1 0 197 KB
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Pengaruh dan Kontribusi Penerimaan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Pacitan Shafira Anissakinaha,e, Dina Febriyantib,e, Della Shania Oktavianac,e, Arrumdani Susanto Putrid,e
e
a
B200170281
b
B200170284
c
B200170290
d
B200170298
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
January 8th, 2019 Abstrak Setiap daerah selalu berusaha untuk meningkatkankan penerimaan daerahnya termasuk perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya dengan mengembangkan potensi yang dimiliki, hal ini termasuk sektor pariwisata. Keterkaitan industri pariwisata dengan penerimaan daerah melalui jalur PAD. Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan
komponen
utamanya
dengan
memperhatikan
juga
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya, seperti: jumlah daya tarik wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun internasional, dan tentunya pendapatan sektor pariwisata. Dan selama 5 tahun terakhir, sumbangan pariwisata sangat berpengaruh terhadap PAD. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel penerimaan sektor pariwisata. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dapat disimpulkan bahwa sektor pariwisata berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi suatu daerah. Namun, tidak setiap target yang ditentukan pemerintah dapat terpenuhi. Seharusnya dapat menelaah faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaan daerah dan tetap meningkatkan fasilitas yang menunjang aktivitas wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata. Dalam penelitian ini, metode analisis yang kami gunakan adalah metode pendekatan penelitian kasus. Dimana metode ini merupakan suatu penelitian yang mempelajari keadaan tertentu dari objek penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, kasus yang dimaksudkan adalah Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
kasus penurunan pendapatan pariwisata pada tahun 2017. Penerimaan sektor pariwisata pada tahun tersebut tidak memenuhi target yang seharusnya berjumlah Rp 10.990.000,00 pada realisasinya hanya berjumlah Rp 993.107.500,00. Setelah dilakukan analisis, faktor penyebab tidak tercapainya target penerimaan sektor pariwisata tahun 2017 adalah karena adanya bencana banjir yang melanda Kabupaten Pacitan pada November 2017. Selain itu, dampak lain bagi pariwisata Pacitan adalah penurunan target penerimaan sektor pariwisata tahun 2018 dari Rp 12.042.680.000 diubah menjadi Rp 8.500.000.000. Dapat disimpulkan bahwa jumlah daya tarik wisata dan jumlah wisatawan sangat berpengaruh pada penerimaan sektor pariwisata. Dan penerimaan sektor pariwisata juga berbanding lurus dengan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Kabupaten Pacitan, Paradise of Java, Penerimaan Sektor Pariwisata, Sektor Pariwisata, Daya Tarik Wisata, Wisatawan. Pendahuluan Kabupaten Pacitan merupakan salah satu pusat tujuan wisata bagi seluruh wisatawan baik lokal maupun manca negara. Kepariwisataan di Kabupaten Pacitan mempunyai potensi yang sangat besar antara lain adalah wisata alam pantai, goa, pemandian air hangat, budaya dan sejarah. Dimana Pacitan mempunyai kekayaan alam yang beraneka ragam dan mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh objek wisata yang ada di daerah lain. Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang memiliki potensi objek wisata yang cukup besar. Letaknya pun juga sangat strategis karena berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan kurang lebih 140 km dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daya tarik Kabupaten Pacitan dengan kontur wilayah yang dikelilingi pegunungan adalah pada wisata alamnya yang menawan. Selain memiliki goa-goa yang unik, Kabupaten yang terletak di ujung barat Provinsi Jawa Timur ini juga menawarkan keindahan pantai laut selatan yang menakjubkan. Guna menggali dan memanfaatkan kekayaan potensi objek wisata tersebut, pemerintah daerah senantiasa terus berupaya melakukan promosi dan membuka peluang kerjasama bagi investor guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peraturan perundang-undangan otonomi daerah di Indonesia tertuang dalam UU No. 23 tahun 2014. UU ini merupakan revisi atau perubahan dari beberapa pasal dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Di dalam UU ini, terdapat pengaturan mengenai pembagian wilayah negara, kekuasaan pemerintahan, urusan pemerintahan (baik yang berupa Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
klasifikasi urusan pemerintahan, urusan pemerintahan absolut, dan urusan pemerintahan konkuren serta urusan pemerintahan umum). Hal ini dimaksudkan pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk mengatur daerahnya sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan termasuk dalam sektor pariwisata. Dalam hal pengelolaan daerah, khususnya di bidang pariwisata Pemerintah Kabupaten Pacitan membagi pengelolaan menjadi 3, yaitu pertama, dikelola oleh pemerintah itu sendiri dibawah naungan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pacitan. Kedua, dikelola oleh pihak swasta, contohnya Pantai Teleng Ria yang dikelola oleh PT El JHON. Dan yang terakhir, dikelola oleh sekolompok masyarakat yang sadar akan sektor pariwisata, yang biasa disebut Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga sendiri memiliki 5 bidang. Diantaranya bagian sekretariat, kelembagaan dan SDM, kepemudaan dan olahraga, pengembangan industri pariwisata, serta promosi. Kelima bidang tersebut juga memiliki perannya masingmasing. Misalnya, sarana prasarana yang tidak tersedia di lokasi akan mengakibatkan kepincangan. Karena sarana prasarana juga merupakan unsur penting dalam pariwisata. Jika sarana prasarananya kurang, kemungkinan daya tarik terhadap wisata pasti juga menurun. Untuk yang membangun sarana prasarana yang dibutuhkan wisatawan yang mengurusi dalam Disparpora adalah bagian pengembangan industri pariwisata. Kemudian untuk manusianya atau pelaku pariwisata yaitu orang yang secara langsung atau tidak langsung pekerjaannya berhubungan dengan pariwisata, pasti suatu saat mengikuti pendidikan peningkatan SDM baik yang dilaksanakan oleh dinas pariwisata, propinsi maupun kementrian. Para pelaku pariwisata termasuk di dalamnya petugas-petugas yang ada di lokasi wisata perlu pelatihan berkaitan dengan cara menjadi pemungut retribusi yang baik, cara membangun keramahtamahan, cara menerima wisatawan dan bagaimana menguasai sapta pesona – tujuh unsur dalam pengembangan dan pengelolaan daya tari wisata diantaranya aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah serta kenangan. Sapta pesona merupakan kecakapan yang harus dimiliki oleh pelaku pariwisata. Bidang yang menaungi bagian pelaku pariwisata adalah bagian kelembagaan dan SDM. Hal lain yang menjadi peran bidang ini adalah kelompok sadar wisata, misalnya cara penyusunan organisasi yang baik. Semua usaha pemerintah yang sudah tertata, baik sarana prasarana maupun potensinya kalau tidak diinformasikan ke khalayak umum juga tidak akan tau. Dalam hal promosi, dilakukan melalui website dan media sosial seperti youtube, instagram dan facebook. Juga bisa melalui penduduk lokal wilayah Kabupaten Pacitan khususnya generasi muda. Dengan tingkat pergaulan yang lebih luas memungkinkan untuk menarik wisatawan yang lebih lagi. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Untuk capaian kinerja, Dinas Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri karena tetap bersinergi dengan dinas terkait. Misalnya dalam hal pengaturan lalu lintas akan membutuhkan bantuan dari Kepolisian. Kemudian untuk hal lain seperti akses menuju lokasi akan membutuhkan bantuan dari Dinas Perhubungan. Sedangkan tugas Dinas Pariwisata hanya bekerja di bidang pengoptimalan pariwisata. Dengan dikeluarkannya UU No. 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, pemerintah daerah memiliki hak penuh untuk mengatur sumber daya alam yang dimiliki agar memberikan suatu capaian yang maksimal. Pemerintah berusaha untuk memaksimalkan potensi daerahnya termasuk dalam bidang pariwisata. Memaksimalkan potensi yang dimaksud adalah dengan mengembangkan inovasi dan kreativitas suatu daerah. Semakin banyak sumber-sumber PAD yang dimiliki, daerah akan semakin banyak memiliki sumber pendapatan yang akan dipergunakan dalam membangun daerahnya. Untuk menunjang sektor pariwisata, pemerintah membangun hotel, restoran dan sebagainya sehingga memudahkan akses para wisatawan. Dalam hal ini daerah akan mendapat peluang yang besar untuk memperoleh lebih banyak penerimaan dalam hal pajak dan retribusi. Pemerintah Kota Pacitan mengandalkan sektor pariwisata dengan mengembangkan berbagai macam wisata di daerahnya. Pembangunan dibuat semenarik mungkin agar dapat meningkatkan daya tarik wisatawan. Pembangunan pariwisata ini dipromosikan di berbagai media agar menjangkau masyarakat luas sehingga banyak dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam hal ini, akan berdampak pada daerah yang mendapatkan PAD yang tinggi karena banyak wisatawan asing yang berkunjung. Dengan adanya banyak wisatawan asing, akan meningkatakan pendapatan devisa. Kabupaten Pacitan terletak di Pulau Jawa tepatnya di Jawa Timur. Pacitan sendiri dikenal sebagai kota kelahiran presiden RI yang ke-6. Sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk mengeksplor daerah tersebut baik dari segi alam dan budayanya. Beberapa tahun yang lalu wisata di Kabupaten Pacitan masih tergolong rendah, disebabkan adanya akses jalan yang belum memadai dan fasilitas pariwisata kurang begitu diperhatikan. Namun, saat ini sektor pariwisata tidak dapat dipandang sebelah mata mengingat banyaknya pendapatan yang diperoleh jika di kelola dengan baik. Maka dari itu pemerintah di berbagai daerah berlombalomba untuk mengembangkan daerahnya masing-masing. Akses jalan untuk menuju ketempat wisata diperbaiki. Wisata-wisata yang dulunya belum diperhatikan sekarang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pacitan dan mulai melakukan pembangunan wisata baru, memperbaiki wisata yang lama, dan akses jalan untuk mempermudahnya. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Metodologi 1.
Lokasi dan Alasan pemilihan Lokasi Penelitian ini kami laksanakan di wilayah Kabupaten Pacitan. Penetapan wilayah ini dikarenakan beberapa alasan, antara lain (1) memiliki jumlah wisata yang sangat berpotensi, baik segi wisata pantai, goa, wisata alam lain, budaya maupun sejarahnya (2) memiliki akses jalan yang mudah dilalui, (3) kemudahan untuk mendapatkan data dan (4) wilayah ini merupakan suatu daerah yang mengalami perkembangan ekonomi secara signifikan.
2.
Objek penelitian Objek penelitian kami adalah data-data yang berhubungan dengan sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan, seperti halnya jumlah destinasi wisata, jumlah pengunjung pariwisata, anggaran pendapatan dari sektor pariwisata dan anggaran pendapatan asli daerah dari tahun 2013 sampai 2017. Dilihat dari banyaknya wisatawan yang datang ke Kabupaten Pacitan menunjukkan adanya daya tarik tersendiri terhadap destinasi atau tempat-tempat wisata di daerah tersebut. Hal ini berarti akses menuju ke tempat wisata tersebut mudah dilalui, dan memiliki fasilitas memadai yang secara tidak langsung dapat menambah penghasilan daerah.
3.
Jenis data dan Sumber Data Dalam penelitian ini, kami menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berwujud tulisan. Data kualitatif disini berupa data-data yang menjadi alasan analisa kami, misalnya kenaikan dan penurunan jumlah penerimaan sektor pariwisata. Sedangkan data kuantitatif ialah data yang berwujud angka, dapat dihitung dan bisa dilihat. Dengan digunakannya data kuantitatif dapat mempermudah analisa persoalan yang sedang kami teliti. Data kuantitatif yang kami miliki berupa datadata yang menunjukkan jumlah penerimaan yang didapat dari sektor pariwisata, jumlah wisata yang terdapat di Kabupaten Pacitan, jumlah wisatawan yang berkunjung, dan jumlah pendapatan asli daerah yang diperoleh. Sedangkan sumber data yang kami gunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung. Sedangkan data sekunder yakni data yang diperoleh dari pihak lain atau sumber penelitian yang sudah ada. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Data sekunder pada penelitian ini adalah data-data perekonomian Pacitan yang dihimpun dari website Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan, Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, dan website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Indonesia. 4. Populasi dan sampel responden Populasi merupakan sekumpulan data yang memiliki karakteristik yang sama. Populasi yang kami gunakan merupakan data-data keuangan daerah. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Kami mengumpulkan datadata dari Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Pacitan tahun 2013 sampai 2017 dan data dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan sebagai bentuk sampel yang kami pilih. 5. Metode penentuan jumlah sampel dan pengambilan sampel Pengambilan acak secara sistematik (systematic random sampling) merupakan metode pengambilan sampel dengan menggunakan interval tertentu secara berurutan. Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan berdasarkan data 5 (lima) tahun terakhir, dari tahun 2013 sampai 2017. Alasan kami tidak memasukkan data tahun 2018 dikarenakan data yang terdapat di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan belum lengkap dan belum diperbaharui sehingga tidak bisa digunakan dalam penelitian. 6. Alat dan analisis data Penelitian yang kami gunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif, konten analisis, historis, pendekatan penilitian kasus dan pendekatan analisis rasio. Berikut adalah pengertian dari masing-masing pendekatan yang kami gunakan : Pendekatan deskriptif yaitu salah satu jenis penelitian yang memberikan gambaran umum tentang suatu kondisi pariwisata Kabupaten Pacitan dan hal-hal yang berkenaan dengan masalah dan unit yang akan diteliti. Pendekatan konten analisis adalah penggabungan dari beberapa hasil penelitian.yang telah diuji. Analisis ini bersifat mendalam karena kontennya berisikan informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Menurut pendekatan ini, kami mengambil data-data Laporan Realisasi Anggaran tahun 2013 sampai 2017. Pendekatan penelitian historis adalah penelitian yang diambil dari masa lalu atau masa lampau secara objektif dan sistematis. Pendekatan penelitian kasus yaitu suatu penelitian yang mempelajari keadaan tertentu dari objek penelitian yang dilakukan. Misalnya, kasus penurunan pendapatan pariwisata pada tahun 2017. Penerimaan sektor pariwisata pada tahun tersebut tidak memenuhi Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
target yang seharusnya berjumlah Rp 10.990.000,00 pada realisasinya hanya berjumlah Rp 993.107.500,00.
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Pembahasan 1.
Deskripsi Objek Penelitian 1.
Kondisi Kabupaten Pacitan Kabupaten Pacitan adalah salah satu dari 38 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Lokasinya sangat jauh dari ibu Kota Provinsi. Dalam struktur pemerintah Pacitan terbagi 12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan. Wilayahnya berdekatan dengan yogyakarta, yang merupakan daerah bergelombang, pegunungan dan berbukit. Pacitan memiliki luas wilayah kurang lebih 1300 kilo meter persegi dimana daratannya hanya 15 persen dengan jumlah penduduk kurang lebih 540 ribu jiwa. Beragam potensi yang dimiliki Kabupaten Pacitan diantaranya adalah potensi dalam bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata dan jasa. Dengan bermodal kultur dan potensi yang dimiliki Pacitan menjadi daerah yang dinamis dan terus berkembang. Terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, membuat Kabupaten Pacitan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo dan Wonogiri. Jumlah penduduk usia produktif di Kabupaten Pacitan mencapai 357.510 ribu jiwa. Hal ini membuat Kabupaten Pacitan menjadi daerah dengan potensi SDM yang memadai. Kabupaten Pacitan juga memiliki banyak produk yang bisa menjadi unggulan daerah. Diantaranya adalah batu mulia, batik tulis, ikan olahan dan gula kelapa.
2.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pacitan Sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan saat ini seperti memasuki masa bersemi yang membuatnya harus memperbaiki terbukanya jalur lintas selatan serta beberapa jalan sirip nasional telah membuka lebar peluang akses wisatawan untuk membanjiri aneka destinasi wisata pesisir yang menawan, namun tersembunyi dibalik rimbunnya hutan dan perbukitan setempat. Sektor pariwisata Pacitan yang semula menduduki peringkat 6 terbawah dari 38 provinsi melesat menjadi peringkat 14. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pacitan merupakan perhatian khusus dari pemerintah provinsi. Pemerintah siap medukung apapun kegiatan masyarakat yang menunjang ekonomi di Kabupaten Pacitan. Salah satu kegiatan masyarakat ialah mengembangkan pariwisata di wilayah Pacitan dengan ikut berkontribusi kepada pemerintah. Pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah Pacitan sangat berkembang pesat adanya pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan. Yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan ialah destinasi wisata alam salah satunya pantai. Pantai merupakan ikon dari Pacitan yang sangat populer dikalangan Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
wisatawan jadi sangat membantu dalam pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Kabupaten Pacitan sangat mendukung untuk mengembangkan wisata-wisata di daerahnya. Masyarakat setempat sangat antusias dalam menyikapi hal tersebut. Kondisi geografis Pacitan yang rata-rata tandus dan tanahnya berkapur kurang cocok untuk tani dalam menanam padi. Alternatif dalam menanggulangi hal tersebut untuk tanaman tadus dan tanah berkapur dengan tanaman pohon kelapa atau singkong karena pohon kelapa dapat hidup dimana saja dengan tanah semua jenis. Pertumbuhan ekonomi Pacitan dengan adanya hasil bumi dan kelautan yang sangat melimpah membantu ekonomi masyarakat kecil yang berpenghasilan di lautan, perkebunan ataupun usaha-usaha kecil lainnya. Pemerintah Kabupaten Pacitan terus mendorong perekonomian daerah. Masyarakat sangat lihai dalam hal mengelola hasil bumi dan laut, seperti halnya ikan yang didapat oleh nelayan, anyaman, kerajinan dari alam, dan masakan khas Pacitan. Ikan-ikan yang diolah sangat beragam, anyaman-anyaman yang dihasilkan begitu rapi dan kerajinankerajinan yang memanfaatkan hasil alam seperti batu akik yang menjadi daya tarik tersendiri. Hasil-hasil tersebut dapat diperjualkan kepada masyarakat setempat, wisatawan dosmetik bahkan luar negeri. Hal tersebut menjadi penunjang ekonomi daerah Pacitan. Wisatawan sangat terbantu dengan adanya usaha-usaha kecil masyarakat misalkan jika pengunjung merasa kehausan ingin membeli minuman, di tempat wisata menyediakan toko minuman, jika merasa lapar kebanyakan di tempat wisata menyediakan warung makan pengunjung tinggal memilih makanan. Kebanyakan pengunjung jika kepantai membeli minuman “es degan” karena “es degan” dapat meredakan dehidrasi dan menyejukan di badan sangat cocok saat cuaca terik dan menikmati pemandangan wisata pantai. Masyarakat dapat berkerja sama dengan pemilik kebun kelapa. Jadi sama-sama menguntungkan antara pemasok dengan pembeli. Hal ini bisa dikatakan ada timbal balik. Pemilik kebun kelapa bisa menyediakan lapangan pekerjan bagi masyarakat setempat, menjadi distributor kelapa untuk disetorkan berbagai wilayah Pacitan khusunya di pariwisata. Dengan adanya destinasi pariwisata yang disuguhkan begitu eksotik akan mampu menarik
wisatawan-wisatawan
untuk
mengunjunginya
bahkan
sampai
mancanegara. Pengrajin setempat akan terbantu untuk menjual kerajinannya kepada wisatawan. Pariwisata ini membantu usaha-usaha kecil masyarakat seperti usaha souvenir, baju, makanan ringan yang diperjualkan kepada wisata-wisatawan. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Pembangunan jalan di Pacitan terbilang maju sehingga mempermudah akses pengunjung. Dalam hal ini akan mengentas kemiskinan di daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Masyarakat berharap akan menjadi wisata terpopuler seperti di pulau Dewata Bali. 3.
Potensi Pariwisata Kabupaten Pacitan Beberapa lokasi wisata Pacitan menyimpan sejuta pesona keindahannya. Banyak pengunjung untuk berdatangan pada saat musim liburan atau akhir pekan. Tidak hanya hari-hari liburan ataupun tanggal merah banyak pengunjung, hari-hari biasa juga banyak pengunjung sekedar ingin refresing, melihat matahari terbenang dan terbit.
Banyak juga para anak muda menyusuri pantai dan bermalam di pantai.
Untuk berwisata ke pantai Pacitan, disarankan memilih cuaca yang bagus sebab pantai dan laut di Pacitan memiliki gelombang tinggi dan cuaca ekstrim. Jadi para wisatawan dihimbau untuk tetap waspada. Kabupaten Pacitan dikenal dengan karakteristiknya yang khas yakni pesisir selatan Jawa. Dengan letaknya yang strategis, Pacitan dikenal dengan keindahan pantai dan goanya. Dilihat dari kondisi alamnya, Pacitan memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan wisata baik domestik maupun mancanegara. Pacitan menyediakan berbagai wisata yang dapat dikunjungi para pengunjung. Wisata pantai merupakan salah satu sumber daya alam yang akan terus dikembangkan untuk menunjang sektor perekonomian daerah. Pantai adalah destinasi yang paling dicari oleh wisatawan khususnya wisatawan asing. Seperti halnya Pantai Teleng Ria yang terletak di pusat kota sehingga memudahkan akses para wisatawan yang akan mengunjungi pantai tersebut. Tidak hanya pantai dan goa, namun masih ada wisata alam lain seperti kebudayaan dan sejarahnya. Kabupaten Pacitan memiliki berbagai macam budaya dan sejarah yang apabila dilestarikan dengan baik akan menambah daya tarik wisata. Namun sangat disayangkan kesadaran masyarakat lokal akan sektor pariwisata masih kurang hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan perkembangan dari wisata itu sendiri. Mereka hanya berfikir jangka pendek menganggap bahwa pariwisata itu hanya untuk saat ini. Yang harus dipahami adalah pariwisata itu tobe continue. 4.
Perkembangan Pariwisata di Kabupaten Pacitan Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Perkembangan pariwisata kabupaten pacitan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang signifikan. Namun, pada tahun 2016-2017 mengalami penurunan yang terbilang drastis. Hal ini menjadi tugas tersendiri bagi pemerintah daerah, kenapa hal tersebut bisa terjadi. Dilihat dari destinasinya yang sangat banyak diminati, ini merupakan masalah serius dalam tahun 2016-2017. Pemerintah daerah berusaha mencari jalan keluar dari masalah tersebut, seperti halnya dengan mempermudah akses jalan dan memperbaiki fasilitas. Hal ini dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk perbaikan di masa mendatang. Pariwisata Pacitan memiliki fasilitas yang digunakan untuk olahraga air. Salah satunya adalah olahraga surfing. Pantai Watu Karung merupakan buruan peselancar kelas internasional. Hal ini dikarenakan pantai tersebut memiliki ombak dengan karakter reef break yang menjadi alasan mengapa para peselancar mengunjungi Kabupaten Pacitan. Jarak tempuh Solo-Pacitan tidak terlalu jauh kira-kira hanya membutuhkan waktu 2.5-3 jam jika arus lalu lintas lancar. Para wisatawan yang ingin memperoleh pengalaman menelusuri keindahan bawah tanah yang mempesona dapat mengunjungi Goa Gong. Goa Gong merupakan goa kapur yang dihiasi stalaktit dan stalakmit serta dinobatkan sebagai Goa Terindah di Asia Tenggara. Pemerintah Kabupaten Pacitan harus memanfaatkan perkembangan zaman. 3.2 Deskripsi Variabel Penelitian 3.2.1 Jumlah Objek Wisata Obyek pariwisata merupakan salah satu faktor terbesar yang membuat seseorang mengunjungi daerah tersebut. Pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga yang terdapat di wilayah tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan daerahnya. Kabupaten Pacitan merupakan daerah yang memiliki kekayaan alam yang sangat beraneka ragam mulai dari obyek wisata alam, buatan dan budayanya yang tersebar di seluruh daerah di Kabupaten Pacitan. Apabila di kelola dengan baik akan memberikan manfaat yang besar. Obyek wisata dapat berkembang pesat apabila pemerintah setempat melakukan pembangunan untuk wisata buatan dan membuka wisata alam yang belum di ketahui oleh masyarakat luas.
POTENSI WISATA KABUPATEN PACITAN Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
No
Objek Wisata POTENSI WISATA PANTAI
Letak
Keterangan
1
Pantai Klayar
Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, 32 km dari pusat kota
Disparpora
2
Pantai Srau
Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, 22 km dari pusat kota
Disparpora
3
Pantai Watu Karung
Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, 25 km dari pusat kota
Disparpora
4
Pantai Buyutan
Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, 32 km dari pusat kota
Disparpora
5
Pantai Karang Bolong
Kecamatan Karang Bolong
6
Pantai Teleng Ria
Desa Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, 3 km dari pusat kota
7
Pantai Soge
Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, 31 km dari pusat kota
8
Pantai Sidomulyo
Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo
9
Pantai Pidakan
Dusun Godeg Wetan-Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, 29 km dari pusat kota
Pokdarwis
10
Pantai Kasap
Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, 25 km dari pusat kota
Pokdarwis
11
Pantai Dangkal
Desa Wora-wari, Kecamatan Kebonagung, 18 km dari pusat kota
Belum dikelola
12
Pantai Taman
Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo
Disparpora
13
Pantai Banyu Tibo
Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, 32 km dari pusat kota
