Penyusutan Sama Matematika Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MATEMATIKA KEUANGAN PENYUSUTAN DOSEN PENGAMPU : Sherly Adrila Fitri, M.Pd



Disusun Oleh : Kelompok 3 (Matematika-2 / Semester-5) Ersya Nurul Fairuz



(0703183138)



Hendry Sagala



(0703182089)



Khairun Nikmah



(0703182105)



Qurnia Aini Bay



(0703182116)



Sulaiman Ananda Harahap



(0703183143)



Ziana Syahputri



(0703182096)



MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA T.A 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas limpahan berkah dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Dana Pelunasan”. Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya nanti kelak kita dapatkan. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Matematika Keuangan dengan judul Penyusutan. Pada kesempatan ini,



penulis hendak menyampaikan



terima kasih kepada dosen pengampu Matematika Keuangan yaitu Ibu Sherly Adrila Fitri, M.Pd. Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan sebaik mungkin. Penulis menyadari jika makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna memperbaiki kekurangan dalam penyusunan Makalah Dana Pelunasan Akhir kata, penulis berharap Makalah Dana Pelunasan ini dapat berguna bagi para pembaca dan pihak lainnya. Medan, 15 Januari 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI Contents KATA PENGANTAR...............................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1



Latar Belakang..........................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah.....................................................................................................1



1.3



Tujuan........................................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2 2.1



Metode Garis Lurus (Straight Line Method)...........................................................2



2.2



Metode Saldo Menurun (Declining Balance)..........................................................3



2.3



Metode Saldo Menurun Ganda (double declining).................................................5



2.4



Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years’ Digit).......................................6



2.5



Metode Bunga Efektif...............................................................................................8



2.6



Metode Unit Produksi (Unit of Production)............................................................9



BAB III PENUTUP................................................................................................................11 3.1



KESIMPULAN........................................................................................................11



3.2



SARAN......................................................................................................................11



DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa manfaat atau umur ekonomis aktiva tetap adalah terbatas. Penyusutan adalah alokasi biaya perolehan atau sebagian besar harga perolehan suatu aktiva tetap selama masa manfaat itu. Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa yaitu nilai aktiva itu pada akhir masa manfaatnya. Besar penyusutan ditentukan dengan metode: 1. Metode garis lurus (straight line) 2. Metode saldo menurun (declining balance) 3. Metode saldo menurun ganda (double declining) 4. Metode jumlah angka tahun (sum of the years’ digit) 5. Metode bunga efektif 6. Metode unit produksi (unit of production)



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana operasi penghitungan metode gaaris lurus? 2. Bagaimana operasi penghitungan metode saldo menurun? 3. Bagaimana operasi penghitungan metode saldo menurun ganda? 4. Bagaimana operasi penghitungan metode jumlah angka tahun? 5. Bagaimana operasi penghitungan metode bunga efektif? 6. Bagaimana operasi penghitungan metode unit produksi?



1.3 Tujuan 1. Mengetahui operasi penghitungan metode gaaris lurus 2. Mengetahui operasi penghitungan metode saldo menurun 3. Mengetahui operasi penghitungan metode saldo menurun ganda 4. Mengetahui operasi penghitungan metode jumlah angka tahun 5. Mengetahui operasi penghitungan metode bunga efektif 6. Mengetahui operasi penghitungan metode unit produksi



1



BAB II PEMBAHASAN 2 Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Metode Garis Lurus ini adalah salah satu dari 6 metode yang paling sering digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aset tetap. Penyusutan metode garis lurus, merupakan suatu biaya yang tetap setiap periodenya. Sehingga aset tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode lainnya hingga aktiva tetap tersebut tidak digunakan kembali dalam kegiatan operasional perusahaan. Contoh: Penyusutan Gedung, Peralatan kantor dan Mesin Rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus:



r=



C−S n Keterangan: Rk = Biaya penyusutan pada tahun k C = Harga perolehan S = Nilai sisa n = Jumlah periode/masa maanfaat Contoh Soal: Sebuah mesin seharga Rp 20.000.000 diperkirakan memiliki masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 2.000.000. Dengan menggunakan metode garis lurus, hitunglah besarnya pernyusutan tiap tahun, dan buatlah tabel penyusutannya! Diketahui : C = Rp 20.000.000 S = Rp 2.000.000 n=5 Ditanyakan : Rk = ? Penyelesaian : Rk =



