PAIKEM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMBELAJARAN, AKTIF, INOVATIF, KREATIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Makalah ini Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Dosen Pengapuh Oleh : Hidayatul Mutmainah, M. Pd



Di Susun Oleh Kelompok: 2 1. Muhammad Kholid 2. Abrol Anshori 3. Afifuddin



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN 2019



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan” tepat pada waktunya. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih



Pamekasan, 26 September 2019



Kelompok 2



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................i DAFTAR ISI ....................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................................1 B. Rumusan Masalah ................................................................................1 C. Tujuan Penulisan ..................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Satuan Kredit......................................................................2 B. Cari-Cari Sistem Kredit Semester ........................................................4 C. Tujuan Sistem Kredit ...........................................................................6 BAB III Penutup A. Kesimpulan ..........................................................................................10 B. Kritik Dan Saran ..................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini, para penggiat pendidikan selalu berusaha untuk mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran yang baik dan efektif untuk dapat membantu guru daam menyampaikan ilmu-imunya kepada siswanya. Pengebangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan juga permasalahan-permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap bagus dan layak untuk diterapkan



dalam



proses



pembelajaran



adalah



PAIKEM,



singkatan



dari



Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Di era kontemporer ini, PAIKEM sangat dianjurkan mengingat semakin kompleksnya permasalahan di dunia pendidikan dan juga besarnya tuntutan yang dibebankan kepada guru dalam menyukseskan pembelajaran di sekolah ataupun para dosen di universitas. Pelatihan-pelatihan tentang PAIKEM-pun juga telah banyak diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas guru/dosen. PAIKEM kini telah menjadi salah satu bagian dari usaha sebuah unit pendidikan dalam meningkatakan kualitas pembelajarannyaSelain itu, yang paling mendasar tujuan penerapan PAIKEM adalah agar siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, lebih enjoy dalam belajar dan tentu saja menjadi lebih bisa menyerap materi pembelajaran yang diberikan. Dapat dikatakan, intinya penerapan PAIKEM merupakan hal yang sangat penting dan harus dipahami dengan baik oleh semua guru serta harus dapat diterapkan secara benar.



4



Namun pada kenyataanya, belum semua guru ataupun para penggiat pendidikan memahami dengan sebenarnya pendekatan PAIKEM ini, oleh sebab itu, saya mencoba membantu untuk memberikan pemahaman tentang PAIKEM yang lebih konprehensif dan mudah untuk dipelajari melalui artikel berikut. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian PAIKEM ? 2. Bagaimana Landasan Hukum PAIKEM ? 3. Apa saja Karakteristik, Tujuan dan Fungsi PAIKEM ? 4. Bagaimana Prosedur Atau Langkah-Langkah PAIKEM ? 5. Apa Saja Kelemahan Dan Kelebihan PAIKEM ? 6. Mengapa Penerapan PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ? C. Tujuan Masalah 1. Menjelaskan Pengertian PAIKEM. 2. Memahami Landasan Hukum PAIKEM. 3. Menjelaskan Karakteristik, Tujuan dan Fungsi PAIKEM. 4. Memahami Prosedur Atau Langkah-Langkah PAIKEM. 5. Menejelaskan Kelemahan Dan Kelebihan PAIKEM. 6. Menjelaskan Penerapan PAIKEM dalam Pembelajaran PAI.



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, (Rusman, 2010:322). Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai



macam



inovasi



kegiatan



pembelajaran



untuk



mencapai



tujuan



pembelajaran. Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di sekolah dari dari kurikulum yang sudah dirancang dan menuntut aktivitas dan kreativitas guru dan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Brooks (Rusman, 2010;323), yaitu “ pembaruan dalam harus dimulai dari bagaimana anak belajar, dan bagaimana guru mengajar, bukan dari ketentuan hasil.” Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan



6



fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Guru harus mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika siswa belum dapat membentuk kompetensi dasar dan standar kompetensi berdasarkan interaksi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan supaya kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah di rancang dapat tercapai. Guru juga harus ditutut agar melakukan inovasi dalam segala hal yang berkaitan dengan kompetensi yang disandangnya seperti inovasi dalam pembelajaran.1 B. Landsan Hukum PAIKEM 1. Landasan Yuridis Formal Yang dimaksud dengan tinjauan yuridis formal disini adalah dasar hukum yang melandasi diterapkannya PAIKEM. Dalam konteks ini adalah segala bentuk perundangan dan peraturan serta kebijakan yang berlaku di Indonesia diantaranya adalah: a. UU RI Nomor 20 Tahun 2003



tentang



sistem



Pendidikan Nasional.



