Pembahsan Pembedahan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan Percobaan ini dilakukan anestesi, mengorbankan, mengambil darah dan membedah hewan uji. Hewan uji yang kami gunakan yaitu mencit yang mempunyai bobot 15,12 gram. Cara mengorbankan hewan percobaan yang kami gunakan dengan cara kimia dengan cara menganestesi sampai mencitnya mati. Anestesi yang dilakukan dengan eter sebanyak 10 ml, dengan bantuan kapas yang dibasahi oleh eter dan dimasukan kedalam toples yang berisi mencit kemudian ditutup. Waktu sampai mencit mati selama 4 menit. Cara mengorbankan hewan juga bisa dengan dislokasi leher. Cara kematian tanpa rasa sakit perlu dilakukan sedemikian sehingga hewan akan mati dengan seminimal mungkin tanpa rasa sakit. Anestesi dengan eter, dalam waktu cepat mencit mulai memasuki fase anestesi disertai dengan gerak denyut jantung dan nafas yang semakin cepat. Saat memasuki waktu yang sudah cukup lama, mencit mengalami ataksia (kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki) atau fase exitement. Setelah mencit hilang kesadarannya, mencit kemudian dikeluarkan



dari



toples



yang



ditutup



untuk



mulai



dilakukan



pembedahan. Mencit kemudian diletakkan diatas steroform dan direntangkan badannya dan ditahan tangan dan kakinya dengan menggunakan jarum pentul. Pembedahan dilakukan dengan pengguntingan dari arah bawah tubuh mencit ke kanan dan kiri kemudian bagian tengahnya digunting ke atas. Pembedahan ini hanya dibagian kulitnya saja agar tidak merusak organ yang akan diambil. Sebelum dilakukan pengambilan organ-organnya dilakukan terlebih dahulu pengambilan darah mencit melalui bagian jantungnya. Namun darah yang kami dapatkan sangat sedikit hal ini dikarenakan jantungnya yang telah berhenti memompa darah karena mencit telah mati sehingga darah yang didapatkan sangat sedikit. Selanjutnya darah mencit dimasukan kedalam tabung eppendorf bersama



darah



mencit



dari



kelompok



lain



untuk



selanjutnya



disentrifugasi dengan tujuan untuk pemisahan serum dengan plasma darah. Setelah dilakukan sentrifugasi terdapat pemisahan, namun



pemisahan tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkan. Seharusnya bagian atas berwarna kuning yang berarti serum, namun yang dihasilkan dari sentrifugasi berwarna bening yang berarti



darah



tersebut mengalami lisis, hal tersebut dapat terjadi karena teknik memasukan darah ke tabung eppendorf yang salah. Seharusnya darah tidak langsung dimasukkan tetapi harus melalui pinggiran tabung eppendorf



sehingga



dapat



mencegah



terjadinya



lisis.



Dalam



pengambilan darah ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu darah yang diambil tidak boleh terlalu besar volumenya supaya tidak terjadi syok hipovolemik, tetapi juga tidak boleh sedikit-sedikit tapi sering karena bisa menimbulkan anemia. Untuk mengatasi hal tersebut dapat diberikan cairan pengganti atau cairan exsanguinis. Misalnya cairan NaCl 0,9% atau glukosa 5 %. Jumlah darah maksimal yang boleh diambil yaitu 10% total volume darah/24 minggu, atau 1% total volume darah/24 jam. Selain pada jantung, pengambilan darah pada mencit juga dapat dilakukan melalui sinus orbitalis mata namun harus dalam keadaan mencit masih hidup, vena lateral ekor dan pada vena saphena kaki. Setelah



pengambilan



darah



pada



jantung



telah



selesai,



selanjutnya dilakukan pengambilan organ-organ yang terdapat pada tubuh mencit. Diambil satu persatu dengan hati-hati kemudian diukur panjang dan ditimbang berat tiap organ tersebut. Organ yang kami dapatkan diantaranya hati, jantung, pankreas, paru-paru, lambung, usus halus, usus besar&appendix, ginjal. Dan didapat berat dari masingmasing organ yaitu hati 0,82gram ; jantung 0,06gram ; pankreas 0,12gram ; paru-paru 0,18gram ;



lambung 0,94gram ; usus halus



1,33gram ; ginjal 0,24gram dan usus besar 0,23gram. Setelah diketahui berat dari masing-masing organ, maka dihitung indeks dari tiap organ dengan cara bobot organ dibagi bobot mencit dikali 100, didapatkan indeks dari hati 5,42% ; jantung 0,39% ; pankreas 0,79% ; paru-paru 1,19% ; lambung 6,21% ; usus halus 8,79% ; ginjal 1,58% dan usus



besar 1,52%. Semakin besar bobot organ mencit maka indeks organ yang dihasilkan juga besar begitupun sebaliknya. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan, hewan uji (mencit) dianestesi secara kimiawi menggunakan eter. Waktu yang dibutuhkan sampai mencit mati yaitu 4menit. Kemudian, dilakukan pembedahan dengan bobot mencit 15,12gram dan diambil satu persatu organ mencit didapat indeks organ dari hati 5,42% ; jantung 0,39% ; pankreas 0,79% ; paruparu 1,19% ; lambung 6,21% ; usus halus 8,79% ; ginjal 1,58% dan usus besar 1,52%. Selain itu, kita melakukan pengambilan darah secara intracardial melalui jantung, lalu darah tersebut di sentrifugasi untuk memisahkan antara serum dengan plasma darah. Namun darah mencit mengalami lisis sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan. Daftar pustaka: Katzung, Bertram. G. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Salemba Medika : Jakarta. Ernst Mutschler. 1986. Dinamika Obat, Farmakologi dan Toksikologi (terjemahan), ITB : Bandung