Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Pengangguran Di Tasikmalaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAN MAHASISWA DALAM MENURUNKAN TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA TASIKMALAYA oleh: Salsabilah Firdausiyah 181002009



Moch. Ilyas Maulana



181002072



Rani Purnamasari



181002024



Intan Dwi Lestari



181002081



Siti Aisyah



181002030



Sakha Hanun K.S.



181002108



Sofa Sri M.R.



181002044



Ahmad Saifullah M.



181002117



Nabila Khoirun N.



181002060



Imam Maulana A.



181002119



Yesi Listiani



181002069



Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun, sama dengan negara yang berkembang lainnya Indonesia juga mempunyai



berbagai



permasalahan



yang



menjadi



penghambat



untuk



kemajuannya. Masalah-masalah tersebut dapat dikaji dari daerah-daerah kecil yang ada di Indonesia salah satunya yaitu di Tasikmalaya. Tasikmalaya merupakan kota yang berada di Jawa Barat, kota ini sering djuluki kota santri. Namun tidak hanya itu, di Tasikmalaya juga terkenal dengan kerajinan tangannya dan juga terdapat beberapa tempat wisata, saat ini juga sudah mulai berkembang berbagai bisnis kuliner, bisnis hotel pun cukup berkembang ditandai dengan bertambahnya jumlah hotel yang berkembang. Namun di samping itu masih banyak masyarakat tasikmalaya yang masih tidak mempunyai pekerjaan atau biasa di sebut dengan pengangguran. Pengangguran bukanlah masalah baru, tingakat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran semakin serius. Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mencari pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan



kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pegangguran produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial-sosial lainnya1. Maka, dengan adanya permasalahan pengangguran tersebut, sebagai mahasiswa yang berperan sebagai pemimpin yang transformatif, solutif, dan humanis, ikut dalam menurunkan tingkat pengangguran khususnya di Kota Tasikmalaya, dengan memberikan beberapa solusi, yang bisa diimplementasikan di masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya, persentase pengangguran sejak tahun 2015 berada di angka 5.46%, ternyata mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu 6.89% sekitar 21.478 penduduk Kota Tasikmalaya yang tidak mempunyai pekerjaan. Sebanyak 15.394 orang merupakan pengangguran laki-laki, sedangkan jumlah pengangguran perempuan mencapai 6.084 jiwa. Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran pada Februari 2018 mencapai 6.87 juta orang atau menurun 140.000 dibandingkan periode sama 2017. Menurut Kepala BPS Suhariyanto tingkat pengangguran terbuka didaerah perkotaan dalam periode ini dicatat lebih tinggi dibandingkan perdesaan yaitu masing-masing sebesar 6,34% dan 3,72%. Dibandingkan setahun lalu tingkat penganguuran di perkotaan dan diperdesaan mengalami penurunan sebesar 0.16% dan 0.28%. Sementara itu berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pengangguran terbuka untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) tercatat paling tinggi yaitu sebsar 8,98% diikuti pendidikan diploma I/II/III sebesar 7,92%. Tenaga kerja dengan pendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan yang ditawarkan, yang terlihat dari pengangguran terbuka untuk kelulusan sekolah dasar (SD) hanya sebesar 2,67%. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka untuk kelulusan 1



http://pratiwi08.blogspot.com/2010/11/artikel-pengangguran.html diakses pada hari selasa tanggal 09 April 2019 pukul 11.00



SMP tercatat mencapai 5,18%, SMA 7,19% dan Universitas 6,31% dalam periode Februari 2018. 2 Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat, pertumbuhanlapangan kerja yang relatif lambat dan upah kerja minimum merupakan faktor penyebab terjadinya pengangguran yang relatif tinggi di Kota Tasikmalaya. Tabel 1. Tingkat pertumbuhanpenduduk di Kota Tasikmalayapadatahun 2017 Kecamatan



Laki-laki



Perempuan Jumlah



RasioJenisKelamin



010 Kawalu



44.765



43.490



88.255



102,93



020 Tamansari



33.264



32.592



65.856



102,06



030 Cibeureum



31.906



31.453



63.359



101,44



031 Purbaratu



19.830



19.494



39.324



101,72



040 Tawang



32.436



32.919



65.355



98,53



050 Cihideung



37.352



36.818



74.170



101,45



060 Mangkubumi



44.717



43.888



88.605



101,89



070 Indihiang



24.792



24.604



49.396



100,76



071 Bungursari



23.733



23.862



47.595



99,46



080 Cipedes



39.090



38.601



77.691



101,27



Kota Tasikmalaya



331.885



327.721



695.606



101,27



Sumber: Kota Tasikmalayadalamangka 2017 Upah Minimum Relatif (UMR) yang rendah di Kota Tasikmalaya membuat para pencari kerja lebih memilih untuk memcari pekerjaan keluar kota yang memberikan UMR lebih tinggi. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah pembuat surat kuning atau kartu AK-13. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Tasikmalaya menyebutkan bahwa dari Januari 2018 hingga Maret 2018 jumlah pembuat kartu AK-1 mengalami peningkatan hingga mencapai 1.225 orang. Pada bulan Desember 2017 terdata ada 7.653 orang, dan hingga saat ini sudah bertambah menjadi 8.878 orang. Berarti 2



https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/707782/bps-jumlahpengangguran-687-juta-orang#ampshare=https://www.antaranews.com/berita/707782/bpsjumlah-pengangguran-687-juta-orangdiakses pada hari jum’at tanggal 12 April 2019 pukul 13:00 3 https://www.radartasikmalaya.com/pengangguran-di-kota-tasik-masih-tinggi-kenapa/ diakses pada hari jum’at tanggal 12 April 2019 pukul 13:20



selama 2 bulan lebih jumlah pencari kerja yang mendaftarke DISNAKER bertambah sebanyak 1.225 orang. Hal ini menyebabkan para pencari kerja lebih memilih menunggu panggilan kerja dari luar kota dari pada bekerja dengan upah dibawah UMR. Dari faktor – faktor pengangguran yang kami temukan, kami sebagai mahasiswa



memberikan



beberapa



solusi



untuk



meminimalisir



tingkat



pengangguran di Kota Tasikmalaya diantaranya yaitu dengan mengubah mindset atau pola pikir masyarakat dari rasa malas dan gensi karena penyebab utama dari pengangguran yaitu malas dan gengsi. Lalu setelah mengubah mindset dan pola pikir masyarakat kami memberikan kesadaran kepada para pengangguran atas potensi yang dimilikinya karena pada zaman sekarang banyak sebagian orang atau masyarakat tidak menyadari adanya potensi dalam dirinya sehingga dalam memilih pekerjaan kebanyakan tidak sesuai dengan potensinya, dimana masyarakat memilih pekerjaan hanya dilihat dari penghasilannya. Solusi yang kita berikan yang selanjutnya adalah mengembangkan potensi yang mereka miliki melalui kelas kreatif yang berisi pendidikan dan pelatihan keterampilan, yang didalamnya memberikan kepercayaan diri kepada para peserta supaya para peserta menumbuhkan minat untuk mengikuti pelantihan-pelatihan yang kami berikan selanjutnya, kami membuka kelas kreatif dengan tujuan supaya masyarakat dapat mengasah potensi yang dimilikinya sehingga potensi yang dimiliki masyarakat dapat berkembang. Setelah itu, memberdayakan Home Industri yang sudah ada di wilayah Kota Tasikmalaya dengan cara kita bekerja sama dengan salah satu Home Industri di Tasik sehingga anggota yang mengikuti kelas kreatif akan kami salurkan ke Home Industri tersebut untuk mengikuti magang selama satu minggu yang mana dalam satu minggu tersebut dinilai kinerjanya. Kesimpulannya, di Tasikmalaya masih terdapat banyak pengangguran baik itu yang baru lulus sekolah menengah atas maupun yang sudah lulus dari instansi perguruan tinggi yang membutuhkan pengarahan dan pelatihan untuk bekal mereka mencari pekerjaan.