Penerapan Sociopreneur Pramuka Pandega Diera Disrubsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN SOCIOPRENEUR PRAMUKA PANDEGA DIERA DISRUPSI Studi Kasus Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan calon pandega Melalui Pramuka Racana Ronggo Warsito Niken-Gandini IAIN Ponorogo 2019 Artikel Ilmiah Disusun Dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pramuka Pandega Racana Ronggo Warsito-Niken Gandini Berpangkalan Di IAIN Ponorogo



Disusun oleh : Choirun Nisa / 250520010250



GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN PONOROGO 04-77 GUGUS DEPAN PONOROGO 04-078 BERPANGKALAN DI IAIN PONOROGO 2020



KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan Rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Artikel Ilmiah ini, dengan “Penerapan Sociopreneur Pramuka Pandega Diera Disrupsi” dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk menghasilkan artikel yang baik, penulis memulainya dengan mencari referensi dari berbagai sumber informasi sampai dengan penyusunan laporan. Akan tetapi, banyaknya keterbatasan yang ada pada diri penulis, maka wajar apabila dalam penyelesaian banyak pihak yang membantu penulis. Oleh karena itu, pada kesempatn ini penulis ingin mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang dimaksud, utamanya : 1. Kakak Almaytia Putri R. selaku pembimbing yang sudah memfasilitasi kami dalam pembuatan artikel . 2. Orangtua, teman-teman, dan pihak yang telah membantu penulis yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan demi terselesaikannya artikel ini. Tujuan dari penyusunan artikel ini yaitu sebagai salah satu Syarat Kelulusan Pramuka Pandega Racana Ronggo Warsito-Niken Gandini Berpangkalan Di IAIN Ponorogo. Kami menyadari bahwa artikel ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun diri pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya Racana Ronggo Warsito-Niken Gandini. Ponorogo, 2 Agustus 2020



Choirun Nisa



I



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................I DAFTAR ISI..........................................................................................................II LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................III BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................................2 C. Tujuan Penelitian.........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar...............................................................................................2 B. Pendapat Terdahulu.....................................................................................7 BAB III PENUTUP A. Simpulan.....................................................................................................9 B. Saran..........................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11 DAFTAR



RIWAYAT



HIDUP.............................................................................12 LAMPIRAN..........................................................................................................13



II



LEMBAR PENGESAHAN Artikel Ilmiah ini telah disahkan untuk diajukan sebagai syarat calon pandega oleh Kakak Pembimbing pada: Hari



:Senin,



Tanggal



:2 Agustus 2020 Ponorogo, 2 Agustus 2020 Penulis



Choirun Nisa NTA:250520010250 Menyetujui, Pembimbing Mengetahui, Almaitya Putri Rofiqoh



Ketua Dewan Racana



NTA:160519980003



IAIN Ponorogo



Wisnu Saputra NTA:20071998009



III



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ketenagakerjaan di Indonesia masih menjadi masalah yang berat dinegara ini terkhususnya masalah pengangguran. Sebagaimana data di Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 10.000 orang menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017 dari Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang (Kompas.com, 2017). Kurang meratanya lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja menjadi penyebab



banyaknya



pengangguran,



bahwa



beberapa



faktor



peyebab



pengangguran yakni sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja1. Oleh sebab itu, melihat kesempatan kerja yang semakin sulit maka dibutuhkannya wadah penanaman nilai-nilai kewirausahaan sejak dini melalui lembaga atau instansi khusus, dimana peneliti bermaksud memilih gerakan Pramuka sebagai wadah dalam penanaman nilai-nilai kewirausahan, karena kewirausahaan bukan sekadar monodisiplin (ekonomi, matematika, manajemen, dan sebagainya) dan juga bukan hanya antar disiplin ilmu (manajemen perusahaan, ekonomi pertanian, psikologi industri, dan sebagainya), akan tetapi juga lintas disiplin ilmu (lingkungan hidup, kependudukan, dan sebagainya. Menurut Undang-undang (UU) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 13 ayat 1 disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal, yang masing-masing dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lainnya. 2 Oleh karena itu, pendidikan tidak selalu menjadi tanggungjawab lembaga-lembaga pendidikan formal, sebab tanpa dukungan lembaga nonformal maka sistem pendidikan sebaik apapun yang telah dibangun oleh lembaga formal menjadi tidak efektif. Salah satu



1



Riska, F. Analisa Pengangguran di Indonesia. (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. 2016) .



