Percobaan 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN S OLID PERCOBAAN 2 PENGARUH KANDUNGAN LEMBAB (Moisture Content) GRANUL TERHADAP KECEPATAN ALIR



Disusun Oleh: Farmasi V C/2018 Kelompok VII



Aulia Rahmah Triastanti



11194761920289



Huswatun Hasanah



11194761920302



Nur Azizah



11194761920317



Ramlah Yunitha Elza Adelina



11194761920321 11194761920334



PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2021



DAFTAR ISI 2 3 3 3 5 5 5 6 7 7 9 11 12 13



i



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sifat alir granul memegang peranan penting dalam pembuatan tablet. Apabila granul mudah mengalir, tablet yang dihasilkan mempunyai keseragaman bobot yang baik. Factor-faktor yang menentukan sifat alir serbuk/granul adalah kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab (Lachman dkk., 1986). Salah satu metode pembuatan yaitu metode granulasi basah dengan metode pengeringan yang digunakan adalah menggunakan pemanasan (oven). Proses pemanasan diperlukan untuk mengeringkan massa granul yang masih basah karena adanya penambahan larutan bahan pengikat sehingga diperoleh granul kering yang dapat dicetak menjadi tablet. Sifat fisis tablet salah satunya dipengaruhi oleh kadar air setelah proses pemanasan granul karena proses pemanasan akan mempengaruhi kadar air dalam granul dan pada akhirnya akan mempengaruhi sifat fisis tabletyang dihasilkan. Banyaknya air yang hilang selama proses pengeringan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah suhu pengeringan. Suhu pengeringan yang berbeda-beda bias menyebabkan perbedaan kadar air yang terkandung di dalam granul. Adanya proses pengeringan dengan suhu yang optimal bertujuan untuk menghasilkan tablet dengan sifat fisis yang baik dan kadar air yang memenuhi syarat. Pengeringan merupakan hilangnya air atau hilangnya pelarut organik. Sebagai bahan pengering dapat udara, yang mampu menyerap lembab sampai terca[ai kondisi jenuhnya. Lembab dapat terserap bersama uap air yang terdapat di udara dapat tercapai dengan adanya sirkulasi udara. Sirkulasi udara yang baik dan menyebarnya panas yang diberikan memungkinkan tercapainya tingkat pengeringan yang tinggi (Voight, 1984). Pada metode granulasi basah, granul dibentuk dengan cara mengikat serbuk dengan suatu pengikat. Teknik ini membutuhkan larutan suspense atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke dalam campuran serbuk hingga terbentuk massa seperti pasta. Penambahan bahan



1



2



pengikat, bila jumlahnya hanya sedikit dapat ditambahkan bersama dengan serbuk kering. Bila jumlahnya banyak biasanya dilarutkan dalam cairan. Sudut diam adalah sudut yang dibentuk oleh tumpukan serbuk terhadap bidang datar setelah serbuk tersebut mengalir secara bebas melalui suatu celah sempit. Alat yang biasa digunakan adalah corong. Semakin kecil sudut diam maka semakin mudah serbuk tersebut mengalir. Selain sudut diam, waktu alir dapat digunakan untuk menentukan sifat alir serbuk atau granul. Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu tertentu. Semakin baik sifat alirnya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan sejumlah berat tertentu serbuk atau granul (Lachman dkk., 1986).



2. Tujuan Praktikum Tujuan percobaan ini untuk mengetahui pengaruh kandungan lembab yang terdapat dalam granula terhadap waktu alirnya.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori 2. Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granulat (Voigt, 1995: 161).



3. Semakin lembab udara maka semakin lama kering sedangkan semakin kering udara maka semakin cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan menahan uap air setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban masing-masing. Kelembapan pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan kehilangan air ( pindah ) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari atmosfir ( Supriyono, 2003 ). 4. Kecepatan alir granul adalah kemampuan granul untuk memasuki matrik tablet secara merata berdasarkan gaya gravitasi. Teknik pengukuran kecepatan alir antara lain menggunakan metode corong. Caranya dengan meletakkan granul dalam corong alat uji kecepatan alir yang bagian bawahnya ditutup. Granul yang keluar dari dari alat tersebut dihitung kecepatan alirannya dengan menggunakan stopwatch dari mulai dibukanya tutup bagian bawah hingga semua massa granul mengalir keluar dari alat uji (Rowe R.C. et al, 2009) 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir granul adalah bentuk dan ukuran partikel granul, distribusi ukuran partikel, kekasaran atau tekstur permukaan, penurunan energi permukaan dan luas permukaan. Ukuran partikel granul akan menggumpal dan menghambat kecepatan alirnya (Aulton M.E., 2002). 2. Deskripsi Bahan Praktikum 1) Saccharum Lactis Nama resmi Sinonim Pemerian



: Laktosa : Laktosa, saccharum lactis : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis, higroskopik



2



Kelarutan



: Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut



Kegunaan



dalam kloroform dan dalam eter : Sebagai bahan pengisi



2) Amilum Pro Tablet Nama Pemerian



: Amilum pro tablet : Tidak berbau dan berasa, serbuk berwarna putih berupa Granul granul kecil berbentuk sferik atau oval dengan ukuran dan bentuk yang berbeda untuk setiap varietas



Kelarutan Kegunaan



tanaman : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol : Bahan pengisi, bahan pengikat dan bahan penghancur untuk formulasi sediaan tablet



3) Gelatin (10%) Nama resmi Pemerian



: Gelatinum : Lembaran, kepingan, serbuk atau butiran: tidak berwarna



Kelarutan



atau kekuningan pucat, baud an rasa lemah. : Jika direndam dalam air mengembang dan menjadi lunak, larut dalam air panas, praktis tidak larut dalam



Kegunaan



etanol 95% : Zat tambahan, bahan pengikat



BAB III METODE PRAKTIKUM 1. Alat dan Bahan A. Alat 1)



Corong pengukur sifat alir



B. Bahan 1) Buat granul sebanyak 500 gram, seperti percobaan 1 2. Formulasi R/ Aquadest 100 ml Saccharum lactis 100 gram Amilum 100 gram Gelatin 10 gram



3



3.



Prosedur Kerja Timbang 20 gr granul basah, kemudian tuangkan secara perlahan ke dalam corong pengukur yang bagian bawahnya tertutup.



Tuang granul melalui tepi corong, buka penutup corong secara hati-hati. Catat berapa lama waktu alir



Kerjakan dengan cara yang sama sepeti tahap pertama, untuk granul yang telah dikeringkan selama 15, 30, 60, 90 menit.



5



6



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengamatan Hasil praktikum pengaruh kandungan lembab (moisture content) granul terhadap kecepatan alir yaitu dengan mengamati dan menghitung waktu alir dan mengukur kandungan lembab granul. Berikut adalah hasil dari percobaan tersebut. Table 1 Hasil percobaan Pengeringan Berat granul pada menit



(gr)



Waktu Alir



Kecepatan



MC



(detik)



Alir 13,0%



ke0



15 gr



2 detik



(gr/detik) 7,5 gr/detik



15



15 gr



2 detik



7,5 gr/detik



13,0%



30



15 gr



1 detik



15 gr/detik



12,9%



60



15 gr



1 detik



15 gr/detik



13,0%



90



15 gr



1 detik



15 gr/detik



13,0%



2. Hasil perhitungan Table 2 Hasil perhitungan waktu alir Kecepatan alir



Perhitungan kecepatan alir (gr/detik)



pada menit ke0 15 30 60 90



Berat granul(gr ) 15 gr = =¿ 7,5 gr/detik Waktu alir ( detik) 2 detik Berat granul(gr ) 15 gr = =¿ 7,5 gr/detik Waktu alir ( detik) 2 detik Berat granul(gr ) 15 gr = =¿ 15 gr/detik Waktu alir ( detik) 1 detik Berat granul (gr ) 15 gr = =¿ 15 gr/detik Waktu alir ( detik) 1 detik Berat granul(gr ) 15 gr = =¿ 15 gr/detik Waktu alir ( detik) 1 detik



6



3. Kurva hubungan MC granul dengan kecepatan alirnya



Chart Title 13.02 1313



13



13



13



15



15



12.98 12.96 12.94 12.92 12.9



12.9



12.88 12.86 12.84 7.5



7.5



15



Gambar 1. Kurva hubungan MC granul dengan kecepatan alirnya



4. Pembahasan Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan lembab yang terdapat dalam granula terhadap waktu alirnya. Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granulat (Voigt, 1995: 161).



