Per Hipertermia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perencanaan Keperawatan Diagnosa (SDKI) hipertermia



Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x… jam, diharapkan Termoregulasi (L.14134) membaik, dengan kriteria hasil: 1. Menggigil menurun 2. Kulit merah menurun 3. Kejang menurun 4. Akrosianosis menurun 5. Konsumsi oksigen menurun 6. Piloereksi menurun 7. Vasokontriksi perifer menurun 8. Kutis memorata menurun 9. Pucat menurun 10. Takikardi menurun 11. Takipnea menurun 12. Bradikardi menurun 13. Dasar kuku sianolik menurun 14. Hipoksia menurun 15. Suhu tubuh membaik 16. Suhu kulit membaik 17. Kadar glukosa darah membaik 18. Ventilasi membaik 19. Tekanan darah membaik



Intervensi (SIKI)



Rasional



Manajemen Hipertermia ( I.15506) Tindakan Observasi 1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator) 2. Monitor suhu tubuh 3. Monitor kadar elektrolit 4. Monitor haluaran urine 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia Terapeutik 6. Sediakan lingkungan yang dingin 7. Longgarkan atau lepaskan pakaian 8. Basahi dan kipasi permukaan tubuh 9. Berikan cairan oral 10. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih) 11. Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila) 12. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin 13. Berikan oksigen, jika perlu Edukasi



Manajemen Hipertermia ( I.15506) Tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya hipertermia 2. Untuk mengetahui kenaikan ataupun menurun suhu tubuh 3. Untuk mengetahui kadar elektrolit 4. Untuk mengetahui volume urine yang keluar 5. Untuk mengetahui adanya komplikasi akibat hipertermia Terapeutik 6. Untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi pasien hipertermia 7. Untuk membantu proses penurunan suhu tubuh 8. Untuk menurunkan suhu tubuh 9. Agar kebutuhan cairan pasien tetap terjaga 10.Untuk menurunkan kehilangan panas melalui evaporasi 11.Agar suhu permukaan tubuh tetap hangat maupun dingin 12.Untuk menghindari terjadinya komplikasi 13.Untuk memenuhi kebutuhan oksigen Edukasi 14. Untuk menghindari



14. Anjurkan tirah komplikasi seperti baring pendarahan atau Kolaborasi perforasi 15. Kalaborasi Kolaborasi pernberian cairan 15. Untuk menghindari dan elektrolit kehilangan cairan intravena, jika perlu dan elektrolit yang berlebih Regulasi Temperatur ( I.14578) Tindakan Observasi 1. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5°C-37,5°C) 2. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu 3. Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi 4. Monitor warna dan suhu kulit 5. Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia Terapeutik 6. Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu 7. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat 8. Badong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas 9. Masukan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis. bahan polyethylene, polyurethane)



Regulasi Temperatur ( I.14578) Tindakan Observasi 1. Untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil 2. Untuk mengetahui terjadinya kenaikan suhu yang berlebih 3. Untuk mengetahui terjadinya penurunan perfusi jaringan 4. Untuk mengetahui suhu dan menghindari panas yang berkaitan dengan penyakit 5. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit Terapeutik 6. Untuk membantu memantau suhu tubuh 7. Untuk menjaga nutrisi dan cairan dalam tubuh 8. Untuk menghindari kehilangan panas pada bayi 9. Untuk menjaga suhu tubuh bayi 10. Agar suhu tubuh bayi tetap terjaga 11. Untuk



10. Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir 11. Tempatkan bayi baru lahir dibawah radiant warmer 12. Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas karena proses evaporasi 13. Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan 14. Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis. selimut, kain bedongan, stetoskop) 15. Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau area aliran pendingin ruangan atau kipas angina 16. Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk menaikan suhu tubuh, jika perlu 17. Gunakan kasur pendingin, water circulating blankets, ice pack atau gel pad dan intravascular cooling catheterization untuk menurunkan suhu



memberikan kehangatan pada bayi baru lahir 12. Untuk mengurangi kehilangan panas pada bayi 13. Untuk menjaga kelembaban inkubator 14. Agar saat kontak dengan bayi tidak membuat suhu tubuh bayi menurun 15. Agar suhu tubuh bayi tidak menurun karena suhu lingkungan yang dingin 16. Untuk menaikan suhu tubuh bayi 17. Untuk menurunkan suhu tubuh bayi 18. Agar pasien nyaman dan suhu tubuh tetap stabil Edukasi 19. Agar pasien dan keluarga dapat mencegah terjadinya heat exhaustion dan heat stroke 20. Agar pasien dan keluarga dapat mencegah dan menghindari penyebab hipertermi 21. Agar keluarga bayi dapat melakukan metode kanguru secara mandiri Kolaborasi



tubuh 22. Untuk 18. Sesuaikan suhu menghindari lingkungan dengan terjadinya demam kebutuhan pasien Edukasi 19. Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan heat stroke 20. Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin 21. Demonstrasikan teknik perawatan metode kanguru (PMK) untuk bayi BBLR Kolaborasi 22. Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu Edukasi Analgesia Terkontrol (I. 12364) Tindakan Observasi 1. Identifikasi kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap nyeri 2. Identifikasi tingkat nyeri dan dosis pemerian opioid 3. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menggunakan analgesia terkontrol



Edukasi Analgesia Terkontrol (I. 12364) Tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui kesiapan, kemampuan dan persepsi pasien 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan dan dosis pemberian opioid 3. Untuk mengetahui kemampuan pasien dan keluarga dalam menggunakan analgesia terkontrol



Terapeutik



Terapeutik



4. Persiapkan alat-alat 4. Untuk memulai PCA analgesia terkontrol 5. Jadwalkan waktu 5. Agar pasien dan yang tepat untuk keluarga siap untuk memberikan diberikan penjelasan penjelasan tentang tentang analgesia analgesia terkontrol terkontrol Edukasi 6. Jelaskan alasan, waktu dan cara pemberian analgesia terkontrol 7. Jelaskan efek samping dari pemberian opioid berlebihan 8. Jelaskan tindakan yang harus dilakukan saat mengalami penurunan kesadaran (mis. stop PCA, hubungi rumah sakit atau petugas kesehatan, tinggikan kepala 30 derajat) 9. Ajarkan cara mengidentifikasi keefektifan dari analgesia (mis. penurunan skala nyeri) 10. Informasikan untuk menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami kesulitan dalam mengatur dosis alat PCA 11. Demonstrasikan cara mengatur dosis analgesia terkontrol 12. Demonstrasikan cara mencatat dosis dan



Edukasi 6. Agar pasien dan keluarga memahami alasan, waktu dan cara pemberian analgesia terkontrol 7. Agar pasien dan keluraga dapat mecegah terjadinya efek samping tersebut 8. Agar pasien dan keluarga mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika mengalami penurunan kesadaran 9. Agar pasien dan keluarga dapat mengetahui keefektifan dari analgesia 10. Agar pasien dan keluarga tidak mengalami kesulitan dalam mengatur dosis alat PCA 11. Agar pasien dan keluarga mengetahui cara mengatur dosis analgesia terkontrol 12. Agar pasien dan keluarga mengetahui cara mencatat dosis dan efektifitas



efektifitas pengobatan



pengobatan