PRPOPOSAL PTK Alfian Jauhari 17120250 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRPOPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA BERSIFAT KONKRET DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV MATERI POKOK SUSUNAN DAN FUNGSI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DISUSUN OLEH : ALFIAN JAUHARI NPM 17120250



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2020



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang



IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa faktafakta, konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan satuan proses penemuan. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seperti yang diamanatkan dalam kurikulum KTSP tidaklah hanya sekedar siswa memiliki pemahaman tentang alam semesta saja. Melainkan melalui pendidikan IPA siswa juga diharapkan memiliki kemampuan, (1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat.(2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.(3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.(4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.(5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain. (6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. (7) Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini, 2007: 40). Siswa sebagai subjek pendidikan, di tuntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kearah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu mengemukakan pendapat sesuai



dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan. Kenyataan yang terjadi, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang disukai siswa. Bahkan siswa beranggapan mata pelajaran IPA sulit untuk dipelajari. Dimana § Metode pembelajaran yang digunakan kurang relevan. § Karena materi pelajaran mengacu pada menghafal. § Hanya menggunakan pedoman buku paket. § Guru kurang memanfaatkan lingkungan. Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding mata pelajaran lainnya. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang di sampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanyaan, siswa tidak berani menjawab, jika ada itu hanya 4-5 orang siswa saja. Dan jika ada kendala siswa tidak berani bertanya. Dan nilai yang di peroleh siswa masih di bawah standar ketuntasan belajar, dimana standar yang di gunakan adalah 65. Namun masih terdapat 60 % dari siswa dalam pembelajaran IPA mendapat nilai di bawah standar yaitu ( 25 – 60 ). Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas IV SD Negeri 01 Langgenharjo kota Pati tahun 2020 dan data hasil ulangan materi, susunan dan fungsi bagianbagian tumbuhan, prestasi belajar siswa masih rendah. Persentasi siswa tuntas hanya 45,96% persen dari 37 siswa dan untuk siswa seluruhnya diperlukan remedial. Rendahnya hasil belajar IPA siswa dibanding mata pelajaran lain karena hingga kini proses pembelajaran masih menggunakan paradigma absolutisme yaitu proses dimulai dari merancang kegiatan pembelajaran, mengajar, belajar, dan melakukan evaluasi yang mengalir secara linier. Guru lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima pengetahuan yang pasif. Siswa yang belajar tinggal datang ke sekolah duduk mendengarkan, mencatat, dan mengulang kembali di rumah serta menghafal untuk menghadapi ulangan. Pembelajaran seperti ini membuat siswa pasif karena siswa berada pada rutinitas yang membosankan sehingga pembelajaran kurang menarik. Pada umumnya pembelajaran lebih banyak memaparkan fakta, pengetahuan, hukum, kemudian biasa dihafalkan bukan berlatih



berpikir memecahkan masalah dan mengaitkannya dengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Terkait belum optimalnya hasil belajar siswa kelas IV SD N 01 Langgenharjo kota Pati, maka penulis berupaya menerapkan model pembelajaran nyata menggunakan media yang bersifat konkret sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Bertitik tolak daripada latar belakang masalah di atas, penelitian ini mengambil judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA BERSIFAT KONKRET DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV MATERI POKOK SUSUNAN DAN FUNGSI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN”.



B.



Rumusan masalah



Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan media yang bersifat konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD N 01 Langgenharjo kota Pati kecamatan Juwana?



C.



Tindakan pemecahan masalah



Dari rumusan masalah diatas tindakan pemecahan masalah yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD N 01 Langgenharjo kota Pati adalah menerapkan media pembelajaran yang bersifat konkret.



D.



Hipotesa tindakan



Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: dengan menggunakan media pembelajaran dalam mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri 01 kota Pati.



E.



Tujuan dan Manfaat penelitian



1)



Tujuan penelitian



Yang menjadi tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui penerapan media yang bersifat konkret pada siswa kelas IV SD N 01 kota Pati kecamatan Juwana. 2)



Manfaat Penelitian



a.



Manfaat secara teoretis



Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a)



Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan



pendidikan, terutama dapat mengembangkan khazanah ilmu tentang peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melaui media yang bersifat konkret. b)



Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti



terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. 1.



Manfaat secara praktis



a)



Bagi siswa



Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA sehingga pemahaman siswa mengenai konsep IPA yang dipelajari menjadi lebih baik. b) Bagi guru Sebagai pedoman dalam menerapkan media pembelajaran IPA khususnya dengan media yang bersifat konkret. c)



Bagi sekolah



Penelitian ini merupakan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan dalam pembelajaran IPA.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kerangka Teoritis 1.



Hakikat Tentang Hasil Belajar



a)



Pengertian Belajar



Belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu menurut Fudyartanto, 2002 (dalam Teori Belajar dan Pembelajaran). Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman ( Morgan dkk, 1986). Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max Darsono dkk adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat diwariskan secara genetis. Dari beberapa pendapat diatas ada beberapa unsur yang termasuk ciri-ciri adanya proses belajar : 1.



Usaha untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, nilai dan sikap.



2.



Belajar menghasilkan adanya perubahan tingkah laku.



3.



Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman.



4.



Perubahan tingkah laku adalah hasil interaksi aktif dengan lingkungan.



Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. b)



Pengertian Hasil Belajar



Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:



Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).



2.



Tinjauan tentang Media Pembelajaran



a)



Pengertian Media Pembelajaran



Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran



adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. b)



Jenis-Jenis Media Pembelajaran



Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya : 1.



Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik



2.



Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya



3.



Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya



4.



Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan



sejenisnya. Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal. c)



Tujuan Menggunakan media pembelajaran Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :



·



mempermudah proses belajar-mengajar



·



meningkatkan efisiensi belajar-mengajar



·



menjaga relevansi dengan tujuan belajar



·



membantu konsentrasi siswa



·



Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk



belajar ·



Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional



·



Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional



·



Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa



3.



Materi Pembelajaran IPA



Bagian-bagian tumbuhan : 1.



Akar



a.



Struktur akar



Akar terdiri dari beberapa bagian, di antaranya rambut akar (bulu akar) tudung akar. Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah. Rambut akar b.



tudung akar



Jenis –jenis akar



Ada 2 jenis akar : a)



Akar serabut



Akar yang berbentuk serabut. Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Akar serabut juga bercabang-cabang, tetapi



ukuran percabangannya tidak terlalu berbeda. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu misalnya jagung, padi, tebu. b)



Akar tunggang



Akar tunggang memiliki akar pokok. Akar pokok bercabang-cabang menjadi bagian akar yang kecil. Perbedaan ukuran antara akar pokok dan akar cabang sangat nyata. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua misalnya mangga, jeruk, kacang-kacangan. c)



Akar khusus



Akar khusus pada tumbuhan : Akar gantung, Akar ini tumbuh dari bagian batang tumbuhan di atas tanah. Akar tesebut menggantung di udara dan tumbuh kea rah tanah. Misalnya akar gantung pohon beringin. Akar pelekat, Akar ini tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat dimiliki tumbuhan yang memanjat, misalnya sirih. Akar tunjang, Akar ini tumbuh dari bagian bawah akar ke segala arah. Akar tersebut seakan-akan menunjang batang akar tidak rebah, misalnya pohon bakau. Akar napas, akar ini tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air, misalnya akar pohon kayu api.



c.



Kegunaan akar



Akar memiliki kegunaan : 1)



Menyerap air dan zat hara, 2) Memperkokoh tumbuhan, 3)Alat pernapasan.



2.



Batang



a.



Jenis batang



Batang tumbuhan dapat di golongkan menjadi 3 jenis : ·



Batang basah, memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya bayam.



·



Batang berkayu, dimiliki oleh tumbuhan batang berkayu. Contohnya pohon jati,



jambu, rambutan, namgka, dan mahoni. ·



Batang rumput, tumbuhan batang rumput mempunyai ruas-ruas yang nyata dan



sering berongga, misalnya tanaman padi dan rumput-rumputan. b.



Kegunaan batang



1)



Sebagai pengangkut, 2) Penopang, 3) Penyimpanan cadangan makanan.



3.



Daun



a.



Bentuk daun



Bentuk daun berdasarkan tulang daunnya : ·



Tulang daun menyirip, berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan, misalnya



avokad, nangka, mangga, rambutan. ·



Tulang daun menjari, berbentuk seperti susunan jari tangan, misalnya daun jarak,



kapas, singkong. ·



Tulang daun melengkung, berbentuk seperti garis-garis lengkung, misalnya daun



·



Tulang daun sejajar, berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar, misalnya



genjer.



rumput-rumputan. b. 1)



Kegunaan daun Tempat pemasakan makanan, 2) Alat pernapasan, )Tempat terjadinya proses



penguapan. 4.



Bunga



Bunga sempurna meiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, putik Kegunaan dari bunga : 5.



Hiasan tumbuhan



6.



Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan.



BAB III METODE PENELITIAN



A.



Lokasi dan waktu penelitian



1.



Lokasi penelitian



Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Langgenharjo kota Pati. Dengan alasan SD tersebut merupakan tempat magang sehingga mempermudah untuk melaksanakan penelitian. 2.



Waktu penelitian



Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021.



B.



Jenis penelitian



Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengarah kepada penggunaan media untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok susunan dan fungsi bagian-bagian tumbuhan.



C.



Subjek dan objek penelitian



1.



Subjek penelitian



Subjek penelitian ditetapkan pada siswa kelas IV SD N 01 Langgenharjo kota Pati tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa 37 anak terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Kelas IV merupakan kelas dengan nilai IPA paling rendah dibanding kelas-kelas lain. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media pembelajaran yang konkret dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV.



2.



Objek penelitian



Objek penelitian ini adalah bagaimana penggunaan media yang konkret pada materi pokok susunan dan fungsi bagian-bagian tumbuhan dikelas IV di SD Negeri 01 Langgenharjo kota Pati.



D.



Sumber Data Sumber data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :



1.



Sumber data primer (pokok), yaitu siswa kelas IV, Kepala Sekolah dan pihak lain



yang berhubungan. 2.



Sumber data sekunder yaitu arsip atau dokumen, nilai hasil belajar siswa, dan



lembar observasi.



E.



Prosedur Penelitian



Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada dua siklus yang meliputi, perencanaan , pelaksnaan, observasi dan refleksi.



Siklus I 1.



Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang yang dilakukan adalah merencanakan tindakan



penyusunan skenario dengan menggunakan media konkret pada materi pokok susunan dan fungsi bagia-bagian tumbuhan . Menyiapkan rencana pembelajaran a.



Merancang membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa yaitu



terdiri dari siswa yang pintar, sedang dan kurang b.



Menyediakan alat peraga yang dibutuhkan selama proses belajar mengajar



c.



Menyiapkan lembar observasi.



1)



Lembar observasi untuk siswa



2)



Lembar observasi untuk guru



d.



Menyediakan angket untuk mengetahui belajar siswa



2.



Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai rencana yang tersusun



dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Secara garis besar tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus sesuai dengan yang tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) anatara lain sebagai berikut: a.



Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran IPA



b.



Menyajikan materi tentang Sususnan dan fungsi bagian-bagian tumbuhan



c.



Mengorganisasikan siswa dalam kelompok- kelompok belajar yang terdiri dari 4-



5 orang per kelompok d.



Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok



e.



Guru membimbing kelompok bekerja dan belajar



f.



Mengevaluasi hasil kerja yang dikerjakan oleh setiap kelompok



g.



Memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki nilai tertinggi dan



kelompok yang nilainya terendah diberikan hukuman h.



Menyimpulkan hasil kelompok yang sedang berlangsung, mampu menerima



pendapat didalam kelompok. 3.



Observasi Observasi yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa



dan kinerja guru selama pembelajaran menggunakan media konkret. Aspek yang diamati adalah sebagai berikut. 1) Guru, Kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan media konkret dengan



pendekatan



kontekstual



ini



meliputi



menyampaikan



tujuan



dan



memotivasi



siswa,



menyajikan/menyampaikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam kelompok- kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi, memberikan penghargaan. 2) Siswa, pengamatan terhadap siswa meliputi perhatian siswa saat menjelaskan, bertanya tentang materi yang dipelajari, mendiskusikan diri dalam kelompok, antusias dalam menyelesaikan tugas, menyatukan pendapat dalam diskusi, kerja sama, memberi masukan saat presentasi, memberi respon positif atas jawaban temannya, serta mengerjakan evaluasi secara jujur. 4.



Refleksi Pada tahap ini peneliti merefleksi dan mengevaluasi semua kegiatan yang telah



dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, tindakan hingga observasi, evaluasi dilakukan setelah satu siklus, kriteria evaluasi ditentukan 70% dari siswa yang aktif sehingga termotivasi dalam belajar dikelas melalui penggunaan media konkret. Kriteria evaluasi tentang berhasil atau tidaknya tindakan setelah melihat beberapa indikator yang dimiliki siswa, antara lain: Menyukai tugas- tugas menentang, Selalu menyelesaikan tugas dengan cepat, Memiliki semangat yang tinggi, Tidak cepat putus asa, tidak bosan, Tidak menyelesaikan tugas setengah-tengah, Puas terhadap nilai sebagai usaha sendiri, Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, Suka berinteraksi dengan orang- orang, Selalu mempertahankan pendapat yang dianggap benar, Ciri-ciri prilaku belajar:(Kreatif, Lebih gigih, Energik, Suka bertindak, Produktif, Penuh inisiatif, Lebih semangat). Siklus 2 Pada rancangan siklus 2 ini tindakan diambil dari hasil yang telah dicapai pada siklus 1 sebagai usaha perbaikan. Langkah-langkah yang dilaksanakan peneliti dalam siklus kedua hampir sama dengan siklus pertama. 1. 1.



Perencanaan Ulang Mengidenifikasi masalah dan rumusan masalah berdasarkan pada permasalahan



yang muncul dari siklus I. 2.



Guru menyusun dan menyiapkan rencana pembelajaran tentang susunan dan fungsi



bagian-bagian tumbuhan.



3.



Merancang skenario pembelajaran dengan menggunakan media konkret.



4.



Merancang tes siklus 2 dan kunci jawaban.



5.



Membuat lembar observasi.



2.



Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dan perencanaan yang



dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA. Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dengan skenario yang telah dibuat. 3.



Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses



pembelajaran menggunakan media konkret. 4.



Refleksi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan



dan tahap observasi serta pencapaian indikator keberhasilan. Hasil pengamatan pada pengamatan siklus 2 dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti dan observer. Hal tersebut ditandai dengan perubahan sebagai berikut : a.



Pada saat pembelajaran siswa lebih aktif



b.



Siswa tertarik mengikuti pembelajaran



c.



Pembelajaran lebih bermakna



d.



Siswa yang kurang jelas pada siklus kedua, pada siklus ketiga lebih jelas dan



paham. e.



Siswa antusias dalam proses pembelajaran.



F.



Alat pengumpulan data



Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “observasi dan angket”. a.



Observasi Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh kegiatan



pengajaran dan perubahan yang terjadi pada saat dilakukan pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan perubahan yang dikehendaki. Selain itu kegiatan observasi juga ditujukan untuk melihat hasil belajar siswa selama pembelajaran



dengan menggunakan media konkret diterapkan.



Observasi ini dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada siklus I pertemuan 1 dan 2, dan pada siklus II pada pertemuan 1 dan 2. Lembar observasi terdiri dari: 1) Lembar observasi kegiatan guru 2) Lembar observasi motivasi belajar siswa b.



Angket Angket berisi pernyataan- pernyataan yang membutuhkan jawaban siswa. Adapun



bentuk angket yang digunakan adalah sebagai berikut: Sangat baik (4), Baik (3), Kurang baik (2), Sangat tidak baik (1). Angket dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal sebelum tindakan dilakukan dan pada akhir siklus II.



G.



Teknik Analisis Data Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Bentuk



pengukuran yang dilakukan sebagai berikut: 1.



Adapun cara menganalisis data untuk mengetahui peningkatanhasil belajar secara



individu adalah dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Hasil belajar = skor yang diperoleh siswa x 100 Skor maksimal



Kriteria :



-



Skor 80- 100 hasil belajar siswa tinggi



-



Skor 60 – 79 hasil belajar siswa sedang



-



Skor 0 – 59 hasil belajar siswa rendah



2.



untuk mengukur persentase hasil belajar siswa secara klasikal digunakan rumus



sebagai berikut: P = x 100 % Keterangan:



P = Angka hasil klasikal f = Jumlah siswa yang mengalami perubahan n = Jumlah seluruh siswa Sumber: Dewi (2010: 335) Kriteria : -



Skor 80 %- 100% motivasi belajar siswa tinggi



-



Skor 60% – 79% motivasi belajar siswa sedang



-



Skor 0% – 59% motivasi belajar siswa rendah



3.



Untuk menentukan hasil angket motivasi digunakan dengan rumus:



Perubahan = Jumlah skor yang diperoleh siswa x 100 Jumlah siswa maksimal



(aqib, 2008:54)