11 0 258 KB
Ketepatan waktu visite dokter Judul
Visite dokter antara pukul 06.00 – 14.00 WIB
Definisi operasional
Visite dokter adalah kunjungan dokter setiap hari sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggung jawabnya yang dilakukan antara pukul 06.00-14.00 WIB
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Mengetahui jam visite dokter spesialis
Dasar
pemikiran
/ SNARS EDISI 1dan SPM RS tahun 2008
literature Numerator
Jumlah pasien rawat inap yang divisite dokter antara pukul 06.00-14.00 WIB dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Formula
(Jumlah hari dokter visit pasien rawat inap antara pukul 06.00-14.00 WIB dalam satu bulan ÷ Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan) x 100%
Metode
pengumpulan Sensus harian
data Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Frekuensi analisa data
3 bulan sekali
Metodelogi analisa data
Analisis prosentase
Sumber data
Rekam medis
Wilayah pengamatan
Rawat Inap
Penanggung
jawab Kepala Ruangan, Kepala Unit
pengumpul data Publikasi data
Rapat koordinasi direktur dengan kabid, kanit
Standar
≥80%
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Judul
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Definisi operasional
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway adalah kepatuhan para staf medis/DPJP dalam menggunakan Clinical Pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.
Program
Peningkatan Mutu dan Keselamtan Pasien
Dimensi mutu
Kesinambungan pelayanan dan keselamatan pasien
Tujuan
Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis, dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber daya yang efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan praktek klinik yang berbasis bukti.
Dasar
pemikiran
/ SNARS Edisi 1
literature Numerator
Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan Clinical Pathway dalam satu bulan
Denumerator
Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada Clinical Pathway dalam satu bulan
Formula
Evaluasi atau cara penilaian penerapan Clinical Pathway adalah: 1. Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis (indikator proses) dan terhadap lama hari perawatan/LOS (indikator output). Kepatuhan diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP pada kasus tanpa varian tambahan 2. Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam medis
Metodologi
Sensus harian
pengumpulan data Cakupan data
Data rekam medis
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Periode analisa
3 bulan sekali
Metodologi analisa data
Analisis prosentasi
Sumber data
Rekam medis
Wilayah pengamatan
Rekam Medis, rawat inap, UGD, rawat jalan
Penanggung
jawab Kepala bidang pelayanan medis
pengumpul data Publikasi data
Rapat koordinasi bulanan direktur dengan semua kabid, ka.komite dan kanit
Standar
Ada 5 CP KSM bedah sudah terimplementasikan terintegrasi dalam berkas Rekam medis serta sudah dievaluasi, dan ada 5 CP KSM non bedah sudah terimplementasikan terintegrasi dalam berkas Rekam medis serta sudah
dievaluasi Kepatuhan kebersihan tangan
Judul
Kepatuhan kebersihan tangan
Dimensi Mutu
Keselamatan
Tujuan
1. Mengetahui tingkat kepatuhan cuci tangan petugas 2. Meningkatkan kepatuhan cuci tangan petugas
Definisi Operasional
Kepatuhan yang dilakukan oleh petugas untuk melaksanakan cuci tangan berdasarkan 6 langkah cuci tangan
Frekuensi Pengumpulan
1 bulan sekali
Data Periode Analisa
3 bulan sekali
Numerator
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan dalam satu bulan
Denominator
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu bulan
Sumber Data
Formulir surveilens harian PPI
Standar
≥85 %
Penanggung jawab
IPCN/Tim PPI RS
pengumpulan data Kepatuhan penggunaan APD
Judul
Kepatuhan penggunaan APD
Dimensi Mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kepatuhan terhadap keselamatan dan kecelakaan kerja
Definisi Operasional
Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga kesehatan, pasien, atau pengunjung dari penularan penyakit
Frekuensi Pengumpulan
1 bulan sekali
Data Periode Analisa
3 bulan sekali
Numerator
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam satu bulan
Sumber Data
Formulir surveilens harian PPI
Standar
100%
Penanggung jawab
IPCN/Tim PPI RS
engumpulan data
Kepatuhan identifikasi pasien
Judul
Kepatuhan identifikasi pasien
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Mencegah terjadinya kesalahan pasien
Definisi operasional
Identifikasi pasien adalah identifikasi
yang dilakukan dengan menggunakan
minimal dua indikator yaitu nama lengkap dan tanggal lahir. Identifikasi dilakukan setiap sebelum melakukan pemberian obat, sebelum pemberian produk darah, sebelum pengambilan sampel darah, dan sebelum melakukan tindakan atau prosedur lainnya Frekuensi
pengumpulan Setiap bulan
data Periode analisa
Setiap bulan
Numerator
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam satu bulan
Sumber data
Survei
Standar
100%
Penanggung
jawab Kepala Ruangan, Kepala Unit
Pengumpul Data Kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh
Judul
Kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh
Dimensi mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Definisi operasional
Kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh dinilai dari dilakukannya asesmen awal, asesmen ulang dan monitoring intervensi
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Periode analisis
3 bulan sekali
Numerator
Jumlah pasien rawat inap beresiko tinggi jatuh yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan resiko jatuh dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien rawat inap beresiko tinggi jatuh yang diobservasi dalam satu bulan
Sumber data
Rekam medis
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Ruangan, Kepala Unit
Asesmen awal medis 1x24 jam setelah pasien MRS
Judul
Asesmen awal medis 1x24 jam setelah pasien MRS
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya pelayanan medis yang aman bagi pasien
Definisi operasional
Angka kelengkapan dokumentasi pengkajian medis pasien rawat inap dalam 24 jam sejak pasien masuk rawat inap
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan data Periode analisa
Setiap bulan
Numerator
Jumlah kelengkapan pengkajian medis dalam 24 jam dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien baru rawat inap dalam satu bulan
Sumber data
Rekam medis
Standar
100%
Penanggung
jawab Kepala Ruangan, Kepala Unit
Pengumpul Data
Asesmen awal keperawatan 1x24 jam setelah pasien MRS
Judul
Asesmen awal keperawatan 1x24 jam setelah pasien MRS
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
Definisi operasional
Angka kelengkapan dokumentasi pengkajian keperawatan pasien rawat inap dalam 24 jam sejak pasien masuk rawat inap
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan data Periode analisa
Setiap bulan
Numerator
Jumlah kelengkapan pengkajian keperawatan dalam 24 jam dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien baru rawat inap dalam satu bulan
Sumber data
Dokumentasi asuhan keperawatan
Standar
100%
Penanggung Pengumpul Data
jawab Kepala Ruangan, Kepala Unit
Kejadian pulang paksa
Judul
Kejadian pulang paksa
Dimensi Mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas pelayanan rumah sakit
Definisi Operasional
Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Frekuensi Pengumpulan
1 bulan
Data Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
Sumber Data
Rekam Medis
Standar
≤5%
Penanggung jawab
Kepala Ruangan, Kepala Unit
Pengumpulan data NDR
Judul
Nett Death Rate
Kategori Indikator
Capaian Indikator Medik
Perspektif
Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan rawat inap berbasis mutu dan keselamatan pasien
Sasaran Strategis Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif serta mampu menyelamatkan pasien yang ditangani di ruang perawatan
Definisi Operasional
Nett Death Rate adalah banyaknya kejadian kematian pasien yang terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit.