Beberapa pasal terkait antara lain adalah terdapat pada: 1) Pasal 1 ayat 1



1



H. B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara. 2009), hlm 88



7



Pendidikan



adalah



usaha



sadar



dan



terencana



untuk



mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk kekuatan



spiritual



keagamaan, pengendalian



diri,



memiliki



kepribadian,



kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 2) Pasal 39 ayat 2 Pendidik



merupakan



tenaga



profesional



yang



bertugas



merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian



dan



pengabdian kepada



masyarakat,



terutama



bagi



pendidik pada sekolah/madrasah. 3) Pasal 40 ayat 2 Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi



dan



kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 4) Pasal 4 ayat 3-4 Pendidikan



diselenggarakan



sebagai



suatu



proses



pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang



hayat.



Pendidikan diselenggarakan



dengan



memberi



keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.



8



b. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Diantaranya pasal 19 ayat 1 yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inovatif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.2 c. UU RI Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, beberapa pasal menyebutkan: 1) Pasal 1 ayat 1 Guru



adalah



pendidik



profesional



dengan



tugas



utama



mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 2) Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,



serta



menjadi



warga



Negara yang demokratis dan



bertanggung jawab.3 2. Landasan Psikologis-pedagogis Penerapan PAIKEM 2



Erwin Widiasworo, Strategi & Metodeh Mengajar Siswa Di Luar Kelas (Outdoor Learning) Secara Aktif, Jreatif, Inspiratif, & Komunikasi,(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2017), hlm, 23. 3 Ismail SM, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Jakarta: Remaja Rosda karya, 2011), hlm. 48-50.



9



Tinjauan signifikansi



psikologis



ini



dimaksudkan



ingin



melihat



posisi



dan



penerapan strategi PAIKEM menurut kajian psikologi belajar.



Pembelajaran sebelumnya dikenal dengan istilah (KBM) merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran tradisional menitik beratkan pada metode imposisi yakni pembelajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru bagi peserta didiknya. Cara ini tidaklah mempertimbangkan kesesuaian antara materi dengan kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan serta pemahaman peserta didik. Pandangan baru berpendapat bahwa tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu. Aktivitas belajar akan berhasil apabila berdasarkan pada motivasi pada diri peserta didik. Peserta didik dapat dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan tetapi ia tidak dapat dipaksa untuk menghayati perbuatan tersebut sebagaimana mestinya. Guru dapat memaksakan materi pelajaran untuk dikuasai oleh siswa tetapi tidak dapat memaksakannya untuk belajar dalam arti yang sesungguhnya. Maka, dengan demikian bisa dikatakan bahwa sistem pembelajaran yang baik seharusnya dapat membantu siswa mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuantujuan belajarnya. Meskipun proses belajar-mengajar tidak dapat sepenuhnya berpusat pada peserta didik, tetapi perlu diingat bahwa pada hakikatnya siswalah yang harus belajar. Dengan demikian guru perlu memberikan bermacam-macam situasi belajar yang memadai untuk materi yang disajikan, dan menyesuaikannya dengan



kemampuan



dan



karakteristik



serta



gaya belajar siswa. Sebagai



konsekuensinya adalah guru dituntut harus kaya metodologi terampil



menerapkannya,



tidak



mengajar



serta



monoton, dan variatif dalam melaksanakan



pembelajaran.



10



Dalam konteks inilah PAIKEM diharapkan dapat memperkaya guru dalam hal strategi, metode, dan teknik mengajar sebagai seni. Sehingga secara psikologis-pedagogis, PAIKEM secara nyata memiliki relevansi dalam kerangka mewujudkan proses belajar yang memberdayakan peserta didik.4 C. Karakteristik,Tujuan dan Fungsi PAIKEM Pembelajaran



