Perawatan Orthodontik Sesuai Dengan Klasifikasi Maloklusi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Manda
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perawatan Orthodontik Sesuai Dengan Klasifikasi Maloklusi Lama perawatan pada satu maloklusi tidaklah sama dengan lama perawatan pada maloklusi jenis yang lain. Ada banyak faktor yang mempengaruhi lama perawatan ortodontik, diantaranya: usia pasien, tipe maloklusi, ada atau tidaknya ekstraksi, penggunaan perangkat yang digunakan cekat atau lepasan, keparahan maloklusi awal, kooperatif pasien, dll. Beberapa hal tersebut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi lama perawatan ortodontik. Salah satu faktor yang mempengaruhi lama perawatan ortodontik adalah tipe maloklusi. Tipe maloklusi tersebut dapat diukur dengan beberapa Indeks Maloklusi yang ada, diantaranya yang paling populer dan keadaan maloklusi dapat dilihat secara langsung adalah menggunakan Klasifikasi Angle. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan hubungan anteroposterior lengkung gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah (hubungan gigi molar pertama). Fungsi dari klasifikasi ini adalah untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan.



Piranti Fungsional (Functional Appliance) Piranti fungsional digunakan untuk mengoreksi maloklusi dengan memanfaatkan, menghalangi atau memodifikasi kekuatan yang dihasilkan oleh otot orofasial, erupsi gigi dan pertumbuhkembangan dentomaksilofasial. Ada juga yang mengatakan bahwa piranti fungsional dapat berupa piranti lepasan atau cekat yang menggunakan kekuatan yang berasal dari regangan otot, fasia dan atau jaringan yang lain untuk mengubah relasi skelet dan gigi. Dengan menggunakan piranti fungsional, diharapkan terjadi perubahan lingkungan fungsional dalam suatu upaya untuk mempengaruhi dan mengubah relasi rahang secara permanen. Biasanya piranti fungsional tidak menggunakan pegas sehingga tidak dapat menggerakkan gigi secara individual.



Piranti ini hanya efektif pada anak yang sedang bertumbuh kembang terutama yang belum melewati pubertal growth spurt. Kekuatan otot yang digunakan tergantung pada desain piranti fungsional, tetapi utamanya kekuatan otot yang digunakan menempatkan mandibula ke bawah dan ke depan pada maloklusi Klas II atau ke bawah dan belakang pada maloklusi Klas III. Penempatan mandibula ke bawah dan belakang lebih sukar daripada ke bawah dan depan sehingga piranti ini lebih efektif bila digunakan pada maloklusi Klas II. Indikasi Piranti fungsional secara terbatas dapat digunakan pada maloklusi : -



Mandibula yang retrusi pada kelainan skeletal Klas II ringan disertai insisivus bawah



-



yang retroklinasi atau tegak. Tinggi muka yang normal atau sedikit berkurang. Mandibula yang protrusi pada kelainan skeletal Klas III ringan Tidak ada gigi yang crowded Maloklusi Klas II dengan insisivus bawah yang proklinasi merupakan kontraindikasi



pemakaian piranti fungsional. Pada maloklusi Klas II skeletal yang parah, piranti fungsional digunakan sebagai perawatan pendahuluan untuk mengubah relasi rahang pada saat masih ada pertumbuhan (phase one) kemudian digunakan piranti cekat untuk mengoreksi letak gigi dan kadang-kadang diperlukan ekstraksi gigi permanen (phase two).