Frekuensi Pengumpulan Data Numerator
Bulanan Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap ≥ 48 jam
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati
Inklusi
Pasien yang meninggal setelah masuk rawat inap > 48 Jam
Eksklusi
Pasien yang meninggal dirawat inap ≤ 48 Jam
Formula
(Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap ≥48 jam dibagi Jumlah
seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati) x 1000 Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
≤24‰
Kriteria Penilaian
hasil ≤ 24‰ → skor = 100 24‰ < Hasil ≤ 40‰ → skor = 75 40‰ < Hasil ≤ 65‰ → skor = 50 65‰ < Hasil ≤ 70‰ → skor = 25 Hasil > 70‰ → skor = 0
Pengumpul Data Referensi
Kepala Ruangan, Kepala Unit Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Kejadian reaksi tranfusi
Judul
Kejadian reaksi transfusi
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya manajemen risiko
Definisi operasional
Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisis akibat golongan darah tidak sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah.
Frekuensi pengumpulan 1 bulan data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam satu bulan
Sumber data
Rekam medis
Standar
≤0,01%
Penanggung jawab
Kepala Ruangan, Kepala Unit
Ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon Judul
Ketepatan melakukan SBAR dan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya ketepatan dalam melakukan kominikasi efektif
Definisi operasional
Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisis
akibat golongan darah tidak sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah. Frekuensi pengumpulan 1 bulan data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah instruksi verbal melalui telepon yang telah di SBAR dan CABAK dengan benar dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh instruksi verbal melalui telepon dalam satu bulan
Sumber data
Rekam medis
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Ruangan, Kepala Unit
Persentase kejadian pasien jatuh
Nama Indikator
Kejadian pasien jatuh
Definisi operasional
Kejadian pasien jatuh adalah terjadinya pasien jatuh
selama pasien
mendapatkan pelayanan di rumah sakit, baik akibat jatuh dari tempat tidur, dikamar mandi dsb. Program
Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu
Efektifitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Dasar
pemikiran
/ SNARS Edisi 1
literature Numerator
Jumlah kejadian pasien jatuh dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien di ruangan/ unit yang diobservasi dalam satu bulan
Formula
Jumlah kejadian pasien jatuh dalam satu bulan ÷ Jumlah pasien di ruangan/ unit yang diobservasi dalam satu bulan x 100%
Metode
pengumpulan Sensus harian
data Cakupan data
Data Rawat inap tentang IKP
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Frekuensi analisa data
3 bulan sekali
Metodelogi analisa data
Analisis prosentase dan trend kejadian
Sumber data
Rekam medis
Wilayah pengamatan
UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
Penanggung Pengumpul Data
jawab Kepala Ruangan/Kepala unit/Tim KPRS
Publikasi data
Rapat koordinasi bulanan antara direktur, kepala bidang, kepala instalasi, dan kepala unit, Tim KPRS
Standar
0%
Waktu tunggu rawat jalan
Judul
Waktu Tunggu di Rawat jalan
Definisi operasional
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien kontak dengan petugas pendaftaran (saat petugas pendaftaran menanyakan dan mencatat data pasien atau saat pasien melakukan konfirmasi kehadiran untuk pendaftaran online) sampai mendapat pelayanan dari dokter
Program
Peningkatan mutu unit rawat jalan
Dimensi mutu
Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja sesuai jadwal di rumah sakit yang mudah dan cepat diakses oleh pasien
Dasar
pemikiran
/ SPM RS tahun 2008 dan SNARS edisi 1
literature Numerator
Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 60 menit dalam satu bulan
Denumerator
Jumlah seluruh pasien rawat jalan dalam satu bulan
Formula
Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 60 menit dalam satu bulan ÷ Jumlah seluruh pasien rawat jalan dalam satu bulan X 100%
Metode
pengumpulan Sensus harian
data Cakupan data
Data Rawat jalan
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Frekuensi analisa data
3 bulan sekali
Metodelogi analisa data
Analisis prosentase dan trend kejadian
Sumber data
Sensus rawat jalan
Wilayah pengamatan
Unit Rawat Jalan
Penanggung
jawab Kepala Unit Rawat Jalan
Pengumpul Data Publikasi data
Rapat koordinasi bulanan direktur dengan kabid, kains, kanit
Standar
≥80%
Emergency respon time ≤ 5 menit
Judul
Emergency respon time ≤ 5 menit
Definisi operasional
Emergency respon time (waktu tanggap) adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien dilakukan triage di IGD sampai mendapat pelayanan dokter
Program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien IGD
Dimensi Mutu
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Dasar
pemikiran
/ SPM RS 2008 dan SNARS EDISI 1
literatur Numerator
Jumlah pasien gawat, darurat, dan gawat darurat yang mendapatkan pelayanan kegawatdaruratannya dalam waktu ≤ 5 menit dalam satu bulan
Denumerator
Jumlah seluruh pasien gawat, darurat, dan gawat darurat yang masuk IGD dalam satu bulan
Formula
Jumlah pasien gawat, darurat, dan gawat darurat yang mendapatkan pelayanan kegawatdaruratannya dalam waktu ≤ 5 menit dalam satu bulan ÷ Jumlah seluruh pasien gawat, darurat, dan gawat darurat yang masuk IGD dalam satu bulan dikali 100%
Metodologi
Sensus harian
pengumpulan data Cakupan data
Data pasien IGD
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan sekali Data Periode Analisa
3 bulan sekali
Metodologi analisa data
Analisis prosentase
Sumber Data
Sensus harian, Buku laporan IGD, Rekam Medis
Wilayah pengamatan
IGD
Penanggung
jawab Kepala IGD
Pengumpulan data Publikasi data
Rapat koordinasi bulanan direktur dengan kabid dan kanit
Standar
100%
Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat
Judul
Pemberi
pelayanan
kegawatdaruratan
yang
bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ALS/BTCLS Dimensi Mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten dalam bidang ke gawat daruratan
Definisi Operasional
Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah memiliki sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALS/BTCLS
Frekuensi Pengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa
Tiga bulan sekali
Numerator
Jumlah tenaga yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS/BTCLS
Denominator
Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
Sumber Data
Kepegawaian
Standar
100 %
Penanggung jawab
Diklat RS
Pengumpulan data Kematian pasien di IGD
Judul
Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat
Dimensi Mutu
Efektifitas dan Keselamatan
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional
Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam periode 24 jam sejak pasien datang
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang meninggal dalam periode ≤ 24 jam sejak pasien datang
Denominator
Jumlah seluruh yang ditangani di Gawat Darurat
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
≤ 0,2 %
Penanggung jawab
Kepala IGD
Pengumpulan data Penundaan operasi elektif Judul
Penundaan operasi elektif
Definisi operasional
Jumlah pembatalan atau penundaan operasi elektif lebih dari satu jam akibat persiapan operasi yang tidak optimal (tidak terdeteksi penyakit, ketidaksiapan alat dan tim operasi)
Program
PMKP di Kamar Bedah
Dimensi mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya pengelolaan kamar operasi yang profesional agar tercapai efisiensi dan efektifitas kerja yang tinggi untuk kesinambungan pelayanan
Dasar
pemikiran
/ SPM RS tahun 2008 dan SNARS Edisi 1
literature Numerator
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari satu jam dalam satu bulan
Denumerator
Jumlah seluruh pasien operasi elektif dalam satu bulan
Formula
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari satu jam dalam satu bulan ÷ Jumlah seluruh pasien operasi elektif dalam satu bulan dikali 100%
Metodologi
Sensus harian
pengumpulan data Cakupan data
Kamar Operasi
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Periode analisa
3 bulan sekali
Metodologi analisa data
Analisis prosentase
Sumber data
Rekam Medis
Wilayah pengamatan
Kamar Operasi
Penanggung
jawab Kepala Kamar Bedah
Pengumpul Data Publikasi data
Rapat koordinasi
Standar
160 mmHg dan diastolik >110 mmHg - Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4-pada pemeriksaan kualitati - Oedem tungkai Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai dengan kejang dan atau penurunan kesadaran. Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolong.
Frekuensi
Tiap bulan
pengumpulan data Periode analisis
Tiap tiga bulan
Numerator
Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis
Denominator
Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis.
Sumber data
Rekam medis rumah sakit
Standar
Pendarahan < 1% pre-eklampsia < 30%, sepsis < 0,2%
Penanggung jawab
Komite medik
Pertolongan persalinan melalui sectio cesaria
Judul
Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Dimensi mutu
Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
Tujuan
Tergambarnya pertolongan di rumah sakit yang sesuai dengan indikasi dan efisien.
Definisi operasional
Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui pembedahan abdominal baik elektif maupun emergensi.
Frekuensi pengumpulan data
1 bulan
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan
Sumber data
Rekam medis
Standar
< 20%
Penanggung jawab
Komite mutu
Kemampuan menangani BBLR 1500gr-2500gr
Judul
Kemampuan menangani BBLR 1500 gr-2500 gr
Dimensi mutu
Efektifitas dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani BBLR
Definisi operasional
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr-2500 gr
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah BBLR 1500 gr-2500 gr yang berhasil ditangani
Denominator
Jumlah seluruh BBLR 1500 gr-2500 gr yang ditangani
Sumber data
Rekam medis
Standar
100%
Penanggung jawab
Komite medik/Komite mutu
Kemampuan menangani BBLSR 50 pasien per bulan
Standar
≤ 3 Jam
Kriteria Penilaian
WTPR (jam) : WTPR ≤ 3 → skor = 100 3 < WTPR ≤ 4 → skor = 75 4 < WTPR ≤ 5 → skor = 50 5< WTPR ≤ 6 → skor = 25 WTPR > 6 → skor =
Penanggung pengumpul data
jawab Kepala Unit Radiologi
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
Judul
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
Dimensi mutu
Efektifitas dan efisiensi
Tujuan
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen
Definisi operasional
Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto yang tidak dapat dibaca
Frekuensi pengumpulan 1 bulan data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan
Sumber data
Register radiologi
Standar
50 pasien per bulan Standar
≤ 2 Jam WTPL (jam) : WTPL ≤ 2
--> skor = 100 3 > s k o r = 7
Kriteria Penilaian
2
< WTPL ≤
5
3
< WTPL
4
≤
>
s k o r = 5 0 5 > s k o r = 2 4
< WTPL ≤
WTPL > Pengumpul Data
5
--> skor = 0
Ka. Inst. Laboratorium
Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium Area
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Prosedur Penanganan sampel uji
Perspektif
Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
Terwujudnya efisiensi pelaksanaan pemeriksaan laboratorium
Dimensi Mutu
Hasil pemeriksaan Laboratorium
Tujuan
Terjaminnya efisiensi pemeriksaan laboratorium
5
Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium (APL) adalah Definisi Operasional
jumlah rata-rata pengulangan pemeriksaan yang dilakukan diluar prosedur tetap (tidak termasuk duplo) selama 1 bulan
Frekuensi pengumpulan Bulanan data
Jumlah pemeriksaan laboratorium yang diulang dibagi Jumlah Formula seluruh pemeriksaan laboratorium Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data
Laporan pengulangan pemeriksaan
Standar
APL skor = 100 Kriteria Penilaian
5≤APL skor = 75
10≤APL skor = 50
15≤APL skor = 25
AKS ≥ 20 --> skor = 0 Pengumpul Data
Kabid Pelayanan
Kepatuhan identifikasi pasien Judul
Tidak ada kesalahan identitas pasien
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya ketelitian perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien
Definisi operasional Kesalahan identitas pasien adalah : kesalahan yang terjadi salah orang dalam memberikan tindakan, pelaksanaan pemeriksaan penunjang, memberikan obat memberikan tranfusi dll kepada pasien
Frekuensi
Setiap bulan
pengumpulan data Periode analisa
Setiap bulan
Numerator
Jumlah kejadian kesalahan identitas pasien 1 bulan
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Dokumentasi asuhan keperawatan Insiden report
Standar
1 kasus /tahun
Penanggung jawab Kepala Ruangan Pengumpul Data
Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Ketepatan waktu pelayanan
Perspektif
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Terwujudnya ketepatan waktu pelayanan
Dimensi Mutu
Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan resep obat jadi Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi adalah rata-rata waktu
Definisi operasional
yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan resep obat di loket apotek sampai dengan menerima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi di apotik rawat jalan
Frekuensi Bulanan Pengumpulan Data Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep di Numerator
loket apotek sampai dengan menerima obat dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh resep obat jadi
Inklusi
Semua resep obat jadi di apotik rawat jalan
Eksklusi
Obat kemoterapi ; resep pasien rawat inap Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep
Formula
di loket apotek sampai dengan menerima obat dibagi jumlah seluruh sample atau Jumlah seluruh pasien yang menyerahkan resep obat jadi
Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Instalasi Farmasi
Sumber Data Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per bulan Standar
≤ 30 menit WTOJ (menit) : WTOJ ≤ 30
--> skor = 00
Kriteria Penilaian
30
skor = 75
40 < WTOJ 50
skor = 50
WTOJ ≤ 60 --> skor = 25
WTOJ > 60 Pengumpul Data
≤ 50
--> skor = 0
Ka. Inst. Farmasi
Kejadian nyaris cidera peresepan obat Area
Klinis
Kategori Indikator
Capaian Indikator Medik
Perspektif
Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kefarmasian klinik
Sasaran Strategis
berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan kesalahan Obat
Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien rawat inap
Tujuan
Menurunkan kesalahan peresepan Jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.
Definisi operasional Kesalahan Peresepan Obat yang dimaksud adalah kesalahan yang teridentifikasi pada verifikasi resep oleh bagian farmasi, meliputi benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi obat Frekuensi Bulanan Pengumpulan Data Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi Numerator Denominator
Jumlah lembar resep yang ditulis dokter
Inklusi
Resep/instruksi pengobatan pasien rawat inap yang ditulis oleh DPJP
Eksklusi
Pasien Rawat Jalan
(Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah Formula diverifikasi dibagi Jumlah lembar resep yang ditulis dokter) x 100% Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Instalasi Farmasi ; sampling dilakukan bila jumlah lembar resep > 50
Sumber Data per bulan Standar
< 5% Hasil < 5% skor = 100 5% ≤ Hasil < 10% skor = 75
Kriteria Penilaian
10% ≤ Hasil < 15% skor = 50 15% ≤ Hasil < 20% skor = 25 Hasil ≥ 20 % skor = 0
Pengumpul Data
Ka. Instalasi Farmasi
Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Area
Klinis
Kategori Indikator
Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif
Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kefarmasian
Sasaran Strategis berbasis mutu dan keselamatan pasien Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien JKN
Tujuan
Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) adalah
Definisi operasional
kesesuaian penulisan resep oleh DPJP dengan Formularium Nasional untuk Pasien JKN
Frekuensi Pengumpulan Bulanan Data
Numerator
Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas
Denominator
Jumlah total item resep (R/)
Inklusi
Pasien JKN Obat yang ada dalam Clinical Pathway namun tidak ada dalam
Eksklusi Formularium Nasional (Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas dibagi jumlah total Formula item resep (R/) ) x 100% Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
≥ 80% Hasil ≥ 80% →skor = 100 70% ≤ Hasil < 80% → skor = 75
Kriteria Penilaian
60% ≤ Hasil < 70% →skor = 50 50% ≤ Hasil < 60% →skor = 25 Hasil < 50 → skor = 0
Pengumpul Data
Ka. Instalasi Farmasi
Referensi
Kepmenkes RI nomor 328/Menkes/IX/2013 tentang Formularium Nasional
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Dimensi mutu
Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya efektifitas pelayanan unit gizi
Definisi operasional
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat waktu dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei dalam satu bulan
Sumber data
Survey
Standar
≥ 90%
Penanggung
jawab Kepala Unit Gizi
pengumpulan data Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien Judul
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Dimensi mutu
Efektifitas dan efisiensi
Tujuan
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional
Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit)
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan
Sumber data
Survey
Standar
< 20%
Penanggung
jawab Kepala Unit Gizi
pengumpul data Tidak adanya kesalahan pemberian diit
Judul
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
Dimensi mutu
Keamanan, efisien
Tujuan
Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional
Kesalahan
dalam
memberikan
diet
adalah
kesalahan
dalam
memberikan jenis diet Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah pemberian makanan yang salah diet dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan
Sumber data
Survey
Standar
100%
Penanggung
jawab Kepala Unit Gizi
pengumpul data Waktu penyediaan dokumen rekam medic rawat jalan
Judul
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
Dimensi mutu
Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi operasional
Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh petugas.
