Pemeriksaan Nonne Pandy Dalam Analisis Liquor Serebrospinal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tes Nonne-Apelt atau Ross-Jones: Dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan globulin di LCS. Prinsip pemeriksaan berdasarkan karakteristik bahwa protein dalam suasana asam akan membentuk endapan atau gumpalan berbentuk seperti cincin. Bahan yang dipergunakan meliputi 2 ml reagen Nonne (larutan amonium sulfat jenuh/ 85 gr (NH4)2SO4 netral dilarutkan dalam 100 ml aquadest dipanaskan pada suhu 900C, disimpan beberpa hari) sebagai reagent) dan 1 ml cairan serebrospinal. Langkah kerja yang dilakukan yaitu: 2 ml larutan amonium sulfat jenuh ditambahkan dengan 1 ml cairan serebrospinal (lewat dinding tabung), kemudian amati batas antara kedua cairan tersebut. Interpretasi hasil pemeriksaan ini yaitu tes Nonne positif (+): terdapat cincin putih/abu-abu pada perbatasan. Dalam keadaan normal hasil tes ini negatif, artinya tidak terjadi kekeruhan pada perbatasan. Semakin tinggi kadar globulin, maka semakin tebal cincin keruh yang terjadi. Apabila hasil positif maka terdapat peningkatan globulin dalam LCS. Hasil positif terdapat pada keadaan patologis, seperti multipel sklerosis, ensefalitis, poliomielitis, neoplasia, perdarahan, hidrosefalus, destruksi jaringan, uremia, toksoplasmosis, pneumonia, dan meningitis.1, 2



Gambar 1. Tes Nonne Apelt Positif



Tes Pandy Merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan albumin dan globulin di LCS. Prinsip pengujian yaitu protein dalam cairan serebrospinal akan



bereaksi dengan larutan phenol jenuh yang akan membentuk kekeruhan. Bahan yang dipergunakan meliputi Reagen pandy (1 ml larutan fenol jenuh) dan 1 tetes cairan LCS. Reagen pandy mampu mempresipitasi globulin, albumin, albumose, dan proteide. Untuk diferensiasi lebih lanjut, mungkin untuk melakukan tes tambahan dengan reagen Nonne Apelt yang mempresipitasi secara selektif hanya globulin dan dan globulin fibrin. Langkah kerja sebagai berikut: 1 ml larutan fenol jenuh ditambah dengan 4 tetes cairan LCS, kemudian amati derajat kekeruhan yang terjadi. Kekeruhan harus segera dinilai setelah pencampuran cairan LCS karena proteinnya akan cepat didenaturasi. Tes Pandy positif apabila terdapat cincin putih kebiruan. Dalam keadaan normal tidak akan terjadi kekeruhan. Namun, semakin tinggi kadar protein, semakin keruh hasil reaksi ini. Terdapat pada keadaan patologis seperti pada hasil tes nonne yakni multipel sklerosis, ensefalitis, poliomielitis dan meningitis.1,3



Hasil positif menunjukkan



terdapat sekitar 30 mg/dl protein dalam LCS. Derajat turbiditas diklasifikasikan menjadi beberapa kategori:3 



kekeruhan sangat minimal atau hampir tidak ada (negatif)







turbiditas/kekeruhan minimal (positif +)







kekeruhan kuat (positif kuat ++)







presipitasi (positif sangat kuat +++)



Gambar 2. Dari kiri ke kanan: positif +, positif kuat ++, positif sangat kuat +++



(A)



(B)



Gambar 2. (A) Tes Pandy Positif, terlihat cincin biru. (B) Kekeruhan telah menyebar sehingga cincin tidak terbentuk lagi karena terlalu lama, protein terdenaturasi. Tabel 1. Interpretasi Pemeriksaan Nonne – Pandy1



DAFTAR PUSTAKA 1. Kulkarni, Samant, Yadav GB, et al. Diagnostic Importance of Cerebrospinal Fluid in Pathognomic Condition. Veterinary World. 2009. 2 (11): 441-443 2. Ginsberg Lionel. 2007. Lecture Notes Neurology. Erlangga : Jakarta. 3. Bioanalytic. Pandy’s Reagent. For Determinants in Liquor Cerebrospinalis (CSF). Tersedia di www.bioanalytic.de. DIakses tanggal 20 Maret 2018.