Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • lina
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS I.



JUDUL PENELITIAN IMPLEMENTASI STRATEGI TEAM QUIS DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ POKOK BAHASAN AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA KELAS VIII B MADRASAH TSANAWIYAH NEGRI PULOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015.



II.



LATAR BELAKANG PENELITIAN Pendidikan merupakan persoalan penting bagi umat manusia. Pendidikan selalu menjadi tumpuan dan harapan untuk mengembagkan individu dan masyarakat. Pendidikan juga merupakan sarana untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat dan menciptakan generasi yanga mampu berbuat banyak bagi kepentingan mesyarakat. 1 Hampir semua orang dikenai pedidikan dan melaksanakan pendididkan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia.2 Pendidikan Islam merupakan salah satu bidang studi yang banyak mendapatkan perhatian dari ilmuan. Hal ini karena disamping pesannya yang sangat strategis meningkatkan sumber daya manusia, juga dalam pendidikan islam juga terdapatberbagai masalah yang kompleks. Bagi mereka yang terjun kedunia pendidikan islam, mereka harus memiliki wawasan yang cukup tentang pendidikan islam dan memliki kemampuan untu mengembangkan sesuai Dengan tuntutan jaman.3 Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiata yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar. Dalam upaya



1



Basuki Asadi & miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2007),



36. Made Pidarta, Landasan Kepedidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997),1. 2



3



Ibid., 1



2



memperbaiki dan meningkatan mutu pendidikan di Indonesia seakan juga tidak pernah berhenti.4 Sebagaimana yang terdapat dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003, dijelaskan bahwa kerofesionalan guru dalam proses belajar mengajar sangat ditekankan. Disamping kompeten dalam pedagogic, kepribadian, social guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif, inovativ dan kreatif sehingga, peserta didik termotivasi untuk belajar aktif. Namun realita yang terjadi dilapangan keprofesionalan guru belum direalisasikan dengan maksimal. Buktinya masih banyak guru ketika menyampaikan materi pelajaran hanya monoton dengan menggunakan strategi ceramah dan kurang memanfaatkan media pembelajaran. Yang menyebabkan kurangnya perhatian peserta didik, jenuh dan bosan. Sehingga peserta didik kurang mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar terhadap materi pelajaran sangat penting untuk mewujudkan keberhasilan peserta didik. Dalam hal ini terutama pada mata pelajaran Aqidah Aqhlak terkait dengan pokok bahasan Akhlak terpuji dalam pegaulan remaja. Karena aqidah aqhlak merupaka pondasi seseorang dalam menjalankan amal ibadah dalam kesehariannya. Berdasarkan penelitian awal dilokasi penelitian, peneliti menemukan beberapa masalah khususnya dalam proses pembelajaran Aqidah Aqhlak terkait dengan pokok bahasan Akhlak terpuji dalam pegaulan remaja pada hari rabu tanggal 20 Mei 2015 dikelas VIII B MTs N Pulosari telah ditemukan 55% dari 37 peserta didik belum bias menampilkan akhlak terpujidalam pergaulan sesame teman, buktinya masih ada perkelahian, adab dalam bergaul rendah, dan belum bisa menghargai pendapat orang lain. Dan ketika proses pembelajaran berlangsung juga ditemukan masalah lain diantaranya siswa mengantuk dan ada juga peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru pada mata pelajaran aqidah aqhlak. Untuk mengatasi permasalah diatas, maka sebagai guru yang professional harus melakukan suatu tindakan, yakni dengan melakukan penelitian tindakan Abdul Majid, Perencanaan Pembelajara Mengembangkan Staandard Kompetensi Guru ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),3. 4



3



kelas dalam proses pembelajaran. Dimana guru tidak mengajar seperti biasanya tetapi juga melakukan observasi dan menggunakan metode pembelajaran aktif Team Quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dimana kedua strategi ini lebih menekankan pada pengalaman langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar guna mencapai tujuan pembelajaran.5 Berangkat dari latar belakang dan permasalan sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti mengambil judul dalam penelitian tindakan kelas yakni: IMPLEMENTASI STRATEGI TEAM QUIS DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ POKOK BAHASAN AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA KELAS VIII B MADRASAH TSANAWIYAH NEGRI PULOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. III.



IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas dan dari permasalahan yang ada, maka data di identifikasi masalahnya adalah rendahnya penguasaan siswa terhadap materi



yang



disampaikan,



perlunya



peningkatan



hasil



belajar



dengan



menggunakan strategi pembelajaran team quis dan Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk menghindari terjadinya penyimpangan terhadap pembahsan objek penelitian sebagaimana tujuan penelitian ini maka perlu diadakan pembatasan terhadap ruang lingkup penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlaq pokok bahasan Akhlaq terpuji dalam pergaulan remaja di kelas VIII B MTs N Pulosari Ponorogo Tahun Pelajaran 2014/2015. IV.



5



RUMUSAN MASALAH



Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), 62.



4



Beangkat dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pembelajaran Aqidah Aqhlak dengan menggunakan strategi Team Quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dikelas VIII B MTs N Pulosari Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran dengan menggunakan strategi Team Quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dikelas VIII B MTs N Pulosari Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015? V.



TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pembelajaran Aqidah Aqhlak pokok bahasan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja Dengan menggunakan strategi Team Quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) di MTs N Pulosari Ponorogo Kelas VIII B tahun pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa siswi pada mata pelajaran Aqidah Aqhlak pokok bahasan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan strategi Team Quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) di MTs N Pulosari Ponorogo Kelas VIII B tahun pelajaran 2014/2015.



VI.



KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN Manfaat Hasil Penelitian Tindakan Kelas: 1. Secara Teoritis a. Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai kontribusi bagi khasanah ilmiah dalam bidang pendidikan. b. Untuk kepentingan studi ilmiah dan sebagai bahan informasi serta acuan bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitia lebih lanjut. 2. Secara Praktis a. Bagi Penulis



5



Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala berfikir dan memperluas pengetahuan serta mendapat pengalaman praktis dalam pengadaan penelitian. b. Bagi Guru 1) Memperkaya wawasan pembelajaran dalam proses pembelajaran. 2) Meningkatkan ketepatan pemilihan model pembelajaran dalam proses pembelajaran. 3) Memperoleh seperangkat pengalaman dalam inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan profesionalisme guru. 4) Mempermudah mentransfer materi pelajaran pada siswa. 5) Meningkatkan kemampuan guru untuk meningkatkan masalah. 6) Mendapatkan informasi kemajuan siswa. c. Bagi Siswa 1) Siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. 2) Melatih siswa untuk saling menghargai sesame siswa yang lain. 3) Menigkatkan hasil belajar. 4) Membantu dalam menguasai materi pelajaran engan baik. 5) Dapat mengaplikasikan meteri pelajaran dalam persoalan sehari-hari. 6) Menumbuhkan motivasi belajar siswa. d. Bagi Sekolah 1) Mendapatkan informasi tentang model pembelajaran ini yang nantiny dapat diterapkan dalam kelas lain dan guru lain. 2) Dapat meningkatkan kualitas sekolah. e. Bagi Masyarakat Dapat dijadikan pengetahuan dalam bidang pedidikan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih lembaga pendidikan yang berkualitas. VII. LANDASAN TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESISI TINDAKAN A. Landasan Teoritik 1. Pembelajaran Aktif (Active Learning)



6



Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.6 Dalam istilah lain strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana dan cara membawa pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.7 Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu. Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Dan tujuan pengajaran akan tercapai jika dapat belajar secara aktif.8 Dalam dunia pendidikan strategi pembelajan aktif diartikan sebagai suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif. Dengan ini mereka secara aktif menggunaka otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan sesuatu yang baru dipelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupa nyata.9 Di sini akan dijelaskan beberapa strategi dalam pembelajaran aktif dalam meningkatkan hasil belajar diantaranya: a. Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu system pembelajaran kooperatif yang didalamnya siswa dibentuk dalam kelompok belajar yang terdiri dari empat atau lima anggota yang mewakili siswa dengan tingkat kemampuan dan jenis 6



Syaiful Bahri Djamarsyah dan Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995),



7



W. Gula, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Grasindo, 2002), 3.



8



Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana,



5.