Rk =



C−S n



Rp 20.000 .000−Rp 2.000.000 =Rp 3.600 .00 0 5 2



Akhir



Beban



Akumulasi



Nilai Buku



Tahun



Penyusutan



Penyusutan



(C – Akumulasi



ke-



Rp



(Rk+Akumulasi



Penyusutan )



1



3.600.000



penyusutan k) 3.600.000



16.400.000



2



3.600.000



7.200.000



12.800.000



3



3.600.000



10.800.000



9.200.000



4



3.600.000



14.400.000



5.600.000



5



3.600.000



18.000.000



2.000.000



Metode penyusutan ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode ini adalah: 1. Mudah digunakan dalam praktek. 2. Lebih mudah dalam menentukan tarif penyusutan. Kelemahan dari metode penyusutan ini adalah: 1. Beban pemeliharaan dan perbaikan dianggap sama setiap periode. Manfaat ekonomis aktiva setiap tahun sama. 2. Beban penyusutan yang diakui tidak mencerminkan upaya yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan. 3. Laba yang dihasilkan setiap tahun tidak menggambarkan tingkat pengembalian yang sesungguhnya dari umur kegunaan aktiva (dalam matching principle, beban penyusutan harus proporsional pada penghasilan yang dihasilkan).



3 Metode Saldo Menurun (Declining Balance) Dalam metode saldo menurun besarnya beban penyusutan dari tahun ke tahun akan semakin menurun. Hal ini karena yang dijadikan dasar perhitungan adalah nilai buku yang semakin lama semakin menurun. Rumus metode saldo menurun: Jika metode saldo menurun digunakan, kita memrlukan tarif penyusutan (d) , yang dapat diperoleh jika diberikan variable-variabel C, S dan n, yaitu: d=1−



√ n



S C



3



Sedangkan biaya



penyusutan



pertahun dihitung



dengan



mengalihkan



tarif



penuyusutan yang didapat dengan nilia buku asset pada akhir tahun sebelumnya. Persamaan untuk menghitung biaya penyusutan adalah sebagai berikut: Rk =d . Bk−1 Bk =(1−d)k C Keterangan : d = Besarnya tarif penyusutan C = harga perolehan S = nilai sisa n = jumlah periode/masa maanfaat Rk = Biaya penyusutan pada tahun k Bk = Nilai buku pada akhir tahun k Contoh soal: Pada tanggal 1 januari 2010 Toko Padi membeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp. 50.000.000,-. Umur ekonomis dari mesin tersebut diperkirakan 4 tahun dan mesin tersebut memiliki nilai sisa Rp. 10.000.000,-. Jika Toko Padi menggunakan metode saldo menurun dalam menghitung biaya penyusutan mesin tersebut, hitung besarnya tarif penyusutan dan buat tabel penyusutannya. Diketahui : C = Rp. 50.000.000,S = Rp. 10.000.000,n = 4 Tahun Ditanya : D= ? Penyelesaian : d=1− d=1− d=1−



√ √ √ n



4



4



S C Rp .10 .000.000 Rp .50 .000.000 1 = 0,331259 = 33,126% 5



Cara lain : 4



Bk =(1−d)k C B4 =(1−d) 4 C Rp .10.000 .000=(1−d)4 × Rp .50 .000 .000 Rp .10 .000 .000 =(1−d) 4 Rp .50 .000 .000 (0,2)1/ 4=(1−d) d=1−0,66874 = 0,331259 atau 33,126% Tahun



