14 0 458 KB
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
U T
R
P
U S
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
A N
ng
Nomor 42/Pdt.G/2015/PN Mme
gu
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Maumere yang mengadili perkara-perkara perdata gugatan pada peradilan
A
tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara;----------------------ANSELMUS NONG SARENG
Laki-Laki, Umur + 37 tahun, agama Katholik, Kebangsaan
ub lik
ah
Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat RT 009 / RW
am
006, Desa Wairkoja, Kec. Kewapante, Kab. Sikka, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;-------------------
ah k
ep
Dalam hal ini PENGGUGAT diwakili oleh MARIANUS MOA, S.H., MARIANUS RENALDY LAKA, S.H. dan
In do ne si
R
FALENTINUS POGON, S.H. Para Advokat dari Kantor
Jalan Jend. Ahmad Yani Nomor 12 Maumere - Flores,
sesuai dengan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Oktober
2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Maumere tanggal 27 Nopember 2015 Nomor: 116/SK.PDT/XI/2015/PN.Mme;--------------------------------
lik
ah
A gu ng
Lembaga Bantuan Hukum Sinar Keadilan beralamat di
------------------------------------------M E L A W A N-----------------------------------------
ka
Agama Katholik, Pekerjaan Petani, Alamat Dusun Hapeng
ep
Kabor, Desa Mune Rana, Kec. Hewokloang, Kab. Sikka, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I;------------------BONEFASIUS BOTA
es
R
Laki-Laki, umur + 65 tahun, kebangsaan Indonesia, Agama
on
ng
M
In d
A
gu
halaman 1 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
Perempuan, umur + 39 Tahun, Kebangsaan Indonesia,
ub
m
MARSELINA VALENTINA
Halaman 1
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Katholik, Pekerjaan Petani, alamat di Dusun Hapeng Kabor, Desa Mune Rana, Kec. Hewokloang, Kab. Sikka,
ng
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;------------------
gu
Dalam hal ini TERGUGAT I dan TERGUGAT II diwakili oleh SAN
A
Pengacara
SONDY,
S.H. Advokat /
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 11
Desember 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
ub lik
ah
Pengadilan Negeri Maumere tanggal 15 Desember 2015 dibawah register Nomor 120/SK/XII/2015/PN.Mme;--------
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT;
ep
am
ah k
FRANSISCO
Telah membaca surat surat dalam berkas perkara ini;
In do ne si
R
Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
A gu ng
Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi atas perkara ini;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 24 Nopember 2015 yang
diterima dan didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Maumere pada tanggal 25 Nopember
2015 dibawah register perkara nomor 42/Pdt.G/2015/PN.Mme telah mengemukakan dasar gugatan
lik
ub
1. Bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014, Penggugat secara sah menurut hukum adat setempat, telah meminang Tergugat I di rumah Tergugat II.
2. Bahwa barang-barang yang dibawa atau dihantar oleh Penggugat dan keluarga yang diterima oleh Tergugat I dan Tergugat II yaitu :
ep
ka
m
ah
sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------------------------------
on
ng
Leron” :
es
R
1. Pada saat pertemuan untuk kesepakatan hari peminangan atau dalam bahasa Sikka “Lue
In d
A
gu
halaman 2 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 2
–
Uang tunai
–
4 (empat) ekor ayam seharga
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
= Rp. 1.000.000,= Rp. 1.000.000,-
Uang tunai
= Rp.
500.000,-
gu
–
ng
2. Saat menghantar alat-alat dapur atau dalam bahasa Sikka : “Tung Olang Nelar”.
= Rp.
500.000,-
–
2 (dua) ekor ayam seharga
4 (empat) ekor Kuda seharga
= Rp. 20.000.000,-
–
9 (sembilan) ekor ayam seharga
= Rp. 4.500.000,-
–
20 (dua puluh) tandan pisang seharga = Rp.
600.000,-
–
20 (dua puluh) buah kelapa seharga
= Rp.
200.000,-
–
1 (satu) karung padi seharga
= Rp.
400.000,-
–
1 (satu) karung jagung seharga
= Rp.
250.000,-
–
2 (dua) buah nangka seharga
= Rp.
200.000,-
–
Uang tunai
–
Uang untuk Sarung
= Rp. 2.000.000,-
–
Uang pamitan
= Rp.
In do ne si
R
ep
ub lik
–
A gu ng
ah k
am
ah
A
3. Saat PEMINANGAN atau dalam bahasa Sikka : “Wua Taa” :
= Rp. 1.500.000,-
600.000,-
4. Saat menghantar alat-alat dapur atau dalam bahasa Sikka : “Tung Olang Nelar”: –
Uang tunai
= Rp.
–
4 (empat) ekor ayam seharga
= Rp. 1.000.000,-
–
4 (empat) tandan pisang seharga
= Rp.
Jumlah seluruhnya
= Rp.35.120.000,-
750.000,-
lik
120.000,-
(Tiga puluh lima juta seratus dua puluh ribu rupiah)
ub
ah
3. Bahwa setelah Penggugat meminang Tergugat I, maka oleh Tergugat II (ayah kandung Tergugat I), menyuruh Tergugat I tinggal bersama dengan Penggugat di rumah Penggugat,
ep
m ka
dari tanggal 21 Nopember 2014.
es on
ng
pada tanggal 24 Juli 2015.
R
4. Bahwa pada tanggal 15 Juni 2015, Penggugat ke Jayapura – Papua, dan kembali ke maumere
In d
A
gu
halaman 3 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 3
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Tergugat tetap tinggal di Maumere di rumah Penggugat bersama keluarga Penggugat.
5. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015, saat Penggugat masih berada di Jayapura – Papua,
ng
Tergugat I lari dari rumah Penggugat, dan kembali tinggal dengan Tergugat II di Dusun
gu
Hapeng Kabor, Desa Mune Rana, Kecamatan Hewokloang.
6. Setelah Penggugat kembali ke Maumere, maka Penggugat minta supaya Tergugat I kembali
A
ke rumah Penggugat, akan tetapi Tergugat I bersikeras untuk tinggal dengan Tergugat II.
tetapi tetap saja Tergugat I, menolak dan tinggal di rumah Tergugat II.
ub lik
ah
7. Bahwa berulangkali Penggugat minta supaya Tergugat I kembali ke rumah Penggugat, akan
Penggugat, maka menurut hukum adat setempat Tergugat I dan Tergugat II berkewajiban untuk mengembalikan semua kerugian berupa uang dan barang yang telah diterima dari Penggugat yang diperhitungkan sebesar Rp. 35.120.000 (tiga puluh lima juta seratus dua
R
puluh ribu rupiah).
In do ne si
ep
ah k
am
8. Oleh karena Tergugat I telah secara sepihak memutuskan hubungan pertunangan dengan
Perbuatan Para Tergugat yang telah memutuskan hubungan pertunangan secara sepihak
A gu ng
disebut “LAIN NAIR MET LEE”
9. Bahwa selain itu Tergugat I dan Tergugat II berkewajiban untuk membayar DENDA ADAT berupa :
1. Kila Bitak, Ledan Beak sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
2. Haput Wae Meang Mata Miak sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah)
lik
ah
kepada Penggugat.
10. Bahwa untuk menjamin tuntutan tersebut di atas, maka Penggugat mohon agar Majelis
ub
jaminan terhadap harta-harta yang tidak bergerak maupun harta-harta yang bergerak milik
ep
Tergugat I dan Tergugat II.
on
ng
es
tetapi tidak berhasil atau gagal.
R
11. Bahwa upaya perdamaian di luar sidang Pengadilan telah diupayakan oleh Penggugat akan
M
In d
A
gu
halaman 4 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Hakim yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk meletakan sita
Halaman 4
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Maka berdasarkan dalil-dalil posita gugatan di atas, Penggugat mohon yang Mulia Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Maumere dan atau Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
ng
perkara perdata ini berkenan memanggil kami para pihak untuk diperiksa dan diadili,
gu
selanjutnya menjatuhkan keputusan yang amarnya berbunyi sbb : PRIMAIR :
A
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga penyitaan jaminan yang diletakan di atas.
telah
ub lik
setempat
meminang Tergugat I MARSELINA VALENTINA sehingga terikat
pertunangan yang sah.
4. Menyatakan hukum, selama masa pertunangan, Penggugat mengeluarkan biaya berupa kerugian-kerugian sebesar Rp. 35.120.000 (tiga puluh lima juta seratus dua puluh ribu
ep
ah k
am
ah
3. Menyatakan hukum, bahwa Penggugat ANSELMUS NONG SARENG menurut hukum adat
In do ne si
R
rupiah).
5. Menyatakan hukum bahwa Tergugat I MARSELINA VALENTINA dan Tergugat II
A gu ng
BONEFASIUS BOTA secara sepihak telah memutuskan hubungan pertunangan dengan Penggugat ANSELMUS NONG SARENG.
6. Menyatakan hukum bahwa Tergugat I dan Tergugat II, telah melanggar ketentuan Hukum
1.
Lain Nair Met Lee
2.
Kila Bitak, Ledan Beak
3.
Haput Wae Meang, Mata Miak.
lik
ah
adat setempat yaitu :
ub
Penggugat sebesar Rp. 35.120.000 (tiga puluh lima juta seratus dua puluh ribu rupiah) yang
ep
dibayar secara tunai dan seketika.
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar denda adat berupa :
on
ng
es
R
1. Kila Bitak, Ledan Beak sebesar Rp. 10.000000 (sepuluh juta rupiah)
M
In d
A
gu
halaman 5 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar kerugian-kerugian kepada
Halaman 5
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
2. Haput Wae Meang Mata Miak sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) yang dibayar secara tunai.
ng
9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar biaya perkara.
gu
SUBSIDAIR : Atau menjatuhkan keputusan lain yang dirasakan ADIL.
Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 10 Desember 2015, Penggugat dan kuasa
A
hukumnya hadir menghadap ke persidangan sedangkan Para Tergugat juga hadir menghadap ke
ub lik
ah
persidangan. Selanjutnya Ketua Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak
untuk melakukan upaya perdamaian melalui jalan Mediasi dan atas persetujuan kedua belah pihak Ketua Majelis Hakim menunjuk
dan menetapkan Hakim I NYOMAN
DIPA
RUDIANA,S.E.,S.H.,M.H. sebagai Hakim Mediator;-------------------------------------------------------
ep
ah k
am
kemudian
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil laporan Hakim Mediator pada hari Senin tanggal 14
In do ne si
R
Desember 2015 meskipun telah diusahakan perdamaian kepada kedua belah pihak melalui proses mediasi, namun usaha damai tersebut tidak berhasil maka pemeriksaan dalam perkara ini
A gu ng
diteruskan dengan membacakan surat gugatan dipersidangan, yang isinya dipertahankan oleh Penggugat;----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat melalui kuasanya
telah membantah dan menyampaikan Eksepsi, Jawaban dan Gugatan Rekonpensi secara tertulis pada tanggal 5 Januari 2016 dengan uraian sebagai berikut:------------------------------------------------
lik
ah
A. DALAM PERKARA KONPENSI.
ub
Gugatan Penggugat Tidak Jelas atau Obscuur Libel.
pint 1 menuntut
ep
1. Bahwa Penggugat melalui posita Gugatan angka angka 9 point 1 dan petitum angka 8 denda adat berupa “Kila Bitak, Ledan Beak” terjemahan lurusnya
on
ng
es
R
“Cincin Pecah, Manik Terbelah”.
M
In d
A
gu
halaman 6 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
a. Dalam Eksepsi.
Halaman 6
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa terhadapa tuntutan Penggugat berupa denda adat tersebut tidak dapat diterapkan dalam perkara, oleh karena tidak ada peristiwa hukum adat yang menjadi dasar tuntutan
ng
“Kila Bitak, Ledan Beak” terjemahan lurusnya “Cincin Pecah, Manik Terbelah”.
gu
2. Bahwa tuntutan denda adat berupa “Kila Bitak, Ledan Beak” terjemahan lurusnya “Cincin Pecah, Manik Terbelah”
hanya dapat diterapkan terhadap peristiwa hukum
A
adat, yaitu : Apabila saudara kandung Tergugat I atau anak laki-laki kandung Tergugat II kawin dengan saudari kandung Penggugat, namun secara sepihak memutuskan
ub lik
peristiwa hukum seperti ini baru dapat diterapkan danda adat “Kila Bitak, Ledan Beak” terjemahan lurusnya “Cincin Pecah, Manik Terbelah”.
3. Bahwa mengingat tidak ada peristiwa hukum sebagaimana diuraikan pada eksepsi angka
ep
2 di atas, maka tuntutan “Kila Bitak, Ledan Beak” terjemahan lurusnya “Cincin Pecah,
ah k
am
ah
perkawinan tersebut serta tidak bersedia hidup bersama sebagai suami isteri. Dalam
In do ne si
R
Manik Terbelah” merupakan tuntutan yang tidak berdasar hukum dan oleh karena itu harus dinyatakan ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
A gu ng
diterima.
b. Dalam Pokok Perkara.
1. Mohon hal-hal yang diuraikan dalam eksepsi di atas dianggap sebagai satu kesatuan yang tak terpisah dengan Jawaban dalam pokok perkara ini.
2. Bahwa Para Tergugat dengan tegas menolak gugatan Penggugat seluruhnya kecuali
lik
ah
terhadap hal-hal yang telah diakui oleh Penggugat dalam gugatannya.
hingga proses lamaran sebagai berikut :
Bahwa pada tahun 2013, Penggugat dan Tergugat I mulai pacaran. Selama
ep
3.1.
ub
Tergugat I perlu menguraikan hubungan perkenalan antara Tergugat I dan Penggugat
menjalin pacaran tersebut, Penggugat meminjam uang Tergugat I awalnya
ah
ka
m
3. Bahwa sebelum terjadi peristiwa hukum lamaran Penggugat terhadapTergugat I, maka
on
ng
M
pinjam lagi sebesar Rp. 4.200.000,- (empat juta dua ratus ribu rupiah) untuk
es
R
sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk membeli cincin, kemudian
In d
A
gu
halaman 7 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
membangun fondasi rumah Penggugat. Dengan demikian uang Tergugat I yang
dipinjam Penggugat selama pacaran sebesar Rp. 5.200.000,- (lima juta dua ratus
Bahwa untuk menunjukan keseriusannya, maka Penggugat
gu
3.2.
ng
ribu rupiah) yang hingga saat ini tidak pernah dikembalikan.
sekitar bulan
Oktober 2013 datang pesiar di rumah orangtua Tergugat I in casu Tergugat II,
A
dan menyampaikan kepada orangtua Tergugat I bahwa esoknya Penggugat
Bahwa esoknya, Penggugat datang lagi dan menyampaikan kepada orangtua in
ub lik
ah
3.3.
datang lagi.
casu Tergugat II, ingin memasang cincin untuk Tergugat. Terhadap tujuan
am
Penggugat datang, maka Tergugat II menyampaikan niat baik Penggugat untuk memasang cincin tersebut kami terima, akan tetapi cincin ini bawa pulang dulu,
ep
ah k
kalau kamu cinta Tergugat I nanti bawa untuk kami sirih pinang dulu (Wua
In do ne si
R
T’aa).
Bahwa cincin yang Penggugat bawa untuk Tergugat I tersebut ternyata dibeli
A gu ng
dari uang yang dipinjam dari Tergugat I sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
3.4.
Bahwa sekitar bulan September 2014, Penggugat datang bertemu orangtua Tergugat I in casu Tergugat II menyampaikan lamaran dan disepakati pada tanggal 16 November 2014.
lik
datang melamar Tergugat I, Penggugat membawa sesuai permintaan Tergugat II
ub
bersama keluarga yang telah disepakati Penggugat dan keluarganya berupa : - WUUN POTO WUA TAA (belis peminangan) berupa : kuda 3 (tiga) ekor, gading 1
ep
(satu) batang dan uang Rp. 7.500.000,-
- Bahwa Penggugat baru membawa/memenuhi “WUUN POTO
ah
ka
m
ah
4. Bahwa berdasarkan tanggal yang ditentukan yaitu tanggal 16 November 2014 saat
WUA TAA” berupa :
on
ng
M
WUUN POTO WUA TAA, sedangkan 1 (satu) ekor kuda sebagai pengganti ayam.
es
R
Kuda 4 (empat) ekor dan uang Rp. 1.000.000,- dimana 3 (tiga) ekor kuda sebagai
In d
A
gu
halaman 8 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
- Sementara itu sisa dari WUUN POTO WUA TAA berupa : 1 (satu) batang gading
dan uang sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) yang disepakati
ng
dengan Penggugat akan dibawa tanggal 4 Juli 2015, ternyata tidak dilaksanakan oleh
gu
Penggugat dengan mencari-cari alasan yang berujung dengan menggugat Para
Tergugat untuk menghindar dari kewajiban adat sebagaimana yang telah disepakati
A
tersebut.
5. Bahwa terhadap posita gugatan angka 2 tidak sepenuhnya benar.
Bahwa terhadap rincian point 2.2 dan 2.4 saat “Tung Olang Nelar” atau antar
ub lik
ah
5.1.
alat-alat dapur, dengan jumlah sebagaimana dikapitalisasi Penggugat
tersebut
am
sama sekali tidak benar, oleh karena Penggungat tidak pernah mengantar alatalat dapur, melainkan hanya menitip melalui mobil bersama pisang dan ayam. Bahwa akan tetapi pisang dan ayam tersebut diantar pulang oleh Tergugat II ke
ep
ah k
5.2.
In do ne si
R
rumah Penggugat, sedangkan uang tidak pernah ada. Baru sekitar hari sabtu tanggal 21 November 2014, Penggugat mengutus 4 orang, 2 orang laki-laki dan
A gu ng
2 orang perempuan untuk mengantar alat-alat dapur dengan membawa ayam 4 ekor dan pisang 4 tandan dan
Para Tergugat membalas memberikan 2 buah
sarung perempuan dengan 2 buah kain baju ukuran 1 meter, serta 1 sarung lakilaki dan 1 kemeja.
5.3.
Bahwa terhadap rincian point 2.3 saat peminangan atau “WUA TAA” yaitu :
lik
ah
uang pamitan sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) saat pamitan tidak pernah diserahkan sehingga uang pamitan tersebut tidak ada.
ub
maka sebagai balasan Para Tergugat telah memberikan barang-barang sebagai berikut :
ep
a. Babi sebanyak 5 ekor terdiri dari :
• 2 ekor babi hidup hidup masing- masing dengan harga :
R
- 1 ekor dengan harga
Rp. 5.000.000,
on
ng
M
- 1 ekornya lagi seharga
Rp. 6.500.000,- dan
es
ah
ka
m
6. Bahwa setelah menerima peminangan Penggugat berupa “WUUN POTU WUA TAA”,
In d
A
gu
halaman 9 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
• 3 ekor babi mati masing seharga @ Rp. 5.000.000, x 3 = Rp. 15.000.000,-
= Rp. 26.500.000,-
ng
Dengan demikian 5 ekor babi tersebut seharga
= Rp. 1.500.000,-
c. Ikan kering 4 ekor x @ Rp. 250.000 x 4
= Rp. 1.000.000.-
gu
b. Kambing mati 1 ekor
= Rp. 2.475.000.-
e. Moke 40 liter
= Rp. 1.500.000,-
A
d. Beras 225 kg x @ Rp. 11.000,-
f. Sarung perempuan 17 lembar x @ Rp.500.000,-
= Rp. 8.500.000,-
ub lik
ah
g. Kain baju ukuran 1 meter 17 lembar = Rp.
= Rp, 2.800.000,-
i. Baju kemeja 7 lembar x @ Rp. 50.000,-
= Rp.
= Rp . 3.000.000,-
R
Rp.100.000,-
= Rp.
l. Kopi, gula, teh dan susu
= Rp.
m. Kue basah 4 pan
= Rp.
n. Kue kering 8 toples x @ Rp. 100.000,-
= Rp.
o. Bawang putuh dan bawang merah
= Rp.
A gu ng
k. Air aqua 2 dos x @ Rp. 15.000,-
tomat, garam, vitsin, kecap manis dan
800.000,800.000,250.000,-
= Rp. 1.000.000,= Rp.
300.000,-
= Rp.
30.000,-
on
ng
M
r. Sayur kol 2 buah
R
q. Mie belang 8 pak
400.000,-
es
ep
dan saos
ub
m
kecap asin, minyak goreng, masako, daun salam, daun sup, kacang tanah, kelapa
30.000,-
lik
ah
Kemiri, jeruk, lombok besar, lombok kecil,
In do ne si
ah k
@
ka
350.000,-
j. Kue lekun sebanyak 30 ruas bambu x
p. Marica, ketumbar, jintan, kunyit, halia, serei,
In d
A
gu
halaman 10 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
510.000,-
h. Sarung laki-laki 7 lembar x @ Rp. 400.000,-
ep
am
x @ Rp. 30.000,-
Halaman 10
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Rp. 56.500.000,-
R
Seluruhnya berjumlah :
puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).
ng
7. Bahwa terhadap posita gugatan angka 3 tidak sepenuhnya benar.
(lima
Bahwa setelah acara adat peminangan (WUA TAA) sebagaimana diuraikan
gu
7.1.
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
dalam Jawaban di atas, maka pada tanggal 20 November 2014 Tergugat I atas
A
inisiatip
sendiri
dan
bukan
disuruh
Tergugat
II
sebagaimana
dimaksud
Penggugat, datang ke rumah Penggugat sebagai tunangan dan calon suami. Saat
ub lik
ah
berada di rumah Penggugat, Tergugat I tidak lagi pulang/kembali ke rumahnya melainkan hidup bersama sebagai suami isteri dan membangun rumah tangga
am
baru dengan Penggugat. Hal yang mendorong Tergugat I datang oleh karena Tergugat I dan Penggugat saling mencintai apalagi hubungan mereka berdua
ep
7.2.
R
isteri.
In do ne si
ah k
telah melalui proses adat dan siap membangun rumah tangga sebagai suami dan
Bahwa sejak datang dan tinggal di rumah Penggugat tanggal
20 Nopember
A gu ng
2014, ternyata Tergugat I tidak mendapatkan perlakukan yang layak dari Penggugat sebagaimana layaknya seorang suami yang baik memperlakukan isterinya dengan menghormati dan melindunginya.
7.3.
Bahwa akan tetapi semenjak datang dan tingga di rumah Penggugat, Tergugat I
langsung dipukul dihadapan saudari kandungnya. Perlakuan yang sama juga
pakai air dan memaksa Tergugat I untuk memecahkan HP Tergugat I, kalau tidak
ub
m
hancurkan HP diancam dipukul.
Bahwa karena takut menghadapi ancaman tersebut, maka Tergugat I pecahkan
7.4.
ep
HPnya sesuai yang dikehendaki Penggugat.
ah
ka
lik
ah
terjadi pada malam harinya, bahkan lebih sadis lagi yaitu memukul dan siram
Bahwa kekerasan yang dialami Tergugat I, yaitu dipukul dan disiram pakai air
es
R
oleh Penggugat berlangsung 3 (tiga) kali setiap minggu hingga Penggugat
on
ng
M
berangkat ke Jayapura.
In d
A
gu
halaman 11 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa atas perlakuan Penggugat tersebut, Tergugat I menyampaikan dan/atau
R
7.5.
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
menceritakan kepada orangtua dan keluarganya, akan tetapi orangtua serta
ng
keluarga menyarankan agar Tergugat I sabar dan tabah menghadapi perilaku
gu
Penggugat. 7.6.
Bahwa alasan Tergugat I dipukul dan disiram pakai air karena Penggugat malu
A
saat membawa cincin tunangan namun disuruh bawa pulang lagi oleh Tergugat II
dan minta agar Penggugat membawa Wua Taa, itu yang membuat Penggugat
Selain itu saat tunangan, Penggugat bawa sirih pinang, tapi keluarga Tergugat I menyatakan ini bukan tunangan tapi belis jadi (Wuun Poto Wua Taa).
am
Hal ini yang
mendorong Penggugat melampiaskan kemarahannya dengan
melakukan kekerasan terhadap Tergugat I.
ep
ah k
ub lik
ah
malu.
In do ne si
R
8. Bahwa pada hari sabtu tanggal 20 Juni 2015, Penggugat ke Jayapura, namun dalam perjalanan Penggugat telepon via Hp saudarinya dan menyampaikan kepada Tergugat I
A gu ng
“Kalau besok lusa atau tanggal 4 Juni 2015 saudaramu bawa babi dan beras jangan terima, jangan kasih rokok dan minum, jangan kasih masuk babi dan beras biar tetangga lihat”. 8.1.
