Panduan Sakramen Tobat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kebenaran-kebenaran hakiki yang perlu kita pegang 1. Tuhan sangat mengasihi kita • •



Tuhan sangat mengasihi kita, dan menginginkan agar kita memperoleh kebahagiaan abadi. Kita memperoleh kebahagiaan abadi hanya jika menggunakan kebebasan kita dengan hidup menurut kehendakNya. 2. Dosa memisahkan kita dari Tuhan







• • • •



Segala penolakan untuk berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan adalah suatu DOSA, yang tingkatannya tergantung dari: a) perbuatan yang kita lakukan atau kita hilangkan, b) derajat kesadaran, maksud, dan kebebasan kita, c) segala situasi dan keterbatasan kita. Sebagai penolakan terhadap kasih Tuhan, dosa adalah suatu bentuk ketidak- bersyukuran, kesombongan dan pemberontakan terhadapNya. Ketika berdosa, kita berbalik dari Tuhan, memberikan perhatian dan cinta yang seharusnya diberikan kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri atau mahluk ciptaan lainnya. Karena itu, kita telah merusak diri dan orang lain karena telah melawan keteraturan yang ditentukan oleh Sang Pencipta. Akibat dari dosa berat adalah maut, sehingga kita: a) kehilangan rahmat Tuhan, b) kehilangan tempat di surga, c) memilih untuk masuk dalam penderitaan abadi di neraka, d) memilih untuk menolak kasih Tuhan yang abadi. 3. Pertobatan adalah kunci untuk kembali kepada Tuhan



• • •







Dengan kasihNya, Allah selalu ingin mengampuni kita. Ia tak pernah berhenti untuk memanggil kita kembali kepadaNya dan pada perilaku yang benar. Untuk menikmati pengampunan Tuhan, kita harus: a) Berhenti berbuat dosa, b) Menghindari situasi dosa, c) Kembali kepada Tuhan dengan hati bertobat. Kita harus mencari pengampunan Tuhan melalui pelayanan yang diberikan Gereja, sesuai dengan pemikiran Yesus ketika Ia memberikan kepada Rasul-rasulNya kuasa untuk mengampuni dosa-dosa. (Yoh 20:22-23) Penerimaan pengampunan Tuhan melaui Sakramen Pengakuan Dosa membawa pada kita kebangkitan spiritual: kita bangkit lagi untuk menerima hidup baru dalam kasih. Melalui sakramen ini kita didamaikan dengan Allah, Gereja, sesama dan dengan diri sendiri.



LANGKAH- LANGKAH YANG HARUS DIAMBIL SEBELUM MENGAKU DOSA 1. Yang terpenting bukanlah untuk ‘pergi mengaku dosa’, tapi ‘bagaimana mengaku dosa yang baik’: o Mendekati sakramen ini dengan pertobatan yang tulus atas dosa-dosa kita. o Mengaku dosa-dosa kita dengan kerendahan hati dan kejujuran. o Berkemauan keras untuk menghindari dosa tersebut di kemudian hari dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan,



2. Untuk melakukan hal-hal ini, langkah yang penting adalah melalui pemeriksaan batin, yaitu: o Sadar akan tingkat beratnya dan jumlah/ frekuensi dosa kita, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan, baik dalam perbuatan salah yang kita lakukan atau perbuatan baik yang harusnya kita lakukan tetapi tidak kita lakukan (sin of omission). o Sadar bahwa karena dosa kita, kita menyakiti hati Tuhan, menyebabkan sengsara dan wafat Kristus, dan menyebabkan hal yang buruk bagi diri dan sesama. 3. Hal yang sangat membantu dalam pemeriksaan batin adalah: o Berdoa kepada Roh Kudus mohon penerangan dan ketulusan hati. o Membaca teks Kitab suci untuk membantu kita merenungkan akibat dosa, besarnya kasih Tuhan dan kesediaanNya untuk mengampuni kita. o Memeriksa diri dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai tugas kita kepada Tuhan, sesama dan diri sendiri.



DOA SEBELUM PEMERIKSAAN BATIN … Datanglah, O Roh Kudus, ke dalam jiwaku, Dan bantulah aku mengetahui dosa-dosaku, menyesali semua dosaku dan mengakukannya dengan kerendahan hati, agar aku dapat menikmati pengampunan Allah Bapa. Dengan terangMu, terangi kegelapan pikiranku. Dengan api RohMu, hangatkan dinginnya hatiku, Dengan kasihMu, isilah aku dengan cinta dan kekuatan, sehingga aku dapat menyadari kesalahan yang kuperbuat dan kebaikan yang gagal kulakukan. Tolong aku agar sungguh bertobat, dan kuatkan niatku untuk menghindari dosa-dosa di kemudian hari, dan untuk hidup dalam cintaMu, damaiMu dan sukacitaMu. … Amin.