Tipe Piranti Fungsional 1. Removable Tooth-Borne Appliance atau Passive Tooth-Borne Piranti ini bekerjanya hanya tergantung pada jaringan lunak yang menegang serta aktivitas otot sehingga menghasilkan efek untuk mengoreksi maloklusi. Termasuk dalam tipe ini adalah : a. Aktivator



Disebut juga piranti Andresen, desain aktivator yang asli terdiri atas blok akrilik yang menutupi lengkung geligi atas dan bawah serta palatal, blok ini longgar karena tidak mempunyai cengkeram. Aktivator dapat memajukan mandibula beberapa milimeter untuk mengoreksi maloklusi Klas II dan membuka gigitan kira-kira 3-4 mm. Piranti ini berpengaruh pada pertumbuhan rahang dan piranti yang pasif ini dapat menggerakkan gigi anterior secara tipping serta mengontrol erupsi gigi-gigi untuk mengubah dimensi vertikal. Piranti ini memberi kesempatan gigi posterior bawah tumbuh vertikal sedangkan gigi posterior atas ditahan oleh lempeng akrilik untuk mengurangi tumpang gigit. Komponen activator terdiri dari : - labial bow aktif diameter 0.7 mm yang digunakan untuk menarik gigi insisivus maksila ke arah palatal - klamer adam’s diameter 0,7 mm di gigi 16 dan 26 sebagai retensi



Piranti ini dipakai selama 14-16 jam sehari. Berbagai contoh aktivator seperti terlihat pada gambar (Gambar 2.5)



b. Bionator Bionator merupakan salah satu alat fungsional lepasan yang dikembangkan oleh Wilhelm Balters (1950-an). Bionator adalah sebuah alat orthodontic lepasan yang didesain untuk mengkoreksi fungsi dan perbedaan skeletal anteroposterior antara maksilla dan mandibula. Menurut Graber & Neuman (1984), terdapat dua konsep dasar Balters tentang bionator, yaitu : 1. Bionator, tidak setebal aktivator. Tidak ada bagian yang menutupi palatum anterior, dan tidak menutupi lidah sehingga pasien dapat bicara normal



walupun alat ada di dalam mulut. Bionator dipakai siang dan malam hari kecuali waktu makan, sehingga dapat digunakan selama beraktivitas. 2. Bagian yang penting dari konsep Balters adalah lidah. Keseimbangan antara lidah dan pipi, serta antara lidah dan bibir harus memberikan ruang yang cukup bagi lidah untuk berfungsi, sehingga lidah dapat menjaga keseimbangan alami lengkung gigi dan hubungan satu sama lain. Perawatan dengan bionator bertujuan untuk memperbaiki hubungan bibir dan gigigigi, membawa lidah berkontak dengan palatum, membawa gigi insisif ke dalam hubungan yang normal, memperbesar rongga mulut dan memperbaiki posisi lidah dengan mengubah posisi mandibula, serta memperbaiki hubungan rahang. (Graber,dkk.,1997). Selain itu juga, tujuan penggunaan bionator dapat digunakan untuk membentuk koordinasi otot yang baik dan menghilangkan potensi yang dapat merusak bentuk pembatasan pertumbuhan, sementara pembongkaran kondilus melalui posisi mandibula protusive. Gigi seri atas dan bawah biasanya berada dalam kontak selama pakai. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Bionator



Indikasi penggunaan bionator adalah pada penderita maloklusi kelas II dengan tinggi muka bagian bawah sangat pendek. Pada kasus dengan tinggi muka yang besar, bionator ini dapat juga digunakan untuk mencegah bertambahnya erupsi gigi posterior dengan menggunakan akrilik interoklusal. (Graber dan Neuman, 1984) Menurut Rakosi dkk (1993), maloklusi kelas II divisi 1 pada periode gigi bercampur merupakan indikasi yang tepat untuk menggunakan bionator dengan beberapa kondisi, yaitu lengkung gigi baik, tidak ada crowding, mandibula retruded, kelainan skeletal tidak terlalu parah dan gigi-gigi insisif atas tiping ke labial. Kontraindikasi penggunaan bionator Hubungan kelas II yang disebabkan maksila protruded, ada pola pertumbuhan vertikal dan insisif bawah tiping ke labial. Perawatan akan berhasil baik apabila ada deepbite yang disebabkan oleh infraoklusi gigi-gigi molar dan premolar, terutama karena posisi lidah ke lateral, sebaliknya tidak akan berhasil apabila deepbite disebabkan supraklusi gigi-gigi insisif. (Graber dan Neuman, 1984). Selain itu menurut Graber dan



Neuman kontraindikasi penggunaan bionator ialah pada kasusgigi berjejal. M aloklusi dengan gigi berjejal dan pergeseran midline makaposisi gigi yang de mikian merupakan kontraindikasi penggunaanbionator karena memerlukan p encabutan dan pergeseran gigi geligi.