Frekuensi
pengumpulan tiap bulan
data Periode analisis
Tiap 3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang diamati
Denominator
Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak kurang dari 100).
Sumber data
Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan untuk pasien baru/diruang rekam medis untuk pasien lama.
Standar Penanggung
Rerata < 10 menit jawab
dan Kepala Rekam Medik
pengumpul data BOR
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Utilisasi
Perspektif
Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
Terwujudnya pemanfaatan sarana yang optimal
Dimensi Mutu
Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan
Tergambarnya pemanfaatan pelayanan rawat inap
Bed Occupancy Rate adalah prosentase pemakaian tempat Definisi operasional
tidur pada satuan waktu tertentu Frekuensi Pengumpulan
Bulanan
Data Numerator
Jumlah hari perawatan di rumah sakit
Denominator
Jumlah tempat tidur × Jumlah hari dalam satu periode
Inklusi
--
Eksklusi
-[Jumlah hari perawatan di rumah sakit dibagi (Jumlah tempat
Formula tidur × Jumlah hari dalam satu periode)] x 100% Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
Parameter ideal : 70 – 80 % BOR (%) : BOR ≥ 100 --> skor = 25 90 ≤ BOR < 100 --> skor = 50
Kriteria Penilaian
80 ≤ BOR < 90 --> skor = 75 70 ≤ BOR < 80 --> skor = 100 60 ≤ BOR < 70 --> skor = 75 50 ≤ BOR < 60 --> skor = 50 BOR < 50 --> skor = 25
Penanggung
jawab
pengumpul data
dan Kepala Rekam medik
Pengembalian rekam medic lengkap dalam 24 jam
Judul
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Dimensi mutu
Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi rekam medik.
Definisi operasional
Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan
rawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap
Denominator
Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan.
Sumber data
Survey
Standar
100%
Penanggung
jawab
dan Kepala rekam medik
pengumpul data Waktu penyediaan dokumen rekam medic rawat inap
Judul
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
Dimensi mutu
Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medik rawat inap
Definisi operasional
Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap adalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien.
Frekuensi
pengumpulan tiap bulan
data Periode analisis
Tiap 3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat inap yang diamati
Denominator
Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati
Sumber data
Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan
Standar
Rerata < 15 menit
Penanggung
jawab Kepala rekam medis
pengumpul data Baku mutu limbah cair
Judul
Baku mutu limbah cair
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan limbah cair rumah sakit
Definisi operasional
Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap
aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator : BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter PH : 6-9 Frekuensi
pengumpulan 3 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai dengan baku mutu.
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair.
Sumber data
Hasil pemeriksaan
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala IPRS
Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
Judul
Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di rumah sakit
Definisi operasional
Limbah padat berbahaya adalah sampah pada akibat proses pelayanan yang mengandung bahan-bahan yang tercemar jasad renik yang dapat menularkan penyakit dan/atau dapat mencederai, antara lain : 1. Sisa jarum suntik 2. Sisa ampul 3. Kasa bekas 4. Sisa jaringan Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional yang diamati
Denominator
Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati
Sumber data
Hasil pengamatan
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala IPRS / Kepala K3 RS
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Judul
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Dimensi mutu
Efektivitas, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya
kepedulian
administrasi
rumah
sakit
dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan Definisi operasional
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban rumah sakit untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap adalah laporan kinerja yang memuat pencapaian indikator-indikator yang ada pada SPM (Standar Pelayanan Minimal), indikator-indikator kinerja pada rencana strategik bisnis rumah sakit dan indikator-indikator kinerja yang lain yang dipersyaratkan oleh pemerintah daerah. Laporan akuntabilitas kinerja minimal 3 bulan sekali.
Frekuensi
pengumpulan 1 tahun
data Periode analisis
3 tahun
Numerator
Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan minimal 3 bulan dalam satu tahun
Denominator
Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam satu tahun
Sumber data
Bagian Tata Usaha
Standar
100%
Penanggung jawab
Direktur
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Judul
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Dimensi mutu
Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat kesejahteraan pegawai
Definisi operasional
Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan sesuai ketentuan rumah sakit
Frekuensi
pengumpulan 1 tahun
data Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu tahun
Denominator
Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun
Sumber data
Sub bagian kepegawaian
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Bagian Tata Usaha
Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
Judul
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
Dimensi mutu
Efektivitas, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kesejahteraan pegawai
Definisi operasional
Usulan kenaikan berkala adalah kenaikan gaji secara periodik sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku (UU No. 8/1974, UU No. 43/1999)
Frekuensi
pengumpulan Satu tahun
data Periode analisis
Satu tahun
Numerator
Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu tahun
Denominator
Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun
Sumber data
Sub bagian kepegawaian
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Bagian Tata Usaha
Prosentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam/ orang per tahun
Judul
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas sumber daya manusia
Definisi operasional
Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan yang dilakukan baik dirumah sakit ataupun di luar rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam per tahun
Frekuensi
pengumpulan Satu tahun
data Periode analisis
Satu tahun
Numerator
Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun
Denominator
Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
Sumber data
Sub bagian kepegawaian
Standar
≥60%
Penanggung jawab
Kepala Bagian Tata Usaha
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Judul
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah sakit
Definisi operasional
Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya
Frekuensi
pengumpulan Tiga bulan
data Periode analisis
Tiga bulan
Numerator
Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal setiap bulan berikutnya dalam tiga bulan
Denominator
Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga bulan
Sumber data
Sub bagian kepegawaian
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan
Kecepatan waktu pemberian tagihan pasien rawat inap
Judul
Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
Dimensi mutu
Efektivitas, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran pasien rawat inap
Definisi operasional
Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua tagihan pelayanan yang telah diberikan. Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh pasien.
Frekuensi
pengumpulan Tiap bulan
data Periode analisis
Tiap tiga bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulan
Denominator
Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulan
Sumber data
Hasil pengamatan
Standar
≤ 2 jam
Penanggung jawab
Bagian Keuangan
Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
Judul
Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan
Definisi operasional
Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan
Frekuensi
pengumpulan 6 bulan
data Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif
Denominator
6
Sumber data
Catatan di bagian keuangan
Standar
100%
Penanggung jawab
Bagian Keuangan
Waktu pelayanan Ambulance
Judul
Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah
Dimensi mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya pelayanan ambulance/kereta jenazah yang dapat diakses setiap waktu oleh pasien/keluarga pasien yang membutuhkan.
Definisi operasional
Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah ketersediaan waktu penyediaan ambulance/kereta jenazah untuk memenuhi kebutuhan pasien/keluarga pasien
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance dalam satu bulan
Denominator
Jumlah hari dalam bulan tersebut
Sumber data
Instalasi gawat darurat
Standar
24 jam
Penanggung jawab
Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah
Kecepatan memberikan pelayanan Ambulance
Judul
Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah sakit
Dimensi mutu
Kenyamanan, keselamatan
Tujuan
Tergambarnya
ketanggapan
rumah
sakit
dalam
menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance/kereta jenazah Definisi operasional
Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah waktu yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance/kereta jenazah diajukan oleh pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampai tersedianya ambulance/kereta jenazah. Maksimal 30 menit
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah penyediaan ambulance/kereta jenazah yang tepat waktu dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah dalam satu bulan
Sumber data
Catatan penggunaan ambulance/kereta jenazah
Standar
100%
Penanggung jawab
Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
Judul
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
Dimensi mutu
Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alat
Definisi operasional
Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama dengan 15 menit dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan
Sumber data
Catatan laporan kerusakan alat
Standar
> 80 %
Penanggung jawab
Kepala IPRS
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
Judul
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
Dimensi mutu
Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alat
Definisi operasional
Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang menunjukkan periode pemeliharaan/service untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku.
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan pemeliharaan dalam satu bulan
Sumber data
Register pemeliharaan alat
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala IPRS
Tingkat kehandalan sarpras
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Sarana dan prasarana
Perspektif
Learning and growth Terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best
Sasaran Strategis practice dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif Dimensi Mutu
Efisien, efektivitas dan keselamatan pasien Ketersediaan sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan
Tujuan memiliki kinerja baik Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang dilihat dari 3 aspek yaitu : ketersediaan, kinerja dan kualitas. A. Ketersediaan (availability) : Ke, adalah perbandingan jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlah hari alat tsb direncanakan beroperasi Definisi operasional
B. Kinerja (performance) : Ki, adalah kemampuan alat yang ada dibagi kemampuan ideal alat C. Kualitas (quality) : Ku, adalah keluaran yang baik yang dihasilkan oleh suatu alat dibagi dengan total keluaran dari alat tersebut Peralatan yang akan dilakukan penilaian minimal peralatan sterilisasi, laundry dan peralatan sanitasi. Rumah sakit dapat menetapkan peralatan non-medis lainnya yang akan dilakukan penilaian
Kehandalannya Frekuensi Tahunan Pengumpulan Data Inklusi
Seluruh peralatan medis yang bernilai diatas Rp 500 juta
Eksklusi
Peralatan medis yang nilainya dibawah Rp 500 juta
Formula
OEE = (Ka x Ki x Ku) x 100%
Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator (a) Data alat yang akan dinilai kehandalannya
Sumber Data
(b) Laporan monitoring ketersediaan, kinerja dan kualitas dari peralatan tsb 2015 --> 80 % 2016 --> 80 %
Standar
2017 --> 85% 2018 --> 90 % 2019 --> 100 % Tahun 2015 : OEE ≥ 80% →skor = 100 70% ≤ OEE < 80% → skor = 75
Kriteria Penilaian 60% ≤ OEE < 70% →skor = 50 50% ≤ OEE < 60% →skor = 25 OEE < 50% → skor = 0 Pengumpul Data
Kepala unit PSPSL
Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Sarana dan prasarana
Perspektif
Learning and growth Terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai
Sasaran Strategis best practice dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif Dimensi Mutu
Efisiensi, efektifitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Tersedianya peralatan yang siap pakai dan berkualitas
Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal adalah jumlah dan jenis Definisi operasional peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan Frekuensi Tahunan Pengumpulan Data Jumlah peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang Numerator Ditetapkan Denominator
Jumlah peralatan yang akan dikalibrasi berdasarkan jadwal
Inklusi
Semua peralatan yang dijadwalkan kalibrasi pada tahun berjalan
Eksklusi
-Jumlah peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang
Formula
ditetapkan ÷ Jumlah peralatan yang akan dikalibrasi berdasarkan jadwal x 100%
Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator (a) Daftar peralatan yang akan dikalibrasi (b) Jadwal kalibrasi
Sumber Data (c) Daftar perusahaan/ pihak ketiga yg akan memberikan layanan Kalibrasi Standar
2015 s.d 2019 : 100% Tahun 2015 s.d 2019 : Hasil = 100% → skor = 100 85% ≤ Hasil < 100% → skor = 75
Kriteria Penilaian 70% ≤ Hasil < 85% → skor = 50 55% ≤ Hasil < 70% → skor = 25 Hasil < 55% → skor = 0 Pengumpul Data
Ka.IPS/ Kabag. Tehnik
Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Judul
Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Dimensi mutu
Efisiensi dan efektifitas
Tujuan
Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry
Definisi operasional
Tidak ada
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
1 bulan
Numerator
Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam satu tahun
Denominator
Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari sampling tersebut
Sumber data
Survey
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Laundry
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
Judul
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
Dimensi mutu
Efisiensi dan efektifitas
Tujuan
Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry
Definisi operasional
Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan penyediaan linen sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisis
1 bulan
Numerator
Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan linen tepat waktu
Denominator
Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber data
Survey
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Laundry
Tersedianya APD di setiap unit Judul
Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri)
Dimensi mutu
Mutu
pelayanan,
keselamatan,
keamanan
pasien,
petugas
dan
pengunjung Tujuan
Tersedianya APD di setiap unit rumah sakit
Definisi operasional
Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di rumah sakit seperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dan gaun
Frekuensi
pengumpulan Setiap hari
data Periode analisis
1 bulan
Numerator
Jumlah unit yang menyediakan APD dalam satu bulan
Denominator
Jumlah unit di rumah sakit
Sumber data
Survey
Standar
≥60%
Penanggung jawab
IPCN/ TIM PPI RS
Angka kejadian Dekubitus Judul
Angka kejadian dekubitus
Area
Klinis
Kategori Indikator
Tindakan pengendalian Infeksi RS
Perspektif
Proses Bisnis internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Sasaran Strategis mutu dan keselamatan pasien Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif Kejadian dekubitus adalah terjadinya pasien yang mengalami dekubitus selama dalam perawatan di rawat inap RS. Dekubitus adalah luka pada jaringan kulit yang disebabkan oleh tekanan yang berlangsung lama dan terus menerus (Doh, 1993 dalam Martin, 1997) Kriteria :
Definisi operasional
A. Pasien paling tidak mempunyai 2 gejala dan tanda berikut, yang tidak diketahui penyebab lainnya : kemerahan sakit atau pembengkakan ditepian luka decubitus B. Minimal ditemukan 1 dari bukti berikut : a. Hasil kultur positif dari cairan atau jaringan yang diambil secara benar b. Hasil kultur darah positif C. Dokter yang merawat menyatakan adanya dekubitus dan diberi pengobatan antimikroba.
Frekuensi Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Jumlah kejadian decubitus
Denominator
Jumlah hari tirah baring
Inklusi
Pasien rawat inap tirah baring
Eksklusi
Pasien yang masuk rawat inap RS sudah mengalami decubitus
Formula
Jumlah kejadian dekubitus ÷ Jumlah hari tirah baring x 1000
Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Rekam Medik
Sumber Data
Formulir surveilens harian PPI
Standar
≤1,5‰ hasil ≤ 1,5 ‰ skor = 100 1,5‰ < Hasil ≤ 5 ‰ skor = 75
Kriteria Penilaian
5‰ < Hasil ≤ 10 ‰ skor = 50 10‰ < Hasil ≤ 15 ‰ skor = 25 Hasil > 15‰ skor = 0
Penanggung jawab
IPCN/ TIM PPI RS 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. buku pedoman PPI th 2011
Referensi 3. buku pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center for Healthcare related infections surveilance and prevention Angka kejadian infeksi saluran kencing Judul
Angka kejadian infeksi saluran kencing
Area
Klinis
Kategori Indikator
Tindakan pengendalian infeksi rumah sakit
Perspektif
Proses Bisnis internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Sasaran Strategis
mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Menurunkan kejadian infeksi saluran kencing (ISK) Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah Infeksi yang terjadi sebagai akibat dari pemasangan kateter > 48 jam Kriteria : A. Gejala dan Tanda : Umum : demam, urgensi, frekuensi, disuria, nyeri suprapubik Usia < 1 tahun : demam, hipotermi, apneu, bradikardi, letargia,
Definisi operasional
muntah-muntah B. Nitrit dan/atau leukosit esterase positip dengan carik celup (dipstick) C. Pyuria > 10 leukosit/LPB sedimen urin atau >10 leukosit/mL atau > 3 leukosit/LPB dari urine tanpa dilakukan sentrifus D. Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil pemeriksaan urine kultur E. Diagnosis dokter yang merawat menyatakan adanya ISK F. Terapi dokter sesuai ISK
Frekuensi Bulanan Pengumpulan Data Numerator
Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Denominator
Jumlah lama hari pemakaian kateter urin menetap
Inklusi
Pasien rawat inap dengan kateter terpasang > 48 jam
Eksklusi
Pasien yang terpasang kateter urin ≤ 48 jam (Jumlah kasus ISK ÷ Jumlah lama hari pemakaian kateter urin
Formula menetap) x 1000 Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data
Rekam Medik Formulir surveilens harian PPI
Standar
≤4.7‰ Hasil ≤ 4.7 ‰ → skor = 100
4.7‰ < Hasil ≤ 5.2‰ → skor = 75 Kriteria Penilaian
5.2‰ < Hasil ≤ 5.7‰ →skor = 50 5.7‰ < Hasil ≤ 6.2‰ → skor = 25 Hasil > 6.2‰ → skor = 0
Penanggung jawab
IPCN/ TIM PPI RS 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. buku pedoman PPI th 2011
Referensi 3. buku pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center for Healthcare related infections surveilance and prevention Angka kejadian infeksi daerah operasi Area
Klinis
Kategori Indikator
Tindakan pengendalian Infeksi RS
Perspektif
Proses Bisnis internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Sasaran Strategis
mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Menurunkan kejadian infeksi Daerah operasi (IDO) Infeksi Daerah Operasi adalah Infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan satu tahun dengan implan pasca bedah. Kriteria: A. Pus keluar dari
luka operasi
atau drain
yang dipasang
diatas fascia. Definisi operasional B. Biakan positif dari cairan yang
keluar dari luka atau jaringan
yang diambil secara aseptic, C. Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat kecuali Hasil biakan dari
tanda – tanda
negatif (paling sedikit
tanda peradangan terdapat
Satu
infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal,
Kemerahan dan hangat lokal) dan D. Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi
Frekuensi Bulanan Pengumpulan Data Numerator
Jumlah kasus Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Denominator
Jumlah kasus operasi
Inklusi
Kasus operasi
Eksklusi
prosedur sirkumsisi ; stitch abscess
Formula
(Jumlah kasus IDO dibagi Jumlah kasus operasi) x 100 % Lihat
pada
Bobot
Indikator
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
≤2%
Daftar
dan
Bobot
Hasil ≤ 2 % skor = 100 2% < Hasil ≤ 3% skor = 75 Kriteria Penilaian
3% < Hasil ≤ 4% skor = 50 4% < Hasil ≤ 5% skor = 25 Hasil > 5 % skor = 0
Penanggung Jawab
IPCN/ TIM PPI RS 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. buku pedoman PPI th 2011
Referensi 3. buku pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center for Healthcare related infections surveilance and prevention
Angka Kejadian infeksi aliran darah perifer Judul Kategori Indikator
Angka Kejadian infeksi aliran darah perifer Pengendalian infeksi di rumah sakit
Perspektif
Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
Sasaran Strategis
berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
Judul IKT
Infeksi Aliran Darah Perifer / Phlebitis
Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan
Menurunnya kejadian infeksi aliran darah Phlebitis merupakan inflamasi pada vena, yang ditandai dengan adanya
Definisi operasional
daerah yang merah, nyeri dan pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang vena (Brunner dan Sudarth, 2002)
