10 0 875 KB
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Proposal teknis ini dibuat berdasarkan permintaan dari PT. BUMI MANDALA ABADI, tentang perencanaan kegiatan eksplorasi umum endapan mangan di daerah Kecamatan Lapedan dan Kecamatan Marongge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
1.2. Maksud dan Tujuan. Kegiatan penyelidikan ini dilaksanakan adalah untuk menginventarisasi data - data yang berkaitan dengan sumber daya alam khususnya sumber daya mineral logam yang secara langsung sebagai bahan baku untuk industri tertentu seperti industri pembuatan beterai dan accu.
Adapun tujuan penyelidikan yaitu : 1. Mengetahui dan mengamati batas sebaran endapan sedimenter mangan 2. Mengetahui dan mengamati tipe endapan sedimenter mangan 3. Menghitung dan menganalisis luasan sebaran endapan sedimenter mangan 4. Menghitung potensi sumber daya dan cadangan dari endapan tersebut
1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan. Lokasi daerah penyelidikan terletak di Kecamatan Lapedan dan Kecamatan Marongge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Lokasi tepatnya berada 45 km sebelah Tenggara Kota Sumbawa Besar. Secara geografis lokasi ini terletak pada koordinat 117o38’10”-117o45’45”BT dan 8o33’27”-8o36’57”LS.
Daerah penyelidikan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki atau dengan kendaran roda dua sejauh kurang lebih 2,5 km menuju lokasi endapan sedimenter mangan.
Gambar 1. Peta Geologi Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
1.4. Geologi Umum 1.4.1 Stuktur dan Tektonika Ditinjau dari tatanan tektoniknya terbentuknya Pulau Sumbawa erat kaitannya dengan penunjaman Lempeng Hindia yang berarah utara - timur laut di bawah daratan Sunda yang menerus dari Pulau Sumatera - Jawa ke arah timur membentuk Busur Kepulauan Banda yang terbentuk pada masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk alkalin dari busur dalam Banda yang masih aktif hingga sekarang.
Terbentuknya busur tersebut akibat dari penunjaman kerak Samudera Hindia ke arah utara. Bentuk busur kepulauan tersebut masih mengalami perubahan bentuk hingga sekarang yang diakibatkan oleh adanya pergeseran Benua Australia ke utara hingga sekarang (Audley - Charles, dkk.,1975; Crostella dan Powel, 1976). Zona penunjaman condong ke utara menumbuk busur kepulauan tersebut yang meliputi Pulau Flores bagian barat dan Sumbawa timur serta Kepulauan Alor (Gambar 2).
Akibat arah tekanan yang relatif tetap konstan pada Busur Banda sejak mulai pembentukannya, maka struktur yang berkembang selama penunjaman di bawah kerak samudera, mempunyai kesamaan arah struktur yang berkembang setelah terjadinya tumbukan dengan benua Australia. Struktur dengan arah timur laut - barat daya dan barat laut - tenggara ditafsirkan mempunyai pasangan dengan struktur atau kelurusan yang berarah barat - timur. Struktur - struktur yang berarah barat - timur pada awalnya berupa sesar yang memanjang dengan kemiringan ke arah selatan dan sesar naik, akan tetapi akibat tumbukan dengan benua Australia struktur - struktur tersebut kemudian didominasi oleh sesar naik dengan kemiringan tetap ke arah selatan (M. Roache & J. Silic, 1998)
1.4.2 Stratigrafi Geologi daerah Sumbawa disusun oleh batuan gunung apit tersier (miosen awal), breksi tuf yang bersifat andesit dengan sisipan tuf pasiran, tuf batu apung dan batu pasir tufan. Satuan breksi tuf ini menjemari dengan batuan sedimen yaitu satuan batu pasir tufan dan juga satuan batu gamping. Kemudian diterobos oleh batuan terobosan (Tmi) yang terdiri dari andesit, basal, dasit, dan batuan yang tak teruraikan, dengan umur miosen tengah. Dimana pada bagian atasnya diendapkan dengan tidak selaras batu gamping koral. Pada miosen akhir dilanjutkan dengan pengendapan batu lempung tufan yang berupa sisipan batu pasir dan kerikil yang merupakan hasil rombakan gunung api.
Pada zaman kuater diendapkan batuan gunung api yang dimulai dari satuan breksi tanah merah, batuan breksi andesit - basal dan satuan Lava-Breksi, selain itu juga diendapkan batuan sedimen kuarter yang berupa terumbu koral yang terangkat. Terakhir pada zaman holosen diendapkan aluvium dan endapan pantai.
Gambar 2. Kedudukan Tektonik Nusa Tenggara
Intrusi tonalit, dasit, diorit, andesit dan trakit, menyebabkan busur tersebut dikenal sebagai daerah yang kaya proses mineralisasi, misalnya : Batu Hijau (tipe porfiri) Pulau Wetar (tipe submarine - exhalative) dan Pulau Flores (tipe epitermal, dan skarn)
Gambar 3. Korelasi Satuan Peta
1.5. Genesa Endapan Mangan Tipe endapan mangan yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut : a. Hidrothermal, jenis endapan ini terbentuk dari larutanlmagma yang mengandung Mn, dengan bentuk : urat, lensa tak beraturan dan berlapis. Contoh mineral : rhodonit, rhodokrosit. b. Pengayaan sekunder, jenis endapan ini terbentuk dari pelarutan mangan primer serta fasa koloidal, yang mempunyai bentuk : berlapis, lateritik, oolitik, konkresi/nodul, lensa, dan urat dalam retakan batuan. Contoh mineral : pirolusit, psilomelan, manganit, dan wad. c. Eluvial dan marine nodule, jenis endapan ini terbentuk dari relasi dengan gunung api bawah laut, pelarutan unsur - unsur logam membentuk polimetalik nodule. Bentuk endapan ini mempunyai tipe : nodule. Contoh mineral : pirolusit, psilomelane, dan wad. Adapun jenis endapan mangan yang terdapat di Indonesia mempunyai kadar Mn : 30 – 60% dan kadar MnO2 sebagai oksidanya berkisar antara 37 – 92%.
Oksida besi mangan di daerah ini berdasarkan penyelidikan terdahulu berupa bongkah bongkah ini diduga terbentuk akibat proses pelapukan/oksidasi residual dari mineral mineral mafik yang terkandung dalam tufa andesitik - dasitik (dasitik host rock) yang berkomposisi besi - magnesium - aluminium silika. Proses pelapukan ini terjadi akibat fluktuasi permukaan air tanah yang naik, pada proses ini garam garam besi yang larut di dalam air tanah diubah menjadi besi fero hidroksida. Kemudian pada saat musim kemarau terjadi penurunan air tanah, sehingga besi feri hidroksida yang tertinggal dipermukaan bereaksi dengan oksigen yang berasal dari udara dengan air di permukaan, pada saat tersebut fero hidroksida diubah menjadi feri hidroksida yang lebih stabil, yaitu limonit yang umumnya berwarna coklat kekuningan dan mengendap di permukaan.
Gambar 4. Contoh Model Endapan Mangan Residual di Clubhouse Mine, Batensville, Arkansas. Mangan ditunjukkan pada bagian yang berwarna hitam sedangkan limestone dan residual clay berwarna putih.
1.6. Waktu Pelaksanaan Kegiatan eksplorasi berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. Dengan segala persiapan, penyelidikan lapangan dan penyelesaian laporan ini. Jadwal kegiatan kerja dirinci sebagai berikut : Uraian Pekerjaan
I
II
Bulan keIII IV
V
VI
1. Persiapan dan kompilasi data 2. Analisis data awal/sekunder 3. Survei lapangan 4. Analisis & evaluasi data 5. Penyusunan draft laporan 6. Presentasi dan diskusi 1.7. Pelaksana dan peralatan Pelaksana dari kegiatan ini yaitu PT. Sinar Jaya Resources yang melakukan kegiatan eksplorasi umum di atas konsesi PT. Bumi Mandala Abadi seluas 4500 ha pada Pulau Sumbawa. Adapun peralatan - peralatan secara umum (lebih rinci pada Bab 2) yang digunakan sebagai berikut : 1.
Palu geologi
2.
Kompas geologi
3.
Lup
4.
Kamera
5.
Meteran (5 m)
6.
GPS Handheld dan Geodetic
7.
Teodolit
8.
Kantong conto
9.
Peralatan menggali
10.
Kamera
11.
Peta topografi skala 1:50.000
12.
Peta geologi skala 1:250.000
13. Alat-alat tulis
BAB II KEGIATAN PENYELIDIKAN 2.1. Persiapan Penyelidikan Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan penyelidikan ini dapat berlangsung dengan baik, maka perlu dipersiapkan peralatan sebagai berikut : 1.
Peralatan kemah
2.
Peralatan masak
3.
Peralatan prospeksi
4.
Peralatan kantor
5.
P3K
6.
Peralatan untuk transportasi
7.
Peralatan pribadi
8.
Peralatan pribadi berburu/memancing
2.2 Metode Penyelidikan Kegiatan penyelidikan endapan mangan ini berlangsung dalam beberapa tahap : a. Pengambilan conto pada singkapan bijih mangan. b. Pemetaan topografi skala 1 : 5.000 c. Pemetaan geologi skala 1 : 25.000 d. Pembuatan sumur uji (test pit). e. Analisa kimia pada conto yang sudah diambil, yaitu dengan menganalisa : Mn2O3, MnO, SiO2, CaO, MgO, Cr2O3, Na2O, K2O, TiO2, LOI, P, S, moisture content, Al2O3, Fe2O3, dan Mn. f. Analisa fisika mineral, yaitu : petrografi, mineragrafi, dan berat jenis.
2.2.1 Pengambilan conto pada singkapan bijih mangan Informasi-informasi geologi permukaan tersebut pada umumnya diperoleh melalui pengamatan (deskripsi) singkapan-singkapan batuan. Singkapan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh batuan/urat/badan bijih yang tersingkap (muncul) di permukaan akibat adanya erosi (pengikisan) lapisan tanah penutupnya.
Singkapan-singkapan tersebut dapat ditemukan (dicari) pada bagian-bagian permukaan yang diperkirakan mempunyai tingkat erosi/pengikisan yang tinggi, seperti : ∫ Pada puncak-puncak bukit, dimana pengikisan berlangsung intensif. ∫ Pada aliran sungai, dimana arus sungai mengikis lapisan tanah penutup. ∫ Pada dinding lembah, dimana tanah dapat dikikis oleh air limpasan. ∫ Pada bukaan-bukaan akibat aktivitas manusia, seperti tebing jalan, sumur
penduduk, atau pada parit-parit jalan, tambang yang sudah ada.
Pengamatan-pengamatan yang dapat dilakukan pada suatu singkapan antara lain : ∫ Pengukuran jurus dan kemiringan (strike & dip) lapisan yang tersingkap. ∫ Pengukuran dan pengamatan struktur-struktur geologi (minor atau major) yang ada.
Pemerian (deskripsi) singkapan, meliputi kenampakan megaskopis, sifat-sifat fisik, tekstur, mineral-mineral utama/sedikit/aksesoris, fragmen-fragmen, serta dimensi endapan.
Singkapan Bijih Mangan
Gambar 5. Singkapan Bijih Mangan Tipe Sedimenter
2.2.2 Pemetaan Topografi Pekerjaan topografi ini dilakukan pada daerah yang telah ditentukan sebagai prioritas. 2.2.2.1 Detil Pekerjaan Detail Pekerjaan dalam pemetaan topografi ini adalah sebagai berikut : 1. Pemetaan Topografi detail skala 1: 5.000 seluas Total 4.500 Hektar. A. Penentuan, Pembuatan dan Pengukuran Bench Mark. B. Penentuan, Pembuatan dan Pengukuran Poligon (Kerangka Utama). C. Penentuan, Pembuatan dan Pengukuran Cut Line (Ray). D. Penentuan, Pembuatan dan Pengukuran Titik-Titik Detail Topografi. 2. Data Processing dan Evaluasi. 3. Penggambaran dan Laporan Akhir.
Gambar 6. Diagram Alir Pemetaan Topografi Skala 1 : 5.000
2.2.3 Pemetaan Geologi Informasi-informasi yang dapat dipelajari atau dihasilkan dari kegiatan pemetaan geologi/alterasi antara lain : ∫ Posisi atau letak singkapan (batuan, urat, atau batubara). ∫ Penyebaran, arah, dan bentuk permukaan dari endapan, bijih, atau batubara. ∫ Penyebaran dan pola alterasi yang ada. ∫ Variasi, kedudukan, kontak, dan ketebalan satuan litologi (stratigrafi atau formasi). ∫ Struktur geologi yang mempengaruhi kondisi geologi daerah. ∫ Informasi-informasi pendukung lainnya seperti geomorfologi, kondisi geoteknik
dan hidrologi. ∫ Bangunan-bangunan, dll.
Sedangkan dalam melakukan interpretasi tersebut, beberapa kaidah dasar geologi perlu diperhatikan, antara lain : ∫ Efek fisiografis ; berhubungan dengan topografi dan morfologi. ∫ Zona-zona mineralogis ; berhubungan dengan batas zona endapan/bijih, zona
pelapukan, dan zona (penyebaran) alterasi. ∫ Aspek stratigrafi dan litologi ; berhubungan dengan perlapisan batuan, zona-zona
intrusi, dan proses sedimentasi. ∫ Aspek struktur ; berhubungan dengan ketidak selarasan, patahan, lipatan, zona
kekar, kelurusan-kelurusan, dll. Dari hasil pemetaan geologi/alterasi yang baik, maka dapat memberikan manfaat antara lain : ∫ Daerah (zona) pembawa bijih (zona endapan) dapat diketahui (diperkirakan). ∫ Dapat disusun model geologi endapan yang bersangkutan. ∫ Pekerjaan
eksplorasi yang berlebihan (di luar zona bijih/endapan) dapat
dihindarkan (efisiensi). ∫ Daerah-daerah yang belum dieksplorasi (dipelajari) dapat diketahui dengan pasti.
Gambar 6. Peta Geologi Peta Geologi, Ubahan dan Mineralisasi daerah Olat Maja, Kecamatan Lape dan Kecamatan Marongge, Kabupaten Sumbawa
2.2.2.1 Detil Pekerjaan Dalam melakukan pemetaan ini Geologist akan menelusuri tempat-tempat yang mudah mendapatkan singkapan atau pengukuran, seperti jalan, bekas jalan, sungai dan anak sungai. Setiap lokasi pengamatan seperti singkapan batuan atau data informasi lain seperti sesar atau tanda-tandanya akan diambil posisi kordinatnya dengan cara sebagai berikut: a. Memakai alat GPS Navigasi (Hand GPS) b. Disamping memakai alat GPS, pengambilan kordinat akan dilakukan dengan penbuatan lintasan (Traverse). Peralatan yang dipakai yaitu kompas "Suunto Azimuth" dan "Suunto Clinometer" serta pita ukur 50 meter, dengan pembuatan titik-titik ikat tertentu dengan hand held GPS yang mana lintasan tersebut dibuat dengan sistem lintasan tertutup. c. Khusus untuk singkapan mangan pengambilan kordinat dan elevasinya akan dilakukan dengan memakai alat Teodolit TS yang dilakukan oleh surveyor.
Untuk daerah dimana singkapan mangan cukup banyak, akan dilakukan pengukuran penampang geologi detail terutama pada sungai yang arahnya memotong arah perlapisan batuan.
2.2.3 Pembuatan sumur uji (test pit) Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara dalam pencarian endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m). Pada umumnya suatu deretan (series) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan dapat dikorelasikan dalam arah vertikal dan horisontal.
Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan-endapan berlapis. ∫ Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan
kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik variasi endapan secara vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling (lihat Gambar 7). Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein). ∫ Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual),
pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.
Pada umumnya, sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 3–5 m dengan kedalaman bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji. Pada endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m atau sampai menembus batuan dasar.
Gambar 7. Sketsa pembuatan sumur uji (Chaussier et al., 1987)
Dalam pembuatan sumur uji tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : ∫ ketebalan horizon B (zona laterit/residual), ∫ ketinggian muka airtanah, ∫ kemungkinan munculnya gas-gas berbahaya (CO2, H2S), ∫ kekuatan dinding lubang, dan ∫ kekerasan batuan dasar.
BAB III DAFTAR RINCIAN JENIS PERALATAN, JUMLAH TENAGA KERJA DAN RINCIAN BIAYA PADA TIAP JENIS PEKERJAAN 3.1. Pemetaan Topografi Untuk melaksanakan pemetaan topografi skala 1 : 5.000 maka diperlukan jenis peralatan sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Peralatan Proyek Pemetaan Topografi No
NAMA
JML
SAT
SPESIFIKASI ALAT
SPESIFIKASI BAHAN
KETER.
Kayu Ulin 10x10 cm, Dasar Semen 40x40 cm PVC 3", Dasar Semen 40x40 cm Kayu Biasa 4x6 cm, tanpa semen
2 Team
Kayu Biasa 4x6 cm, tanpa semen
2 Team
2 Team
1 a
Pemetaan Topografi Pemasangan BM.
2
Unit
Trimble GPS-4000 Land Surveyor II
b
Pengukuran Polygon
4
Unit
Total Station
c
Cut Line & Detail
5 5
Unit Set
d
Pengukuran Jalan
2
Set
2
Unit
Total Station Azimuth/Clinometer Suunto Compas. Azimuth/Clinometer Suunto Compas. Total Station
2
Unit
Total Station
U/ Polygon.
1
Unit Unit
Portable, 2 KVA Notebook, 8 MB, Pentium, lengkap dengan program survey dan pengukuran
PVC 3",Dasar Semen 40x40 cm
Unit Unit
4 WD, Pick Up Icom, IC-77
Unit
Icom, IC-281H Icom, IC-2N, IC-02N
e
2
3 4
Pengukuran Stock Pile dan Dermaga
Base Camp & Prosesing Generator Set, Lengkap Computer & Printer
Kendaraan Ringan Radio Komunikasi SSB, c.w Power Supply, Antena. Rig Radio 2 M Band Handy Talky
Penggambaran dilakukan
1 1
2 1 1 5
2 Team 5 Team 2 Team
berdasarkan data-data yang telah dievaluasi dan diproses
berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Penggambaran dibuat dengan software pemetaan ( seperti Surfer, Auto Land) dan disajikan dalam beberapa aplikasi yang umum dipakai seperti AutoCAD.
Pelaporan akhir pemetaan topografi akan dilakukan di Jakarta dan dibuat sesuai dengan standar umum dengan pembahasan bab demi bab yang mudah dipahami dan berdasarkan acuan yang sudah umum, memuat: a. Pelaksanaan Pekerjaan Memberikan informasi tentang teknik pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan pengolahan data. b. Hasil Pekerjaan Memberikan informasi hasil akhir pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hasil akhir ini berupa analisa data dan serta penyajian data. Penyajian data ini berupa peta Topografi skala1 : 5.000 dalam bentuk softcopy dan hardcopy Tabel 3.2 Daftar Tenaga Kerja, Peralatan dan Harga Proyek Pengukuran Bench Mark (BM)
NO
DISKRIPSI
JML
SAT
1 2 3
PERSONNEL Staff ‐ Project Manager ‐ Surveyor ‐ Ass.Surveyor ‐ Logistik ‐ Op. Komputer Sub Total Non‐staff ‐ Crew ‐ Driver ‐ Cook + Washer Sub Total MAKAN & AKOMODASI Staff ‐ Project Manager ‐ Surveyor ‐ Ass.Surveyor ‐ Logistik ‐ Op. Komputer Sub Total Non‐staff ‐ Crew ‐ Driver ‐ Cook + Washer Sub Total MOB & DEMOBILISASI ‐ Project Manager ‐ Surveyor ‐ Ass.Surveyor ‐ Logistik
1 2 2 1 1 7 8 2 1 11 1 2 2 1 1 7 8 2 1 11 1 2 2 1
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
HARI KERJA 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 2 2 2 2
HARGA SATUAN 250,000 150,000 100,000 100,000 100,000 75,000 75,000 75,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000
JUMLAH 2,250,000 2,700,000 1,800,000 900,000 900,000 8,550,000 5,400,000 1,350,000 675,000 7,425,000 360,000 720,000 720,000 360,000 360,000 2,520,000 2,880,000 720,000 360,000 3,960,000 3,000,000 6,000,000 6,000,000 3,000,000
KETERANGAN Makan 3x sehari suplement vitamin tiap hari susu pagi dan sore Crew makan 3x sehari Mob dan Demobilitas meliputi keberangkatan mulai dari jakarta (kantor) sampai ke daerah lokasi kerja
4 5 6
‐ Op. Komputer 1 Orang ‐ Lokal Crew 11 Orang Sub Total 18 CAMP DAN PERALATAN ‐ Base Camp + Playing Camp 1 Unit ‐ Meja kerja 2 set ‐ Genset + Bahan bakar 1 Set Sub Total ‐ GPS Geodetic 1 Unit ‐ GPS Handheld 4 Unit ‐ Kendaraan 1 Unit ‐ Komputer + Printer 1 Unit Sub Total CONSUMMABLES ‐ BM Primer (bahan) 3 Pasang ‐ BM Sekunder (bahan) 6 Pasang ‐ Stationary 1 Paket ‐ Kertas utk Printer 1 Rim ‐ Tas Lapangan 7 Buah ‐ Helmet 13 Unit ‐ Rubber Shoes 13 Pasang ‐ Obat‐obatan 1 Paket ‐ Fuels + Oil utk Mobil 25 Ltr Sub Total PENYUSUNAN LAPORAN ‐ Project Manager 1 Orang ‐ Op. Komputer / 1 Orang Draftsman ‐ Copy Report 3 Expl Sub Total Biaya Total Pengukuran Topografi & Mapping PPN 10% Grand Total Pengukuran Topografi & Mapping Biaya per BM NB.Total waktu = Waktu pengukuran + 2 hari (pergi‐pulang)
2 2
1,500,000 50,000
3,000,000 1,100,000 22,100,000
kondisi peak season untuk tiket
Lsm Lsm 9 9 9 9 9 2 12 Lsm ‐ ‐ ‐ ‐ Lsm 9 3
3,000,000 100,000 50,000 2,000,000 25,000 350,000 30,000 2,000,000 1,000,000 500,000 50,000 50,000 30,000 30,000 500,000 5,000 250,000
3,000,000 200,000 450,000 3,650,000 18,000,000 900,000 3,150,000 270,000 22,320,000 6,000,000 6,000,000 500,000 50,000 350,000 390,000 390,000 500,000 1,125,000 3,305,000 750,000
Termasuk asesoris Portable 2 KVA Kendaraan dari bandara setempat ke camp (pergi‐pulang) 2x Kendaraan untuk kelengkapaan logistik selama 51 hari (10x) BM Primer@ Rp. 1,000,000,‐ BM Sekunder@ Rp. 500,000,‐ Termasuk Buku Lap & Surv. Form Obat Bebas dan Protek Malaria
100,000 200,000
700,000 600,000 2,050,000 75,880,000 7,588,000 83,468,000 13,911,333
7 ‐
Tabel 3.3 Daftar Tenaga Kerja, Peralatan dan Harga Proyek Pengukuran Topograpi Skala 1: 5.000 seluas 4500 ha NO
DISKRIPSI
1
PERSONIL
Staff
JML
SAT
HARI
HARGA
KERJA
SATUAN
JUMLAH
KETERANGAN
‐ Project Manager
1
Orang
90
250,000
22,500,000
‐ Chief Surveyor
1
Orang
90
200,000
18,000,000
‐ Surveyor
7
Orang
90
150,000
94,500,000
‐ Logistik
1
Orang
90
100,000
9,000,000
‐ Op. Komputer
1
Orang
90
100,000
9,000,000
153,000,000
Sub Total
11
Non‐staff
‐ Crew Polygon
14
Orang
90
75,000
94,500,000
‐ Crew Situasi
14
Orang
90
75,000
94,500,000
‐ Driver
2
Orang
90
75,000
13,500,000
‐ Cook + Washer
3
Orang
90
75,000
20,250,000
222,750,000
Sub Total
33
Staff
‐ Project Manager
1
Orang
90
40,000
3,600,000 Makan 3x sehari
‐ Chief Surveyor
1
Orang
90
40,000
3,600,000
‐ Surveyor
7
Orang
90
40,000
‐ Logistik
1
Orang
90
40,000
‐ Op. Komputer
1
Orang
90
40,000
3,600,000
39,600,000
11
25,200,000 suplement vitamin tiap hari 3,600,000
Non‐staff ‐ Crew Polygon
14
Orang
90
40,000
50,400,000 Crew makan 3x sehari
‐ Crew Situasi
14
Orang
90
40,000
50,400,000
‐ Driver
2
Orang
90
40,000
7,200,000
‐ Cook + Washer
3
Orang
90
40,000
10,800,000
118,800,000
33
‐ Project Manager
1
Orang
4
1,500,000
6,000,000 Mob dan Demobilitas meliputi
‐ Chief Surveyor
1
Orang
4
1,500,000
6,000,000 keberangkatan mulai dari
‐ Surveyor
7
Orang
2
1,500,000
‐ Logistik
1
Orang
2
1,500,000
3,000,000 kondisi peak season untuk tiket
‐ Op. Komputer
2
Orang
2
1,500,000
6,000,000
‐ Lokal Crew
33 Orang
2
50,000
3,300,000
45,300,000
4
7
Unit
Lsm
6,000,000
‐ Meja kerja
7
set
Lsm
100,000
‐ Genset + Bahan bakar
1
Set
90
50,000
Sub Total
CAMP DAN PERALATAN ‐ Base Camp + Playing Camp
45
MOB & DEMOB
Sub Total
3
Sub Total
MAKAN & AKOMODASI
Sub Total
2
‐ Total Station
7
Unit
‐ Theodolite T0
0
Unit
0
25,000
‐ Kendaraan
3
Unit
36
350,000
‐ Komputer + Printer
4
Unit
90
30,000
Sub Total
90
300,000
21,000,000 ke daerah lokasi kerja
42,000,000 Termasuk asesoris 700,000 4,500,000 Portable 2 KVA 47,200,000 Kendaraan dari bandara 189,000,000 setempat 0 ke camp (pergi‐pulang) 2x 37,800,000 Kendaraan untuk kelengkapaan 10,800,000 logistik selama 51 hari (10x) 237,600,000
5
CONSUMMABLES
1
Paket
‐ Stationary ‐ Kertas Film Mylar Polos
0
Roll
‐
900,000
0
‐ Kertas utk Printer
20
Rim
‐
50,000
1,000,000
Lsm
2,000,000
Termasuk Buku Lap & Surv. 2,000,000 Form
‐ Tas Lapangan
11 Buah
‐
50,000
550,000
‐ Pita Lapangan
50
Roll
‐
190,000
9,500,000
‐ Meteran 5 m
10
Unit
‐
20,000
200,000
‐ Helmet
44 Unit
‐
30,000
1,320,000
‐ Rubber Shoes
44 Pasang
30,000
1,320,000
‐ Obat‐obatan
‐ Fuels + Oil utk Mobil
1 25
Sub Total
Lsm
Ltr
5,000,000
36
4,500,000
25,390,000
PENYUSUNAN LAPORAN,
1
Orang
4
250,000
1,000,000
‐ Project Manager ‐ Op. Komputer / Draftsman
2
Orang
14
100,000
2,800,000
‐ Copy Report
3
Expl
‐
200,000
600,000
4,400,000
Sub Total
5,000,000 Obat Bebas dan Protek Malaria
5,000
6
‐
Paket
Sub Total Biaya Pengukuran Topografi & Mapping
Profit 10%
Biaya Total Pengukuran Topografi & Mapping
PPN 10%
Grand Total Pengukuran Topografi & Mapping
Biaya per hektar
894,040,000
89,404,000 983,444,000
98,344,400 1,081,788,400
1,756,150
3.2 Pemetaan Geologi dan Singkapan Untuk melaksanakan pemetaan geologi dan singkapan dengan skala 1 : 25.000 diperlukan peralatan dan rincian biaya seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Daftar Tenaga Kerja, Peralatan dan Harga Proyek Pemetaan Geologi dan Singkapan Skala 1 : 25.000
No A 1 2 3 4 5 6 7 6 B 1 2 C 1 2 3 D
E
F G 1 2 3 4 5 6
Diskripsi
Jml
Personal Project Geologist Geologist Logistik Draftsmen / Op. Komputer SUB TOTAL Crew Geologist Juru masak Driver Pemb. Umum SUB TOTAL Meal, Akomodasi Staff dr Jakarta Lokal Labor SUB TOTAL Mob/Demob & Trans. Staff dr Jakarta - Lokasi Cad. kalau ada yg sakit Lokal Labor SUB TOTAL Camp & Peralatan - Base Camp - Flying Camp - Light Vehicle 4x4 - Genset - SSB /Rig dan HT. - BBM(Mobil+Genset) - Laptop + Printer - Peralatan Geology SUB TOTAL Consumable - Stationary - Kertas Mylar - Tas Lapangan - Buku Lapangan - Pita Lapangan - Meteran 50 mtr - Meteran 5 mtr - Film, cetak + Doc. - Bateray u/ cam + GPS - Bateray (Accu) U/ SSB - Jas hujan - Kelambu - Helmet - Rubber Shoes - Plastik Sampel tebal - P3K - Medical (Dr & obat) SUB TOTAL Analisa Laboratorium - Biaya pengiriman Reporting Project Geologist Geologist Op. Komputer Draftsmen Stationary Copy Report SUB TOTAL
1 2 1 1 5 6 2 1 3 12
Sat Jml Sat Harga Sat Harga Total Hari Rupiah Rupiah Org Org Org Org
24 24 24 24
750,000 650,000 350,000 350,000
Org Org Org Org
24 24 24 24
100,000 100,000 100,000 100,000
5 Org 12 Org
24 24
125,000 75,000
5 Org 1 Org 12 Org
2 2,500,000 2 2,500,000 2 100,000
1 3 1 1 2 40 4 3
Unit Set Unit Unit Set Ltr Set Set
Lsm Lsm
1 1 5 10 2 3 3 3 10 2 3 17 17 17 5 3 1
Set Roll Buah Buah Roll Roll Set Set Box Box Lbr Set Set Psg Kg Set Set
Lsm Lsm Lsm -
Spl 1 Pkt 1 2 1 1 1 3
Org Org Org Org Set Set
24 24 24 24 24 24
3,000,000 1,000,000 400,000 75,000 75,000 7,000 100,000 100,000
Lsm
1,500,000 1,000,000 125,000 30,000 300,000 200,000 25,000 150,000 150,000 500,000 75,000 75,000 75,000 200,000 75,000 500,000 1,500,000
Lsm
1,500,000
-
7 7 7 7 Lsm Lsm
750,000 650,000 350,000 350,000 2,500,000 1,000,000
Keterangan
18,000,000 31,200,000 8,400,000 8,400,000 66,000,000 14,400,000 4,800,000 2,400,000 7,200,000 28,800,000 15,000,000 21,600,000 36,600,000 25,000,000 Incl. Taxi, lodging, meals etc. 5,000,000 2,400,000 32,400,000 3,000,000 3,000,000 9,600,000 1,800,000 3,600,000 6,720,000 9,600,000 7,200,000 44,520,000 1,500,000 1,000,000 625,000 300,000 600,000 600,000 75,000 450,000 1,500,000 1,000,000 225,000 1,275,000 1,275,000 3,400,000 375,000 1,500,000 1,500,000 17,200,000 1,500,000 5,250,000 9,100,000 2,450,000 2,450,000 2,500,000 3,000,000 24,750,000
TOTAL
250,270,000
PPN 10 %
25,027,000
Sewa rumah dan perlk(40 hr) Tnd, Perlk tidur, msk, lampu dll Incl. Gaji Operator + makan Sewa
Kps, plu, GPS, kamera, shunto dll
Blp,pnsl, sg3, rapido,disk, tnt print dll
Cad. U/ yg sakit By Client
3.3 Pembuatan Sumur Uji (Test Pit) Untuk melaksanakan pembuatan sumur uji sebanyak 50 titik dengan lebar lubang bukaan 3 – 5 meter dan kedalaman 15 meter, diperlukan tenaga kerja, peralatan dan rincian biaya sebagai berikut : No.