Prinsip Kerja Bionator 1. Untuk maloklusi klass II - G i g i i n c i s i v u s m a k s i l a a ka n d i re t r a k s i , m a k a l a b i a l b o w h a r u s d a l a m keadaan aktif. Pada beberapa kasus dengan modifi kasi labial bow bawah dimana gigi insisivus mandibula akan diprotraksi, maka labial bow harus dalam keadaan pasif.



-



G i g i p o s t e r i o r m a k s i l a a ka n d i g e s e r ke d i s t a l d a n d i c e g a h a g a r t i d a k bergerak ke mesial yaitu dengan mengasah lempeng akrilik pesawat secara b e n a r , s e h i n g g a j a l u r e r u p s i g i g i p o s t e r i o r ke a r a h d i s t a l . Pe n g a s a h a n dilakukan pada daerah distal gigi, sedangkan pada bagian mesial tetapmenyentuh gigi. Sebaiknya gigi geligi mandibula jalur erupsinya ke arahmesial maka lempeng akrilik menyentuh bagian distal dan bebas di daerah mesial.



2. Untuk maloklusi klass III



Bagian akrilik dari alat Kelas III adalah sama dengan jenis standar. Sebuah platmandibula dan dua bagian rahang lateral yang membentang dari premolar pertama ke premolar pertama yang bergabung bersama-sama, membuka gigitan hanya cukup untuk



memungkinkan gigi seri atas untuk bergerak kearah labial dari gigi seri bawah. Pembukaan gigitan ini harus memberikan ruang kurang dari 2 mmantara tepi gigi seri rahang atas dan mandibular. Dengan ruang tertutup, menujulidah, dengan perpanjangan plat dari bagian rahang bawah dari kaninus ke kaninus.Tepi gigi seri atas melampaui batas atas akrilik sekitar 2mm. Dengan cara ini, gigi seri rahang atas diposisikan langsung di depan penghalang akrilik, agar tidakmengerahkan segala bentuk tekanan, dengan jarak sekitar 1mm dari ketebalanakrilik yang akan dihilangkan dari belakang gigi seri rahang bawah. Hambatan inimenghalangi setiap gerakan maju dari lidah menuju ruang depan. Tujuannya adalah untuk mengajarkan lidah agar mendapat rangsangan proprioseptif untuk tetap ditarik dan tepat di ruang fungsionalnya. Serta menghubungkan bagian anterior yang tidak tercakup langit-langit mulut, untuk merangsang komponen pertumbuhan ke sekitar di daerah depan.



3.Untuk maloklusi dengan open bite Open bite appliance diakui dalam sebagian besar kasus baik di lidah biasanya menyebabkan atau membuat infraocclusion pada gigi insisivus maksila dan mandibula, yang memungkinkan terjadinya over eruption di bagian bukal. Dalam kasus biasanya ditandai dengan adanya interocclusal sedikit atau tidak ada yang disebabkan karena fungsi lidah yang abnormal. Ini penting untuk mencegah lidah masuk ke aperture. Untuk tujuan penggunaan alat dalam kasus ini, maka bagian rahang atas dari akrilik anterior, yang berlawanan dengan jenis hanya menjelaskan dimana akrilik dibatasi untuk kontak dengan gigi bukal saja. Dimana bagian anterior tidak bersentuhan dengan gigi atau tulang alveolar, karena tidak boleh mengganggu perubahan pertumbuhan yang diharapkan. Sebagaimana dengan tampilan vestibular, diharapkan bahwa respon dari perawatan tidak hanya



akan meningkatkan oklusi pada gigi tetapi juga akan mengubah bagian alveolar yang berdekatan. Bagian akrilik di mandibula dan maksila bergabung dengan slight bite block. dengan open bite appliance, bite block oklusal kecil digunakan untuk stabilisasi dan memiliki lekukan pada gigi di permukaan. Tujuan dari lateral bite block adalah untuk mencegah gigi posterior erupsi, saat dimana gigi anterior yang ditujukan untuk erupsi dengan bebas. Ini harus membentuk kembali pembukaan interocclusal dan dimensi vertikal postural yang berhubungan dengan dimensi vertical oklusal. Block jangan terlalu tebal untuk mencegah lip seal.



