Program Audit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM AUDIT Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Internal yang diampuh Oleh Dosen Bpk Sahmin Noholo, SE, MM



Oleh : Kelompok IV Mustika



(921417027)



Nur Addila



(921417085)



Faisal Djau



(921417088)



Balgeis Bogdadi



(921417158)



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2020



KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, karena atas limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “PROGRAM AUDIT.” Dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih kepada Bapak Sahmin Noholo, SE, MM selaku dosen mata kuliah Audit Internal yang sudah memberikan kepercayaan untuk menyelesaikan tugas ini. Kami berharap Makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan dan juga wawasan kita menyangkut pentingnya pemeriksaan liabilitas jangka panjang dalam manajemen perusahaan. Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sesab itu kami berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat dimasa yang akan datang. Mengingat taka da sesuatu yang sempurna tanpa ada kritik yang membangun. Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan sekiranya dapat bermanfaat bagi kami maupun orang lain yang membacanya. Tak lupa juga kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam pembuatan makalah ini. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Gorontalo,



Februari 2020



Kelompok IV



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………ii DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..1 1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………....1 1.3 Rumusan……………………………………………………………………………………2 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………3 2.1 PROGRAM AUDIT/Audit Program………………………………………………………10 2.2 MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT……………………………………………………..13 BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………14 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………14 3.2 Saran ………………………………………………………………………………………..14



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tahap audit ialah perencanaan (audit planning). Tujuan audit planning ialah untuk menentukan pada area mana, bagaimana, kapan serta oleh siapa (anggota tim yang mana) audit akan dilakukan. Langkah penting dalam audit planning mengidentifikasikan faktor risiko. Auditor harus menilai faktor risiko inheren, misalnya sistem online, network, database, dan teknologi canggih lainnya memiliki risiko lebih besar daripada batch processing system (apalagi dibandingkan sistem manual). Auditor harus meneliti risiko potensial dengan melakukan review awal general Controls, meneilai kelemahan pengendalian dan mengevaluasi apakah pengendalian tersebut dijalankan. Tujuan analisis resiko ini untuk membantu auditor agar lebih fokus audit pada area yang faktor resikonya besar. Untuk itu auditor menyiapkan rencana kerja audit (audit program) mengenai batas, jadwal, dan prosedur untuk mencapai sasaran audit. Setelah audit program disusun dan team auditor telah dibentuk, selanjutnya para anggota team harus melakukan pengenalan terhadap sistem yanga akan diaudit. 1.2 Tujuan Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan dengan supervise audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Langkah-langkah audit dirancang untuk (1) mengumpulkan bahan bukti audit dan (2) untuk memnungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang akan diperiksa.program tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan auditdalam ruang lingkup penugasan audit. 1.3 Rumusan Masalah Program audit pedoman dan sarana self control. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan program audit, kapan harus disiapkan, bagaimana penyiapannya dan siapa yang menyiapkan. Manfaat-manfaat program audit yang tepat. Kapan menyiapkan program tanggung jawab auditor internal. Penekanan pada risiko, kontrol, dan standar. Ruang lingkup audit-dari audit ketaatan hingga audit efektivitas. Mendefinisikan keekonomisan,efisiensi dan efektivitas. Tujuan dan prosedur-prosedur audit perbandingan dengan tujuan dan prosedur operasional. Contoh-contoh berbagai prosedur audit. Bagaimana menyiapkan program audit. Menggunakan latar belakang informasi yang diperoleh selama survey pendahuluan. Mengidentifikasi tujuan,risiko, dan



control.program audit sebagai alat mempertahankan diri bagi auditor. Contoh-contoh program audit pembelian dan pemasaran. Program audit kompehensif : bagaian pembelian dan pemasaran. Contoh program pro forma : kotak penyimpanan yang aman. Ambiguitas dalam bahasa program . penugasan staf untuk audit berskala kecil. Pedoman penyusunan audit.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 PROGRAM AUDIT/Audit Program adalah daftar prosedur pemeriksaaan yang akan dilakukan yang dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi dan integrasi semua bagian-bagian pemeriksaan kegunaan dari audit program adalah memperoleh gambaran menyeluruh atau audit proses yang dilakukan. Pembuktian yang cukup harus diperoleh melalui pengamatan, tanya jawab dan teknik lainnya sebagai dasar yang layak untuk pemberian pendapat atas ikhtisar keuangan yang diperiksanya. Pengertian audit program adalah prosedur langkah demi langkah yang diterapkan oleh perusahaan audit (KAP) trgantung pada ruang lingkup auditnya yang harus diikuti oleh akuntan (auditor) dalam melakukan audit Pemerikaaan (aktivitas audit) harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga-tenaga pembantu, mereka harus dipimpin dan diawasi dengan baik. Pemeriksaaan harus dilakssankan oleh seorang atau beberapa prang ang telah menjalani latihan teknis yang cukup dan memiliki keahlian sebagai akuntan. Dalam segala hal yang berhubungan dengan penugasannya, akuntan harus senantiasa mempertahankan kebebasan tindak dan pendaptannya. Dan dalam melaksankan pemeriksaan dan menyusun laporan akuntan wajib menjalankan kemahiran jabatannya dengan seksama. Program audit adalah serangkaian keijakan dan prosedur untuk menentukan bagaimanaa evaluasi bisnis (proses audit) harus dilakukan. Audit Program pada umumnya melibatkan petunjuk khusus seperti apa, berapa banyak buku harus dikumpulkan dan evaluasi, serta yang akan mengumpulkan dan menganalisis data tersebut dan termasuk juga kapan hal tersebut harus dilakukan. Jenis audit program yang digunakan biasanya disesuaikan dengan jenis bisnis tertentu. A. Tanggung Jawab Audit Auditor internal bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup: 1. 2. 3. 4.



Penetapan tujuan audit dan lingkup perkerjaan Perolehan latar belakang informasi tentang aktifitas yang akan diaudit Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan



5. Pelaksanaan, jika layak, survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan kontorl akan audit, untuk mengidentifikasi hal-hal yang akan ditekankan dalam audit 6. Penulisan program audit 7. Penentuan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit dikomunikasikan 8. Perolehan pengesahan rencana kerja audit. B. Tujuan Program Audit Tujuan audit dapat bersifat umum, bisa juga khusus. Tujuan umum audit diupayakan semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan manajemen dan dewan komisaris kepada kepala bagian audit. Misalnya, auditor internal mungkin dibatasi hanya pada akuntansi dan keuangan. Dalam kasus ini tujuan umum audit mereka mungkin untuk menentukan keandalan dan integritas informasi keuangan, ketaatan dengan prosedur,hukum, dan regulasi, dan pengamanan aktiva. Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi. Misalnya, jika tujuan pembelian barangyang tepat, maka tujuan auditnya adalah menentukan apakah sistem yang untuk melihatapakah tujuan operasi telah dicapai dan apakah barang yang tepat memang telah dibeli. Ada babarapa tujuan dari program audit diantaranya: o Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evaluasi pelaksanaan tugas audit o Sebagai pedoman spesifik dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam mengumoulkan buku audit o Sebagai sarana perbandingan data yang dikumpulkan dari tahun-tahun sebelumnya o Sebagai alat untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yang tepat dari pekerjaan audit untuk meninjau pekerjaan audit o Sebagai buku audit yang mendukung pendapat auditor. Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur yang akan dilaksanakan selama audit barlangsung. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusaha mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi:  Prosedur Analitis Prosedur ini meneliti hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dan data nonkeuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.  Prosedur Awal Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan prosedur



awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan pengendali dalam buku besar.  Prosedur Estimasi Akuntansi Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo  Pengujian Pengendalian Adalah pengujian pengendalian intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor  Pengujian Transaksi Adalah pengujian subtantif yang terutama meliputi tracing atau vouching transaksi berdasrkan bukti dokumentar yang mendasari.  Pengujian Saldo Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-item yang memebentuk saldo tersebut.  Pengujian penyajian dan pengungkapan Mengevaluasi penyajian secara wajar semua pengungkapanyang dipersyaratkan oleh GAAP. C. Manfaat Audit Program Program audit yang disususn dengan baik seharusnya bisa memberikan manfaat antara lain:  Memberikan rencana sistematik untuk setiap tahap pekerjaan audit  Menjadi dasar penguasaan auditor  Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit  Memungkinkan supervisor audit dan menajer membandingkan apa yang akan dikerjakan dengan apa yang direncanakan  Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan  Mengurangi waktu supervise  Titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk megevaluasi upaya audit yang telah dilakukan  Kapan menyiapkan program audit Audit Program yang baik mencantumkan:  Tujuan pemeriksaan (audit objective)  Prosedur audit yang akan dijalankan  Kesimpulan pemeriksaan Prosedur audit program:  Prosedur audit program untuk compliance test  Prosedur audit program untuk subtantive test  Prosedur audit program untuk keduanya



D. Kriteia-kriteria Program Audit Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan departemen audit internal. Misalnya: 1. Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien 2. Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang mengharuskan sebaliknya 3. Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi dan kontrol yang akan diuji. 4. Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. 5. Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari langkahlangkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan diselesaikandalam waktu dan batas lain yang ditentukan. 6. Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditentukan 7. Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atauuntuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan segera. 8. Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagistaf. 9. Informasi yang tidak perlu harus dihindari. 10. Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan. E. Program Kerja Audit Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama audit yang didasrkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentangaktivitas yang diaudit. Untuk hasil yang lebih baik, bisa saja dilakukan perubahan prosedur ditengah pelaksanaan pekerjaan lapangan. Karena program audit bukanlah sesuatu yang bersifat kaku dan dogmatis melainkan dinamis dan lentur. ada beberapa manfaat dari penyusunan program kerja audit, antara lain: a. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap yang sistematis tentang tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit. b. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada auditor dan supervisor c. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah disetujui dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan



d. Membangun para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegiatan audit. e. Membantu auditor untuk mengenali sifat yang telah dikerjakan sebelumnya f. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor Penyusunan program audit manajeman lebih sulit dan lebih menantang dibandingkan dengan program audit keuangan. Karena audit manajemen melibatkan barbagai elemen sistem perencanaan dan pengendalian manajemen kegiatan operasional unit organisasi yang diperiksa. setiap program kerja audit biasnya mengandung empat hal pokok, yaitu: 1. 2. 3. 4.



Informasi pendahuluan Persyaratan tujuan audit Instruksi-instruksi khusus Langkah-langkah kerja



Subfungsi program kerja audit dalam audit manajemen sangatlah penting, maka program kerja audit harus disusun sedemikian rupa agar biasa dijadikan sarana pengendalian pelaksanaan audit. Adapun ketentuan yang harus diperhatikan dalam mneyusun program karja audit antara lain: 1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dpaat dicapai atas dasar pekerjaan yang direncanakan dalam progrm kerja audit. 2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan 3. Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan yang harus dilakuak an alasan-alasannya 4. Progranm kertas kerja audit harus fleksibel dn setiap perub ahan yang dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor  5. Program kertas kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor 6. Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat 7. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk mempero leh informasi yang ada dalam permanent file 8. Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja audit untuk melaksanakan kegiatan yang bersangkutan 9. Program kerja audit disiapkan oleh ketua tim audit dan harus dibahas bersama-samadengan pengawas dan seluruh anggota audit



Program kerja audit dibutuhkan agar audit manajemen lebih terarah dan menjadi lebih efektif serta efisien. Program kerja audit harus disusun dengan baik agar dapat digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh auditor. Tanpa adanya program kerja audit atau jika program audit tidak disusun denngan baik, maka akan dibutuhkan biaya dan waktu yang relative lebih lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan audit. 2.2 MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT Latar Belakang Informasi Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan membantu mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan banyak keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit jika auditor memutuskan untuk memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan. Tetapi program yang efektif dan ekonomis memfokuskan pada hal-hal yang menarik perhatian. Disaat yang sama, auditor internal harus menaati tanggung jawab profesional merekadalam memutuskan apa yang akan diaudit dan yang tidak. Auditor internal tidak bisa dibebankan tanggung jawab untuk mencegah kekurangan, pelanggaran, atau kesalahan. Hal ini merupakan tanggung jawab manajemen. Auditor internal bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang memungkinkan atau mendorong terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jika terjadi kecurangan atau pelanggaran, auditor internal hanya memiliki satu alasan: metode dan prosedur mereka sudah dilakukan dengan profesional dan telah dipertimbangkan untuk mengidentifikasi dan mengetahui risiko-risiko perusahaan. Dan inilah salah satu fungsi program audit internal yang profesional: untuk menunjukkan bahwa program tersebut efektif hanya menekannkan pada hal-hal yang signifikan dan untuk memberikan bukti bahwa risiko dan kontrol yang signifikan telahdiidentifikasi dan di evaluasi. Beberapa contoh akan membantu menjelaskan pendekatan ini dangan lebih jelas disertai uraian tertulis. Mari kita lihat bagaimana pendekatan analitis untuk tujuan, risiko,kontrol diterapkan ke fungsi-fungsi pembelian dan pemasaran. a. Program audit Pembelian Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah mendapatkan barang atau jasa yang tepat: 1. Dengan harga yang tepat 2. Dengan waktu yang tepat 3. Dengan kuantitas yang tepat 4. Dari pemasok yang tepat



Risiko-risiko administratif yang bisa ditemukan dalam survei pendahuluan adalah: 1. Bagan organisasi departemen pembelian tidak disiapkan. (bisa mengakibatkankebingungan dalam hal siapa yang bertanggung jawab untuk membeli barang atau jasa tertentu) 2. Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab departemen pembelian. (organisasi-organisasi lainnya (unit-unit lini) bisa dibebani wewenanguntuk berhubungan langsung dengan pemasok) 3. Kurangnya petunjuk operasi departemen pembelian. (karyawan bisa bertindak sesuai keinginannya, tidak berdasarkan cara yang konsisten dan disetujui). 4. Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani penerimaan barang dan jasa. (pesanan bisa dikeluarkan untuk kepentingan sendiri atau untukmembeli barang yang salah atau jumlah yang tidak tepat).



b. Program audit Pemasaran Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah: 1. Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar) 2. Menyebabkan informasi, mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan mendorong tindakan yang bermanfaat bagi organisasi (periklanan) 3. Mendorong distributor memberikan perhatian lebih ke penjualan produk organisasidan membujuk pelanggan membeli produk-produk tersebut (promosi penjualan) c. Program audit yang komperhensif Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit kompherensif atas suatu operasi. Mungkin audit pertama kali untuk operasi membutuhkan audit untuk semua aktivitas, baik yang berisiko tinggi ataupun tidak. Atau auditor mungkin ingin mendokumentasikan keseluruhan sistem untuk menenntukan kesesuaiannya dengan ketentuan kontrol akuntansi internal dari U.S.Foreign Corrupt Practices Act 1977 atau aturan lainnya yang telah ditetapkan. Program audit sesuai kondisi mungkin masih yang terbaik, tetapi fokusnya adalah padakontrol karena risiko tidak menjadi dasar utama untuk menentukan luas dan pendekatan audit. d. Program Pro Forma Program Pro Borma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh auditorauditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaanya harus diawasi. Program tersebut juga bermanfaat jika: 1. Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlag lokasi yang berbeda 2. Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap loaksi



3. Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan 4. Operasi yang audit relatif serupa Program tersebut berfokus pada verifikasi rinci dan juga memberikan auditor latar belakang informasi yang menunjukan tujuan-tujuan operasi dan sistem kontrol. Programtersebut sangat bermanfaat dan membantu auditor serta mampu menghasilkan semuainformasi yang diperlukan untuk evaluasi komprehensif dari aktivitas yang diperiksa. e. Ambiguitas informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata-kata seperti memadai, mencukupi, dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Meminta auditor untuk “menentukan apakah persaingan yang memadai memang terjadi” tidak berarti apa-apa dan mengundang respons yang berbeda dari auditor yang berbeda. 2.3 Hubungan Program dengan Laporan Audit Akhir Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan dilaporkan. Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan program audit. beberapa organisasi malah membuat kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Hal ini memberikan disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan penelaahan dan menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Walaupun tidak ada kerangka yang disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur umum laporan dan lingkup audit yang direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal yang diharapkan dalam auditinternal. Beberapa auditor intenal merasa efisien dan akan sangat membantu bila bagianbagiandari laporan audit mereka ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam penugasan audit berskala besar, laporan kemajuan memberikan informasi awal bagi klien dan membuat penyusunanlaporan audit akhir lebih mudah. Dan jika laporan audit tetap dipikirkan saat program ditulis, format program itu sendiri akan membuat kerangka laporan resmi lebih mudah disiapkan.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Program audit sebaiknya disiapkan setelah survey pendahuluan. Program audit harus dianggap tentatif (sementara) sampai audit diselesaikan yang membutuhkan pengesahan. Tanggung jawab audit juga sangat diperlukan dalam merencanakan penugasan audit. Dimana seorang audit harus menetapkan tujuan audit dan lingkup pekerjaannya, harus mengetahui latar belakang informasi yang akan diaudit, menentukan sumber daya yang diperlukan, mengomunikasikan dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan, melakukan pelaksanaan, penulisan program audit, menentukan bagaimana, kapan dan kepada siapa hasil audit disampaikan, perolehan pengesahan rencana kerja audit. Seorang auditor juga dituntun untuk memiliki sikap ekonomis, efisien dan efektif. Ia juga diharapkan dapat berhati-hati dalam bertindak, meminimalkan keugian, dan menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu. 3.2 Saran Diharapkan setelah mengetahui ini, kita selaku calon auditor dapat memahami seluk beluk permasalahan apa yang menjadi objek auditnya. Memahami cara mengidentifikasi , mengolah, hingga menyampaikan hasil audit tanpa bahasa yang ambigu atau tidak jelas.