Deskripsi
Jumlah
Satuan
Jumlah
Harga Sat.
Harga Total
Keterangan
Sat. Hari A.
Rupiah
Rupiah
PERSONIL Staff - Project Geologist
2
Orang
10
750.000
22.500.000
- Geologist
4
Orang
10
600.000
36.000.000
- Logistik
2
Orang
10
300.000
9.000.000
- Op. Komputer
2
Orang
10
200.000
6.000.000 73.500.000
Sub Total Non-staff - Crew Test Pit
6
Orang
10
150.000
45.000.000
- Helper
3
Orang
10
100.000
9.000.000
- Driver
2
Orang
10
75.000
2.250.000
- Cook + Washer
4
Orang
10
75.000
4.500.000 60.750.000
Sub Total
134.250.000
Total A B.
Peralatan, meal & Akomodasi - Meal (3 kali sehari)
42
Orang
10
100.000
42.000.000
- Base Camp & Flying Camp
2
Set
10
1.000.000
20.000.000
- Sewa Excavator
2
set
10
600.000
12.000.000
- ATK
20
set
10
50.000
10.000.000 84.000.000
Total B
218.250.000
Total A + B
21.825.000
PPN 10%
240.075.000
Grand Total
3.4 Total Biaya Eksplorasi Endapan Sedimenter Mangan Dari keseluruhan kegiatan tersebut, maka dibuat resume rincian biaya dan lamanya pekerjaan : No. 1.
Jenis Kegiatan Pemetaan Topografi dan
Biaya (rupiah)
Lama (Hari)
Pembuatan Benchmark a. Pembuatan Benchmark b. Pemetaan Topografi
83.468.000
21
1.081.788.400
90
2.
Pemetaan Geologi
250.270.000
10
3.
Pembuatan Test Pit
240.075.000
10
1.655.601.400
141
165.560.140
14
1.821.161.540
156
TOTAL Waktu dan Biaya Tak Terduga 10% Grand Total
BAB IV TERM AND CONDITION
4.1. Penawaran Harga
Harga tersebut dalam proposal ini, sudah termasuk PPN sebesar 10%. Kami masih memberi kesempatan untuk melakukan negosiasi terhadap harga yang telah diajukan dalam proposal ini demi terrealisasinya pelaksanaan pekerjaan tersebut oleh pihak kami.
4.2. Cara Pembayaran Terhadap seluruh penawaran dalam proposal ini, diluar biaya mobilisasi/demobilisasi dikenakan uang muka sebesar 35% dan sisa pembayaran adalah berdasarkan progress pencapaian dalam 2 (dua) minggu.
4.3. Penalti 4.3.1. Setiap keterlambatan pencapaian prestasi dalam progress 2 (dua) minggu, pihak konsultan akan dikenakan penalti terhadap kekurangan pencapaian target sebesar 1 per mil setiap hari.
4.3.2. Setiap keterlambatan pembayaran oleh pihak klien (3 hari setelah invoice progress 2 minggu) akan dikenakan penalty sebesar 1 per mil setap hari dari total invoice.
4.4. Persiapan Persiapan dilakukan selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah uang muka dan biaya mob/demobilisasi dibayarkan oleh pihak klien.
BAB V PENUTUP Demikianlah proposal eksplorasi ini dibuat sedemikian rupa. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih.
Jakarta, 6 Desember 2007 PT. SINAR JAYA RESOURCES 1. Yakobus Hasudungan S (Direktur Utama)
……………………..
2. V. Mateus Nababan (Wakil Direktur Utama)
……………………..
3. Benny Marthu (Manager Operasional)
……………………..
4. Kemal Rusmali (Manager Sarana & Prasarana)
……………………..
LAMPIRAN A STRUKTUR ORGANISASI PT. SINAR JAYA RESOURCES
DIREKTUR
Yakobus Hasudungan S WAKIL DIREKTUR
V. Mateus Nababan
Manager Operasional Benny Marthu Hutabarat
Divisi Topografi
Divisi Geologi
Divisi Perencanaan
Manager Sarana & Prasarana Kemal Rusmali
Divisi Konsumsi dan Kebersihan
Divisi Akomodasi dan Transportasi
Divisi Komunikasi dan SDM
LAMPIRAN B FOTO – FOTO PROYEK EKSPLORASI TERDAHULU PT. SINAR JAYA RESOURCES
Gambar 8. Proses Penggalian Test Pit
Gambar 9. Channel sampling pada tes pit