Poned.... [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pedoman Pelayanan Rawat Inap Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



: 147/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 15



PEDOMAN PROGRAM PONED DI UPT BLUD PUSKESMAS NARMADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PONED merupakan singkatan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Dasar yaitu program yang bertujuan menurunkan angka kematian dan peningkatan kualitas hidup ibu dan anak di pelayanan primer. Sedangkan program yang sejalan dengan ini di tingkat pelayanan lanjutan adalah PONEK ( Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif). Diperkirakan 15% kehamilan dan persalinan akan mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat diprediksi dan dipersiapkan sehingga tidak sampai mengakibatkan kematian. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kematian ibu dan bayi antara lain: 1. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih 2. Tenaga kesehatan melakukan penanganan sesuai dengan prosedur yang ada 3. Tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi dini komplikasi 4. Tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan stabilisasi sebelum dirujuk ke rumah sakit apabila menemukan komplikasi. 5. Proses rujukan efektif 6. Pelayanan di rumah sakit yang cepat dan tepat guna Dari uraian diatas dapat dilihat peranan puskesmas terutama yang sudah dinyatakan mampu PONED sangat besar untuk keberhasilan program ini. B. Tujuan Pedoman Tujuan diterbitkannya pedoman ini adalah sebagai acuan dalam pemberian pelayanan kepada pasien khususnya kasus obstetri dan neonatal emergensi sehingga pada akhirnya dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. C. Sasaran Pedoman Sasaran Buku Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas mampu PONED adalah 1. 2. 3. 4. 5.



Puskesmas mampu PONED dengan jejaring sistem rujukannya Puskesmas non PONED disekitarnya dengan jejaring rujukannya Rumah Sakit Rujukan Spesialis Obstetri-Neonatal (RS PONEK/Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi) Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota 185



Pedoman Pelayanan Rawat Inap Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



: 147/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 15



6. Lintas Sektor terkait,Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota,Kecamatan 7. Organisasi Profesi, LSM dan Masyarakat peduli,Media Massa D. Ruang Lingkup Pedoman Ruang lingkup pelayanan program PONED meliputi : 1. Ibu hamil 2. Neonatus 3. Puskesmas mampu PONED 4. Rumah sakit mampu PONEK E. Batasan Operasional 1. Puskesmas mampu PONED Adalah puskesmas dengan rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstertri dan neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. 2. Sistem rujukan Adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi SDM Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Puskesmas mampu PONED adalah : No B B



1



Struktur



Kualifikasi A II



Tim Inti Dokter umum (minimal 1 orang)



pelatihan PONED



Bidan, minimal DIII (minimal 1 orang)



pelatihan PONED



Perawat, minimal DIII (minimal 1



pelatihan PONED



orang) 2



Tim Pendukung Dokter umum (1-2 orang)



ojt di puskesmas



Bidan DIII (minimal 5 orang)



ojt di puskesmas



Perawat DIII (minmal 5 orang)



ojt di puskesmas



Analis Laboratorium 1 orang Petugas administrasi minimal 1 orang



186



Pedoman Pelayanan Rawat Inap Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



: 147/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 15



STANDAR KETENAGAAN



B. 1.



2.



3.



A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Distribusi Ketenagaan Perawat Koordinator Puskesmas bertaggung jawab kepada Kepala Puskesmas terhadap keberhasilan upaya Puskesmas di Puskesmas, mulai dari Perencanaan, Pemantauan, Pelaksanaan, serta Penilaian. Koordinator Puskesmas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas dengan Kualifikasi minimal D III Keperawatan, telah mengikuti pelatihan keperawatan kesehatan komunitas dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan puskesmas. Perawat Pelaksana Puskesmas di Puskesmas Adalah semua tenaga fungsional perawat di puskesmas. Perawat pelaksana pudkesmas memberi pelayananan/asuhan yang baik kepada individu, kelompok, maupun keluarga. Penilaian kinerja perawat pelaksana menggunakan instrumen penilaian jabatan fungsional bagi perawat di puskesmas. Perawat Penanggungjawab Desa / Daerah Binaan (Darbin) Merupakan pelaksana sekaligus membantu perawat koordinator puskesmas dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan menilai asuhan keperawatan terhadap individu , keluarga, kelompok, masyarakat di suatu desa/daerah binaan yang menjadi tanggung jawabnya.



C. Jadwal Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap) 1. Pengaturan jadwal jaga dokter, perawat dan bidan dibuat bersama-sama dan di pertanggung jawabkan oleh Kordinator Klinis, Kordinator Bidan dan Kordinator Perawat. 2. Jadwal jaga dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan didistribusikan pada akhir bulan sebelum pelaksanaan jadwal. 3. Untuk tenaga doter, bidan maupun perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka petugas perawat tersebut dapat bertukar jadwal dengan sejawatnya dan mencatatakan perubahan jaga tersebut di lembar jadwal jaga. 4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, libur dan cut



BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruangan



187



Pedoman Pelayanan Rawat Inap Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



: 147/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 15



B. Standar Fasilitas I. Fasilitas & Sarana Ruangan bersalin berada di paling ujung ruangan dan rawat inap puskesmas untuk mempermudah pemindahan ibu pasca bersalin ke ruang rawat inap persalinan untuk monitoring selanjutnya. Ruang rawat inap di puskesmas narmada ada sebanyak 2 kamar rawat inap umum 1 kamar diperuntukkan untuk ibu bersalin 1 kamar untuk ruang nifas. II. Peralatan Peralatan yang tersedia di puskesmas dengan PONED adalah sbb Alat maternal:



188



Pedoman Pelayanan Rawat Inap Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



17. 18. 19. 44. 45. 46.



1. Meja instrumen 2 rak 1 buah 2. Bak Instrumen tertutup besar (Obsgin) 1 buah 3. Tromol kasa 2 buah 4. Nierbekken/ Kidney disk 2 buah 5. Timbangan injak dewasa 1 buah 6. Pengukur tinggi badan (microtoise) 1 buah 7. Standar infus 1 buah 8. Lampu periksa Halogen 1 unit 9. Tensimeter/ sphygmomanometer dewasa 1 buah 10. Stetoskop dewasa 1 buah 11. Termometer 1 buah 12. Tabung oksigen + Regulator 1 unit 13. Masker oksigen + Kanula nasal 2 unit 14. Tempat tidur periksa (examination bed) 2 unit 15. Lemari Obat 1 buah 16. Meteran/ metline 1 buah Pita pengukur lengan atas (LILA) 1 buah Pocket Fetal Hearth Rate Monitor (Doppler) 1 unit Tempat tidur untuk persalinan (Partus bed) 2 unit Jarum jahit tajam (cutting) G9 1 amplop Jarum jahit tajam (cutting) G11 1 amplop Klem Kelly/ Klem Kocher lurus 1 buah



20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.



: 147/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 15



Klem kasa (korentang) 1 buah Tempat klem kasa (korentang) 1 buah Spekulum Sims kecil 1 buah Spekulum Sims medium 1 buah Spekulum Sims besar 1 buah Spekulum cocor bebek Grave kecil 1 buah Spekulum cocor bebek Grave medium 1 buah Spekulum cocor bebek Grave besar 1 buah Kit resusitasi dewasa 1 unit Nasogastric tube dewasa 1 buah Kacamata/ goggle 2 buah Masker 1 kotak Apron 2 buah Sepatu boot 2 pasang Sterilisator kering 1 buah Tempat sampah tertutup 3 buah Setengah Kocher 4 buah Gunting episiotomy 4 buah Gunting talipusat 4 buah Gunting benang 4 buah Pinset anatomis 4 buah Pinset sirurgis 4 buah Needle holder 4 buah Nelaton kateter 4 buah



185



Pedoman Pelayanan PONED Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.



Klem Fenster/ Klem Ovum 4 buah Needle holder 2 buah Pinset anatomis 1 buah Pinset sirurgis 1 buah Mangkok iodin 1 buah Tenakulum Schroeder 1 buah Aligator ekstraktor AKDR 1 buah Klem penarik benang AKDR 1 buah Sonde uterus Sims 1 buah Tes celup Urinalisis Glukose & Protein 1 kit Tes celup hCG (tes kehamilan) 200 buah Benang chromic 3/0 1 kotak Spuit disposable (steril) 1 ml 100 buah Spuit disposable (steril) 3 ml 200 buah



61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74.



: 13/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 13



Spuit disposable (steril) 5 ml 200 buah Spuit disposable (steril) 10 ml 50 buah Spuit disposable (steril) 20 ml 50 buah Infus Set Dewasa 50 buah Kateter intravena 18 G 50 buah Kateter intravena 20 G 50 buah Kateter Folley dewasa 16 G 5 buah Kateter Folley dewasa 18 G 5 buah Sarung tangan steril 7 50 pasang Sarung tangan steril 7,5 50 pasang Sarung tangan steril 8 50 pasang Sarung tangan panjang (manual plasenta) 10 pasang Sabun cair untuk cuci tangan 1 buah Povidon Iodin 10 % 1 buah



Neonatal/bayi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.



Timbangan neonatus + bayi 1 buah Lampu emergensi 2 buah Kit resusitasi neonates 1 unit Sungkup resusitasi 1 set Pompa penghisap lendir elektrik 1 set Handuk pembungkus neonatus 6 buah Klem arteri Kocher mosquito lurus 1 buah Klem arteri Kocher mosquito lengkung 1 buah Klem arteri Pean mosquito 1 buah Pinset sirurgis 1 buah Pinset jaringan kecil 1 buah Pinset bengkok kecil 1 buah Needle holder 2 buah Gunting jaringan Mayo ujung tajam 1 buah Gunting jaringan Mayo ujung tumpul 1 buah Gunting jaringan Iris lengkung 1 buah Baskom kecil 1 buah Pinset jaringan (sirurgis) 1 buah Kantong Metode Kanguru 10 buah Inkubator Ruangan dengan termostat sederhana 1 buah Infus Set Pediatrik 1 kotak Kanula penghisap lendir neonatus 2 buah 196



Pedoman Pelayanan PONED Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



: 13/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 13



BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan 1. Petugas Penanggung Jawab  Dokter  Bidan  Perawat  Petugas laboratarium  Petugas Admission 2. Perangkat Kerja  Tensimeter  Stetoskop  ATK 3. Tata Laksana a. Petugas menerima kunjungan ibu hamil yang akan melahirkan baik yang datang sendiri maupun yang dirujuk oleh masyarakat/kader atau bidan b. Petugas akan melakukan pemeriksaan kondisi ibu, dan mengidentifikasi terhadap adanya kemungkinan komplikasi c. Apabila kondisi ibu memungkinkan untuk ditangani di puskesmas maka ibu akan dipersiapkan untuk melahirkan di puskesmas d. Apabila kondisi ibu tidak memungkinkan ditangani di puskesmas, maka petugas mempersiapkan atau memberikan penanganan awal untuk menstabilkan kondisi ibu sambil menghubungi rumah sakit yang akan menerima rujukan. e. Ibu dirujuk ke rumah sakit dengan pengawalan tenaga kesehatan yang terlatih hingga diterima di rumah sakit yang dituju. Kasus-kasus yang membutuhkan rujukan:       



Perdarahan dalam persalinan Eklamsi Retensio plasenta Penyulit pada persalinan Infeksi Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu bersalin Persalinan pre-term Grafik patograf menunjukan persalinan sudah masuk ke fase bertindak a. Petugas Penanggung Jawab - Dokter - Bidan - Perawat 196



Pedoman Pelayanan PONED Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



: 13/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 13



- Sopir Ambulance Perangkat Kerja -



Ambulan Alat Tulis b. Tata Laksana Transportasi Pasien a. Pengemudi ambulan mempersiapkan ambulan dan menempatkannya di depan pintu keluar dengan posisi sedemikian sehingga memudahkan pasien masuk. b. Petugas bersama dengan pengemudi menaikkan pasien dan menempatkannya di bed pasien di ambulan dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien. c. Pengemudi mengendarai ambulan sambil petugas pendamping pasien memastikan kondisi pasien tetap stabil d. Setelah sampai di rumah sakit yang dituju, petugas menyerahkan surat rujukan dan pasien kepada petugas di rumah sakit B. Metode pelayanan Prosedur yang dilakukan oleh bidan a. b. c. d.



