Perkerasan Jalan Telford [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKERASAN JALAN TELFORD May 14, 2015 by avproject Sejarah Di Indonesia, khususnya di permukiman masyarakat mengenalnya sebagai jalan onderlaagh.



Diciptakan oleh Thomas Telford yang berasal dari Inggris. Prinsip yang diciptakan adalah “desakdesakan” dengan menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri, bagian tumpul berada di bawah dan bagian runcing di atas, serta dipasang dengan menyusun batu secara bertahap dan menggunakan tangan. Jalan Telford biasanya menjadi dasar dari lapis perkerasan aspal, dan biasanya banyak digunakan di daerah permukiman masyarakat. Dengan sudah terpasangnya jalan telford maka biasanya jalan dapat diperkeras dengan lapis penetrasi aspal, seperti lapen atau latasir dan yang sejenisnya. Standar Jalan Telford 1. Lebar perkerasan jalan standarnya adalah 3 Meter, dan minimal 2,5 M. 2. Kemiringan punggung jalan adalah 3-4 %. 3. Lebar bahu jalan standar 1 M, dan minimal 0,5 M. 4. Kemiringan bahu jalan 5-6%. 5. Lebar drainase (siring) minimal 0,5 M dan kedalamannya minimal 0,5 M. Perhitungan Kebutuhan Bahan, Tenaga, dan Alat Sebelum kita melakukan Perhitungan, sebaiknya haruslah telah dilaksanakan Survei Teknik dengan data yang akurat sehingga ketika hasil perhitungan diaplikasikan ke pelaksanaan tidak mengalami kesalahan yang dapat membuat kerugian material atau tenaga bagi tim pelaksana.



Proses Perhitungan Kebutuhan Bahan, Tenaga, dan Alat untuk Perkerasan Jalan Telford ini banyak dilakukan dengan berbagai Metode, seperti menurut Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dapat menggunakan Analisa K-516, dan seperti Program PNPM Mandiri Perdesaan menggunakan Analisa yang sudah dilakukan penelitian terhadap Analisa sebelumnya dan disesuaikan mendekati dengan kebutuhan sebenarnya. Pada tulisan ini, saya akan menjabarkan Perhitungan Jalan Telford menggunakan Analisa Program PNPM Mandiri Perdesaan yang sudah teruji sejak tahun 2007 hingga 2014. Misalkan kita mempunyai Data Teknis Lapangan berdasarkan hasil survei Teknik sebagai berikut : 1. Panjang Jalan (P) = 100 M 2. Lebar Perkerasan (L) = 2,5 M 3. Lebar Bahu Jalan (Lbh) = 0,5 M 4. Sehingga Lebar Jalan (Lj) = 3,5 M Lalu kita tentukan ukuran batu Telford yang akan digunakan dalam pelaksanaan, 1. Batu Tepi (Bt) = 15/20 cm, dimana 15 cm (0,15 M) dimaksudkan sebagai lebar batu tepi, dan 20 cm (0,20 M) dimaksudkan sebagai tebal batu tepi. Ukuran sengaja saya konversi menjadi satuan meter supaya perhitungan menjadi lebih mudah. 2. Batu Pokok (Bp) = 10/15 cm, dimana 10 cm (0,10 M) dimaksudkan sebagai lebar batu pokok, dan 15 cm (0,15 M) dimaksudkan sebagai tebal batu pokok. Dan kita tentukan juga lapis bawah Jalan Telford dan Lapis Penutup Atas Jalan Telford. 1. Lapis Bawah, saya mencontohkan menggunakan pasir kali dengan tebal 2 cm (0,02 M). 2, Lapis Penutup Atas, saya mencontohkan menggunakan sirtu (pasir berbatu) dengan tebal 5 cm (0,04 M). Jangan lupa kawan, bahwa dalam perhitungan sebuah konstruksi harus disertakan Faktor Kehilangan yang biasanya disebut dengan Faktor Loss. Faktor Loss untuk batu belah biasanya 1,2-1,3 dan Faktor Loss untuk jenis pasir biasanya 1,34. A. Perhitungan Bahan 1. Batu Belah a. Batu Tepi 15/20 cm Volume = Panjang x Lebar Batu Tepi x Tebal Batu Tepi x 2 x Faktor Loss Batu = 100 x 0,15 x 0,20 x 2 x 1,3 = 7,80 M3 b. Batu Pokok 10/15 cm Volume = Panjang x (Lebar – (2 x LBt)) x Tebal Batu Pokok x Faktor Loss Batu



= 100 x (2,5 – (2×0,15)) x 0,15 x 1,3 = 42,90 M3 c. Sehingga Total Batu Belah yang dibutuhkan adalah Batu Tepi + Batu Pokok = 7,80 + 42,90 = 50,70 M3. 2. Pasir Urug Volume = Panjang x Lebar x Tebal Pasir Urug x Faktor Loss Pasir = 100 x 2,5 x 0,02 x 1,34 = 6,70 M3 3. Sirtu (Pasir Berbatu) Volume = Panjang x Lebar x Tebal Sirtu x Faktor Loss Pasir = 100 x 2,5 x 0,04 x 1,34 = 13,40 M3 B. Perhitungan Tenaga Untuk menghitung kebutuhan tenaga ini, yang dihitung hanyalah Kepala Kelompok dan Pekerja saja, dikarenakan biasanya pelaksanaan jalan telford menggunakan sistem borongan. Dan, koefisien tenaga nya pun sudah berdasarkan penelitian dimana kemampuan untuk melaksanakan item pekerjaan per satuan volume dibutuhkan berapa tenaga kerja. HOK adalah Hari Orang Kerja, dimana disini dimaksudkan adalah jumlah Hari Orang saat bekerja atau terkadang disebut juga OH (Orang Hari). Dalam perhitungan ini untuk 1 HOK mempunyai masa kerja 6 jam/hari sesuai dengan SNI. Baiklah kita mulai perhitungan kebutuhan tenaga kerjanya. 1. Pembentukan Badan Jalan Kebutuhan = (Panjang x Lebar Jalan) / koefisien HOK = (100 x 3,5) / 10 HOK = 35 HOK 2. Galian Siring Kebutuhan = (Volume siring)/Koefisien HOK = (Panjang x ((lebar atas + lebar bawah) = (100 x ((0,5+0,3) x 0,5 x 0,5) / 1 HOK = 20 HOK 3. Urugan Bahu Jalan



x 0,5 x tinggi saluran) / 1 HOK



Kebutuhan = (Panjang x Luas Bahu) / Koef. HOK = (100 x (0,5 x 0,15 x 2)) / 0,75 HOK = 20 HOK 4. Pemecahan Batu Belah Pemecahan batu ini biasanya dilakukan oleh tukang pecah batu, dimana 1 HOK diperkirakan mampu memecah 3,5 M3 Batu Belah. Kebutuhan = (Volume Batu Belah) / Koefisien HOK = 50,70 / 3,5.HOK = 15 HOK 5. Penghamparan Pasir Urug Untuk melaksanakan penghamparan pasir urug ini diperkirakan dibutuhkan tenaga kerja 1 HOK mampu menghampar pasir sebesar 6 M2 dari badan perkerasan. Kebutuhan = Volume Pasir Urug / koefisien HOK = 6,70 / 6 HOK = 1 HOK 6. Penyusunan Batu Belah Dalam penyusunan Batu, untuk 1 HOK diperkirakan mampu untuk menyusun sebesar 8 M2 dari badan perkerasan. Kebutuhan = (Panjang x Lebar) / Koefisien HOK = (100 x 2,5) / 8 HOK = 31 HOK 7. Penghamparan Sirtu Menghampar sirtu sebagai penutup atas Jalan Telford diperkirakan 1 HOK mampu menghampar 6 M3 sirtu. Kebutuhan = Volume Sirtu / Koefisien HOK = 13,4 M3 / 6 HOK = 2 HOK 8. Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja a. Tukang Pecah Batu = 15 HOK



b. Tenaga kerja = Kebutuhan (Pembentukan Badan Jalan + Galian Siring + Urugan Bahu Jalan + Penghamparan Pasir Urug + Penyusunan Batu + Penghamparan Sirtu) = 35 + 20 + 20 + 1 + 31 + 2 = 109 HOK. Nah, untuk mendapatkan berapa jumlah dari Kepala Kelompok dan Pekerjanya, maka kita memakai asumsi 1 Kepala Kelompok membawahi 15 orang Pekerja, sehingga didapatkan : Kepala Kelompok = 1/15 x Kebutuhan Tenaga = 1/15 x 109 HOK = 7 HOK Pekerja = Kebutuhan Tenaga – Kepala Kelompok = 109 – 7 = 102 HOK. C. Perhitungan Alat Berat Untuk memadatkan Jalan Telford yang sudah disusun batu belahnya digunakan alat berat yang dikenal dengan nama Wales, biasanya digunakan dengan tenaga 8-10 Ton, sehingga kekuatan jalan dapat menampung berat kendaraan maksimal 10 ton per lintasan. Dalam perhitungan kebutuhan Alat berat, Wales mempunyai kapasitas kerja 300 M per hari nya. Sehingga untuk Panjang Jalan 100 Meter dibutuhkan waktu kerja wales 100 / 300 = 0,33 Hari Kerja. Namun disini kita menggunakan 1 Hari Kerja adalah 6 jam, sehingga waktu sewa wales yang dibutuhkan adalah 0,33 hari x 6 jam/hari = 2 jam kerja. Nah kawan-kawan, hingga sampai disini kita telah menghitung Jumlah Kebutuhan Bahan, Tenaga dan Alat, untuk alat-alat kecil seperti : Palu Godam, Cangkul, Sekop, Tali Tambang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan (jumlah tenaga kerjal. Coba kita simpulkan, untuk membuat 100 Meter Jalan Telford dengan Lebar Perkerasan 2,5 Meter maka dibutuhkan : 1. Batu Belah = 50,7 M3 2. Pasir Urug = 6,70 M3 3. Sirtu = 13,4 M3 4. Tukang Pecah Batu = 14 HOK 5. Kepala Kelompok = 7 HOK 6. Pekerja = 102 HOK 7. Sewa Wales 8-10 Ton = 2 jam 8. Peralatan kecil (sesuai kebutuhan) Nah, kawan-kawan silahkan mencoba menghitung dengan dimensi yang lain. Semoga Artikel ini dapat bermanfaat dan di kesempatan lain akan saya publikasikan Perhitungan menggunakan Analisa K-516. Terimakasih. Wassalam