Pembahasan Praktikum Farmasi Fisika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan mengenai viskositas suatu cairan. Untuk mengukur viskositas suatu zat yang akan diuji, praktikan menggunakan alat viskometer kapiler, alat ini digunakan untuk menentukan menentukan laju aliran kapiler, dengan cara zat cair yang akan diuji dimasukkan ke dalam tabung sampai mencapai ketingian di atas garis tanda atas. Pada viskometer ini yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Salah satu keterbatasan dari metode ini adalah tidak bisa digunakan untuk cairan non newton, hanya bisa digunakan untuk cairan newton, dimana hanya diketahui satu titik pada rheogramnya sehingga metode ini



dapat



merupakan metode dengan



viskometer satu titik. Dalam viskositas, dikenal istilah kecepatan geser dan tekanan geser. Kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Kecepatan geser adalah perbedaan kecepatan antara dua lapisan yang dipisahkan dengan jarak, sedangkan tekanan geser adalah gaya satuan luas yang dibutuhkan untuk mengalirkan suatu zat cair. Perbedaan kecepatan antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh suatu jarak yang sangat kecil adalah gradien kecepatan. Newton, orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan, menemukan bahwa makin besar viskositas, makin besar pula gaya persatuan luas untuk menghasilkan kecepatan geser tertentu. Cairan yang memiliki tipe aliran Newton antara lain air, aetanol, gliserin, serta larutan yang mempunyai senyawa terlarut dengan ukuran partikel kecil. Dalam suatu viskositas, dikenal sistem aliran Newton dan sistem aliran non-Newton. Sebagian besar produk farmasetik cair bukan merupakan cairan sederhana dan tidak mengikuti hukum aliran Newton, yaitu sistem non-Newton. Sifat non-Newton umumnya ditunjukkan oleh dispersi heterogen cairan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, dan salep. Hal ini akan membentuk suatu aliran, yaitu aliran plastik, pseudoplastis, dilatan, tiksotropik, dan rheopeksi. Tiksotropik adalah sifat yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetik cair yang idealnya harus mempunyai konsentrasi tinggi dalam wadah, namun dapat dituang atau disebar dengan mudah. Contohnya, suspensi tiksotropik yang diformulasi dengan baik tidak akan mengendap dalam wadahnya, akan menjadi cair bila dikocok, dan akan bertahan cukup lama dalam dosis yang diberikan. Pola sifat serupa dikehendaki untuk emulsi, lotio, krim, salep dan suspensi parental.



Aliran tiksotropik adalah salah satu cairan Non-Newton yang alirannya dipengaruhi oleh waktu. Sediaan farmasi yang baik umumnya harus memiliki sifat aliran tiksotropik, sebab pada saat bergerak viskositasnya kecil sehingga adanya homogenitas dari dosis sediaan, sedangkan pada saat diam viskositas sediaan kembali meningkat. Viskometer kapiler dipilih dalam percobaan ini. Viskometer kapiler merupakan viskometer yang menggunakan metode Ostwald. Metode Ostwald merupakan metode yang menerapkan viskometer satu titik. Viskometer satu titik hanya bekerja pada titik kecepatan geser. Viskometer satu titik hanya dapat menghasilkan garis lurus. Selain itu viskometer satu titik hanya dapat menentukan viskositas cairan Newton. Dalam metode Ostwald, waktu alir cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan oleh suatu cairan yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat diantara dua tanda pada viskometer kapiler. Dalam percobaan ini, digunakan beberapa bahan untuk membandingkan mana bahan yang mempunyai waktu alir yang cepat, dan bahan yang mempunyai waktu alir paling lambat. Bahan yang diuji berupa air, alkohol 70 % , minyak kayu putih, dan gliserin. Setelah diuji, ternyata air yang mempunyai waktu alir yang paling cepat diantara yang lain. Sedangkan, alkohol mempunyai waktu alir yang paling lambat. Perbedaan waktu alir dari zat tersebut dipengaruhi oleh besarnya bobot jenis dari masing-masing zat. Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh.



Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan,yaitu : 1. Viskometer kapiler mengukur waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. 2. Kecepatan geser adalah perbedaan kecepatan antara dua lapisan yang dipisahkan dengan jarak, sedangkan tekanan geser adalah gaya satuan luas yang dibutuhkan untuk mengalirkan suatu zat cair. 3. Produk farmasetik cair bukan merupakan cairan sederhana dan tidak mengikuti hukum aliran Newton dan umumnya ditunjukkan oleh dispersi heterogen cairan. 4. Aliran tiksotropik diinginkan dalam suatu sistem farmasetik cair karena mempunyai konsentrasi tinggi dalam wadah, namun dapat dituang atau disebar dengan mudah 5. Viskometer satu titik hanya dapat menghasilkan garis lurus, sedangkan viskometer banyak titik dapat menghasilkan rheogram yang sempurna. 6. Perbedaan waktu alir dari zat pada viskometer tersebut dipengaruhi oleh besarnya bobot jenis dari masing-masing zat. 7. Pada sediaan farmasi, rheologi dari suatu zat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability).