PKR Tugas 3 Reall [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Latihan Uji Kompetensi 3! No



Soal



1.



Buatlah laporan analisis yang berisi hasil analisis yang dilakukan Saudara jika Pembelajaran Kelas Rangkap dijadikan model pembelajaran yang dapat digunakan saat ini. Laporan tersebut dibuat dengan ketentuan sebagai beriku. 1. Mengemukakan pendapat pribadi 2. Terdapat sumber berita yang mendukung (minimal 2) dapat diambil dari media cetak atau elektronik (berita dari internet) 3. Terdapat beberapa teori pendukung yang mendukung (minimal 5 teori) 4. Menjelaskan teori tersebut 5. Mengambil kesimpulan 6. Melampirkan sumber referensi dari hasil teori dan berita (minimal 7 referensi) 7. Tata tulis rapi dan mudah dipahami Skor Total



*) coret yang tidak perlu



JAWAB 1. Mengemukakan pendapat pribadi Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para siswa. Dalam menerapakannya guru harus menggunakan model yang tepat dan banyak hal itu harus diperhatikan agar dapat berjalan lancar secara efisien Pembelajaran Kelas Rangkap. Pada saat ini PKR untuk sekolah tempat saya mengajar masih bisa dikatakan sesuai untuk diterapkan, saya mengajar di SDN 76 Lubuklinggau, dari segi geografis SD tempat saya mengajar jauh dari jalan raya, untuk menuju SD tersebut harus melewati perkebunan dan perumahan warga, alat transportasi dari kota yang masuk ke dalam menuju ke SD hanya ada dua angkutan umum, tidak jarang guru yang tidak memiliki kendaraan pribadi ketika angkutan umum tidak masuk maka harus berjalan kaki. Dari segi jumlah guru, di SD tersebut hanya ada 13 guru termasuk kepala sekolah, operator sekolah dan guru agama pun ikut adil untuk menjadi wali kelas, 1 nya adalah guru olaraga yng kondisi sekarang lagi sakit sehingga olaraga diampuhi oleh guru kelas masing-masing, jika ada guru yang berhalangan hadir terpaksa satu guru bergiliran untuk menjaga 2 kelas.



Skor



20 10 20 10 25 10 5



100



2. Terdapat sumber berita yang mendukung (minimal 2) dapat diambil dari media cetak atau elektronik (berita dari internet). DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 Penulis Linsurahman Takdir, Berdasarkan pengamatan penulis selaku guru di SDN 127 Kaur ini terjadi karena jumlah guru yang terbatas tidak berimbang dengan jumlah siswa, jumlah guru yang mengajar hanya 3 sedangkan siswa berjumlah 33 yang terbagi atas: kelas I berjumlah 6, kelas II berjumlah 5 siswa, kelas III berjumlah 6 siswa, kelas IV berjumlah 8 siswa, kelas V berjumlah 5 siswa dan kelas VI berjumlah 3 siswa.



Kebijakan pemerintah tentang pembelajaran kelas rangkap ini juga sudah diterapkan oleh SDN 127 Kaur, Bengkulu sebagai desa terpencil di Bengkulu mengingat daerah ini jumlah penduduknya jarang dan kurang beruntung (disadvantaged), karena: 1) transportasi



peserta didik



sulitnya



karena bermukim jauh dari sekolah, 2) banyaknya sekolah



yang mempunyai jumlah siswa terlalu kecil, 3) secara keseluruhan, terjadi kekurangan jumlah guru, sebagian disebabkan oleh penyebaran tidak merata, 4) kekurangan ruang kelas, 5) dan kemungkinan ada guru tidak hadir, padahal tidak ada guru cadangan. Penerapan kelas rangkap ini dimaksudkan untuk: (1) mengurangi kesenjangan pendidikan antara anak-anak di daerah perkotaan dan pedesaan serta (2) memberikan layanan pendidikan yang dapat diakses dengan mudah oleh anak- anak usia sekolah dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Dasar. Alasan dilakukannya pembelajaran kelas rangkap tidak hanya karena kurang guru tetapi alasan letak geografis yang sulit dijangkau, jumlah anak usia sekolah yang relatif sedikit, guru yang berhalangan hadir baik karena alasan dinas atau karena cuaca serta sulitnya lokasi sekolah dan kurangnya ruangan untuk proses pembelajaran. Demikian yang terjadi di SDN 127, Kaur, Bengkulu. Berdasarkan hasil maka di simpulkan bahwa Pembelajaran kelas rangkap di SDN 127 Kaur yakni guru-guru dalam memberikan pembelajaran berbeda-beda cara yang dilakukan atau metode yang dilakukan guru pada saat memberikan pembelajaran. Guru yang mengajar di kelas I dan kelas II mempunyai cara-cara tertentu dalam memberikan pembelajaran terhadap siswanya begitu juga dengan guru-guru yang mengajar di kelas lainnya. Keterbatasan ruang belajar yang memadai dan layak



untuk



di gunakan untuk proses pembelajaran. keterbatasan sarana dan prasarana untuk penunjang proses pembelajaran. Guru merasa tidak nyaman dengan akan adanya ancaman mutasi dari pemerintah. Usaha yang dilakukan guru dalam memotivasi minat belajar siswa yaitu dengan cara menerapkan metode ceramah, diskusi kelompok dan demonstrasi. memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar



siswa berupa



orang, bahan teknik, dan setting Mengajak siswa belajar dengan cara melihat dan mengalami secara langsung, dilibatkan dalam aktivitas yang bermakna dan menyenangkan. BIOEDUKASI Volume 8, Nomor 1 Halaman 1-7 Penulis Elsje Theodora Maasawet. Hasil obserasi terhadap sarana penunjang pembelajaran yang berada di 5



