. Debu respirator. Boots. Sarung tangan. Sebuah alat bernafas mandiri contained harus digunakan untuk menghindari inhalasi produk. Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak cukup; periksakan ke dokter spesialis SEBELUM penanganan produk. 8. Sifat Fisik dan Kimia  Keadaan fisik dan penampilan: Solid.  Bau: berbau.  Rasa: Pahit. Saline.  Berat Molekul: 208,31 g / mol  Warna: Putih.  pH (1% soln / air): Tidak tersedia.  Titik Didih: 1560 ° C (2840 ° F)  Melting Point: 962 ° C (1763,6 ° F)  Suhu kritis: Tidak tersedia.  Spesifik Gravity: Kepadatan: 3.9 (Air = 1)  Tekanan Uap: Tidak dipakai.  Kepadatan uap: Tidak tersedia.  Volatilitas: Tidak tersedia.  Bau Threshold: Tidak tersedia.  Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.  Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.  Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.  Kelarutan: Sebagian larut dalam air dingin, air panas. Kelarutan dalam air: 59% @ 100 deg. C; 26,3% pada 20 deg. C larut dalam asam.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



6



2.2.2



MSDS Asam sulfat (H2SO4)



1. Komposisi dan Informasi Bahan Komposisi: Nama CAS #% dalam berat Asam sulfat 7664-93-9 95-98 Data toksikologis pada Bahan: Asam sulfat: ORAL (LD50): Akut: 2140 mg / kg. [Rat.] UAP (LC50): akut: 510 mg / m 2 jam [Tikus]. 320 mg / m 2 jam [mouse]. 2. Identifikasi Bahaya  Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, mengiritasi, permeator), kontak mata (iritan, korosif), menelan, dari inhalasi. Cair atau kabut semprotan dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata, mulut dan saluran pernapasan. Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar. Menghirup kabut semprotan dapat menghasilkan iritasi parah pernapasan saluran, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Parah over-eksposur dapat menyebabkan kematian. Radang mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman, dan gatal. Radang kulit yang ditandai dengan gatal, kemerahan scaling atau, kadang-kadang, terik.  Potensi Efek Kesehatan kronis: Efek karsinogenik: Baris 1 (Terbukti untuk manusia.) IARC, + (Proven.) oleh OSHA. Diklasifikasikan A2 (tersangka atas manusia) oleh ACGIH.. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia. 3.



Tindakan Pertolongan Pertama  Kontak Mata: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



7



 Kulit Hubungi: Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan. Air dingin mungkin pakaian used.Wash sebelum digunakan kembali. Benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.  Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera perhatian.  Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian segera.  Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut resusitasi.  Tertelan: JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada bawah sadar orang. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul. 4. Api dan Ledakan data  Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.  Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.  Poin Flash: Tidak dilakukan.  Batas mudah terbakar: Tidak dipakai. CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



8



 Produk dari Pembakaran: Produk pembakaran tidak tersedia karena bahan tidak mudah terbakar. Namun, produk dari dekomposisi termasuk asap oksida belerang. Akan bereaksi dengan air atau uap untuk menghasilkan asap beracun dan korosif. Bereaksi dengan karbonat untuk menghasilkan karbon dioksida gas. Bereaksi dengan sianida dan sulfida membentuk hidrogen beracun sianida dan hidrogen sulfida masing-masing. Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: bahan mudah terbakar.  Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak tersedia. Resiko ledakan produk diadanya listrik statis: Tidak tersedia. Sedikit eksplosif dalam kehadiran bahan pengoksidasi. 5. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran  Tumpahan Kecil: Encerkan dengan air dan mengepel, atau menyerap dengan bahan inert dan tempat kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik. Jika diperlukan: Menetralisir residu dengan larutan encer natrium karbonat.  Tumpahan Besar: Korosif cair. Beracun cair. Hentikan kebocoran jika tanpa risiko. Menyerap dengan bumi KERING, pasir atau non-materi yang mudah terbakar. Jangan sampai air di dalam kontainer. Jangan menyentuh bahan tumpah. Gunakan tirai air semprotan untuk mengalihkan melayang uap. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap. Mencegahnya masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terbatas; tanggul jika diperlukan. Meminta bantuan pada pembuangan. Menetralisir residu dengan larutan encer natrium karbonat. 6.



Penanganan dan Penyimpanan  Tindakan pencegahan: Simpan dalam tempat terkunci. Simpan wadah kering. Jangan menelan. Jangan menghirup gas / asap / uap / semprotan. Jangan pernah menambahkan air pada produk ini. Dalam hal ventilasi cukup, pakai



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



9



peralatan pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari incompatibles seperti agen oksidasi, mengurangi agen, bahan mudah terbakar, bahan organik, logam, asam, alkali, kelembaban. Dapat menimbulkan korosi permukaan logam. Simpan di Drum papan serat logam atau dilapisi menggunakan paket polietilen kuat batin.  Penyimpanan: Higroskopis. Bereaksi. hebat dengan air. Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang sejuk dan berventilasi cukup. Tidak toko di atas 23 ° C (73,4 ° F). 7. Sifat Fisik dan Kimia  Keadaan fisik dan penampilan: Cairan. (Cairan berminyak tebal.)  Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika panas.  Taste: rasa asam Ditandai. (Strong.)  Berat Molekul: 98,08 g / mol  Warna: tak berwarna.  pH (1% soln / air): Asam.  Titik Didih: 270 ° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg. C Melting Point: -35 ° C (-31 ° F) menjadi 10,36 deg. C (93% sampai 100% kemurnian)  Suhu kritis: Tidak tersedia.  Spesifik Gravity: 1,84 (Air = 1)  Tekanan Uap: Tidak tersedia.  Densitas Uap: 3.4 (Air = 1)  Volatilitas: Tidak tersedia.  Bau Threshold: Tidak tersedia.  Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.  Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.  Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



10



 Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air dengan pembebasan banyak panas. Larut dalam etil alkohol. 2.2.3



MSDS Asam Klorida (HCl) MSDS



1. Komposisi dan Informasi Bahan  Komposisi: Nama CAS #% dalam berat Hidrogen klorida 7647-01-0 20-38 Air 7732-18-5 62-80 Toksikologi Data Bahan: Hidrogen klorida: GAS (LC50): Akut: 4701 ppm 0,5 jam [Tikus]. 2.



Identifikasi Bahaya  Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, mengiritasi, permeator), kontak mata (iritan, korosif), menelan,.Sedikit berbahaya jika terjadi inhalasi (paru-paru sensitizer).Non-korosif untuk paruparu.Cair atau kabut semprotan dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama



pada



selaput



lendir



mata,



mulut



dan



saluran



pernapasan.Kontak kulit dapat menghasilkan luka bakar.Inhalasi dari semprot kabut dapat menghasilkan iritasi parah dari saluran pernapasan, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas.Parah overeksposur dapat menyebabkan kematian.Peradangan mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman, dan gatal. Kulit peradangan ini ditandai dengan gatal, kemerahan scaling,, atau, kadang-kadang, terik.  Potensi Efek Kesehatan kronis: Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (sensitizer). Efek-efek Karsinogenik: Baris 3 (Tidak diklasifikasikan untukmanusia) IARC. [Asam klorida]. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia. 3. Tindakan Pertolongan Pertama  Kontak Mata:



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



11



Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak.Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15menit.Air dingin dapat digunakan.Dapatkan perawatan medis dengan segera.Kulit Hubungi: Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasidan sepatu.Tutup kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan.Air dingin



mungkin pakaian used.Wash sebelum



digunakan kembali.Benar-benar bersihsepatu sebelum digunakan kembali.Dapatkan perawatan medis dengan segera.Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri.Mencari medis segeraperhatian. Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.Jika sulit bernapas, berikan oksigen.Dapatkan medisperhatian segera. Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya.Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.Jikasulit bernapas, mengelola oksigen.Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut resusitasi. PERINGATAN: Ini mungkinberbahaya bagi orang yang memberikan bantuan untuk memberikan mulut ke mulut resusitasi bila bahan dihirup adalah racun, infeksi ataukorosif. Cari bantuan medis segera. Tertelan: Jika



tertelan,



jangan



dimuntahkan



kecuali



diarahkan



untuk



melakukannya oleh tenaga medis.Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepadabawah sadar seseorang.Longgarkan pakaian yang



ketat



seperti



kerah,



dasi,



ikat



pinggang



atau



ikat



pinggang.Dapatkan perawatan medis dengan segera. CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



12



Serius tertelan: Tidak tersedia. 4.



Api dan Ledakan data  Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.  Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.  Poin Flash: Tidak dilakukan.  Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.  Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.  Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: logam  Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Non-ledak di hadapan nyala api terbuka dan bunga api, guncangan.  Kebakaran Media Berjuang dan Petunjuk: Tidak dipakai.  Keterangan khusus tentang Bahaya Kebakaran:Tidak mudah terbakar. Kalsium karbida bereaksi dengan gas hidrogen klorida dengan lampu pijar. Uranium fosfida bereaksi denganasam klorida untuk melepaskan fosfin secara spontan terbakar. Asetilena Rubidium karbida luka bakar dengan sedikit hangatklorida asam. Lithium silisida kontak dengan hidrogen klorida menjadi pijar. Ketika asam klorida encer adalahdigunakan, gas mudah terbakar secara spontan di udara berevolusi.Magnesium boride dikerjakan dengan asam hidroklorat pekat menghasilkanspontan yang dapat terbakar jika gas. Asetilena Cesium karbida luka bakar hidrogen klorida gas. Karbida Cesium menyatu dalam kontak denganasam klorida kecuali asam encer. Bereaksi dengan kebanyakan logam untuk menghasilkan gas Hydrodgen mudah terbakar.



5. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran  Tumpahan Kecil: Encerkan dengan air dan mengepel, atau menyerap dengan bahan inert dan tempat kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik. Jikadiperlukan: Menetralisir residu dengan larutan encer natrium karbonat.  Tumpahan Besar: CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



13



Korosif



cair.Beracun



cair.Hentikan



kebocoran



jika



tanpa



risiko.Menyerap dengan bumi KERING, pasir atau non-materi yang mudah terbakar. Jangan sampai air di dalam kontainer.Jangan menyentuh bahan tumpah.Gunakan tirai air semprotan untuk mengalihkan melayang uap.Gunakan semprotan airuntuk mengurangi uap.Mencegahnya masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terbatas; tanggul jika diperlukan. 6.



Penanganan dan Penyimpanan  Tindakan pencegahan: Simpan dalam tempat terkunci ..Simpan wadah kering.Jangan menelan. Jangan menghirup gas / asap / uap / semprotan. Jangan pernah menambahkan air pada produk ini.Dalam hal ventilasi cukup, pakai peralatan pernapasan yang sesuai.Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkanwadah atau label.Hindari kontak dengan kulit dan mata.Jauhkan dari incompatibles seperti agen oksidasi, organik bahan, logam, alkali, kelembaban.Dapat menimbulkan korosi permukaan logam. Simpan dalam drum papan serat logam atau dilapisi menggunakan kuatpolietilen dalam paket.  Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang sejuk dan berventilasi cukup.



7. Sifat Fisik dan Kimia  Keadaan fisik dan penampilan: Cairan.  Bau: pedas. Iritasi (Strong.)  Rasa: Tidak tersedia.  Molekul Berat: Tidak dipakai.  Warna: tak berwarna menyala kuning.  pH (1% soln / air): Asam.  Titik Didih:,108.58 C @ 760 mmHg (untuk 20,22% HCl dalam air) 83 C @ 760 mmHg (untuk 31% HCl dalam air) 50,5 C (untuk 37% HCl dalam air). CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



14



 Melting Point:-62,25 ° C (-80 ° F) (20,69% HCl dalam air) -46,2 C (31,24% HCl dalam air) -25,4 C (39,17% HCl dalam air)  Suhu kritis: Tidak tersedia.  Spesifik Gravity:1,1-1,19 (Air = 1) 1.10 (20% dan 22% HCl solusi) 1,12 (24% HCl solusi) 1,15 (29,57% HCl solusi) 1,16 (32% HClsolusi) 1,19 (37% dan 38% HCl solusi)  Tekanan Uap: 16 kPa (@ 20 ° C) rata-rata  Kepadatan uap: 1,267 (Air = 1)  Volatilitas: Tidak tersedia.  Bau Threshold: 0,25 sampai 10 ppm.  Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.  Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.  Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, dietil eter.  Kelarutan: Larut dalam air dingin, air panas, dietil eter. 2.2.4 1.



MSDS Air (H2O) Komposisi dan Informasi Bahan



 Komposisi: Nama CAS #% dalam berat Air 7732-18-5 100 Data toksikologis pada Bahan: Tidak dipakai. 2.



Identifikasi Bahaya  Potensi Efek Kesehatan Akut: Non-korosif bagi kulit. Non-iritasi bagi kulit. Non-sensitizer untuk kulit. Non-permeator oleh kulit. Tidak menyebabkan iritasi pada mata. Non-berbahaya dalam hal konsumsi. Tidak berbahaya jika terjadi inhalasi. Non-iritasi bagi paru-paru. Non-sensitizer untuk paru-paru. Non-korosif pada mata. Non-korosif untuk paru-paru.  Potensi Efek Kesehatan kronis: Non-korosif bagi kulit. Non-iritasi bagi kulit. Non-sensitizer untuk kulit. Non-permeator oleh kulit. Tidak menyebabkan iritasi pada



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



15



mata.Tidak dipakai dalam hal konsumsi. Tidak berbahaya jika terjadi inhalasi. Non-iritasi bagi paru-paru. Non-sensitizer untuk paruparu.Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia.



Efek



teratogenik:



Tidak



tersedia.



PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia. 3.



Tindakan Pertolongan Pertama  Kontak Mata: Tidak dipakai.  Kulit Kontak: Tidak dilakukan.  Kontak Kulit serius: Tidak tersedia.  Inhalasi: Tidak dipakai.  Penghirupan serius: Tidak tersedia.  Tertelan: Tidak Berlaku  Serius tertelan: Tidak tersedia.



4.



Api dan Ledakan data  Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.  Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.  Poin Flash: Tidak dilakukan.  Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.  Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.  Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tidak dipakai.  Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Tidak Berlaku  Kebakaran Media Berjuang dan Petunjuk: Tidak dipakai.  Keterangan Khusus tentang Bahaya Api: Tidak tersedia.  Keterangan Khusus tentang Ledakan Bahaya: Tidak tersedia.



5.



Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran  Tumpahan Kecil: Mop, atau menyerap dengan bahan inert dan tempat kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik.  Tumpahan Besar: Menyerap dengan bahan inert dan menempatkan bahan yang tumpah dalam pembuangan limbah yang baik.



6.



Penanganan dan Penyimpanan



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



16



 Tindakan pencegahan: Tidak ada frase keselamatan spesifik ditemukan berlaku untuk produk ini.  Penyimpanan: Tidak dipakai. 7.



Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi  Teknik Kontrol: Tidak Berlaku.  Pribadi Perlindungan: Kacamata pengaman. Lab mantel.  Pribadi Perlindungan di Kasus dari Tumpahan Besar: Tidak Berlaku  Batas: Tidak tersedia.



8.



Sifat Fisik dan Kimia  Keadaan fisik dan penampilan: Cairan.  Bau: berbau.  Rasa: Tidak tersedia.  Berat Molekul: 18,02 g / mol  Warna: tak berwarna.  pH (1% soln / air): [. Netral] 7  Titik Didih: 100 ° C (212 ° F)  Melting Point: Tidak tersedia.  Suhu kritis: Tidak tersedia.  Spesifik Gravity: 1 (Air = 1)  Tekanan Uap: 2,3 kPa (@ 20 ° C)  Kepadatan uap: 0.62 (udara = 1)  Bau Threshold: Tidak tersedia.  Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



17



BAB III METODE PENELITIAN



3.1 Alat Dan Bahan 3.1.2 Alat-alat yang digunakan adalah : 1. beaker gelas



5. Pengaduk kaca



9. Krus porselen



2. Kertas hatman No.40.



6. Kaca arloji



10. Spatula



3. Neraca analitik



7. Corong kaca



11. Desikator



4. Hot plate



8. Gelas ukur



12. Penjepit



3.1.2 Bahan-bahan yang digunakan adalah : 1.



BaCl2 padat.



3. HCl 3M



2.



H2SO4 0,2 M.



4. Aquades.



3.2 Diagram Alir 3.2.1 Pembuatan Larutan HCL 3M 10 ml Dipipet HCl 2.5 ml Dimasukan dalam labu ukur 10 ml Ditandabataskan sampai volume 10 ml Disebut larutan HCl 3 M



3.2.2 Pembuatan Larutan H2SO4 2M 10 ml Dipipet H2SO4 11.11 ml Dimasukan dalam labu ukur 10 ml Ditandabataskan sampai volume 10 ml Disebut larutan H2SO42 M



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



18



3.2.3 Diagram Alir pembuatan larutan BaCl₂ Ditimbang BaCl₂ sebanyak 3 gram Dimasukan dalam beker gelas 250 ml Dilarutkan dalam akuades 25 ml Dimasukan dalam labu ukur 100 ml dan ditanda bataskan Dipipet larutan sampel sebanyak 30 ml Dimasukan dalam beker gelas 400 ml Diasamkan larutan sampel dengan menambahkan HCl 3M sebanyak 2ml Diencerkan larutan yang sudah diasamkan dengan menambahkan akuades hingga 200 ml Dicampur dipanaskan hingga hamper mendidih kemudian ditambakan H₂SO₄ 2M, aduk campur hingga timbul endapan. Didiamkan endapan selama 1−2 menit pada suhu kamar dan didiamkan endapan diatas bak air hingga benar−benar mengendap. Disaring endanpan dengan menggunakan kertas whatman No.40. Endapan Dicuci dengan 20 ml akuades dingin dilanjutkan dengan 10 ml H₂SO₄ 2M. Dilipat kertas whatman beserta endapan basah kemudian diletakan dalam kurs porselen dan diabukan dalam nyala bunsen. Didinginkan hasil pengabuan pada suhu kamar selama 15 menit Dilanjutkan dengan pengeringan dalam desikator selama 15 menit Ditimbang endapan hasil pengeringan beratnya hingga diperoleh berat konstan DATA CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



19



BAB IV HASIL DAN PERCOBAAN 4.1 Data Percobaan Berat krus porselen kosong : Penimbangan 1 = 49.6 gram Penimbangan 2 = 49.6 gram Penimbangan 3 = 49.6 gram Berat rata-rata krus porselen kosong : = = = 49,6 gram



( W1 )



Sebelum pengabuan ; Berat krus porselen + sampel = 55,3 gram



( W2 )



Berat sampel = W2 – W1 = 55,3 gram – 49,6 gram = 5,7 gram



( W3 )



Setelah pengabuan ; Berat krus porselen + endapan = 50,56 gram



( W4 )



Berat sampel = W4 – W1 = 50,56 gram – 49,6 gram = 0,96 gram



( W5 )



4.2 Perhitungan 4.2.1 Perhitungan berat Ba dan kadar Ba Berat Ba = = = 0,63 gram



berat endapan setelah pengabuan ( W5 ) 0,96 gram ( W6 )



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



20



Faktor pengenceran (fp) =



Kadar Ba = Kadar Ba = Kadar Ba = 36,63 %



4.2.2 Perhitungan pembuatan larutan HCl 3M 10 ml Tersedia larutan HCl 12 M V1 .M1= V2. M2V1= =



= 2,5 ml



4.2.3 Perhitungan pembuatan larutan H2SO4 2M 10 ml Tersedia larutan H2SO4 18 M V1 .M1= V2. M2V1= =



= 11.11 ml



4.3 Pembahasan Pada percobaan ini tidaklah sangat sulit untuk dipraktekkan, tapi dalam percobaan ini hanya memerlukan kesabaran dan ketabahan untuk melakukan pecobaan ini karena banyak mmemerlukan waktu yang lama. Percobaan ini mendapatkan hasil dari data yang yang diperoleh yaitu; 1. Berat rata-rata krus porselen yaitu 49,6 gram 2. Berat krus porselen + sampel yaitu 55,3 gram sehingga mendapatkan nilai berat sampel yaitu 5,7 gram 3. Berat krus porselen + endapan yaitu 50,56 gram sehingga mendapatkan nilai endapan yaitu 0,96 gram 4. Berat Barium (Ba) dari larutan Barium klorida (BaCl2 ) yaitu 0,63 gram dan mendapatkan persentase kadar Barium (Ba) yaitu 36,63%



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



21



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



4.1 Kesimpulan 1. Analisis melalui pengendapan (analisis gravimetrik) adalah merupakan salah satu metode pemeriksaan jumlah zat dengan cara menimbang hasil reaksi pengendapan. 2. Dari percobaan yang telah dilakukan, endapan yang dihasilkan belum sempurna. 3.



Persentasi kadar Ba suatu endapan diperoleh yaitu 36,63 %



4.2 Saran 1. Bahan-bahan yang digunakan harus dipersiapkan terlebih dahulu, sebelum praktikum. 2. Semoga percobaan ini bermamafaat untuk teman-teman yang akan melakukan percobaan ini yang sempurna menjadi lebih sempurna. 3. Dalam pecobaan ini kita harus sabar dan teliti karena bahan yang digunakan sangat berbahaya.



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



22



DAFTAR PUSTAKA



Proborini, Wahyu Diah. 2012. petunjuk praktikum kimia analisis, semester genap2011/2012, ps.Teknik kimia, fak.Teknik-Universitas Tribhuwana Tunggadewi. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927447/12 juli 2012/09.30 wib http://www.ee.iitb.ac.in/~nanoe/msds/sulphuric%20acid.pdf/12 juli 2012/12.12 wib http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285/12 juli 2012/13.00 wib http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321/12 juli 2012/15.45 wib



CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG



23