Vol. 1. 2



Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.



1



lembaga nonformal yang mampu menyajikan pendidikan kewirausahaan secara efektif adalah Gerakan Pramuka3. Gerakan Pramuka merupakan nama organisasi pendidikan yang merupakan penggerak dalam membina kaum muda. Perkembangan zaman sampai saat ini meliputi berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Dalam pembinaan kaum muda Gugus Depan menjadi garda terdepan yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan untuk menghasilkan kader-kader tunas bangsa yang beriman, bertaqwa, berahlak mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup dengan dasar tersebut maka dibentuklah UKM Pramuka IAIN Ponorogo saat ini. Selain itu banyak sekali anggota pramuka RACANA RONGGO WARSITO-NIKEN GANDINI yang telah melakukan berbagai usaha baik secara offline atau online maupun dalam hal produksi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan dalam menerapkan sociopreneur Melalui Kepramukaan di Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Institut Agama Islam Negeri PONOROGO?” C. Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ditulis berangkat dari rumusan masalah adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Internalisasi Nilai-Nilai



Kewirausahaan



dalam



Menerapkan



Sociopreneur



Melalui



Kepramukaan di Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Institut Agama Islam Negeri PONOROGO.



3



Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. : (Bandung : Alfabeta, 2016). 331.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori 1. Pengertian Sociopreneur Sociopreneur merupakan suatu kegiatan wirausaha berbasis bisnis namun memiliki misi utama yaitu menciptakan dampak sosial dengan meningkatkan harkat dan taraf hidup masyarakat kelas menengah ke bawah. Sociopreneur membawa misi sosial dalam usahanya namun juga tidak meminta agar dana dalam kegiatan sosial ini dapat terkumpul sehingga terciptalah sebuah konsep pengusaha mana yang tidak hanya memperkaya diri sendiri tetapi juga mencari orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Konsep yang dikembangkan oleh Sociopreneur dapat digunakan untuk mengatasi masalah bonus demografi di Indonesia pada tahun 2020 hingga tahun 2035 nanti. Sociopreneur akan memberikan "kail dan pancing" agar agen sosialnya bisa mendapatkan "ikan", konsep ini yang menjadi pembeda antara sociopreneur dan pengusaha . Maksudnya adalah seorang sosiopreneur tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk uang atau barang, tetapi akan memberikan



modal



atau



keterampilan



agar



agen



sosialnya



dapat



menghasilkan uang atau barang yang dibutuhkan akan menambah jumlah uang bantuan bagi orang lain melalui agen sosialnya.4 2. Karakteristik Generasi Millenial Di Era Disrupsi 4.0 Generasi Milenial atau biasa disebut Generasi Y ini dalam artikel Milennial Trends adalah generasi yang lahir pada awal tahun 1980 hingga akhir tahun 2000. Adapun karakteristik ganerasi milenial yang disebutkan oleh Lynos (2004) dalam Putra (2016) antara lain: karakteristik masingmasing individu berbeda tergantung dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial keluarganya, pola komunikasi sangat terbuka disbanding generasi sebelumnya, penggunaan media social yang sangat intensif dan kehidupannya sangat bergantung pada perkembangan teknologi, lebih terbuka pada pandangan politik dan ekonomi. P.diah Ajeng, dkk. Tantangan sociopreneurs Yogyakarta diera communication 3.0. (profetik jurnal komunikasi. 2018) vol.11, no. 01. Hlm.12-15. 4



3



Karakteristik lain dalam artikel Hitss.com menyebutkan bahwa generasi milenial: 1) Lebih percaya user generated content (UGC) daripada informasi searah, 2) Lebih memilih ponsel disbanding Tv, 3)Wajib memiliki media social, 4) Kurang suka membaca secara konvensional, 5) Cenderung tidak loyal tapi bekerja efektif, 6) cenderung melakukan transaksi secara cashless, 7) Lebih peka terhadap teknologi, 8) Memanfaatkan tekonologi dan Informasi, 9) Cenderung lebih malas dan konsumtif, dan lain-lain. Bebarapa karakteristik tersebut memiliki pengaruh pada cara generasi milenial dalam menentukan karir khusunya dalam bidang kewirausahaan yang ingin dicapai dan bagaimana cara mendapatkannya.5 3. Kepramukaan Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, disebutkan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh Pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan Pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: a.



Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh Pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.



b.



Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.



c.



Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan Pramuka.



d.



Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.



e.



Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.



f.



Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan adalah satuan pendidikan



Syarif Hidayatullah, perilaku generasi millenial dalam menggunakan Aplikasi go-food. (jurnal Manajemen & kewirausahaan. 2018) vol.6, no 2 5



4



untuk mendidik, melatih, dan memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan. g.



Satuan Komunitas Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agama.



h.



Satuan Karya Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai anggota muda untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang tertentu.



i.



Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota Pramuka dewasa untuk memajukan gerakan Pramuka.



j.



Kwartir adalah satuan organisasi pengelola gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah.



k.



Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan organisasi gerakan Pramuka.



l.



Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.



m. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. n.



Menteri adalah menteri yang membidangi urusan pemuda.6 Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan



Pramuka melalui: 1) Pendidikan dan pelatihan Pramuka 2) Pengembangan Pramuka. 3) Pengabdian masyarakat dan orang tua. 4) Permainan yang berorientasi pada pendidikan.7 4. Internalisasi Nilai Kewirausahaan Generasi Millenial Melalui Kepramukaan 6



Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.



7



Gerakan Pramuka (2014). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jawa Tengah : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.



5



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:439) bahwa yang dimaksud dengan internalisasi adalah suatu penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. 8 doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.9 Internalisasi nilai kewirausahaan merupakan suatu proses belajar seseorang dalam menerima, mengembangkan, dan menjadi bagian milik dirinya nilai-nilai kreativitas, keberanian, mengambil risiko, kedisiplinan, keuletan, kerja keras, prestasi, efisiensi, kemandirian, dan iman-taqwa sebagaimana dimiliki individu lain dalam kelompoknya atau dari proses pendidikannya. Karena begitu pentingnya peranan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dan pengembangan masa depan manusia, maka terinternalisasinya nilai-nilai tersebut menjadi tuntutan dasar. Menjadi tuntutan dasar karena nilai-nilai tersebut dapat diberdayakan dalam pemenuhan kebutuhan manusia, baik tuntutan fisik maupun psikis.10 Pembinaan mahasiswa kegiatan kepramukaan di Universitas memuat karakter pendidikan kewirausahaan. Anggota mahasiswa aktivis Pramuka mendapatkan standar pembinaan perihal pengetahuan umum alam bebas dan lingkungan, pengembangan kepribadian, dan penguatan mental ideologi serta kecakapan umum dan khusus. Mereka juga memperoleh materi pengalaman lapangan perihal manajemen perjalanan, kerjasama lapangan, kemandirian dan kesetiakawanan, navigasi, pendakian, jalan malam dan survival serta permaianan.



8



Mianto, Noveris, P. R., dkk. Internalisasi Nilai Kewirausahaan Di Sekolah Menengah Atas. National Conference On Economic Education (Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-58.Malang:Universitas Negeri Malang.2016) 9 Mianto, Noveris, P. R., dkk. Internalisasi Nilai Kewirausahaan Di Sekolah Menengah Atas. National Conference On Economic Education (Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-58.Malang:Universitas Negeri Malang.2016) 10 Akbar, S.. Pembelajaran nilai kewirausahaan dalam perspektif pendidikan umum: prinsip-prinsip dan vektor-vektor percepatan proses internalisasi nilai kewirausahaan.( Malang: UM press , 2007) 4-19.



6



Pembinaan tersebut mampu melahirkan kreativitas dan inovasi sebagai energi utama kewirausahaan. Kegiatan Kepramukaan mampu memanfaatkan potensi organisasi dan anggota-anggotanya untuk berkembang. Mereka bekerjasama dengan dunia usaha, pemerintah daerah, atau komponen masyarakat lain untuk mendukung kegiatan organisasi. Kepramukaan mampu menunjukkan kerja keras dan kemandirian dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi ke dalam kegiatan yang berorientasi enterpreuner (Abu Bakar, 2014). Syarat Kecakapan Umum (SKU) penegak dan pandega dalam Pramuka adalah syarat anggota Pramuka di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat serta perguruan tinggi untuk mencapai kecakapan pada tingkat tertentu sebagai anggota Pramuka yang kemudian disebut Penegak Bantara dan tingkat berikutnya ialah Penegak Laksana kemudian Pandega. Menurut SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011 menjelaskan isi SKU Penegak dalam Pramuka. Peneliti bermaksud mengutip poin-poin dalam SKU yang terkait dengan kewirausahaan, di antaranya pada Penegak Bantara ialah poin “6) setia membayar iuran kepada gugus depan dengan uang yang seluruhnya di peroleh dari usaha sendiri 16) dapat menjelaskan tentang kewirausahaan; dan 17) dapat mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat” dan pada Penegak Laksana ialah poin “16) Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang; dan 17) dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna” pada poin pandega ialah poin 16 yaitu dapat membuat proposal usaha. mandiri dengan baik dan dapat melakukan kegiatan wirausaha. Poin-poin di atas menjadi acuan menulis mengaitkan ekstrakurikuler kepramukaan terhadap karakter kewirausahaan. B. Pendapat Terdahulu Berikut ini merupakan maktriks tentang penelitian terdahulu Tabel . Penelitian Terdahulu No



Nama, Tahun, Judul



Fokus



Metode



penelitian



penelitian



7



Hasil penelitian



1.



Penelitian Erni, (2017) Kajian



Metode



Hasil



Pembentukan



pembentukan



pendekatan



menunjukkan



Karakter



karakter



penelitian



bahwa



program



Kewirausahaan



kewirausahaan



deskriptif



dan



aktifitas



Peserta



Didik peserta



didik kualitatif



penelitian



kepramukaan



melalui Kegiatan melalui



guna



Ekstrakurikuler



Pembentukan



Pramuka



kegiatan



pada ekstrakurikuler



karakter



SMP Negeri 7 pramuka.



kewirausahaan



Kecamatan



peserta didik di



Tualang



gugusdepan



Kabupaten Siak



04-051/09-04-



09-



052 berpangkalan di SMP Negeri 7 Tualang



sudah



sangat



baik.



Program tersebut disusun



dan



direncanakan dengan baik serta aktifitas kegiatan dilaksanakan rutin dengan



rentang



waktu yang telah disepakati bersama, sehingga mampu membentuk nilai karakter kewirausahaan.11 11



Erni. Pembentukan Karakter Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Pada SMP Negeri 7 Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. (Jurnal



8



2.



Setyani Nanik,



Sri menjelaskan (2017) media



Penelitian ini Hasil penelitian ini menggunakan antara lain



’Penanaman



permainan



metode



(1)



Jiwa



yang digunakan kualitatif



permainan



yang



Kewirausahaan



pada



digunakan



pada



melalui



Pramuka



memiliki



kegiatan Pramuka



Permainan



Penggalang



karakteristik



Penggalang tahun



Pramuka’’



tahun



2016 deskripsi



2016



yang



dapat secara



digunakan sebagai



kegiatan yang



media



dapat



dikaitkan



langsung



alat atau media



dengan



sebagai



penanaman



penanaman



sumber



jiwa



penelitian



jiwa



data kewirausahaan karena



ditinjau



kewirausahaan;



dari isi pesan, cara



(2)



menjelaskan



menjelaskan



pesan,



kelebihan



karakteristik



dan



dan



kelemahan



penerima



pesan



media



sudah tepat; (2)



permainan



kelebihan



media



permainan



yang



digunakan



pada



kegiatan Pramuka Penggalang tahun 2016 yang dapat dikaitkan dengan penanaman



jiwa



kewirausahaan adalah (a)



permainan



Pramuka Pendidikan Ekonomi Bisnis.2017) Vol. 9, Nomor 1: 59-67.



9



Penggalang sudah menggunakan model



kerja



kelompok; (b)



unsur



dasar Secara umum penelitian di atas memiliki persamaan penelitian penulis dengan beberapa penelitian sebelumnya ialah pembahasaan kepramukaan dan Nilai-nilai kewirausahaan serta pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaan dari penelitian penulis dan penelitian sebelumnya ialah objek dan subjek penelitian di mana pada penelitian sebelumnya objek penelitian berfokus pada penggalang dan penegak yang subjek penelitiannya di SMP dan SMA/SMK sedangkan penelitian penulis objek penelitiannya kepada penegak dan pendega yang subjek penelitiannya di perguruang tinggi. Penelitian penulis adalah penelitian baru, yang berfokus pada proses internalisasi dalam bentuk pencapaian syarat kecakapan umum yang mengandung muatan nilai-nilai karakter wirausaha sedangkan penelitian sebelumnya berfokus pada penerapan program latihan rutin kepramukaan yang mengandung nilai kewirausahaan dan permaianan pramuka yang mengandung nilai kewirausahaan. Penelitian terdahulu menjadikan penulis membuka pemikiran mengenai variabelvariabel penelitian, struktur penelitian, hingga penguatan teori penelitian ini.



BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa internalisasi karakter wirausaha dalam kegiatan kepramukaan 10



terdiri dari karakter jujur, displin, kerja keras, kreatif, inovatif, mandiri, tanggung jawab, kerja sama, kepemimpinan, pantang menyerah, berani menanggung resiko, komitmen, realistis, rasa ingin tahu, komunikatif, motivasi kuat untuk sukses, berorentasi pada tidakan di dapatkan di kegiatan Pramuka diatarannya pengamalan kode kehormatan Pramuka, pencapaian tanda kecakapan umum, kegiatan di alam terbuka, kegiatan musyawarah, rapat dan briefing, kegiatan bakti sosial, kegiatan rohani, kegiatan berkompetisi, duta gugus depan, seminar dan pelatihan, permainan dalam kepramukaan. Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di unit kegiataan Pramuka Institut Agam Islam Negeri Ponorogo dalam membentuk karakter wirausaha telah terlaksana dengan baik.para pramuka pandega sebagai tingkatan pramuka yag tertinggi dalam hal ini di IAIN Ponorogo, telah memiliki jiwa enterpreneur. Hal tesebut dapat dibuktikan dengan individu per individu yang telah mampu mengambil peluang usaha sendiri diluar dirinya sebagai aktivis pramuka. B. Saran Hasil penelitian diperoleh, maka dengan adanya penelitian tentang Pembentukan karakter kewirausahaan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka IAIN Ponorogo : Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan Melalui Kepramukaan. 1. Diharapkan



dapat



memberikan



pengetahuan



kepada



mahasiswa



tentang



pemahaman tentang nilai-nilai kewirausahaan dalam UKM Pramuka IAIN Ponorogo. 2. Perlunya dosen/calon pengajar untuk menumbuhkembangkan pembentukan karakter



kewirausahaan



mahasiswa



pada



kajian



internalisasi



nilai-nilai



kepramukaan. 3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa atau pun calon dosen yang sudah mengajar di kampus sebagai dasar dalam memberikan pengajaran tentang kewirausahaan DAFTAR PUSTAKA Akbar, S. (2007). Pembelajaran nilai kewirausahaan dalam perspektif pendidikan umum: prinsip-prinsip dan vektor-vektor percepatan proses internalisasi nilai kewirausahaan. Malang: UM Press Erni.(2017). Pembentukan Karakter Kewirausahaan Peserta Didik Melalui



11



Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Pada SMP Negeri 7 Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Jurnal Pendidikan Ekonomi Bisnis. Vol. 9, Nomor 1: 5967. Gerakan Pramuka (2014). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jawa Tengah : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Hidayatullah, Syarif (2018). perilaku generasi millenial dalam menggunakan Aplikasi go-food. jurnal Manajemen & kewirausahaan. vol.6, no 2 Mianto, Noveris, P. R., dkk.. (2016). Internalisasi Nilai Kewirausahaan Di Sekolah Menengah Atas. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8. Universitas Negeri Malang. Malang. Riska, F. (2016). Analisa Pengangguran di Indonesia. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol. 1. Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).Alfabeta : Bandung. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. P.diah



Ajeng,



dkk.



2018.



Tantangan



sociopreneurs



Yogyakarta



diera



communication 3.0. profetik jurnal komunikasi. vol.11, no. 01. Hlm.12-15.



DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap



: Choirun Nisa



Ttl



: Madiun, 25 Maret 2001



12



Nomor telefon



: 082140703512



Email



: [email protected]



Semester dan jurusan



: 3/ PGMI



Pengalaman organisasi



:...



1. Dewan Pengalang



15. Forum Anak Madiun



2. Osis



16. Insan Genre Madiun



3. Ippnu Pr Kradinan



17. Official Polcil Polres Madiun



4. Ippnu Pac Dolopo



18. Remaja Masjid



5. Ippnu Pc Madiun



19. Pik-M



6. Ippnu Pw Jatim



20. Paguyuban Duta Ippnu Jatim



7. Denwatser Madiun



21. Paguyuban



8. Dewan Ambalan



Putri



Indonesia



9. Osim



22. Pramuka Pandega



10. Pmr (Palang Merah Remaja)



23. Uki Ulin Nuha



11. Pik-R



(Pusat



Inspirasi



Informasi



Dan



Konseling Remaja)



24. Pmii 25. Hmj Pgmi



12. Pks (Patroli Keamanan Sekolah) 13. Kir (Kelompok Ilmiah Remaja) 14. Forum Anak Dolopo



Harapan dari racana



:



“ Harapan Saya ,Semoga Racana Ronggo Warsito Niken Gandhini Yang Berpangkalan Di IAIN PONOROGO, Mampu Menjadi Sebuah Wadah Yang Tangguh. Dimana Didalamnya Terlahir Para Kader-Kader Pembangunan Bangsa Yang Berjiwa Kesatria , Bepangku Pada Sepuluh Dharma Dan Tiga Satya Melalui Pramuka.



LAMPIRAN Informan 1 Identitas informan Nama



: Nuri Andriyanto 13



Jabatan Alamat Tema wawancara



: Juru Uang : sampung ponorogo :kaitanya dengan SKU POINT 6 Tentang Membayar Iuran Kas Dengan Usaha Sendiri



Waktu Wawancara : Sabtu , 31 Agustus 2020 12:29 WIB



Informan 2 Identitas informan Nama Jabatan



:Neny Nur Afifah : Anggota GIAT OPRASIONAL



14



Alamat



:Jl. Abiyoso no 3 Mnagunsuman siman ponorogo



Tema Wawancara



: Terkait Dengan Penempuhan SKU POINT 16 Tentang Membuat Proposal Kewirausahaan



Waktu Wawancara : Sabtu , 31 Agustus 2020. 12:45 WIB



Informan 3 Identitas informan Nama Jabatan



:Avida Pramayshela Saputri : Anggota KAJIAN



15



Alamat



:Ngabar Siman Ponorogo



Tema Wawancara



: Terkait Dengan Penempuhan SKU POINT 16 Tentang Membuat Proposal Kewirausahaan



Waktu Wawancara : Sabtu , 31 Agustus 2020. 12:43 WIB



Informan 4 Identitas informan Nama Jabatan



:Septi Ike Wahyuni : Anggota GIAT OPRASIONAL



16



Alamat



: Tapen Lembeyan Magetan



Tema Wawancara



: Terkait Dengan Penempuhan SKU POINT 16 Tentang Membuat Proposal Kewirausahaan



Waktu Wawancara : Sabtu , 31 Agustus 2020. 22:23 WIB



17