PMTC Dan Pitc [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Desi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN HIV/AIDS RSU AVISENA



TIM HIV / AIDS RUMAH SAKIT UMUM AVISENA



LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN HIV/AIDS RUMAH SAKIT UMUM AVISENA TAHUN 2021-2022



I. PENDAHULUAN Perkembangan epidemi Human Immunodefficiency menyebabkan Virus – Aquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) di dunia telah menjadikan HIV-AIDS masalah global dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI mempunyai visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan“, dengan salah satu misinya adalah ”Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan Menjamin Tersedianya Upaya Kesehatan yang Paripurna, Merata, Bermutu dan Berkeadilan”. Sejalan dengan visi dan misi tersebut, sangatlah penting untuk memadukan upaya promotif dan preventif dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini. II. LATAR BELAKANG Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yang semuanya menuju pada paradigma Zero new infection, Zero AIDS-related death dan Zero Discrimination. Empat pilar tersebut adalah: 1. Pencegahan (prevention); yang meliputi pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual dan alat suntik, pencegahan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan, pencegahan HIV dari ibu ke bayi (Prevention Mother to Child Transmission, PMTCT), pencegahan di kalangan pelanggan penjaja seks, dan lain-lain. 2. Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP); yang meliputi penguatan dan pengembangan layanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik, pengobatan antiretroviral dan dukungan serta pendidikan dan pelatihan bagi ODHA. Program PDP terutama ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan rawat inap, angka kematian yang berhubungan dengan AIDS, dan meningkatkan kualitas hidup orang terinfeksi HIV (berbagai stadium). Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan antara lain dengan pemberian terapi antiretroviral (ARV). 3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi. 4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) yang meliputi program peningkatan lingkungan yang kondusif adalah dengan penguatan kelembagaan dan manajemen, manajemen program serta penyelarasan kebijakan dan lain-lain. pada akhir tahun 2021 menyusun Program Kerja Tahun 2022 dan pada awal tahun 2022 menyusun Laporan Pelaksanaan Program Kerja Tahun 2022



1



III. TUJUAN Pelaporan Pelaksanaan Pelayanan Tim HIV/AIDS Tahun 2021- 2022 disusun dengan tujuan : III.1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien HIV/AIDS di Rsu Avisena III.2. Tujuan Khusus III.2.1. Meningkatkan mutu pelayanan pasien HIV/AIDS di rsu avisena III.2.2. Meningkatkan standar fasilitas melalui pengadaan dan pemeliharaan III.2.3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia III.2.4. Meningkatkan pemenuhan sasaran Keselamatan Pasien III.2.5. Sebagai pertanggungjawaban terhadap program kerja yang telah disusun III.2.6. Sebagai bahan masukan dalam merancang perencanaan di masa mendatang IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan pokok yang akan dilakukan pada tahun 2021 adalah : IV.1.



Melaksanakan pelayanan



IV.1.1. Melaksanakan pelayanan Konseling dan Testing Sukarela (KTS) / Voluntary Counselling and Testing (VCT) di klinik VCT RSUD Lahat. IV.1.2. Melaksanakan pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi / Prevention Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) IV.1.3. Melaksanakan pelayanan kolaborasi TB-HIV IV.2.



Meningkatkan jumlah dan kemampuan sumber daya manusia



IV.2.1. Mengajukan penambahan personil IV.2.2. Mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan HIV/AIDS dan Keselamatan Pasien IV.2.3. Melaksanakan sosialisasi untuk peningkatan pengetahuan seluruh staf Rs avisena. IV.3.



Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait



Pertemuan rutin dengan Dinas Kesehatan kota Cimahi V. SASARAN Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2021 adalah : V.1. Terlaksananya pelayanan pasien HIV/AIDS setiap hari (VCT, CST, PMTCT, kolaborasi TB-HIV, pelayanan laboratorium) V.2. Terpenuhinya Sumber Daya Manusia V.3. Terlaksananya pelatihan bagi anggota Tim HIV/AIDS 2



V.4. Terlaksananya sosialisasi bagi seluruh karyawan Rs avisena V.5. Terlaksananya kerja sama dengan instansi terkait VI. PENCAPAIAN DAN EVALUASI PROGRAM VI.1.



