Proposal Tak Umi Titin [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Arxsx
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI: MENGGAMBAR



Disusun Oleh: Ns. Agustien Hayati,S.Kep



PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU 2021



A.



Latar Belakang Terapi seni direkomendasikan sebagai suatu terapi untuk meningkatkan stimulasi, interaksi sosial, dan memperbaiki rasa percaya diri. Aktifitas menggambar / melukis memberi kesempatan mengekspresikan diri dan melatih membuat pilihan dengan memilih warna-warna yang akan dipakai dan membentuk karya sendiri. Holt dan Kaiser dalam Mukhlis (2011) mengatakan bahwa melalui aktifitas seni tersebut individu diasumsikan mendapat media paling aman untuk memfasilitasi komunikasi melalui eksplorasi pikiran, persepsi, keyakinan, dan pengalaman, khususnya emosi. Salah satu gangguan jiwa yang dapat menyebabkan gangguan hubungan sosial pada pasien adalah  gangguan persepsi sensori halusinasi, menarik diri, harga diri rendah, dan perilaku kekerasan. Dampak itu semua yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih.Terapi aktivitas kelompok mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang sama.



B.



Tinjauan Teori Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): stimulasi sensoris adalah upaya menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ Di Indonesia). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007).



C.



Topik Stimulasi Sensori : Menggambar



D.



Tujuan a. Tujuan Umum Klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan. b. Tujuan Khusus



E.



a.



Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat 



b.



Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar



Media dan Alat a. Kertas gambar / HVS / buku gambar b. Crayon/ pensil warna c. Meja dan kursi e. Papan nama



F.



G.



Jadwal kegiatan a.



Tempat



:



b.



Lama



:



c.



Waktu



:



Seleksi pasien a. Klien yang dirawat di ruang Helikonia RSJD Dr. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah b. Klien dapat mau mengikuti TAK dari awal sampai akhir c. Sehat fisik d. Klien dengan masalah keperawatan perilaku kekerasan, hallusinasi, menarik diri, harga diri rendah, dan waham. e. Klien yang cukup kooperatif



H.



Metode pelaksanaan a.



Dinamika kelompok



b. Diskusi



I.



Pengorganisasian a. Leader Tugas



: Ns. Agustien Hayati, S.Kep :



1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan 2) Memimpin jalannya terapi kelompok 3) Memimpin diskusi 4) Menjelaskan tujuan 5) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan memberikan umpan balik 6) Sebagai role model 7) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu b. Co-leader : Tugas



:



1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan 2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang 3) Membantu memimpin jalannya kegiatan 4) Menggantikan leader jika terhalang tugas c. Observer Tugas



:  :



1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara 2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan evaluasi kelompok d. Fasilitator :  Tugas 



:



1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan 3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.



4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi 5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan 6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah J.



Setting tempat a. Klien dan terapis (perawat) duduk bersama dalam lingkaran b. Ruangan nyaman dan tenang



  Meja



Keterangan :



= Leader = Co leader = Observer =Fasilitator = Klien



K.



Antisipasi Masalah a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas 1) Memanggil klien 2) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin 1) Panggil nama klien 2) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan



c. Bila klien lain ingin ikut 1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih 2) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut 3) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini L.



Langkah kegiatan a. Persiapan 1) Mengingatkan kontrak dengan klien 2) mempersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Orientasi 1) Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien 2) Perkenalan Terapis dan klien memakai papan nama 3) Validasi perasaan Menanyakan perasaan klien saat ini 4) Evaluasi kegiatan yang pernah dilakukan Terapis menanyakan kegiatan yang pernah dilakukan 5)



Tujuan Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengungkapkan perasaan lewat gambar



6)



Kontrak a) Topik - Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu menggambar - Terapis menjelaskan aturan main :







Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis







Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir



b) Waktu c) Tempat c. Tahap kerja 1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain 2) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien 3) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini 4) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien. 5) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan makna gambar tersebut menurut klien. 6) Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran 7) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien bertepuk tangan. d. Tahap Terminasi 1) Evaluasi a) Subyektif Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan b) Obyektif -



Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK



-



Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok



2) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk mengeksperikan perasaan melalui gambar. 3) Kontrak yang akan datang a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menonton TV. b) menyepakati waktu dan tempat. M. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna gambar. Penilaian TAK Stimulasi Sensori Menggambar No 1. 2. 3. 4.



Aspek yang dinilai Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Menggambar sampai selesai Menyebutkan gambar apa Menceritakan makna gambar



Nama klien



Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu. N.



Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar,



menyebutkan nama gambar, dan mnceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.



DAFTAR PUSTAKA Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St. Louis: Mosby Year Book. Maramis, W. F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga University Press. Keliat, Budi Anna. (2006). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC