Praktikum Biokimia II Saliva [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM BIOKIMIA II UJI KERJA ENZIM PADA AIR LIUR



Disusun Oleh: Nama: Empat Patonah NIM : 140621010



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON 2017



A. Tujuan Mengetahui kerja enzim pada air liur terhadap bahan makanan B. Teori Dasar Enzim adalah suatu protein yang mempunyai fungsi khusus. Enzim berfungsi sebagai katalis untuk proses biokimia dalam tubuh makhluk hidup. Enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat dibandingkan reaksi tanpa katalis. Enzim memiliki kekhasan yaitu hanya bisa bekerja pada satu reaksi saja, dengan kata lain enzim hanya melakukan satu fungsi saja. Tubuh manusia dapat menghasilkan enzim yang berperan dalam sistem pencernaan. Beberapa jenis enzim dibutuhkan untuk merombak bahan-bahan molekul organik seperti karbohidrat yang membutuhkan enzim amilase untuk memecah pati, protein yang membutuhkan enzim protease dan lemak yang membutuhkan enzim lipase. Salah satu enzim yang berada didalam tubuh organisme yaitu enzim amilase yang khususnya dapat berasal dari air liur atau saliva. enzim amilase ini berperan memecah ikatan glikosidik yang dimiliki oleh polisakarida (ikatan yang khas pada karbohidrat) membentuk disakarida. Enzim amilase ini dihasilkan oleh kelenjar parotid yang terletak dibagian atas mulut dan belakang telinga. Enzim amilase ini bekerja secara optimal pada pH 6,6 dan akan berhenti bekerja pada pH 4. Beberapa jenis enzim dibutuhukan untuk merombak karbohidrat, protein dan lemak, seperti enzim protease yang digunakan untuk merombak protein, enzim lipase yang digunakan untuk merombak lemak, dan enzim amilase yang digunakan oleh karbohidrat untuk memecah pasti. Enzim-enzim tersebut secara bersamaan dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan. Untuk mengetahui karakteristik enzim amilase dapat diketahui melalui percobaan untuk mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amilase , pengaruh konsentrasi substrat serta temperatur terhadap aktivitas enzim amilase (Bahri, 2012). Amilase merupakan salah satu enzim yang sering digunakan di dalam bidang industri. Amilase adalah enzim yang mempunyai kemampuan untuk menghidrolisis pati, amilosa dapat menghidrolisis pati untuk menghasilkan produk bervariasi seperti maltosa, dekstrim, dan terutama molekul glukosa sebagai unit terkecil. Enzim amilase dapat berasal dari berbagai sumber yaitu tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Pada mikroorganisme merupakan salah satu sumber enzim yang sangat menguntungkan karena pertumbuhannya lebih cepat dari pada hewan dan manusia (Novitasari, 2014). Pada percobaan ini akan dilakukan uji pengaruh enzim amilase yang ada padaair liur terhadap makanan yang mengandung lemak, karbohidrat, dan protein. Cara kerja enzim adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat yang kemudian menghasilkan suatu



produk tanpa mengubah senyawa enzim itu sendiri. Setelah produk terbentuk maka enzim akan melepas diri dari substratnya. Teori ini dikenal dengan nama teori kunci dan gembok. Dalam percobaan ini pula digunakan larutan benedict untuk menentukan bahan mengandung amilum atau tidak. Disamping itu penggunaan benedict juga dimaksudkan untuk menandai apakah enzim bekerja secara optimal atau tidak yang ditandai dengan perubahan warna. Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah: 



Benedict digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis glukosa dan digunakan untuk uji amilum pada air liur. Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Saat uji glukosa jika positif maka larutan akan berubah warna menjadi merah atau oranye. Hal ini disebabkan oleh larutan tembaga alkalis pada larutan benedict bila direaksikan dengan karbohidrat yang memiliki gugus aldehud akan terjadi reduksi membentuk Cuprum oksida (Cu2O)yang ditandai dengan warna hijau tua sebagai tanda adanya reduksi Cu2+menjadi Cu+.







Biuret digunakan untuk menunjukkan bahan makanan jenis protein







Kertas minyak/ kertas buram digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak.



C. Alat Dan Bahan 1. Alat



2. Bahan



a. Tabung reaksi



a. Reagen biuret



b. Rak tabung



b. Reagen benedict



c. Pipet tetes



c. Larutan kanji 1 %



d. Kaki tiga



d. Putih telur



e. Kasa bunsen



e. Minyak goreng



f.



Pembakar spirtus



g. Gelas kimia 500 mL h. Batang pengaduk D. Cara Kerja 1. Untuk Larutan Kanji a. Panaskan air sebanyak 200 mL dalam gelas kimia b. Tandai tabung dengan angka 1 dan 2



c. Masukkan 1 mL larutan kanji 1% kedalam masing-masing tabung tersebut d. Masukkan 2 mL air liur kedalam tabung 1 lalu kocok sampai mrata dan diamkan selama 10 menit e. Ukur pH pada kedua tabung tersebut f.