PAKEM



(Pembelajaran



Aktif,



Kreatif,



Efektif



dan



Menyenangkan) adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif. Menurut Suparlan (2008: 70-71), karakterisitk PAIKEM, meliputi: 1. Aktif: pembelajaran ini memungkinkan peserta didik berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek-obyek yang ada di dalamnya, dalam hal ini guru terlibat secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. 2. Kreatif: Pembelajaran membangun kreativitas peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar dan sesama peserta didik, utamanya dalam menghadapi tantangan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif, yaitu merancang dan melaksanakan PAIKEM. 3. Efektif: Efektifitas pembelajaran akan mendongkrak kualitas hasil bekajar peseta didik. 4. Menyenangkan:



Pembelajaran



diharapkan



dapat



menciptakan



suasana



pembelajaran yang menyenangkan, dengan didukung lingkungan aman, bahan ajar relevan, menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yang pada umunya hal itu terjadi ketika dilakukan bersama dengan orang lain sebagai



4



Ibitt, hlm, 44



11



dorongan dan selingan humor serta istirahat dan jeda secara teratur. Selain itu, pembelajaran akan menyenangkan manakala secara sadar pikiran otak kiri dan kanan sadar, menantang peserta didik berekspresi dan berfikir jauh ke depan, serta mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks. Secara fisikal, ada beberapa ciri menonjol yang tampak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan PAIKEM adalah sebagai berikut. 1. Mengandalkan sumber belajar yang bervariasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkaya pengalaman belajar peserta didik. 2. Sumber belajar yang beraneka ragam tersebut kemudian didesain skenario pembelajarannya dengan berbagai kegiatan. 3. Hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang di tembok kelas, papan tulis, dan bahkan ditambah dengan tali rapiah di sana-sini. Pajangan tersebut merupakan hasil diskusi atau hasil karya siswa.pajangan hasil karya siswa menjadi satu ciri fisikal yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran. 4. Kegiatan belajar mengajar bervariasi secara aktif, yang biasanya didominasi oleh kegiatan individual dalam beberapa menit, kegiatan berpasangan, dan kegiatan kelompok kecil antara empat sampai lima orang, untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah disepakati bersama, dan salah seorang di antaranya menyampaikan (presentasi) hasil kegiatan mereka di depan kelas. Hasil kegiatan siswa itulah yang kemudian dipajang. 5. Dalam mengerjakan berbagai tugas tersebut, para siswa, baik secara individual maupun secara kelompok, mencoba mengembangkan semaksimal mungkin kreativitasnya. 6. Dalam melaksanakan kegiatannya yang beraneka ragam itu, tampaklah antusiasme dan rasa senang siswa. 7. Pada akhir proses pembelajaran, semua siswa melakukan kegiatan dengan apa yang disebut sebagai refleksi, yakni menyampaikan (kebanyakan secara



12



tertulis) kesan dan harapan mereka terhadap proses pembelajaran yang baru saja diikutinya (Suparlan, 2008: 73). Lima karakteristik utama yang dikemukakan oleh Utami (2010) dalam PAKEM, yaitu : 1. Siswa



terlibat



dalam



berbagai



kegiatan



yang mengembangkan



pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan belajar melalui berbuat. 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca. 4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. 5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Menurut Utami (2010) manfaat dari penerapan PAKEM ini bagi siswa, guru dan sekolah di antaranya sebagai berikut : 1. Pembelajaran dengan model PAKEM membuat siswa benar-benar lebih asyik belajar, betah tinggal di kelas, karena guru tidak berperan sebagai orang yang paling tahu, melainkan berperan sebagai fasilitator yang dinamik dan kreatif. 2. Pembelajaran dengan model PAKEM memungkinkan munculnya berbagai potensi siswa. 3. Pembelajaran dengan model PAKEM juga menunjukkan sisi demokratis.



13



4. Pembelajaran dengan model PAKEM membuat guru bukanlah satu-satunya sumber belajar yang mutlak dan benar. 5. Pembelajaran dengan model PAKEM juga mendorong maksimalnya daya serap para siswa terhadap materi pelajaran. 6. Pembelajaran dengan model PAKEM akan mendorong perkembangan intelektual siswa (intellectual growth). 7. Pembelajaran dengan model PAKEM juga membantu perkembangan fisik siswa (physical development). 8. Pembelajaran dengan model PAKEM juga dapat membangun ketrampilan sosial siswa (building social skills). 9. Pembelajaran dengan model PAKEM juga akan membantu perkembangan emosi siswa (emotional development). 10. Pembelajaran dengan model PAKEM juga akan mendorong perkembangan kemampuan membaca dan berbahasa siswa (language and literacy development). 11. Pembelajaran dengan model PAKEM akan menumbuhkan daya kreativitas siswa (creativity). 12. Pembelajaran dengan model PAKEM juga akan mendorong anak untuk mencintai belajar sepanjang hidupnya. 13. Pembelajaran dengan model PAKEM juga akan mendorong kreativitas dan dedikasi guru. 14. Pembelajaran dengan model PAKEM juga mendorong keterlibatan orang tua.5 D. Prosedur Atau Langkah-Langkah PAIKEM Dalam mengimplementasikan PAIKEM, guru perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 5



M. Hamzah & Nurdin, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hlm 3536



14



1. Memahami sifat yang dimiliki siswa 2. Mengenal siswa secara perorangan 3. Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikirkritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah 5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik 6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar 7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar 8. Membedakan antara fisik dengan aktif mental. 9. Memahami perkembangan kecerdasan siswa. E. Kelemahan Dan Kelebihan PAIKEM 1. Kelebihan PAIKEM a. Dalam PAIKEM Peserta didik belajar bekerja sama b. PAIKEM mendorong Peserta didik menghasilkan karya kreatif c. PAIKEM menghargai potensi semua siswa d. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses pembelajaran e. Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas 2. Kekurangan PAIKEM a. Membutuhkan dana, dalam pembelajaran PAIKEM, sering kita memakai media sehingga membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran. b. Pengembangan RPP dalam pembelajaran PAIKEM, guru dituntut untuk kerja ekstra dalam pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang diinginkan. c. Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan.



15



d. Kurangnya kreatifitas guru dalam pembelajaran, guru cenderung malas untuk melakukan pembelajaran yang inovatif.6 F. Penerapan PAIKEM dalam Pembelajaran PAI Pendidikan sering dipraktekkan sebagai pengajaran yang bersifat verbalistik. Maka yang terjadi dalam sistem persekolahan formal hanyalah dikte, diktat, dan hafalan. Pengembangan dara kreasi, inovasi, pembentukan kepribadian, penanaman nilai, dan cara berfikir kritis hampir tidak ditemukan dalam sistem pendidikan kita. Kalau kenyataanya demikian, berarti siswa hanya mampu menjadi penerima informasi, belum menunjukkan bukti telah menghayati nilai-nilai Islam yang diajarkan. Pendidikan Agama Islam seharusnya bukanlah hanya menghafal dalildalil naqli atau beberapa syarat rukun ibadah syar’iyah, namun merupakan upaya, proses dan usaha mendidik siswa untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Bahkan seharusnya lebih dari itu yaitu kepekaan akan amaliah ajaran amar ma;ruf nahi munkar. Untuk mencapai hal tersebut Model PAIKEM sangat tepat digunakan guru PAI dalam proses belajar mengajar di kelas. Adapun metodemetode aktif yang bisa dikombinasikan dengan metode konvensioal sebagai berikut: 1. Information Search (Metode Mencari Informasi) Metode ini dapat diterapkan pada materi-materi PAI yang padat, monoton dan membosankan. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti koran, majalah dan sebagainya, misal materi zakat kelas VI dll. Metode ini memiliki prosedur penerapan sebagai berikut: a. Fasilitator/Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok kecil (bisa juga tidak membagi kelompok) b. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks



6



M. A. Jamal,, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), hlm, 55.



16



c. Fasilitator/Guru membagikan handout atau bahan bacaan yang telah ditentukan d. Berikan pertanyaan yang telah dibuat kepada peserta/siswa e. Mintalah peserta/siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang anda buat di dalam handoutyang dibagikan atau bahan bacaan yang ditentukan f. Ulang kembali semua jawaban dari peserta/siswa dan mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah informasi peserta/siswa, sehingga jawaban yang didapat semakin jelas. Ada



beberapa



perlengkapan



yanng



harus



disiapkan



guru PAI sebelum pelaksanaan pembelajaran, di antaranya adalah : 1) Bahan-bahan sumber informasi, seperti handout, buku teks, dokumen, koran, majalah dan lain-lain. 2) Sejumlah pertanyaan yang terkait dengan materi. 2. Card Sort (Mensortir Kartu) Metode ini



mendorong kegiatan pembelajaran



yang dilakukan



secara kolaboratif (kerjasama). Metode ini bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, dan fakta tentang objek atau mereview materi yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Dominasi gerakan fisik dalam penerapan metode ini dapat membantu menghidupkan suasana kelas. Langkah-langkah penerapan metode ini adalah: a. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok b. Bagikan kertas plano yang telah diberi tulisan kata kunci atau informasi tertentu atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok Pada tempat



yang



terpisah,



jawaban/informasi



yang



letakkan tepat



kartu



untuk masing-masing



buatlah kartu-kartu itu tercampur aduk.



17



warna-warni



yang



berisi



kata



kunci.



c. Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata kunci tersebut.



Jelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini merupakan



latihan pencocokan. d. Setelah mereka menemukan kartu



yang cocok, mintalah mereka



menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi. Ada beberapa perlengkapan



yang



harus



disiapkan



guru GPAI sebelum pelaksanaan pembelajaran, di antaranya adalah : 1) Potongan kertas karton berbentuk kartu berukuran + 10 cm x 15 sebanyak jumlah siswa di kelas. 2) Alat rekat (solasi/lakban kertas). 3. The Power of Two (Kekuatan Berdua) Metode ini



digunakan



untuk



mendorong



siswa



memiliki



kepekaan terhadap pentingnya bekerja sama. Filosofi metode ini adalah “Berfikir



berdua



lebih



baik



dari



pada



berfikir



sendiri”.



Metode



ini memiliki prosedur penerapan sebagai berikut: a. Ajukan satu atau lebih pertanyaan b. Mintalah siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual; c. Setelah semua menjawab, mintalah kembali kepada siswa untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban dan membahas secara bersamasama dengan pasangannya d. Mintalah setiap pasangan tersebut untuk membuat jawaban baru hasil pembahasan dan diskusi dengan pasangannya e. Ketika semua pasangan telah merumuskan jawaban baru, maka bandingkan jawaban tersebut dengan jawaban pasangan lain di kelas tersebut. f. Di akhir metode ini penting bagi guru untuk menyimpulkan seluruh proses.



18



Pelaksanaan metode ini tidak banyak perlengkapan yang harus disediakan, cukup pena dan buku tulis yang siswa miliki.7



7



A. J. Lou, Pengajaran yang Kreatif dan Menarik, ( PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009), hlm, 90.



19



BAB PENUTUP A. Kesimpulan PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif,



Inovatif,



Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode



tertentu



dan



pelbagai



media



pengajaran



yang



disertai penataan



lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan. Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siwa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata “disuapi” guru. Dalam



penerapannya



pada



Pendidikan



Agama



Islam,



guru



bisa



menggunakan berbagai macam strategi yang ada di dalam PAIKEM agar menjadikan proses pembelajaran semenarik mungkin, tidak hanya monoton ceramah. Ada banyak strategi alternatif yang bisa digunakan. Di antara metodemetode mengajar yang amat mungkin digunakan untuk mengimplementasikan PAIKEM, ialah: 1) metode ceramah plus, 2) metode diskusi; 3) metode demonstrasi; 4) metode role-play; dan 5) metode simulasi.Dalam PAIKEM, guru dituntut



untuk



terus



belajar



bagaimana menciptakan



suasana



belajar



yang



menyenangkan, karena pada hakikatnya sekolah adalah rumah bagi anak-anak, rumah dimana mereka berusaha menimba ilmu. Sebuah rumah akan dirindukan ketika rumah bisa membuat mereka nyaman. Disinilah letak tantangan guru Pendidikan Agama Islam, menciptakan kelas layaknya rumah yang nyaman, bukan penjara. B. Saran



20



Dalam pembuatan makalah ini banyak penulisan menyadari masih banyak terdapat kekurangannya.Namu penulisan tetap berharap makalah ini tetap beberikan manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurna pembuatan makalah dimasa akan datang. Atas kritik dan saran yang diberikan penulisan haturkan banyak terima kasih.



21



DAFTAR PUSTA Uno H. B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. 2009 Widiasworo Erwin, Strategi & Metodeh Mengajar Siswa Di Luar Kelas (Outdoor Learning) Secara Aktif, Jreatif, Inspiratif, & Komunikasi,Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2017 SM Ismail, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan Jakarta:



Remaja Rosda karya, 2011



Hamzah & Nurdin M, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014 Jamal M. A., Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, Jogjakarta: Diva Press, 2010 Lou A. J, Pengajaran yang Kreatif dan Menarik, PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009



22