Melaksanakan pelayanan



Pertumbuhan jumlah kunjungan dari Tahun 2021-2022 ditampilkan pada Tabel 1 berikut : Tabel 1



Pertumbuhan Kunjungan Pasien Poliklinik VCT No



Kategori



1



Jumlah Kunjungan Pasien Tahun 2017 Jumlah Kunjungan Pasien Tahun 2016



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Jun



Jul



Agu



Sept



Okt



Nop



Des



Total



-



-



-



-



1



1



2



-



1



-



-



4



9



3



1



1



2



5



-



2



8



-



-



-



-



22



Kunjungan ke Poli Klinik HIV dari Januari s/d desember 2021 sebanyak pasien sedangkan pada tahun 2022 sebanyak 9 pasien. PoliKlinik VCT adalah klinik menetap, artinya hanya melakukan pelayanan di tempat dan tidak melakukan pemeriksaan mobile (kunjungan ke luar klinik/Rumah Sakit). Kunjungan lebih banyak dilakukan oleh pasien lama yang menjalani terapi. Berdasarkan Tabel 2 bahwa jumlah kunjungan total tahun 2017 sebanyak 9 orang pada dari bulan Januari s/d Agustus tahun 2018 terjadi meningkatan jumlah pasien sebanyak 22 orang . Bila dibandingkan jumlah kunjungan tahun 2017 dan tahun 2018 maka terjadi peningkatan jumlah pasien . Hal ini dikarenakan telah berjalannya program kolaborasi TB-HIV, tes HIV atas inisiatif pemberi pelayanan kesehatan . a) Jumlah Pasien HIV/AIDS Baru Jumlah pasien HIV/AIDS yang teridentifikasi pada tahun 2018 dan tahun 2017 dianggap pasien baru karena semua pasien yang datang adalah pasien yang baru. b) Jumlah Pasien HIV/AIDS Baru Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah pasien HIV/AIDS yang baru teridentifikasi pada tahun 2017 ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini :



3



Tabel 3 Jumlah Penderita HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin Poliklinik VCT Tahun 2017 – 2018 No



Kategori



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Jun



Jul



Agu



Sept



Okt



Nop



Des



Total



2



6



11



-



2



Jumlah Pasien HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelaimn Tahun 2018



3



- Laki-laki



1



1



-



1



-



-



- Perempuan



-



-



1



-



1



-



Jumlah Pasien HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017 - Laki-laki



-



-



-



-



-



1



2



-



-



-



-



-



3



- Perempuan



-



-



-



-



1



-



-



-



1



-



-



1



2



Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diinformasikan bahwa jumlah pasien HIV/AIDS yang baru teridentifikasi berdasarkan jenis kelamin tahun 2017 sebanyak 5 orang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Jumlah pasien HIV/AIDS yang baru teridentifikasi terbanyak tahun 2018 sebanyak 13 orang yang paling banyak terjadi pada bulan Agustus sebanyak 6 orang VI.1.1.



Melaksanakan pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi / Prevention Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) Pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi atau Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT) adalah pelayanan konseling dan testing untuk perempuan yang teridentifikasi HIV positif sebelum atau selama hamil. Pelayanan ini akan membantu mereka membuat keputusan akan perlunya intervensi lanjutan seperti profilaksis ARV dan pemilihan pemberian makanan pada bayinya. Juga membantu perempuan tersebut merencanakan masa depannya dan keluarganya. Sampai saat ini Poliklinik VCT rsud Lahat belum menerima konseling pasien ibu hamil dari bagian kebidanan.



VI.1.2.