Frekuensi Bulanan Pengumpulan Data Numerator
Jumlah kasus Phlebitis
Denominator
Seluruh pasien yang terpasang kateter intravena
Inklusi
Pasien rawat inap yang terpasang kateter intravena (Jumlah kasus phlebitis ÷ Seluruh pasien yang terpasang kateter
Formula intravena) x 100% Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data
Instalasi Rawat Inap Formulir surveilance harian
Standar
≤5% Hasil ≤ 5 % → skor = 100 5% < Hasil ≤ 10% → skor = 75
Kriteria Penilaian
10% < Hasil ≤ 15% → skor = 50
15% < Hasil ≤ 20% →skor = 25 Hasil > 20% →skor = 0 Penanggung Jawab
IPCN/ TIM PPI RS
Referensi
Intravenous Nurses Sociaty (INS)
Kegiatan pencatatan dan pelaporan Infeksi Nosokomial
Judul
Terlaksananya
kegiatan
pencatatan
dan
pelaporan
infeksi
nosokomial di rumah sakit Dimensi mutu
Keamanan pasien, petugas dan pengunjung
Tujuan
Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi di RS
Definisi operasional
Kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial, pengumpulan data (cek list) pada unit yang tersedia di RS, minimal 1 parameter (ILO, ILI, VAP, ISK)
Frekuensi
pengumpulan Setiap hari
data Periode analisis
1 bulan
Numerator
Jumlah unit yang melakukan pencatatan dan pelaporan setiap bulan
Denominator
Jumlah unit yang tersedia
Standar
75%
Penanggung jawab
IPCN/ TIM PPI RS
Ketepatan waktu pengembalian alat steril
Judul
Ketepatan waktu pengembalian alat steril
Dimensi Mutu
Efisiensi
Tujuan
Tergambarnya ketersediaan alat steril siap pakai
Definisi operasional
Mulai penerimaan alat sampai dengan hasil steril ≤ 3 jam
Frekuensi
pengumpulan 1 bulan
data Periode analisa
2 bulan
Numerator
Mulai penerimaan alat sampai dengan hasil steril ≤ 3 jam setiap bulan
Denominator
Seluruh jumlah alat yang diterima sampai dengan steril setiap bulan
Sumber data
Laporan CSSD
Standar
≤ 3 jam
Penanggung
jawab Kepala Ruangan
Pengumpul Data Kecepatan waktu tanggap komplain Judul
Kecepatan waktu tanggap komplain
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Kepuasan pasien
Perspektif
Customer
Sasaran Strategis
Terwujudnya kepuasan pasien
Dimensi Mutu
Efektivitas dan mutu pelayanan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
Tujuan kepuasan pasien Kecepatan waktu tanggap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko. Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll. Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian in material, dll. Warna Hijau : tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun Definisi operasional
immaterial. Kriteria Penilaian : 1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning, Hijau 2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan
dalam kurun waktu sesuai standar 3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap kategori a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3 hari c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari Frekuensi
Pengumpulan Bulanan
Data
Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang Numerator
ditetapkan berdasarkan grading
Denominator
Jumlah komplain yang disurvei
Inklusi
Semua komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Eksklusi
--
(Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang Formula
ditetapkan berdasarkan grading ÷ Jumlah komplain yang disurvei) x 100%
Bobot
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Survey kepuasan pelanggan, laporan komplain, buku komplain/keluhan, kotak
Sumber Data
saran
Standar
> 75% KRK (%) : 75 < KRK ≤ 100 % --> skor = 100
Kriteria Penilaian 50 < KRK ≤ 75 % --> skor = 75 25 < KRK ≤ 50 % --> skor = 50 KRK < 25 % --> skor = 25 Penanggung
jawab
Pengumpul Data
Humas
Kepuasan pasien Judul
Kepuasan pasien
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Kepuasan pasien
Perspektif
Customer
Sasaran Strategis
Terwujudnya kepuasan pasien
Dimensi Mutu
Efektivitas dan mutu pelayanan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
Tujuan kepuasan pada pasien Kepuasan pasien adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Kepuasan pasien dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pasien. Hal ini dapat diketahui
dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui Definisi operasional
tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (PermenPAN RB No.14 Tahun 2017)
Frekuensi 6 bulan Pengumpulan Data Numerator
Total nilai persepsi seluruh responden
Denominator
Total unsur yang terisi dari seluruh responden Seluruh pasien
Inklusi Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner dan atau tidak ada Eksklusi
keluarga yang mendampingi (Total nilai persepsi seluruh responden ÷ Total unsur yang terisi dari
Formula
seluruh responden) x 25
Bobot Sumber Data
Hasil survey kepuasan pasien di Rawat Inap & Rawat Jalan
Standar
≥ 76,61 KP (%) : K ≥ 85 --> skor = 100
Kriteria Penilaian
70 < KP < 85 --> skor = 75 55 < KP ≤ 70 --> skor = 50 40 < KP ≤ 55 --> skor = 25 KP ≤ 40 --> skor = 0
Penanggung jawab pengumpul data
Humas PermenPAN RB No.14 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum
Referensi
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah