Proses Bina Wicara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: MARIA MAGDALENA T. N. P.



NIM/SEMESTER



: K5117046/5



PROGRAM STUDI



: PENDIDIKAN LUAR BIASA



MATA KULIAH



: BINA WICARA



DOSEN PENGAMPU



: ARSY ANGGRELANGGI, S.Pd., M.Pd.



Pelaksanaan bina wicara merupakan salah satu layanan pendidikan yang penting diberikan kepada siswa tunarungu. Secara garis besar bina wicara merupakan upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan wicara yang dimiliki oleh anak tunarungu sehingga dapat berkomunikasi dengan orang lain secara luas. Bina wicara akan lebih baik jika dilakukan sejak anak masih berusia dini. Proses bina wicara meliputi: 1.Latihan untuk otot-otot velum Latihan untuk otot-otot velum ini disesuaikan dengan usia dan kesulitan yang dimiliki anak. Latihan ini antara lain seperti memeniup, bersiul, harmonik, bermain menghisap, bersenandung, dan menguap. 2.Kerjasama otot-otot velum dan otot artikulasi lainnya Bagi anak yang mengalami kesulitan saat mengucapkan huruf –p, perlu diberikan latihan untuk otot-otot selaput suara, velum, dan bibir, karena kurangnya tekanan mulut sehingga pembentukan –p menjadi lemah. 3.Latihan bibir dan lidah Pada saat berbicara, pusat artikulasi dipindahkan dari bagian belakang mulut ke depan mulut sehingga perlu adanya latihan bibir dan lidah. 4.Latihan konsonan Ketika anak salah mengucapkan konsonan, maka anak perlu dilatih mendengar ucapan konsonan yang benar dan memperbaiki konsonan yang diucapkan anak dengan cara menirukan gerakan mulut, lidah, rahang, bibir guru dengan pengucapan konsonan yang tepat. Anak harus terus dilatih mengucapkan konsonan-konsonan dan vokal dengan baik dalam percakapan. 5.Latihan vokal Anak dilatih berbagai macam vokal, dari yang paling baik hingga yang berbunyi sengau dengan cara mempersempit mulut yang dibentuk ketika mengeluarkan vokal. 6.Latihan untuk perbaikan suara dan irama



Ketika anak sudah mulai dapat mengeluarkan suara, diberikan latihan perbaikan suara dan irama dalam bentuk latihan mengucapkan kalimat pendek diikuti dengan teknik menggerakan tangan sesuai dengan irama kalimat atau kata. 7.Latihan untuk mencegah berseringai Karena otot-otot velum atau tenggorokan tidak cukup menutup hidung untuk bernapas, maka beberapa anak tunarungu menurunkan bibir atas dan menarik otot-otot tulang hidung untuk menahan napas yang akan keluar. Oleh sebab itu, untuk mencegah anak berseringai, guru dapat menggunakan cermin untuk membantu melihat wajah anak kemudian dengan jari sang guru mendorong otot-otot pipi ke belakang sehingga otot-otot tersebut tidak dapat digerakkan oleh anak. 8.Latihan untuk mencegah glottal stop Glottal stop terjadi saat anak terlalu menekan otot-otot saat berusaha untuk mengucapkan –kv-. Contohnya saat anak mengucapkan ‘pa’ namun terdengar ‘p’. REFERENSI Husna Afiati, Denara. 2017. “Pelaksaan Bina Wicara Pada Anak Tunarungu di SLB Negeri 2 Bantul”. Progam Studi Pendidikan Luar Biasa. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.