PKP1 - ESSAY AGENDA1 - 03 - ARNALDO YULIES Bela Negara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI



PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I PPSDM REGIONAL BUKITTINGGI



AGENDA I 1. ETIKA DAN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN PANCASILA



DISUSUN OLEH : NAMA



: Ns. ARNALDO YULIES, S. Kep



NIP



: 19850710 201101 1 014



NOMOR ABSENSI



: 03



ETIKA DAN INTEGRITAS ASN



A. Pendahuluan Dalam dunia kerja Pemerintahan sebagai ASN haruslah memiliki Etika dan Integritas dalam melaksanakan seluruh pekerjaan yang telah diberikan. Salah satu tolak ukur bagi seorang ASN dalam mewujudkan sikap bela negara terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, tempat bekerja hingga terhadap bangsa dan negara harus memiliki etika dan integritas. Dalam pekerjaan agar mendapatkan hasil yang maksimal, seorang ASN haruslah menanamkan sikap etika dan integritas yang baik dalam mengemban Amanah di instansi tempat bekerja. Dua indikator diatas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kondisi dan situasi dimana tempat ASN tersebut bekerja baik dalam hubungan terhadap pimpinan (atasan), rekan maupun jajaran(bawahan).



B. Pengertian Etika Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat - pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu cara untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Menurut Sumaryono (1995) : Etika



berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Berdasarkan tingkatannya, perilaku dan atau perbuatan manusia itu selanjutnya dinilai dari 3 (tiga) tingkat (Soegiono, 2012), yaitu: a. Semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupan rencana dalam hati atau niat. b. Perbuatan nyata atau pekerti c. Akibat atau hasil dari perbuatannya itu apakah baik atau buruk Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Sebagai ASN dalam konteks pelayanan memiliki etika yang baik akan memberikan kesan yang baik pula dimata masyarakat yang kita layani, terlebih lagi, Etika sikap dan perilaku birokrasi merupakan sesuatu yang tak dapat ditawar lagi. Hastiyanto (2017) lebih lanjut menegaskan bahwa pelanggaran hukum dalam berbagai bentuknya merupakan pelanggaran etika. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa hukum dibentuk berdasarkan nilai-nilai etik. Pada akhirnya, etika ini akan dan harus mewujud dalam bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pelayanan publik dan pemerintahan pada umumnya (Yusuf, 2018). C. Pengertian Integritas Secara etimologis, integritas berasal dari bahasa Latin integer yang artinya seluruh. Menurut KBBI integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Dari dua pengertian dasar tersebut maka sesuatu yang berintegritas merupakan sesuatu yang utuh dalam keseluruhannya,



sesuatu yang tidak terbagi, dimana nuansa keutuhan atau kebulatan nya tidak dapat dihilangkan. Integritas selalu dikaitkan dengan pekerjaan. Integritas seseorang terlihat ketika adanya gangguan dari luar yang memancing pekerja untuk melanggar atau membocorkan rahasia organisasi. integritas menjadi karakter yang melekat pada subjek pekerja atau pegawai. Integritas menjadi sesuatu yang terkait langsung dengan individu, bukan dengan kelompok atau organisasi. Jika integritas sesorang bagus, maka kepercayaan atasan kepadanya juga semakin meningkat. Etika dan integritas yang diterapkan dengan sungguhsungguh menjadi cerminan dari sikap bela negara yang diwujudkan dalam bentuk sesuai dengan profesi setiap individu, dalam hal ini kaitannya dengan ASN. Etika dan integritas yang baik akan menciptakan pemerintahan yang baik (good public governance). Pemerintahan yang baik ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah terhadap warganya. Berkaitan dengan integritas ASN (Aparatur Sipil Negara) pemerintah mewajibkan setiap pegawai negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, negara, dan pemerintah serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, serta perubahannya pada Undang Undang No. 43 tahun 1999, yang kini telah digantikan dengan UndangUndang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Kepemimpinan yang melayani kebutuhan rakyat, yang beretika dan berintegritas, dan yang mengokohkan upaya bela negara, akan mengantarkan dan mengawal pencapaian visi pembangunan nasional untuk mewujudkan Manusia Indonesia Seutuhnya secara material dan spiritual. Inilah sedikit dari ciri kepemimpinan Pancasila, yaitu kepemimpinan yang memahami manusia dengan keutuhan kebutuhan jasmani dan



rohaninya secara seimbang, yang juga mewujudkan manusia Paripurna dengan segenap keutuhan potensinya. Seorang Pemimpin harus memahami nilai-nilai pribadi sendiri nilai-nilai tim dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi D. Analisis Masalah Pada bagian Pemberdayaan Sumber Daya Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, mempunyai tugas pokok dan fungsi dimana diantaranya membantu pimpinan dalam menyusun atau pengendalian sumber daya, baik tenaga medis, paramedis, non medis dan tenaga administrasi lainnya, serta pengembangan sarana dan prasarana, menginventarisasi dan mengelola data, informasi yang berhubungan dengan bidang pemberdayaan sumber daya sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah. Memantau data hasil kegiatan masing – masing unit pelaksanaan fungsional yang dikirim ke pengembangan sumber daya. Menyiapkan laporan pelaksanaan tugas pada atasan. Adapun dengan tupoksi yang telah diberikan kepada ASN tersebut seperti merekap data, verifikasi ijazah, dan izin praktek tenaga Kesehatan, Diklat yang diikuti seluruh karyawan yang ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping. Keterkaitan antara etika dan integritas dalam melaksanakan tugas, kedisiplinan, kecepatan dan ketepatan waktu sangatlah penting guna keberhasilan pekerjaan amat sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan selaku ASN pengembangan sumber daya. Pada saat ini kondisi ASN yang ada pada bidang pemberdayaan sumber daya Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping sangatlah kurang dibandingkan tugas yang ada, saat ini bidang PSD hanya diisi oleh 95% karyawan kontrak. Disamping itu, kedisplinan dan kepatuhan tenaga yang ada sangatlah mempengaruhi etika dan integritas ASN dalam bekerja. Dalam keseharian karyawan bekerja tingkat kedisiplinan dan loyalitas kerja sangatlah rendah dalam menyelesaikan



seluruh pekerjaan yang diberikan. Dampak dari persoalan diatas berakibat lambatnya dalam penyelesaian pekerjaan. Sikap saling menghargai masih kurang sehingga sikap menghormati dan menghargai sesama sangatlah jauh dari yang diharapkan. Etika dan Integritas diri selaku jajaran bidang pemberdayaan sumber daya Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping dikategorikan masih rendah. E. Peran Kepemimpinan yang Harus Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Membahas tentang etika dan integritas ASN yang ada, saat ini kita ketahui bersama bahwa masih kurang atau tidak sesuai harapan. Dalam kondisi ini harus dituntut kepedulian dan ketegasan yang harus dikerjakan atasan agar etika dan integritas pada ASN yang ada di bidang pemberdayaan sumber daya menjadi lebih baik dalam melakukan pekerjaan dan tugas yang diberikan oleh atasan. Kedepannya harus dilakukan evaluasi berkala yang akan menjadi sebuah solusi guna memperbaiki etika dan integritas pada ASN yang ada.