Penyusutan



Akumulasi penyusutan



Nilai Buku



(Nilai Buku k x d)



(Nilai Akumulasi



( C- Akumulasi



penyusutan k+Jumlah



penyusutan )



penyusutan) Rp 16.583.000 Rp 27.839.341 Rp 35.048.533 Rp40.000.000



Rp 50.000.000 Rp 33.437.000 Rp 22.360.659 Rp 14.953.467 Rp 10.000.000



1 2 3 4



Rp 16.583.000 Rp 11.076.341 Rp 7.407.192 Rp 4.953.467



Pada akhir tahun 4 nilai Buku harus menjadi sebesar Rp. 10.000.000 atau sebesar nilai sisanya sehingga besar penyusutan harus dibulatkan.



4 Metode Saldo Menurun Ganda (double declining) Metode saldo menurun ganda adalah saldo menurun yang menggunakan tarif penyusutan dua kali tarif penyusutan garis lurus untuk umur ekonomis yang sama. Misal, jika umur ekonomis suatu asset tetap adalah 4 tahun tarif penyusutan garis lurusnya 25%, maka tarif penyusutan menurun berganda yaitu 50%. Misalnya lagi, jika umur ekonomis suatu aset tetap adalah 5tahun tarif penyusutan garis lurusya 20%, maka tarif penyusutan menurun berganda adalah 40%. Untuk menghitung biaya penyusutan, tarif penyusutan dikalikan dengan nilai buku, sedangkan nilai sisa nya diabaikan. 1 d=2× ×100 % n Bk =(1−d)2 C Contoh soal:



5



Hitunglah Nilai buku sebuah kendaraan yang dibeli dengan harga Rp. 250.000.000 pada akhir tahun kedua. Jika masa manfaat adalah 4 tahun dan nilai sisa adalah Rp. 50.000.000. Diketahui : C= Rp. 250.000.000 S= Rp. 50.000.000 n= 4 Ditanya : BK=......? Penyelesaian : 1 d=2× ×100 % n 1 d=2× × 100 % 4 d=50 %=0,5 k =4 Bk =(1−d)2 C B4 =(1−0,5)2 × Rp .250.000 .000 B4 =Rp.62 .500.000



5 Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years’ Digit) Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan pola penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun atauu saldo menurun ganda dalam arti biaya penyusutan akan semakin kecil dari tahun ketahun. Perbedaannya adalah metode ini menggunakan dasar penyusutan (selisih harga perolehan dengan nilai sisa) dan tidak menggunakan nilai buku seperti pada saldo menurun.pembilang (numerator)pada angka pecahan ini merupakan angka tahun yang ada selama masa manfaat asset tetap tersebut.. sedangkan untuk bilangan penyebutnya (denominator) adalah jumlah angka tahun yang ada. Apabila n adalah masa manfaat dan S adalah denominator, maka S=1+2+…+n . Apabila umur ekonomis sangat besar, kita dapat menggunakan Rumus: S=



( n2 ) ( 1+n) 6



Untuk mencari besar biaya penyusutan pada tahun k (Rk) dengan metode jumlah angka tahun yaitu dengan rumus: Rk =



n−k +1 (C−S) S



Seperti halnya metode saldo menurun, metode ini dipakai untuk menghitung biaya penyusutan aset tetap yang memberikan kontrubusi yang besar ditahun-tahun awal masa manfaat. Contoh soal: Pada tanggal 2 Januari 2010 PT Milenium membeli sebuah peralatan computer seharga Rp. 5.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 500.000 . Apabila perusahaan memakai metode jumlah angka tahun untuk menghitung biaya penyusutan, hitung biaya penyusutan setiap tahunnya dan tampilkan dalam tabel. Diketahui: C = Rp. 5.000.000 S = Rp. 500.000 W= C – S = Rp. 5.000.000 – Rp. 500.000 = Rp. 4.500.000 n = 5 Tahun Ditanyakan: Rk =? Penyelesaian: a. Biaya penyusutan tahun pertama: Rk =



5 × Rp.4 .500.00 0 15



¿ Rp.1 .500 .00 0 b. Biaya penyusutan tahun kedua: Rk =



4 × Rp.4 .500.000 15



¿ Rp.1 .200 .00 0 c. Biaya penyusutan tahun ketiga: Rk =



3 × Rp.4 .500.000 15



¿ Rp.900 .00 0 d. Biaya penyusutan tahun keempat: 7



Rk =



2 × Rp.4 .500.000 15



¿ Rp.600 .00 0 e. Biaya penyusutan tahun kelima: Rk =



1 × Rp.4 .500.000 15



¿ Rp.300 .000 f.



Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun



Tahun



1 2 3 4 5



Dasar



Penyusutan



Akumulasi penyusutan



Nilai Buku



Penyusutan



(Nilai Buku k x d)



(Nilai Akumulasi



( C- Akumulasi



penyusutan k+Jumlah



penyusutan )



penyusutan) Rp 1.500.000 Rp 2.700.000 Rp 3.600.000 Rp 4.200.000 Rp 4.500.000



Rp 5.000.000 Rp 3.500.000 Rp 2.300.000 Rp 1.400.000 Rp 800.000 Rp 500.000



Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000



Rp. 1.500.000 Rp. 1.200.000 Rp. 900.000 Rp. 600.000 Rp. 300.000



Sejauh ini penyusutan dihitung untuk periode tahunan. Bagaimana untuk periode kurang dari satu tahun? Pendekatan yang biasanya digunakan untuk penyusutan selama 1-11 bulan adalah mengalokasikannya secara proporseional, yaitu 1/12 – 11/12 dari penyusutan tahunan di periode itu.



6 Metode Bunga Efektif Penggunaan metode penyusutan saldo menurun, saldo menurun ganda dan jumlah angka tahun mempunyai kesamaan, yaitu biaya penyusutan akan besar diperiode-periode awal dan mengecil diperiode-periode akhir. Untuk tujuan meminimumkan pajak, ketiga metode ini direkomendasikan. Metode-metode diatas juga mempunyai kelemahan.Ketiga metode ini tidak disukai para manajer yang kinerja dievaluasi berdasarkan



laba bersih. Untuk menghindari



penurunan bonus yang akan diterimanya akibat rendahya laba bersih, manajer tidak akan bersedia melakukan atau menyetujui pembelian aset tetap. Sikap perusahaan ini dapat merugikan perusahaan karena aset tetap yang lama sangat mungkin sudah tidak layak atau tidak efisien lagi untuk dioperasikan. Keengganan membelikan tambahan mesin baru juga dapat menghambat peningkatan produksi atau penambahan kapasitas.



8



Ringkasnya, metode pencatatan biaya penyusutan yang menurun dapat menyebabkan ketidaksesuaian tujuan manajer dan tujuan perusahaan atau goal incongruence. Dalam banyak



kesempatan,



manajer



akan



cenderung



mementingkan



tujuannya



dan



menomorduakan tujuan perusahaan. Untuk mengatasi ketidaksesuaian diatas, metode saldo meningkat yamg merupakan kebalikan ketiga metode diatas, dianjurkan. Metode ini membebankan biaya penyusutan yang kecil di tahun-tahun awal dan meningkat ditahun tahun berikutnya. Metode penyusutan seperti ini disebut metode bunga efektif dan mempunyai metode perhitungan yang sama seperti perhitungan kolom pembayaran pokok dalam skedul amortisasi utang. Metode penyusutan ini akan menyelaraskan tujuan manajer dan tujuan perusahaan. Manajer tidak takut bonusnya berkurang akibat keputusan pembelian aset tetap baru atau penggantian aset lama. Lebih lengkapnya lagi, metode penyusutan bunga efektif dapat dipelajari dibuku-buku akuntansi manajemen.



