10 0 27 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Penyakit Demam Berdarah (DBD)
Sub Pokok Bahasan
: Terapi Diet untuk penderita DBD
Sasaran
: Keluarga Pasien
Waktu
: 20 Menit
Tanggal
: 26 Januari 2018
Tempat
: Ruang Rawat Inap Galatik
A. Tujuan Intruksional Umum ( T I U ) Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami makanan yang baik untuk penderita DBD
B. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K ) Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat : 1. Menyebutkan pengertian DBD dengan benar 2. Mengetahui dan memahami prinsip diet yang tepat bagi penderita DBD 3. Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak untuk penderita DBD dengan benar
C. Materi Penyuluhan 1. Pengertian DBD 2. Prinsip Diet DBD 3. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penderita DBD
D. Kegiatan Pembelajaran No
Tahap
Waktu
Kegiatan - Salam perkenalan
1
Pembukaan
5 menit
- Menjelaskan kontrak dan tujuan pertemuan Memberikan materi - Pengertian DBD
2
Pelaksanaan
10 menit
- Prinsip Diet DBD - Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak untuk penderita gastritis - Membuka sesion pertanyaan - Diskusi
dengan
pasien
dan
keluarga pasien - Mengajukan
pertanyaan
pada
audience 3
Penutup
5 menit
- Memberikan reiforcemen positif atas jawaban yang diberikan - Menutup
penyuluhan
dengan
salam
E. Media dan Sumber Metode
: Demonstrasi, diskusi/tanya jawab
Media
: Leaflet
Sumber
: Almatsier S. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
F. Evaluasi Prosedur : Post test Jenis tes : Pertanyaan secara lisan Butir soal : 3 soal DBD 1. Pengertian DBD 2. Prinsip Diet DBD 3. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak untuk penderita DBD
DEMAM BERDARAH A. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang masuk ke peredaran darah manusia.
B. Prinsip Diet Pemberian diet pada kasus demam berdarah dengue ini dilakukan secara bertahap kemudian ditingkatkan sesuai dengan kemampuan penderita. a. Diet TKTP Tahap I diberikan setelah fase akut teratasi dan dipastikan tidak ada pendarahan gastrointestinal. Penderita diberikan makanan saring setiap tiga jam dan tetap diberikan makanan parenteral untuk memenuhi kebutuhan cairan dan energi. b. Diet TKTP Tahap II diberikan setelah suhu badan stabil. Makanan diberikan dengan porsi kecil dan konsistensi lunak. c. Diet TKTP tahap III diberikan setelah suhu badan stabil dan hepatoslenomegalia telah hilang. Konsistensi makanan yang diberikan lunak atau biasa tergantung toleransi pasien, tetapi kandungan serat tetap terbatas.
C. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan -
Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan.
-
Tinggi kalori dan tinggi protein, disesuaikan dengan kebutuhan dan daya terima perorangan.
-
Rendah lemak
-
Rendah serat terutama serat tidak larut air. Pemberian serat ditingkatkan secara bertahap.
-
Cukup cairan dan vitamin, terutama vitamin C untuk meningkatkan faktor pembekuan.
-
Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam (disesuaikan dengan daya terima perorangan).
-
Bila
terlihat
dipuasakan.
tanda-tanda
pendarahan
saluran
pencernaan,
penderita
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Beras dibubur atau ditim; kentang Beras ketan, beras merah, roti whole direbus atau dipure; makaroni, mi, wheat, ubi, singkong, talas, cantel, soun, misoa direbus; tepung-tepungan jagung, bulgur. dibuat bubur atau pudding; roti dipanggang; biscuit Daging, ikan, ayam, unggas tidak Daging, ikan, ayam, unggas berlemak berlemak digiling lalu direbus atau dan dikukus;
ommelette,
boiled
berurat
banyak;
diawetkan
egg, berupa dendeng; digoreng.
poached egg, atau scrambled egg; susu dalam bentuk lowfat. Tempe dan tahu direbus, dikukus, Tempe dan tahu digoreng; kacang ditumis; kacang hijau direbus dan tanah, kacang merah, kacang tolo dihaluskan; susu kedelai. Sayuran tidak banyak serat dan gas, Sayuran mentah; sayuran banyak dimasak seperti bayam, bit, labu serat dan gas siam, labu kuning, dan labu air; tomat direbus atau ditumis. Buah segar : pisang, papaya, alpukat, Buah-buahan yang banyak serat dan jeruk, manis; buah lain disetup menimbulkan gas; buah kering dengan menghilangkan kulit dan biji seperti nenas dan jambu biji, apel; buah-buahan dalam kaleng. Mentega, margarin, minyak goreng Lemak hewan dan santan kental. untuk menumis; santan encer Bumbu-bumbu dalam jumlah terbatas Cabe, merica, dan bumbu-bumbu lain : bumbu dapur, pala, kayu manis, yang merangsang asam, gula, garam, salam, lengkuas. Sirop, teh encer, kopi encer, jus Minuman yang mengandung alkohol, sayuran dan jus buah, coklat, dan soda, dan es krim. susu.