Pedoman Pengorganisasian Laundry [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah melalui pelayanan penunjang medik, khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Linen di rumah sakit dibutuhkan disetiap ruangan. Kebutuhan akan linen disetiap ruangan ini sangat bervariasi, baik jenis, jumlah dan kondisinya.



Alur pengelolaan linen cukup panjang, membutuhkan pengelolaan khusus dan banyak melibatkan tenaga kesehatan dengan bermacam-macam klasifikasi. Klasifikasi tersebut terdiri dari ahli manajemen, teknisi, perawat, petugas cuci, penjahit,petugas setrika, serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman dan siap pakai, diperlukan perhatian khusus, seperti kemungkinan terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan-bahan kimia.



BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT



A. Sejarah Pendirian Rumah Sakit(d Rumah Sakit Karitas di Waitabula adalah salah satu upaya pelayanan di bidang kesehatan milik Kongregasi Suster-Suster Amalkasih Darah Mulia yang dikelola oleh Yayasan Karitas Katolik Sumba. Upaya pelayanan itu sebagai tanggapan para Biarawati Amalkasih Darah Mulia di Waitebula yang melihat kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dimulai pada tanggal 19 November 1958 oleh Sr. Regina yang merawat orang sakit di ruang samping pendopo Susteran Weetebula dan semuanya masih sangat darurat. Pada tanggal 06 Februari 1959 Pater Deken bertemu Kepala Daerah Lede Kalumbang di Waikabubak untuk membicarakan rencana pembangunan poliklinik, Sekolah Rumah Tangga dan permohanan untuk memberikan injeksi oleh Sr. Regina. Dan sejak tanggal 16 Februari 1959 Sr. Regina resmi bekerja sebagai perawat di poliklinik yang bertempat di Susteran Weetebula. Tanggal 17 Februari 1959 dengan Bapak Yosep Nodu dibicarakan rencana membuka Yayasan Karitas Katolik Sumba.



Tangga 1 Juni 1961 Rumah Sakit Karitas Waitebula telah diresmikan oleh Kementrian Kesehatan pada tanggal 17 Mei 1961 dengan nomor SK : 28473/RS. Tanggal 9 Juni 1962 Kunjungan Pimpinan Umun Kongregasi Amalkasih Darah Mulia Muder Elisabeth dari Jerman bersama Muder Patricia Pemimpin Regional Kutoarjo dan Sr. Mikaela kembali ke Sumba untuk membicarakan pembangunan Rumah Sakit Karitas Waitabula serta membicarakan kontrak antara Suster-suster Amalkasih Darah Mulia dengan Prefektur Mgr. Legeland CSsR. Tanggal 18 Juli 1962 penandatanganan kontrak antara Suster dengan Prefektur Sumba -Sumbawa. Pada bulan September 1963 rencana pembangunan rumah sakit semakin mantap dengan menyediakan tanah 1000 meter persegi untuk daya tampung 30 – 60 pasien rawat inap.



Tergeraknya hati para Suster-suster Amalkasih Darah Mulia untuk mendirikan rumah sakit di Sumba adalah karena pada waktu itu situasi masyarakat di Sumba yang memprihatinkan, adalah : a. Banyak ibu yang meninggal karena kehamilan dan melahirkan .



b. Banyak penderita TBC, malaria, anemia dan kecacingan . c. “Personal hygine” belum di perhatikan d. Tidak ada air bersih, tanah tandus dan kurang hujan e. Masyarakat miskin dan berpendapatan rendah. f. Martabat wanita kurang dihargai (misalnya:kawin paksa). g. Pendidikan sangat rendah, banyak anak tidak sekolah. Setelah 26 tahun rumah sakit berkarya bangunan mulai rusak dan di rencanakan pembangunan akan di mulai tahun 1992. Pada tanggal 08 Februari 1993 Rumah Sakit Karitas Weetebula memperoleh ijin tetap penyelenggaraan rumah sakit dengan catatan harus memperhatikan standar dan sarana fisik atau bangunan rumah sakit. Atas dasar ini maka rumah sakit di bangun tiga unit dengan kapasitas tempat tidur 70-90. Dengan bertambahnya penduduk di kabupaten sumba barat daya menyebabkan kebutuhan layanan kesehatan meningkat, bila dikaji lebih jauh bahwa dengan jumlah tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Karitas tidak representative dengan kebutuhan masyarakat saat ini maka oleh pihak kongregasi, Yayasan dan Direksi memutuskan untuk menambah kapasitas tempat tidur. Oleh karena itu para suster ADM, menyerahkan Rumah Biara yang kemudian akan digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan di pulau Sumba. Selain itu juga gedung Budi Daya dan tanah yang dihibahkan kepada Suster – suster ADM oleh Keuskupan (Bpk. Kherubim Pariera, SVD) dihibahkan juga untuk kepentingan Rumah Sakit Karitas. Renovasi dan pembangunan untuk penambahan ruang rawat inap, ruang ICU / HCU, aula dan ruang pertemuan, sarana kebutuhan administrasi manajemen rumah sakit, maka oleh keluarga besar Karitas bersama para suster ADM, peletakan batu pertama pada tanggal 26 Januari 2015 dimaknai sebagai ungkapan iman bahwa “dalam seluruh pekerjaan kami hanya dengan campur tangan Tuhan semuanya dapat berlaksana dengan baik.”



B. SEJARAH KEPEMIMPINAN Tahun 1978-1981



:



Dr. Ignasius Darmawan Budianto



Tahun 1981-1984



:



Dr. Felicianus PP



Tahun 1984-1987



:



Dr. Bonifacius Lukmanto Djojopranoto



Tahun 1987-1990



:



Dr. Hendra Wijaya Ign



Tahun 1990-1993



:



Dr. Cho Paula Chin Lan



Tahun 1993-1996



:



Dr. A.A.G.Bawanwgara



Tahun 1996 - 1999



:



Dr. Antonius Setiadi



Tahun 1999 - 2011



:



Sr. Sili Bouka, ADM



Tahun 2011 – Saat ini



:



Dr. A.A.G. Oka Wiryanatha, Sp.B



C. RUMAH SAKIT KARITAS SAAT INI Rumah Sakit Karitas terletak di jalan Bulgur no. 01 Waitabula dengan luas tanah 23.131 M2 dan luas bangunan 6.030 M2.Rumah Sakit Karitas memiliki 100 tempat tidur yang terdiri dari ruang VIP, kelas I, kelas II dan kelas III. Rumah Sakit Karitas saat ini adalah rumah sakit umum swasta yang bernaung dibawah



Yayasan



Karitas



Katolik



Sumba.



Pada



tahun



2013



dengan



HK.02.03/I/1233/2013 RS KARITAS telah ditetapkan oleh Kementerian RI menjadi Rumah Sakit Umum kelas D.



RS Karitas juga telah



Lulus



Akreditasi Rumah Sakit 5 Bidang Pelayanan



dengan status akreditasi LULUS TINGKAT DASAR dengan Sertifikat Kelulusan Akreditasi Rumah Sakit dari KARS no. KARS-SERT/304/I/2012 yang berlaku dalam periodetanggal 13Januari 2012 s/d 13Januari 2015. Sekarang mempersiapkan diri untuk akreditasi versi 2012.



BAB III FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN, NILAI-NILAI, LOGO dan MOTTO RUMAH SAKIT KARITAS WAITABULA



A. FALSAFAH 1. Allah mencipta kita secitra dengan-Nya demikian pula pasien, oleh karena itu pasien patut dihargai dan dikasihi sebagaimana kita mencintai diri sendiri. 2. Setiap Pasien mempunyai hak dan martabat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang professional sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal dan menyeluruh. 3. Pelayanan kesehatan diberikan secara holistic dan hospitality dilandasi Iman, Harap dan Kasih yang diwujudkan dalam semangat pendampingan yang care terhadap pasien dan keluarga. 4. Karyawan Rumah Sakit Karitas adalah mitra kerja dan asset dari karya pelayanan Rumah Sakit Karitas, kesejahteraan mereka secara wajar dan terhormat menjadi bagian yang dari tujuan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Karitas. B. VISI Menjadi rumah sakit dengan pelayanan kesehatan terbaik di Sumba. C. MISI 1. Melaksanakan Akreditasi paripurna. 2. Meningkatkan kualitas SDM secara menyeluruh 3. Meningkatan keandalan sarana prasarana di rumah sakit 4. Menjadi pusat rujukan untuk puskesmas se kabupaten Sumba Barat Daya 5. Memberikan pelayanan yang profesional 6. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan antar profesi yang bermutu 7. Meningkatkan net working D. TUJUAN 1. Terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan dukung dengan IPTEK dan SDM yang profesional dengan biaya yang



terkini di terjangkau



oleh masyarakat. 2. Terselenggaranya sistem pelayanan yang paripurna, bersifat transparan, aman, adil, bertanggung jawab, akuntabilitas dan berlandaskan dimensi spiritualitas. 3. Terciptanya Sumber Daya Manusia yang kompeten, berempati, berperilaku baik,



visioner dan mengembangkan budaya komunikasi dengan sikap mendengarkan, membangun kerjasama, dialog interpersonal, jernih dalam berpikir, berbicara, dan bertindak. 4. Terbangunnya kerjasama antara Rumah Sakit Karitas dengan Pemerintah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, fasilitas kesehatan (Pemerintah/Swasta) lainnya serta pihak yang berkepentingan (stakeholders) yang prinsip kemitraan



sesuai peraturan perundang-undangan



dilandasi dengan



di bidang pelayanan



kesehatan dan yang terkait. 5. Terselenggaranya pelayanan unggulan medik dan keperawatan. 6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai keluarga besar RS. Karitas Waitabula. E. NILAI-NILAI K



: KASIH Memberikan pelayanan dengan penuh cinta kasih



A



: AKRAB Hubungan yang akrab dan berempati terhadap pasien dan keluarga, antar staf



R



: RAMAH Adanya keramahan dalam memberikan pelayanan



I



: INTENSIF DAN INOVATIF Memberikan pelayanan secara intensif, kontinyu dan paripurna. Selalu berusaha membuat terobosan baru dalam upaya meningkatkan pelayanan



T



: TEPAT Menangani pasien secara tepat, berpegang teguh kepada penguasaan keilmuan dari profesi masing-masing



A



: AKTIF Bersikap aktif menuntaskan tanggungjawab pekerjaannya



S



: SEHAT SEJAHTERA Setiap karyawan sehat sejahtera jiwa dan raga



F. LOGO RS KARITAS



Simbol tangan melingkar Melambangkan : Tangan - tangan yang siap merengkuh para pasien dalam semangat kerjasama



Warna biru Melambangkan : ketenangan, keamanan, kebersihan dan keteraturan



Warna merah pada salib dan tetesan darah Melambangkan : perjuangan, aktif, kehangatan dan cinta



Simbol Salib Melambangkan : keberanian dan semangat berkorban untuk menyelamatkan



Tetes darah Melambangkan : Korban yang membawa hidup



G. MOTTO “Melayani dengan kasih”



BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS KARITAS Rumah Sakit Karitas merupakan sebuah rumah sakit swasta yang bernaung dibawah Yayasan Karitas Katolik Sumba yang diketuai oleh seorang suster. Rumah sakit Karitas sendiri dipimpin oleh pejabat tertinggi yaitu Direktur. Direktur RS Karitas Waitabula dibantu oleh dua Wadir yaitu wadir pelayanan dan wadir umum dan keuangan. Adapun bagan struktur Rumah Sakit Karitas Waitabula sebagai berikut:



STRUKTUR ORGANISASI RS. KARITAS WAITABULA YAYASAN KARITAS KATOLIK SUMBA



. DIREKTUR BADAN PENGAWAS



SPI



WADIR PELAYANAN



KABID PELAYANAN MEDIK



KEPALA INSTALASI RAJAL



KEPALA INTALASI RANAP



KEPALA IGD & HCU



KEPALA UNIT RUANG OPERASI & STERILISASI



TIM



KOMITE



WADIR UMUM & KEUANGAN



KABID PENUNJANG MEDIK



KA. INSTALASI LARAFISOS



KABID UMUM



KABID KEUANGAN & SDM KA. UNIT HUMAS, PKRS DAN SATPAM



KA UNIT SDM & SEKRETARIAT



KA.INSTALASI FARMASI



KA. UNIT KENDARAAN & SARANA PRASARANA RS



KA UNIT KEUANGAN



KA.INSTALASI REKAM MEDIK



KA.UNIT LOUNDRY



KA.UNIT LOGISTIK



KA.INSTALASI GIZI



KA.KEBERSIHAN DAN PU



KA UNIT SI &AKUNTANSI



DITETAPKAN DI : WAITABULA PADA TANGGAL : 01 FEBRUARI 2017 BADAN PENGURUS YAYASAN KARITAS KATOLIK SUMBA



SR. VIRGO RAMBU DAY, ADM KETUA



Berikut ini adalah jajaran struktural dibawah Wakil Direktur : A. Kepala Bidang Adalah pejabat yang membantu Wakil Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit yaitu: 1. Kabid Pelayanan Medik 2. Kabid Penunjang Medik 3. Kabid Umum 4. Kabid Keuangan dan SDM B. Kepala Unit / Instalasi Adalah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Kepala Unit/Instalasi bertanggung jawab atas satu atau lebih koordinator kerja. Berikut adalah daftar Kepala Unit / Instalasi : 1. Kepala Instalasi Rawat Jalan 2. Kepala Instalasi Rawat Inap 3. Kepala IGD & HCU 4. Kepala Unit Ruang Operasi & Sterilisasi 5. Kepala Instalasi Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi dan Sosiomedik (Pastoral Care & Kamar Jenazah) 6. Kepala Instalasi Farmasi 7. Kepala Instalasi Rekam Medis 8. Kepala Instalasi Gizi 9. Kepala Unit Kendaraan dan Sarana Prasarana Rumah Sakit 10. Kepala Unit Humas dan PKRS 11. Kepala Unit Kebersihan dan PU 12. Kepala Unit Laundry 13. Kepala Unit Akuntansi dan Sistem Informasi (SI) 14. Kepala Unit Keuangan 15. Kepala Unit SDM dan Kesekretariatan 16. Kepala Unit Logistik C. Koordinator / Kepala Ruang Adalah jabatan stuktural dibawah kepala unit / instalasi. Memiliki wewenang untuk mengatur operasional staf pelaksana setiap harinya. Berikut daftar Koordinator/Kepala Ruang : 1. Kepala Ruang Elisabeth 2. Kepala Ruang Perinatologi 3. Kepala Ruang Maria 4. Kepala Ruang Vinsensius (Isolasi) 5. Kepala Ruang Yoseph 6. Kepala Ruang Emanuel 7. Kepala Ruang Seraphine 8. Koordinator Ruang HCU



9. Koordinator Ruang IGD 10. Koordinator Laboratorium 11. Koordinator Pengolahan Perbekalan Farmasi 12. Koordinator Pelayanan Farmasi 13. Koordinator Manajemen Mutu dan Biaya Pelayanan Farmasi 14. Koordinator Koding 15. Koordinator Filing dan Pelaporan 16. Koordinator Administrasi Pasien 17. Koordinator Keamanan 18. Koordinator Kendaraan 19. Koordinator Sarana Prasarana Umum 20. Koordinator Kebersihan 21. Koordinator Pembantu Umum 22. Koordinator Logistik 23. Koordinator Kasir 24. Koordinator Pramusaji 25. Koordinator Pramuboga 26. Koordinator Kamar Jenazah D. Komite dan Tim Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi, dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam Rangka Peningkatan dan Pengembangan Mutu RS. Komite dan Tim yang ada di RS Karitas adalah : 1. Satuan Pengawas Internal (SPI) 2. Komite Medik (KM) 3. Komite Keperawatan (KP) 4. Komite Etik dan Mutu Rumah Sakit (KEP) 5. Komite Farmasi dan Terapi (KFT) 6. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (PMKP) 7. Tim Dokumen Rekam Medis Rumah Sakit (DRM) 8. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit(PPI) 9. Tim Keselamatan dan Kecelakaan Kerja Rumah Sakit 10. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) 11. Tim “Clinical Pathway” Rumah Sakit (CP) 12. Tim Akreditasi Rumah Sakit (ARS) 13. Tim “Milenium Developmen Goals” Rumah Sakit (MDGs) 14. Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya Rumah Sakit (TKMKB) 15. Tim Anti Fraud Rumah Sakit (AF) 16. Tim “Kode Blue” Rumah Sakit (KB) 17. Tim Rekruitmen dan Kredensial Tenaga Kesehatan Non Medis Rumah Sakit (RKT) 18. Tim Manajer Pelayanan Pasien (MPP), “atau Case Manager” (CP)



BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA



Unit Loundry sebagai salah satu penunjang pelayanan di RS Karitas memilki kedudukan dalam struktur organisasi RS Karitas. Unit Loundry memiliki struktur organisasi unit kerja yang mengatur jalur komando dalam penyelenggaraan pelayanan loundry. Struktur organisasi berfungsi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam upaya manajemen pelayanan unit loundry di RS Karitas.



Bagan dan komponen dalam struktur organisasi unit loundry RS Karitas disesuaikan dengan kondisi serta struktur organisasi induk RS Karitas. Struktur Organisasi unit Loundry RS Karitas adalah sebagai berikut :



STRUKTUR ORGANISASI UNIT LAUNDRY



KEPALA UNIT LAUNDRY Maria Magdalena Loba



Pelaksana Kamar Jahit



Pelaksana Kamar Cuci



BAB VI URAIAN JABATAN



Unit Loundry RS. Karitas Weetebula sesuai dengan struktur organisasinya terdiri dari beberapa staf yang memiliki uraian jabatan sebagai berikut :



1



Nama Jabatan



2



Pengertian



Kepala Unit Loundry : Pejabat struktural yang membantu Kepala Bidang Pelayanan



Umum



dalam



melaksanakan



fungsi



pengelolaan Loundry Rumah Sakit 3



Persyaratan



: 1. Minimal SLTA 2. Pengalaman Kerja Minimal 2 tahun 3. Mempunyai pengetahuan tentang Loundry 4. Bersikap kooperatif terhadap kebijakan rumah sakit. 5. Mampu berkomunikasi dan kerjasama baik secara horizontal maupun vertical.



4



Tanggung Jawab



:



1. Bertanggungjawab kepada kepala bidang pelayanan umum 2. Bertanggungjawab atas hasil kerja staf



5



Uraian Tugas



:



1. Merencanakan



dan



melakukan



pengawasan



terhadap pelayanan Loundry. 2. Menyusun



dan



menyempurnakan



Standard



Operating Procedure (SOP) yang diperlukan di unit kerjanya dengan memperhatikan Standar Pelayanan dan ketentuan Akreditasi. 3. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta dokumen-dokumen,



mekanisme,



prosedur,



pelatihan, dsb untuk kepentingan akreditasi dan pemenuhan Standar Pelayanan / Standar Kerja yang sudah ditetapkan dengan selalu melakukan koordinasi ke Tim Akreditasi. 4. Menyusun rancangan pembagian shift kerja



pegawai agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk diberikan kepada kepala seksi. 5. Memerintahkan



rotasi



tugas



pegawai



saat



bekerja dengan selalu memperhatikan kulitas pelayanan kepada pasien. 6. Berkoordinasi dengan seksi kerja yang lain bila sewaktu-waktu memerlukan bantuan tenaga pada



saat



beban



pelayanan



tinggi



dan



memerintahkan pegawai yang bertugas untuk membantu



seksi



dimaksud



demi



mempertahankan kualitas pelayanan. 7. Melakukan



Pengawasan



dan



Pengendalian



terhadap ketertiban dan kedisiplinan pegawai serta standarisasi kualitas pelayanan. 8. Melakukan



Pengendalian



dan



pengawasan



terhadap pemeliharaan dan pengunaan sarana prasarana rumah sakit sehingga bisa lebih lama dipergunakan. 9. Memberikan peringatan, teguran, dan pembinaan bagi pegawai yang kinerjanya kurang baik dan/atau tidak melaksanakan SOP. 10. Mengusulkan pemberian sangsi tertulis kepada Kepala Bidang (untuk diteruskan ke seksi SDM) apabila ada pegawai yang tidak mengindahkan peringatan/teguran lisan. 11. Merancang dan mengusulkan pelatihan dan pengembangan pegawai sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. 12. Pemantau kegiatan



dan



pengevaluasian



pelayanan



pelaksanaan



khususnya



untuk



meningkatkan Mutu Pelayanan atau Kepuasan pasien. 13. Penyusunan Laporan hasil pelaksanaan kegiatan



operasional harian (Harian – Mingguan – Bulanan) untuk diserahkan kepada Kepala Instalasi. 14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan. 6



Hasil Kerja



:



1. Jadwal Dinas/cuti 2. Dokumen Rencana Kerja Tahunan 3. Dokumen Kegiatan 4. Dokumen Rapat Koordinasi 5. Laporan jumlah linen selama sebulan (infeksius dan noninfeksius) 6. Laporan kondisi linen 7. Laporan mutu pelayanan . 8. Laporan kinerja karyawan.



7



Wewenang



: 1. Melaksanakan Pembinaan, Pengarahan, evaluasi staf 2. Memberi petunjuk pelaksana tugas serta koreksi yang diperlukan 3. Memberi Penilaian kinerja staf 4. Menjaga kerahasiaan system rumah sakit 5. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan langsung



1



Nama Jabatan



: Pelaksana Loundry



2



Pengertian



: Petugas yang membantu Kepala Unit Loundry dalam melaksanakan fungsi laundry



3



Persyaratan



: 1. Minimal SLTA 2. Bersikap kooperatif terhadap kebijakan rumah sakit. 3. Mampu berkomunikasi dan kerjasama baik secara horizontal maupun vertical.



4



Tanggung Jawab



: Bertanggungjawab langsung kepada kepala unit laundry



5



Uraian Tugas



: 1. Mengecek dan menghitung seluruh linen kotor 2. Memisahkan linen infeksius dan non infeksius 3. Penimbangan linen kotor 4. Memilah tingkat kekotoran linen 5. Perendaman linen yang infeksius 6. Pencucian linen 7. Penjemuran linen 8. Penyetrikaan linen 9. Pelipatan linen bersih 10. Mengecek kondisi linen di ruangan 11. Mengecek jumlah linen jika ada kehilangan 12. Memeriksa



linen



yang



sobek



atau



usang



diberikan diruang jahit untuk diperbaiki atau dimusnahkan 13. Memisahkan linen antara ruangan rawat inap dan ruangan kamar bedah maupun dari poli dan ruangan tamu. 14. Menyusun linen kedalam box penyimpanan 15. Pendistribusian linen ke ruangan-ruangan 16. Bertanggung



jawab



menjaga



alat



sarana



prasarana RS. Karitas yang ada dibagian Loundry 17. Memperhatikan kebersihan ruangan. 6



Hasil Kerja



: Tersedianya linen bersih untuk pelayanan rumah



sakit 7



Wewenang



: 1.Mendengarkan arahan dari atasannya 2.Melaksanakan instruksi yang diberikan 3. Mengikuti pelatihan dan sosialisasi 4. Melaksanakan hasil pelatihan dan sosialisasi 5. Bekerja sesuai SPO 6. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan langsung.



