Tpauj - Perkerasan Jalan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK PRASARANA ANGKUTAN UMUM JALAN Perkerasan Jalan



MASALAH UTAMA KESELAMATAN JALAN NASIONAL  Ruas arteri dapat diakses langsung dari jalan        



lingkungan/lokal Ruas jalan masih banyak yang tanpa marka dan rambu Bangunan permanen terlalu dekat di sisi jalan Simpang sebidang dengan titik konflik terlalu banyak & terbuka Beda elevasi yang tinggi antara badan jalan dengan bahu jalan Penimbunan material secara serampangan Zona pekerjaan jalan dengan fasilitas pengamanan yang tidak memadai Alinyemen jalan masih banyak yang sub-standar SUMBER: Bina Marga, 2012 Pemanfaatan bagian-bagian jalan banyak yang ilegal



PENGERTIAN PERKERASAN JALAN



Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman.



KONSEP DASAR PERKERASAN JALAN 1. Mempunyai tebal total yang cukup. 2. Mampu mencegah masuknya air, baik dari luar maupun dari dalam. 3. Mempunyai permukaan yang rata, tidak licin, awet terhadap distorsi oleh lalu lintas dan cuaca.



KONSEP DASAR DESAIN LAPIS PERKERASAN JALAN 1. Memperbaiki / meningkatkan harga CBR dari subbase ataupun base course, dengan bahan yang lebih baik. 2. Meng-improve (memperbaiki mutu) lapis tanah dasar dengan cara :  Stabilisasi kimia  Stabilisasi mekanis  Menimbun tanah dasar asli dengan bahan tanah timbunan yang lebih baik (CBR yang lebih tinggi). 3. Mempertebal lapisan subbase maupun base course. 4. Dengan cara-cara modern, antara lain dengan menambah lapisan penguat tipis antara tanah dasar (subgrade) dan lapisan pondasi (base/subbase) dengan menggunakan bahanbahan geosintetik (geotextile, geogrid, dll.)



CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) CBR ialah suatu jenis test untuk mengukur daya dukung / kekuatan geser tanah atau bahan pondasi jalan. SEJARAH SINGKAT Mula-mula dikembangkan oleh California Division of Highways sekitar tahun 1930-an. Kemudian dianut oleh banyak badan-badan perencana jalan, diantaranya US Corps of Engineers, AASHTO, dll. APA NILAI CBR ITU ? Contoh tanah (di laboratorium atau di lapangan) di-test dengan menekan sebuah piston kepermukaan tanah tersebut. Gaya yang diperlukan untuk menekan piston tersebut sedalam 0,1 inches ( atau juga 0,2 inches) dicatat. Misal : A lbs untuk penetrasi 0,1 inches B lbs untuk penetrasi 0 2 inches



JENIS-JENIS PERKERASAN JALAN 1. PERKERASAN LENTUR (Flexible Pavement) a. Perkerasan JAPAT/AWCAS b. Perkerasan Tellford c. Perkerasan Macadam (Makadam) d. Perkerasan Beton Aspal e. Perkerasan Paving Block 2. PERKERASAN KAKU (Rigid Pavement) Perkerasan Beton/Semen 3. PERKERASAN KOMPOSIT Perkerasan beton semen dan permukaan aspal



PERBANDINGAN PERKERASAN BETON ASPAL & BETON SEMEN PERKERASAN BETON ASPAL (Hotmix)



PERKERASAN BETON SEMEN (rigid pavement)



 Bila dibebani melentur ; beban hilang, lenturan kembali.  Fungsi perkerasan terutama sebagai penyebar tegangan dari roda kendaraan langsung ke tanah dasar.  Biaya perkerasan relatif lebih murah.  Pemeliharaan harus teratur dan kontinyu berkala ; biaya pemeliharaan relatif lebih mahal.  Bahan aspal dan material lapis pondasi akan mudah rusak bila jalan tergenang air (banjir) rusak bila jalan tergenang air (banjir).  Lapisan perkerasan dapat menerima perbedaan penurunan (differential settlement) yang agak besar dari tanah dasar tanah dasar.



 Bila dibebani, praktis tidak melentur (lenturan kecil)  Fungsi perkerasan terutama untuk mendukung sebagian besar beban roda kendaraan.  Biaya perkerasan relatif mahal.  Pemeliharaan minimal dan biaya pemeliharaan relatif murah.  Bahan beton perkerasan tidak begitu terpengaruh oleh adanya genangan air (banjir).  Lapisan perkerasan tidak dapat menerima perbedaan penurunan yang agak besar dari tanah dasar. Sebaiknya, problema penurunan tanah dasar harus telah diselesaikan dahulu.



KOMPONEN PERKERASAN LENTUR



KOMPONEN PERKERASAN KAKU



KOMPONEN PERKERASAN KOMPOSITE



KERUSAKAN JALAN DAN PENANGANAN PERBAIKANNYA KERUSAKAN JALAN: A. Kerusakan struktural, terjadi jika jalan sudah tidak mampu lagi menanggung beban lalulintas yang bekerja padanya. B. Kerusakan fungsional, Kerusakan fungsional terjadi jika jalan tidak mampu lagi mernberikan pelayanan yang diharapkan dilihat dari sisi keselamatan atau kenyamanan berkendaraan. Jenis kerusakan konstruksi perkerasan dapat terjadi di bagianbagian jalan yaitu lapis permukaan, bahu, saluran drainase dan lereng.



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Retak (cracking) Perubahan bentuk Cacat permukaan Pengausan Kegemukan Penurunan pada bekas penanaman utilitas



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas : Retak (1) JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Retak halus



 lebar celah lebih kecil atau sama dengan 3 mm,  penyebaran setempat atau luas,  meresapkan air,  akan berkembang menjadi retak kulit buaya.



 bahan perkerasan yang kurang baik,  terjadinya pelapukan permukaan,  akibat air tanah,  tanah dasar dan atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil.



 dilapis dengan Latasir, Buras, atau Latasbum,  dilakukan perbaikan drainase, dengan cara dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.



Retak kulit buaya



 lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm,  saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya,  meresapkan air,  akan berkembang menjadi lubang akibat pelepasan butirbutir.



 bahan perkerasan yang kurang baik,  terjadinya pelapukan permukaan,  akibat air tanah,  tanah dasar dan atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil.



 dilapis dengan Burtu, Burda atau Lataston,  dilakukan perbaikan drainase, dengan cara dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.



Retak pinggir



 memanjang dengan atau tanpa cabang yang mengarah kebahu dan terletak dekat bahu,  meresapkan air,  akan berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir pada tepi retak.



 sokongan dari samping yang kurang baik,  bahan di bawah retak pinggir kurang baik,  terjadi penyusutan tanah,  drainase disekitar jalur lalulintas kuang baik.



 bahu diperlebar atau dipadatkan,  dilakukan perbaikan drainase,  celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas : Retak (2) JENIS Retak pertemuan perkerasan dan bahu



Retak sambungan jalan



Retak sambungan pelebaran



BENTUK DAN SIFAT  memanjang dan terjadi pada bahu beraspal,  meresapkan air,  akan berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir pada tepi retak.



PENYEBAB  permukaan bahu lebih tinggi daripada permukaan perkerasan,  penurunan bahu,  terjadi penyusutan bahan bahu dan atau bahan perkerasan,  roda kendaraan berat yang menginjak bahu.



PENANGANAN  bahu diperlebar atau dipadatkan,  dilakukan perbaikan drainase,  celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.



 memanjang dan terletak pada sambungan dua jalur lalulintas,  meresapkan air,  diikuti lepasnya butir pada tepi retak dan retak akan bertambah lebar.  memanjang terletak pada sambungan antara perkerasan lama dengan perkerasan pelebaran,  meresapkan air,  diikuti pelepasan butir pada tepi retak sehingga retak akan



ikatan sambungan kurang baik



celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.



ikatan sambungan kurang baik, perbedaan kekuatan jalan pelebaran dengan jalan lama.



celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas : Retak (3) JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Retak refleksi



memanjang/diagonal/melintang/ kotak, terjadi pada lapis tambahan yang menggambarkan pola retakan perkerasan dibawahnya, meresapkan air, diikuti pelepasan butir pada tepi retak sehingga kerusakan akan bertambah parah.



pergerakan untuk retak vertikal/horisontal di memanjang/diagonal/meli bawah lapis tambahan ntang, perbaikan celah sebagai akibat diisi campuran aspal cair perubahan kadar air pada dengan pasir, untuk retak bentuk kotak, tanah datar yang ekspansif. perbaikan drainase, dibongkar dan lapis kembali dengan bahan yang sesuai.



Retak susut



saling bersambungan membentuk kotak besar dengan sudut tajam, meresapkan air, diikuti dengan pelepasan butir pada tepi retak. berbenttik lengkung menyerupai bulan sabit, meresapkan air, diikuti pelepasan butir berkembang jadi lubang.



perubahan volum perkerasan yang mengandung terlalu banyak aspat dengan penetrasi rendah lapis pengikat kurang berfungsi, agregat halus (pasir) terlalu banyak, lapis permukaan kurang padat.



Retak selip



celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir dan dilapis dengan Burtu. dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan lapis permukaan yang sesuai.



JENIS



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas : Perubahan BENTUK DAN SIFAT PENYEBAB PENANGANAN bentuk (1)



Alur



 berbentuk alur/parit yang sejajar as jalan dan terjadi pada lintasan roda,  menampung air,  mengurangi kenyamanan,  membahayakan pemakai jalan,  akan diikuti retak-retak.



 stabilitas rendah sehingga terjadi deformasi plastis,  lapis perkerasan yang kurang padat



 lapisdengan bahan lapis permukaan yang sesuai, Lataston, Laston dan dilanjutkan dengan Buras.



Keriting



 melintang dan memanjang,  mengurangi kenyamanan.



 stabilitas rendah,  lalulintas dibuka sebelum perkerasan mantap (untuk perkerasan yang menggunakan aspal cair).



 untuk jenis lapis permukaan yang tipis, maka permukaan digaruk, lalu diratakan dan dipadatkan kemudian dilapis dengan Buras,  untuk jenis lapis permukaan yang tebal, maka dapat langsung dilapis dengan Latasir, Lataston.



Amblas



 setempat, dengan atau tanpa retak,  kedalaman umumnya lebih dari 2 cm,  menampung air atau dapat pula meresapkannya,  membahayakan pemakaijalan,  akan berkembang menjadi lubang.



 beban atau berat dari kendaraan yang berlebihan (overloaded),  pelaksanaan pada waktu pengerjaan yang kurang baik,  penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasar.



 untuk amblas yang lebih kecil atau sama dengan 5 cm, diisi dengan bahan yang sesuai yaitu Lapen, Lataston, Laston dan diikuti Buras,  untuk amblas yang lebih besar dari 5 cm, dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas : Perubahan bentuk (2) JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Sungku  setempat, ditempat kendaraan  stabilitas rendah,  lalulintas dibuka r berhenti kelandaian yang (Shovi curam, tikungan tajam dengan sebelum ng) atau tanpa retak, perkerasan  menampung air atau dapat mantap (untuk pula meresapkannya, perkerasan yang  membahayakan pemakai jalan, menggunakan  mengurangi kenyamanan. aspal cair).



 dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.



Jembul (uphea vel)



 dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai,  dilakukan perbaikan sistem drainase.



 setempat, dengan atau tanpa  terjadi retak, pengembangan  menghambat pengaliran air tanah dasar dan atau dapat pula atau perkerasan,  tanah dasar yang meresapkannya,  mengurangi kenyamanan, ekspansif.  membahayakan pemakai jalan.



JENIS



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas : Cacat BENTUK DAN SIFAT permukaanPENYEBAB PENANGANAN



Lubang



 seperti mangkok,  menampung dan dapat pula meresapkan air,  mengurangi kenyamanan,  membahayakan pemakai jalan,  berkembang menjadi lubang yang semakin dalam.



 aspal yang kurang (kurus),  butir halus terlalu banyak atau terlalu sedikit,  agregat pengunci kurang,  drainase kurang baik,  lapis permukaan terlalu tipis.



 dibongkar dan dilapis kembali dengan galian yang sesuai,  dilakukan perbaikan drainase.



Pelepasan butir



 luas  menampung dan dapat pula meresapkan air,  mengurangi kenyamanan,  akan berkembang menjadi lubang,  permukaan kasar.  merata dan luas,  menampung dan dapat pula meresapkan air,  mengurangi kenyamanan,  akan berkembang menjadi lubang,  permukaan kasar.



 pemadatan yang kurang,  agregat yang kotor dan atau lunak,  aspal yang kurang,  pemanasan campuran terlalu tinggi.



 ditutup dengan Latasir, Buras, atau Latasbum.



 ikatan antara lapis permukaan dan lapis dibawahnya kurang,  lapis permukaan terlalu tipis.



 digaruk, diratakan dan dipadatkan kemudian dilapis dengan Buras.



Pengelupasa n lapis permukaan



Jenis-jenis kerusakan jalur lalu lintas JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Pengausan



permukaan licin, luas, membahayakan pemakai jalan.



agregat tidak tahan aus terhadap roda kendaraan, bentuk agregat bulat dan licin.



• ditutup dengan Latasir, Boras, atau Latasbum.



Kegemukan



permukaan licin, luas, pada temperatur tinggi akan terjadi jejak roda, membahayakan kendaraan, akan diikuti pengelupasan.



aspal pada campuran terlalu banyak, lapis pengikat atau lapis resap ikat terlalu banyak.



ditaburi agregat panas dan dipadatkan.



Penurunan pada bekas penanaman utilitas



sepanjang bekas utilitas.



pemadatan yang tidak memenuhi syarat



dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai



Jenis-jenis kerusakan kerusakan bahu jalan dan penanganannya Jenis-jenis kerusakan bahu jalan terdiri dari : 1. Retak 2. Perubahan bentuk 3. Cacat permukaan



Jenis-jenis kerusakan bahu: Retak (1) JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Retak tanah bahu kerikil



o memanjang, luas dan dapat pula setempat, o dapat meresapkan air, o terbatas pada bahu.



o pemadatan yang kurang, o dipadatkan kembali dengan cara o sokongan ke samping kurang, mekanis atau dengan peralatan o perubahan perbedaan ketinggian yang manual. permukaan bahu dengan permukaan perkerasan, o lereng longsor, o adanya tanah yang ekspansif.



Bahu berumput



o memanjang, luas dan dapat pula setempat, o dapat meresapkan air, o terbatas pada bahu.



o pemadatan yang kurang, o dipadatkan kembali dengan cara o sokongan ke samping kurang, yang sesuai setelah rumput o perubahan perbedaan ketinggian diamankan untuk kemudian permukaan bahu dengan ditanam kembali, o untuk tanah yang ekspansif permukaan perkerasan, o lereng longsor, dapat dibuang, kemudian diisi o adanya tanah yang ekspansif. kembali dengan tanah pengganti dan dipadatkan (setelah rumput diamankan untukkemudian ditanam kembali).



Jenis-jenis kerusakan bahu: Retak (2) JENIS Bahu berasp al



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



o memanjang, o pemadatan yang kurang, o sokongan ke samping luas dan dapat pula setempat, kurang, o dapat o perubahan perbedaan meresapkan air, ketinggian permukaan bahu o terbatas pada dengan permukaan bahu. perkerasan, o lereng longsor, o adanya tanah yang ekspansif.



PENANGANAN o dilapis lagi dengan Latasir, Buras, Latasbum, o permukaan bahu digaruk dan dipadatkan kemudian ditutup dengan Buras, o untuk tanah yang ekspansif, lapis agregat diamankan dulu kemudian tanah yang ekspansif dibuang dan diisi tanah pengganti dipadatkan lalu diisi agregat kembali dan ditutup dengan Buras.



JENIS



Jenis-jenis kerusakan bahu: Perubahan bentuk (alur, amblas, gelombang) BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Bahu tanah bahu kerikil



• memanjang, luas dan dapat pula setempat, • menampung dan mengganggu pengaliran air.



• aliran air, • lalulintas, • pemadatan kurang.



• dipadatkan kembali dengan cara yang sesuai dengan TUK B dan atau dengan peralatan yang manual.



Pendebuan



• memanjang dan luas



• kekurangan agregat kasar, • pemadatan kurang.



• Agregat kasar dihampar dan dipadatkan sesuai TUK B.



Bahu berumput



• memanjang, luas dan dapat pula setempat, • menampung dan mengganggu pengaliran air.



• aliran air, • lalulintas, • pemadatan kurang.



• dipadatkan kembali dengan cara yang sesuai setelah rumput diamankan untuk kemudian ditanam kembali, • untuk tanah yang ekspansif dapat dibuang, kemudian diisi kembali dengan tanah pengganti dan dipadatkan (setelah rumput diamankan untuk kemudian ditanam kembali).



Jenis-jenis kerusakan bahu: Perubahan bentuk (alur, amblas, gelombang) JENIS Bahu beraspa l



BENTUK DAN SIFAT • memanjang, luas dan dapat pula setempat, • menampung dan mengganggu pengaliran air.



PENYEBAB • aliran air, • lalulintas, • pemadatan kurang.



PENANGANAN • dilapis lagi dengan Latasir, Buras, Latasbum, • permukaan bahu digaruk dan dipadatkan kemudian ditutup dengan Buras, • untuk tanah yang ekspansif, lapis agregat diamankan dulu kemudian tanah yang ekspansif dibuang dan diisi tanah pengganti dipadatkan lalu diisi agregat kembali dan ditutup dengan Buras.



Jenis-jenis kerusakan bahu: Cacat permukaan



JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Bahu tanah bahu kerikil (lubang, pelepasan butir)



 setempat dan luas,  menampung, meresapkan dan mengganggu pengaliran air.



 erosi oleh air,  bentuk kerikil yang bulat dan licin,  kepadatan kurang.



dipadatkan kembali dengan cara yang sesuai dengan TUK B dan atau dengan peralatan yang manual.



 akibat cuaca dan pengaruh alam,  lalulintas.



penanaman kembali kemudian dilakukan pemangkasan.



 setempat dan atau leas, Bahu  permukaan bahu mudah berumput (rumput tererosi, mati, rumput  memberikan kesan seakan panjang) jalan sempit,  menghalangi dan atau menutup perlengkapan jalan,  mempercepat penguapan air.



Jenis-jenis kerusakan bahu: Cacat permukaan JENIS



BENTUK DAN SIFAT



 luas dan dapat Bahu beraspal pula setempat,  menampung, (lubang, pelepasan meresapkan dan butir atau mengganggu pengelupasan aliran air. )



PENYEBAB



 erosi oleh air,  bentuk kerikil yang bulat dan licin,  kepadatan yang kurang,  ikatan antara lapis permukaan dengan lapis dibawahnya kurang (tidak baik).



PENANGANAN



 dilapis lagi dengan Latasir (Lapis Tipis Aspal Pasir), Buras (Laburan Aspal) , Latasbum (Lapis Tipis Asbuton Murni),  permukaan bahu digaruk dan dipadatkan kemudian ditutup dengan Buras,  untuk tanah yang ekspansif, lapis agregat diamankan dulu kemudian tanah yang ekspansif dibuang dan diisi tanah pengganti dipadatkan lalu diisi agregat kembali dan ditutup dengan Buras.



Jenis-jenis Kerusakan Drainase dan Penanganannya Jenis-jenis kerusakan drainase terdiri dari : 1. kelainan kemiringan melintang 2. retak pada saluran pasangan batu atau beton 3. perubahan penampang 4. lubang 5. kerusakan yang berada diluar tanggungjawab pembina



JENIS



Jenis-jenis Kerusakan Drainase : kelainan BENTUK DAN SIFAT PENYEBAB PENANGANAN kemiringan melintang



Pada permukaan perkerasan



: gangguan pada kemiringan melintang normal perkerasan, sehingga pengaliran air kurang lancar



permukaan perkerasan mengalami kerusakan misal : alur, lubang, amblas.



seperti pada perawatan jalur lalulintas.



Pada permukaan bahu



gangguan pada kemiringan melintang bahu, sehingga pengaliran air kurang lancar.



seperti pada perawatan bahu



Retak pada saluran pasangan batu atau beton



setempat, berat, luas dan ringan, dapat meresapkan air.



 permukaan bahu lebih tinggi dari permukaan perkerasan,  permukaan bahu mengalami kerusakan.  tanah yang ekspansif,  tekanan atau gaya angkat dari air tanah (up lift)  lalulintas,  permukaan tanah.



 retak diisi adukan semen kemudian pasir permukaan diplester,  untuk bagian saluran yang retak dibongkar,  tanah yang ekspansif digali ± 20 cm, kamudian diisi pasir,  saluran diperbaiki.



Jenis-jenis Kerusakan Drainase : Perubahan Penampang (1) JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



 terjadi pada Perubahan bentuk pada gorong-gorong gorong-gorong CMP,  menghambat pengaliran aliran tanah.



 beban lalu lintas yang berlebih,  pergerakan tanah.



Pengendapan dan penyumbatan



 lumpur,  reruntuhan tanah atau bangunan,  sampah, ranting, dan yang sejenisnya.



 luas dan setempat,  bentuk bangunan tidak berubah atau tidak rusak,  pengaliran air terganggu.



PENANGANAN  gorong-gorong yang rusak dibongkar dan diganti baru,  perkerasan diperbaiki seperti pada perawatan jalur lalulintas.  saluran dibersihkan.



Jenis-jenis Kerusakan Drainase : Perubahan Penampang (2) JENIS BENTUK DAN SIFAT PENYEBAB PENANGANAN Lereng saluran longsor



Penggerusan



 setempat,  bangunan mengalami kerusakan,  pengaliran air terganggu.  setempat,  terjadi pada saluran tanah,  akan merusak badan jalan atau tanggul.



 air,  hewan,  lalulintas.



 lereng saluran dikembalikan pada kondisi yang aman.



 aliran air.



 bentuk dikembalikan pada kondisi yang aman.



JENIS



Jenis-jenis Kerusakan Drainase : Lubang BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Lubang pada saluran



 setempat,  menyalurkan air,  melemahkan bahan disekitarnya.



 binatang, tanah disekitar lubang  penggerusan air. digali dan ditutup kembali.



Lubang pada saluran pasangan batu



 setempat,  menyalurkan air,  melemahkan bahan disekitamya.  luas,  menyalurkan air,  melemahkan bahan disekitarnya.



penggerusan air



bangunan dibongkar dan dibentuk kembali.



karat.



 gorong-gorong yang rusak dibongkar dan diganti baru,  perkerasan diperbaiki seperti pada perawatan jalur lalulintas.



Lubang pada gorong-gorong CMP (Corrugated Metal Pipe)



Kerusakan pada saluran diluar tanggungjawab pembina jalan JENIS



BENTUK DAN SIFAT



PENYEBAB



PENANGANAN



Alur



 searah lereng berbentuk huruf V atau U,  luas.



erosi oleh air



 alur ditutup tanah setempat, kemudian dipadatkan,  permukaan ditutup dengan bahan yang sesuai,  penanaman rumput (tanaman penutup tanah),  penterasan (teras sering),  pembuatan pasangan batu.



Longsor



 setempat,  ringan,  pada daerah timbunan.



air



lereng dikembalikan pada bentuk semula.



DEFISIENSI INFRASTRUKTUR JALAN RAYA (ROAD RATIO)



1.415 1.415 km km K: K: 6,4 6,4 % %



1.291 km km 1.291 K: 5,9% 5,9% K: WILAYAH JAKARTA PUSAT ROAD RATIO CUKUP IDEAL



907 km km 907 K: 14,1% 14,1% K: 2.048 km km 2.048 K: 6,4% 6,4% K: 1.982 km km 1.982 K: 7,8% 7,8% K:



x km Panjang Jalan K: y% Kerapatan Jalan



(Luas Jalan/Luas Wilayah)