13 0 714 KB
KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier pada Masalah Sistem Reproduksi
RATNA NING HANOOM NIM. 1210322007
JUNE 4, 2015 FAKULTAS KEPERAWATAN Universitas Andalas
PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER PADA MASALAH SISTEM REPRODUKSI BERBAGAI KALANGAN USIA
PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
PENCEGAHAN TERSIER
KONSEP PENCEGAHAN Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup. Pencegahan sekunder : Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian. Pencegahan Tersier : dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
1
KESEHATAN ANAK NO. 1.
MASALAH KESEHATAN Hipospadia
PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
Upaya pencegahan primer dilakukan untuk
1.
Diagnosis Kelainan Kongenital Dini
PENCEGAHAN TERSIER Pencegahan tersier adalah upaya yang
mencegah ibu hamil agar tidak mengalami
Diagnosis kelainan kongenital dapat dilakukan
dilakukan
kelahiran bayi dengan kelainan kongenital,
dengan cara:
pengobatan.
yaitu dengan :
a.1. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
pencegahan ini adalah berupa rehabilitasi
a.2. Pemeriksaan cairan amnion
untuk meningkatkan kualitas hidup dan
tinggi, seperti usia lebih dari 35 tahun agar
(amnionsentesis)
mencegah timbulnya komplikasi. Tindakan
tidak berisiko melahirkan bayi dengan
a.3. Pemeriksaan Alfa feto protein maternal
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
kelainan kongenital.
serum (MSAFP).
kualitas hidup dan mempertahankannya.
a.4. Biopsi korion
Penderita pasca operasi harus mendapat
a.5. Fetoskopi/kordosentesis
asupan gizi yang cukup
Untuk mengenal kelainan kongenital setelah
pemulihannya. Dan jika terdapat komplikasi
Antenatal care mempunyai kedudukan
lahir, maka bayi yang baru lahir perlu diperiksa
pasca
yang
bagian-bagian tubuh bayi tersebut, yaitu bentuk
perbaikan untuk penyembuhannya.
a. Tidak melahirkan pada usia ibu risiko
b. Mengonsumsi asam folat yang cukup bila akan hamil. c. Perawatan Antenatal (Antenatal Care).
sangat
penting
dalam
upaya
menurunkan angka kematian ibu dan
muka bayi, besar dan bentuk kepala, bentuk
perinatal. Tujuan dilakukannya antenatal
daun telinga, mulut, jari-jari, kelamin, serta anus
care
bayi.
adalah
untuk
mengetahui
data
kesehatan ibu hamil dan perkembangan
2.
bayi intrauterin sehingga dapat dicapai
Pada
kesehatan
kongenital
optimal
dalam
penderita
Umumnya
melakukan
pada
tahap
dalam masa
operasi dapat dilakukan dengan
Pengobatan umumnya pada
penanganan suatu
organ
kelainan tubuh
2
yang
setelah
menghadapi persalinan, puerperium dan
umumnya memerlukan tindakan bedah.
laktasi serta mempunyai pengetahuan yang
cukup
mengenai
pemeliharaan
bayinya. d. Menghindari obat-obatan, makanan yang diawetkan, dan alkohol karena dapat menyebabkan kelainan kongenital.
KESEHATAN DEWASA NO. 1.
MASALAH KESEHATAN Endometriosis
PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
Beberapa ahli berpendapat bahwa kehamilan
1.
PENCEGAHAN TERSIER Pencegahan tersier endometriosis bertujuan
Pengobatan Hormonal
adalah cara pencegahan yang paling baik untuk
1 Gn RH agonis ooforektomi Asiklik estrogen
untuk mencegah komplikasi klinik dan
endometriosis.
rendah.
kematian
memang berkurang atau hilang pada waktu dan
2 Danazol metiltestosteron Asiklik estrogen
serviks invasif ditentukan oleh pemeriksaan
sesudah
rendah
klinis dan bedah. Metode pengobatan adalah
Gejala-gejala
kehamilan
endometrium
dalam
endometriosis
karena
regresi
sarang-sarang
3
Medroksipogesteron
asetat
gastrinon
dengan
awal.
eksisi
Pengobatan
bedah,
terapi
karsinoma
radiasi,
endometriosis. Selain itu jangan melakukan
noretisteron Asiklik estrogen rendah
kemoterapi atau kombinasi metode-metode
pemeriksaan yang kasar atau melakukan
4 Kontrasepsi oral nonsiklik Asiklik estrogen
tersebut.
kerokan pada waktu haid, karena dapat
mual, progestogen tinggi, progestogen tinggi
menyebabkan mengalirnya darah haid dari
(Sumber
uterus ke tuba dan ke rongga panggul.
Macam pengobatan hormonal untuk terapi
:
Winkjosastro,1999:
321)
3
endometriosis 1. Androgen, yaitu preparat yang dipakai adalah metiltestoteran sublingual dengan dosis 5-10 mg perhari. Biasanya diberikan 10 mg per hari pada bulan pertama dilanjutkan dengan 5 mg perhari selama
2-3
bulan
berikutnya.
2. Estrogen-progesteron, terapi standar yang dianjurkan adalah 0,03 mg etinil estradiol. 3. Progestogen, dosis yang dipakai adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 per hari atau noretiston
asetat
30
mg
per
hari.
4. Danazol, dosis yang dianjurkan untuk endometriosis ringan atau sedang adalah 400 mg/ hari. Sedangkan untuk yang berat diberikan sampai dengan 800 mg perhari. 2.
Pembedahan
1. Pembedahan konservatif dilakukan pada pasien dengan intentilitas dan sudah tua, yaitu dengan merusak seluruh endometriosis dan memperbaiki keadaan pelvis dengan cara neuroktomi
presakral.
4
2. Pembedahan definitif dilakukan pada pasien
yang tidak ingin hamil atau beberapa gejala. Jenis pemebdahannya yaitu histerektomi total, salpingi, ooforektomi bilateral, dan eksisi tempat
endometriosis.
Perlu diingat terlebih dulu harus ditentukan apakah fungsi ovarium dipertahankan atau tidak. Fungsi ovarium dipertahankan pada endometriosis dini, tidak adanya gejala dan pasien usia muda yang masih punya anak. Fungsi ovarium dihentikan bila endometriosis sudah menyerang pelvis secara luas khususnya pada
wanita
usia
lanjut.
3) Pembedahan Radikal. Pembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping
membersihkan
jaringan
endometriosisnya. Hal ini hanya dilakukan pada wanita dengan endometriosis hebat yang tidak mengalami perbaikan dengan pengobatan lain dan tidak lagi mengharapkan kehamilan. Setelah dilakukan
pembedahan
diberikan
terapi
pengganti estrogen, karena pengangkatan rahim
5
dan ovarium menimbulkan akibat yang sama
dengan
menopause.
Terapi
pengganti
ini
diberikan 4-6 bulan setelah pembedahan agar semua jaringan endometriosis yang tersisa sudah habis dan tidak terbentuk kembali di bawah pengaruh estrogen. 2.
Kanker Serviks
Pencegahan primer merupakan upaya dalam
Pencegahan
mengurangi
kontak
menemukan kasus-kasus dini kanker serviks,
untuk mencegah komplikasi klinik dan
individu dengan karsinogen untuk mencegah
sehingga kemungkinan penyembuhan dapat
kematian awal. Pengobatan karsinoma
terjadinya proses karsinogenesis. Pencegahan
ditingkatkan. Pencegahan sekunder termasuk
serviks invasif ditentukan oleh pemeriksaan
primer kanker serviks dapat dilakukan dengan
skrining dan deteksi dini, seperti Pap Smear,
klinis dan bedah. Metode pengobatan adalah
menghindari berbagai
serta
kolposkopi, servikografi, Pap net (dengan
dengan eksisi bedah, terapi radiasi,
dengan memberikan vaksin pencegah infeksi
komputerisasi), dan inspeksi visual dengan
kemoterapi atau kombinasi metode-metode
dan penyakit terkait HPV (Sukardja, 2000)
asam asetat (IVA) (Sukardja, 2000). Pap Smear
tersebut (Price & Wilson, 2005).
atau
menghilangkan
faktor
risiko
sekunder
bertujuan
untuk
Pencegahan tersier kanker serviks bertujuan
merupakan standar emas program skrining karena pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit serta dapat dilakukan setiap saat, kecuali pada masa haid. Selain itu, Pap Smear juga memiliki sensitivitas dan spesifitas yang cukup tinggi, sehingga Pap smear mampu untuk mencegah kejadian kanker serviks hingga mencapai 93 % (WHO, 2005).
6
Pendeteksian dini dapat menggunakan pulasan
Pap
Smear
sebagai
uji
penapisan
untuk
mendeteksi perubahan neoplastik. Deteksi dini dapat dilakukan dengan uji Pap Smear dan diketahui kanker serviks bila hasil Pap Smear disertai adanya displasia, atau sel-sel atipik persisten, yang diikuti dengan hasil biopsi yang mengidentifikasi adanya neoplasia intra-epitel (CIN) atau lesi intra epitel skuamosa tingkat tinggi (HGSIL). Istilah ini digunakan dalam mengklasifikasi
lesi
servikal
premalignant
(Brunner & Suddarth, 2001). Pulasan yang abnormal ditindaklanjuti dengan biopsi untuk mendapatkan jaringan yang digunakan untuk pemeriksaan mempunyai
sitologis. tampilan
Karena normal,
serviks kolposkopi
digunakan untuk menentukan daerah yang abnormal atau daerah untuk pengambilan contoh jaringan. Dilakukan biopsi tusuk pada daerah yang terpisah atau biopsi kerucut (pengambilan bagian jaringan dengan bentuk kerucut dari serviks yang hampir semuanya
7
termasuk dalam daerah perpindahan) seluruh
persambungan Wilson,
skumokolumnar
2005).
Bentuk
(Price
displasia
&
serviks
prainvasif termasuk karsinoma in situ dapat diangkat seluruhnya dengan biopsi kerucut atau eradikasi menggunakan laser, kauter, atau bedah krio. Tindak lanjut yang sering dan teratur untuk lesi yang berulang penting dilakukan setelah pengobatan ini. Evaluasi untuk karsinoma servikal adalah pemeriksaan dengan inspeksi atau palpasi, keadaan biokimia (fungsi hati dan ginjal),
foto
toraks,
sistoskopi,
proktosigmoidoskopi, dan CT scan (Price & Wilson, 2005). 3.
Mioma
Pencegahan
primer
pencegahan
sebelum
merupakan
awal
Pencegahan sekunder ditujukan untuk orang
Pencegahan tersier adalah upaya yang
menderita
yang telah terkena mioma uteri, tindakan ini
dilakukan
mioma. Upaya pencegahan ini dapat dilakukan
bertujuan
pengobatan.
dengan penyuluhan mengenai faktor-faktor
komplikasi. Pencegahan yang dilakukan adalah
pencegahan ini adalah berupa rehabilitasi
resiko mioma terutama pada kelompok yang
dengan
untuk meningkatkan kualitas hidup dan
beresiko yaitu wanita pada masa reproduktif.
pengobatan yang tepat.
mencegah
Selain itu tindakan pengawasan pemberian
Penatalaksanaan Medis Mioma Uteri
dasarnya hingga saat ini belum diketahui
hormon estrogen dan progesteron dengan
1. Pengobatan Konservatif
penyebab
memilih pil KB kombinasi (mengandung
Dalam dekade terakhir ada usaha
seseorang
untuk
menghindari
melakukan
diagnosa
terjadinya
dini
dan
penderita
Umumnya
timbulnya
tunggal
melakukan
pada
komplikasi.
yang
tahap
Pada
menyebabkan
mioma uteri, namun merupakan gabungan
8
untuk
setelah
estrogen dan progesteron), pil kombinasi
mengobati mioma uterus dengan
mengandung estrogen lebih rendah dibanding
Gonadotropin
(GnRH)
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
pil sekuensil, oleh karena pertumbuhan mioma
agonis. Pengobatan GnRH agonis selama 16
kualitas hidup dan mempertahankannya.
uteri berhubungan dengan kadar estrogen.
minggu
Penderita pasca operasi harus mendapat
releasing
pada
mioma
beberapa faktor atau multifaktor. Tindakan
hormone
uteri
menghasilkan
degenerasi hialin di miometrium hingga uterus
asupan gizi yang cukup
menjadi kecil. Setelah pemberian GnRH agonis
pemulihannya.
dalam masa
dihentikan mioma yang lisut itu akan tumbuh kembali di bawah pengaruh estrogen oleh karena mioma itu masih mengandung reseptor estrogen dalam konsentrasi tinggi. 2. Pengobatan Operatif Tindakan
operatif
mioma
uteri
dilakukan
terhadap mioma yang menimbulkan gejala yang tidak
dapat
ditangani
dengan
pengobatan
operatif, tindakan operatif yang dilakukan antara lain : a.
Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus, misalnya pada mioma submukosum pada mioma geburt dengan cara
akstirpasi
dikerjakan
vagina. karena
Apabila keinginan
9
miomektomi
lewat
memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan 30-50%. Pengambilan sarang mioma
subserosum
dapat
dengan
mudah
dilaksanakan apabila tumor bertangkai. Tindakan ini seharusnya hanya dibatasi pada tumor dengan tangkai yang jelas yang dengan mudah dapat dijepit dan diikat. Bila tidak mioma dapat diambil dari uterus pada waktu hamil atau melahirkan, sebab perdarahan dapat berkepanjangan
dan
terkadang
uterus
dikorbankan. b.
Histerektomi
Histerektomi adalah pengangkatan uterus yang umumnya
merupakan
tindakan
terpilih.
Tindakan ini terbaik untuk wanita berumur lebih dari 40 tahun dan tidak menghendaki anak lagi atau tumor yang lebih besar dari kehamilan 12 minggu disertai adanya gangguan penekanan atau tumor yang cepat membesar. Histerektomi dapat
dilaksanakan
Histerektomi
total
atau
umumnya
10
pervaginum.
perabdomen
dilakukan
dengan
alasan
mencegah
akan
timbulnya karsinoma serviks uteri. Histeroktomi supra vaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhan. 4.
Kanker Payudara
Pencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada orang sehat yang sudah memiliki faktor risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan primer dilakukan melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Konsep dasar dari pencegahan primer adalah menurunkan insidens kanker payudara yang dapat dilakukan dengan : a. Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi. b. Memperbanyak aktivitas fisik dengan berolah raga. c. Menghindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis radiasi lainnya.
Diagnosa kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan yaitu : A. Anamnesa a. Anamnesa terhadap keluhan di payudara atau ketiak apakah ada benjolan, rasa sakit, edema lengan atau kelainan kulit. b. Anamnesa terhadap keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis seperti nyeri tulang vertebrata, sesak, batuk dan lain-lain. c. Anamnesa terhadap faktor-faktor risiko (usia, riwayat keluarga, riwayat kanker individu dan konsumsi lemak). B. Pemeriksaan Fisik Ketepatan mendiagnosa kanker payudara dengan pemeriksaan fisik sekitar 70%. Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap status lokalis payudara kanan atau kiri atau bilateral dan penderita harus diperiksa dalam posisi
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih berat dan memberikan penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang hidup penderita. Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, meneruskan pengobatan serta memberikan dukungan psikologis bagi penderita. Upaya rehabilitasi terhadap penderita kanker payudara dilakukan dalam bentuk rehabilitasi medik serta rehabilitasi jiwa dan sosial. Rehabilitasi medik dilakukan untuk mempertahankan keadaan penderita pasca operasi atau pasca terapi lainnya. Rehabilitasi jiwa dan sosial diberikan melalui dukungan moral dari orang-orang terdekat dan konseling dari petugas kesehatan maupun tokoh agama.
11
d. Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Serat akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar melalui feses. e. Mengkonsumsi produk kedelai serta produk olahannya seperti tahu atau tempe. Kedelai mengandung flonoid yang berguna untuk mencegah kanker dan genestein yang berfungsi
Pencegahan sekunder ditujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi akibat-akibat yang lebih serius dari penyakit kanker payudara melalui diagnosa dan deteksi dini dan pemberian pengobatan. 1. Diagnosa Kanker Payudara
sebagai estrogen nabati (fitoestrogen). Estrogen nabati ini akan menempel pada reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel kanker.
duduk dan terlentang. Kemudian payudara diperiksa sehubungan dengan perubahan kulit, perubahan puting susu, status kelenjar getah bening dan pemeriksaan pada lokasi metastasis jauh.29 C. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
f. Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin C, zat antioksidan dan fitokimia seperti jeruk, wortel, tomat, labu, pepaya, mangga, brokoli, lobak, kangkung, kacangkacangan dan biji-bijian.
Pemeriksaan ini dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologi dicurigai ganas. Biopsi jarum halus dilakukan dengan menusuk tumor dengan jarum halus dan disedot dengan spuit 10 cc sampai jaringan tumor lepas dan masuk ke dalam jarum. Kemudian jaringan tumor diperiksa di laboratorium oleh ahli Patologi Anatomi untuk mengetahui apakah jaringan tersebut ganas (maligna) atau jinak (benigna). D. Pemeriksaan Radiologik
SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan secara teratur. Cara ini sangat efektif di Indonesia karena tidak semua rumah sakit menyediakan fasilitas pemeriksaan memadai. Kebiasaan ini memudahkan kita untuk menemukan perubahan pada payudara dari bulan ke bulan. Pemeriksaan optimum dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada masa itu retensi cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut dan tidak membengkak sehingga jika ada pembengkakan akan lebih mudah ditemukan. Jika sudah menopause maka pilihlah satu hari tertentu, misalnya hari pertama untuk mengingatkan melakukan SADARI setiap bulan.
12
Pemmeriksaan radiologik dilakukan dengan menggunakan Mammografi dan USG (Ultrasonografi) payudara. Mammografi merupakan tindakan pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X berintensitas rendah. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat ada tidaknya benjolan pada payudara. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk perempuan dengan keluhan perihal payudara, baik setelah ditemukan maupun sebelum ditemukan adanya benjolan dan sebagai check up kanker payudara. American Cancer Society dalam programnya menganjurkan sebagai berikut : a. Untuk perempuan berumur 35-39 tahun, cukup dilakukan 1 kali mammografi dasar
(Baseline Mammogram). b. Untuk perempuan berumur 40-50 tahun, mammografi silakukan 1 atau 2 tahun sekali. c. Untuk perempuan berumur di atas 50 tahun, mammografi dilakukan setahun sekali.22 USG sangat bermanfaat jika digunakan bersamaan dengan mammografi untuk tujuan diagnostik untuk membantu membedakan kista berisi cairan atau solid. Untuk menentukan stadium dapat menggunakan foto thoraks, USG abdomen, Bone Scanning (Scan tulang) dan CT Scan.23 2. Pengobatan Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinis penyakit, yaitu : A. Pembedahan (Operasi)
13
Operasi adalah terapi untuk membuang tumor, memperbaiki komplikasi dan merekonstruksi efek yang ada melalui operasi. Namun tidak semua stadium kanker dapat disembuhkan atau dihilangkan dengan cara ini. Semakin dini kanker payudara ditemukan kemungkinan sembuh dengan operasi semakin besar. Jenisjenis operasi yang dilakukan untuk mengobati kanker payudara ada 2 yaitu : a). Mastektomi Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi yaitu :
1. Modified Radycal Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan disekitar ketiak. 2. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tanpa kelenjar di ketiak. 3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut Lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara. b). Pengangkatan Kelenjar Getah Bening (KGB) Ketiak.
Pengangkatan KGB Ketiak dilakukan terhadap penderita kanker payudara yang menyebar tetapi besar tumornya lebih dari 2,5 cm. B. Terapi Radiasi
14
Radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini adalah tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
C. Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pemberian obatobatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Obat –obatan ini tidak hanya membunuh sel kanker pada payudara , tetapi juga seluruh sel dalam tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok. D. Terapi Hormon Pemberian hormon dilakukan apabila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi.
KESEHATAN LANSIA NO. 1.
MASALAH KESEHATAN Menopause
PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
Menopause tidak dapat dicegah, tapi tidak
1.
Terapi Hormon Pengganti (HRT).
PENCEGAHAN TERSIER 1. Hot Flashes. Memakai pakaian dengan
merokok atau berhenti merokok dapat
Dapat dilakukan dengan terapi estrogen. Sejauh
bahan yang menyerap keringat agar dapat
menunda usia di mana mulai menopause.
ini pilihan pengobatan tersebut merupakan
menjaga kelembaban. Menghindari pemicu
Selain
itu,
seorang
berolahraga,
gaya
penurunan
dapat
terapi yang paling efektif untuk menghilangkan
hot
hidup
sehat
hot flashes pada menopause. Tetapi tergantung
makanan pedas, alkohol, cuaca panas dan
pada
bahkan
stres,
dan
pribadi
dan
riwayat
kesehatan
flashes
termasuk
sebuah
minuman
ruangan
yang
panas,
hangat.
15
mempertahankan
wanita
mengkonsumsi makanan diet sehat dapat
keluarganya,
dokter
membantu meminimalkan dampak gejala
merekomendasikan
mungkin
akan
2.
dosis
Gunakan pelumas berbasis air (Astroglide,
menopause. Hal ini juga penting untuk
terendah yang diperlukan untuk membantu
KY) atau pelembab (Replens, Vagisil). Juga
diingat bahwa dalam waktu kurang lebih
meringankan
gejala.
dapat membantu ketika aktif secara seksual.
lima tahun setelah menopause hot flashes
2.
Rendah
3. Optimalkan Tidur . Hindari kafein dan
telah diselesaikan dalam 85-90% wanita
Venlafaxine (Effexor), obat antidepresi yang
berolahraga.
(www.mentalhealth.net).
terkait dengan kelas obat yang disebut Inhibitor
dalam dan relaksasi otot dapat sangat
Reuptake Selektif Serotonin (SSRI), telah
membantu.
terbukti menurunkan hot flashes. Selain SSRI
4.
antidepresan lainnya yang dapat meringankan
Senam lantai yang dapat melatih otot
gejala yaitu, termasuk fluoxetine (Prozac,
panggul yang disebut latihan kegel dapat
Sarafem),
memperbaiki
estrogen
Antidepresan
paroxetine
dalam
Dosis
(Paxil),
citalopram
(Celexa) dan sertraline (Zoloft). 3.
Obat
Relaksasi
Memperkuat
seperti
Otot
bernapas
Panggul
beberapa
bentuk
inkontinensia. 5. Menu Diit yang Baik. Makan diet
mengobati kejang, tetapi juga telah terbukti
seimbang yang mencakup berbagai buah-
secara signifikan mengurangi hot flashes.
buahan, sayuran dan biji-bijian dan yang
4. Clonidine. Clonidine pil atau patch biasanya
membatasi lemak jenuh, minyak dan gula.
digunakan untuk mengobati tekanan darah
Asupan 1.200 sampai 1.500 mg kalsium dan
tinggi, secara signifikan dapat mengurangi
800
frekuensi hot flashes, tapi efek samping yang
6. Jangan Merokok. Merokok meningkatkan
tidak
umum.
risiko penyakit jantung, stroke, osteoporosis,
mungkin
kanker dan berbagai masalah kesehatan
menyenangkan
disetujui
yang Dokter
IU
vitamin
D
sehari.
16
Bifosfonat.
ini
Ketidaknyamanan Vagina
untuk
5.
Gabapentin.
Mengatasi
merekomendasikan obat-obat nonhormonal ini,
lainnya. Hal ini juga dapat meningkatkan hot
yang
flashes dan terjadi pada awal menopause.
meliputi
alendronate
(Fosamax),
bisfosfonat (Actonel) dan ibandronate (Boniva),
7.
untuk mencegah atau mengobati osteoporosis.
Usahakan
Obat ini efektif baik mengurangi gangguan
olahraga dengan tujuan untuk menghindari
tulang dan risiko patah tulang dan telah
penyakit jantung, diabetes, osteoporosis dan
menggantikan estrogen sebagai pengobatan
kondisi lain yang terkait dengan penuaan.
utama
Olahraga juga dapat membantu mengurangi
untuk
osteoporosis
pada
wanita.
Berolahragalah setidaknya
secara 30
menit
teratur untuk
stres. 6.
Modulator
Reseptor
Estrogen
Selektif
8. Coba Yoga. Studi awal menunjukkan
(SERM)
bahwa yoga mengatur pernapasan, berpose
SERM adalah kelompok obat yang mencakup
dan meditasi dimungkinkan efektif dalam
raloxifene (Evista). Raloxifene meniru efek
mengurangi
estrogen yang menguntungkan pada kepadatan
perimenopause.
tulang
(http://www.mayoclinic.com).
7.
Vaginal
pada
wanita
Estrogen.
Untuk
menopause.
hot
flashes
pada
wanita
meringankan
kekeringan vagina, estrogen dapat diberikan secara lokal menggunakan tablet vagina, cincin atau krim. Perawatan ini rilis hanya sejumlah kecil estrogen yang diserap oleh jaringan vagina. Ini dapat membantu meringankan
17
kekeringan vagina, rasa tidak nyaman ketika
hubungan seksual dan beberapa gejala gangguan kencing.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. Menopause. Diakses pada tanggal 2 Juni 2015 dari http://wahyuniekdwinur.blogspot.com/2010/12/makalah-menopause.html Anonymous. Menopause. Diakses pada tanggal 2 Juni 2015 dari http://www.mayoclinic.com Anonymous. Kanker Payudara. Diakses pada tanggal 2 Juni 2015 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21274/4/Chapter%20II.pdf Anonymous. Mioma Uteri. Diakses pada tanggal 2 Juni 2015 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25190/4/Chapter%20II.pdf Anonymous. Infertilitas. Diakses pada tanggal 2 Juni 2015 dari http://kesmas-unsoed.com/2010/06/makalah-endometriosis-sebagai-penyebab-infertilitas.html Harahap, RB. (2011). Kanker Serviks. Diakses pada tanggal 2 Juni 2015 dari
18
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21476/4/Chapter%20II.pdf