Proposal Penelitian Tindakan Kelas  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION) DI SDN CILUNCAT 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia



Dosen Pengampu : Dr. Isah Cahyani, M.Pd



Oleh Nurulia Fajriani 1104463



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014



PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS



A. JUDUL PENELITIAN “UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION)”



B. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya laju ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan untuk menyerap informasi secara lisan dan tulisan sangat diperlukan. Salah satu bentuk penyerapan informasi tersebut adalah dengan membaca. Banyak informasi yang dikomunikasikan melalu media tulis. Oleh karena itu, membaca merupakan salah satu cara meningkatkan pengetahuan dan informasi. Pengajaran bahasa Indonesia merupakan pondasi awal dalam keterampilan berbahasa Indonesia. Umumnya, siswa yang memasuki sekolah dasar masih menggunakan bahasa ibu masing-masing sehingga perlu pengajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kemampuan membaca merupakan dasar bagi anak untuk menguasai berbagai mata pelajaran lain. Kemampuan membaca harus dimiliki oleh setiap manusia. Membaca memiliki beberapa manfaat diantaranya menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang, sebagai suatu hiburan, menambah keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan membentuk kepercayaan diri. Mengingat pentingnya keterampilan membaca maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca anak sejak usia sekolah dasar. Karena keterampilan membaca tidak diperoleh begitu saja, melainkan memerlukan suatu latihan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SD Negeri 1 Ciluncat Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung dengan subjek penelitian kelas II. Di SD Negeri 1 Ciluncat memiliki kelas yang tidak paralel yakni hanya memiliki 1 kelas di setiap tingkatan kelas. Siswa pada kelas II berjumlah 29 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 11 dan siswa perempuan 18.



Dari observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014 di kelas II SD Negeri 1 Ciluncat memiliki permasalahan yaitu adanya siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Misalnya siswa belum tepat dan lancar saat membaca. Hal ini juga dapat terlihat saat siswa mengalami kesulitan dalam membunyikan huruf, suku kata, dan kalimat sederhana. Bahkan ada siswa yang belum bisa membaca. Selain itu, saat pembelajaran membaca, guru juga menuliskan kalimat di papan tulis untuk membantu siswa dalam membaca. Dalam pembelajaran membaca, guru menggunakan metode bunyi pada semester ini. Selama semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, guru belum pernah menggunakan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition). Terkait dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan perubahan dalam metode pembelajaran membaca permulaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition), karena metode ini belum diterapkan secara optimal dalam pembelajaran membaca di kelas. Salah satu model pembelajaran yang menekankan kerja sama tim dalam menguasai kemampuan memahami bacaan adalah dengan menggunakan model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini tidaklah sulit, tahapannya adalah membaca berpasangan, menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita, mengucapkan kata-kata dengan keras, makna kata, menceritakan kembali cerita, ejaan, pemeriksaan oleh pasangan, dilanjutkan dengan tes. Slavin (2010:200) menyebutkan “Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), yaitu sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar”. Hal ini berkaitan dengan tujuan utama dari CIRC yaitu menggunakan kelompok-kelompok kooperatif untuk membantu siswa dalam mempelajari kemampuan dalam memahami bacaan yang dapat diterapkan secara luas. Penggunaan metode membaca terutama metode Cooperated Integrated Reading Composition (CIRC) dibutuhkan dalam pembelajaran di SD. CIRC merupakan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis Steven & Slavin (Wijaya Jati,2004 : 35). Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut. 1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen



2. Guru memberikan wacana kliping sesuai dengan topik 3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping dan ditulis pada lembar kertas 4. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 5. Guru membuat kesimpulan bersama 6. Penutup Melihat karakteristik tersebut, perlu kiranya diadakan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut apakah dengan menggunakan metode Cooperated Integrated Reading Composition (CIRC) dapat meningkatkan keterampilan membaca pada siswa kelas II SD Negeri 1 Ciluncat.



C. MASALAH PENELITIAN Permasalahan yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini dijabarkan menjadi beberapa pernyataan berikut ini 1. Kemampuan siswa dalam membaca permulaan masih rendah. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar membaca permulaan. 3. Perlunya metode pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas II. 4. Metode CIRC jarang digunakan dalam pembelajaran membaca. 5. Dalam pembelajaran membaca permulaan guru belum menggunakan metode CIRC secara efektif.



D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah praktis khususnya yang berkaitan dengan masalah pembelajaran membaca melalui metode CIRC. Secara rinci, tujuan ini diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) di kelas II SD Negeri 1 Ciluncat.



2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa melalui metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) di kelas II SD Negeri 1 Ciluncat Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.



E. HIPOTESIS “Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa dapat dilakukan dengan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)”



F. ASUMSI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, penulis berpedoman pada anggapan dasar berikut: 1. Membaca merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang harus dikuasai dan terus dilatih siswa 2. Kreativitas guru dalam menentukan variasi strategi, metode dan teknik diperlukan untuk hasil pembelajaran yang baik. 3. Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode iniovatif dan menyenangkan akan meningkatkan minat belajar siswa



G. MANFAAT PENELITIAN Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara teoretis dan secara praktis sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah : a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengembangan salah satu teori pembelajaran membaca yang menunjang mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. b. Memperkaya khazanah teori/keilmuan yang terkait dengan proses pembelajaran membaca dengan penerapan metode CIRC. 2. Manfaat Praktis Manfaat secara praktis dalam penelitian ini adalah : a. Siswa



Untuk menambah pemahaman mereka bahwa dengan penerapan metode CIRC akan membantu keterampilan membaca serta memberikan motivasi belajar. b. Guru Untuk mengembangkan kemampuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran membaca yang benar- benar efektif dengan jalan penerapan metode CIRC, serta menambah pengalaman guru untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. c. Sekolah Untuk memberi gambaran tentang kompetensi guru dalam mengajar, dan kompetensi siswa dalam membaca, sehingga diharapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dapat ditingkatkan. d. Peneliti Untuk menambah pemahaman wawasan keilmuan dan penelitian guna merancang penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian dan fokus masalah yang berbeda.



H. BATASAN ISTILAH Keterampilan Membaca adalah keterampilan berbahasa untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media tulisan. Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) adalah model pembelajaran yang menekankan kerja sama tim dalam menguasai kemampuan memahami bacaan untuk membantu siswa dalam mempelajari kemampuan dalam memahami bacaan yang dapat diterapkan secara luas.



I. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat, Tujuan, Jenis dan Tahapan Keterampilan membaca Menurut Learner dalam (Mulyana Abdurrahman, 2003: 200) mengemukakan bahwa, “kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi”. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera dapat membaca, maka anak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari berbagai mata pelajaran pada kelas-kelas berikutnya.



Menurut Hodgson sebagai mana yang dikutip oleh Tarigan (2008: 7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan digunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Harju Sujana dan Mulyati (1997: 5) mengemukakan bahwa membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Henry Guntur Tarigan (1986: 7) berpendapat lebih khusus bahwa membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahasa tulis. Sedangkan dari sudut pandang psikolinguistik, Goodman dalam Dubin (1988: 26) berpendapat bahwa membaca merupakan diskusi jarak jauh antara pembaca dan pengarang yang didalamnya terdapat interaksi antara bahasa dan pikiran. Penulis menyandikan pikirannya ke dalam bahasa, sedangkan pembaca menguraikan sandi bahasa tersebut ke dalam pikirannya. Secara umum, tujuan membaca adalah mendapatkan informasi memperoleh pemahaman, dan memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah memperoleh informasi faktual, memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis, memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, memperoleh kenikmatan emosi, dan mengisi waktu luang (Nurhadi, 1987:11) Jenis Membaca. Menurut Tarigan (1984:11) jenis membaca terbagi menjadi: a.



Membaca nyaring Membaca nyaring sering kali disebut membaca bersuara atau membaca teknik. Disebut demikian karena pembaca mengeluarkan suara secara nyaring pada saat membaca. Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian guru adalah lafal kata, intonasi frasa, intonasi kalimat, serta isi bacaan itu sendiri.



b.