2009), 44. 9



Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2008), 14.



7



kelamin



yang



berbeda.



Guru



memberikan



pelajaran



dan



selanjutnya siswa bekerja dalam kelompoknya



masing-masing



untuk



kelompoktelah



memastikan



bahwa



semua



anggota



menguasai pelajaran yag diberikan. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) 1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 atau 5 orang secara heterogen. 2) Guru menyampaikan materi pelajaran. 3) Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada semua anggota yang ada sampai semua anggota sudah mengerti. 4) Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa dan ketika ada siswa yang menjawab kuis siswa lain tidak bleh membantu. 5) Guru melaksanakan evaluasi. 6) Guru memberika kesimpulan kepada peserta didik.10 Kelebihan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD): 1) Siswa lebih mampu mendengar, menerima dan menghormati serta menerima kesalahan orang lain. 2) Siswa mampu mengidentifikasi akan perasaannya juga perasaan orang lain. 3) Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti orang lain. 4) Siswa mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif, bertanggung jawab, mampu mengaktualisasikan dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi.11 b. Strategi Team Quis 10



Basuki Asadi, Desain Pembelajaran Berbasis PTK, (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2009), 71.



http://id.Shvoong.Com/social-sciences/education/2032326-strategi -pembelajaran-stad-student-teams. Diakses 01 juni 2015. 11



8



Team Quis merupakan strategi yang dapat meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik dalam sussana yang menyenangkan dan langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1) Pilihlah topic yang disampaikan dalam tiga segmen. 2) Bagi peserta didik menjadi tiga kelompok A, B dan C. 3)



Sampaikan kepada peserta didik format pembelajaran yang anda sampaikan kemudian mulai presentasi, batasi presentasi maksimal 10 menit.



4) Setelah presentasi, mintalah kelompok A untuk menyiapka pertanyaan



berkaitan



dengan



materi



yang



baru



saja



disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu waktu ini untuk melihat kembali catatan mereka. 5) Minta kelompok A untuk menberi pertanyaan kepada kelompok B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, maka pertanyaan dilempar ke kelompok C. 6) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika elompok C tidak bias menjawab dilempar ke kelompok B. 7) Jika Tanya jawab selesai, maka dilanjutka sesi tanya jawab ke dua, dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya, lakukan seperti proses pertanyaan pada kelompok A. 8) Setelah kelompok B selesai maka lanjutkan pada sesi Tanya jawab ke tiga dan tunjuk kelompok C sebagai penanya.dan lakukan sesi Tanya jawab sebagaimana kelompok A dan B. 9) Akhiri kelas dengan menyimpulkan Tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman dari peserta didik yang kurang tepat.12 Kelebihan strategi pembelajaran Team Quis: 1) Dapat melibatka seluruh siswa dalam belajar. 2) Dapat belajar bekerja sama. 12



163-164.



Mel Siberman, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj. (Yogyakarta: Putaka Insani, 2007),



9



3) Dapat belajar menyampaikan informasi. 4) Belajar lebih menyenangkan. Kekurangan strategi pembelajaran Team Quis: 1) Terkadang peserta didik tergantung pada temannya. 2) Peserta didik terkadang sering bercanda.13 2. Kajian Tentang Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan belajar. Belajar sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap.14 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 1. Faktor Intern a. Faktor jasmani:kesehatan, cacat tubuh dsb. b. Faktor psikologis: intelejensi, minat, bakat, motivasi. c. Faktor kelemahan: kelelahan pada aspek jasmani maupun rohani. 2. Faktor Ekstern a. Faktor keluarga: cara orang tua mendidik anaknya. b. Faktor



sekolah:



metode



mengajar



dan



kurikulum



pembelajaran. c. Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat.15 3. Kajian Tentang Aqidah Aqhlak a. Pengertian Aqidah Aqhlak Secara etimologi aqidah berasal dari kata ‘Aqoda yang mengandung ikatan atau janji. Menurut arti terminologi ialah 13



Syaiful Bahri Djamarsyah dan Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995),



14



Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003),



15



Hasan Chalizah, Dimensi-dimensi Psikologi pendidikan (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), 99.



119. 37.



10



keimanan atau keyakian terhadap Allah yang menciptakan seluruh alam semesta besrta seluruh isinya dengan segala sifat dan perbuatannya. Begitu pula dengan akhlak secara etimologi adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan secara terminologi adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah karena kebiasaan.16 b. Tujuan Pemelajaran Aqidah Aqhlak 1. Menumbuh



kembangkan



akidah



melalui



pemberian,



pemupukan dan pengembangan pengetahuan serta pengalaman peserta didik sehingga menjadikan manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. 2. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.



c. Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Aqhlak 1. Aspek Aqidah terdiri atas dasar dan tujuan aqidah islam, sifat Allah, Asmaul Husna, Iman kepada Allah, kitab Allah, Rasul Allah, Hari Akhir serta qodhok dan Qodar. 2. Aspek Akhlak terpuji terdiri atas tauhid, ikhlas, taat, khauf, taubat, tawakal, husnudhon. 3. Aspek Aqhlak tercela meliputi kufur, Syirik, Riya Nifaq, ananiyah, putus asa, ghodob.17 B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu



16



Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2009), 184.



17



Ibid., 207.



11



Sebagai telaah pustaka, peneliti melihat pada beberapa hasil karya terdahulu yang relevan dengan kajian penelitian ini. Adapun karya tersebut antara lain adalah: Nama



: Risa Dwi Kuswati



Tahun Penelitian



: 2012/2013



Judul Penelitian : Penerapan Metode Kooperatif Jigsaw dalam peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah aqhlak pokok bahasan perilaku husnudzan kelas VIII MTs Al-Islam Jorsan Mlarak Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013. Dengan menggunakan metode Kooperatif Jigsaw dalam peelitian tindakan kelas di MTs Al-Islam Jorsan Mlarak Ponorogo, akhirnya dapat menghasikan beberapa kesimpulan antara lain: 1. Dengan metode kooperatif jigsaw diterapkan dengan baik, maka keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran akhlak terpuji pada materi terkait perilaku husnudzan dan Syu’udzan akan lebih baik. 2. Dengan metode kooperatif jigsaw diterapkan dengan baik, maka hasil belajar siswa dalam pembelajaran akhlak terpuji pada materi terkait perilaku husnudzan dan Syu’udzan akan lebih baik. Hal ini terbukti Dengan adanya hasil pengamatan yang dilakukan oleh saudari Risa Dwi Kuswati: 1. Siswa terlihat lebih berpartisipasi dan antusias dalam pembelajaran. Keaktifan siswa pada siklus ke II sangat memuaskan. Nilai rata-rata yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan yaitu 84 dengan KKM 75 dengan nilai sebelumnya hanya mencapai 73,45 2. Meningkatkan hasil belajar siswa (siklus I peningkatan nilai rata-rata 70 menjadi 73, 45 atau 73,45% dan siklus II juga mengalami peningkatan yaitu Dengan nilai rata-rata 84 atau rata-rata 84%). Dari hasil penilaian tindakan kelas di atas dengan penelitian yang penulis lakukan memiliki kesamaan dan pebedaan, adapun perbedaan tersebut ialah:



12



Penelitian tindakan kelas terdahulu dilakukan oleh saudari Risa Dwi Kuswati dalam peningkatan hasil belajar menggunakan kooperatif jigsaw yang dilakukan di MTs sedangkan penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan menggunakan strategi team quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dilakukan ditingkat MTs. Sedangkan persamaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sama-sama materi akidah akhlak dan penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. C. Kerangka Berfikir Berangkat dari landasan teori di atas, maka dapat diajukan keragka berfikir sebagai berikut: Jika diterapkan strategi team quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran Akidah Aqhlak pada kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negri Pulosari, maka hasil belajar Aqidah Aqhlak pada pokok pembahasan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja siswa/siswi kelas VII akan meningkat.



D. Pengajuan Hipotesis Tindakan Bertitik tolak dari permasalahan dan juga tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hipotesa kerja: Dapat meningkatkan hasil belajar akidah aqhlak dengan strategi



team



quis



dan



Strategi



Student



Teams



Achievement Division (STAD) pada siswa/siswi di MTs N Pulosari Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015. Hipotesa nol : Tidak dapat meningkatkan hasil belajar akidah aqhlak dengan strategi team quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa/siswi di MTs N Pulosari Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015.



13



VIII. METODE PENELITIAN A. Objek Tindakan Kelas Penelitian ini dilakukan di MTs N Pulosari Ponorogo kelas VII, yang merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan strategi team quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran Aqidah Aqhlak. 2. Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Aqhlak. B. Setting Subjek Penelitian Tindakan Kelas 1. Setting Penelitian Setting lokasi PTK ini adalah di MTs N Pulosari Ponorogo. Yang berada di Dusun Pulosari, Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo dikelas VIII dengan jumlah 37 siswa. Mata pelajaran Aqidah Aqhlak pokok bahasan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja tahun pelajaran 2014/2015. Peneliti melakukan PTK di MTs N Pulosari Ponorogo, karena peneliti menemukan permasalan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Aqidah Aqhlak disekolah tersebut khususnya di kelas VIII. 2. Subyek Penelitian Subjek pelaku PTK ini adalah mahasiswa, sedangkan subjek penerima PTK adalah 37 peserta didik kelas VIII yang terdiri dari 20 pesrta didik perempuan dan 17 peserta didik laki-laki. C. Variabel Yang Diamati 1. Variabel Proses a. Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran aqidah Aqhlak dengan menggunakan strategi team quis. b. Pencapaian hasil belajar peserta didik. 2. Variabel Hasil



14



Hasil belajar siswa secara individual. D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), reflksi ( reflecting). 1) Perencanaan Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah: a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. b. Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas. c. Mempersiapkan instrument untuk merekam dan meganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini, harus melakukan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP dalam situasi yang actual, yang meliputi penerapan strategi team quis pada siklus 1, strategi STAD pada siklus II. 3) Pengamatan Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah: a. Mengamati perilaku siswa atau siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Memantau kegiatan diskusi atau kerjasama antara siswa siswi dalam kelompok. c. Mengamati nilai hasil belajar masig-masing siswa siswi terhadap penguasaan materi pembelajaran. 4) Refleksi Dalam tahap ini, peneliti merefleksiskan hasil pengamatan yang mencangkup kerjasama dalam diskusi kelompok, keterlibatan siswa dala diskusi serta menganalisis nilai perolehan hasil belajar siswa dengan KKM yang di tentuka oleh madrasah ini, yaitu 70. Perolehan



15



rata-rata hasil belajar dapat dirumuskan dengan jumlah nilai dari keseluruhan siswa : Jumlah siswa sedangkan prosentase ketuntasan, jumlah siswa yang tuntas : jumlah seluruh siswa x 100. Jika hasil rata rata dibawah KKM, maka diperlukan siklus 11 untuk memperbaiki kekuranga itu. Apabila sudah mencapai KKM, pada tingkat kerjasama belum tuntas, maka untuk mmperoleh hasil yang memuaskan dilanjutka pada siklus III. IX.



SISTEMATIKA PEMBAHASAN Dalam rangka mempermudah penulisan hasil penelitian dan agar dapat dicerna secara runtut, maka dapat diperlukan sistematika pembahasan. Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan menjadi lima bab yang masing-masing bab terdiri dari sub- sub yang saling berkaitan satu sama lain. Sistematika pembahasan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pada bab I terkait Dengan pendahuluan yang merupakan gambaran umum untuk memberikan pola pemikiran bagi laporan hasil penelitian secara keseluruhan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian tindakan kelas dan kontribusi hasil penelitian tindakan kelas. BAB II menjelaskan tentang landasan pembelajaran aktif yang meliputi strategi team quis dan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD), kajian tentang hasil belajar dan Aqidah Aqhlak, telaah hasil penelitian terdahulu kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis tindakan. BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini akan dibahas objek penelitian, setting subjek penelitian, variable yang diamati, prosedur penelitian dan jadwal pelakssanaan penelitian



16



BAB IV : Hasil Penelitian. Pada bab ini akan diuraikan gambaran singkat setting lokasi penelitian, penjelasan persiklus, proses analisa data per-siklus dan pembahasan BAB V : Pada bab ini akan disampaikan kesimpulan dan saran. X.



OUTLINE DAFTAR ISI I.



JUDUL PENELITIAN…………………………………………....... 1



II. LATAR BELAKANG PENELITIAN…………………………....... 1 III. IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH……………... 3 IV. RUMUSAN MASALAH………………………………………….. 4 V. TUJUAN PENELITIAN…………………………………………… 4 VI. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN……………………………. 4 VII. LANDASAN TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN. A. Landasan Teoritik…………………………………………….....66 B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu……………………………... 11 C. Kerangka Berfikir……………………………………………….. 12 D. Pengajuan Hipotesis Tindakan………………………………..... 13 VIII. METODE PENELITIAN A. Objek Tindakan Kelas………………………………………..... 13 B. Setting Subjek Penelitian Tindakan Kelas……………………... 13 C. Variabel Yang Diamati………………………………………… 14 D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Per Siklus….. 14 1) Perencanaan………………………………………………... 14 2) Pelaksanaan……………………………………………........ 14 3) Pengamatan……………………………………………….... 15 4) Refleksi……………………………………………………… 15 IX.



SISTEMATIKA PEMBAHASAN………………………………. 15



17



X.



DAFTAR PUSTAKA………………………………………….... 17



XI.



JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS………………………………………………………….



XI.



19



DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan bagi anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003. Asadi, Basuki.Desain Pembelajaran Berbasis PTK. Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2009. Asadi, Basuki & miftahul Ulum. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2007. Chalijah, Hasan. Dimensi-dimensi Psikologi pendidikan. Surabaya: AlIkhlas, 1994. Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2002. Djamarsyah, Syaiful Bahri dan Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995. Gula,W. Strategi Belajar Mengajar Jakarta: PT Grasindo, 2002. http://id.Shvoong.Com/social-sciences/education/2032326-strategi – pembelajaran-stad-student-teams. Diakses 01 juni 2015. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajara Mengembangkan Staandard Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Pidarta, Made. Landasan Kepedidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.



18



Sanjaya,Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2009. Siberman, Mel. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj. Yogyakarta: Putaka Insani, 2007. . Prahara, Erwin Yudi. Materi Pendidikan Agama Islam. Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2009. Zaini, Hisyam. Strategi Pembelajaran Aktif . Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2008.



XII.



JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Jadwal Penelitian Tindakan Kelas



No



Kegiatan



Waktu



1



Identifikasi Masalah



20 Mei 2015



2



Siklus I Perencanaan



28 Mei 2015



Tindakan



29 Mei 2015



Pengamatan



29 Mei 2015



Refleksi



29 Mei 2015



3



4



Siklus II Perencanaan



1 Juni 2015



Tindakan



3 Juni 2015



Pengamatan



3 Juni 2015



Refleksi



3 Juni 2015



Penulisan laporan hasil penelitian



4-9 Juni 2015