Proposal Bubur Manado [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL MAKANAN KHAS MINAHASA TINUTUAN BUBUR MANADO



Disusun oleh: Rico Fijarwanto Tedi Pramudita Kelas: XII IPS 5



SMA NEGERI 1 BANJAR 2020



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bubur memang terkenal dengan makanan yang memiliki tekstur yang lembut. Bubur sering dijadikan sebagai sarapan pagi untuk keluarga tercinta. Bubur dibuat dari beras yang dibumbui dengan bumbu rempah pilihan. Cita rasa bubur yang enak dan nikmat memang bisa menarik lebih banyak orang. Bubur in sangat banyak disukai baik kalangan anak-anak hingga orang dewasa bisa mengkonsumsi bubur. Di Indonesia olahan bubur memang berbagai ragam jenisnya. Salah satu sajian bubur yang terkenal dan banyak disukai yaitu bubur manado. Bubur manado memiliki cita rasa yang enak. Selain rasanya enak bubur ini juga sangat menyehatkan. Isian bubur manado dengan berbagi sayur-sayuran sehingga memiliki kandungan gizi yang cukup bagus untuk tubuh. Penyajiannya bubur manado memiliki ciri khas dengan tambahan suwiran ikan tuna dan ikan jambal asin yang dikeringkan. Telah banyak kini penjual bubur manado terdapat dimana-mana. Hal ini disebabkan oleh pencinta bubur manado yang semakin hari semakin bertambah banyak. Rasa bubur yang enak dan nikmat juga bisa dijadikan peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Peluang usaha bubur manado kini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber usaha. B. Manfaat Usaha 1. Manfaat Sosial a. Bagi Pemilik -



Usaha akan ini mampu menjadi sebuah media silaturahmi dengan masyarakat



-



Usaha ini secara pribadi akan mampu meningkatkan pengembangan diri dari segi pengalaman dan percaya diri dalam berusaha.



1



b. Bagi Masyarakat -



Meningkatkan rasa bangga terhadap makanan asli Indonesia



-



Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai citarasa dan aneka makanan Indonesia



-



Menjalin rasa nasionalisme melalui kecintaan terhadap makanan khas tradisional



-



Memudahkan masyarakat untuk mencari kudapan pada pagi hari atau malam hari.



2. Manfaat Ekonomi Usaha ini cukup menjanjikan, karena keuntungan yang didapat cukup besar. Kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan memberikan harga yang murah tapi dengan produk yang tidak murahan dengan kata lain kualitas produk selalu dijaga dan dijamin kesehatannya. Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan. C. Visi, Misi dan Tujuan Pembuatan Proposal Usaha 1. Visi Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik. 2. Misi • Memberikan kualitas yang terbaik. • Memberikan pelayanan yang terbaik D. Definisi makanan fungsional Makanan fungsional adalah makanan atau minuman yang diperkaya dengan nutrisi atau zat tertentu (seperti vitamin, mineral, serat, dan probiotik) di luar nutrisi alami yang sudah ada di makanan tersebut. Hal ini ditujukan untuk memberi nilai tambah pada makanan sehingga dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan melebihi nilai gizi dasar yang sudah ada.



2



E. Syarat-syarat makanan fungsional Menurut para ilmuwan Jepang, suatu produk pangan dapat dikategorikan sebagai makanan fungsional bila memenuhi persyaratan: 



Produk tersebut harus berupa produk pangan (bukan kapsul, tablet atau powder) yang berasal dari bahan yang terdapat secara alami pada bahan pangan.







Produk tersebut dapat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari.







Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna serta memberikan peranan tertentu dalam proses metabolisme di dalam tubuh, antara lain memperkuat mekanisme pertahanan tubuh atau meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit, mencegah timbulnya penyakit tertentu (contoh : penyakit jantung, kanker, osteoporosis, dll), membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit, menjaga kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.



F. Fungsi makanan Funsional Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional antara lain adalah: 1. pencegahan dari timbulnya penyakit, 2. meningkatnya daya tahan tubuh, 3. regulasi kondisi ritme fisik tubuh, 4. memperlambat proses penuaan, dan 5. menyehatkan kembali (recovery). G. Makanan funsional berdasarkan sumber dan cara pengolahan Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional digolongkan menjadi dua, yaitu makanan fungsional nabati dan makanan fungsional hewani. 1. Makanan fungsional nabati merupakan makanan fungsional yang bersumber dari bahan tumbuhan. Contohnya kedelai, beras merah, tomat, bawang putih, brokoli, jeruk, anggur, dan teh.



3



2. Makanan fungsional hewani merupakan makanan fungsional yang bersumber dari bahan hewan. Contohnya ikan, daging sapi, serta susu dan produk-produk olahannya. Berdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu alami, tradisional, dan modern. 1. Makanan fungsional alami merupakan makanan fungsional yang sudah tersedia di alam tanpa perlu pengolahan sama sekali. Contohnya buahbuahan dan sayuran segar yang bisa langsung dimakan. 2. Makanan fungsional tradisional merupakan makanan fungsional yang diolah secara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Contohnya tempe, dadih, yoghurt, beras merah, susu, dan teh. 3. Makanan fungsional modern, yaitu makanan fungsional yang dibuat khusus menggunakan resep-resep baru. Contohnya produk-produk makanan yang ditujukan khusus untuk diabetesi seperti Diabetasol dan Diabetamil. Makanan fungsional modern yang sengaja dibuat untuk tujuan khusus umumnya diproduksi melalui salah satu pendekatan. H. Rumusan masalah 1.



Bagaimana tips untuk membuka usaha Tinutuan Bubur Manado yang baik dan benar serta tidak merugi.



2.



Bagaimana cara mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang semakin ketat saat ini.



3.



Bagaimana caranya agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis Tinutuan Bubur Manado.



4



BAB II PEMBAHASAN A. Profil Produk Nama Usaha : Bubur Manado “MANTAP” Jenis Usaha



: Kuliner



Alamat



: Jalan BKR No . 27



Pemilik



: Rico & Tedi



B. Keunggulan Produk Produk yang kami buat berasal dari bahan bahan asli makanan Khas Manado dengan kualitas yang sangat baik. Rasa khas yang kami sajikan sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan sehingga tidak akan merubah rasa. Disajikan dalam mangkuk khas yang menarik sehingga akan meningkatkan selera makan. C. Analisis Pasar 1. Analisis Target Pasar STP a. Segmentation Penyuka bubur manado ini berasal dari berbagai segmen baik secara usia mauapun dari segi ekonomi. b. Targeting Karena kami berjualan di sekitar pusat keramaian Kota Banjar yaitu sekitar Bank BNI dan Bank BRI, maka target utama pembeli berasal dari karyawan Bank yang berada di sekitar lokasi kami. c. Positioning Pemilihan tempat yang strategis merupakan salah satu unsur penunjang dari kemajuan sebuah usaha. Oleh karena itu maka kami memilih tempat di sekitar Bank di jalan BKR Kota Banjar yang mana terdapat 2 buah bank besar yaitu Bank BRI dan BNI. Selain dari itu disekitar juga



5



terdapat pertokoan dan apotik yang menambah ramainya lokasi penjualan. 2. Analisis Marketing Mix a. Product Penjualan Produk Bubur Manado di Kota Banjar boleh dikatakan tidak ada. Sehingga Bubur Manado “MANTAP” akan menjadi usaha yang pertama di Kota Banjar. Ini akan menarik perhatian dari pembeli. b. Price Harga Rp. 11.000 akan terjangkau oleh masyarakat mengingat harga bubur ayam di sekitaran Kota Banjar berkisar Rp. 10.000 s.d 15.000 c. Place Tempat yang strategis akan memudahkan pembeli untuk menjangkau lokasi penjualan. d. Promotion Promosi dilakukan melalui bonus dan potongan harga. Misalkan membeli 5 porsi gratis 1 porsi. 3. Analisis Metode Pemasaran Metode Pemasaran dilakukan melalui selebaran dan media sosial seperti FB, IG, Youtube dan Whats App. D. Analisis SWOT Usaha Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor internal. a . Strengths (Kekuatan)  •



Penyajian dari bubur Manadoini sangatlah sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dalam penyajiannya. 







Harga dari bubur Manado ini cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat/konsumen. 







Bubur Manado khas Manado yang kami sajikan ini memiliki rasa yang lebih nikmat dan gurih, karna kualitas dan kebersihannya selalu kami utamakan.  6



b. Weakness (Kelemahan)  •



Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini, karna apabila tempatnya kurang ramai maka permintaan akan sedikit.







Permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, jika keaadaan cuaca sedang buruk.







Faktor kenaikann dari harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen.



2. Faktor eksternal a. Opportunities (Peluang / kesempatan)  •



Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan terutama pada malam hari, sehingga bubur Manado bisa menjadi alternatif sebagai makanan pengganti makanan pokok/cemilan.







Belum ada penjual bubur Manado di Kota Banjar.







Karna bubur Manadoini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua, maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.



b. Threats (Ancaman) Melihat



dari



banyaknya



permintaan



masyarakat



dalam



mengkonsumsi makanan makanan terutama bubur Manado ini, maka pelayanan dalam menjalankan usaha ini pun harus ekstra. Dan apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen kurang memuaskan, maka konsumenpun akan merasa kecewa, sehingga usaha ini akan terancam bangkrut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kami dalam menjalankan usaha ini akan selalu memberikan pelayanan dan kualitas produk yang terbaik kepada semua konsumen kami. Kualitas produk yang baik dan pelayanan yang terbaik menjadi prioritas utama kami dalam menjalankan usaha ini.



7



BAB III MANAJEMEN PRODUKSI A. Proses Produksi Cara membuat Bubur Manado : 1. Masak beras bersama jagung pipil, ubi kuning/singkong yang sudah dipotong, serai, dan 1000 ml air. Waktu memasak kira-kira 1 jam. 2. Selagi menunggu bubur matang, kukus labu sampai empuk. Setelah itu potong-potong sebagian. Sementara sebagian lagi ditumbuk kasar. Masukkan ke dalam bubur. 3. Setelah ubi/singkong empuk, tambahkan 250 ml air lagi. Masukkan kangkung, daun kunyit, garam, dan merica. Lalu lanjutkan dengan daun kemangi dan minyak goreng. Setelah itu matikan kompor. B. Bahan Baku Pembuatan bubur manado bisa dijalankan dengan maksimal dengan mempersiapkan bahan baku. Bahan pembuatan bubur manado diantaranya beras, air kaldu, daun kangkung, daun kemangi, daun bawang, daun bayam, sambal rica-rica, dan berbagai bahan yang lain. Aneka bahan baku ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai toko dan pasar tradisional. C. Peralatan dan Atau Perlengapan Untuk mengolah sajian bubur manado juga membutuhkan peralatan khusus agar prosesnya bisa berjalan dengan maksimal. Beberapa peralatnnya yang dibutuhkan diantaranya yakni wajan, wadah, panci, cobek dan ulek, loyang, mangkok, sendok, pengangkat makanan, peralatan penggoreng, kompor dan tabung gas.



8



BAB IV ASUMSI RENCANA KEUANGAN A. Perkiraan Total Biaya Investasi Peralatan  Etalase/gerobak  Pisau  Panci  Wadah  Pengaduk  Kompor dan tabung gas  Mangkok  Sendok  Loyang  Meja dan kursi  Serbet  Peralatan tambahan lain  Jumlah Investasi Biaya Variabel  Beras pulen  Air kaldu daging  Daun salam  Serai  Labu kuning  Ubi jalar  Jagung manis  Kacang panjang  Daun bayam  Daun kangkung  Daun kemangi  Daun bawang  Garam  Ikan jambal asin  Ikan tuna  Sambal rica-rica  Biaya promosi  Biaya sewa tempat



 Harga   Rp. 2,115,900  Rp. 46,500  Rp. 76,400  Rp. 51,700  Rp. 31,100  Rp. 259,200  Rp. 60,200  Rp. 28,200  Rp. 37,200  Rp. 136,100  Rp. 18,200  Rp. 54,000  Rp. 2,914,700



 Rp. 25,000  Rp. 13,000  Rp. 1,000  Rp. 1,000  Rp. 5,000  Rp. 6,500  Rp. 7,000  Rp. 4,000  Rp. 4,500  Rp.  4,000  Rp. 3,500  Rp. 2,500  Rp. 1,500  Rp. 7,000  Rp. 10,000  Rp. 10,000  Rp. 5,800  Rp. 7,100



9



 x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x



30 30 30 30 30 30 30 30 30 30   30 30 30 30 30 30 30 30



 =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =  =



 Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.  Rp.



750,000 390,000 30,000 30,000 150,000 195,000 210,000 120,000 135,000 120,000 105,000 75,000 45,000 210,000 300,000 300,000 174,000  213,000



 Biaya listrik dan air  Biaya lain-lain  Total Biaya Variabel



 Rp. 6,200  Rp. 7,100



 x 30  x 30



 =  Rp. 186,000  =  Rp. 213,000  Rp. 3,951,000



  Total Biaya Operasional  Biaya tetap + biaya variabel =



 Rp.      4,018,562



B. Penentuan Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi ∑ biaya bahan baku                                        



Rp 214.300



∑ biaya overhead:



     



a)      ∑ biaya variabel                                 



Rp   46.000



b)      ∑ biaya perlengkapan                         



Rp   21.800



c)      ∑ biaya penyusutan aktiva                  



Rp     1.019,63 +



Harga pokok produksi                              



Rp 281.119,63/hari



= Rp 8.433.588,9/bulan = Rp 101.203.066,8/tahun Harga pokok produksi/unit = Rp 281.119,69 : 50 porsi/hari                         



                                           



= Rp 5.622,40/porsi/hari



      



= Rp 168.672/bulan



                                           



= Rp 2.024.064/tahun



C. Penentuan Harga Jual Laba yang diinginkan 100% Harga Jual = Harga Pokok Produksi Unit x 100% Rp 5.622,40 X 100% = 11.244,79 Dibulatkan menjadi Rp. 11.000 D. Perhitungan Laba Bersih dan Laba Kotor Laba Bersih



=  Total Hasil Penjualan – (Biaya Produksi + Biaya Variabel)



Laba Kotor



= Total Hasil Penjualan – Biaya Produksi



10



BAB V PENUTUP A. Antisipasi Masa Depan Agar usaha ini mampu bertahan dan berkembang maka ketekunan dan keseriusan dalam berusaha harus selalu diperhatikan sehingga pelayanan dan kualitas produk akan terjaga. Untuk mengantisipasi persaingan maka pelayanan yang memuaskan konsumen akan menjadi prioritas utama dalam usaha kami. B. Saran



11



Sebagai pemula tentunya akan banyak kendala di lapangan oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran terhadap usaha yang akan kami jalankan. Serta kami memohon kepada stake holder dalam memberikan bantuan permodalan dalam usaha kami.



12