Tambahkan 3 tetes larutan benedict kedalam masing-masing tabung lalu panaskan pada gelas kimia yang sudah berisi air panas selama 1 menit



g. Amati perubahan yang terjadi 2. Untuk Putih Telur a. Tandai tabung reaksi dengan tulisan 1 dan 2 b. Masukkan 1 mL putih telur kedalam 2 tabung reaksi c. Tambahkan 2 mL air liur kedalam tabung reaksi 1 dan aduk rata d. Diamkan selama 5 menit e. Tambahkan 1 mL larutan biuret kedalam tabung 1 dan 2 lalu amati perubahan yang terjadi 3. Untuk Minyak Goreng a. Tandai tabung reaksi dengan tulisan 1 dan 2 b. Masukkan 1 mL minyak goreng kedalam 2 tabung reaksi c. Tambahkan 1 mL air liur kedalam tabung reaksi 1 dan aduk rata d. Diamkan selama 5 menit e. Oleskan masing-masing minyak goreng tersebut pada kertas buram dan amati perubahan yang terjadi E. Data Pengamatan 1. Larutan Kanji No 1 2 3 4 5 6



Perlakuan



Tabung 1



Keadaan awal larutan Larutan kental berwarna kanji putih keruh Penambahan air liur Larutan bercampur (homogen) dan kental setelah didiamkan 10 Warna larutan tetap sama menit seperti keadaan awal pH larutan 5 Penambahan reagen Larutan berwarna biru benedict Dipanaskan warna biru larutan memudar



Tabung 2 Larutan kental berwarna putih keruh Warna larutan tetap sama seperti keadaan awal 7 Larutan berwarna biru Menjadi larutan berwarna biru muda



2. Putih Telur No 1 2 3 4



Perlakuan



Tabung 1



Tabung 2



Keadaan awal Penambahan air liur



Warna kuning bening Warna kuning bening Larutan brcampur (homogen) dan berwarna putih keruh Setelah didiamkan 5 Warna tetap putih keruh Warna tetap kuning bening menit Penambahan reagen Larutan tidak menggumpal. Larutan menggumpal. biuret Terdapat dua lapisan: Terdapat dua lapisan: Atas bening Atas  bening Bawah ungu Bawah  ungu



3. Minyak Goreng No 1 2 3



4



Perlakuan



Tabung 1



Keadaan awal



Minyak berwarna kuning bening Penambahan air Larutan tidak tercampur liur (heterogen) Setelah didiamkan Larutan tetep heterogen, selama 5 menit dimana minyak terdapat dibagian atas larutan Diteteskan di Terdapat bekas warna atau kertas buram transparan



Tabung 2 Minyak bening



berwarna



kuning



tetap sama dengan keadaan awal Terdapat bekas warna yang tajam atau kertas menjadi transparan, dan terdapat lapisan minyak pada kerta tersebut



F. Diskusi 1. Kerja Enzim Amilase Pada Larutan Kanji Percobaan pertama yang dilakukan pada uji kerja enzim ini adalah pada larutan kanji. Percobaan ini dilakukan pada dua keadaan yaitu larutan kanji pada tabung 1 ditambahkan air liur sedangkan pada tabung 2 tidak. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kerja enzim amilase pada air liur untuk bahan maknan berupa glukosa (karbohirat). Benedict digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis glukosa dan digunakan untuk uji amilum pada air liur. Uji amilum pada air liur ini positif jika terjadi perubahan warna menjadi orange/ merah. Berdasarkan data hasil percobaan, bahwa larutan kanji yang ditambahkan air liur dan benedict setelah dipanaskan larutan birunya memudar dari keadaan awal. Sedangkan



pada larutan kanji dan benedict saja setelah dipanaskan warna birunya juga memudar. Suatu larutan yang dicampurkan dengan benedict setelah dipanaskan berubah menjadi merah bata/ oranye, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa (amilum) akan tetapi pada percobaan pertama ini larutan tidak berubah menjadi warna merah bata atau orange akan tetapi warnanya tetap, hal ini diakibatkan karena enzim tidak bekerja secara optimal sehingga tidak terjadi perubahan warna yang signifikan, dengan demikian menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut tidak mengandung amilum. Pada percobaan ini juga dilakukan uji pH, nilai pH untuk tabung 1 yaitu 5 sedangkan tabung 2 nilai pH nya yaitu 7. Berdasarkan litelatur bahwa enzim amilase saliva atau air liur memiliki pH optimum yaitu pada pH 7, karena pada pH ini diperoleh aktivitas enzim yang tinggi. Pada umumnya, kecepatan reaksi enzimatik meningkat hingga mencapai pH optimum dan akan menurun setelah pH lebih besar dari pH optimal. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabung ke 2 terdapat sedikit aktivitas enzim yang ditandai dengan warna biru, hal ini diakibatkan karena pH yang digunakan hampir mendekati pH inaktif dari enzim air liur yaitu pada pH 5,0 dan menghasilkan reaksi negatif atau sedikit bereaksi. 2. Kerja Enzim Amilase Pada Putih Telur Percobaan kedua yaitu dengan menggunakan putih telur, percobaan ini juga dilakukan dengan dua keadaan yaitu tabung 1 ditambahkan air liur sedangkan tabung ke 2 tidak. Pada percobaan ini juga digunakan reagen biuret yang digunakan untuk menunjukan bahan tersebut mengandung protein. Uji positif penambahan reagen biuret ini yaitu dengan perubahan warna menjadi ungu. Berdasarkan data hasil percobaan, pada tabung 1 yaitu campuran putih telur + air liur + reagen biuret, larutannya berubah warna menjadi ungu dan tidak menggumpal. Sedangkan pada tabel 2: campuran putih telur + reagen biuret, larutannya menjadi ungu dan menggumpal. Keduanya mengindikasikan bahwa bahan tersebut mengandung protein, yang membedakannya hanya larutannya menggumpal atau tidak. Penggumpalan tersebut terjadi karena protein tersebut rusak karena penambahan bahan kimia, sedangkan pada tabung 1 tidak menggumpal karena pengaruh dari enzim amilase itu sendiri yang dapat mempercepat reaksi dan menghambat terjadinya gumpalan. Putih telur berubah warna menjadi ungu setelah dicampur dengan biuret. Ini membuktikan bahwa bahan makanan tersebut mengandung protein.



3. Kerja Enzim Amilase Pada Minyak Goreng Percobaan ketiga ini mengunakan bahan minyak goreng dan air liur. Percobaan ini juga menggunakan perlakuan yang sama seperti pada percobaan pertama dan kedua yaitu salah satu tabung yang terdapat minyak ditambahkan air liur. Kemudian setelah didiamkan selama 5 menit minyak tersebut dioleskan pada kertas buram. Berdasarkan data hasil percobaan olesan larutan dari kedua tabung reaksi tersebut menunjukkan bahwa terdapat bekas warna yang tajam atau trasparan sehingga bahan tersebut diidentifikasikan mengandung zat minyak. G. Kesimpulan 1. Larutan kanji yang diuji dengan penambahan air liur dan reagen benedict berdasarkan percobaan terjadi perubahan warna biru, hal ini akibat dari pH enzim yang dibawah pH optimalnya sehingga hanya sedikit bereaksi. Sehingga percobaan ini menunjukkan bahan tersebut tidak terdapat amilum. 2. Putih telur yang di tambahkan air liur dan reagen biuret menunjukkan perubahan warna menjadi ungu, hal ini mengidentifikasikan bahwa sampel megandung protein. 3. Minyak goreng yang ditambahkan air liur, setelah dioleskan pada kertas buram terdapat bekas warna yang signifikan atau transparan, hal ini menunjukkan bahwa sampl tersebut megandung zat minyak. H. Daftar Pustaka Pravitri,



Kartika



Gemma,



2015,



Pengujian



Enzim.[online]



tersedia:



http://tikagpravitri.blogspot.co.id/2015/09/pengujian-enzim.html Lestari, apri, 2013, Laporan Praktikum Fisiologi Manusia “Pencernaan Makanan”. [online] tersedia:http://satuapriil.blogspot.co.id/2013/03/laporan-praktikum-fisiologimanusia_27.html Triarjo,



Sulaiman,Laporan



Praktikum



biologi



Uji



Enzim



Ptialin.[online]



tersedia:http://nyemania.blogspot.co.id/2014/03/laporan-praktikum-uji-enzimptialin.html



Lampiran Tugas 1. Jelaskan apa yang terjadi pada sampel larutan kanji saat pengujian dan apa artinya? “Yang terjadi pada larutan kanji setelah ditambahkan air liur dan reagen biuret kemudian dipanaskan terjadi perubahan warna biru yang memudar, hal ini diakibatkan karena nilai pH campuran yaitu 5, nilai pH tersebut dibawah pH optimum enzim sehingga hanya sedikit bereksi, sehingga tidak terjadi perubahan warna yang signifikan menjadi orange atau merah bata. Percobaan ini menunjukkan bahwa sampel tidak mengandung amilum.” 2. Jelaskan apa yang terjadi pada sampel putih telur saat pengujian dan apa artinya? “Pada saat pengujian, putih telur yang ditambahkan air liur dan reagen biuret mengalami perubahan warna menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa sampel mengandung protein.” 3. Jelaskan apa yang terjadi pada sampel minyak goreng saat pengujian dan apa artinya? “Sampel minyak goreng yang ditambahkan dengan air liur kemuadian di oleskan pada kertas buram mengahasilkan bekas warna yang tajam atau transparan. Hal ini menunjukkan bahwa sampel mangandung zat minyak.”