Pepatah Adat Bugis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEPATAH ADAT BUGIS 1. “Ininnawa mitu denre sisappa, sipudoko, sirampe teppaja”. Artinya: Hanya budi baik yang akan saling mencari, saling menjaga, dalam kenangan tanpa akhir. 2. “Pada lao, Teppada upe'” Artinya : Takdir setiap orang berbeda-beda. 3. “Mali’ si parappe’ sipatuo sipatokkong” Malilu sipakainge rebba sipatokkong sipedapiri ri periâ nyameng tellu tessibaicukkeng tessi acinnai ulaweng tasa pattola malampe waramparang maega iya teya ripakainge iya riadduaiâ. Artinya : Yang khilaf diingatkan yang rebah ditopang saling menyampaikan kesulitan dan kesenangan tiga tidak ada yang dikecilkan tidak saling merebut kekayaan saling mengakui hak kepemilikan. 4. “Taro Ada Taro Gau” artinya: Seiya antara kata dan perbuatan. 5. “Reso temmangingi namalomo naletei pammase dewata” artinya: Kerja keras dengan penuh keikhlasan dan tak lupa berdoa agar tujuan kita dapat tercapai. 6. “duami kuala sappo unganna panasae sibawa belo kanuku…” Artinya : Dua yg saya jadikan pegangan kejujuran dan kesucian. 7. “Rette’ Temma Rette’ Na De’na MaraddE…..” Ditebas-tebas tidak berbuah hasil……… 8. “Siri’e Mi Rionrowong Ri-Lini” Hanya untuk siri’itu sajalah kita tinggal di dunia. Artinya: Dalam pepatah ini ditekankan bahwa siri’ sebagai identitas sosial dan martabat pada orang Bugis, dan jika memiliki martabat itulah, hidup menjadi berarti. 9. “Pura babbara’ sompekku, Pura tangkisi’ golikku, Ulebbirenni tellennge’ nato’walie’ ” Layarku sudah berkembang, kemudiku sudah terpasang, lebih baik tenggelam daripada kembali. Artinya: Semangat yang mengandung makna kehati-hatian dan didasarkan atas acca (mendahulukan pertimbangan yang matang). Pelaut Bugis tak akan berlayar sebelum tiang, jangkar, serta tali-temali diperiksa cermat dan teliti. Di samping itu juga memperhatikan waktu dan musim yang tepat untuk berlayar. Setelah segala sesuatunya meyakinkan, barulah berlayar. 10. Tellu ronna sitinro’,Cinna-e udaani-e , napassengereng. Maksudnya: Tidak dapat dipisahkan antara Cinta, rasa rindu dan kenangan indah. 11. Pada idi pada elo, sipatuo sipatongkok. Maksudnya: Sehidup semati. 12. Anre bajekmu lalopaddoko. Maksudnya: Baru kau tahu. 13. Polo Pau Polo Panni. Maksudnya: Suka hatimu lah.



14. Laoni Mai To Siattinglima Tositonra Ola Tessibelleang. Marilah kita bergandengan tangan berjalan seiring tanpa saling menghianati. 15. Sipakatau. Saling memanusiakan , menghormati / menghargai harkat dan martabat kemanusiaan seseorang sebagai mahluk ciptaan ALLAH tanpa membeda – bedakan, siapa saja orangnya harus patuh dan taat terhadap norma adat/hukum yang berlaku. 16. Sipakalebbi. Saling memuliakan posisi dan fungsi masing-masing dalam struktur kemasyarakatan dan pemerintahan, senantiasa berprilaku yang baik sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku dalam masyarakat. 17. Sipakainge. Saling mengingatkan satu sama lain, menghargai nasehat, pendapat orang lain. 18. Maloppo pacalakna naalirin na. Besar pengeluaran daripada pendapatan. 19. Mattajeng laso arung. Penantian yang sia-sia. 20. Tuo na mappada aruk di wiring lareng. Hidupnya tidak memberi erti kepada orang lain. 21. Mappada canggoreng na lupai ulik na. Orang yang tidak kenag budi. 22. Mappada manuk-manuk na lupai sarang na. Orang yang lupa daratan. 23. Tuo na mappada waye di asek raung aladi. Melakukan kerja yang sia-sia. 24. 24. Mappada huleng tepo’e seppulo eppak ompok na. Orang yang cantik. 25. Maksipak lepa-lepa. Orang yang baik hati.   PEPATAH ADAT BUGIS 1. Lele bulu tallele abiasa’ang. Kalau bukan kita yang berubah sendiri kita tak kan berubah. 2. Laing ada laing gauk. Lain yang dia cakap lain yang dia buat. 3. Mappada api na ape. Benda yang cepat habis. 4. Matanek pada disoppo maringeng pada di tihi. Orang yang saling membantu. 5. Mappada asu na meong. Orang yang selalu bertengkar.



6. Makbura malik. Orang yang putus asa. 7. Tetong pada-pada tanre tudang pada-pada leha. Kesamaan taraf. 8. Pada alosi rippolo dua. Orang yang sama padan. 9. Luttuk sipakaraja malik siparappe. Sama-sama senag sama-sama susah. 10. Laing alek laing taneng-taneng. Lain tempat lain adatnya. 11. Malampek limang na. Orang yang suka mencuri. 12. Maloang mata. Benda yang tersembunyi pun dia dapat nampak. 13. Mappada mempek bosi. Buat kerja yang sia-sia. 14. Tedong mate dituju bola na dek na etai,jarum tetdeng dituju bola na tau’e naulle mita’I. Kesalahan orang lain dia dapat lihat tetapi kesalah sendiri dia tidak nampak. 15. Maloppo kabuttu. Orang yang malas. 16. Makkianak arung. Melahirkan anak yang bertuah. 17. Matareng parangkali na. Hal orang lain pun dia dapat tahu. 18. Mappada jukuk na kanuku. Orang yang sangat rapat. 19. Maponcok jokka aje na. Orang yang susah untuk berhijrah atau jalan jauh. 20. Mapitu-pitu. Orang yang ingin menguasai semua benda. 21. Pasampok siri. Orang yang dijadikan sebagai penutup malu. 22. Mabela tettek silorongi,makawek sipakaleha. Walaubagaimana pun mereka saling membantu. 23. Gemmek pada-pada melotong,ati dek na mapada. Rambut sama hitam hati lain-lain. 24. Mappada asu nagalai nemmpek. Orang yang betul-betul ditimpa kesusahan. 25. Mappada manuk-manuk dunrung mattajeng huleng madennek. Menunggu benda yang tidak mungkin ada. —ar—