Pengaruh Fisiologis Terhadap Bioavailabilitas Pengaruh Fisiologis Terhadap Bioavailabilitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIOFARMASETIKA



Pengaruh Fisiologis Terhadap Bioavailabilitas Astrid Indalifiany, S.Farm., M.Si.



Mulut



Oesofagus



Usus Besar (kolon)



Fisiologi Saluran Cerna Usus Halus



Lambung



MULUT • Mukosa permukaan lidah bagian atas mengandung papila sensoris pengecapan  penyerapan obat pada daerah ini = 0 • Sediaan tablet hisap, tablet kunyah, bukal dan sublingual, perlu kontak dengan air liur memudahkan proses pelepasan zat aktif setelah terjadinya hidrolisa amilum. • Vaskularisasi daerah lidah : Darah pada vena daerah mulut yang me ngalir ke jantung langsung menuju organ-organ tubuh lainnya sebelum memasuki hati. • Waktu tinggal obat di mulut relatif singkat untuk penyerapan.



Keadaan Obat Di Dalam Mulut Waktu tinggal obat di mulut relatif singkat untuk terjadinya penyerapan Obat berkontak dengan air liur memudahkan liberasi zat aktif setelah terjadi hidrolisa amilum



Sediaan yang optimal pada lingkungan mulut Obat yang diserap di daerah mulut memanfaatkan air liur  tablet hisap, tablet sublingual, tablet bukkal



Pada tablet sublingual  melimpahnya air liur mengganggu penyerapan zat aktif oleh mukosa mulut



OESOFAGUS • Oesofagus dimulai dari belakang rongga mulut sampai lambung • Gerakan peristaltik dimulai dengan penelanan kecepatan 2-4 cm/detik • Perpindahan zat/obat melewati oesofagus berlangsung cepat (2-10 detik)  tidak memungkinkan terjadinya penyerapan



LAMBUNG • Lambung merupakan kantong dengan panjang 25 cm & 10 cm saat kosong, memiliki volume 1 – 1,5 liter pada dewasa normal • Kelenjar utama penghasil getah lambung adalah kelenjar pylorus dan Kelenjar fundus • Getah lambung terdiri atas : Enzim, Asam klorida (HCl), Mukus, Air, dan elemen mineral



Enzim a) Pepsin. Dikeluarkan dalam bentuk inaktif (pepsinogen) yang akan aktif membentuk pepsin bila pH