Membaca dalam hati Membaca dalam hati, terdiri atas: membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca Ekstensif, Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas. Luas berarti bahan bacaan beraneka dan banyak ragamnya, waktu yang digunakan cepat dan singkat. Membaca ekstensif terdiri atas : membaca survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. Membaca



survei merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bacaan. Membaca survei merupakan kegiatan membaca, seperti melihat judul, pengarang, daftar isi, pengantar, dan lain-lain. Membaca sekilas adalah membaca yang membuat mata kita bergerak cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Membaca Intensif merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya adalah memahami bacaan secara tepat dan cepat membaca Membaca intensif terbagi menjadi dua yaitu: telaah isi, membaca telaah bahasa. Membaca Telaah Isi seperti membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ideide. Membaca Telaah Bahasa diantaranyamembaca bahasa, membaca sastra. Tahapan tahapan membaca pada hakikatnya terdiri atas lima tahapan yaitu:



mengidentifikasikan



pernyataan



tesis



dalam



kalimat



topik,



mengidentifikasikan kata- kata dan frasa- frasa kunci, mencari kosakata baru, mengenali organisasi tulisan, dan mengidentiffikasi teknik pengembangan paragraph Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan membaca adalah suatu kegiatan yang kompleks dan melibatkan aktivitas fisik dan mental agar dapat memahami pesan yang disampaikan penulis melalui tulisan atau wacana.



2. Metode CIRC Slavin



(2010:200)



menyebutkan



“Cooperative



Integrated



Reading



and



Composition (CIRC), yaitu sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar”. Hal ini berkaitan dengan tujuan utama dari CIRC yaitu menggunakan kelompok-kelompok kooperatif untuk membantu siswa dalam mempelajari kemampuan dalam memahami bacaan yang dapat diterapkan secara luas. Unsur-unsur utama dari CIRC menurut Slavin (2010: 205) adalah: a.



Kelompok Membaca



Siswa di bagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang. Kelompok ini dibagi secara heterogen, menurut tingkatan kemampuan siswa yang dapat ditentukan oleh guru. b.



Tim Siswa dibagi dalam pasangan atau trio, kemudian pasangan-pasangan itu dibagi kedalam tim yang terdiri dari pasangan atau trio dua kelompok membaca atau tingkat.



c.



Kegiatan-kegiatan yang Berhubungan dengan Cerita Para siswa menggunakan bahan bacaan dasar. Cerita diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan guru. Dalam kelompok guru menentukan tujuan dari membaca, memperkenalkan kosakata baru, mengulang kosakata lama, mendiskusikan cerita setelah para siswa selesai membacanya, dan sebagainya. Diskusi tentang cerita disusun untuk menekankan kemampuan-kemampuan tertentu seperti membuat dan mendukung prediksi dan mengidentifikasikan masalah dalam bentuk narasi. Tahapan-tahapan kegiatan ketika siswa diberikan cerita adalah: 1)



Membaca berpasangan Para siswa membaca cerita dalam hati kemudian bergantian membaca cerita tersebut dengan keras bersama dengan pasangannya, bergiliran di setiap paragrafnya. Pendengar akan mengkoreksi tiap kesalahan yang dibuat oleh pembaca. Pada tahap ini guru akan memberi penilaian untuk kinerja siswa dengan cara berkeliling dan mendengarkan saat para siswa membaca bergantian satu sama lain.



2)



Menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita Siswa diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan cerita yang menekankan tata bahasa cerita. Setelah mereka sampai pada akhir cerita, mereka diminta untuk menghentikan bacaan dan diminta untuk mengidentifikasikan karakter, latar belakang, kejadian, dan masalah dalam cerita tersebut, dan untuk memprediksi bagaimana masalah



3) Mengucapkan kata-kata dengan keras



Siswa diberikan daftar kata-kata baru atau sulit yang terdapat dalam cerita. Mereka harus belajar membaca kata-kata ini dengan benar dengan tujuan agar mereka tidak ragu atau salah untuk mengucapkannya. Siswa mengucapkan daftar kata-kata ini bersama pasangannya atau teman satu tim lainnya sampai mereka bisa membacanya dengan lancar. 4) Makna kata Siswa diberikan daftar kata-kata dalam cerita yang tergolong baru dalam kosakata bicara mereka dan mereka diminta untuk melihat kata-kata itu di dalam kamus, kemudian menuliskan definisinya dengan cara yang mudah untuk dipahami, dan menuliskan kalimat yang memperlihatkan makna dari kata tersebut. 5) Menceritakan kembali cerita Setelah membaca cerita dan mendiskusikan dalam kelompok membaca mereka, siswa merangkum poin-poin utama dari cerita tersebut untuk pasangannya. 6) Ejaan Siswa saling menguji daftar ejaan kata-kata satu sama lainnya dan saling membantu satu sama lain untuk menguasai daftar tersebut. Siswa menggunakan strategi “daftar yang hilang”, dimana mereka membuat daftar baru dari kata-kata yang hilang setiap kali selesai melakukan penilaian sampai daftar itu habis. Lalu mereka membuat daftar baru lagi, mengisi daftar tersebut, mengulangi prosesnya sampai tak ada kata-kata yang hilang.



Secara singkat dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada kegiatan awal, inti dan akhir pada penelitian adalah: a. Membagi kelompok secara heterogen (berpasangan) b. Membaca cerita berpasangan c. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan cerita d. Mencari arti dari kata-kata baru atau sulit yang ada di cerita e. Merangkum poin-poin utama cerita seperti setting, tokoh, dan pokok pikiran f. Menuliskan di dalam formulir:



J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu (1) persiapan, (2) pengenalan awal kemampuan membaca menulis permulaan dan kesulitannya, (3) perencanaan tindakan, (4) pelaksanaan, (5) pengamatan, dan (6) evaluasi dan refleksi. Dalam penelitian ini terdapat tiga siklus yang akan diuraikan berikut ini: 1. Siklus Pertama a. Perencanaan Peneliti dan guru mengadakan diskusi/sharing tentang pemahaman guru terhadap Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Metode CIRC, dan keterampilan membaca siswa. Oleh karena itu, peneliti memberikan penjelasan dari ketiga materi itu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antara guru dan peneliti dalam pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan yang telah ditemukan pada pembelajaran yang selama ini dilaksanakan. b. Tindakan Peneliti dan guru mengadakan diskusi sesuai dengan yang telah direncanakan dan disepakati. Untuk keterampilan membaca guru sudah banyak memahami masalah tersebut sedangkan untuk metode CIRC guru masih belum memahami sepenuhnya bagaimana pelaksanaan teknik tersebut di kelas sehingga peneliti menjelaskan lebih lanjut. Setelah disepakati, maka peneliti dan guru menyusun rencana pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan pembelajaran sebelumnya. c. Pengamatan dan Evaluasi Berdasarkan kreatifitas siswa, dan pemahaman terhadap materi pembelajaran membaca dengan berbagai kesulitan yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar, guru melaksanakan cara baru melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Metode CIRC kegiataannya relevan dengan tingkat perkembangan siswa dan bersifat terpadu. d. Refleksi dan Reaksi Pada tahap refleksi dan reaksi dalam pembelajaran terpadu merupakan tindak lanjut dari analisis hasil pengamatan dan evaluasi pembelajaran yang berlangsung .



Berdasarkan dari hasil pengamatan dan evaluasi, peneliti jadikan dasar untuk merefleksi dan menganalisis hasil pembelajaran siklus pertama. 2. Siklus Kedua a. Perencanaan Pertama, Meneruskan langkah tindakan pada siklus pertama. Memperbaiki situasi pembelajaran baik secara pengelompokan dan individu. Dalam belajar dan tugas kelompok siswa yang pandai Membaca dijadikan ketua kelompok. Tugas ketua kelompok adalah untuk membimbing dan membantu temannya atau anggota kelompoknya yang kurang pandai dalam membaca. Kedua, Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis dengan memafaatkan lingkungan sebagai sumber belajar sehingga siswa mudah menerapkannya dan bermakna dalam kehidupannya. Ketiga, Memberi motivasi terhadap siswa untuk berani bertanya, baik bertanya kepada teman di kelompoknya ataupun kepada guru. Keempat, Menyusun format penilaian proses dan hasil dalam rencana pembelajaran. b. Tindakan Pembelajaran kali ini untuk memperbaiki kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar terhadap kemampuan membaca yang belum teratasi pada siklus pertama. c. Pengamatan dan Evaluasi Dari hasil pengamatan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan, pada siklus kedua ini kemampuan guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran semakin baik. Masalah kemampuan membaca kata yang ditentukan sudah tercapai. d. Refleksi dan Reaksi Hasil refleksi yang peneliti susun berdasarkan analisis evaluasi dalam pengamatan, ditemukan bahwa: Penggunaan format dalam menilai siswa sangat membantu kerja guru. 3. Siklus Ketiga a. Perencanaan Bertolak pada hasil refleksi pada siklus kedua, guru merencanakan kembali kegiatan dengan sedikit bantuan dari peneliti. Dalam rencana kali ini siswa harus mampu membaca kata dan kalimat dengan lancar. Dalam tahap perencanaan ini



lebih mendekatkan siswa dengan lingkungan sekitar untuk dijadikan sumber belajar. b. Tindakan Guru berusaha bisa menyusun rencana pembelajaran siklus ketiga secara mandiri. Peneliti hanya mengingatkan pada guru tentang materi pembelajaran yang diambil dari lingkungan alam sekitar sekolah. Dalam pembelajaran siklus ketiga ini, guru semakin memperlihatkan pelaksanaan dari karakteritik metode CIRC. c. Pengamatan dan Evaluasi Dari hasil pengamatan dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan metode CIRC sudah diupayakan semaksimal mungkin oleh guru dan siswa kelas II SD Negeri Ciluncat 1. Guru juga sudah mampu mengawali pembelajaran dengan baik, dan siswa mampu membaca kata dan menyusun kata dengan bagus. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dapat peneliti kemukakan hasil refleksi sebagai berikut: 1) Kemampuan membaca siswa mengalami peningkatan. Dari awal penelitian ini siswa yang mengenal bentuk huruf dan bunyinya baru beberapa. Namun diakhir pembelajaran ini selama semester genap, mereka sudah mampu membaca kata dan kalimat dengan lancar. 2) Penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) dalam pembelajaran terbukti mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas II SD Negeri 1 Ciluncat. 3) Model pembelajaran pada siklus ketiga merupakan model yang terbaik dibanding siklus pertama dan kedua.



K. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, diambil secara terpadu meliputi pengamatan (observasi), wawancara, diskusi, kajian dokumen serta tes. Pengamatan atau observasi dilakukan saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu sebelum diberi tindakan, dan sesudah diberi tindakan dalam siklus-siklus. Observasi difokuskan pada saat pembelajaran membaca dengan metode CIRC. Observasi ini dilakukan secara pasif, artinya pengobservasi tidak terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran. Wawancara



dilakukan terhadap guru kelas II dan kepala sekolah. Kegiatan wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah untuk menambah data penelitian. Sedangkan wawancara terhadap guru kelas II dilakukan setelah setiap proses pembelajaran usai dan untuk menambah data yang mendukung lainnya. Setelah pembelajaran selesai, kemudian dilanjutkan diskusi untuk mengkaji setiap langkah kegiatan agar lebih berhasil mendapatkan informasi yang akurat.



L. JADWAL PENELITIAN



M. DAFTAR PUSTAKA Faiq, Muhammad. 2013. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif untuk Diterapkan



Di



Kelas



Anda.



[Online].



Tersedia:



http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/tipe-model-pembelajarankooperatif.html(18 Mei 2014). Model



Pembelajaran



Kooperatif



Circ.



[Online].



Tersedia:



http://emjeahsan.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif-circ.html(18 April 2014) Widodo, Rahmat. 2009. Pembelajaran Membaca di SD. [Online]. Tersedia: http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/01/pembelajaran-membaca/(18 April 2014)