1



Nama Jabatan



: Pelaksana Kamar Jahit



2



Pengertian



: Petugas yang membantu Kepala Unit Loundry dalam menyediakan kebutuhan linen di rumah sakit



3



Persyaratan



: 1. Minimal SLTA 2. Bisa Menjahit 3. Bersikap kooperatif terhadap kebijakan rumah sakit. 4. Mampu berkomunikasi dan kerjasama baik secara horizontal maupun vertical.



4



Tanggung Jawab



: Bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit Loundry



5



Uraian Tugas



: 1. Pengadaan stok linen diruang jahit 2. Menjahit linen baru 3. Perbaikan linen rusak 4. Menjahit seragam karyawan khusus (Mis : ICU, IGD, Kamar Bedah,R.Isolasi, Loundry, Inst. Gizi,Laborat). 5. Pendistribusian linen baru ke ruangan-ruangan.



6. Bertanggung



jawab



menjaga



alat



sarana



prasarana RS. Karitas yang ada dibagian kamar jahit 7. Bertanggung jawab menjaga kebersihan 6



Hasil Kerja



: Terpenuhinya kebutuhan linen bersih di rumah sakit



7



Wewenang



: 1.Mendengarkan arahan dari atasannya 2. Melaksanakan instruksi yang diberikan 3. Mengikuti pelatihan dan sosialisasi 4. Melaksanakan hasil pelatihan dan sosialisasi 5. Bekerja sesuai SPO 6. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan langsung.



BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA



INST.RANAP



SDM



K3



INST.FARMASI INST.RAJAL



Unit Loundry & kamar jahit



UNIT LOGISTIK RUMAH TANGGA



INST.URO & CSSD



UNIT PSRS SEMUA UNIT RS



Tata Hubungan Kerja Unit Loundry: Inst.Rajal



Penerimaan linen dan duk kotor, pendistribusian linen dan duk bersih



R. Inap



Penerimaan linen kotor dan pendistribusian linen bersih



Instalasi URO &



Penerimaan pakaian operasi, kain gorden kotor, penutup alat yang



CSSD



kotor dan pendistribusian kembali.



Unit PSRS



Melaporkan kejadian kerusakan alat di unit laundry dan kamar jahit



Unit Logistik



Berkoordinasi dalam permintaan barang-barang untuk proses



Rumah tangga



pencucian dan penjahitan linen baru



Inst. Farmasi



Berkoordinasi dalam hal permintaan APD, BHD dan B3



Semua unit di RS



Penerimaan linen kotor,pendistribusian linen bersih dan linen baru



Unit SDM &



Berkoordinasi dalam hal penilaian kinerja staf dan permintaan untuk



Kesekretariatan



memenuhi kebutuhan tenaga di Unit Loundry



K3



Berkoordinasi untuk kesehatan dan keselamatan kerja Unit Loundry



BAB VII1 POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL



Dalam upaya mempersiapkan tenaga Loundry yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.



Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.



Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di loundry Rumah Sakit Karitas Weetebula adalah sebagai berikut :



A. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM



No



1



2



3



Pendidikan



Nama Jabatan Kepala Unit Loundry Pelaksana



Formal



SLTA



Non Formal



Masa



Jml



Tersedia



Ket



1



1



cuku



Kerja 2 tahun



SLTA



p 7



6



laundry Pelaksana ruang jahit



Kura ng 1



SLTA



3



B. Dasar Perhitungan Ketenagaan Unit Loundry Sesuai dengan Pedoman Pola Ketenagaan SDM RS. Karitas



2



Kura ng 1



C. Distribusi Ketenagaan Pola pengaturan ketenagaan Unit Loundry yaitu semua staf pelaksana laundry dinas pagi dan sore, pelaksana ruang jahit dinas pagi.



BAB IX KEGIATAN ORIENTASI



Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke unit Loundry selama 1 bulan atau lebih jika dibutuhkan, sebelum orientasi diadakan test dalam seleksi penerimaan pegawai yang terkait dengan pelayanan yang ada di unit Loundry



Jadwal Orientasi sesuai tabel dibawah ini :



MATERI



WAKTU



Perkenalan karyawan



15 menit



PENGARAH



NO 1



Orientasi ruangan dan kegiatan di ruang 2



Loundry Rumah Sakit karitas Weetebula 60 menit secara keseluruhan



3



Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Rumah Sakit Karitas dan ruang unit Loundry.



30 menit



4



Bimbingan pelayanan Loundry sesuai SPO



60 menit



5



Bimbingan dan evaluasi kerja



1 bulan



Ka.Unit Loundry Ka.Unit Loundry Ka.Unit Loundry Ka.Unit Loundry Ka.Unit Loundry



BAB X PERTEMUAN / RAPAT



Rapat Bulanan



Waktu



: Tanggal 06 pada bulan berjalan



Jam



: 0800 - Selesai



Tempat



: Ruang Loundry



Peserta



: Kepala Unit Loundry ,pelaksana dan Kepala Bidang Pelayanan Umum



Materi



: 1. Evaluasi kerja 2. Evaluasi SDM 3. Evaluasi Masalah – masalah yang terjadi di Loundry 4. Sosialisasi kebijakan RS



5. Laporan indikator mutu pelayanan Loundry Kelengkapan Rapat



Rapat Tahunan



: Undangan,



Daftar



hadir,



notulen



rapat.



laporan/rekomendasi/usulan kepada Atasan.



Waktu



: Pada minggu pertama awal tahun



Jam



: 08.00 - Selesai



Tempat



: Ruang Loundry



Peserta



: Kepala Unit Loundry,pelaksana dan Kepala Bidang Pelayanan Umum



Materi



: 1. Evaluasi kerja 2. Evaluasi SDM 3. Evaluasi Masalah – masalah yang terjadi di Loundry 4. Laporan indikator mutu pelayanan Loundry 5. Program Kerja tahunan



Kelengkapan Rapat



: Undangan,



Daftar



hadir,



notulen



laporan/rekomendasi/usulan kepada Atasan.



rapat.



Rapat Insidentil



Waktu



: Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas dan diselesaikan segera.



Jam



: Disesuaikan



Tempat



: Disesuaikan



Peserta



: Kabid Pelayanan Umum , Kepala Unit Loundry pelaksana Loundry, pelaksana ruang jahit.



Materi



: Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.



Kelengkapan



: Undangan,



Rapat



Daftar



hadir,



notulen



laporan/rekomendasi/usulan kepada Atasan.



rapat.



BAB XI PELAPORAN



Laporan Harian a. Laporan Linen Kotor b. Laporan Linen bersih c. Laporan Penimbangan linen



Laporan Migguan a. Laporan linen rusak



Laporan Bulanan a. Laporan jumlah linen selama sebulan (infeksius dan non infeksius) b. Laporan kondisi linen c. Laporan mutu pelayanan . d. Laporan kinerja karyawan.



BAB XII PENUTUP



Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Organisasi di unit Loundry Rumah Sakit Karitas Weetebula ini, harapan kami semoga dapat dijadikan sebagai pegangan bagi seluruh staf di Unit Loundry.



Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi pengorganisasian di Unit Loundry Rumah Sakit Karitas Weetebula secara singkat.