Penentuan Tetapan Kesetimbangan Ion Triodida [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Ion Triodida Thursday, March 8th 2012. | LP Kimia Fisika JUDUL PERCOBAAN “ Penentuan Tetapan Kesetimbangan Ion Triodida “ TUJUAN PERCOBAAN Menentukan tetapan Kesetimbangan reaksi pembentukan ion triodida LANDASAN TEORI Iodin hanya larut sedikit dalam air ( 0,00134 mol / liter pada suhu 25 C ). Namun larut cukup banyak dalam larutan – larutan yang mengandung ion iodide. IOdin membentuk kompleks triodida, dengan konstanta kesetimbangan sekitar 710 pada 25 C. Suatu kelebihan kalium iodide ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dan untuk menurunkan kestabilan iodine. Biasanya sekitar 3 sampai 4 % berat KI ditambahkan kedalam larutan 0,1 N, dan botol yang mengandung larutan ini adalah larutan ini di sumbat dengan baik ( Underwood, 1999 : 298 ) . Ion triodida adalah salah satu spesies yang tergolong dalam ion polihalida, dihasilkan melalui reaksi ion halide dengan halogen atau molekul antar halogen. Dalam reaksi ini, ion halide bertindak sebagai basa lewis ( pemberi pasangan electron ) dan molekul sebai asam lewis ( penerima pasangan electron ). Larutan ion dalam KI, yaitu ion triodida, banyak digunakan dalam kimia analitik. Dapat diambil sebuah contoh adalah struktur dari Ion triodida dimana pasangan electron ikatan digambarkan sebagai garis hitam. Pasangan electron bebas dari atom I pusat digambarkan dengan titik- titik ( Petrussi,1985 : 60 ). Larutan – larutan iodine standar dapat dibuat melalui penimbangan langsung iodine murni dan mengencerkan dalam sebuah labu volumetryk. Iodiun yang akan dimurnikan oleh sublimasi dan ditambahkan kedalam sebuah larutan KI



yang konsentrasinya ditimbang secara akurat sebelum dan sesudah penambahan iod. Namun demikian, biasanya larutan tersebut distandarisasi terhadap sebuah standar primer yang paling sedikit digunakan.Dan kekuatan reduksinya tergantung pada PH yang digunakan ( Underwood, 1999: 296 – 297 ). Nilai konstanta kesetimbangan untuk reaksi ini adalah 0,17, karena itu reaksi ini tidak berjalan sampai titik ekivalen. Namun jika konsentrasi ion hydrogen diturunkan, reaksi dipaksa bergeser kekanan dan dapat dibuat cukup lengkap sehingga dapat digunakan untuk titrasi. Biasanya larutannya disangga pada PH sedikit diaras 8, menggunakan natrium bikarbonat dan titrasi akan memberikan hasil – hasil yang lebih sempurna ( Underwood, 1999: 296 – 297 ). Untuk menyatakan berlangsung atau tidaknya reaksi dalam arah yang dituliskan maka harus ditinjau apakah energy gibbs dan campuran akan naik atau turun. Jika energy gibbs turun dengan berlangsungnya reaksi, maka reaksi berjalan spontan dalam arti yang dituliskan. Reaksi akan terus berlangsung disertai dengan penurunan energy gibbs sampai energy gibbs mencapai nilai minimum, yakni tercapainya keadaan kesetimbangan ( Mulyani, 2000; 123 – 124 ). Menurut Anonim ( 2010 ) kesetimbangan suatu reaksi dipengaruhi oleh 4 faktor : Perubahan Konsentrasi Menurut hukum massa, laju kecepatan reaksi antara A dan B juga bertambah jika konsentrasi A bertambah, perubahan konsentrasi dari zat yang terlibat dari suatu reaksi sistem dalam kesetimbangan, namun tidak mempengaruhi harga tetapan kesetimbangan Perubahan suhu Bila suhu dinaikkan kecepatan reaksi akan naik pula. Dan sebaliknya bila suhu diturunkan kecepatan reaksi akan berkurang pula. Suhu berpengaruh pada



pergeseran kesetimbangan dengan bergantung pada nilai perubahan entalpi. Hal ini senada dengan hukum vant hoff yang berbunyi “ jika sistem berada dalam kesetimbangan bergeser kearah reaksi endoterm dan penurunan suhu menimbulkan pergeseran kearah reaksi eksoterm. Pengaruh tekanan dan volume Bila tekanan kesetimbangan gas diperbesar, kesetimbangan bergeser kearah molekul yang terkecil dan sebaliknya bila tekanan diperkecil arah kesetimbangan bergeser kearah molekul yang besar. Penambahan dan pengurangan bersifat antagonis dengan volum sesuai hukum boyle “ Apabila tekanan gas diperbesar maka volumenya akan mengecil dan sebaliknya bila tekanan diperkecil maka volume akan membesar “ Namun hal ini akan hanya terjadi dengan suhu tetap. Pengaruh katalis Katalis bila dipergunakan untuk memperluas sesuatu yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan kmia suatu reaksi. Akan tetapi katalis tidak mempengaruhi jumlah total energy yang diserap untuk dilepaskan dalam suatu sistem, sehingga secara teoritis katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan, tetapi mempercepat kedua arah reaksi secara sebanding. Dalam larutan terdapat dua macam kesetimbangan kemungkinan terjadinya kesetimbangan. Kesetimbangan yang terbentuk adalah dapat berupa kesetimbanga heterogen ataupun homogeny adalah kesetimbangan yang terjadi pada campuran larutan dalam fase yang sama, sedangkan kesetimbangan heterogen merupakan kesetimbangan yang terjadi antara dua fase yang berbeda. Senyawa – senyawanya tertentu biasanya ada yang terurai sempurna ataupun sebagian. Penguraian ini dikenal sebagai disosiasi . Apabila terjadi reaksi sebaliknya bagian senyawa yang terdisosiasi disebut derajat disosiasi ( Tim



Dosen kimia, 2010 : 21 ). Iodiun iodide sedikit larut dalam air mirni namun larut dlam air yang mengandung Ion iodide misalnya dalam larutan kalium iodide, iodium dan iod dalam larutan air akan membentuk ion triodida dan reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan ( Tim Dosen Kimia , 2010 ; 21 ). ALAT DAN BAHAN Alat : Labu Erlenmeyer 250 ml ( bertutup asah ) 6 buah Corong pisah 250 ml 1 buah Statif dan klem 1 buah Buret 50 ml 1 buah Pengaduk 1 buah Corong biasa 1 buah Botol semprot 1 buah Pipet ukur 20 & 250 ml Pipet tetes Bahan : Larutan natriun tiosulfat 0,1 M Larutan jenuh Iodium dalam klorofrm Larutan KI 0,1 M Aquades Tissue PROSEDUR KERJA Memipet 25 ml larutan jenuh iodium dalam klorofrm dan memasukan kedalam corong pisah, menambahkan 200 ml larutan KI 0,1 M dan mengocok selam 60 menit



Mendiamkan larutan sampai terbentuk dua lapisan, memisahkan kedua lapisan dan mengambil 5 ml dari masing – masing lapisan, kemudian memasukkan dalam labu Erlenmeyer Menitrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 M. dan mencatat volume pada kedua titrasi Mengulangi titrasi sebanyak 3 kali. HASIL PENGAMATAN lapisan atas; larutan tak berwarna dan lapisan bawah; larutan tak berwarna dan berminyak.ditirasi natrium tiosulfat 0,1 M mengambil 5 ml dari masingmasing lapisan atas sebanyak 3 kali  dipisahkan 2 lapisan; lapisan atas iodine dan air, bawah: iod dalam CHCl3dikocok 1 jam larutan coklat 20 ml larutan jenuh I2 dalam CHCl3 (ungu) + 200 ml larutan KI 0,1 M (tidak berwarna) Lapisan atas , dititrasi dengan Natrium tiosulfat 0,1 M : Volume titrasi I = 1,60 ml Volume titrasi II = 1,50 ml Volume titrasi III = 1,50 ml Lapisan bawah, dititrasi dengan Natrium tiosulfat 0,1 M : Volume titrasi I =7,50 ml Volume titrasi II = 4,70 ml ANALISIS DATA Dik : KD = 50,69 V tio pada iod dalam Air V1 = 1,60 ml V2 =1,50 ml V3 = 1,50 ml Vtio pada iod dalam CHCl3



