(Permasalahan&Hambatan DLM Pelayanan) Komunitas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • RIRIS
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Permasalah/Hambatan Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Kebidanan Komunitas”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman materi tentang “Permasalah/Hambatan Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Kebidanan Komunitas” dan melakukan apa yang menjadi. Tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Asuhan Kebidanan Komunitas”. Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Wiwin Mintarsih P., S. SiT., M.Kes. selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. 2. Teman-teman satu kelompok. 3. Orang tua yang memberi dukungan moril maupun materil. Penyusun menyadari dengan penuh kerendaham hati, bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca, demi kebaikan/kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca umumnya dan kami khususnya.



Tasikmalaya, Agustus 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2 C. Tujuan Pembahasan ................................................................................... 2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Identifikasi Masalah Kebidanan Komunitas ............................................... 3 B. Hambatan yang Dialami Bidan di Komunitas............................................12 C. Pembahasan ................................................................................................12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 14 B. Saran ...........................................................................................................14



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kebidanan berasal dari perawatan yang diberikan kepada ibu melahirkan oleh



ibulain



dari



komunitas



atau



keluarganya



sendiri.



Walaupun



profesionalisasi kebidanan dengan registrasi bidan sudah ada, sebagian besar berdasarkan pada komunitas. Mayoritas persalinan dirumah, dengan perbandingan antara persalinan di rumah sakit mengalami perubahan selama setengah abad terakhir. Hal ini menyebabkan terjadinya pemisahan antara kebidanan di rumah sakit dan kebidanan komunitas; ketika bidan berada di rumahsakit, mereka diorganisasikan berdasarkan model asuhan kebidanan, oleh karena itu, perawatan yang diberikan menjadi semakin terpecah-pecah. Selain itu, karena asuhan maternitas menjadi semakin bersifat teknis dan medis, semakin sulit pula bagi bidan untuk



berpraktik secara otonom.



Akibatnya, potensi terciptanya hubungan yang kontinu antara bidan dan ibu semakin sedikit, dan kemampuan bidan untuk menggunakan semua keterampilan dan pengetahuannya dan menatalaksanakan perawatan juga semakin kecil (Frase M Diane and Cooper A Margaret, 2009). Masalah kerusakan lingkungan hidup manusia di bumi telah diketahui secara umum dan berdampak merugikan kesehatan ibu dan bayi sehingga mengakibatkan kematian. Masalah kebidanan komunitas terdiri dari kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, unsafeabortion, berat badan lahir rendah (BBLR), tingkat kesuburan, asuhan antenatal (ANC) yang kurang di komunitas, pertolongan persalinan non-kesehatan, sindrom pra-menstruasi, perilaku dan social budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan yang komprehensif dan menyeluruh kepada semua lapisan masyarakat. Bidan dapat mengetahui kebutuhan pelayanan kebidanan (Syafrudin, 2009). Faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak sangat luas dan rumit. Dampaknya muncul jauh sebelum kehamilan dan akan terus berlanjut setelah



1



pemulanganwanita dari layanan maternitas. Oleh karena itu, layanan kesehatan komunitas dan social berperan penting dalam siklus kehidupan keluarga di banyak masyarakat (Frase M Dianeand Cooper A Margaret, 2009). Menurut McCharty dan Maine (1992) dalam kerangka konsepnya mengemukakan



bahwa



peran



determinan



sebagai



landasan



yang



melatarbelakangi dan menjadi penyebablangsung dan tidak langsung dari identifikasi kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, unsafe abortion, BBLR, dan tingkat kesuburan yang ada di komunitas (Syafrudin, 2009). Setiap menit, setiap hari, dimanapun di dunia, seorang ibu meninggal dunia akibatkomplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan, sebagian besar kematian initidak bisa dihindari (Varney et al, 2007).



