Tinjauan Pustaka Tinutuan Bubur Manado [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TINJAUAN PUSTAKA Tinutu'an (Bubur Manado) Sebagai Makanan Tradisional Tinutu'an adalah salah satu makanan tradisional daerah Minahasa. Menurut Wirakusumah, et al, (1994) makanan tradisional adalah makanan yang biasa dikonsumsi menurut golongan etnik dan wilayah tertentu dengan bahan utama dari daerah setempat clan mempunyai rasa relatif cocok dengan selera masyarakat bersangkutan. v



Sebagian besar dari tubuh dan otak manusia dibeiltuk dari berbagai jenis makanan yang berabad-abad telah akrab dengan nenek moyang, ibu dan bapak kita. Makanan yang berasal dari tempat di mana kita lahir dan dibesarkan sesuai dengan tradisi setempat disebut makanan tradisional (Winarno, 1993). Sedangkan Hadisantosa (1993) mengemukakan, bahwa pangan tradisional merupakan makanan yang diolah berdasarkan resep nenek moyang yang terus menerus digunakan secara turun temurun dari dikonsumsi oleh golongan etnik dan wilayah tertentu dengan menggunakan bahan dari hasil daerah setempat. Menurut Susanto (1995), makanan tradisional adalah jenis-jenis makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok masyarakat berdasarkan golongan suku dan daerah wilayah yang spesifik berdasarkan kepada : 1) resep makanan yang telah biasa digunakan oleh keluarga dari waktu ke waktu, 2) bahan makanan yang digunakan berasal dari daerah setempat baik merupakan hasil usaha tani maupun tersedia dalam sistem pasar setempat serta, 3) rasa dan tekstur sesuai dengan selera anggota keluarga dan masyarakat setempat. Tetagi karena teknologi dan menejemen pemasaran masih



tradisional, pengembangan makanan tradisional masih kalah dengan fast food impor (Hadisantosa, 1993). Program penganekaragaman



pangan perlu dilakukan melalui



proses



identifikasi makanan tradisional yang meliputi tidak hanya kebiasaan dan kesukaan konsumen tetapi juga termasuk produsen usaha tani yang beranekaragam, pengelola dan pedagang (Susanto, 1993). Sedangkan keragaan pola pangan lokal dari studi mcngenai kebiasaan pangan pada 1 I golongan etnik yang dominan di Indonesia yakni suku-suku : 1) Jawa, 2) Madura, 3) Batak Mandailing, 4) Aceh, 5) Minangkabau, 6)Banjar, 7) Bugis, 8) Kaili, 9) Minahasa, 10) Urani dan 11) Sika pada penduduk yang tinggal di wilayah pedesaan dan pinggiran kota masih tergantung pada komuditi pangan yang dibudidayakan sendiri atau tersedia dalarn iingkungan setempat, sedangkan penduduk yang tinggal di perkotaan menggantungkan sumber pangan pada daerah setempat (Roestamsjah,et al, 1989). Bahan Pembuat Tinutu'an (Bubur Manado) dan Komposisi Zat Gizinya Susunan bahan untuk membuat tinutu'an terdiri dari : kangkung (kangkong), bayam, daun gedi, jagung muda (milu mudu), labu kuning, (sambiki), singkong (ubi kuyu), ubi jalar merah (batatu, meruh), beras, daun kemangi, (belukumu), daun kunyit, sereh, garan? clan air. Kangkung (Ipomea Aquatics) Kangkung merupakan srjyuran daun hijau yang banyak mengalldung vitamin A dan C serta mineral Kalsium dan Pospor (Sastrahidayat & Soemarmo), 1991).



Kandungan zat gizi kangkung disajikan pada Tabel 1.



Bay am (Amaranth us Sp) Bayam adalah sayutran daun yang rasanya enak dan lnengandung vitamin A, Thiamin dan vitamin C serta mineral (Sastrahidayat & Soemarmo, 1991), Bayam adalah sayuran daun bentuknya tipis dan berwarna hijau tua, cocok untuk anak-anak (Oomen, et al, 1984). Kandungan zat gizi bayam disajikan pada Tabel 1. Daun Gedi (Abelmoschus Manihol) Tanaman pendek dengan daun berbentuk jari, berbunga kuning, terkenal di Indonesia bagian Timur dan Irian jaya. Pucuk daun mudanya dibuat sayur, dan bila dimasak agak berlendir (Oomen, et al, 1984). Kandungan zat gizi daun gedi belum pernah diteliti, sehingga belum tercantum dalam Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan 1



Indonesia (1995). Jagung (Zea Mays L.) Jagung adalah bahan pangan bijian yang sangat penting bagi manusia dan ternak, dan memiliki banyak kegunaan sebagai pangan dan non-pangan. Semula jagung (corn) adalah istilah umum untuk bijian atau serealia. Di Inggris, corn adalah istilah untuk gandum, sedangkan di Irlandia dan Skotlandia untuk oat. Jadi corn digunakan untuk menarnai spesis bijian baru yang ditemukan penduduk di benua Amerika. Sebagian besar penduduk dunia mengenal Zea Mays sebagai jagung (Rubatzky & Yamaguchi, 1998). Kandungan zat gizi jagung muda disajikan pada Tabel 1.



Labu Kuning (Cucurbunta Moschnta) Labu kuning dikenal buahnya yang sangat berguna, daun maupun bunganya merupakan sayuran yang bergizi tinggi. Tumbuhnya menjalar atau merambat, yang



merambat hanya sedikit memakan tempat (Oomen, et al, 1984). Kandungan zat gizi labu kuning disajikan pada Tabel 1. Singkong (Manihot Esculenta)



Singkong merupakan tanaman pangan penting dan banyak pula jenisnya. Singkong kaya akan karbohidrat, tetapi miskin protein (Oomen, et al, 1084). Sekitar 65% produksi ubi kayu digunakan untuk pangan manusia, baik dalam bentuk segar maitpitn olaliati. Nilai itbi kayit adalali karcna nilui kulorinyu ynng linggi, itbi liuyit segar mengandung 35%



-



40% bahan kering. Dan 90% daripadanya adalah



karbohidrat (Rubatzky & Yamaguchi, 1998). Kandungan zat gizi singkong disajikan pada Tabel 1. Ubi Jalar (Ipomen Batatas L.)



Ubi jalar merupakan bahan pangan pokok bagi berjuta-juta penduduk, dan diberbagai negara konsumsi ubi jalar mencapai 70% dari total penggunaan kalori harian (Rubatzky & Yamaguchi, 1998). Kandungan zat gizi ubi jalar disajikan pada Tabel 1. Beras



Beras adalah makanan yang mengandung banyak energi dalam pola makanan Indonesia disebut sebagai makanan pokok. Sebagian besar (70%) penditduk Indonesia makanan pokoknya adalah beras (nasi). Makanan pokok selain sebagai surnber karbohidrat juga kaya akan serat yang diperlukan juga untuk melancarkan pencernaan makanan dan mencegah penyakit (Soekirman, 2000). Kandungan gizi beras disajikan pada Tabel 1.



Daun Kemangi (Ocimum Canum)



Daun lteinangi muda sering dimakan sebagai lalap, baunya harum (Oomen, et al. 1984). Selain sebagai lalap juga digunakan sebagai bumbu untuk makanan juga memberiltan rasa dan aroma pada makanan karena baunya yang khas dan harun~. I