Pokdarwis
14
Pantai Tawang
Desa Katipugal, Kecamatan
15
Pantai Kunir
Desa Pager Kidul, Kecamatan Sudimoro
16
Pantai Pangasan
Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, 15 km dari pusat kota
17
Pantai Ngiroboyo
Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, 33 km dari pusat kota
Pokdarwis
18
Pantai Pancer Door
Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan tepatnya di timur Pantai Teleng Ria, 3 km dari pusat kota
Disparpora
19
Pantai Wawaran
Dusun Wawaran-Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, 17 km dari pusat kota
20
Pantai Sruni
Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku
Pokdarwis
21
Pantai Denombo
Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku
22
Pantai Kaliuluh
Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, 12 km dari pusat kota
23
Pantai Kijingan
Desa Widoro, Kecamatan Donorojo sebelah barat Banyu Tibo
24
Pantai Ngandul
Desa Widoro, Kecamatan Donorojo sebelah timur Buyutan, 40 km dari pusat kota
25
Pantai Watu Bale
Desa Jetak, Kecamatan Tulakan
POTENSI WISATA Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
Belum dikelola PT El JHON Belum dikelola Belum dikelola
Belum dikelola Belum dikelola Belum dikelola
Belum dikelola
Belum dikelola Pokdarwis Belum dikelola Belum dikelola
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
GOA 1
Goa Gong
2
Goa Tabuhan
3
Goa Kalak
4
Luweng Ombo
5
Luweng Jaran POTENSI WISATA ALAM LAIN
Desa Bomo, Kecamatan Punung, 21 km dari pusat kota Desa Wareng, Kecamatan Punung, 22 km dari pusat kota Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, 25 km dari pusat kota Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, 30 km dari pusat kota Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, 23 km dari pusat kota Dusun Sana-Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, 15 km dari pusat kota
Sudah dikelola Sudah dikelola Belum dikelola Sudah dikelola Sudah dikelola Sudah dikelola Belum dikelola
1
Telaga Sono
2
Pemandian Air Hangat
3
Wisata Pacitan Indah
Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku
4
Sungai Maroon
Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, 25 km dari pusat kota
5
Kali Cokel
Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, 25 km dari pusat kota
6
Gunung Lanang
Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, 15 km dari pusat kota
7
Senthono Genthong
Desa Senthono, Kecamatan Jenangan
KATEGORI BUDAYA
Sudah dikelola
Sudah dikelola Belum dikelola
1
Upacara Adat Ceprotan
Desa Sekar, Kecamatan Donorojo
2
Tari Kethek Ogleng
Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan
Sudah dikelola
3
Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo
Sudah dikelola
Kabupaten Pacitan
Sudah dikelola
1
Wayang Beber Hari Jadi Kabupaten Pacitan KATEGORI KERAJINAN Kerajinan Batik Tulis
Cokro Kembang, Kecamatan Ngadirojo
Sudah dikelola
2
Kerajinan Batu Mulia
Gendaran, Kecamatan Donorojo
Sudah dikelola
3
Gerabah KATEGORI SEJARAH Makam Kuno Buwono Keling Museum Purbakala Makam Kuno Kanjeng Jimat
Purwoasri, Kecamatan Kebonagung
Sudah dikelola
Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung
Sudah dikelola
Desa Mantren, Kecamatan Punung
Sudah dikelola
Desa Tanjungsari, Kabupaten Pacitan
Sudah dikelola
Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung 14 km dari pusat kota
Sudah dikelola
Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman Markas Jenderal Sudirman Monumen Palagan Tumpak Rinjing
Dusun Sobo-Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, 44 km dari pusat kota
Sudah dikelola
Desa Sobo, Kecamatan Nawangan
Sudah dikelola
Desa Pringkuku, Kecamatan Pringkuku
Sudah dikelola
Situs Song Terus
Wareng, Kecamatan Punung
Sudah dikelola
4
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertapaan Gunung Limo
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
9
Etalase Geopark
Desa Ploso, Kecamatan Pacitan, 3 km dari pusat kota
Sudah dikelola
3.2.2 Jumlah Wisatawan Wisatawan merupakan sekumpulan orang yang berkunjung ke daerah wisata tertentu, yang bertujuan untuk mengeksplor kekayaan alam dan budaya yang terdapat di daerah tersebut. Dilihat dari segi geografisnya Pacitan adalah salah satu daerah yang terbilang cukup strategis karena terletak di ujung timur Pulau Jawa yang dilalui sebagai jalur dari Pulau Jawa menuju pulau Bali sehingga banyak wisatawan yang mungkin akan transit sementara di daerah tersebut. hal tersebut dapat digunakan sebagai ajang untuk mengenalkan pariwisata yang ada di Kabupaten Pacitan dan akan meningkatkan penerimaan daerah dalam bidang sektor pariwisata. JUMLAH PENGUNJUNG PARIWISATA KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 - 2017 Tahun 2013 2014 2015 2016 2017
Wisatawan Mancanegara 516 577 1.448 1.526 1.595
Domestik 541.626 1.090.008 1.557.150 1.569.212 1.779.234
Jumlah 542.142 1.090.585 1.558.598 1.570.738 1.780.829
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah wisatawan yang mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Pacitan meningkat sangat pesat di tahun 2014 yaitu sebanyak 1.090.585 pengunjung dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 542.142 pengunjung, dan pada tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan yang cenderung konstan. 3.2.3 Penerimaan Sektor Pariwisata Hubungan sektor periwisata dengan pemasukan daerah dapat dilihat melalui Pendapatan Asli Daerah dan pajak serta retribusi. Sektor pariwisata harus didukung oleh pembangun hotel, perbaikan jalan dan perbaikan fasilitas. Pendapatan yang berasal dari sektor pariwisata pada akhirnya akan diakumulasikan kedalam pajak daerah begitu juga dengan biaya parkir yang dikenakan akan diakumulasikan juga dengan retribusi daerah. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
PENERIMAAN SEKTOR PARIWISATA KAB. PACITAN TAHUN 2013-2017 Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Target Rp 1.699.837.100 Rp 1.844.280.000 Rp 4.754.457.000 Rp 9.548.180.000 Rp 10.900.000.000 Rp 8.500.000.000
Realisasi Rp 1.841.061.100 Rp 2.549.264.550 Rp 6.819.664.800 Rp 9.564.467.500 Rp 9.993.107.500 Rp 8.465.587.000
Dapat dilihat penerimaan sektor pariwisata Kabupaten Pacitan mengalami peningkatan dari selama tahun 2013 sampai 2017. Namun penurunan terjadi di tahun 2018 dimana pemerintah yang awalnya menetapkan target sebesar Rp 12.042.680.000 diubah menjadi Rp 8.500.000.000. Penurunan target ini dikarenakan kekhawatiran pemerintah apabila tidak tercapainya target awal karena dampak bencana yang terjadi pada November 2017 lalu. Dalam hal pengelolaan daerah, khususnya di bidang pariwisata Pemerintah Kabupaten Pacitan membagi pengelolaan menjadi 3, yaitu pertama, dikelola oleh pemerintah itu sendiri dibawah naungan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pacitan. Kedua, dikelola oleh pihak swasta, contohnya Pantai Teleng Ria yang dikelola oleh PT El JHON. Dan yang terakhir, dikelola oleh sekolompok masyarakat yang sadar akan sektor pariwisata, yang biasa disebut Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata. Untuk Disparpora, semua pemasukan pariwisata akan masuk ke Kas Daerah. Misal dari kawasan menyetorkan uang kepada Bendahara Penerima Kantor. Kemudian dari BPK disetorkan kepada Kas Daerah. Berbeda halnya dengan desa, ada pembagian prosentase. Contohnya Soge, untuk pengelola 60% dan untuk desanya 40%, desa ada beban PADesa. Desa yang ditaksir PAD juga menyerahkan hasil ke Kas Daerah. Perbedaanya, untuk pemerintah pemasukan yang diterima dengan yang diserahkan kepada Kas Daerah jumlahnya berbanding lurus. Namun, untuk swasta ada pembagian prosentase yaitu antara bagian yang menangani dengan pemerintah. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
3.2.4 Pendapatan Asli Daerah Salah satu indikator yang paling penting untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu daerah dapat dilihat melalui Pendapatan Asli Daerah tersebut yang dilaporkan setiap satu periode. Pendapatan asli daerah dapat didefinisikan sebagai hasil penjumlahan dari seluruh pemasukan yang diterima daerah. PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN PACITAN Tahun 2013 2014 2015 2016 2017
Rp Rp Rp Rp Rp
Pendapatan 62.988.926.126 101.276.945.022 126.449.078.417 150.466.067.821 202.090.671.761
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pacitan secara signifikan meningkat. Hal ini didukung oleh perkembangan sektor pariwisatanya. Pacitan memiliki cukup potensi untuk mengembangkan daerahnya. Dilihat dari penambahan jumlah Pendapatan Asli Daerah yang semakin meningkat, berarti Kabupaten Pacitan mampu mengelola daerahnya dengan baik Pendapatan asli daerah dari tahun 2013 sebesar Rp 62.988.926.126 pada tahun selanjutnya mengalami kenaikan cukup tinggi daripada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 101.276.945.022, pada tahun 2013-2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 38.288.018.896 pada tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 25.172.133.395, kemudian tahun 2015-2016 mengalami peningkatan sebesar Rp 24.016.989.404, dan tahun 2016 ke tahun 2017 pendapatannya meningkat sebesar Rp 51.624.603.940. Jadi dapat disimpulkan peningkatan yang cukup besar terjadi pada tahun 2016-2017.
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Analisis Data dan Pembahasan 4.1 Analisis pendapatan pariwisata dengan jumlah pengunjung
GAMBAR 3.2.3 Rp12,000,000,000 Rp10,000,000,000 Rp8,000,000,000 Rp6,000,000,000 Rp4,000,000,000 Rp2,000,000,000 Rp2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
PENDAPATAN SEKTOR PARIWISATA KAB. PACITAN TAHUN 2013-2017 Target PENDAPATAN SEKTOR PARIWISATA KAB. PACITAN TAHUN 2013-2017 Realisasi
GAMBAR 3.2.2 2013
2014
2015
2016
2017
2,000,000
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
2019
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Dilihat dari kedua grafik diatas, dapat diartikan bahwa jumlah pengunjung mempengaruhi penerimaan sektor pariwisata. Karena jumlah pengunjung berbanding lurus dengan jumlah pendapatan pariwisata yang diperoleh. Dari data tersebut dapat menunjukkan bahwa pengunjung selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dapat dilihat dari grafik pendapatan pariwisata diatas, penerimaan sektor pariwisata tahun 2017 menurun. Hal ini dikarenakan adanya faktor yang tidak dapat diprediksi.
4.2 Analisis Penerimaan Sektor Pariwisata dengan Pendapatan Asli Daerah KONTRIBUSI PENERIMAAN SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PAD KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 – 2017 Tahun 2013
Penerimaan Sektor Pariwisata Rp 1.841.061.100
Rp
62.988.926.126
Kontribusi (%) 2,92
2014 2015 2016 2017
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
101.276.945.022 126.449.078.417 150.466.067.821 202.090.671.761
2,52 5,39 6,35 4,94
2.549.264.550 6.819.664.800 9.560.822.500 9.993.107.500
PAD
Kontribusi pariwisata terhadap PAD Kabupaten Pacitan pada tahun 2013 sebesar 2,92%. Sedangkan tahun 2014 sektor pariwisata menyumbangkan 2,52%. Pada 2015 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 5,39%. Pada tahun 2016 sektor pariwisata berkontribusi sebesar 6,35%. Pada tahun 2017 kontribusi sektor pariwisata menunjukkan angka 4,94%. Dari tabel diatas, dapat dilihat adanya penurunan kontribusi pada tahun 2017. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor yang tidak bisa diprediksi. Faktor tersebut adalah adanya bencana banjir. Bencana tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah destinasi serta sarana prasarana yang terdapat di daerah tersebut. Adanya penyebaran informasi mengenai bencana tersebut tidak lengkap sehingga banyak wisatawan luar yang tidak begitu mengetahui kondisi sebenarnya. Hal ini berujung pada kunjungan wisatawan ke kota Paradise of Java berkurang. Menurut pendekatan penelitian yang kami gunakan menunjukkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung dapat meningkatkan penerimaan sektor pariwisata di suatu daerah yang berdampak pada meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
GAMBAR 3.2.4 PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN PACITAN Tahun PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN PACITAN Pendapatan 250000000000 202,090,671,761
200000000000 150,466,067,821
150000000000 126,449,078,417 100000000000
101,276,945,022
62,988,926,126 50000000000 2013 0 1
2014 2
2015 3
2016 4
2017 5
4.3 Daya Tarik Wisata yang Paling Sering Dikunjungi Pantai Klayar dan Goa Gong sampai saat ini masih menjadi daya tarik wisata utama Kabupaten Pacitan. Hal ini karena ciri khas setiap daya tarik wisata berbeda. Untuk Pantai Klayar sendiri merupakan ikon yang banyak dikenal dari kota dengan sebutan Paradise of Java ini. Keunikan Pantai Klayar dapat dilihat dari ombak dan keindahan seruling samudranya. Sedangkan Goa Gong dikenal indah melalui stalagtit dan stalagmitnya serta keindahan warna-warni di dalamnya. Selain kedua daya tarik wisata diatas, terdapat daya tarik wisata lain yang juga termasuk sering dikunjungi. Yaitu Pantai Watu Karung dengan pesona putri samudera dan spot surfing dengan ombak kelas dunianya, Pantai Buyutan dengan pesona lembayung senja dibalik batu karang Narada yang seringkali diabadikan wisatawan dengan membuat gambar siluet senja, dan Pantai Teleng Ria yag lebih mudah dijangkau karen masih berada di area perkotaan. Kesimpulan Melalui hasil analisa terhadap pengaruh penerimaan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pacitan pada tahun 2013 – 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pendekatan penelitian kasus menunjukkan bahwa kontribusi penerimaan sektor pariwisata di suatu daerah akan berdampak pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pacitan. Kontribusi pariwisata terhadap PAD Kabupaten Pacitan pada tahun 2013 sebesar 2,92%. Sedangkan tahun 2014 sektor pariwisata menyumbangkan 2,52%. Pada 2015 Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 5,39%. Pada tahun 2016 sektor pariwisata berkontribusi sebesar 6,35%. Pada tahun 2017 kontribusi sektor pariwisata menunjukkan angka 4,94%. 2. Berdasarkan data jumlah kunjungan wisata, penerimaan sektor pariwisata dan jumlah Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan dan penurunan. Dalam 5 tahun terakhir sumbangan pariwisata di Kota Pacitan sangat berpengaruh terhadap PAD. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel penerimaan sektor pariwisata. PAD yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dapat disimpulkan bahwa sektor pariwisata berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi suatu daerah. Namun, tidak setiap target yang ditentukan pemerintah dapat terpenuhi. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan promosi. Pantai dan goa merupakan daya tarik wisata utama di Kabupaten Pacitan. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten bersama pemerintah pusat terus melakukan upaya perbaikan terutama jalan-jalan menuju Pacitan untuk mempermudah akses wisatawan. Salah satunya melalui pembangunan jalan sepanjang 91 kilometer dalam proyek Jalur Lintas Selatan.
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Daftar Pustaka Republik Indonesia., 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia., 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Direktorat EPIKD. 2016. LGF Realisasi (ringkas) 2013 per 21 Oktober 2016. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 Direktorat EPIKD. 2016. LGF Realisasi (ringkas) 2014 per 21 Oktober 2016. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 Direktorat EPIKD. 2017. LGF Realisasi (ringkas) 2015 per Februari 2017. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 Direktorat EPIKD. 2018. LGF Realisasi (ringkas) 2016 per 26 Juli 2018. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 Direktorat EPIKD. 2018. LGF Realisasi (ringkas) 2017 per 6 September 2018. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2017. Potensi Wisata di Kabupaten Pacitan. Pacitan. Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2017. Data Kunjungan Wisata Tahun 2017. Pacitan. Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2016. Data Kunjungan Wisata Tahun 2016. Pacitan. Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2015. Data Kunjungan Wisata Tahun 2015. Pacitan. Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2014. Data Kunjungan Wisata Tahun 2014. Pacitan. Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2013. Data Kunjungan Wisata Tahun 2013. Pacitan. Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]
e-Jurnal / Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Pacitan (2018)
Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2018. Capaian Pendapatan Asli Daerah Tahun 20132018. Pacitan.
Kampus 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jalan Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah ☎ : +62271717417 ✉ : [email protected]