Kecamatan di Pulau Sebatik adalah masih belum optimal karena buku pelajaran yang digunakan adalah buku yang berasal dari buku paket, atau buku penerbit yang belum tentu sesuai dengan kondisi atau permasalahan yang pendidikan dialami di pulau Sebatik. Kondisi permasalahan yang terjadi di SD di 5 Kecamatan di Pulau Sebatik adalah tidak mengalami kekurangan guru tetapi permasalahannya pada minimnya guru yang memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi professional dan kompetensi pepdagogik. Kondisi permasalahan lain adalah ada guru yang ijin meniggalkan tugas untuk mengikuti pelatihan atau cuti panjang. Pelatihan yang diikuti guru banyak yang belum sesuai dengan bidang ilmunya atau belum sesuai dengan mata pelajaran yang diampuhnya di SD. Akibatnya adalah kelas mengalami kekurangan guru karena guru tersebut ijin meniggalkan tugasnya. Permasalahan lain akibat hal ini adalah sekembali dari pelatihan, guru tidak bisa mengembangkan apa yang diperolehnya untuk penigkatan kualitas pembelajaran di sekolah tempat dia mengabdi Letak geografis pulau sebatik dikelilingi dengan laut. Akibatnya sebgaian besar pekerjaan orang tua terutama yang berada di daerah pesisir adalah nelayan atau transportasi perairan. Kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak masih rendah sehingga ada anak- anak yang diajak melaut bersama orang tua pada saat-saat tertentu dalam waktu yang panjang. Pengelolaan kelas yang dilakukan saat ini jika guru harus melakukan tugas rangkap, artinya dalam waktu yang sama guru mengajar atau menangani pembelajaran pada 2 kelas yang berbeda adalah pada satu kelas guru mengajar sesuai dengan jam pelajaran yang sebenarnya menjadi kewajibannya. Sedangkan kelas yang menjadi “titipan” guru terkadang memberikan tugas dan tugas dikumpulkan pada akhir jam pelajaran. Hal ini terjadi jika mata pelajaran yg mengalami



kekosongan



guru



adalah



IPA,



IPS,



Matematika, dan lain-lain kecuali mata pelajaran olah raga. Kalau mata pelajaran olahraga jika guru harus menangani kelas



yang



guru



olahraganya



berhalangan,



maka



pembelajaran terjadi dengan siswa ditugaskan untuk berolahraga dengan cara berlari-lari di halaman sekolah atau berolahraga sesuai dengan keinginan siswa sampai jam pelajaran selesai. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Pulau Sebatik memerlukan pengelolaan Kelas Rangkap. Alasan mendasar adalah di 5 Kecamatan yang terdapat di Pulau Sebatik, hanya Sebatik Barat menunjukan kinerja yang lebih baik dari 4 Kecamatan yang ada di Pulau Sebatik yakni Sebatik Timur, Sebatik Tengah, Sebatik Induk, dan Sebatik Utara yang ada di Pulau Sebatik. Dari segi ketersedian tenaga pendidik di Kecamatan Pulau Sebatik yang berada di daerah terpencil dan pedalaman misalnya Sebatik Tengah jika dilihat dari Rasio maka guru sudah cukup memadai standar pelayanan minimum. Namun, jika dilihat dari kompetensi mata pelajaran yang diajarkan, guru masih bermasalah, sehingga dengan kondisi ini maka, di lima Kecamatan yang ada di Pulau Sebatik dapat melaksanakan



pengelolaan Kelas dalam hal ini pengelolaan kelas rangkap. Model pengelolaan kelas rangkap yang sesuai untuk mengatasi permasalahan di SD pulau sebatik akibat mengalami kekurangan guru adalah model pengelolaan kelas 221 dalam artian guru mengajar dua kelas, dua mata pelajaran di



dalam satu



ruangan. 221 adalah model



yang paling sederhana dari ketiga model dalam pengelolaan kelas rangkap 3. Terdapat beberapa teori pendukung yang mendukung (minimal 5 teori). a. (Menurut Susilowati, 2016). Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah suatu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam waktu yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. Dalam hal ini berarti guru yang mengajar dalam suatu kelas menghadapi siswa dengan kemampuan belajar yang berbeda pula. b. Menurut Katz (Suryana, 2008) menegaskan pula bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak hanya karena alasan-alasan letak geografis, kekurangan murid, atau kekurangan tenaga guru akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui fasilitasi tinggi bagi perkembangan dan potensi siswa. c. (Menurut Djalil, 2021) menyatakan bahwa pembelajaran kelas rangkap (PKR) adalah bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. pembelajaran kelas rangkap juga mengandung makna, seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda. d. (Menurut IG.AK.Wardhani, 2004) Pembelajaran kelas rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam suatu ruangan kelas atau lebih, dalam waktu yang bersamaan, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. e. (Menurut Budiningsih, 2006: 1-2), mendeskripsikan PKR sebagai seorang guru (yang harus) menghadapi dua kelas atau lebih, atau satu kelas dengan dua atau lebih kelompok siswa yang (mengembangkan) berbeda kemampuan, untuk membimbing belajar untuk beberapa topik berbeda dalam satu mata pelajaran, untuk satu atau lebih mata pelajaran, dan dalam satu atau lebih ruang kelas, pada jam pelajaran yang bersamaan. 4. Menjelaskan teori tersebut Ketertinggalan Indonesia dari negara- negara maju bisa jadi karena masyarakat masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan pemenuhan haknya dalam bidang pendidikan, terutama kesempatan mengikuti pendidikan dasar, yakni karena pendidikan yang masih



tidak merata yang disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, wilayah yang terpencil, serta motivasi yang rendah menjadi faktor penghambat. Padahal Wajib belajar ini merupakan program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pada pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap strategi pembelajaran merupakan suatu hal yang penting, karena dengan strategi yang tepat akan pembelajaran akan menarik dan menyenangkan. Siswa akan terpacu untuk bisa belajar dengan baik dan termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar, yang pada akhirnya akan memberikan prestasi belajar yang baik. Pada pembelajaran kelas rangkap guru melakukan penggabungan kelas-kelas antara kelas yang tinggi dan rendah antara peserta didik yang usianya tua dengan yang lebih muda. Pembelajaran ini menggunakan metode-metode berbasis keaktifan siswa, seperti diskusi, kerja kelompok, permainan, eksperimen dan tutor sebaya yang berbeda dengan sekolah-sekolah umum lainnya yang lebih bersifat konvensional dimana semua berpusat pada guru. Hal ini sangat berperan sekali dalam melakukan pembentukan kemandirian siswa. Para peserta didik dikondisikan sedemikian rupa agar mereka senantiasa aktif belajar dan khususnya belajar mandiri (independent learning), baik secara perseorangan maupun kelompok, tanpa harus sepenuhnya tergantung pada guru. 5. Mengambil kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PKR dapat disesuaikan dengan kemampuan guru, tujuan pembelajaran dan kondisi lainnya, terutama penggunaan media belajar dan strategi pembelajarannya, kalau sudah tepat maka PKR akan efektif dan berhasil. Sekolah yang memungkinkan terlaksananya PKR dalam sekolah tersebut hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip PKR agar nantinya jika pelaksanaan terwujud dalam sekolah tersebut dapat menjadi Pembelajaran Kelas Rangkap yang ideal. PKR yang ideal yang secara terencana menerapkan prinsip-prinsip PKR akan menyebabkan belajar menjadi menyenangkan dan menantang, guru menjadi kreatif memanfaatkan sumber belajar, murid aktif, iklim kelas ceria, menyenangkan sehingga muncul kerja sama dan persaingan yang sehat antar murid.



6. Melampirkan sumber referensi dari hasil teori dan berita (minimal 7 referensi) Budiningsih, C.A. 2006.



Pembelajaran Pasca Gempa. Makalah Diklat PTK dalam



rangka Peningkatan Kinerja Guru di Daerah Pasca Gempa, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian UNY, Oktober 2006. Djalil, Aria, dkk. 2021. Pembelajaran Kelas Rangkap, edisi 25., Jakarta. Universitas Terbuka. Suryana, Asep. 2008. Pembelajaran Kelas Rangkap (Multigrade Teaching). PJJ PGSD. Universitas Pendidikan Indonesia. Susilowati. 2016. Bahan Ajar Pembelajaran Kelas Rangkap (Edisi Revisi). Semarang: Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Universitas



Negeri



Semarang (UNNES). Wardani. I.G.K. 2004. Pemantapan Kemampuan Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Linsurahman Takdir. 2020. Studi Implementasi Pembelajaran Kelas Rangkap Di Daerah Terpencil



10



(2).



DIADIK:



Jurnal



Ilmiah



Teknologi



Pendidikan



https://media.neliti.com/media/publications/60586-ID-model-pengelolaan-kelasrangkap-pkr-untu.pdf. Elsje Theodora Maasawet. 2015. Model untuk Sekolah Daerah



Dasar



Perbatasan



Timur.BIOEDUKASI



yang atau



Pengelolaan Mengalami



Terpencil



Volume



8,



Kelas Rangkap (PKR) Kekurangan



di



Nomor



Provinsi 1



Guru



di



Kalimantan



Halaman



file:///C:/Users/hp/AppData/Local/Temp/18279-47663-1-SM.pdf



1-7.