V1 = 7,50 ml V2 = 4,70 ml [ I ] mula – mula = 0,1 M [ tio ] = 0,1 M Dit : Kc……..? Peny : Volume rata-rata Natrium tiosulfat pada titrasi iod dalam air V tio = (V1+V2+V3)/3 = (1,60 ml+1,50 ml+1,50 ml)/3 = 1,53 ml Volume rata – rata Natrium tiosulfat pada iod dalam CHCl3 adalah V tio =(V1+V2)/3 =(7,50ml+4,70 ml)/3 = 6,10 ml Reaksi yang terjadi pada titrasi S4O6 2- + 2I-2S2O3 2- + I2 1 mmol I22 mmol S2O32½ mmol I21 mmol S2O32Dalam percobaan ini 1 mmol Na2S2O3 0,1 M = 0,1 mmol S2O32Jadi, 1 mmol Na2S2O3 0,1 M = ½ x 0,1 mmol I2 = 5,0 x 10-2 mmol I2 = 5,0 x 10-5 mol I2 Oleh karena itu, 1 ml larutan standar Na2S2O3 ekivalen dengan 5,0 x 10-5 mol I2 maka : [I2]CHCl3 = Mtio x Vtio



= 5,0 x 10-5mol x 6,10 ml = 1,41 x 10-6 M KD = [I2]H2O/[I2]CHCl3 [I2]H2O = KD . [I2]CHCL3 =50,69 x 1,41 x 10-6 M =0,12 x 10 M. [I3] H2O= 1,53 x 10-6 M – 0,12 x 10-6 M. = 1,41 x 10-6 M [I-] = [I-]o – [I3] = [I-]o = 0,1 [I-] = [I-] – [I3] = (0,1 – 1,41 x 10-6 M) = 0,0999986 M K = I3H2O/([I2]H2O.[I-]H2O]) = (1,41 x 10-6 M)/(0,12 x 10 M-6 M x 0,0999986 M) = 117,516 M. PEMBAHASAN Percobaan pada penentuan tetapan kesetimbangan ion triodida yang dilakukan untuk menentukan tetapan kesetimbangan ion triodida. Percobaan ini dikatakan dengan mencampurkan larutan jenuh iod dalam CHCl3 dengan larutan KI 0,1 M. Digunakan larutan KI karena I2 akan larut dan terdistribusi dengan baik dalam air yang mengandung I sedangkan dalam air biasanya iod sangat sulit larut ( terdistribusi ). Pada campuran kedua larutan tersebut dilakukan dalam corong pisah yang akan mempermudah dalam melakukan pencampuran. Selanjutnya, dilakukan pengocokan dengan kuat – kuat selama 60 menit yang bertujuan untuk mempercepat terjadinya proses distribusi dalam lapisan kloroform dan air. Selanjutnya dilakukan pengocokan, corong pisah kemudian didiamkan hingga



terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas berupa iod dalam air dan lapisan bawah adalah lapisan iod dalam kloroform.Terbentuknya dua lapian ini disebabkan karena adanya perbedaan sifat kepolaran antara kedua pelarut, dimana air bersifat polar dan klorofrm bersifat nonpolar. Air berada dibagian atas disebabkan karena air memiliki massa jenis yang lebih kecil yaitu 1 g/ ml dibandingkan dengan klorofrm yang memilki masa jenis 1,49 g/ ml. Lapisan atas iod dalam klorofrm yang berwarna ungu kemudian dipisahkan. Lapisan atas yang berwarna merah bata menandakan bahwa iod telah terdistribusi kedalam pelarut air dan dapat terdistribusi kedalam pelarut air disebabkan karena iod tersebut akan membentuk reasksi kesetimbangan . Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada lapisan atas mengandung iod dalam air yang tidak bereaksi. Kedua lapisan tersebut dipisahkan, masing – masing diambil 5 ml untuk dititrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 M. Fungi dari titrasi ini adalah sebagai analisis volumetric untuk menentukan konsentarsi iod dalam kolrofrm. Adapun volume Natrium tiosulfat yang digunakan adalah untuk menitrasi laapisan atas adalah sbanyak 3 kali berturut – turut adalah 1,60 ml, 1,50 ml, dan 1,50 ml dengan volume rata – rata adalah 1,53 ml. Sedangakan volume natrium tiosulfat yang digunakan pada lapisan bawah adalah sebanyak 2 kali titrasi berturut –turut adalah 7,50 ml, dan 4,70 ml dengan volume rata – rata adalah 6,10 ml. Adapun reaksinya adalah ; 2 NaI + Na2S4O6I2 + 2 Na2 S2O3 Dari analisis data diperoleh konsentrasi iod dalam air sebesar 0,12 x 10-6 M. sedangkan konsentrasi iod dalam kloroform adalah 1,41 x 10-6 M dan konsentrasi I- dalam H2O sebesar 0,0999986 M, sehingga nilai kesetimbangannya adalah 117,516 M. Hal ini tidaksesuai dengan teori yang



menyatakan tetapan kesetimbangan sebesar 710 M , adanya perbedaan teori dengan praktek ini karena perbedaan suhu kmar yang digunakan dan distribusi iod tidak merata. PENUTUP Kesimpulan Setelah melakukan percobaan maka dapat disimpulkan bahawa: Tetapan kesetimbangan reaksi penentuan ion triodida pada percobaan ini adalah 117,516 M. Saran Diharapkan kepada praktikum selanjutnya agar lebih berhati – hati dan lebih teliti dalam melakukan percobaan selain itu juga pada pengocokan campuran harus dilakukan dengan baik agar hasil yang didapatkan lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Koefisien distribusi dan tetapan Konstanta kesetiombangan. ( online ).http://www.Rappidunia.com/koef-distribusi-dan-tetapan-konstanta kesetimbangan.pdf. Diakses tanggal 14 mei 2010. Mulyani, sry. 2000. Kimia Fisik I .Malang : JICA Petrucci, Palph,H.1985. Kimia Dasar , Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta :Erlangga. Tim Dosen Kimia, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Fisik I .Makassar : Jurusan Kimia FMIPA UNM. Underwood dan Day, 1999. Analisis Kimia Kuantitatif edisi V. Jakarta : Erlangga.



  Sumber Kata Kunci Baru penentuan tetapan kesetimbangan ion triodida,laporan kesetimbangan larutan iodin,laporan penetapan rumus dan tetapan kestabilan ion kompleks,kesetimbangan kimia di dalam larutan,ion triodida,penentuan tetapan kesetimbangan ion triiodida,laporan kesetimbangan kimia,penentuan tetapan fisika senyawa organik pdf,penentuan tetapan kesetimbangan ion triodid,laporan praktikum kesetimbangan kimia,penentuan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan kompleks,artikel penentuan tetapan fisika senyawa organik,laporan praktikum penetapan rumus dan tetapan kestabilan kompleks,tetapan kesetimbangan pdf,laporan penentuan tetapan kesetimbangan I2 I- = I3-,Jurnal Tetapan kesetimbangan,teori penentuan tetapan fisika senyawa organik,penetapan rumus dan tetapan kestabilan ion kompleks,pdf penentuan tetapan fisika senyawa organik kimor,kesetimbangan ion pdf,laporan praktikum tetapan kesetimbangan ion triiodida,kesetimbangan larutan iodine,tetapan distribusi iod dalam sistem kloroform air,konstanta keseimbangan,tinjauan pustaka konstanta kesetimbangan,penetapan konstanta keseimbangan,penetapan tetapan fisika senyawa organik,laporan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan ion triodida,pembahasan penetapan rumus dan tetapan kestabilan kompleks,jurnal tetapan distribusi iod dalam sistem kloroform air,jurnal tetapan kesetimbangan ion triiodida,keseimbangan hidrolisa etil asetat,keseimbangan kimia di dalam larutan,pdf penentuan tetapan fisika terhadap titik didih senyawa organik,pengertian tetapan kesetimbangan,laporan praktikum penentuan konstanta,jurnal koefisien distribusi iod,laporan penentuan tetapan kesetimbangan ion triodida dan analisis data,penetuan tetapan senyawa organik,persamaan reaksi praktikum koefisien distribusi dalam ekstraksi,jurnal kesetimbangan kimia di dalam larutan,tinjauan pustaka mengenai tetapan kesetimbangan,laporan pendahuluan kesetimbangan ion,contoh laporan kesetimbangan larutan iodin,penentuan tetapan fisika organik,ion triiodida,pengertian tetapan fisis,penentuan tetapan kesetimbangan I2 I-,laporan kesetimbangan ki dalam pelarut air,laporan kesetimbangan kimia dalam larutan iodida dalam ki,laporan kesetimbangan kimia iodida dan tryodida,makalah triodida,kesetimbangan ion,data kesetimbangan ekstraksi,percobaan kesetimbangan kimia Yod dan triodida,penentuan angka banding distribusi



iodium dengan sistem ekstrasi pelarut air\ chcl3,laporan praktikum penentuan konstanta kesetimbangan,laporan praktikum ekstraksi iod,laporan kesetimbangan kimia menentukan tetapan kesetimbangan kimia,laporan penentuan konstanta kesetimbangan ion triiodida,penentuan tetapan fisika titik leleh senyawa organik,kesetimbangan larutan iod,laporan keseimbangan kimia dalam larutan,penentuan ketetapan kesetimbangan i2 i- = i3-,Laporan penentuan angka banding distribusi Iodium dengan sistem ekstraksi pelarut air/CHCl3,konstanta kesetimbangan kimia i2 dalam larutan,laoran raktikum penentuan tetapan fisika senyawa organik,penentuan tetapan kesetimbangan ion triiodida pdf,laporan penentuan tetapan kesetimbangan i2 i3 = i2-,koefisien distribusi i2 dalam h2o,penentuan tetapan kesetimbangan reaksi kimia,laporan analitik penetapan rumus dan tetapan kestabilan ion kompleks,praktikum kimia fisika penentuan koefisien distribusi,laporan penentuan tetapan tetapan kesetimbangan ion triodida dan perhitungan,laporan penetapan rumus dan tetapan,laporan kimia anorganik tentang konstanta stabilitas senyawa kompleks,penentuan tetapan kesetimbangan i2 i=i3,pengertian konstanta kesetimbangan distribusi,penentuan koefisien distribusi iodium,penentuan tetapan kesetimbangan i2 i-=i3,laporan kimia fisik ion yodida dan tryodida,tetapan kesetimbangan ion iodida dan triiodida,jurnal kesetimbangan ion triodida,laporan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan i2 i- = i3-,laporan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan i i-=i,menentukan tetapan dan konstanta,tetapan konstanta distribusi iod pada sistem kloroform air,nilai hantaran molar larutan KI,nilai konstanta distribusi iod,laporan praktikum penentuan angka banding distribusi (D) Iodium dengan sistem ekstraksi pelarut air,laporan praktikum penetapan rumus dan tetapan kestabilan ion kompleks,rumus triodida,laporan tetapan kesetimbangan I2 I=I3,menetapkan tetapan kesetimbangan reaksi iodium,laporan praktikum titrasi konduktansi,tetapan kesetimbangan larutan iodin,laporan tetapan distribusi iod dalam sistem kloroform-air,journal penetuan koefisien distribusi pdf,laporan tetapan fisika senyawa organik,jurnal ekstraksi pelarut koefisien distribusi iod tio



http://info.fuadshifu.com/penentuan-tetapan-kesetimbangan-ion-triodida/