Laporan PLP1 Alfian Sani [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview





Laporan Akhir Kegiatan PLP-1



Analisis Kondisi Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Medan Melalui Model SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,Threats) PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP) - 1 (Dosen Pengampu : Dra.Pastria Sembiring, M.Pd.Kons



Disusun oleh: Nama NIM Prodi/ Kelas Fakultas



: Alfian Sani : 1183351010 : BK Reguler D 2018 : Ilmu Pendidikan (FIP)



PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2020/2021



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala rahmat dan kehendak-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) - 1. Penyusun berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, juga kepada rekan-rekan yang terlibat dalam kelancaran penyusunan laporan ini. Penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam laporan ini yang dikarenakan oleh keterbatasan penyusun.Maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak. Terima Kasih. Medan, Agustus 2020 Penyusun



Alfian Sani 1183351010



DAFTAR ISI



KATA PEGANTAR DAFTAR ISI



i



ii



BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Manfaat 2



BAB II PEMBAHASAN



3



A. Pengertian Analisis SWOT 3 B. Analisis kondisi SMA Negeri 1 Batang Kuis dengan model SWOT 4 C. Analisis visi dan misi SMA Negeri 1 Batang Kuis 10 BAB III PENUTUP 11 A. Kesimpulan B. Saran 11



11



DAFTAR PUSTAKA



.



11



BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) – 1 adalah salah satu program mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Dan dilaksanakan pada semester keempat. Dengan terselenggaranya program PLP I ini, mahasiswa diharapkan akan siap menjadi pendidik pemula yang profesional. Dalam kegiatan PLP I mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolan pendidikan disatuan pendidikan yang meliputi kultur sekolah, struktur oranisasi dan tata kerja (SOTK), visi misi sekolah, kokurikuler dan ekstrakurikuler sekolah. Dengan hal tersebut peserta mendapat pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi pendidik yang profesional untuk masa depan pendidikan di Indonesia. Namun, sehubungan dengan terjadinya pandemic kegiatan pelaksanaan PLP – 1 yang seharusnya dilakukan langsung disekolah tujuan yaitu SMA N 17 Medan, menjadi terkendala. Hal tersebut mengingat bahwa semua kegiatan persekolahan telah dialihkan kedalam bentuk pembelajaran online/ darinng. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak kampus memberikan kebijakan berupa pensubtitusian Laporan Kegiatan PLP-1 kedalam bentuk Laporan aktivitas analisis kondisi sekolah melalui model SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,Threats).Sekolah yang menjadi tujuan analisis ini adalah SMA Negeri 17 Medan. Analisis SWOT ini merupakan perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada SMAN 17 Medan. Sejauh mana tingkat keberhasilan pencapaian tujuan serta hal-hal apa saja yang menjadi hambatan dan bagaimana solusi untuk mengatasinya. Sehingga harapannya tingkat keberhasilan tujuan organisasi mampu diukur sebelum pelaksanaan perencanaan pendidikan tersebut.Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan analisis SWOT di sekolah asal penulis yaitu SMA Negeri 17 Medan.



B. TUJUAN Adapun yang menjadi tujuan penulisan laporan analisis kondisi sekolah melalui model SWOT ini adalah sebgai berikut: 1.



Mengetahui definisi analisis SWOT



2.



Mengetahui dan memahami hasil analisis SWOT di SMA Negeri 17 Medan



3.



Mengetahui bagaimana kondisi sekolah (penerapan Visi dan Misi) melalui analisis SWOT di SMA Negeri 17 Medan



C. MANFAAT Berdasarkan tujuan analaisis kondisi sekolah melalui model SWOT yang telah diuraikan diatas, maka manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai penambah referensi pengetahuan mengenai analisis swot 2. Sebagai laporan fisik dari hasil analisis swot di sma negeri 17 medan 3. Sebagai sumber referensi untuk melakukan analisis sejenis.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktorfaktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002).Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).



B. Analisis SWOT SMA Negeri 17 Medan Profil SMA Negeri 17 Medan 1. Nama Sekolah



: SMA Negeri 17 Medan



2. No. Statistik Sekolah



: 10210851



3. Status Kepemilikan



: Pemerintah Daerah



4. Alamat Sekolah



: Jl. Jamin Ginting. Kec. Medan Tuntungan,



Kota medan, Sumatera Utara 20136 5. SK Pendirian Sekolah



:-



6. SK Izin Operasional



: -



7. Status Sekolah



: Negeri



8. Nilai Akreditasi Sekolah



:A



9. Luas Lahan, dan jumlah rombel Luas Lahan



:-



Jumlah Rombel



: 25rombongan belajar



10. Kepemilikan Tanah                Luas Tanah Siap Bangun        



: Pemerintah : 10.000 m2



Tabel Analisis SWOT SMAN 17 Medan 1. Analisis Faktor Internal SMA Negeri 17 Medan No 1



Faktor Penilaian Stregths



Bobot



Peringkat



Bobot x Penilaian



Kondisi sekolah yang kondusif dan lahan yang cukup luas Kelengkapan Fasilitas laboratorium dan perpustakaan Tersedianya



tenaga



pendidik



dan



kependidikan yang berkompeten



0,05



3



0,15



0,05



3



0,15



0,15



4



0,60



0,15



2



0,30



0,15



5



0,75



Hubungan baik antar tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite dan peserta didik. Kualitas peserta didik Jumlah kekuatan 2



1,95



Weaknesses Rekrutmen guru dan staf



0,10



1



0,10



Lokasi sekolah yang kurang strategis



0,05



2



0,10



Etos kerja



0,10



2



0,20



0,12



4



0,48



0,08



3



0,24



Belum optimalnya pembelajaran dari guru yang melanjutkan S2 Tingkat perekonomian peserta didik Jumlah kelemahan



1,12



Keterangan



0,83 1,00



2. Analisis Faktor Eksternal SMA Negeri 17 Medan No



Faktor Penilaian



1



Opportunities Tingginya minat orang



Bobot



Peringkat



0,20



4



Bobot x Peringkat



0,80



tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya Dukungan



pemerintah



daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan



0,10



3



0,30



0,10



4



0,40



0,10



5



0,50



0,05



2



0,1



prasarana Kerja



sama



dan



kemitraan sekolah Meluasnya teknologi



penggunaan dan



sistem



informasi Suasana lingkungan yang asri dan agamis Jumlah peluang 2



2,10



Threats Kompetitor Sejenis



0,15



2



0,30



Program sekolah gratis



0,05



3



0,15



Akses menuju sekolah



0,05



2



0,10



Kualitas lulusan



0,10



4



0,40



Dukungan dari orang tua



0,10



3



0,30



Jumlah tantangan



1,25



Keterangan



0,85 1,00



Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa sekolah berada di Kuadran I (positif, positif).Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam



kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.



Keterangan : a. Strength (kekuatan) : 1. Kondisi sekolah yang kondusif karena jauh dari kebisingan lalu lintas serta memiliki lahan yang luas. 2. Kelengkapan Fasilitas laboratorium (meliputi laboratorium fisika, biologi, kimia, multimedia) dan perpustakaan 3. Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten. Guru di SMA Negeri be17 Medan rjumlah 44 orang, minimal mempunyai kualifikasi pendidikan S1. 10 orang kualifikasi S2 (4 orang bidang kependidikan, 6 orang non kependidikan), 1 orang sedang mengikuti pendidikan S2 di bidang kependidikan, dan 1 orang sedang mengikuti pendidikan S2 non kependidikan (IT) . Guru selalu diberi motivasi tentang peningkatan kompetensi pendidikan baik melalui pelatihan, seminar, diklat, maupun loka karya sejenis untuk meningkatkan kompetensi guru. Sehingga sekolah sering memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan beserta siswa membawa nama baik sekolah. 4. Hubungan baik antar tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite dan peserta didik. Kepala sekolah minimal 1 bulan sekali mengadakan rapat pembinaan terhadap guru dan tenaga kependidikan. 5. Kualitas peserta didik. Prestasi yang diukir siswa siswi SMA Negeri 17 Medan tidak hanya di bidang pendidikan, melainkan di bidang ekstrakurikuler. Diantaranya



sebagai peraih juara bergilir di ektrakurikuler PMR, peraih juara di bidang senam, baris berbaris (Paskibra), nasyid, dll.



b. 1.



Weaknesses (kelemahan) :



Rekrutmen guru dan staf. Jumlah guru yang terdapat di tiap bidang studi tidak menyebar/tidak memenuhi jumlah kebutuhan tiap mata pelajaran. Salah satu contoh, ada guru yang memiliki tanggung jawab mengajar yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan ada juga guru dengan jumlah jam mengajar yang sangat sedikit dikarenakan kelebihan guru pada satu mata pelajaran. Hal ini dikarenakan, tidak ada kesesuaian kebutuhan guru dengan jumlah guru yang masuk, biasanya merupakan titipan/rekrutmen dari salah satu oknum pejabat.



2.



Lokasi sekolah yang kurang strategis. Akses menuju SMA Negeri 17 Medan ini tidak dilalui oleh angkutan umum dan rawan banjir.



3.



Etos kerja. Etos kerja tenaga pendidik dan kependidikan masih rendah.Hal ini terlihat masih seringnya tenaga pendidik dan kependidikan yang datang terlambat. Selain itu, inovasi dan kreativitas juga masih rendah.



4.



Belum optimalnya pembelajaran dari guru yang melanjutkan S2. Kualifikasi guru masih di dominasi dengan S1, dan yang memiliki kualifikasi S2 non kependidikan. Hanya 6 orang guru yang memiliki kualifikasi S2 kependidikan.



5.



Tingkat perekonomian peserta didik. Hampir 60-70 % siswa siswi SMA Negeri 17 Medan memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah. Sehingga hal ini



terkadang menjadi penghalang bagi kegiatan pembelajaran siswa.Misal, siswa memiliki pengetahuan yang minim untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan (tidak bisa mengakses internet secara bebas).



c. Opportunities (peluang) : 1. Tingginya minat orang tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMA Negeri 17 Medan. Hal ini dikarenakan status sekolah Negeri. 2. Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan prasarana. Hal ini terlihat dari 3 jenis bantuan yang datang dari pemerintah pusat dan daerah pada tahun ini, yakni bantuan pembuatan lokal untuk ruang multimedia yang langsung dilengkapi dengan peralatan komputer dan jaringan internet/wifi, rehabilitasi atap pada 8 rombel, pembangunan 4 lokal tegak dinding yang siap untuk 2 lanta, serta pembangunan 1 lokal untuk ruang belajar. 3. Kerja sama dan kemitraan sekolah. Adanya kerja sama dan kemitraan sekoah dan lembaga/instansi lainnya, seperti PT.INDOFOOD, Telkomsel, Provider XL, sebagai donatur tetap untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta lembaga/instansi lainnya yang juga berperan sebagai donatur. 4. Meluasnya penggunaan teknologi dan sistem informasi. Adanya bantuan jaringan internet ke sekolah memberikan kemudahan bagi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi guna pemanfaatan dalam kegiatan pendidikan.



5. Suasana lingkungan yang asri dan agamis. Lingkungan sekolah yang masih alami serta dekatnya sekolah dengan Pondok Pesantren memberikan suasana nyaman dan religi bagi warga SMA Negeri 17 Medan.



d. Threats (tantangan) : 1. Kompetitor Sejenis. Kompetitor bagi SMA Negeri 17Medan memang memiliki jarak yang tidak dekat. Tetapi kompetitor2 tersebut memiliki akses transfortasi yang baik (dilalui oleh angkutan umum). 2. Program sekolah gratis. Program ini tidaklah memberikan solusi yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.. 3. Akses menuju sekolah. Selain tidak adanya angkutan umum yang melalui sekolah, kondisi rawan banjir juga menjadi penghambat menuju ke sekolah. Resapan air dan pengairan air yang tidak baik sebagai pemicu terjadinya banjir. 4. Kualitas lulusan. Yang menjadi tantangan disini adalah lulusan yang melanjutkan studi hingga perguruan tinggi tidaklah 100%. Perekonomian orangtua yang masih menengah ke bawah, memicu lulusan berfikiran untuk segera bekerja sehingga dapat membantu perekonomian orang tua nya. 5. Dukungan dari orang tua. Orangtua siswa terkadang kurang mendukung sepenuhnya baik materi maupun sumbangsih pemikiran. Hal ini dapat terjadi karena sebagaian besar pendidikan orangtua siswa rata-rata buruh dan memiliki kondisi perekonomian menengah ke bawah. C. Visi dan Misi SMA Negeri 17 Medan 



Visi



“Unggul dalam prestasi, berdasarkan IMTAQ dan berbasih lingkungan.” Visi tersebut mencerminkan profil sekolah dan cita-cita sekolah yang tergambar pada uraian berikut : a) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian b) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat c) Ingin mencapai keunggulan d) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah e) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik f) Mendorong warga sekolah yang religious







Misi



1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan konseling secara efektif 2. Menegakkan kedisiplinan yang religious dan beretika bagi warga sekolah 3. Memberdayakan serta adminstrasi guru untuk melengkapi sarana dan prasarana serat admistrasi guna mengembangkan aktifitas dan kreatifitas yang bemutu serta berwawasan tinggi. Misi tersebut mencerminkan profil sekolah dan cita-cita sekolah yang tergambar pada uraian berikut : a. Membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Menumbuhkan semangat keunggulan peserta didik secara intensif dan optimal c. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara efektif agar potensi siswa berkembang secara optimal



d. Membantu dan mendorong setiap peserta didik dalam mengenali potensi diri melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak f. Mengembangkan karakter insan pendidikan berlandaskan cinta tanah air dan lingkungan hidup g. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholder)



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis



selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. Dari kegiatan analisis SWOT di SMA Negeri 17 Medan, dapat disimpulkan bahwa perumusan manajemen strategi di SMA Negeri 17 Medan masuk pada kategori baik. Hal ini terlihat pada hasil analisis menunjukkan SMA Negeri 17 Medan berada pada kuadran I. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. B. Saran Diharapkan kepada pihak sekolah SMA Negeri 17 Medan untuk selalu bekerja keras dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi. Dari hasil analisis visi misi sekolah, dirasakan adanya kekurangan pada pengukuran jangka waktu dalam pencapaian kondisi yang akan dicapai.



Daftar Pustaka



Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Utama Rangkuti, Freddy.2010. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/FD83583E-45E0-45F7-A37B1602DC3D66C5



https://ruriifr.wordpress.com/2016/11/16/analisis-strenght-weakness-opportunity-threatsswot-sekolah-menengah-atas-negeri-3-pagaralam/