7 Metode Unit Produksi (Unit of Production) Dalam lima metode yang telah dibahas sebelumnya, taksiran masa manfaat dinyatakan dalam satuan waktu. Dalam metode unit produksi, estimasi masa manfaat asset tetap dinyatakan dengan satuan unit produksi. Unit produksi tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk jam pemakaian, kilometer pemakaian,jumlah output, dan lainlain. Dasar penyusutan dalam metode ini dihitung dengan mengurangkan harga perolehan dengan nilai sisa asset tetap tersebut. Persamaan untuk menghitung penyusutan dengan metode unit produksi adalah: Tarif penyusutan=



Dasar penyusutan (C−S) = Kapasitas produksi n



Biaya penyusutan( R k ) = Tarif x Jumlah produksi (pemakaian)



Rk =tarif x (C−S) Rk =tarif x W Contoh soal: Sebuah mesin seharga Rp 15.000.000 diestimasikan memiliki masa manfaat selama 5 tahun dan nilai sisa Rp 2.500.000. mesin tersebut diperkirakan mampu bekerja selama 20.000 jam. Jika diasumsikan unit produksi actual dari mesin tersebut selama 5 tahun



9



adalah 5.000 jam, 4.500 jam, 3.900 jam, 3.500 jam dan 3.100 jam, sementara perusahaan memakai metode unit produksi dalam menghitung biaya penyusutan per tahun, hitung: a. Dasar penyusutan. b. Tarif penyusutan per jam. c. Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya. Diketahui : C = Rp 15.000.000 S = Rp 2.500.000 N = 20.000 jam Ditanyakan : a. W = ? b. Tarif/ Jam = ? c. Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya. Penyelesaian : a. W = C – S = Rp 15.000.000 – Rp 2.500.000 = Rp 12.500.000 b. Tarif penyusutan per jam Tarif = ¿



W n



Rp 12.500 .000 20.000 jam



¿ Rp 625 per jam c. Biaya penyustan per tahun dan tabelnya: Tahun



Produksi dalam



Penyusutan



Akumulasi



Nilai Buku



1 2 3 4 5



Rupiah (Jam) 5.000 4.500 3.900 3.500 3.100



(Rp) 3.125.000 2.812.500 2.437.500 2.187.500 1.937.500



Penyusutan (Rp) 3.125.000 5.937.500 8.375.000 10.562.500 12.500.000



(Rp) 15.000.000 11.875.000 9.062.500 6.625.000 4.437.500 2.500.000



10



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Masa manfaat atau umur ekonomis aktiva tetap adalah terbatas. Penyusutan adalah alokasi biaya perolehan atau sebagian besar harga perolehan suatu aktiva tetap selama masa manfaat itu. Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa yaitu nilai aktiva itu pada akhir masa manfaatnya. Besar penyusutan ditentukan dengan metode: 1. Metode garis lurus (straight line) 2. Metode saldo menurun (declining balance) 3. Metode saldo menurun ganda (double declining) 4. Metode jumlah angka tahun (sum of the years’ digit) 5. Metode bunga efektif 6. Metode unit produksi (unit of production)



3.2 SARAN Metode penyusutan haruslah diterapkan instansi, selama tidak ada perubahan tingkat efisiensi operasi dan pemeliharaan yang relatif konstan setiap bulannya. Namun dengan pertimbangan perubahan yang kerap terjadi pada biaya reparasi dan pemeliharaan sejumlah aset tetap seperti mesin dan kendaraan, Penulis menyarankan agar instansi menerapkan metode penyusutan yang sesuai dengan aktiva tetap yang bersangkutan.



11



DAFTAR PUSTAKA



Frensidy, Budi. 2010. MATEMATIKA KEUANGAN. Jakarta Selatan. Salemba https://www.slideshare.net/dinanabila1/amortisasi-dan-penyusutan-matematikakeuangan https://www.cermati.com/artikel/bunga-kredit-jenis-dan-cara-perhitungannya Lestari, Endah Rahayu. 2019. EKONOMI TEKNIK. Malang. UB Press.



12