Bahwa pada tanggal 15 Juli 2015, saudara kandung Tergugat I bernama Vian
disuruh Tergugat II datang ke rumah Penggugat menyampaikan kalau ibu
lik
ah
kandung Tergugat I sakit sekaligus minta Tergugat I untuk melihat dan menjengung Ibu kandungnya yang sedang sakit. Setelah memberitahu dan
ub
pun akhirnya menjenguk ibu
kandungnya dan besoknya baru kembali/pulang. Bahwa
tanggal 16 Juli 2015, setelah Tergugat I pulang, Penggugat menelepon
ep
8.2.
via HP saudari kandungnya dan tanya serta maki Tergugat I : “Siapa suruh kau
ah
ka
m
dijinkan saudari kandung Penggugat, Tergugat I
es on
ng
M
R
naik, cuki mai”, kemudian mengusir sambil mengancam Tergugat II : “Atur
In d
A
gu
halaman 12 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
pakaian kamu dan pulang ke rumah orangtuamu, kalau tidak saya pulang, saya bakar kau dengan rumah”.
Bahwa oleh karena Penggugat mengusir sambil mengancam sehingga Tergugat I
ng
8.3.
gu
merasa takut apalagi selama di rumah Penggugat sering melakukan kekerasan, yaitu memukul
dan siram pakai air 3 (tiga) kali setiap minggu, menekan,
A
mencaci maki Tergugat I, maka Tergugat I langsung mengemas pakaian maupun barang-barangnya dan meletakan di ruang tamu sambil menunggu ojek hingga
8.4.
ub lik
ah
sore harinya. Bahwa sore harinya saudara kandung Tergugat I bernama
Fian dan Vitalis
am
datang berkunjung di rumah dan melihat pakaian serta barang-barang ada di ruang tamu sehingga Fian dan Vitalis langsung tanya kenapa barang-barang ada
ah k
ep
di ruang tamu? Tergugat I pun sampaikan bahwa Penggugat sudah usir saya,
In do ne si
R
kalau saya tidak keluar dia akan bakar saya dengan rumah. Bahwa setelah mendengar kejadian yang disampaikan Tergugat I, maka Fian dan
A gu ng
Vitalis kemudian membawa Tergugat I ke rumah orangtua di Dusun Hapeng Kabor.
Bahwa selain mengusir Tergugat I, Penggugat juga mengusir ibu dan saudari
kandungnya. Fakta ini sebagaimana disampaikan ibu dan saudari kandung Penggugat kepada Vitalis dan Vian, bahwa mereka akan pergi ke Wolokoli.
rumah merupakan pernyataan tidak benar, bersifat sepihak belaka dan harus
ub
karena diusir disertai dengan ancaman dari Penggugat dan dibawa oleh saudara
ep
kandung Tergugat I untuk melindungi dan menyelamatkannya. 9. Bahwa terhadap posita gugatan angka 6 dan 7 tidak sepenuhnya benar, berdasarkan
on
ng
es
fakta-fakta berikut ini :
R
ka
m
ditolak. Yang sesungguhnya terjadi adalah Tergugat I keluar dari rumah oleh
M
In d
A
gu
halaman 13 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
Bahwa dengan demikian dalil Penggugat angka 6 bahwa Tergugat I lari dari
lik
ah
8.5.
Halaman 13
Bahwa Penggugat hanya 1 (satu) kali mengutus keluarga, yaitu : Moa Gete di
R
9.1.
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
awal bulan Agustus 2015. Moa Gete datang bertemu Tergugat II dengan
Bahwa tujuan Moa Gete yang ditemani Titik bertemu Tergugat II untuk
gu
9.2.
ng
mengajak Bertholdus Bintang Manis alias Titik.
meneruskan apa yang disampaikan Penggugat, yaitu : Penggugat sampaikan
A
Tergugat II datang ke rumah tapi tidak pernah kembali lagi ke rumah Penggugat.
9.3.
Bahwa Tergugat II pun langsung menyampaikan ke Penggugat melalui Moa
ub lik
ah
Gete, yaitu : “kasih tau Penggugat dan orangtuanya sendiri datang ke sini biar kami bicarakan”.
am
9.4.
Bahwa Tergugat II menunggu Penggugat dan orangtuanya, akan tetapi setelah dua minggu menunggu ternyata tidak ada berita, sehingga Tergugat II datang ke
bagaimana dengan informasi yang pernah dibicarakan? Moa Gete
In do ne si
R
menanyakan
ep
ah k
rumah Titik dan kebetulan saat itu juga ada Moa Gete. Tergugat II langsung
pun menyampaikan, kami sudah teruskan permintaan Tergugat II kepada
A gu ng
Penggugat dan Penggugat bilang mereka akan datang lagi. Namun ternyata
Penggugat dan orangtuanya tidak pernah datang hingga Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini.
9.5.
Bahwa seandainya Penggugat dan orangtuanya datang, Tergugat II dan keluarga
akan menanyakan sekaligus menasihati perlakuan Penggugat sebagaimana di
lik
memecahkan HP Tergugat, caci maki dan mengusir Tergugat I disertai ancaman
Bahwa faktanya Penggugat hanya satu kali datang bertemu dengan Tergugat II, dengan mengutus
Moa Gete dan bukan berkali-kali sebagaimana dimaksud
ep
9.6.
ub
membakar Tergugat dan rumah.
ka
m
ah
sampaikan/diceritakan Tergugat I, Penggugat memukul dan siran pakai air,
Penggugat.
on
ng
8.5, maka perbuatan Para Tergugat bukan merupakan perbuatan melanggar hukum adat
es
R
10. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan pada Jawaban 8, 8.1 s/d
In d
A
gu
halaman 14 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 14
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
“Lain Nair Met Lee” oleh karena Penggugat mengusir sambil mengancam Tergugat II : “Atur pakaian kamu dan pulang ke rumah orangtuamu, kalau tidak saya pulang, saya
ng
bakar kau dengan rumah”. Justru sebaliknya dengan fakta hukum ini Penggugat sendiri
gu
secara sepihak memutuskan hubungan pertunangan dan telah hidup bersama sebagai suami isteri dengan Tergugat I.
A
Bahwa tindakan Penggugat yang secara sepihak memutuskan hubungan pertunangan
dan telah hidup bersama sebagai suami isteri dengan Tergugat I merupakan perbuatan
mengembalikan seluruh barang-barang yang telah diterima dari Para Tergugat berjumlah sebagimana di uraikan dalam Jawaban angka 6 di atas.
am
Dengan demikian posita gugatan angka 8 patut dinyatakan tidak benar dan harus ditolak seluruhnya.
ep
ah k
ub lik
ah
melawan hukum “Wain Nair Met Lee” dengan konsekuensi hukum Penggugat harus
R
11. Bahwa oleh karena perbuatan Para Tergugat bukan merupakan perbuatan melanggar
In do ne si
hukum adat “Lain Nair Met Lee”, maka tuntutan baik berupa denda adat maupun
A gu ng
permohonan conservatoir beslag sebagaimana diuraikan dalam posita gugatan angka 9 dan 10 patut dinyatakan tidak benar dan harus ditolak seluruhnya.
B. DALAM PERKARA REKONPENSI.
Tergugat I dan II Konpensi sekarang sebagai Para Penggugat dalam Rekonpensi dengan ini mengajukan
gugatan
Rekonpensi
terhadap
Tergugat
Rekonpensi/Penggugat
lik
ah
berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan berikut ini :
Konpensi
1. Bahwa mohon hal-hal yang diuraikan dalam Perkara Konpensi secara mutatis muntadis
sebagaimana
diuraikan
dalam
ub
2. Bahwa
Perkara
Konpensi
bahwa
setelah
menerima
ep
peminangan Penggugat tanggal 16 November 2014 berupa “WUUN POTU WUA TAA”, maka sebagai balasan Para Tergugat telah memberikan barang-barang sebagai berikut :
es
R
a. Babi sebanyak 5 ekor terdiri dari :
• 2 ekor babi hidup hidup masing- masing dengan harga :
on
ng
M
In d
A
gu
halaman 15 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
dianggap sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Perkara Rekonpensi ini.
Halaman 15
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia - 1 ekor dengan harga
R
Rp. 6.500.000,- dan
- 1 ekornya lagi seharga
Rp. 5.000.000,
ng
• 3 ekor babi mati masing seharga @ Rp. 5.000.000, x 3 = Rp. 15.000.000,-
= Rp. 26.500.000,-
gu
Dengan demikian 5 ekor babi tersebut seharga
= Rp. 1.500.000,-
c. Ikan kering 4 ekor x @ Rp. 250.000 x 4
= Rp. 1.000.000.-
d. Beras 225 kg x @ Rp. 11.000,-
= Rp. 2.475.000.-
e. Moke 40 liter
= Rp. 1.500.000,-
ub lik
f. Sarung perempuan 17 lembar x @ Rp.500.000,-
am
g. Kain baju ukuran 1 meter 17 lembar
= Rp.
= Rp. 2.800.000,-
i. Baju kemeja 7 lembar x @ Rp. 50.000,-
= Rp.
j. Kue lekun sebanyak 30 ruas bambu x = Rp.
A gu ng
Rp.100.000,-
= Rp.
l. Kopi, gula, teh dan susu
= Rp.
m. Kue basah 4 pan
= Rp.
n. Kue kering 8 toples x @ Rp. 100.000,-
= Rp.
o. Bawang putuh dan bawang merah
= Rp.
p. Marica, ketumbar, jintan, kunyit, halia, serei,
ka
tomat, garam, vitsin, kecap manis dan
ep
kecap asin, minyak goreng, masako, daun
3.000.000,30.000,-
400.000,800.000,800.000,250.000,-
ub
Kemiri, jeruk, lombok besar, lombok kecil,
350.000,-
lik
k. Air aqua 2 dos x @ Rp. 15.000,-
m
ah
510.000,-
h. Sarung laki-laki 7 lembar x @ Rp. 400.000,-
R
ah k
ep
x @ Rp. 30.000,-
= Rp. 8.500.000,-
In do ne si
ah
A
b. Kambing mati 1 ekor
@
= Rp.
300.000,-
on
ng
q. Mie belang 8 pak
= Rp. 1.000.000,-
es
dan saos
R
salam, daun sup, kacang tanah, kelapa
In d
A
gu
halaman 16 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 16
R
r. Sayur kol 2 buah
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Seluruhnya berjumlah :
= Rp.
30.000,-
Rp. 56.500.000,- (lima puluh enam
ng
juta lima ratus ribu rupiah).
gu
3. Bahwa setelah selesai acara adat peminangan, maka pada tanggal 20 November 2014
Penggugat I Rekonpensi atas inisiatip sendiri datang ke rumah Tergugat Rekonpensi dan
A
hidup bersama sebagai suami isteri serta membangun rumah tangga baru dengan Penggugat.
Rekonpensi tidak
sebagaimana
layaknya
mendaptkan seorang
perlakuan yang layak
suami
yang
menghormati serta melindunginya.
dari Tergugat Rekonpensi
ub lik
I
baik
memperlakukan
isterinya
dengan
5. Bahwa akan tetapi Penggugat I Rekonpensi langsung dipukul dihadapan saudarinya dan berulang pada malam harinya, bahkan lebih sadis lagi Tergugat I Rekonpensi dipukul dan
ep
ah k
am
ah
4. Bahwa sejak datang di rumah Tergugat Rekonpensi tanggal 20 Nopvember 2014, Penggugat
In do ne si
R
siram pakai air tiga kali setiap minggu hingga Tergugat Rekonpensi berangkat ke Jayapura serta dipaksa untuk pecahkan HP jika tidak pecahkan HP, maka diancam dipukul. Karena
A gu ng
takut menghadapi ancaman tersebut, Penggugat I Rekonpensi peceahkan HP sesuai yang dikehendaki Tergugat Rekonpensi.
6. Bahwa atas perlakuan kasar Tergugat Rekonpensi tersebut, Penggugat
I Rekonpensi
menyampaikan dan menceritakan kepada orangtua dan keluarganya, akan tetapi orangtua serta
keluarga
menyarankan
agar sabar dan tabah menghadapi perilaku Tergugat
lik
ah
Rekonpensi.
7. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2015, saudara kandung Tergugat I bernama Vian disuruh
ub
sekaligus minta Tergugat I untuk melihat dan menjengung Ibu kandungnya yang sedang
ep
sakit. Setelah memberitahu dan dijinkan saudari kandung Penggugat, Tergugat I
pun
akhirnya menjenguk ibu kandungnya dan besoknya baru kembali/pulang. tanggal 16 Juli 2015, setelah Tergugat I pulang, Penggugat menelepon via HP
on
ng
saudari kandungnya dan tanya serta maki Tergugat I : “Siapa suruh kau naik, cuki mai”,
es
8. Bahwa
R
ka
m
Tergugat II datang ke rumah Penggugat menyampaikan kalau ibu kandung Tergugat I sakit
In d
A
gu
halaman 17 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 17
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
kemudian mengusir sambil mengancam Tergugat II : “Atur pakaian kamu dan pulang ke rumah orangtuamu, kalau tidak saya pulang, saya bakar kau dengan rumah”.
Bahwa oleh karena Penggugat mengusir sambil mengancam sehingga Tergugat I
ng
8.1.
gu
merasa takut apalagi selama di rumah Penggugat sering melakukan kekerasan, yaitu memukul
dan siram pakai air 3 (tiga) kali setiap minggu, menekan, mencaci maki
Bahwa sore harinya saudara kandung Tergugat I bernama
Fian dan Vitalis datang
berkunjung di rumah dan melihat pakaian serta barang-barang ada di ruang tamu sehingga Fian dan Vitalis langsung tanya kenapa barang-barang ada di ruang tamu? Tergugat I pun sampaikan bahwa Penggugat sudah usir saya, kalau saya tidak keluar dia akan bakar saya dengan rumah.
ep
ah k
dan meletakan di ruang tamu sambil menunggu ojek hingga sore harinya.
ub lik
8.2.
am
ah
A
Tergugat I, maka Tergugat I langsung mengemas pakaian maupun barang-barangnya
Bahwa setelah mendengar kejadian yang disampaikan Tergugat I, maka Fian dan
In do ne si
R
8.3.
Vitalis kemudian membawa Tergugat I ke rumah orangtua di Dusun Hapeng Kabor.
A gu ng
9. Bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi yang secara sepihak memutuskan hubungan pertunangan dan hidup bersama sebagai suami isteri dengan Penggugat I Rekonpensi dengan mengusir
Penggugat I Rekonpensi dari rumahnya disertai dengan ancaman, merupakan perbuatan melawan hukum adat “WAIN NAIR MET LEE”.
10. Bahwa tindakan /perbuatan melawan hukum adat “WAIN NAIR MET LEE” tersebut, maka
lik
ah
Tergugat Rekonpensi wajib mengembalikan seluruh kerugian berupa barang-barang yang telah diterima dari Para Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 56.500.000,- (lima puluh enam juta lima
ub
11. Bahwa disamping itu, Tergugat Rekonpensi juga harus membayar Denda Adat berupa :
ep
- Bedar Leu Soking, Lebur Leu Suwur (Mencabut Susuk Konde, membongkar Konde).
es on
ng
M
R
ah
ka
m
ratus ribu rupiah).
In d
A
gu
halaman 18 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Sudah tidur bersama sebagai suami isteri, pukul, siksa atau memperlakukan Penggugat I Rekonpensi tidak manusiawi dengan denda berupa 2 buah emas setara
ng
dengan 2 ekor kuda.
gu
- Bitak Leu Kila, Beak Leu Ledan (Cincin Pecah, Manik Terbelah).
Sudah hidup bersama sebagai suami dan isteri, akan tetapi Tergugat Rekonpensi
A
tidak bersedia menikahi Penggugat I Rekonpensi dengan denda berupa 2 buah emas
- Lepo Lin , Woga Welin : Rumah Punya Harga, Keluarga Punya Nilai, dengan denda
ub lik
ah
berupa 2 buah emas serata dengan 2 ekor kuda.
Denda adat tersebut harus dibayar Tergugat Rekonpensi secara tunai dan seketika.
12. Bahwa selain itu, Tergugat Rekonpensi wajib mengembalikan uang Penggugat Rekonpensi I sebesar Rp. 5.200.000,- yang dipinjam Tergugat Rekonpensi untuk membeli cincin pertunangan
ep
am
ah k
setara dengan 2 ekor kuda.
In do ne si
R
dan membangun fondasi rumah.
13. Bahwa untuk menjamin tutuntutan Para Penggugat Rekonpensi dipatuhi maka mohon pula
A gu ng
kiranya yang mulia Majelis Hakim dalam perkara ini berkenan meletakan consevatoir beslag
atas harta-harta tetap milik Tergugat Rekonpensi yang akan kami ajukan tersendiri dalam perkara ini.
14. Mohon pula agar Tergugat Rekonpensi dibebani dwangsom sebesar Rp. 100.000,- perhari apabila Tergugat Rekonpensi terlambat/lalai memenuhi putusan dalam perkara ini, terhitung
lik
ah
sejak perkara berkekuatan hukum tetap.
15. Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar seluruh biaya yang
ub
ep
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana di uraikan di atas, maka kami mohon kiranya Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutus dengan
Dalam Perkara Konpensi.
on
ng
es
I.
R
A M A R sebagai berikut :
M
In d
A
gu
halaman 19 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
timbul dalam perkara ini.
Halaman 19
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
- Menolak Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima . Dalam Perkara Rekonpensi.
ng
II.
gu
- Mengabulkan Gugatan Para Penggugat Rekonpensi Untuk Seluruhnya.
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakan dalam perkara ini. - Bahwa
Tergugat
Rekonpensi yang
secara
sepihak
A
tindakan
memutuskan
hubungan
pertunangan dan hidup bersama sebagai suami isteri dengan Penggugat I Rekonpensi dengan
ub lik
ah
mengusir Penggugat I Rekonpensi dari rumahnya disertai dengan ancaman, merupakan
- Menghukum Tergugat Rekonpensi mengembalikan seluruh kerugian berupa barang-barang yang telah diterima dari Para Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 56.500.000,-
(lima puluh
ep
ah k
am
perbuatan melawan hukum adat “WAIN NAIR MET LEE”.
enam juta lima ratus ribu rupiah).
berupa :
In do ne si
R
- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar Denda Adat secara tunai dan seketika
A gu ng
- Bedar Leu Soking, Lebur Leu Suwur (Mencabut Susuk Konde, membongkar Konde).
Sudah tidur bersama sebagai suami isteri, pukul, siksa atau memperlakukan Penggugat I Rekonpensi tidak manusiawi dengan denda berupa 2 buah emas setara dengan 2 ekor kuda.
- Bitak Leu Kila, Beak Leu Ledan (Cincin Pecah, Manik Terbelah).
lik
bersedia menikahi Penggugat I Rekonpensi dengan denda berupa 2 buah emas setara
ub
dengan 2 ekor kuda.
- Lepo Lin , Woga Welin : Rumah Punya Harga, Keluarga Punya Nilai, dengan denda
ep
berupa 2 buah emas serata dengan 2 ekor kuda.
on
ng
es
sebesar Rp. 5.200.000,-
R
- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk mengembalikan uang Penggugat Rekonpensi I
M
In d
A
gu
halaman 20 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Sudah hidup bersama sebagai suami dan isteri, akan tetapi Tergugat Rekonpensi tidak
Halaman 20
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
- Menghukum Tergugat untuk membayar dwangsom sebesar Rp. 100.000,- perhari apabila Tergugat Rekonpensi terlambat/lalai memenuhi putusan dalam perkara ini, terhitung sejak
ng
perkara berkekuatan hukum tetap.
gu
III. Dalam Konpensi dan Rekonpensi
- Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar seluruh biaya yang
A
timbul dalam perkara ini.
ah
Menimbang, bahwa atas Eksepsi, Jawaban dan Gugatan Rekonpensi dari Para Tergugat,
ub lik
Penggugat melalui Kuasanya mengajukan replik secara tertulis pada persidangan tanggal 19 Januari
Jawaban dan Gugatan Rekonpensi Para Tergugat serta tetap pada gugatan semula dan selanjutnya Para Tergugat melalui Kuasanya menyampaikan duplik atas tanggapan Penggugat secara tertulis
ep
ah k
am
2016 sebagaimana terlampir dalam berita acara persidangan, yang pada pokoknya menolak Eksepsi,
pada persidangan tanggal 17 Pebruari 2016 yang pada pokoknya tetap pada Eksepsi, Jawaban dan
In do ne si
R
Gugatan Rekonpensi semula;--------------------------------------------------------------------------------------
A gu ng
Menimbang, bahwa oleh karena Para Tergugat membantah gugatan Penggugat sedangkan di lain pihak Penggugat tetap mempertahankan dalil dalil gugatannya maka Penggugat wajib untuk
membuktikan dalil-dalil gugatannya, demikian pula Para Tergugat wajib membuktikan dalil-dalil jawabannya;----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat menghadirkan
saksi-saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah/janji di persidangan sesuai dengan
lik
ah
tatacara agama yang dianutnya dengan urutan pemeriksaan para saksi penggugat sebagai berikut:----
ub
- Bahwa saksi mengenal Penggugat sebagai saudara kandung sedangkan dengan para Tergugat
ep
saksi mengenalnya tetapi tidak ada hubungan keluarga namun saksi bersedia memberikan keterangan dibawah janji;---------------------------------------------------------------------------------
es on
ng
M
R
ah
ka
m
SAKSI I. SERVIANA NONA ERNI, Perempuan, lahir di Maumere tanggal 23 Juli 1986;-------
In d
A
gu
halaman 21 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I memiliki hubungan pertunangan namun belum melangsungkan perkawinan secara agama Katholik
di Gereja tetapi mereka sudah
ng
melangsungkan perkawinan secara adat ;---------------------------------------------------------------
gu
- Bahwa setelah melangsungkan perkawinan secara adat setempat, Tergugat I tinggal bersama
di rumah Penggugat namun saat ini Tergugat I telah pergi dari rumah Penggugat dan tinggal
A
dirumah orang tuanya (Tergugat II);--------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada saat dilakukan peminangan secara adat, saksi tidak ikut kerumah Para Tergugat
ub lik
ah
namun yang saksi dengar Penggugat memberikan belis kepada Para Tergugat berupa 4
(dua puluh) buah, jagung 1 (satu) karung, padi 1 (satu) karung, Nangka masak 1 (satu) buah, Uang tunai sebesar Rp.1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah), uang sarung sebesar Rp.2.000.000, (dua juta rupiah), uang pamitan sebesar Rp. 200.000, (dua ratus ribu rupiah)
ep
ah k
am
(empat) ekor kuda, dan 9 (sembilan) ekor ayam, pisang 20 (dua puluh) tandan, kelapa 20
In do ne si
R
yang apabila diperhitungkan dengan uang senilai Rp.35.120.000, (tiga puluh lima juta seratus dua puluh ribu rupiah);------------------------------------------------------------------------------------
A gu ng
- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I sudah dilakukan upacara perkawinan secara
Adat Sikka dari rangkaian upacara: lamaran oleh pihak Penggugat (laki-laki), Upacara adat
pasang cincin bertempat di rumah orangtua Tergugat I dalam tahun 2014 namun pada saat itu orangtua Tergugat I menolak cincin dari Penggugat, Upacara antar belis pada tanggal 16
Nopember 2014, Cincin dibawa pulang oleh pihak Penggugat sedangkan belis diterima,
lik
ah
setelah 4 (empat) hari penerimaan belis kemudian pada tanggal 20 Nopember 2016 keluarga Tergugat I mengantar Tergugat I ke rumah Penggugat;----------------------------------------------
ub
berupa: 2 (dua) ekor babi dan sarung;------------------------------------------------------------------
ep
- Bahwa pembalasan belis dari pihak Tergugat I sesuai dengan belis yang diberikan pihak Penggugat;--------------------------------------------------------------------------------------------------
es on
ng
M
R
ah
ka
m
- Bahwa belis peminangan yang dibawa oleh pihak Penggugat dibalas oleh pihak Tergugat I
In d
A
gu
halaman 22 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
- Bahwa pemberian sebagai balasan belis dari pihak Tergugat I tidak dikembalikan pihak
Penggugat sedangkan pemberian belis dari pihak Penggugat kepada pihak Tergugat I harus
ng
dikembalikan kepada pihak Penggugat karena Tergugat I sudah melarikan diri;-----------------
gu
- Bahwa yang menjadi juru bicara dari pihak Penggugat adalah bapak Kristian Mage Lendo;--
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa penyebabnya sampai Tergugat I pergi meninggalkan
A
Penggugat dan tinggal bersama-sama dengan orangtuanya (Tergugat II);------------------------- Bahwa setelah kepergian Tergugat I kerumah orang tuanya, kemudian Penggugat mengirim
ub lik
ah
utusan kerumah Tergugat II untuk menemui Tergugat I;---------------------------------------------
menjemput Tergugat I agar pulang kembali tinggal bersama-sama dengan Penggugat akan tetapi Tergugat I tidak mau kembali ke rumah Penggugat;------------------------------------------
- Bahwa hubungan pertunangan Penggugat dengan Tergugat I belum mempunyai anak;---------
ep
ah k
am
- Bahwa adapun tujuan Penggugat mengirim utusan kerumah Tergugat II yaitu untuk
In do ne si
R
- Bahwa selama tinggal hidup bersama, kehidupan pertunangan antara Penggugat dengan Tergugat I tidak harmonis dan mereka sering terjadi pertengkaran;--------------------------------
A gu ng
- Bahwa Penggugat pernah ke Jayapura/Papua untuk menjual sarung Maumere dan ketika
Penggugat berada di Papua, Tergugat I pergi ke rumah orangtuanya dan tidak kembali lagi kerumah Penggugat sampai hari ini;--------------------------------------------------------------------