Jenis-jenis Bionator Bionator tipe I (Open bite) untuk mengoreksi maloklusi klas II dengan deep bite dimana erupsi dari gigi posterior menjadi normal pada saat proses pertumbuhan rahang. Indikasinya : • koreksi maloklusi klas II • Pertumbuhan vertikal pada periode geligi bercampur



• Pelebaran rahang atas dan rahang bawah pada periode geligi bercampur • Membutuhkan pergerakan gigi yang sedikit



Bionator tipe II (Close bite), digunakan untuk mengoreksi maloklusi klas II dan mereduksi open bite. Bite blok pada gigi posterior gigi anterior dapat erupsi dengan bebas. indikasinya: • koreksi maloklusi klas II • reduksi open bite anterior • Pelebaran rahang atas dan rahang bawah pada periode geligi bercampur • Mengurangi pertumbuhan vertikal pada geligi bercampur



Bionator tipe III (Maintain bite) (bionator untuk mempertahankan gigitan) Untuk kasus yang berat disertai dengan gigitan dalam, kemungkinan bionator tipe II dapat berhasil dengan baik. Pada awalnya, perangkat ini dapat memajukan rahang



indikasinya: • koreksi maloklusi klas II • Pelebaran rahang atas dan rahang bawah pada periode geligi bercampur



2. Twin Blok Appliance Piranti ini terdiri atas piranti atas dan bawah yang pada saat pasien beroklusi membentuk satu kesatuan di bukal, seperti yang terlihat pada gambar (Gambar 2.7). Serta mempunyai lempengan yang berfungsi menempatkan mandibula ke depan pada saat menutup. Twin blok appliance cocok untuk pasien yang mempunyai tumpang gigit normal atau sedikit berkurang dan dimungkinkan dipakai selama 24 jam setiap hari bahkan waktu malam tetap bisa dipakai. Pengurangan jarak gigit dapat terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.



INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI Indikasi: • • •



koreksi maloklusi kelas II pengembangan vertikal, koreksi vertikal—untuk menutup open bite anterior ekspansi lengkung dan menambahkan panjang lengkung



Kontraindikasi: •



pada pasien dengan asimetris wajah







pada pasien dengan unilateral cross bite







gigi crowded







tipping labial dari gigi seri bawah







inklinasi gigi insisivus maksila tidak boleh terlalu verikal atau ke lingual







maksila tidak dalam posisi yang benar karena menyebabkan Twin block tidak stabil



Cara kerja Tahap 1 – Fase aktif Tahap ini mengoreksi relasi antero-posterior, yaitu dari maloklusi kelas 2 menjadi maloklusi kelas 1 dan mengoreksi dimensi vertikal dengan penggunaan bite blocks oklusal pada gigi posterior. Penggunaan bite blocks oklusal akan menambah dimensi vertikal dengan cara pengurangan sedikit demi sedikit bagian bite block posterior rahang atas sehingga gigi molar rahang bawah akan mengalami erupsi sebagai usaha mendapatkan oklusi dengan gigi antagonisnya.Fase aktif akan berakhir bila gigi molar rahang bawah berkontak dengan baik dengan gigi molar rahang atas dan didapatkan koreksi overjet, dan overbite. Tahapan perawatan akan dilanjutkan dengan fase pendukung.



Tahap 2 – Fase pendukung Tujuannya adalah untuk mempertahankan hubungan yang benar antara inklinasi gigi-gigi anterior rahang atas dan bawah, sampai hubungan oklusi segmen bukal tercapai. Pada fase ini, alat Twin block pada rahang bawah dilepas, sedangkan alat Twin block pada rahang atas diganti dengan alat lepasan Hawley dengan peninggi gigitan anterior.Fungsi peninggi gigitan anterior selain untuk mempertahankan posisi gigi anterior rahang bawah terhadap rahang atas, juga digunakan untuk mendapatkan oklusi tepat dari gigi-gigi premolar: yang belum terkoreksi pada fase aktif. Penggunaan busur labial sendiri untuk membantu menjaga gigi anterior rahang bawah tidak tumbuh ke arah labial. Perawatan fase pendukung akan berakhir bila semua gigi-gigi rahang bawah dapat berkontak dengan baik dengan gigi-gigi rahang atas.



Tahap 3 – Fase Retensi



Tahap retensi ini menggunakan alat yang sama dengan fase pendukung yaitu alat Hawley dengan peninggi gigitan anterior. Apabila hubungan antara gigi-gigi rahang bawah dan rahang atas sudah cukup adekuat, penggunaan alat dibatasi hanya digunakan pada malam hari saja.



Gambar 2.7 Twin Blok Appliance 3.



Removable Tissue-Borne Satu-satunya piranti fungsional tipe removable tissue-borne adalah functional corrector atau functional regulator ciptaan Rolf Frankel sehingga piranti ini dikenal sebagai piranti Frankel. Piranti ini terdiri atas akrilik dengan kerangka dari kawat, didesain untuk mengurangi gerakan gigi yang tidak diinginkan dan mengatur otot yang terletak dekat dengan gigi dan menempatkan rahang dalam letak yang dikehendaki. Sayap akrilik lingual menempatkan mandibula ke depan sedangkan bantalan akrilik di labial dan sayap akrilik yang lebar di bukal (buccal shield) menahan tekanan dari bibir dan pipi. Pemakaian piranti Frankel dimulai bertahap 2-3 jam tiap hari pada mingguminggu pertama, kemudian dipakai semalaman tiap hari sampai akhirnya selama 24 jam tiap hari kecuali pada saat makan.



-



-



Ada empat tipe piranti Frankel : FR I untuk mengoreksi maloklusi Klas I dan Klas II Divisi 1 FR 1 a : maloklusi Klas I dengan sedikit crowding, dan Klas 1 dengan deepbite FR 1 b : maloklusi Klas II Div 1 dengan overjet kurang dari 5mm FR 1 c : maloklusi Klas II Div 2 dengan overjet lebih dari 7mm FR II untuk mengoreksi maloklusi Klas II Divisi 1 dan 2 FR III untuk mengoreksi maloklusi Klas III FR IV untuk mengoreksi gigitan terbuka anterior



-



FR V untuk High Mandibular Plane and Maxillary excess



A.



B.



C.



D. Gambar 2. Jenis-jenis Fränkel appliance A) Fränkel tipe I (FR I); B) Fränkel tipe II (FR II); C) Fränkel tipe III (FR III); D) Fränkel tipe IV (FR IV) 5) Komponen terdiri dari:







Rahang Atas Palatal wire 6 / 6 in 0.9mm S.S wire. Canine wires 3 / 3 in 0.9mm S.S wire. Labial Bow 2 / 2 in 0.9mm S.S wire.







Rahang Bawah



Lip Pads and Joining wires in 0.9mm S.S wire. Hanger wires 5 / 5 in 0.9mm S.S wire. Lingual Pusher Springs 3 / 3 in 0.7mm S.S wire. Penggunaan: •



appliance 4 jam sehari ditambah dengan pemakaian di waktu tidur (2 jam sepulang sekolah dan 2 jam sebelum tidur, disarankan). Dengan peranti di dalam mulut, berlatih membaca dengan suara keras



sekurang-kurangnya 30 menit per hari untuk melatih



cara berbicara yang baik. •



Dengan peranti di dalam mulut, lakukan latihan bibir minimal 30 menit per hari (waktu yang paling baik untuk berlatih adalah ketika menonton televisi atau mengerjakan PR), dan lanjutkan melatih bibir setiap 30 menit sehari.







Minggu 4 – 6, gunakan appliance 6 jam sehari ditambah dengan pemakaian di waktu tidur, dan lanjutkan melatih bibir setiap 30 menit sehari.







Minggu 6, gunakan appliance sepanjang hari, di sekolah, di rumah, maupun di waktu tidur. (Lepaskan hanya ketika makan dan ketika berolahraga). Lanjutkan melatih bibir setiap 30 menit sehari. Prinsip dasar kerja pesawat ini adalah rahang dan prosesus dento-alveolar kemungkinan akan mengalami deposisi tulang dan resorpsi selama periode pertumbuhan. Selain itu, jumlah dan arah deposisi tulang tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan tekanan rahang dan prosesus alveolar karena postur dan aktivitas lidah, bibir, dan pipi. Oleh karena itu, korektor berfungsi untuk memodifikasi posisi jaringan lunak dan aktivitasnya



sehingga mempengaruhi jumlah dan arah deposisi tulang yang terjadi pada kompleks dento-alveolar.Pesawat Frankel bisa mengaplikasikan tekanan pada gigi-geligi dan otototot mastikasi. Pesawat ini bekerja dalam tiga cara berlainan, yaitu: •



Posisi postural ke depan mendorong terjadinya pertumbuhan pada kondilus mandibula dan sendi temoporomandibular.







Bantalan vestibular, dengan aksinya yaitu mencegah tekanan otot yang merugikan pada gigi-geligi, akan mendorong terjadinya pertumbuhan dari tulang basal rahang, jadi memungkinkan lengkung gigi membesar dan mengurangi susunan gigi yang berjejal.







Bantalan vestibular labial, dengan mengubah posisi otot dan aksinya, bisa mendorong terjadinya pertumbuhan bibir.



4. Fixed Tooth-Borne Appliance Tipe ketiga adalah fixed tooth-borne appliance yang mempunyai pengertian bahwa piranti ini melekat pada gigi. Sebagai contoh adalah Herbst Appliance dan Jasper jumper. Herbst appliance pada awalnya merupakan piranti lepasan kemudian pada perkembangannya menjadi piranti cekat yang terdiri atas splint yang disemen ke lengkung gigi atas dan bawah, biasanya molar pertama atas dan premolar pertama bawah, dihubungkan oleh lengan telescopic pin and tube yang menentukan seberapa banyak mandibula dimajukan. Beberapa contoh herbst appliance seperti yang terlihat pada gambar (Gambar 2.9). Oleh karena merupakan piranti cekat, maka herbst appliance



dipakai terus-menerus sehingga keberhasilan untuk mengoreksi maloklusi lebih tinggi. Kekurangan piranti ini ialah dapat menyebabkan insisivus bawah terdorong ke labial. Herbst appliance yang baru tidak mengganggu pergerakan rahang bawah ke lateral dan dibuat dari bahan yang lebih kuat sehingga tidak mudah patah.



Gambar 2.9 Herbst Appliance



Jasper jumper adalah juga fixed tooth-borne appliance, menggunakan prinsip yang hampir sama dengan piranti herbst appliance, tetapi lengan metal diganti dengan pegas yang kuat yang terbungkus plastik yang lentur kemudian dilekatkan secara langsung dengan busur pada piranti cekat. Seperti yang terlihat pada gambar (Gambar 2.10).



Gambar 2.10 Jasper Jumper



Daftar Pustaka



• • •











T.M. Graber, Bedrich Neumann. 1984. Removable Orthodontic Appliances. Philadelphia : W.B Saunders Company. Uhde Michael, Dr. D.M.D., M.S. 2012. Orthodontic Appliance or Dentofacial Orthopedics. Harrison. Bishara. Textbook of Orthodontics. Bishara, S.E., 2001. Text Book of Orthodontics. Philadelphia.W.B.Saunders Company. Reiss David H., D.M.D. 2011. Frankel Instruction. American Association of



Orthodontics. Proffit, W.R. et al. 2007. Contemporary Orthodontic. 4rd ed. Mosby. St. Louis Philadelphia.