Laporan Praktikum 1 Farmasi Fisika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM 1 FARMASI FISIKA



KELOMPOK 5 : 1. Adhisty Anggraini



171040400021



2. Ahmad Fauzi



171040400192



3. Alvhiyata Dhini S



171040400032



4. Sondang Maida S



171040400050



5. Wiwin Aprianjani



171040400051



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA PERSADA PAMULANG



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 4 1.1



Latar Belakang.......................................................................... 4



1.2



Tujuan Praktikum ..................................................................... 4



BAB II ................................................................................................... 5 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5 2.1



Landasan Teori ......................................................................... 5



BAB III.................................................................................................. 7 METODEROLOGI PRAKTIKUM ...................................................... 7 3.1



Bahan ........................................................................................ 7



3.2



Cara kerja.................................................................................. 7



3.1.1



Percobaan 1 ........................................................................ 7



3.1.2



Percobaan II........................................................................ 7



BAB IV ................................................................................................. 8 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 8 4.1



Hasil .......................................................................................... 8



4.1.1



Hasil Percobaan I ............................................................... 8



4.1.2



Hasil Percobaan II .............................................................. 8



4.2



Pembahasan .............................................................................. 8



4.2.1



Percobaan I ......................................................................... 8



4.2.2



Percobaan II........................................................................ 8



BAB V ................................................................................................... 9 PENUTUP ............................................................................................. 9 5.1



Kesimpulan ............................................................................... 9



5.2



Saran ......................................................................................... 9



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 10



2



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.



Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.



Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.



Tangerang, 21 November 2018



Penyusun



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Larutan merupakan suatu campuran homogen antara 2 zat dari molekul, atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak larut dalam air. Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH larutan, dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut. Adapun kelarutan didefenisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jeuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefenisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Dalam bidang farmasi kelarutan sangat penting, karena dapat mengetahui dapat membantu dalam memilih medium pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu



mengatasi kesulitan-kesulitan



tertentu yang timbul pada waktu pembuatan larutan farmasetis (dibidang farmasi) dan lebih jauh lagi dapat bertindak sebagai standar atau uji kelarutan.



1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dari percobaan praktikum kelarutan ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui Titik jenuh kelarutan suatu zat. 2. Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kelarutan. 3. Membedakan larutan jenuh, tak jenuh, dan lewat jenuh.



4



BAB II



TINJAUAN PUSTAKA



Landasan Teori Kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada suatu suhu tertentu. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang berlainan. Untuk dibedakan antara larutan dari gas, cairan dan bahan padat dalam cairan. Disamping itu terdapat larutan dalam keadaan padat (misalnya gelas, pembentukan kristal campuran). Kelarutan didefenisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefenisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Larutan dinyatakan dalam mili liter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. Misalnya 1 gram asam salisilat akan larut dalam 500 ml air. Kelarutan dapat pula dinyatakan dalam satuan molalitas, molaritas dan persen. Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan “cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaanya, tidak dimasukkan kedalam golongan produk lainnya”. Pelepasan zat dari bentuk sediannya sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat kimia dan fisika zat tersebut serta formulasinya. Pada prinsipnya obat baru dapat diabsorbsi setelah zat aktifnya terlarut dalam cairan usus, sehingga salah satu usaha untuk mempertinggi efek farmakologi dari sediaan adalah dengan menaikkan kelarutan zat aktifnya. Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukkan konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya melarutkannya, larutan ini disebut larutan jenuh.



5



Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah: 1. Pengaruh PH Zat aktif yang sering digunakan dalam dunia pengobatan adalah zat organic yang bersifat asam lemah, kelarutan asam lemah seperti barbiturat dan sulfonamide dalam akar akan bertambah dengan naiknya ph karena terbentuknya garam yang mudah larut dalam air. Sedangkan basa-basa organic seperti alkaloida dan anastetik pada umumnya sukar larut. 2. Temperatur Kelarutan zat padat dalam larutan ideal tergantung pada temperatus,titik leleh zat padat,dan panas peleburan molar zat tersebut. 3. Jenis pelarut Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Pelarut polar akan melarutkan lebih banyak zat-zat polar ionic, begitu juga sebaliknya. 4. Bentuk dan ukuran partikel Kelarutan suatu zat akan naik dengan berkurangan ukuran partikel suatu zat. Konfigurasi molekul dan bentuk sediaan susunan Kristal juga mempengaruhi. 5. Konstanta dielektrik pelarut Telah diketahui bahwa kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut 6. Pengaruh penambahan zat zat lain. 7. Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan zat polar lainnya. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alcohol dalam segala perbandingan dengan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi lain.



6



BAB III



METODEROLOGI PRAKTIKUM



3.1 Bahan Bahan yang digunakan pada Praktikum Kelarutan adalah sebagai berikut : 1. Aquades = 25 ml 2. Garam Dapur = 15 gr 3. Paracetamol = 1,5 gr 4. Alkohol 70% = 20 ml 5. NaOH 0,1 N = 25 ml 3.2 Cara kerja 3.1.1



Percobaan 1



1. Timbang Garam Dapur sebanyak 15 gram. Bagi menjadi 3 bagian, masingmasing bagian sebanyak 5 gram garam dapur. 2. Larutkan Garam Dapur sedikit demi sedikit ke dalam 25 ml aquades sampai kira-kira aquades tersebut sudah tidak bisa melarutkan garam dapur lagi, 3. Kemudian timbang sisa garam dapur tersebut. 4. Hasilnya adalah Larut. 3.1.2



Percobaan II



1. Timbang paracetamol sebanyak 1,5 gram dengan kertas perkamen. Kemudian, bagi menjadi 3 bagian. 2. Kemudian larutkan paracetamol sebanyak 0,5 gram dengan air panas 60˚C hasilnya adalah larut. 3. Larutkan kembali paracetamol sebanyak 0,5 gram dengan alkohol 70% sebanyak 20ml ditambah dengan air sebanyak 5 ml hasilnya adalah Larut. 4. Terakhir larutkan paracetamol sebanyak 0,5 gram dengan NaOH 1 N sebanyak 25 ml hasilnya adalah larut.



7



BAB IV



HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil 4.1.1



Hasil Percobaan I Hasil dari percobaan I adalah terlarut sempurna.



4.1.2



Hasil Percobaan II Hasil dari percobaan II adalah terlarut.



4.2 Pembahasan 4.2.1



Percobaan I



Pembahasan perbandingan hasil dari percobaan garam dapur yang dilarutkan dengan aquades sebanyak 25 ml yang terlarut adalah sebanyak 9 gram dari 15 gram garam dapur, sisa dari garam dapur adalah sebanyak 6 gram adalah terlarut. Sedangkan dalam Farmakope Indonesia Edisi 3 halaman 403 kelarutan garam dapur adalah larut dalam 2,8 gram bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol (95%) P. Jadi, hasil dari perbandingan percobaan dengan teori adalah terlarut. 4.2.2



Percobaan II Pembahasan perbandingan hasil dari percobaan Paracetamol yang



dilarutkan dengan air 60˚C, alkohol 70% + air 20 ml, dan NaOH 1 N sebanyak 25 ml adalah terlarut. Sedangkan dalam Farmakope Indonesia Edisi 3 halaman 37 kelarutan paracetamol adalah larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.



8



BAB V



PENUTUP



5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan “Kelarutan”



5.2 Saran



9



DAFTAR PUSTAKA



1. R. Voight., (1994), “Buku Pelajaran Teknologi Farmasi”, Edisi Kelima, Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2. Tim asisten., (2008) “Penuntun Praktikum Farmasi Fisika”, Jurusan farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar. 3. Drs. M. Idris Effendi., (2003), “Materi Kuliah Farmasi Fisika”, Jurusan farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar. 4. Ditjen POM., (1979), “Farmakope Indonesia”, Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.



10