B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana identifikasi masalah pelayanan kebidanan komunitas? 2. Apa hambatan pelayanan kebidanan komunitas?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui identifikasi masalah pelayanan kebidanan komunitas. 2. Untuk mengetahui hambatan pelayanan kebidanan komunitas.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Identifikasi Masalah Kebidanan Komunitas 1. Kematian Ibu Kematian ibu (maternal) menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang diakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebab-sebab kematian ibu dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: a. Penyebab langsung yang disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. b. Penyebab tidak langsung/penyebab lain seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya. Angka kematian maternal yang tinggi umumnya mempunyai sebabsebab penting yaitu: a. Sepsis puerpuralis b. Perdarahan c. Gestosis (toksemia gravidarum) d. Perlukaan jalan lahir e. Trombo-embolisme dan sebab-sebab diluar kehamilan seperti penyakit jantung dan sebagainya. Dalam mempercepat penurunan AKI, keterlibatan sektor lain disamping kesehatan sangat diperlukan, beberapa bentuk keterlibatan lintas sektoral dalam upaya penurunan AKI adalah sebagai berikut: a. Gerakan Sayang Ibu (GSI) b. Kelangsungan hidup, perkembangan dan perlindungan ibu dan anak c. Gerakan Reproduki Keluarga Dalam memantau program kesehatan ibu, digunakan indikator cakupan yaitu; cakupan layanan antenatal (K1,K2,K3,K4), cakupan



3



persalinan



oleh



tenaga



kesehatan



dan



cakupan



kunjungan



neonates/nifas.



2. Kematian Bayi Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu: a. Kematian Endogen Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, penyebabnya adalah faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir, diwarisi orangtuanya saat konsepsi atau ibunya selama kehamilan. Faktor penyebab kematian bayi antara lain; perawatan kehamilan, kurang gizi selama kehamilan, pendidikan ibu, pendapatan keluarga. b. Kematian Eksogen Kematian



bayi eksogen atau kematian post neonatal adalah



kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Untuk mencegah terjadinya kematian bayi, maka beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu: a. Peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi b. Peningkatan ASI ekslusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang c. Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi d. Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan BBL dengan tepat 3. Kehamilan Remaja Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun.



4



Masa remaja adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Dalam masa peralihan ini remaja dihadapkan oleh berbagai macam-macam, salah satunya adalah masalah kehamilan pada remaja yang tidak diinginkan (Unwanted Pregnancy). Unwanted Pregnancy atau dikenal sebagai kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu kehamilan. Kehamilan ini biasanya akibat dari suatu perilaku seksual/hubungan seksual baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Faktor-faktor penyebab: a. Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan. b. Kehamilan yang diakibatkan oleh pemerkosaab c. Persoalan ekonomi



Pencegahan yang dapat dilakukan: a. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah b. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti berolahraga, seni dan keagamaan c. Hindari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton video porno.



Akibat yang ditimbulkan dari kehamilan yang tidak diinginkan (Unwanted Pregnancy): a. Resiko fisik, pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam persalinan seperti perdarahan bahkan bisa sampai pada kematian. b. Resiko psikis atau psikologis, ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya atau mempertanggungjawabkan perbuatannya.



5



c. Resiko sosial, berhenti atau putus sekolah atau kemauan sendiri karena rasa malu atau cuti melahirkan, kemungkinan lain dikeluarkan dari sekolah.



Penanganan yang dapat dilakukan pada kasus unwanted pregnancy, yaitu: a. Bersikap bersahabat b. Memberikan konseling pada remaja dan keluarganya c. Apabila ada masalah yang serius diberikan jalan keluar yang terbaik dan apabila belum bisa terselesaikan supaya bisa dikonsultasikan kepada dokter ahli. d. Memberikan alternative penyelesaian masalah, yaitu: 1) Diselesaikan secara kekeluargaan 2) Segera menikah 3) Konseling kehamilan, persalinan dan keluarga berencana 4) Pemeriksaan kehamilan sesuai standar 5) Bila tidak terselesaikan dengan menikah, anjurkan pada keluarga supaya menerima dengan baik. 6) Bila ingin melakukan aborsi, berikan konseling resiko aborsi.



4. Unsafe Abortion Yang dimaksud dengan aborsi tidak aman (Unsafe Abortion) adalah penghentian kehamilan yang dilakukan oleh orang yang tidak terlatih atau kompeten dan menggunakan sarana yang tidak memadai, sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahkan kematian. Umumnya aborsi yang tidak aman terjadi karena tidak tersedianya pelayanan kesehatan yang memadai. Apalagi bila aborsi dikategorikan tanpa indikasi medis, seperti korban perkosaan, hamil diluar nikah, kegagalan alat kontrasepsi dan lain-lain. Ketakutan dari calon ibu dan pandangan negatif dari keluarga atau masyarakat akhirnya menuntut calon



6



ibu untuk melakukan pengguguran kandungan secara diam-diam tanpa memperhatikan resikonya.



5. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram. Bayi berat lahir rendah dibedakan dalam : a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir