Pendidikan Seumur Hidup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

.



Judul Buku



: Sosiologi Pendidikan



Penulis



: Prof. Dr. S. Nasution, MA.



Penerbit



: Bumi Aksara



Kota Terbit



: Jakarta



Tahun Terbit : Cetakan ke-1 1992 Tebal Buku



: 160 hlm, 21 cm



Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan seumur hidup ini digunakan untuk menjelaskan suatu kenyataan, kesadaran, asas dan harapan baru bahwa proses dan kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia. A. Faktor-Faktor yang Mendorong Perlunya Pendidikan Seumur Hidup 1. Batasan 2. Karakteristik a. Hidup, seumur hidup dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup. b. Pendidikan merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. c. Pdendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun non formal. d. Rumah dan masyarakat dapat menjadi peranan yang paling penting dalam sistem PSH. e. Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas dan pusat-pusat latihan tentu mempunyai peranan penting, tetapi semuanya itu hanya sebagai salah satu bentuk lembaga PSH. f. Pendidikan seumur hidup mempunyai 2 macam komponen besar yaitu pendidikan profesional, komponen tersebut tidak terpisah sama sekali antara satu dengan yang lainnya, tetapi saling berhubungan dengan sendirinya bersifat interaktif. g. PSH mengandung fungsi perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan sistem pendidikan yang ada. h. Tujuan akhir PSH adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. i. Pendidikan seumur hidup merupakan sebuah prinsip pengorganisasian semua pendidikan. 3. a.



Perlunya pendidikan seumur hidup Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah, pendidikan ini ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat, terlihat antara lain dalam: 1. Banyak lulusan yang tidak dapat diserap dalam dunia kerja, karena umutunya rendah. 2. Daya serap rata-rata lulusan sekolah yang masih rendah, karena pelajar tidak belajat optimal. 3. Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien, sehingga terjadi penghamburan pendidikan. b.



Perubahan masyarakat dan peranan-peranan sosial globalisasi dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat agar tiap individu dapat mengikuti perubahanperubahan sosial sepanjang hidup. c. Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah: 1. Penghematan dalam penggunaan sumber yang telah tersedia bagi pendidikan.



2.



Perlu diqali sumber-sumber baru didalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk proses pendidikan. d. Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. B. Kerangka Teoritis dan Operasional dalam Pendidikan Seumur Hidup. 1. Kerangka teoritis pendidikan seumur hidup a. Orientasi umum Secara teoritis PSH terdiri dari 3 aspek, yaitu: 2. Hidup 3. Seumur hidup 4. pendidikan b. hidup ada 3 komponen yang saling berhubungan yang terdiri atas: 1. Individu, sebagai anggota masyarakat dengan mempunyai karakteristik tertentu. 2. Masyarakat, yang merupakan lingkunga hidup sosial. 3. Lingkungan fisik / lingkungan alam sebagai tempat hidup manusia bagi individu dan anggota masyarakat. c.



Seumur Hidup Dalam seumur hidupnya, setiap individu manusia mengalami: 1. Perkembangan kepribadian, perkembangan yang mencakup kepribadian yaitu: fisik , mental, sosial dan emosional. 2. Tahap-tahap perkembangan, sejak lahir sampai mati mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu: masa balita, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua. 3. Peranan umum dan unik Setiap individu melaksanakan peranan-peranan umum sebagai manusia dan peranan-peranan unik dalam menjalankan tugas-tugas khusus, misalnya sebagai guru, dokter, pengacara dan sebagainya.



d.



Pendidikan Pendidikan sebagai usaha mencapai perkembangan dan perubahan tingkah laku setiap individu melalui hidup, mencakup tiga komponen yaitu: a. Landasan-landasan pendidikan b. Cara-cara komunikasi c. Isi pendidikan yang berupa pengetahuan keterampilan dan nilai-nilai. 2. a.



Kerangka Operasional Pendidikan seumur hidup Sebuah sistem PSH Komponen –komponen sistem PSH: 1. Tujuan-Tujuan PSH Semua tujuan yang ingin di capai dalam PSH, baik tujuan akhir atau umum maupun tujuan-tujuan khususnya. 2. Asumsi-asumsi PSH Konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan penyelenggaraan PSH atau karakteristik PSH. 3. Prinsip-prinsip pengembangan sistem PSH Konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan untuk pengembangan sistem PSH. b.



Sistem belajar dirumah, sekolah dan masyarakat. Sistem belajar ini mencakup 3 komponen, yaitu: a. Manajemen pendidikan



b. 1. 2. 3. a. b. c. 4. 5. 6.



Teknologi pendidikan Tujuan pengajaran Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum Strategi dan proses belajar Belajar Belajar bersama Belajar sendiri Media dan bahan ajar Bimbingan Evaluasi belajar



C. Implikasi Pendidikan Seumur Hidup dalam Pendidikan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat a. Implikasi PSH dalam pendidikan keluarga PSH dalam pendidikan keluarga, rumahlah yang memainkan peranan pertama, peranan yang paling halus dan sangat penting dalam memulai proses belajar seumur hidup. Didalam pendidikan ini, setiap anak dan orang tua harus dapat menyesuaikan pekerjaan dan belajarnya, karena biasanya ini terdiri atas keterampilan bekerja/ belajar dan melatih secara berorganisasi untuk meningkatkan pengetahuan di dalam pendidikan keluarga. b. 1. a. b. c.



d.



1. 2. 3. 4. 2. a. b. c. d.



1. 2. 3. c.



Implikasi pendidikan seumur hidup bagi pendidikan sekolah Fungsi dan tujuan sekolah Pendidikan sekolah ialah salah satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka. Pendidikan sekolah adalah sebuah kelompok paket belajar/ program belajar yang menyediakan jalur belajar dan pengalaman belajar, yang memungkinkan siswa dapat menggunakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri dan membina dirinya sendiri. Tujuan-tujuan pendidikan sekolah tak hanya menguasai bahan pelajaran, tetapi dapat menggunakan apa yang telah dipelajari itu untuk mampu belajar sendiri dan membina diri kapan pun dan dimanapun. Pendidikan sekolah hendaknya bertujuan agar siswanya: Menyadari perlunya belajar seumur hidup dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya dalam masyarakat. Meningkatkan kemampuan belajar Memperluas daerah belajar Memadukan pengalaman belajar. Program pendidikan sekolah Kegiatan pendidikan hendaknya terdiri atas kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan sekolah hendaknya campur antara studi dan bekerja. Kegiatan sekolah belajar sendiri dan membina diri sendiri. Proses pendidikan/ kegiatan belajar mengajar hendaknya tidak hanya melalui satu jalur pengalaman belajar, tetapi lebih merupakan gabungan dari berbagai pengalaman belajar. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: Menggunakan berbagai sumber belajar. Guru memposisikan diri sebagai contoh fasilitator dan motivator Menggunakan berbagai alat bantu mengajar. Implikasi pendidikan seumur hidup dalam masyarakat Pendidikan seumur hidup di dalam masyarakat merupakan peranan penting yang dimulai sejak anak sehingga sejak anak mulailah berinteraksi dengan masyarakat hidupnya.



Pendidikan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu gerakan pendidikan yang ditunjukkan bagi persekutuan-persekutuan hidup sehingga mereka mempunyai pandangan, sikap, kebiasaan, dan kemampuan tertentu. Persekutuan hidup ini dilihat sebagia satu keutuhan sosial budaya. Pelaksanaannya melalui penyuluhan dan penyempurnaan lembaga dan prosesnya melalui pembelajaran, misalnya gerakan koperasi dan pembangunan masyarakat. Pendidikan ini dapat digunakan untuk menjelaskan usaha, proses dan gerakan agar masyarakat dapat berkembang dan mampu menolong diri sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya dibiang ekonomi dan sosial. Masyarakat juga mampu memanfaatkan potensi dan peluannya demi perbaikan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.



. Implikasi dan Tujuan Pendidikan Seumur Hidup Sebagai satu kebijakan yang mendasar dalam memendang hakikat pendidikan manusaia, dapat kita jelaskan segi implikasinya. 1. Pengertian Implikasi Implikasi adalah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Jadi suatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau keputusan. 2. Implikasi pada Program-Program Secara Garis Besar a. Pendidikan Baca Tulis Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama melalui bacaan: Bagaimana anak didik secara fungsional diberikan kecakapan lebih lanjut terhadap apa yang telah dimilikinya diberikan/disediakan bahan bacaan. b. Pendidikan Kejuruan Dengan majunya teknologi dan industrilisasi maka pendidikan kejuruan itu tidak boleh di pandang sekali jadi dan selesai. Program pendidikan yang bersifat remidial dan para lulusan sekolah itu menjadi tenaga terampil dan produktif harus terus-menerus menyesuaikan kemajuan teknologi mutakhir. c. Pendidikan Profesional Para profesional perlu mengikuti perubahan dengan sikapnya terhadap profesinya masing-masing. Hal ini merupakan realisasi dari pendidikan seumur hidup. d. Pendidikan Kearah Perubahan dan Pembangunan Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh telah menyusup dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Barang-barang elektronik telah mengantikan alat-alat dapur yang tradisional bagi kalangan ibu rumah tangga (mesin cuci, kompor listrik, dll.). Hal ini asas pendidikan seumur hidup, merupakan konsekuensi penting untuk mengikuti perubahan sosial dan pembangunan. e. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedawasaan Politik Dalam pemerintah dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu merupakan bagian yang penting dari pendidikan



seumur hidup. f. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang Seseorang yang disebut terpelajar (educated man) harus memahami dan menghargai nilai-nilai yang tekandung dalam sejarah, kesusastraaan, pandangan hidup, kesenian dari bangsa sendiri. Pengetahuan terhadap nilai-nilai tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya juga memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar itu semua maka pendidikan kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif merupakan bagian penting dari pada pendidikan seumur hidup. 3. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup a. Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya. Yakni seluruh aspek pembawaannya potensial keseluruh potensi manusia di isi kebutuhanya supaya berkembang secara wajar. 1) Potensi jasmani (fisiologis dan panca indra) Menurut ilmu kesehatan memerlukan gizi dan bebagai vitamin, termasuk udara yang bersih dan lingkungan yang sehat sebgai pra kondisi hidupnya. Jika kebutuhan jasmani ini sebagian tidak tercukupi maka tubuh orang yang bersangkutan akan lemah bahkan dapat sakit. Karena itulah ilmu kesehatan dan ilmu ekonomi berusaha meningkatkan kesejahteraan (jasmani) manusia. 2) Potensi Rohaniah (Psikologi dan Budi Nurani) Juga membutuhkan “makanan” rohaniah, ini terutama kesadaran cinta, kasih, Kesadaran kebutuhan/keagamaan dan nilai-nilai (ilmu pengetahuan, satra dan filsafat). Supaya kepribadian kita sehat dan sejahtera (menurut hygiene) di samping itu juga rohani kita harus tenang, sabar, obtimis, mempercayai orang lain, bahkan mencintai sesama manusia, tidak iri hati, tidak menyimpan rasa benci atau dendam, dsb. Hidup rohani ini pangkal kebahagiaan manusia. b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, manusia bersifat hidup dan dinamis. Maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup. Dengan keseimbangan yang wajar hidup manusia dan rohani kita itu, berarti menyambungkan keduanya secara utuh sesuai dengan kodrat kebutuhannya, akan dapat terwujud manusia seutuhnya. Sebaliknya ada kecenderungan kadangkadang tanpa disadari kita lebih mengutamakan hidup jasmani dan keduniawian. Hal ini terbukti dengan kebiasaan hidup yang merupakan kebutuhan nilai-nilai rohaniah.



A. Orientasi Umum: Karakteristik dan Faktor-faktor Yang Mendorong Perlunya Pendidikan Seumur Hidup 1. Batasan Pendidikan seumur hidup adlah sebuah system konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. 2. Karakteristik a. Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup. b. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. c. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya). d. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola pendidikan non formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental. e. Rumah memainkan peranan pertama, peranan yang paling halus dan sangat penting dalam memulai proses belajar seumur hidup. f. Masyarakat juga memainkan suatu peranan yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup. Mulai sejak anak sampai berinteraksi dengan masyarakat, dan terus berlanjut fungsi edukatifnya dalam keseluruhan hidup, baik dalam bidang professional maupun umum. g.



Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat-pusat latihan tentu memiliki peranan pereanan penting, tapi semuanya itu hanya sebagai salah satu bentuk lembaga seumur hidup dalam periode unutk menghadapi masa depan.



h. Berbeda dengan bentuk pendidikan yang bersifat elitis, pendidikann seumur hidup adalah bersifat universal. i.



Pendidikan seumur hidup ditandai dengan adanya kelenturan dan peragaman dalam isi bahan belajar, alat-alat dan teknik-teknik belajar.



j.



Pendidikan seumur hidup adalah sebuah pendekatan yang dinamis tentang pendidikan yang membolehkan penyesuaian bahan-bahan dan media belajar.



k. Pendidikan seumur hidup membolehkan adanya pola-pola dan bentuk alternatif dalam memperoleh pendidikan. l.



Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi-fungsi adaptif dan inovatif dari individu dan masyarakat.



m. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan sistem pendidikan yang ada. n. Tujuan pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. o. Ada tiga prasyarat utama pendidikan seumur hidup, yaitu: kesempatan, motivasi, dan edukabilitasi. 3. Perlunya Pendidikan Seumur Hidup a. Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat. Terlihat antara lain dalam: 1) Banyak lulusan yang tidak dapat diserap dalam dunia kerja, uang antara lain karena mutunya yang rendah. 2) Daya serap rata-rata lulusan sekolah yang masih rendah, karena pelajar tidak dapat balajar dengan optimal. 3) Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien sehingga terjadieducational wastage, yang terlihat dari adanya drop out, danrepeaters. b. Perubahan Masyarakat dalam Peranan-peranan Sosial. Globalisasi dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat, dan dengan demikian perubahan-perubahan perananan-peranan sosial. Pemdidikan dituntut untuk dpat membantu individu agar selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. c. Pendayagunaan Sumber yang Masih Belum Optimal. Salah satu masalah pendidikan kita dewasa ini adalah kelangkaan sumber yang mendukung pelaksanaa pendidikan. Hal yang perlu dilakukan adalah: 1) Penghematan dan optimalisasi dalam penggunaan sumber yang telah tersedia bagi pendidikan. 2) Perlu digali sumber-sumber baru yang masih terpendam dalam masyarakat, yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar dan meningkatkan proses pendidikan. d. Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah yang Pesat. Pada zaman modern, Pendidikan Luar Sekolah berkembang dengan pesat karena memberikan manfaat kepada masyarakat, sehingga perlu mendapat tempat yang wajar dalam penyelenggaraan keseluruhan pendidikan. 4. Dasar Pemikiran Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa segi, antara lain: a. Ideologis Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk mendapat pendidikan dengan peningkatan pengetahuan serta keterampilannya. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseoramg mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidup. sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill). b. Ekonomis



Cara yang paling efektif untuk ke luar dari "lingkungan setan kemelaratan" yang menyebabkan kebodohan, dan kebodohan menyebabkan kemelaratan ialah melalui pendidikan. Pendidikan seumur hidup memungkinkan seseorang untuk: a. Meningkatkan produktivitas. b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki; c. Memungkinkan hidup dlam lingkungan yang lebih menyenangkan dan sehat; d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi sangat besar dan penting. e. Tinjauan sosiologis Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang akan merupakan solusi dari masalah tersebut. c. Sosiologis Para orang tua di Negara berkembangan kerap kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, anak-anak mereka sering kurang mendapatkan pendidikan sekolah, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup bagi orang tua akan menjadi solusi pemecahan atas masalah tersebut.



d. Politis Pada Negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak milik, dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR, dan lain-lain. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang. Dengan demikian, inilah yang menjadi tugas pendidikan seumur hidup. e. Teknologis Dunia dilanda oleh ekplisit ilmu pengetahuan dan teknologi. Para sarjana, teknisi, dan pemimpin di Negara berkembang perlu memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, seperti yang dilakukan oleh sejawat mereka di Negara maju. f. Psikologis dan Pedagogis Perkembangan iptek yang pesat mempunyai pengaruh besar terhadap konsep, teknik, dan metode pendidikan. Selain itu, perkembangan tersebut menyebabkan makin luas, dalam, dan kompleksnya ilmu pengetahuan. Akibatnya, tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada peserta didik di sekolah. Oleh karena itu, tugas pendidikan sekolah yang paling utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat pada diri anak untuk belajar terus menerus sepanjang hidupnya; memberikan keterampilan kepada peserta didik, dan



mengembangkan daya adaptasi yang besar pada diri peserta didik. Untuk itu semua, perlu diciptakan kondisi yang merupakan penerapan penerapan atas pendidikan seumur hidup. B. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan Penerapan asas pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dalam masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan berfariasi. Secara garis besar dapat dikelompokan kedalam enam kategori, seperti berikut: 1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional Pengetahuan-pengetahuan baru terutama dapat diperoleh melalui bahan bacaan, seperti: a. Memberikan kecakapan 3M, yaitu membaca, menulis, dan menghitung fungsional bagi peserta didik. b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang dimilikinya. c. Pendidikan Vokasional. Pendidikan vokasional adalah program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia. d. Pendidikan Profesional Pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional yang mampu mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan. 2. Pendidikan Kejuruan (Vokasional) Kemajuan teknologi, dan makin meluasnya industrialisasi, menurut pendidikan kejuruan it uterus menerus. 3. Pendidikan Profesional Hendaknya para professional selallu mengikuti perubahan dan kemajuan metode, perlengkapan, terminology, dan sikap profesionalnya. Hal ini merupakan realisasi dari pendidikan seumur hidup. 4. Pendidikan Ke Arah Perubahan dan Pembangunan Abad ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi semua segi kehidupan manusia masyarakat. Sebagai contoh, sudah banyak ibu rumah tangga pada saat ini yang perkakas rumah tetangganya serba elektronika seperti kompor listrik dan mesin cuci listrik. Hal ini mengandung konsekuensi pendidikan yang terus menerus (pendidikan seumur hidup). 5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara, baik sebagai rakyat biasa maupun sebagai pemimpin dalam Negara demokratis, adalah sangat penting. Hal ini juga mengandung konsekuensi perlunya pendidikan yang terus menerus (pendidikan seumur hidup). 6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Senggang Orang terpelajar hendaknya memahami dan menghargai agama, sejarah, kesusasteraan, falsafah hidup, kesenian, dan music bangsa sendiri. Pengetahuan tersebut dapat memperkaya hidupnya



serta memungkinkannya untuk mengisi waktu senggangnya dengan menyenangkan. Oleh karena itu, pendidikan cultural dan pengisian waktu senggang secara konstruktif akan menjadi bagian penting pendidikan seumur hidup. C. Implikasi Koonsep Pendidikan Seumur Hidup pada Sasaran Pendidikan Yang perlu memperoleh pendidikan seumur hidup dapat diklasifikasikan dalam enam kategori. Masing-masing dengan prioritas programnya, seperti berikut: 1. Para Petani Mereka inilah yang pertama membutuhkan program baca tulis fungsional. Hal ini disebabkan banyak diantara mereka yang berpendidikan sangat rendah, atau bahkan tidak memperoleh pendidikan sama sekali. Di Negara berkembang, mereka ini merupakan golongan penduduk yang terbesar. Biasanya cara hidup mereka masih bersifat tradisional, masih percaya kepada takhayul-takhayul, tabu, dan sebagainya. Program pendidikan yang harus dibrikan adalah: a. Menolong meningkatkan produktivitas mereka dengan cara mengajarkan berbagai keterampilan dan metode baru seperti bertani, yang memungkinkan mereka meningkatkan hasil pertanian. b. Mendidik mereka agar dapat memenuhi kewajiban sebagai warga Negara dan sebagai kepala keluarga yang baik sehingga mereka menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Dan c.



Mendidik mereka bagaiman mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan produktif dan menyenangkan.



2. Para Remaja Putus Sekolah Para remaja putus sekolah atau yang menganggur karena tidak memperoleh pendidikan keterampilan. Mungkin mereka meninggalkan bangku sekolah karena kurang minat, bosan, kurang bakat, kurang kemampuan, atau melihat pendidikan disekolah itu kurang relevan dengan kebutuhan hidup mereka. Oleh karena itu, perlu diberikan kepada mereka pendidikan yang cultural dan kegiatan-kegiatan yang rekreatif serta pendidikan yang bersifat remedial. 3. Para Pekerja Terampil Supaya dapat menghadapi setiap tantangan dari depan mereka, hendaklah diberikan kepada mereka program pendidikan kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki. Program yang akan dibrikan kepada mereka harus mengandung dua tujuan, yaitu: a. Mampu menyelamatkan mereka dari bahaya keusangan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. b. Menbuka jalan mereka untuk naik tingkat dalam rangka promosi kedudukan yang lebih baik. 4. Para Teknisi dan Golongan Profesional Pada umumnya mereka menduduki posisi penting dalam masyarakat. Berhasil-tidaknya pembangunan banyak tergantung pada golongan ini. Oleh karena itu, program pendidikan seumur



hidup sangat penting bagi mereka, agar mereka selalu memperbahrui dan menambah pengetahuan dan keterampilan. 5. Para Pemimpin Masyarakat Para pemimpin masyarakat, seperti golongan politik, agama, sosial, hendaknya mampu mensintesiskan pengetahuan dari berbagai keahlian dan selalu memperbaharui sikap serta gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan. Biasanya pengetahuan tersebut tidak pernah mereka peroleh dari pendidikan sekolah. 6. Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka banyak pengetahuan yang belum meraka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lama makin bertambah besar karena bertambah panjangnya usia rata-rata manusia. Hal ini disebabkan kesehatan mereka yang menjadi lebih baik.



Cuteki greeting ecards



. Pengertian Filsafat Seumur Hidup Batas seumur hidup (Psh) adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerapkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. B. Karakternya Filsafat Seumur Hidup 1. Hidup seumur hidup seumur hidup dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lengkap-lengkap dan makna pendidikan seumur hidup.



2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. 3. Pendidikan seumur hidup tidak berarti sebagai pendidikan orang dewasa tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan seumur hidup tahap pendidikan. 4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola formal baik kegiatan-kegiatan belajar insidentil. 5. Rumah memainkan peranan pertama peran yang paling halus dan sangat penting mengikuti proses belajar seumur hidup. 6. Masyarakat juga memainkan suatu yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup. 7. Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas dan pusat latihan tentu mempunyai peranan penting tetapi semuanya itu hanya sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan seumur hidup. 8. Pendidikan seumur hidup menghendaki keberlanjutan, kebersambungannya di rensi – dirensi vertikal atau longdinal dari pendidikan. 9. Pendidikan seumur hidup juga menghendaki keterpaduan dirensi-dirensi horizontal dan kedalam dari pendidikan pada setiap tahap hidup. 10. Bertentangan dengan lembaga/ bentuk pendidikan yang bersifat elestis pendidikan seumur hidup bersifat universal. 11. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah pendekatan yang dinamis tentang pendidikan yang membuktikan penyesuaian bahan-bahan dan media belajar karena dan apabila perkembangan-perkembangan baru terjadi.



12. Pendidikan seumur hidup membolehkan adanya pola-pola dan bentukbentuk artenatif dalam memperoleh pendidikan. 13. Pendidikan seumur hidup mempunyai dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum dan pendidikan profesional. 14. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi-fungsi adaptif dan inovatif dari individu dan masyarakat yang ada. 15. Tujuan akhir Pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. 16. Data 3 persyaratan utama bagi Pendidikan seumur hidup yaitu kesepakatan motivasi dan edukabilitas (nilai/ mutu) 17. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip perngorganisasian seumur hidup. 18. Pada tingkat operasional Pendidikan seumur hidup membentuk sebuah sistem kebutuhan dari semua pendidikan. C. Pentingnya Filsafat Seumur Hidup 1. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah Pendidikan sekolah ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat terlihat antara lain dalam : a. Banyak lulusan yang tidak diserap dalam dunia kerja yang antara lain karena mutunya rendah. b. Daya serap rata-rata lulusan sekolah yang masih rendah karena pelajar tidak dapat belajar optimal.



2. Perubahan



masyarakat



dari



peranan



sosial



globalisasi pembangunan



mengakibatkan perubahan yang cepat dalam masyarakat , dan demikian pula perubahan-perubahan agar selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hari. 3. Pendayaan sumber yang masih belum optimal Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah kelengkapan sumber yang mendukung pelaksanaan pendidikan Hal yang perlu dilakukan : a. Penghematan dan optimalisasi dalam penggunaan sumber yang telah tersedia bagi pendidikan b. Perlu digali sumber-sumber baru yang masih terpendam dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk merencanakan dan peningkatan proses pendidikan 4. Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat di zaman moderen, pendidikan luar sekolah berkembang pesat karena memberikan manfaat kepada masyarakat. Kerangkan karya teoritis pash 1. Secara teoritis ash terjadi 3 aspek yaitu hidup, seumur hidup pendidikan 2. Hidup ada 3 komponen yang berhubungan yaitu individu sebagai anggota masyarakat dengan mempunyai karakteristik tertentu. Masyarkat yang merupakan lingkungan hidup sosial yang bentuknya dapat kelompok, psikologis dan organisasi sosial. Lingkungna fisik atau lingkungan alam, tempat hidup manusia sebagai individu dan anggota masyarakat



3. Seumur hidup setiap individu manusia mengalami perkembangan kepribadian, tahap-tahap perkembangan peranan-peranan umum dan unik 4. Pendidikan mencapai dan perubahan tingkah laku setiap individu melalui hidup. Mencakup 3 komponen yaitu : Landasan pendidikan Cara komunikasi Isi pendidikan, bahan yang diajarkan dalam pendidikan dapat berupa : Stok budaya yang berupa ilmu seni dan Cita-cita manusia Perkembangan pengetahuan baru dan yang usang Kerangka karya operasional Psh. 1. Sebuah sistem Psh komponen Sistem Psh a. Tujuan sistem Psh b. Asumsi sistem Psh c. Prinsip sistem pengembangan sistem Psh : bentuk belajar d. Pendidikan umum yang berupa format maupun informal e. Pendidikan profesional



2. Sistem belajar dirumah, sekolah dan masyarakat, sistem belajar mencangkup dua komponen yaitu : Perencanaan : Pemasukkan tenaga bahan Keuangan : Sistem evaluasi Administrasi : Reset Tekonologi pendidikan 1. Tujuan pengajaran dan penilaian kurikulum 2. Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian 3. Kurikulum Strategi dan proses belajar Belajar Belajar bersama Belajar sendiri 4. Media dan bahan ajar 5. Bimbingan 6. Evaluasi belajar Evaluasi eksternal Evaluasi sendiri Implikasi konsep Psh bagi pendidikan sekolah, fungsi dan tujuan sendiri :



Pendidikan sekolah ialah salah satu tangga dari kesleuruhan proses pendidikan yang berlangsung Pendidikan sekolah adalah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek kepribadian, baik kognetif, efektif maupun keterapan Pendidikan sekolah merupakan sekelompok paket belajar Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya, menguasai pelajaran, tetapi dapat menggunakan apa yang telah dipelajari, pendidikan sekolah hendaknya bertujuan agar siswanya : Menyadari



perlunya



belajar



seumur



hidup



dalam



usaha



mempertahankan dan meningkatkan kualitas-kualitas hidup dalam masyarakat Meningkatkan kemampuan belajar atau educability Memperluas daerah berlayar Memadukan pegalaman belajar disekolah, dengan pengalama diluar sekolah Program pendidikan sekolah : 1. Kegiatan pendidikan hendaknya terdiri atas kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler 2. Kegiatan sekolah hendaknya campur antra studi dan belajar 3. Kegiatan sekolah hendaknya malam tertuju dan mengutamakan kegiatan belajar sendiri dan membina diri sendiri



4. Proses pendidikan atau kegiatan belajar mengajar hendaknya tidak hanya melalui satu jalur pengalaman belajar. Hal ini dapat dicapai dengan jalan Menggunakan berbagai sumber belajar Learning resaosces Guru memposisikan diri sebagai contoh (fisik sifat dan motivasi) menggunakan berbagai alat bantu mengajar learning aids.



Beberapa Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup : 1. Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan. 2. Keadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. 3. Faktor peranan keluarga. 4. Faktor perubahan peranan sosial 5. Perubahan teknologi 6. Faktor-faktor vocational 7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa 8. Kebutuhan anak-anak awal E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof.



Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut : 1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup 1. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. 2. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. 3. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru. 4. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.



5. Arah Pendidikan Seumur Hidup a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan sifat “Self Interest” yang merupakan tuntunan hidup sepanjang masa. Diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi mereka pada umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja. b. Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa artinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa dewasa. Dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.



Menurut Prof. Soelaiman Joesoef strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup : 1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup : a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan, yang meliputi seluruh rentangan usia ini. b. Konsep belajar seumur hidup Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Belajar menunjukkan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup. c. Konsep metode belajar seumur hidup Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasi dengan lingkungan seumur hidup. d. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup yang praktis untuk mencapai pendidikan dan mengimplementasi prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup. 2. Arah pendidikan seumur hidup a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka self interest antara lain : kebutuhan baca tulis, latihan dan ketrampilan. b. Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yang sangat penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya. Program yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain : kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan.



Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang”



yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal



Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam pelbagai bentuk kelembagaan belajar. Holistik memiliki arti lebih mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia selalu berusaha uintuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam.



Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara universal.



Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan dari alam luar diri manusia dan balasan dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita



Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”.



Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.



Beberapa Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup : 1. Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan. 2. Keadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. 3. Faktor peranan keluarga. 4. Faktor perubahan peranan sosial 5. Perubahan teknologi 6. Faktor-faktor vocational 7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa 8. Kebutuhan anak-anak awal 3.5. Strategi Pendidikan Seumur Hidup



Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof. Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut : 1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup 2. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. 3. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. 4. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru. 5. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup. 6. Arah Pendidikan Seumur Hidup a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan sifat “Self Interest” yang merupakan tuntunan hidup sepanjang masa. Diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi mereka pada umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja. b. Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa artinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa dewasa. Dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.