PP 2.4 Panduan Orientasi Pasien Baru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I DEFINISI



1.1Pengertian Orientasi Pasien Baru Orientasi adalah melihat atau meninjau supaya kenal atau tahu (Purwadarminta, 1999). Dalam konteks keperawatan orientasi berarti mengenalkan segala sesuatu tentang rumah sakit meliputi lingkungan rumah sakit, tenaga kesehatan, peraturan prosedur dan pasien lain. Dalam orientasi, perawat dan pasien bekerja sama untuk menganalisa situasi sehingga mereka dapat mengenali, memperjelas dan menentukan eksistensi sebuah masalah, sehingga pasien dapat mempersiapkan diri dari keadaan cemas kea rah kondisi yang lebih konstruktif dalam menghadapi masalahnya. Pasien adalah pemakai jasa pemeliharaan kesehatan yang mempunyai citra pribadi yang mandiri yang mempunyai pilihan bebas dalam mencari dan memilih bantuan. Seorang pasien bukan lagi seorang penerima pelayanan secara pasif, tetapi seorang peserta yang aktif yang bertanggung jawab atas pilihannya dan juga memikul akibat dari pilihannya (Carpenito, 2000). Pasien baru adalah pasien yang baru dating dan didaftarkan untuk pertama kali pasien mendapat pemeriksaan dari dokter yang merawatnya. Setelah selesai



di



bagian



penerimaan



pasien



baru,



pasien



bersama



keluarganya pergi menuju ke bagian di mana dirinya ditempatkan. Orientasi terhadap pasien baru adalah pemberian informasi kepada pasien baru berkaitan dengan proses keperawatan yang akan dilakukan oleh rumah sakit. Informasi adalah pesan atau isi berita yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dengan harapan orang tersebut mengetahui dan mengerti akan maksud dan tujuan dari isi pesan atau berita yang disampaikan. Orientasi terhadap



pasien



baru



merupakan



usaha



memberikan



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



1



informasi/sosialisasi kepada pasien dan keluarga tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan selama di rumah sakit (Ragusti, 2008). Orientasi pasien baru merupakan kontrak antara perawat dank lien/keluarga dimana terdapat kesepakatan antara perawat dengan klien/keluarganya



dalam



memberikan



asuhan



keperawatan.



Kontrakini diperlukan agar hubungan saling percaya antara perawat dan klien/keluarga dapat terbina (trust). 1.2Tujuan Orientasi Pasien Baru Orientasi terhadap pasien baru bertujuan untuk: 1. Pasien dan keluarga memahami tentang peraturan rumah sakit. 2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya 1.3



Tahapan orientasi perawat terhadap pasien baru Tahapan pertama perawat di saat menerima pasien baru adalah melakukan orientasi, dimana perawat dan pasien bertemu sebagai dua orang asing. Pasien dan atau keluarga memiliki “rasa butuh” maka mencari penolong professional. Tetapi kebutuhan ini belumlah diidentifikasi atau dimengerti oleh individu-individu yang terlibat. Sebagai contoh seorang gadis 16 tahun menelpon komunitas pusat kesehatan jiwa hanya karena ia merasa ”tertekan”. Inilah tahap bahwa perawat perlu menolong pasien dan keluarga untuk memahami



sesungguhnya



apa



yang



terjadi



dengan



pasien



(Bowhuizen, 1986). Orientasi perawat merupakan hal yang sangat penting bahwa perawat



bekerjasama



menganalisa



keadaan,



dengan sehingga



pasien mereka



dan



keluarga



bersama-sama



untuk dapat



memahami, menjelaskan dan menyimpulkan masalah yang ada. Tahapan orientasi ini dapat menyebabkan pasien langsung mampu RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



2



menambah energy dari rasa keragu-raguan memenuhi kebutuhanya untuk lebih berani menghadapi permasalahannya. Hubungan telah dibentuk dan berlanjut lebih erat lagi sementara masalah telah identifikasi. Sementara pasien dan keluarga berdiskusi dengan perawat



keputusan



bersama



dibuat



tentang



bentuk



bantuan



professional apa yang akan dilakukan. Perawat yang menjadi sumber yang dapat bekerja dengan pasien dan keluarga. Pada tahap orientasi



perawat,



pasien



dan



keluarga



merencanakan



jenis



pelayanan apa yang dibutuhkan (Ragusti, 2008). Tahap orientasi secara langsung dipengaruhi oleh sikap pasien dan perawat dalam memberi dan menerima pertolongan secara timbal balik. Berkaitan dengan hal ini adalah tahap pertama maka perawat perlu menyadari tindakan pribadinya dengan pasien. Budaya, agama, ras, latar belakang pendidikan, pengalaman masa lalu, pemikiran yang berbeda dan harapan antara perawat dan pasien memainkan peran bagaimana tindakan perawat terhadap pasien. Faktor-faktor pengaruh yang sama memainkan peran dalam reaksi pasien terhadap perawat (Bowhuizen, 1986). 1.4



Hal – hal yang perlu diperhatikan : 1. Orientasi dilakukan saat pertama kali pasien datang (24 jam pertama) dan kondisi pasien sudah tenang. 2. Orientasi dilakukan oleh PP (perawat primer). Bila PP tidak ada PA (Perawat asosiet) dapat memberikan orientasi untuk pasien dan keluarga, selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh PP sesegera mungkin. Hal ini penting karena PP yang bertanggung jawab terhadap semua kontrak atau orientasi yang dilakukan 3. Orientasi diberikan



pada



pasien



dan



didampingi



anggota



keluarga yang dilakukan di kamar pasien dengan menggunakan format orientasi. Selanjutnya pasien diinformasikan untuk



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



3



membaca lebih lengkap format orientasi yang ditempelkan di kamar pasien 4. Setelah orientasi, berikan daftar nama tim atau badge kepada pasien dan keluarga kemudian gantungkan daftar nama tersebut pada laci pasien 5. Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh PP atau yang mewakili, terutama tentang daftar nama tim yang sudah diberikan , sekaligus menginformasikan perkembangan kondisi keperawatan pasien dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien. 6. Pada saat penggantian dinas (di kamar pasien), ingatkan pasien nama perawat yang bertugas saat itu, bila perlu anjurkan pasien atau keluarga melihat pada daftar nama tim.



BAB II RUANG LINGKUP



Ruang Lingkup buku Panduan Orientasi Pasien Baru ini meliputi: 1. Pelayanan pada pasien baru 2. Pelayanan pada keluarga pasien



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



4



BAB III TATA LAKSANA



3.1 Prosedur Prosedur pelaksanaan orientasi terhadap pasien baru terbagi menjadi: 1. Persiapan a. Check list orientasi pasien baru b. Kartu tunggu c. Lembar tentang tata tertib rumah sakit 2. Prosedur kerja : a. Memberi salam pada pasien dan keluarga



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



5



b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang semua fasilitas yang tersedia di ruang perawatan dan prosedur penggunaannya c. Menjelaskan tata tertib rumah sakit. d. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban pasien e. Memberikan penjelasan dokter yang merawat dan perawat yang bertanggung jawab f. Memberikan kartu tunggu g. Setiap selesai melaksanakan orientasi harus tercatat pada check list dan ditandatangani oleh kedua belah pihak 3.2 Pelaksanaan a. Orientasi dilakukan saat pertama kali klien dating (24 jam pertama) dan kondisi klien sudah tenang. b. Orientasi dilakukan oleh perawat primer. Bila perawat primer tidak ada perawat asosiet dapat memberikan orientasi untuk klien dan keluarganya, selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh perawat primer sesegera mungkin. Hal ini penting karena perawat primer yang bertanggung jawab terhadap semua kontrak atau orientasi yang dilakukan. c. Orientasi diberikan pada klien dan didampingi anggota keluarga yang dilakukan dikamar klien dengan menggunakan format orientasi. d. Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh perawat primer atau yang mewakili, sekaligus menginformasi kan perkembangan kondisi keperawatan klien dengan mengidentifikasi kebutuhan klien. e. Pada saat penggantian dinas (dikamar klien), ingatkan klien nama perawat yang bertugas saat itu.



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



6



BAB IV DOKUMENTASI



1. Format Orientasi Pasien Baru 2. Teknik pengisian Rekam Medik Pasien RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



7



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



8



DAFTAR PUSTAKA



Sitorus Ratna, Yulia, (2005) Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit Panduan Implementasi,. EGC, Jakarta Nining, (2008). Manajemen Keperawatan : Model Praktek Keperawatan Profesional. http://ns-nining.blogspot.com



RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi | PANDUAN ORIENTASI PASIEN BARU



9