PPK Faringitis Akut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FARINGITIS AKUT No. Dokumen : /PKML/2016 PPK



Terbitan



: 01



No. Revisi



: 0



Tgl. Mulai Berlaku : 02 Januari 2016 Halaman



: 1/2



PUSKESMAS LENEK 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis



Jalaludin Sayuti, SKM.MPH NIP. 19751231 199803 1 013 Peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (540%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain. Keluhan: 1. Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan 2. Demam 3. Dapat disertai atau tanpa batuk 4. Nyeri kepala 5. Rasa lemah pada seluruh tubuh 6. Nafsu makan berkurang Gejala khas berdasarkan jenisnya, yaitu: 1. Faringitis viral (umumnya oleh Rhinovirus): diawali dengan gejala rhinitis dan beberapa hari kemudian timbul faringitis. Gejala lain demam disertai rinorea dan mual. 2. Faringitis bakterial: nyeri kepala hebat, muntah, kadang demam dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk, dan seringkali terdapat pembesaran KGB leher. 3. Faringitis fungal:terutama nyeri tenggorok dan nyeri menelan. 4. Faringitis kronik hiperplastik: mula-mula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk yang berdahak.



3. Pemeriksaan Fisik



Pemeriksaan Fisik 1. Faringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis, eksudat



(virus



influenza,



coxsachievirus,



cytomegalovirus



tidak



menghasilkan eksudat). Pada coxsachievirus dapat timbul lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash. 2. Faringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan faring. Kadang ditemukan kelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan. 3. Faringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan pangkal lidah, sedangkan mukosa faring lainnya hiperemis. 4. Faringitis kronik hiperplastik, pada pemeriksaan tampak kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan hiperplasia lateral band. Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata dan bergranular (cobble stone).



FARINGITIS AKUT No. Dokumen : /PKML/2016 PPK



Terbitan



: 01



No. Revisi



: 0



Tgl. Mulai Berlaku : 02 Januari 2016 Halaman



: 1/2



PUSKESMAS LENEK 4. Kriteria Diagnosis



Jalaludin Sayuti, SKM.MPH NIP. 19751231 199803 1 013 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.



5. Diagnosis Kerja



Faringitis akut



6. Diagnosis



1. Influenza



Banding



2. Tonsilitis akut 3. Laringitis akut



7. Pemeriksaan



-



Penunjang 8. Tata Laksana



1. Istirahat cukup 2. Minum air putih yang cukup 3. Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya Streptococcus group A, diberikan antibiotik Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500 mg selama 6-10 hari atau Eritromisin 4x500 mg/hari. 4. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspektoran. 5. Analgetik-antipiretik 6. Selain antibiotik, Kortikosteroid juga diberikan untuk menekan reaksi inflamasi sehingga mempercepat perbaikan klinis. Steroid yang diberikan dapat berupa Deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari.



9. Edukasi



1. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi dan olahraga teratur. 2. Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok. 3. Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorok. 4. Selalu menjaga higiene mulut dan tangan



10. Prognosis



Advitam



: adbonam



Ad Sanationam : adbonam Ad Fungsionam : adbonam 11. Tingkat Evidens



I/II/III/IV



12. Tingkat



A/B/C



Rekomendasi 13. Indikator



1. Keluhan berkurang 2. Meningkatkan kebersihan mulut dan tangan



14. Kepustakaan



1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014