BEBERAPA TEKS KITAB SUCI UNTUK DIRENUNGKAN Sebelum pemeriksaan batin, pilih dan baca salah satu dari teks berikut ini dan kemudian renungkan dalam doa teks yang baru saja dibaca. Mat 5: 17-19 ; Mat 5: 20-48 ; Mat 7: 1-5 ; Mat 25: 31-46 ; Luk 15: 1-7 ; Luk 15: 11-32 ; Wah 3:20



KERANGKA PEMERIKSAAN BATIN Ada beberapa metode dalam pemeriksaan batin, yaitu berdasarkan 10 perintah Allah dan nilai-nilai Kristiani. Berdasarkan 10 perintah Allah, maka kita harus melihat berapa sering dan gagal kita melaksanakannya, Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Kristiani, kasih kepada Tuhan dan sesama, kesabaran, kemurnian, kejujuran, dll, dan lihatlah apakah kita melakukan-nya atau tidak. Atau kita juga dapat mengadakan pemeriksaan batin berdasarkan delapan sabda bahagia (Mat 5:3-12). Apapun caranya, yang terpenting adalah menempatkan diri kita dalam hadirat Allah dan tanyakanlah pada diri sendiri dengan kejujuran total, apakah kita telah menyenangkan hati Tuhan, jika tidak, mengapa?



Pertanyaan Awal: 1. Kapan terakhir aku mengaku dosa? Apakah itu pengakuan dosa yang baik? 2. Apakah aku berjanji sesuatu kepada Allah pada kesempatan itu? Apakah janji itu kutepati? 3. Apakah aku melakukan dosa berat setelah pengakuan dosa yang terakhir?



PERTANYAAN-PERTANYAAN BERDASARKAN KESEPULUH PERINTAH ALLAH 1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Apakah aku ragu akan keberadaan Tuhan? Apakah aku kurang bersyukur atas segala berkat-berkat yang Tuhan limpahkan? Apakah aku sering menggerutu dalam menjalankan kehendak Tuhan dalam hidupku? Apakah aku menolak untuk menerima permasalahan yang datang dalam hidupku sebagai cara untuk mendatangkan keselamatan? Apakah aku mengabaikan suara Kristus dalam jiwaku ketika Dia meminta kepadaku untuk berkorban sesuatu? Apakah aku sering kuatir dalam kehidupan karena kekurangpercayaanku terhadap penyelenggaraan Allah? Apakah aku melalaikan tugasku sebagai mahluk ciptaan kepada penciptaku? Apakah aku gagal untuk menjadi saksi Kristus, baik dengan perkataan maupun perbuatan? Apakah aku meremehkan, bahkan mengejek ajaran Gereja Katolik? Apakah saya melemahkan iman orang lain, dengan cara menghina agama, Gereja, para imam, dll? Apakah aku malu untuk menunjukkan identitasku sebagai orang Katolik? Apakah aku menjadi anggota dari suatu organisasi yang melawan ajaran Katolik? Apakah aku tidak mengaku dosa paling sedikit satu tahun sekali? Apakah aku lupa untuk melakukan penitensi dari pengakuan dosa yang sebelumnya? Apakah aku lupa untuk berpuasa dan berpantang pada hari-hari yang telah ditentukan? Apakah aku sungguh-sungguh dalam berdosa dan berusaha dengan sepenuh hati untuk melawan godaan? Apakah aku tidak setia dalam doa harianku? Apakah aku tidak membuat prioritas dan mencoba dengan sekuat tenaga untuk hidup kudus? Apakah Tuhan adalah yang paling penting dalam kehidupanku? Apakah aku ragu-ragu tentang iman Katolik? Apakah aku membaca buku atau menonton film yang bertentangan dengan iman Katolik? Apakah aku percaya tahayul, atau pergi ke tukang ramal, percaya ramalan bintang, ramal telapak tangan, atau percaya ilmu gaib/ sihir? Apakah aku selalu percaya kepada Tuhan, terutama dalam kemalangan dan pencobaan? Apakah ada allah-allah lain di hidupku: uang, kesenangan, seks, keberhasilan, popularitas, kekuasaan, terobsesi dengan penampilan ….? 2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat







Apakah aku menggunakan nama Tuhan dengan tidak hormat?



• • • •



Apa aku menggunakan nama Tuhan dalam kemarahan atau kutukan? Apa aku berbohong di bawah sumpah? Apakah aku menepati janjiku kepada Tuhan? Apakah aku berkata yang tidak hormat tentang Yesus, Maria dan orang-orang Kudus? 3. Ingatlah dan kuduskanlah Hari Tuhan



• • • • •



Apakah aku setia mengikuti misa kudus pada hari Minggu atau hari-hari tertentu yang ditetapkan dalam kalendar Gereja? Apakah aku datang tepat waktu? Apakah aku mengikuti misa dengan penuh perhatian dan penuh iman? Apakah aku berdoa secara teratur, setidaknya pagi dan sore/ malam hari? Apakah aku membaca Kitab suci setiap hari? Seberapa minatku untuk mengetahui imanku dan membantu orang lain, termasuk teman-teman dan saudara-saudari/ kerabat? 4. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Untuk anak-anak:



• • • • • •



Apakah aku gagal untuk mengasihi orang tua dan saudara- saudariku? Apakah aku tidak menghormati dan tidak taat kepada mereka? Apakah aku membantu mereka di saat aku bisa? Apakah aku mengecewakan hati mereka? Bagaimana? Apakah aku menghormati guru, pastor paroki dan orang-orang lain ada di atas otoritas-ku? Apakah aku mentaati peraturan sekolah-ku? Untuk orang tua:



• • • • • •



Apakah aku membesarkan anak-anak dengan sepenuh hati dan dengan cinta yang tulus? Apakah aku terlalu keras atau terlalu lembek terhadap mereka? Apakah aku memberi contoh yang buruk kepada mereka dengan caraku berbicara atau bertindak? Apakah aku memberi contoh yang baik untuk melaksanakan kewajiban religius dan kewajibanku sebagai warga negara? Apakah aku mengusahakan agar anak-anakku mendapat pengajaran religius yang pantas dan aktif terlibat dalam kegiatan komunitas kristiani dan organisasi? Apakah aku memotivasi mereka untuk terlibat dalam kegiatan Gereja dan kemasyarakatan? 5. Jangan membunuh



• • • • • •



Apakah aku melukai seseorang dengan perkataanku atau perbuatanku? Apakah aku menolak untuk membantu sesama yang membutuhkan ketika aku diberi kesempatan dan sesungguhnya dapat menolongnya? Apakah aku menyebarkan rumor/ gosip tentang seseorang? Apakah aku memberi contoh buruk? Apakah aku berusaha sebaik mungkin untuk memperbaikinya? Apakah aku mengumpat/ mengomel? Apakah aku meminta maaf segera dan dengan tulus ketika aku menyakiti seseorang?



• • • • • • • • • •



Apakah aku memimpin/ menyebabkan orang lain berdosa dengan perkataan dan perbuatanku? Apakah aku tidak menghormati pendapat ataupun kepercayaan orang lain? Apakah aku mencabut hidup orang lain? Apakah aku menyebabkan kecelakaan fisik, moral atau problem keuangan orang lain? Apakah aku telah memperbaikinya? Apakah aku menjadi anggota organisasi kekerasan? Apakah aku setuju atau mengizinkan, merekomendasikan, mencari atau terlibat dalam proses aborsi? Apakah aku turut andil dalam polusi lingkungan atau penggunaan sumber alam secara egois? Apakah aku memperhatikan kesehatanku: fisik dan mental? Apakah aku menggunakan obat terlarang, merokok, minum minuman keras berlebihan, dan melakukan apa saja yang membahayakan kesehatanku dan kesehatan orang lain? Pada saat ada kesempatan, apakah aku tidak melakukan sesuatu untuk melawan dosa atau kejahatan? 6 dan 9. Jangan berzinah, dan jangan mengingini istri sesamamu.



• • • • • • •



Apakah aku melihat gambar, pertunjukan atau film, buku-buku dan publikasi lainnya yang tidak sopan dan membangkitkan fantasi seksual dan mengarahkanku kepada dosa ketidakmurnian? Apakah aku memakai pakaian yang tidak sopan? Apakah aku mengikuti pikiran yang kotor atau keinginan-keinginan yang tidak suci? Apakah aku melakukan perbuatan yang tidak murni terhadap diri sendiri atau dengan sesama? Apakah aku bertindak bijaksana terhadap sesama yang berlainan jenis kelamin, baik terhadap yang sudah menikah atau tidak/ belum menikah? Apakah aku melontarkan cerita/humor kotor? Apakah aku terlibat dalam pergaulan bebas, seks pranikah, atau aktivitas seksual yang diperbolehkan hanya untuk suami istri? 7 dan 10. Jangan mencuri. Jangan mengingini milik sesamamu.



• • • • • • • •



Apakah aku menghormati milik orang lain? Apakah aku merusak barang milik publik? Apakah aku mencuri sesuatu? Apakah aku mengembalikan yang kucuri dan membayar sesuai dengan jumlahnya? Apakah aku menyontek di sekolah, atau berbuat curang dalam bisnis? Apakah aku jujur dalam pekerjaan dan melakukannya dengan cara yang terbaik? Apakah aku adil dalam membayar gaji bawahan-ku, pajak dan segala kewajibanku? Apakah aku iri hati terhadap milik dan kesuksesan orang lain? Apakah aku menyia-nyiakan waktu dan kesempatan? Apakah aku serakah? 8. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.



• •



Apakah aku berbohong karena kesombonganku atau berbohong untuk mencelakakan orang lain? Apakah aku bersaksi dusta di pengadilan?



• • • • • • •



Apakah aku menyebarkan rumor/ gosip yang dapat merusak reputasi/ nama baik sesamaku? Apakah aku membocorkan rahasia yang dipercayakan kepadaku? Apakah aku membocorkan rahasia kesalahan orang lain? Apakah aku menuduh seseorang sembarangan? Apakah aku menghakimi orang lain? Apakah aku seorang yang berprasangka? Apakah aku dapat menjaga keseimbangan antara kebenaran dan tindakan kasih?



SEGERA SEBELUM PENGAKUAN DOSA Setelah pemeriksaan batin selesai, dan menyadari berapa sering dan berapa banyak anda telah menyakitkan hati Tuhan, sesama dan diri sendiri, maka: 1. Dengan rendah hati dan tulus memohon pengampunan Tuhan dan kemampuan untuk menghindari dosa di kemudian hari. 2. Berusaha untuk menemukan akar penyebab dosa- dosa anda: kecenderungan yang salah, kelemahan, kebiasaan buruk…, dan lihat apakah anda dapat menghilangkan setidak-tidaknya satu dari akar penyebabnya. Ini berarti berusaha menjadi orang yang lebih baik dengan membuang sedikitnya satu keburukan moral atau dengan memperkuat satu kualitas moral yang baik. Bayangkan kalau kita dapat menghilangkan satu kebiasaan buruk dalam satu tahun, maka kehidupan spiritual kita akan berkembang dengan pesat. 3. mohon agar Tuhan membantu anda untuk mengaku dosa dengan baik.



PADA SAAT PENGAKUAN DOSA 1. Buatlah tanda salib dan berkata: “Berkatilah saya, Pastor, sebab saya telah berdosa.” 2. Biarkan Pastor memberkati anda dan apapun perkataannya, dengarkan dengan hati terbuka, lalu katakan: o Pengakuan dosa saya yang terakhir adalah…. waktu yang lalu. Sejak itu aku melakukan dosa sebagai berikut….. o Mengakulah dengan jujur dan tulus segala dosa anda mulai dari yang terberat dan yang paling memalukan. Jika anda gugup, atau tak begitu jelas akan dosa tertentu, mintalah bantuan Pastor o Ingat, untuk sebisanya menyebutkan jumlah frekuensi dosa berat, dan keadaannya untuk memperjelas tingkat keseriusan dosa tersebut. 3. Setelah selesai menyebutkan dosa-dosa anda, katakanlah: o Untuk semua dosa-dosa saya ini terutama dosa melawan… (misal: kasih, kejujuran, kemurnian, dll) aku mohon pengampunan dan penitensi dari Pastor. 4. Pastor akan memberi anda beberapa saran. Ia juga akan memberikan penitensi yang harus dipenuhi setelah sakaramen pengakuan. Setelah itu, ucapkanlah doa tobat baik dengan perkataan sendiri, atau doa tobat sebagai berikut: o O Tuhanku, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmatMu hendak memperbaiki hidupku dan tidak berbuat dosa lagi. Allah yang maha rahim, ampunilah aku, orang berdosa. Amin 5. Setelah mengucapkan doa tobat, terimalah absolusi dengan rendah hati dan penuh syukur. Ikutilah doa Pastor, yang diakhiri dengan kata penutup “Amin!” Sumber: http://www.katolisitas.org/masih-perlukah-sakramen-pengakuan-dosa-bagian-4-selesai/comment-page-1/