Menerima pasien baru Melakukan pengkajian kebidanan. Melakukan observasi tanda-tanda vital. Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis pasien yang ditandatangani oleh bidan yang melakukan tindakan.



e. f.



C. Langkah kegiatan a. Setelah pasein lahir memindahkan pasien ke ruang nifas b. Bidan kamar bersalin dan nifas melengkapi berkas rekam medis pasien c. Bidan kamar bersalin dan nifas melakukan persiapan tindakan seperti mengganti baju pasien, membersihkan lipstik dan melepaskan perhiasan pasien, observasi tanda-tanda vital, anjurkan pasien buang air kecil terlebih dahulu dan lain-lain d. Setelah tindakan dilaksanakan, pasien diobservasi kondisi umum dan tanda-tanda vitalnya Jika keadaan umum pasien baik maka bidan memberi tahu keluarga pasien untuk menyelesaikan administrasi Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis pasien yang ditandatangani oleh bidan yang melakukan tindakan



BAB V LOGISTIK A. OBAT YANG DIPERLUKAN DALAM PELAYANAN PONED 1. Perdarahan a. Ringer Laktat (500 ml) 196



Pedoman Pelayanan PONED Nomor Terbit No.Revisi Mulai berlaku Halaman



b. NaCl 0,9% (500 ml) c. Metil ergometrin maleat injeksi 0,2 mg (1 ml) d. Metil ergometrin maleat tablet 75 mg (tablet) e. Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml) 2. Hipertensi dalam kehamilan a. Ringer Laktat (500 ml) b. MgSO4 20% (25 ml) c. MgSO4 40% (25 ml) d. Glukonas kalsikus 10% Injeksi (20 ml) e. Diazepam 5 mg injeksi (2 ml) f. Nifedipin 10 mg (tablet) g. Transfusi set dewasa h. Kateter intravena no. 18 G i. Kateter Folley no.18 j. Kantong urin dewasa k. Disposible syringe 3ml l. Disposible syringe 5 ml m. Disposible syringe 10 ml 3. Infeksi a. Ringer b. Laktat (500 ml) c. NaCl 0,9% (500 ml) d. Ampisilin 1 g injeksi e. Metronidazol 500 mg injeksi



f. g. h. i. j. k.



: 13/B.14/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018 : 12 Januari 2018 :1 : 12 Januari 2018 : 1- 13



Transfusi set dewasa Kateter intravena no. 18 G Kateter Folley no.18 Kantong urin dewasa Disposible syringe 3 ml Disposible syringe 5 ml



f. Amoksilin 500 mg (tablet) g. Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml) h. Aquadest pro injeksi 25 ml



196



BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN A. Pengertian Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. B. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas 2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di puskesmas 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) 5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien 6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Tata laksana a. Melakukan upaya pencegahan kejadian tidak diinginkan terhadap pasien. b. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien c. Melaporkan setiap kejadian kepada kordinator klinis d. Mengobservasi keadaan umum pasien e. Mendokumentasikan kejadian tersebut BAB VII KESELAMATAN KERJA Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat secara bermakna. Demikian juga penyakitpenyakit lain yang penularannya melalui produk darah atau benda yang terkontaminasi dengan produk darah penderita seperti Hepatitis B dan Hepatitis C. Maka sudah seharusnya setiap orang yang bersentuhan dengan penderita penyakit ini harus melakukan rosedur Kewaspadaan Umum atau UniversalPrecaution untuk menjaga dirinya sendiri tidak tertular penyakit dan tidak menularkanpenyakit. a. Mencegah petugas kesehatan tertular penyakit dari pasien. b. Mencegah petugas kesehatan menularkan penyakit kepada pasien c. Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu : e. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang f. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.



g. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai h. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan i. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan. BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifikatas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: 1. Ketetapan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan 3. Ketetapan metode yang digunakan 4. Tercapainya indikator Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan. BAB IX PENUTUP Pedoman pelaksanaan PONED dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan PONED di Puskesmas Narmada. Penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di Puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahanperbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal. Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar di Puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan. PEMIMPIN UPT BLUD PUSKESMAS NARMADA



Dr. I DEWA GEDE NGURAH AGUNG Pembina Tk I IV/b NIP. 19650428 199603 1 003