Pada percobaan ini suhu pengeringan 60°C. Percobaan kali ini menggunakan metode granulasi basah (Wet granulation), yang terlebih dahulu dilakukan pencampuran bahan yaitu saccharum lactis dan amilum dengan berat masing-masing 100 gram , dan zat pengikatnya yaitu gelatin 10 %. Digunakan gelatin sebanyak 100 ml. Penambahan gelatin sedikit demi sedikit, karena penambahan yang banyak akan membuat massa granul terlalu basah. Hasil pencampuran bahan dikepal-kepal sampai tidak pecah ketika digelindingkan kemudian diayak dengan ayakan no. 12, granul hasil ayakan di bagi pada 5 cawan petri yang sudah ditimbang terlebih dahulu. Proses pengeringan dilakukan pada suhu 60°C dalam rentang waktu yang berbeda yaitu 0 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit dan 90 menit. Hal ini



6



dimaksudkan agar perpindahan massa dan perpindahan panas yang terjadi atau berlangsung dapat diamati perbedaannya. Setelah itu timbang 15 gram granul untuk setiap masing-masing cawan petri , tuangkan secara perlahan-lahan ke dalam corong pengukur yang bagian bawahnya tertutup. Penuangan harus melewati tepi corong. Kemudian buka penutup corong secara hati-hati, biarkan granul mengalir keluar. Catat dengan stopwatch berapa lama waktu yang diperlukan agar semua granul keluar lewat mulut corong. Syarat kandungan lembab dari granul adalah tidak boleh lebih dari 5% (Voigt, 1984). Semakin granul itu kering maka nilai MC atau kandungan lembab granul tersebut kecil. Semakin lama pengeringan maka kandungan air yang terkandung dalam granul semakin sedikit dan harga MC yang didapatkan semakin kecil (Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 685 – 690). Hasil yang kami dapatkan dalam percobaan ini didapatkan nilai kecepatan alir berturut-turut yaitu 7,5 gr/detik (0 menit), 7,5 gr/detik (15 menit), 15 gr/detik (30 menit), 15 gr/detik (60 menit), 15 gr/detik (90 menit). Untuk nilai MC yang didapatkan yaitu 13,0% (0 menit), 13,0% (15 menit), 12,9% (30 menit), 13,0% (60 menit), 13,0% (90 menit). Nilai kecepatan alir dari masingmasing granul dapat dikategori dengan Sifat Aliran Sangat Baik (>10gr/det) dan Sifat Aliran Baik (4-10 gr/det). Sedangkan nilai MC yang didapat melebihi dari syarat kandungan lembab yaitu 5%, hal tersebut kemungkinan dikarenakan granul yang digunakan adalah granul yang sudah dibuat dan dipanaskan pada percobaan beberapa minggu sebelumnya sehingga memungkinkan kadar lembab dalam granul sudah berubah.



6



BAB V KESIMPULAN Pada hasil praktikum dalam percobaan ini didapatkan nilai kecepatan alir berturut-turut yaitu 7,5 gr/detik (0 menit), 7,5 gr/detik (15 menit), 15 gr/detik (30 menit), 15 gr/detik (60 menit), 15 gr/detik (90 menit). Untuk nilai MC yang didapatkan yaitu 13,0% (0 menit), 13,0% (15 menit), 12,9% (30 menit), 13,0% (60 menit), 13,0% (90 menit) Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan saat praktikum belum sesuai dengan teori, dimana seharusnya semakin tinggi kadar lembab maka semakin buruk kecepatan alirnya. Faktor kemungkinan terjadinya ketidaksesuain tersebut dikarenakan kemungkinan dikarenakan granul yang digunakan adalah granul yang sudah dibuat dan dipanaskan pada percobaan beberapa minggu sebelumnya sehingga memungkinkan kadar lembab dalam granul sudah berubah.



DAFTAR PUSTAKA Murtini, Gloria dan Elisa, Yetri. 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kemenkes RI. Siregar Charles, J.P. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2010. Noval, dkk. 2019. Modul Praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Solida. UNISM.



11



JAWABAN PERTANYAAN 1. Apa peran sifat alir granul pada pembuatan tablet ? Jawab: Fluiditas atau sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul, sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu waktu tertentu. 2. jelaskan faktor-faktor yang menentukan sifat alir suatu granul ! Jawab: ukuran partikel, kandungan lembab, kejepatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab.



12



13