Pembahasan IMT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama NPM V.



: Hanni Listia Furi : 240210120116



HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



Praktikum gizi terapan kali ini membahas tentang penilaian status gizi dengan metode anthropometri atau indeks massa tubuh. Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat dipakai secara universal, tidak mahal, dan metode yang non invasif untuk mengukur ukuran, bagian, dan komposisi dari tubuh manusia. Dewasa ini, di masyarakat sangat lazim digunakan metode antropometri untuk menentukan status gizi, baik pada dewasa maupun anak-anak. Fokus utama pengukuran antropometri meliputi pengukuran dimensi tubuh seperti berat badan, tinggi badan atau panjang badan, lingkar lengan atas dan komposisi tubuh meliputi lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (fat-free mass) dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Pearce, 2006). Penilaian status gizi seseorang dapat dilakukan dan dinilai dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Indeks massa tubuh biasanya digunakan untuk mengetahui masalah kekurangan atau kelebihan gizi pada seseorang sehingga orang tersebut dapat berusaha mempertahankan berat badan yang ideal atau nomal. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Akan tetapi, IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan dan tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites dan hepatomegali. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-Strawn LM et al., 2002). Pengukuran indeks massa tubuh ini dilakukan menggunakan peralatan yang sederhana, yaitu sebuah timbangan badan dan pengukur tinggi badan. Pengukuran dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Setelah diukur berat badan dan tinggi badan, selanjutnya dilakukan



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



perhitungan IMT menggunakan rumus berikut. ( ) Setelah diperoleh nilai IMT, selanjutnya hasil yang diperoleh dibandingkan dengan tabel kategori ambang batas IMT menurut Kemenkes RI 2010. Berikut ini adalah hasil pengamatan pengukuran indeks massa tubuh yang terdapat dalam tabel 5.1 dan tabel 5.2. Tabel 5.1. Hasil Pengamatan Pengukuran Indeks Massa Tubuh Praktikan Kel



8



9



10



11



12



Berat badan (kg)



Tinggi badan (m)



IMT



Rosita P.



70



1,63 m



26,3



Fadli B.



82



1,74 m



27,08



Deandra P. Wicaksono Fildzah Mega RestyanaY. Evelyn W.



56 60 55 53 55



1,59 m 1,75 m 1,56 m 1,525 1,575



22,15 19,5 22,6 22,79 22,172



Grisselda P.



47



1,60



18,36



Agustina S.



48



1,535



20,372



Anindya R.F.



66



1,525



28,379



Elen Wima Elda Senia Siti Hassanah Bina Putri Nurul Fitria



59 45 59 51 58



160 150 154 156 160



23,04 20 24,89 20,98 22,65



Lusi R.



62



1,57



25,2



Syanara A.



55



1,48



25,1



Andri L. Ratih S.P. Hanni L.F. Asti A.N. Mahfud A.N.



57 48 57 50 53



1,67 1,57 1,66 1,45 1,63



20,4 19,5 20,4 23,78 19,94



Rosaria P.



63



1,51



27,63



Lea L.O. Silfie S. Prima A.P.



58 53 60



1,56 1,61 1,56



23,83 20,45 24,65



Nama



Kategori



Keterangan



Gemuk ringan Gemuk berat Normal Normal Normal Normal Nornal Kurus ringan Normal Gemuk berat Normal Normal Normal Normal Normal Gemuk ringan Gemuk ringan Normal Normal Normal Normal Normal Gemuk berat Normal Normal Normal



Menurunkan 0,7-19 kg Menurunkan 0,6 – 23 kg Menaikkan 119 kg Menurunkan 8,25-24 kg Menurunkan 0,7-16,4 kg Menurunkan 2,2-16,6 kg Menurunkan 6,9-22,2 kg -



Nama NPM



13



Putri Nabila A.A. Dina A. Gabrielya V. Aisyah W. Nisa W. Atika U.K.



73



1,57



29,6



52 52 56 54 54



1,53 1,535 1,73 1,585 1,60



22,21 22,07 18,71 21,49 21,09



: Hanni Listia Furi : 240210120116



Gemuk berat Normal Normal Normal Normal Normal



Menurunkan 10,3-27,4 kg -



(Sumber : dokumentasi pribadi, 2014)



Tabel 5.2. Hasil Pengamatan Pengukuran Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Jurusan Sastra Perancis No.



Nama



Berat badan (kg)



Tinggi badan (m)



IMT



Kategori



Keterangan



62



1.73



20.7



Normal



-



54



1.71



18.5



Normal



-



53 56 55 52



1.53 1.70 1.63 1.57



22.6 19.4 20.7 21.1



Normal Normal Normal Normal



-



53



1.67



19.0



Normal



-



42



1.51



18.4



Normal



-



64



1.70



22.1



Normal



-



44 59



1.55 1.79



18.3 18.4



Menurunkan 7-22 kg -



10 11



Caka Mikael Baruna Choirul Hidayanto Febriansyah F. A. M.Ridwan Ivan Anandita A. Intan Setwyawati Laviena Rieska A. Retno Chiyin Farisya K. Andrew Ramadhan Yusuf Nicky Andryani M. Rizky A.



12



R. Rica F.



62



1.50



27.6



13 14



54 63



1.70 1.72



18.7 21.3



49



1.53



20.9



Normal



-



16 17



Abdul Chairudin M. Ridla Alfaruqi Dian Fahmaningrum Diandra N. A. Nasya Putri R.



Normal Normal Gemuk Ringan Normal Normal



45 57



1.53 1.52



19.2 24.7



18



Rakhmiana



43



1.53



18.4



19 20



Yoshfine Aulia Syafira Fildzah



57 51



1.55 1.58



23.7 20.4



Normal Normal Kurus Ringan Normal Normal



Menaikkan 0,6-15,3 kg -



1 2 3 4 5 6 7 8 9



15



(Sumber : dokumentasi pribadi, 2014)



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



Berdasarkan hasil pengamatan terhadap indeks massa tubuh praktikan, sebanyak 7 orang termasuk ke dalam kategori gemuk, baik gemuk ringan maupun gemuk berat, 1 orang termasuk ke dalam kategori kurus, dan 24 orang termasuk ke dalam kategori normal. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap indeks massa tubuh mahasiswa jurusan Satra Perancis, sebanyak 1 orang termasuk ke dalam kategori gemuk ringan, 1 orang termasuk ke dalam kategori kurus ringan, dan 18 orang termasuk ke dalam kategori normal. Berat badan sampel yang termasuk kategori normal menunjukkan bahwa konsumsi energi yang dilakukan sehari-hari telah sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun penggunaan lemak sebagai sumber energi. Keuntungan dari memiliki berat badan yang normal di antaranya berpenampilan baik, lincah, dan memiliki resiko terhadap suatu penyakit rendah. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan berat badan agar tetap normal, antara lain : 1.



Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi seimbang.



2.



Mempertahankan kebiasaan olah raga yang teratur dan tetap melakukan kebiasaan fisik sehari-hari. Dari hasil pengamatan yang diperoleh juga terdapat berat badan sampel



yang termasuk dalam kategori gemuk dan kategori kurus. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi energi yang dilakukan sehari-hari belum sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga terjadi penimbunan energi atau kekurangan energi. Untuk sampel yang mengalami kekurangan berat badan, dianjurkan untuk menambah berat badannya sesuai dengan perhitungan yang tercantum dalam kedua tabel hasil pengamatan untuk mencapai berat badan normal. Kekurangan berat badan terjadi apabila energi yang dikonsumsi dari makanan belum mencukupi kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh. Sedangkan untuk sampel yang mengalami kelebihan berat badan, dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sesuai dengan perhitungan yang tercantum dalam kedua tabel hasil pengamatan untuk mencapai berat badan normal. Kelebihan berat badan terjadi apabila makanan yang dikonsumsi mengandung energi yang melebihi kebutuhan energi tubuh. Kelebihan energi tersebut akan



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



disimpan tubuh sebagai cadangan dalam bentuk lemak yang mengakibatkan seseorang menjadi lebih gemuk. Untuk memperoleh berat badan yang normal, dapat dilakukan dengan caracara sebagai berikut. 1.



Diet Sehat  Mengatur waktu makan secara teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang.  Mengurangi jumlah makanan terutama sumber energi.  Mengurangi makanan yang berminyak, berlemak, konsumsi gula karena menghasilkan enegi yang tinggi  Mengonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan karena kedua bahan pangan tersebut banyak mengandung serat.



2.



Olah raga dan kegiatan fisik  Berolahraga secara teratur selama ½ - 1 jam minimal 3 kali seminggu.  Memilih olah raga yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan.  Meningkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan sehari-hari.



Namun, sebagian besar orang kurang mengetahui cara menurunkan berat badan yang baik. Akibatnya, mereka bukan hanya mengalami penurunan berat badan, tetapi juga disertai dengan timbulnya berbagai penyakit. Berikut ini adalah cara penurunan berat badan yang salah, antara lain :  Mengurangi jumlah konsumsi makanan sehari–hari secara drastis sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin atau gejala lainnya yang membahayakan kesehatan.  Menurunkan berat badan secara cepat, lebih dari 2 kg perbulan.  Mengandalkan makanan formula saja untuk menurunkan berat badan.  Menggunakan obat-obatan atau bahan penurun berat badan tanpa pengawasan tenaga medis. Beberapa obat dan bahan tersebut hanya menurunkan berat badan sementara dengan mengeluarkan cairan tubuh. Perilaku makan sangat berpengaruh terhadap status gizi seseorang, terutama terlihat pada berat badan seseorang. Perilaku makan pada dasarnya merupakan bentuk penerapan kebiasaan makan. Kebiasaan makan merupakan cara-cara individu atau kelompok masyarakat dalam memilih, mengkonsumsi dan



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



menggunakan makanan yang tersedia, yang disadari pada latar belakang sosial budaya tempat mereka hidup. Kebiasaan makan seseorang atau sekelompok masyarakat tidak dapat diubah melainkan bisa berubah. Banyak mahasiswa apabila dalam keadaan stress mengalami kekurangan dalam asupan gizi yang seharusnya dikonsumsi akibat kesibukan yang dialami sehingga sering lupa makan, namun tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang mengalami tingkat stress lebih tinggi justru disibukkan dengan mengkonsumsi makanan yang berlebihan, misalnya banyak mengonsumsi cemilan yang kurang sehat. Hal ini pula dapat menimbulkan peningkatan indeks massa tubuh semakin besar. Selain itu, tidak hanya dari segi asupan gizi yang dikonsumsi, bisa saja mahasiswamahasiswa tersebut jarang melakukan olahraga yang teratur karena jadwal kuliah/aktivitas mereka yang lebih padat sehingga terkadang tidak dapat mengatur waktu olahraga dengan baik. Selain waktu dan jenis kegiatan, juga terdapat beberapa faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi status gizi seseorang, yaitu faktor lingkungan yang terbagi menjadi beberapa faktor : 1.



Lingkungan ekonomi Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam penyediaan pangan dan kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik maka status gizinya akan baik. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak menderita gizi kurang dibandingkan golongan menengah ke atas.



2.



Faktor lingkungan budaya Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, takhayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah. Di samping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga.



3.



Lingkungan sosial. Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan yang memiliki pola konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Selain status gizi



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



juga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, ketegangan dan tekanan sosial dalam masyarakat.



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



VI. KESIMPULAN DAN SARAN



6.1. Kesimpulan  Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya dengan metode anthropometri atau indeks massa tubuh (IMT).  Indeks massa tubuh biasanya digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan gizi pada seseorang agar dapat mempertahankan berat badan yang ideal atau nomal.  Hasil pengamatan terhadap indeks massa tubuh praktikan diperoleh 7 orang termasuk ke dalam kategori gemuk, 1 orang termasuk ke dalam kategori kurus, dan 24 orang termasuk ke dalam kategori normal.  Hasil pengamatan terhadap indeks massa tubuh mahasiswa jurusan Satra Perancis diperoleh 1 orang termasuk ke dalam kategori gemuk ringan, 1 orang termasuk ke dalam kategori kurus ringan, dan 18 orang termasuk ke dalam kategori normal.  Berat badan normal menunjukkan bahwa konsumsi energi telah sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh.  Kekurangan berat badan terjadi apabila energi yang dikonsumsi dari makanan belum mencukupi kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh.  Kelebihan berat badan terjadi apabila makanan yang dikonsumsi mengandung energi yang melebihi kebutuhan energi tubuh.  Status gizi seseorang dapat dipengaruhi oleh perilaku makan, kegiatan yang dilakukan, dan faktor lingkungan.



6.2. Saran  Perlu dilakukan upaya-upaya untuk mempertahankan berat badan agar tetap normal.  Untuk memperoleh berat badan normal dapat dilakukan dengan cara diet sehat dan berolahraga secara teratur.  Menghindari stres yang dapat mempengaruhi perilaku makan seseorang.



Nama NPM



: Hanni Listia Furi : 240210120116



DAFTAR PUSTAKA Ganong, W. F. 2000. Review of Medical Physiology. Lithograped in USA, California. Grummer-Strawn, L.M., et al. 2002. Medical Physiology. Saunders : New York Supariasa, N. dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC : Jakarta Pearce, E.. 2006. Anatomi dan Fisiologi PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta



Untuk Paramedik. Penerbit