Melaksanakan pelayanan kolaborasi TB-HIV Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Meskipun program pengendalian TB di Indonesia telah berhasil mencapai target Millenium Development Goals (MDG), beban ganda akibat peningkatan epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) akan mempengaruhi peningkatan kasus TB di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu kolaborasi antara program pengendalian TB dan pengendalian HIV/AIDS. Epidemi HIV menunjukkan pengaruhnya terhadap peningkatan epidemi TB di seluruh dunia yang berakibat meningkatnya jumlah kasus TB di masyarakat. Pandemi HIV merupakan tantangan terbesar dalam pengendalian TB. Di Indonesia diperkirakan sekitar 3% pasien TB dengan status HIV positif. Sebaliknya TB merupakan tantangan bagi pengendalian Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) karena merupakan infeksi oportunistik terbanyak (49%) pada Orang dengan dengan HIV/AIDS (ODHA)



VI.2.Meningkatkan jumlah dan kualitas sumber daya manusia 4



a)



Mengajukan penambahan personil Penambahan personil perawat perlu diadakan di Tim HIV/AIDS Rumah Sakit Umum Daerah Lahat. Saat ini hanya ada 1 (satu) orang perawat yang bertugas selama ini masih double job, sehingga untuk pelaporan masih terkendala. Namun TIM menyadari RSUD Lahat masih kekurangan tenaga terutama tenaga PNS.



b.



Mengikuti pelatihan, workshop dan pertemuan yang berkaitan dengan HIV/AIDS Pelatihan untuk staf PoliKlinik Teratai yang telah diikuti selama tahun 2018 ditampilkan di Tabel 5 berikut ini : Tabel 5 Pelatihan untuk Staf Klinik Teratai Tahun 2012 s/d 2018 No



Pelatihan / Workshop



1



Peningkatan Kemampuan Teknis Laboratorium VCT



Jakarta 8 s/d 11 Mei 2012



Afni Yutriana, SST



PITC



Surabaya 8 Agustus 2018



Dr.Lily Tresnowati, SpKK



3



Perluasan Tes HIV Bagi petugas Puskesmas dan Rumah Sakit



Palembang, 13- 15 Maret 2018



Dr.Ira Eka Putri



4



Perluasan Tes HIV Bagi petugas Puskesmas dan Rumah Sakit



Palembang, 13- 15 Maret 2018



Renny. SKM.M.Kes



5



Perluasan Tes HIV Bagi petugas Puskesmas dan Rumah Sakit



Palembang, 13- 15 Maret 2018



Hartifah, AmKeb



Pengobatan dan Pemulihan



Palembang, 10 – 13 Feb 2018



Dr.Syarifah Alfi Azzulfa Alathas



Pengobatan dan Pemulihan



Palembang, 10 – 13 Feb 2018



Sri Wulansari. Ssi. Apt.



2



6 7



Waktu / Tempat



Peserta



Berdasarkan Tabel 5 maka pelatihan yang telah diikuti dari tahun 2012 s/d tahun 2018 sebanyak 7 kali VI.3.



Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait Kerja sama yang telah dilakukan adalah dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat.



VII. HAMBATAN 1. Masyarakat sekitar belum banyak yang tahu tentang Poliklinik VCT HIV di RSU avisena 2. SDM untuk petugas Pelayanan Poliklinik VCT masih terbatas. VIII. REKOMENDASI 1. Harus lebih sering dan aktif melakukan sosialisasi tentang Poli VCT di RSUD Lahat. 2. Memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang HIV AIDS dan pentingnya memeriksakan diri secara sukarela kepada kelompok beresiko. 3. Meningkatkan kemampuan SDM Poliklinik VCT HIV dengan memperbnayak pelatihan. IX. PENUTUP Setiap program yang telah disusun terdapat kemungkinan untuk tidak terlaksana sepenuhnya. Mengingat pelaksanaan program terkait dengan unit-unit lain. Sehingga untuk program yang telah berjalan dengan 5



baik diharapkan untuk tetap melanjutkan dan meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk program yang belum terlaksana agar dapat dimasukkan dalam perencanaan tahun berikutnya.



6