- Bahwa Penggugat dengan Tergugat I hidup dalam satu rumah sebagai suami isteri ± 8 (delapan) bulan;--------------------------------------------------------------------------------------------
lik
ah
- Bahwa ketika pergi dari rumah Penggugat, Tergugat I membawa semua barang miliknya ke rumah orangtuanya;----------------------------------------------------------------------------------------
ub
ditingkat desa namun kepala desa tidak mengurusnya karena Penggugat tidak memilih kepala
ep
desa terpilih tersebut;-------------------------------------------------------------------------------------SAKSI II. AGATA NURAK, Perempuan, lahir di Sikka tanggal 23 Nopember 1973;------------
es on
ng
M
R
ah
ka
m
- Bahwa masalah ini pernah Penggugat laporkan kepada kepala desa untuk diselesaikan
In d
A
gu
halaman 23 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
- Bahwa saksi mengenal Penggugat sebagai saudara sepupu, sedangkan dengan para Tergugat
saksi mengenalnya tetapi tidak ada hubungan keluarga namun saksi bersedia memberikan
ng
keterangan dibawah janji;---------------------------------------------------------------------------------
gu
- Bahwa saksi akan menerangkan tentang hubungan Penggugat dengan Tergugat I sudah hidup
bersama dirumah Penggugat, hubungan Penggugat dengan Tergugat I belum dilangsungkan
A
perkawinan di gereja namun sudah dilakukan secara adat dan pembayaran belis oleh Penggugat dan keluarganya kepada Keluarga Tergugat I;-------------------------------------------
ub lik
ah
- Bahwa saksi tidak ikut mengantar penyerahan belis kepada Para Tergugat namun yang saksi
pada tanggal 16 Nopember 2014 berupa: 4 (empat) ekor kuda dan 9 (sembilan) ekor ayam, pisang 20 (dua puluh) tandan, kelapa 20 (dua puluh) buah, jagung 1 (satu) karung, padi 1 (satu) karung, Nangka masak 1 (satu) buah, Uang tunai sebesar Rp.1.500.000 (satu juta lima
ep
ah k
am
dengar Penggugat dan keluarganya memberikan belis peminangan kepada Para Tergugat
In do ne si
R
ratus ribu rupiah) uang sarung sebesar Rp.2.000.000, (dua juta rupiah), uang pamitan sebesar Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah), kemudian Para Tergugat memberikan balasan barang-
A gu ng
barang kepada Penggugat berupa: kuda 4 (empat) ekor, ayam 9 (sembilan) ekor, babi besar 2
(dua) ekor yang masih hidup dan 1 (satu) ekor babi besar yang sudah mati, uang tunai
sebesar Rp.1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah) serta sarung sikka;-----------------------
- Bahwa setelah keluarga Penggugat mengantar belis kepada keluarga Tergugat I, pada tanggal 21 Nopember 2014, keluarga Tergugat I mengantar Tergugat I ke rumah Penggugat,
lik
ah
selanjutnya Penggugat dengan Tergugat I hidup bersama dirumah Penggugat;-------------------
- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I tidur dalam 1 (satu) kamar tidur;-------------------
ub
VIAN dan VITALIS datang menjemput Tergugat I di rumah orangtua Penggugat untuk
ep
dibawa ke rumah mereka, sedangkan saksi tidak mengetahui alasannya;-------------------------- Bahwa 2 (dua) orang saudara laki-laki Tergugat I yang menjemput Tergugat I dari rumah
on
ng
es
R
Penggugat, tidak bilang apa-apa dan saksi tidak mengetahui masalahnya;-----------------------
M
In d
A
gu
halaman 24 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
- Bahwa saksi pernah mengetahui 2 (dua) orang saudara laki-laki dari Tergugat I atas nama
Halaman 24
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa penyebabnya sampai Tergugat I pergi meninggalkan Penggugat dan saat ini tinggal bersama-sama dengan orangtuanya (Tergugat II);----------------
ng
- Bahwa setelah kepergian Tergugat I kerumah orang tuanya, kemudian Penggugat mengirim
gu
utusan kerumah Tergugat II untuk menemui Tergugat I;---------------------------------------------
- Bahwa adapun tujuan Penggugat mengirim utusan kerumah Tergugat II yaitu untuk
A
menjemput Tergugat I agar pulang kembali tinggal bersama-sama dengan Penggugat akan tetapi Tergugat I tidak mau kembali ke rumah Penggugat;------------------------------------------
ub lik
ah
- Bahwa hubungan pertunangan Penggugat dengan Tergugat I belum mempunyai anak;---------
Tergugat I tidak harmonis dan mereka sering terjadi pertengkaran;--------------------------------
- Bahwa Penggugat dengan Tergugat I hidup dalam satu rumah sebagai suami isteri ± 8 (delapan) bulan;--------------------------------------------------------------------------------------------
ep
ah k
am
- Bahwa selama tinggal hidup bersama, kehidupan pertunangan antara Penggugat dengan
In do ne si
R
Menimbang, bahwa terhadap keterangan para saksi tersebut diatas, Para Tergugat melalui kuasa hukumnya menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan;-----------------------------------
A gu ng
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mendukung dalil-dalil jawabannya, Para Tergugat
menghadirkan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan di bawah janji di persidangan sesuai dengan tatacara agama yang dianutnya kecuali saksi ROBERTUS VIANI tidak dibawah janji dengan urutan pemeriksaan para saksi Tergugat sebagai berikut:--------------------------------------------
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Para Tergugat, namun tidak ada hubungan keluarga
-
ub
maupun pekerjaan;--------------------------------------------------------------------------------------Bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014 Penggugat datang meminang Tergugat I dirumah
-
Bahwa saksi hadir pada saat itu sebagai utusan/delegasi atas permintaan Tergugat II;-------
-
Bahwa pada saat peminangan tanggal 16 Nopember 2016, saksi bersama keluarga
on
ng
Penggugat datang dengan membawa belis peminangan berupa: kuda 4 (empat) ekor,
es
ep
Tergugat II;----------------------------------------------------------------------------------------------
R
ka
m
-
lik
ah
SAKSI I VALENTINUS ODANG, Laki-Laki, lahir di Maumere tanggal 4 Pebruari 1956;------
In d
A
gu
halaman 25 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 25
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
pisang 18 (delapan belas) tandan, ayam hidup 12 (dua belas) ekor, Ayam mati sebanyak 2
(dua) ekor, nangka 2 (dua) buah, kelapa 20 (dua puluh) buah, padi gabah 1 (satu) karung,
ng
jagung 1 (satu) karung, telur ayam 1 (satu) papan, nasi 1 (satu) termos, sirih pinang (dalam
gu
bungkusan sirih pinang berisi uang tunai sebanyak Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
serta uang tunai sejumlah Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah), sedangkan
A
barang-barang yang dibawa oleh pihak laki-laki/Penggugat saat acara peminangan tanggal
ub lik
-
uang tunai sebesar Rp.1.000.000, (satu juta rupiah) sisanya 1 (satu) batang gading dengan uang sebesar Rp.6.500.000, (enam juta lima ratus ribu rupiah) dan diterima oleh Para Tergugat dan keluarganya;-----------------------------------------------------------------------------Bahwa sebelumnya pada bulan September 2014, Penggugat telah memberikan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah);--------------------------------------------------------------------Bahwa atas pemberian belis dari Penggugat, kemudian Para Tergugat memberikan barang-
In do ne si
R
-
ep
ah k
am
ah
16 Nopember 2014 berupa: Penggugat langsung memberikan 3 (tiga) ekor kuda dengan
barang sebagai bentuk balasan berupa: 1 (satu) ekor babi mati, 2 (dua) ekor babi hidup,
A gu ng
sarung 17 (tujuh belas) lembar, sarung laki-laki 6 (enam) lembar, baju perempuan, kain baju perempaun 4 (empat) lembar, beras, arak, arak/moke 40 (empat) liter;-------------------
-
Bahwa pemberian belis dari Penggugat kepada Tergugat II dilakukan secara bertahap;------
Bahwa pemberian belis peminangan kepada Para Tergugat dan keluarganya ataupun pembalasan belis dari Para Tergugat kepada Penggugat dan keluargaanya merupakan adat
lik
ah
istiadat lokal yang sifatnya sukarela dan tanpa diminta atau dituntut oleh kedua belah pihak, tujuannya sebagai bekal kehidupan Tergugat I dengan Penggugat;------------------------------Bahwa
ketika menyambut kedatangan Penggugat,
Para Tergugat ada memberikan
ub
m
-
makanan dengan memotong 2 ekor babi. Setelah selesai acara adat peminangan, Tergugat
ka
ep
I tinggal bersama dirumah Penggugat sekitar 8 (delapan) bulan lamanya dengan status sebagai tunangan;---------------------------------------------------------------------------------------
on
ng
dengan status tunangan;--------------------------------------------------------------------------------
es
Bahwa Tergugat I mulai tinggal dirumah penggugat sejak tanggal 20 Nopember 2014
R
-
In d
A
gu
halaman 26 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 26
Bahwa saat ini Tergugat I tinggal dirumah Tergugat II (bapak kandungnya). Menurut
R
-
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
cerita Tergugat I, Penggugat sering memukul dan mengancam Tergugat I, karena tidak
ng
tahan kemudian Tergugat I kembali kerumah orang tuanya;-------------------------------------Bahwa Penggugat pernah satu kali mengirim utusan untuk menyampaikan kepada Tergugat
gu
-
II agar mengantar Tergugat I kembali ke rumah Penggugat dan ketika itu Tergugat II
A
menyampaikan kepada utusan Penggugat dengan mengatakan “Tolong Penggugat datang sendiri bersama orang tuanya ke rumah Tergugat II untuk kita menasihati bersama“;--------
Bahwa sejak Tergugat I tinggal dirumah Tergugat II, Penggugat tidak pernah datang
ub lik
-
kerumah Tergugat II untuk mencari atau menjemput Tergugat I;-------------------------------Bahwa selama 8 (delapan) bulan Tergugat I hidup bersama-sama dengan Pengugat layaknya suami isteri, status Tergugat I adalah tunangan dari Penggugat dan setelah 8
ep
(delapan) bulan Tergugat I kembali ke rumah orangtuanya dan menurut pengakuan dari
ah k
am
ah
-
In do ne si
R
Tergugat I bahwa ia kembali kerumah orangtuanya dengan alasan dia disiksa dan diancam oleh Penggugat;------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa
mengenai Penggugat menyiksa dan mengancam Tergugat I belum pernah
A gu ng
-
dilaporkan kepada pihak yang berwajib/Polisi;------------------------------------------------------
-
Bahwa saksi tidak pernah melihat ada bekas luka dan tanda kekerasan fisik pada tubuh Tergugat I;-------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa menurut cerita Tergugat I, Penggugat mempunyai utang pada Tergugat I sekitar
lik
ah
tahun 2012/2013 sebanyak Rp. 5.200.000,- sewaktu Penggugat berada di Papua dan dikirim ke Papua sebanyak 5 (lima) kali/tahap dan sampai sekarang belum dibayar oleh
ub
SAKSI II. LAURENSIUS LAN, Laki-Laki, lahir di Watukobu tanggal 11 Mei 1973;
-
ep
ka
m
Penggugat;-------------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi mengenal Penggugat namun tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan
on
ng
mengenalnya sebagai paman namun saksi menyatakan bersedia memberikan keterangan
es
R
Tergugat I saksi mengenalnya sebagai sepupu sedangkan dengan Tergugat II saksi
In d
A
gu
halaman 27 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 27
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
dibawah janji;---------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi dihadirkan dalam persidangan ini untuk memberi keterangan masalah proses
ng
peminangan Penggugat terhadap Tergugat I pada tanggal 16 Nopember 2014 bertempat di
gu
rumah Tergugat II, pada saat proses peminangan tersebut saksi ikut hadir sebagai keluarga para Tergugat;--------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa yang menjadi juru bicara acara adat pertunangan dari Tergugat adalah Valentinus
A
-
Odan sedangkan dari pihak Penggugat yaitu Kristianus Magalendong;-------------------------
Bahwa proses pembicaraan pertunangan dimulai dari pukul 2 siang sampai malam dan
ub lik
-
pada saat itu tidak ada membicarakan hutang piutang;-------------------------------------------Bahwa pada saat itu Penggugat beserta keluarganya membawa belis berupa: 4 (empat) ekor kuda, pisang 18 (delapan belas) tandan, ayam 12 (dua belas) ekor,ayam 2 (dua) ekor
ep
yang sudah mati, padi gabah sebanyak 1 (satu) karung kecil, jagung 1 (satu) karung kecil,
ah k
am
ah
-
In do ne si
R
nasi 1 (satu) termos dan sebuah amplop berisi uang tunai sebanyak Rp.3.200.000, (tiga juta dua ratus ribu rupiah);----------------------------------------------------------------------------------Bahwa pada saat pembicaraan dalam acara peminangan disebutkan bahwa dari 4 (empat)
A gu ng
-
ekor kuda tersebut, 1 (satu) ekor kuda sebagai pengganti 1 (satu) ekor ayam, 3 (tiga) ekor kuda sebagai belis seharga Rp.1.000.000, (satu juta rupiah);--------------------------------------
-
Bahwa setelah Penggugat memberikan belis peminangan kepada Para Tergugat, kemudian
dari pihak Para Tergugat pada malam harinya juga memberikan barang-barang sebagai
lik
ah
balasan kepada Penggugat berupa: 2 (dua) ekor babi hidup, 2 (dua) ekor babi mati, kambing 1 (satu) ekor yang sudah mati, beras sebanyak 175 (seratus tujuh puluh lima) Kg.,
ub
m
moke 30 (tiga puluh) liter, sarung perempuan 7 (tujuh) lembar, sarung laki-laki 6 (enam) lembar, kue adat lekun sebanyak 30 (tiga puluh) ruas, kopi gula dan bumbu masak, kain
ka
ep
baju perempuan 7 (tujuh) lembar serta kemeja laki-laki 6 (enam) lembar, yang apabila diperhitungkan semuanya dan dinilai dengan uang sekitar Rp. 56.500.000,- (lima puluh
on
es
Bahwa setelah selesai acara peminangan, kemudian hari ke - 4 (keempat) sekitar tanggal 20
ng
-
R
enam juta lima ratus ribu rupiah);----------------------------------------------------------------------
In d
A
gu
halaman 28 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 28
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Nopember 2014, Tergugat I menyusul pergi ke rumah Penggugat kemudian tinggal dan hidup bersama di rumah Penggugat dan pada saat itu Penggugat mengetahuinya, tujuan
ng
Tergugat I ke rumah Penggugat untuk melihat mertuanya dan tinggal terus di rumah
gu
Penggugat selama ± 8 (delapan) bulan, setelah 8 (delapan) bulan Tergugat I tinggal di rumah Penggugat kemudian ia pulang ke rumah orangtuanya yaitu Tergugat II;--------------Bahwa setelah 1 (satu) minggu Tergugat I berada dirumah Tergugat II, Tergugat I pernah
A
-
karena Tergugat I sering di pukul, diusir dan diancam oleh Penggugat. Sejak Tergugat I
ub lik
am
ah
bercerita kepada saksi alasan Tergugat I tinggal dirumah Tergugat II (bapak kandungnya)
tinggal dirumah Tergugat II, kemudian sekitar bulan Agustus 2015 Penggugat mengutus keluarganya yang bernama MOA GETE bersama BERTHOLDUS BINTANG MANIS alias TITIK untuk datang bertemu dengan Tergugat II dengan tujuan agar Tergugat I datang
ah k
ep
kembali kerumah Penggugat, ketika itu Tergugat II menyampaikan kepada MOA GETE
In do ne si
R
dengan mengatakan: Kasih tahu Penggugat dan orang tuanya agar dia sendiri datang kesini biar harmonis dan damai kembali, namun Penggugat dan orang tuanya tidak pernah
-
A gu ng
datang kerumah Para Tergugat dan tidak ada usaha dari penggugat untuk datang;-------------
Bahwa pemberian belis peminangan kepada Para Tergugat dan keluarganya ataupun pembalasan belis dari Para Tergugat kepada Penggugat dan keluargaanya merupakan adat
istiadat lokal yang sifatnya sukarela dan tanpa diminta atau dituntut oleh kedua belah pihak, tujuannya sebagai bekal kehidupan Tergugat I dengan Penggugat;-------------------------------
lik
Bahwa saksi mengenal Penggugat sebagai tunangan Tergugat I, saksi juga mengenal
ub
-
Tergugat I sebagai kakak kandung saksi, sedangkan Tergugat II adalah Bapak kandung
-
Bahwa dalam memberikan keterangan saksi tidak dibawah janji;---------------------------------
-
Bahwa saksi dan kakak saksi yang bernama VITALIS disuruh oleh bapak saksi (Tergugat
on
ng
II) untuk menjemput Tergugat I dari rumah Penggugat pada tanggal 15 Juli 2015 dengan
es
ep
saksi;-------------------------------------------------------------------------------------------------------
R
ka
m
ah
SAKSI III. ROBERTUS VIANI, Laki-Laki, lahir di Maumere tanggal 27 Pebruari 1988;
In d
A
gu
halaman 29 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 29
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
alasan karena ibunya sakit. Setelah sampai dirumah Penggugat, saksi sampaikan kepada ibu
dan adik kandung Penggugat bahwa besok pagi saksi akan mengantar Tergugat I kembali
ng
ke rumah Penggugat dan mereka mengijinkan saksi menjemput pulang ke rumah Tergugat
gu
II dan pada saat itu Penggugat sedang berada di Jayapura – Papua;------------------------------
Bahwa ketika saksi dengan kakak saksi yang bernama VITALIS bertemu dengan Tergugat
A
I di rumah Penggugat, saksi menyampaikan pesan bapak (Tergugat II), kemudian Tergugat
ub lik
katanya Tergugat I dan semua orang yang ada dirumah Penggugat akan diusir dari rumah dan nanti kalau Penggugat pulang dari Jayapura, dia akan membakar rumah dan hal tersebut dibenarkan oleh ibu dan adik kandung Penggugat, kemudian Tergugat I meminta agar dia ikut dengan saksi dan VITALIS pulang ke rumah Tergugat II;-------------------------
-
Bahwa saksi tidak pernah melihat secara langsung Penggugat menganiaya Tergugat I akan
ep
ah k
am
ah
I menceriterakan kepada saksi bahwa Penggugat menelpon Tergugat I dari Jayapura
In do ne si
R
tetapi Tergugat I pernah menceriterakan bahwa Penggugat pernah memukul Tergugat I dan menyiramnya dengan air cucian beras;---------------------------------------------------------------Bahwa
selama 8 (delapan) bulan Tergugat I tinggal di rumah Penggugat, Tergugat I tidak
A gu ng
-
pernah pulang ke rumah orangtuanya;-----------------------------------------------------------------
-
Bahwa selama Tergugat I dijemput pulang dari rumah Penggugat, pernah 1 (satu) kali ada
utusan dari keluarga penggugat yang menyampaikan bahwa Penggugat sudah datang dari Jayapura, mengapa Tergugat I tidak kembali lagi ke rumah Penggugat dan pada waktu itu
lik
ah
Tergugat II menyampaikan kepada utusan Penggugat dengan mengatakan: kita kedua belah pihak adakan pertemuan dulu, baru kami antar pulang Tergugat I ke rumah Penggugat agar
ub
AHLI KENSIMUS KENSI, Laki-Laki, lahir di Maget B, tanggal 10 April 1951;
-
ep
ka
m
kembali damai dan harmonis;--------------------------------------------------------------------------
Bahwa ahli tidak mengenal Penggugat, sedangkan dengan Para Tergugat ahli mengenalnya
on
es
Bahwa Ahli sebagai ketua lembaga adat di desa wolomapan sejak 3 (tiga) tahun yang lalu,
ng
-
R
namun tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan;-------------------------------------------
In d
A
gu
halaman 30 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 30
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
sedangkan lembaga adat sendiri dibentuk sejak tahun 1980-an ;--------------------------------
Bahwa ahli akan menerangkan tentang LAIN NAIR MET LEE dan WAIN NAIR MET
ng
LEE;-----------------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa istilah adat:
LAIN NAIR MET LEE artinya seorang perempuan menyatakan
gu
-
kepada keluarga laki-laki bahwa dia tidak mau bersuami dengan laki-laki tersebut;-----------
Bahwa istilah adat: WAIN NAIR MET LEE yaitu apabila seorang laki-laki tidak mau lagi
A
-
ub lik
-
menyatakan secara terbuka menolak seorang perempuan sebagai isterinya dihadapan isterinya tersebut;----------------------------------------------------------------------------------------Bahwa apabila perkawinan antara perempuan dan laki-laki tersebut sudah dikukuhkan secara adat maka seorang perempuan yang menyatakan kepada keluarga laki-laki bahwa dia tidak mau lagi dengan suaminya maka semua kerugian pihak laki-laki akan
ep
ah k
am
ah
hidup bersama dengan seorang perempuan sebagai suami isteri dan seorang laki-laki
In do ne si
-
R
dikembalikan kepada pihak laki-laki tersebut;------------------------------------------------------Bahwa menurut hukum adat, denda adat yang dikenakan kepada perempuan yang tidak
A gu ng
mau lagi dengan laki-laki tersebut yaitu: 1 (satu) ekor kuda dan uang sebanyak Rp.1.000.000, (satu juta rupiah);-----------------------------------------------------------------------
-
Bahwa penyelesaian menurut hukum adat apabila seorang laki-laki sudah hidup bersama
dengan seorang perempuan layaknya suami isteri tetapi mereka belum menikah di gereja,
kemudian laki-laki mengusir perempuan tersebut dari rumahnya, apabila perkawinan
lik
ah
mereka sudah dikukuhkan secara adat maka penyelesaian adatnya adalah si laki-laki tersebut mengembalikan semua kerugian pihak perempuan maka laki-laki tersebut dihukum
ub
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah);---------------------------------------------------------------------Bahwa setelah dilakukan perkawinan secara adat, laki-laki dan perempuan tersebut bisa
ep
-
hidup bersama layaknya suami isteri, adat memperbolehkannya dan bila perempuan minta ke
rumah orangtuanya,
laki-laki harus mengijinkannya sebatas mengunjungi
on
ng
keluarganya dan apabila perempuan tidak mau pulang lagi ke rumah suaminya, suaminya
es
pulang
R
ka
m
membayar denda adat berupa; perhiasan mas, 1 (satu) ekor kuda dan uang sebanyak
In d
A
gu
halaman 31 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 31
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sendiri yang harus datang menjemput ;---------------------------------------------------------------
Bahwa apabila seorang perempuan atau isteri lari dari rumah laki-laki dan pulang ke rumah
ng
orangtuanya dan perempuan tersebut menyatakan tidak mau dengan laki-laki tersebut
gu
dengan tegas alasannya dan apabila hal tersebut terjadi maka harus diadakan mediasi antara pihak laki-laki dan pihak perempuan ;----------------------------------------------------------------
Bahwa menurut hukum adat setempat dan hukum adat Sikka pada umumnya bahwa nilai
A
-
ub lik
pihak perempuan melebihi belis tergantung kemampun pihak perempuan dan harga diri. Sebagai contoh: belis berupa uang sejumlah Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) maka balasan harus seimbang dan bisa kurang 20% walaupun melebihi tidak ada pengaruh tapi harga diri dan tidak ada tuntutannya;------------------------------------------------------------------
-
Bahwa kalau seorang perempuan/isteri pulang ke rumah orangtuanya sedangkan laki-
ep
ah k
am
ah
dan besaran belis dilihat dari kemampuan pihak laki-laki dan apabila pembalasan belis dari
In do ne si
R
lakinya tidak mau menjemput pasangannya tersebut untuk kembali ke rumahnya maka pihak laki-laki sendiri yang wajib menjemput perempuan tersebut dari rumah orangtuanya
-
A gu ng
dan apabila laki-laki tidak menjemput maka laki-laki tidak perlu menuntut;--------------------
Bahwa sahnya suatu pertunanangan menurut hukum adat setempat adalah dikukuhkan pertunangan seorang laki-laki dengan seorang perempuan secara adat setempat dengan cara
laki-laki dan keluarganya pergi meminang ke rumah orangtua perempuan dengan membawa sirih pinang dan dihadapan orangtua perempuan dan keluarganya dan dibuatkan
lik
ah
upacara adat pertunangan serta dihadiri keluarga laki-laki dengan membawa semua
persyaratan dan kelengkapan yang sebelumnya sudah disepakati bersama dan diserahkan
ub
laki-laki dan perempuan tersebut bisa hidup bersama dalam satu rumah layaknya suami istri Bahwa pemberian belis peminangan dari Penggugat kepada Para Tergugat dan keluarganya
ep
-
ataupun pembalasan belis dari Para Tergugat kepada Penggugat dan keluargaanya
on
ng
es
R
merupakan adat istiadat setempat yang sebelumnya besarnya sudah disepakati bersama ;----
M
In d
A
gu
halaman 32 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
kepada keluarga perempuan. Bahwa setelah dilakukan pertunangan secara adat setempat,
Halaman 32
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa terhadap keterangan para saksi dan ahli tersebut diatas, pihak Penggugat
Menimbang,
ng
melalui kuasa hukumnya menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan;--------------------------
bahwa
selanjutnya
baik
pihak
Penggugat maupun Para Tergugat tidak
gu
mengajukan bukti apapun lagi sehingga pembuktian dinyatakan selesai:----------------------------------Menimbang, bahwa Penggugat melalui kuasa hukumnya telah mengajukan kesimpulan pada
A
hari Kamis tanggal 21 Juli 2016 yang selengkapnya terlampir dalam berkas perkara sedangkan Para
ub lik
Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak dalam perkara ini melalui kuasa hukumnya
masing-masing di persidangan menyatakan sudah tidak mengajukan alat bukti lain lagi dan pada akhirnya mohon putusan;------------------------------------------------------------------------------------------
ep
ah k
am
ah
Tergugat melalui kuasa hukumnya menyatakan tidak mengajukan kesimpulan;--------------------------
Menimbang bahwa untuk meringkas uraian pertimbangan putusan, maka segala sesuatu yang
In do ne si
R
belum termuat dan terurai lengkap di dalam putusan ini akan menunjuk pada berita acara
A gu ng
pemeriksaan perkara ini dan selanjutnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;---
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
A. DALAM KONVENSI: I.
DALAM EKSEPSI:
lik
ah
Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan dari Penggugat, Para Tergugat telah mengajukan eksepsi;---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ub
pada pokoknya adalah sebagai berikut:
ep
➢ Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas atau obscuur libel karena tuntutan denda adat berupa
saudara kandung Tergugat I atau anak laki-laki kandung Tergugat II kawin dengan saudari
on
ng
es
R
Kila Bitak, Ledan Beak hanya dapat diterapkan terhadap peristiwa hukum adat yaitu apabila
M
In d
A
gu
halaman 33 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Para Tergugat telah menyampaikan dalil-dalil yang
Halaman 33
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
kandung Penggugat namun secara sepihak memutuskan perkawinan tersebut serta tidak
bersedia hidup bersama sebagai suami istri. Sedangkan dalam gugatan penggugat tidak ada
ng
peristiwa hukum untuk dapat diterapkannya denda adat sebagaimana yang diuraikan tersebut
gu
diatas;---------------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang,
bahwa
terhadap
dalil Eksepsi Para Tergugat tersebut,
Penggugat telah
A
membantahnya dengan mengajukan replik yang pada pokoknya sebagai berikut:------------------------
ub lik
ah
➢ Bahwa dalil-dalil eksepsi Para Tergugat telah berkaitan dengan materi pokok perkara;----------
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi/tangkisan Para Tergugat serta tanggapan Penggugat atas
Menimbang, bahwa tujuan dari eksepsi adalah ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan dan tidak ditujukan atau menyinggung bantahan terhadap
ep
ah k
am
eksepsi dimaksud, oleh Majelis Hakim dipertimbangkan sebagai berikut:---------------------------------
pokok perkara;-------------------------------------------------------------------------------------------------------
In do ne si
R
Menimbang, bahwa menurut doktrin/ilmu hukum acara perdata, eksepsi dapat dibedakan
A gu ng
antara eksepsi prosesuil (eksepsi yang didasarkan atas ketentuan hukum acara / formil) dan eksepsi materiil (eksepsi yang didasarkan atas ketentuan hukum materiil). Dengan demikian yang termasuk
eksepsi prosesuil adalah eksepsi mengenai kompetensi maupun eksepsi prosesuil diluar kompetensi atau kewenangan mengadili;--------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati materi Eksepsi dari Para Tergugat,
Majelis Hakim berpendapat perdebatan tersebut telah mencakup materi pokok perkara, sehingga
lik
ah
berdasarkan ketentuan Pasal 159 R.Bg Jo. Pasal 162 R.Bg Jo. Yurisprudensi Putusan Mahkamah
ub
Eksepsi Para Tergugat tersebut dinyatakan sangat tidak beralasan untuk dipertimbangkan, sehingga
ep
Eksepsi Para Tergugat haruslah dinyatakan ditolak;----------------------------------------------------------Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Para Tergugat telah dinyatakan ditolak maka
on
ng
es
R
pemeriksaan perkara ini harus diteruskan;-----------------------------------------------------------------------
M
In d
A
gu
halaman 34 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Agung RI Nomor: 1340/K/Sip/1971 tertanggal 13 September 1972, oleh karenanya terhadap
Halaman 34
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara ini diteruskan maka Majelis Hakim
ng
selanjutnya akan mempertimbangkan pokok perkara;--------------------------------------------------------II. DALAM POKOK PERKARA:
gu
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas;----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A
Menimbang, bahwa dalam Gugatannya Penggugat mendalilkan hal-hal yang pada pokoknya
ub lik
1. Bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014, Penggugat secara sah menurut hukum adat setempat, telah meminang Tergugat I di rumah Tergugat II dengan membawa barangbarang yang diberikan oleh Penggugat kepada Para Tergugat dengan nilai barang-barang yang apabila diperhitungkan dengan uang sebesar Rp. 35.120.000,- (tiga puluh lima juta
ep
ah k
am
ah
sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------------------------------------
seratus dua puluh ribu rupiah);----------------------------------------------------------------------
In do ne si
R
2. Bahwa setelah Penggugat meminang Tergugat I, maka oleh Tergugat II (ayah kandung
A gu ng
Tergugat I), menyuruh Tergugat I tinggal bersama dengan Penggugat di rumah Penggugat, dari tanggal 21 Nopember 2014;------------------------------------------------------
3. Bahwa pada tanggal 15 Juni 2015, Penggugat ke Jayapura – Papua dan kembali ke
maumere pada tanggal 24 Juli 2015 sedangkan Tergugat I tetap tinggal di Maumere di rumah Penggugat bersama keluarga Penggugat;--------------------------------------------------
lik
Tergugat I lari dari rumah Penggugat, dan kembali tinggal dengan Tergugat II di Dusun Hapeng Kabor, Desa Mune Rana, Kecamatan Hewokloang;-----------------------------------
ub
5. Setelah Penggugat kembali ke Maumere, maka Penggugat minta supaya Tergugat I
ep
kembali ke rumah Penggugat, akan tetapi Tergugat I bersikeras untuk tinggal dengan Tergugat II;---------------------------------------------------------------------------------------------
dengan Penggugat, maka menurut hukum adat setempat Tergugat I dan Tergugat II
on
ng
es
R
6. Bahwa oleh karena Tergugat I telah secara sepihak memutuskan hubungan pertunangan
M
In d
A
gu
halaman 35 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
4. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015, saat Penggugat masih berada di Jayapura – Papua,
Halaman 35
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
berkewajiban untuk mengembalikan semua kerugian berupa uang dan barang yang telah
diterima dari Penggugat yang diperhitungkan sebesar Rp. 35.120.000 (tiga puluh lima
ng
juta seratus dua puluh ribu rupiah) dan dihukum untuk membayar denda adat Kila Bitak,
gu
Ledan Beak sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan denda adat Haput Wae
Meang Mata Miak sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) kepada
A
Penggugat;----------------------------------------------------------------------------------------------
7. Perbuatan Para Tergugat yang telah memutuskan hubungan pertunangan dengan
ub lik
ah
Penggugat secara sepihak disebut Lain Nair Met Lee;-------------------------------------------
kuasanya mengajukan bantahan dan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:--------------------1. Bahwa sekitar bulan September 2014, Penggugat datang bertemu orang tua Tergugat I in
ep
ah k
am
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat melalui
casu Tergugat II menyampaikan lamaran dan disepakati pada tanggal 16 Nopember 2014;
In do ne si
R
2. Bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014, Penggugat datang melamar kerumah Tergugat I dengan membawa barang-barang sebagai bentuk Wuun Poto Wua Taa (belis peminangan)
A gu ng
berupa 4 (empat) ekor kuda dan uang Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), dimana 3 (tiga) ekor
kuda sebagai belis peminangan sedangkan 1 (satu) ekor kuda lagi sebagai pengganti ayam yang diterima oleh Tergugat II dan keluarganya;------------------------------------------------------
3. Bahwa setelah menerima belis peminangan dari Penggugat, maka sebagai balasan Para
Tergugat telah pula memberikan barang-barang kepada Penggugat yang jika dinilai dengan
lik
ah
sejumlah uang berkisar Rp. 56.500.000,- (lima puluh enam juta rupiah);-------------------------
ub
Nopember 2014, Tergugat I datang kerumah Penggugat sebagai tunangan dan calon suami serta hidup bersama dengan Penggugat;----------------------------------------------------------------
ep
5. Bahwa sejak datang dan tinggal dirumah Penggugat, ternyata Tergugat I tidak mendapatkan
on
ng
es
R
perlakuan yang layak dari Penggugat. Bahkan Penggugat pernah memukul Tergugat I
M
In d
A
gu
halaman 36 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
4. Bahwa setelah selesai proses melalui acara adat peminangan, maka pada tanggal 20
Halaman 36
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
dihadapan saudari kandungnya. Perlakuan yang sama juga terjadi pada malam harinya yaitu dipukul dan disiram air;-----------------------------------------------------------------------------------
ng
6. Bahwa sekitar tanggal 20 Juni 2015, Penggugat ke Jayapura Papua kemudian pada tanggal
gu
15 Juli 2015 saudara kandung Tergugat I bernama FIAN datang menemui Tergugat I dirumah Penggugat dan menyampaikan bahwa ibu kandung Tergugat I sedang sakit
A
sekaligus meminta agar Tergugat I datang menjenguk ibu kandungnya. Kemudian besoknya
ub lik
Tergugat I serta mencacimaki Tergugat I dengan mengatakan: siapa suruh kau naik (kerumah Tergugat II). Atur pakaian kamu dan pulang kerumah orang tuamu, kalau tidak pulang, saya bakar kau dengan rumah. Karena takut, kemudian Tergugat I langsung mengemas
pakaian
maupun barang-barangnya dan meletakkan diruang tamu sambil
menunggu ojek;--------------------------------------------------------------------------------------------
ep
ah k
am
ah
tanggal 16 Juli 2015 Tergugat I balik lagi kerumah Penggugat, ternyata Penggugat menelpon
In do ne si
R
7. Bahwa sore harinya saudara kandung Tergugat I yang bernama FIAN dan VITALIS datang berkunjung kerumah Penggugat dan melihat pakaian serta barang-barang milik Tergugat I
A gu ng
berada diruang tamu. Setelah mendengar cerita dari Tergugat I, kemudian FIAN dan VITALIS membawa Tergugat I kerumah orang tuannya (Tergugat II) di dusun Hapeng Kabor;------------------------------------------------------------------------------------------------- ------
8. Bahwa sekitar bulan Agustus 2015, Penggugat pernah satu kali mengutus keluarganya yang bernama MOA GETE bersama BERTHOLDUS BINTANG MANIS alias TITIK untuk
lik
ah
datang bertemu dengan Tergugat II dengan tujuan agar Tergugat I datang kembali kerumah
Penggugat. ketika itu Tergugat II menyampaikan kepada MOA GETE dengan mengatakan:
ub
9. Bahwa setelah ditunggu selama 2 (dua) minggu, Penggugat maupun orang tuanya tidak pernah datang kerumah Tergugat II. Namun ternyata Penggugat mengajukan gugatan ke
ep
ka
m
Kasih tahu Penggugat dan orang tuanya agar dia sendiri datang kesini biar kami bicarakan;
Pengadilan Negeri;-----------------------------------------------------------------------------------------
on
ng
hubungan pertunangan dengan Tergugat I dengan cara mengusir Tergugat I dengan
es
R
10. Bahwa dari uraian tersebut diatas, justru Penggugat sendiri secara sepihak memutuskan
In d
A
gu
halaman 37 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 37
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
mengatakan: Atur pakaian kamu dan pulang kerumah orang tuamu, kalau tidak pulang, saya bakar kau dengan rumah;--------------------------------------------------------------------------------
ng
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat menyangkal dalil-
gu
dalil Gugatan Penggugat, karenanya menjadi kewajiban hukum bagi Penggugat untuk membuktikan
dalil gugatannya, sebaliknya pihak Para Tergugat dapat mengajukan bukti balik untuk menguatkan
A
dalil-dalil bantahannya;--------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati surat gugatan
ub lik
ah
Penggugat, ternyata pokok gugatan Penggugat adalah mengenai tuntutan pengembalian Belis
karena Para Tergugat secara sepihak telah memutuskan hubungan pertunangan dengan Penggugat;-Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan dalil pokok gugatan Penggugat mengenai
ep
ah k
am
Peminangan dan pembayaran denda adat, yang menurut dalil gugatan dari Pengguat hal tersebut
tuntutan pengembalian belis berupa kerugian-kerugian yang telah diderita oleh Penggugat dan
In do ne si
R
pembayaran denda adat kepada Penggugat, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan hubungan Penggugat dengan Tergugat I sebagaimana petitum gugatan Penggugat pada nomor 3
A gu ng
(tiga) yaitu apakah benar Penggugat telah meminang Tergugat I menurut hukum adat setempat sehingga terikat pertunangan yang sah? Menimbang,
bahwa
untuk
membuktikan
benar
tidaknya
Penggugat telah meminang
Tergugat I menurut hukum adat setempat sehingga terikat pertunangan yang sah sebagaimana
tersebut diatas, Penggugat dipersidangan telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yaitu atas nama
yang telah memberikan
lik
ah
Saksi SERVIANA NONA ERNI dan Saksi AGATA NURAK
ub
Menimbang, bahwa Saksi SERVIANA NONA ERNI yang dihadirkan oleh Penggugat pada
ep
pokoknya menerangkan bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014 Penggugat bersama keluarga melakukan peminangan secara adat dimana Penggugat memberikan belis kepada Para Tergugat
puluh ribu rupiah). Setelah menerima Belis peminangan dari Penggugat, kemudian dari pihak Para
on
ng
es
R
yang apabila diperhitungkan dengan uang senilai Rp.35.120.000, (tiga puluh lima juta seratus dua
M
In d
A
gu
halaman 38 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
keterangannya di bawah janji;-------------------------------------------------------------------------------------
Halaman 38
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Tergugat memberikan balasan kepada Penggugat berupa: 2 (dua) ekor babi dan sarung. Setelah selesai proses acara peminangan, kemudian pada tanggal 20 Nopember 2016 keluarga Tergugat I
ng
mengantar Tergugat I ke rumah Penggugat kemudian Tergugat I tinggal dan hidup bersama di
gu
rumah Penggugat. Setelah Penggugat dengan Tergugat I hidup bersama dalam satu rumah ± 8
(delapan) bulan kemudian ketika Penggugat masih berada di Jayapura – Papua, Tergugat I pergi
A
meninggalkan Penggugat kerumah orangtuanya dengan membawa semua barang miliknya sampai saat ini. Setelah kepergian Tergugat I kerumah orang tuanya, kemudian Penggugat mengirim utusan
ub lik
ah
kerumah Tergugat II untuk menemui Tergugat I dengan tujuan untuk menjemput Tergugat I agar
ke rumah Penggugat. Selama tinggal dan hidup bersama di rumah Penggugat, kehidupan pertunangan antara Penggugat dengan Tergugat I tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran;---Menimbang, bahwa Saksi AGATA NURAK yang dihadirkan oleh Penggugat pada
ep
ah k
am
pulang kembali tinggal bersama-sama dengan Penggugat akan tetapi Tergugat I tidak mau kembali
In do ne si
R
pokoknya menerangkan bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014 Penggugat bersama keluarga melakukan peminangan secara adat dimana Penggugat memberikan belis kepada Para Tergugat
A gu ng
yang apabila diperhitungkan dengan uang senilai Rp.35.120.000, (tiga puluh lima juta seratus dua
puluh ribu rupiah). Setelah menerima Belis peminangan dari Penggugat, kemudian dari pihak Para
Tergugat memberikan balasan kepada Penggugat berupa: kuda, babi, uang dan sarung. Setelah selesai proses acara peminangan, kemudian pada tanggal 21 Nopember 2014, keluarga Tergugat I mengantar Tergugat I ke rumah Penggugat, selanjutnya Penggugat dengan Tergugat I hidup bersama
lik
ah
dirumah Penggugat. Setelah Penggugat dengan Tergugat I hidup bersama dalam satu rumah ± 8
(delapan) bulan kemudian ketika Penggugat masih berada di Jayapura – Papua, Tergugat I pergi
ub
itu dijemput oleh 2 (dua) orang saudara laki-laki dari Tergugat I atas nama VIAN dan VITALIS untuk dibawa ke rumah mereka sedangkan saksi tidak mengetahui alasannya kepergiannya tersebut.
ep
ka
m
meninggalkan Penggugat kerumah orangtuanya dengan membawa semua barang miliknya, ketika
Setelah kepergian Tergugat I kerumah orang tuanya, kemudian Penggugat mengirim utusan
on
ng
pulang kembali tinggal bersama-sama dengan Penggugat akan tetapi Tergugat I tidak mau kembali
es
R
kerumah Tergugat II untuk menemui Tergugat I dengan tujuan untuk menjemput Tergugat I agar
In d
A
gu
halaman 39 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 39
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
ke rumah Penggugat. Selama tinggal dan hidup bersama di rumah Penggugat, kehidupan pertunangan antara Penggugat dengan Tergugat I tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran;---bahwa
untuk
ng
Menimbang,
membuktikan
dalil-dalil
jawabannya,
Para
Tergugat
gu
dipersidangan telah menghadirkan 3 (tiga) orang saksi yaitu atas nama Saksi VALENTINUS ODANG, Saksi LAURENSIUS LAN dan Saksi ROBERTUS VIANI serta menghadirkan 1 (satu)
A
orang Ahli atas nama KENSIMUS KENSI yang telah memberikan keterangannya dibawah janji kecuali saksi ROBERTUS VIANI memberikan keterangan tidak dibawah janji karena anak
ub lik
ah
kandung Tergugat II;----------------------------------------------------------------------------------------------
VIANI yang merupakan anggota keluarga sedarah dalam garis lurus, Majelis Hakim berpedoman pada pasal 1910 KUHPer yang menyebutkan bahwa anggota keluarga sedarah dan semenda salah satu pihak dalam garis lurus dianggap tidak cakap untuk menjadi saksi sehingga berdasarkan
ep
ah k
am
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat II adalah bapak kandung dari Saksi ROBERTUS
In do ne si
R
ketentuan tersebut, Majelis Hakim berpendapat keterangan Saksi ROBERTUS VIANI tidak dapat dipertimbangan lebih lanjut dan beralasan untuk dikesampingkan;-----------------------------------------
A gu ng
Menimbang, bahwa Saksi I VALENTINUS ODANG yang dihadirkan oleh Para Tergugat
pada pokoknya menerangkan bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014 Penggugat dan keluarganya
datang meminang Tergugat I dirumah Tergugat II dengan membawa barang-barang sebagai bentuk
belis peminangan. Setelah menerima belis peminangan dari Penggugat, kemudian pada malam harinya Para Tergugat memberikan barang-barang kepada Penggugat sebagai bentuk balasan atas
lik
ah
diterimanya belis dari Penggugat. Pemberian belis peminangan kepada Para Tergugat dan keluarganya ataupun pembalasan belis dari Para Tergugat kepada Penggugat dan keluargaanya
ub
disepakati barang-barangnya. Setelah selesai acara adat peminangan, kemudian sejak tanggal 20 Nopember 2014 Tergugat I mulai tinggal dan hidup bersama dirumah Penggugat dengan status
ep
ka
m
merupakan adat istiadat setempat yang sifatnya pemberian sukarela yang sebelumnya telah
pertunangan. Selama + 8 (delapan) bulan Tergugat I tinggal bersama dirumah Penggugat kemudian
on
ng
sering memukul, mengancam dan mengusir Tergugat I. sehingga karena tidak tahan kemudian
es
R
terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat I. Menurut cerita Tergugat I, Penggugat
In d
A
gu
halaman 40 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 40
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Tergugat I kembali kerumah orang tuanya (Tergugat II). Kemudian Penggugat pernah satu kali mengirim utusan untuk menyampaikan kepada Tergugat II agar mengantar Tergugat I kembali ke
ng
rumah Penggugat dan ketika itu Tergugat II menyampaikan kepada utusan Penggugat dengan
gu
mengatakan: Tolong Penggugat datang sendiri bersama orang tuanya ke rumah Tergugat II untuk
kita menasihati bersama. Selain masalah hubungan pertunangan, menurut cerita Tergugat I,
A
Penggugat juga mempunyai utang kepada Tergugat I dalam tahun 2012/2013 sebanyak Rp.
5.200.000,- sewaktu Penggugat berada di Papua dan dikirim ke Papua sebayak 5 (lima) kali dan
ub lik
Menimbang, bahwa Saksi II LAURENSIUS LAN yang dihadirkan oleh Para Tergugat pada
pokoknya menerangkan bahwa pada tanggal 16 Nopember 2014 Penggugat dan keluarganya datang meminang Tergugat I dirumah Tergugat II dengan membawa barang-barang sebagi bentuk belis peminangan. Setelah menerima belis peminangan dari Penggugat, kemudian pada malam harinya
ep
ah k
am
ah
sampai sekarang belum dikembalikan oleh Penggugat;-------------------------------------------------------
In do ne si
R
Para Tergugat memberikan barang-barang kepada Penggugat sebagai bentuk balasan atas diterima belis dari Penggugat. Pemberian belis peminangan kepada Para Tergugat dan keluarganya ataupun
A gu ng
pembalasan belis dari Para Tergugat kepada Penggugat dan keluargaanya merupakan adat istiadat
setempat yang sifatnya pemberian sukarela yang sebelumnya telah disepakati barang-barangnya.
Setelah selesai acara adat peminangan, kemudian sejak tanggal 20 Nopember 2014 Tergugat I pergi menyusul Penggugat dan mulai tinggal dan hidup bersama dirumah Penggugat dengan status
pertunangan. Selama + 8 (delapan) bulan Tergugat I tinggal bersama dirumah Penggugat kemudian
lik
ah
terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat I. Menurut cerita Tergugat I, Penggugat sering memukul, mengancam dan mengusir Tergugat I. Sehingga karena tidak tahan kemudian
ub
Penggugat mengutus keluarganya yang bernama MOA GETE bersama BERTHOLDUS BINTANG
ep
MANIS alias TITIK untuk datang bertemu dengan Tergugat II dengan tujuan agar Tergugat I datang kembali kerumah Penggugat, ketika itu Tergugat II menyampaikan kepada MOA GETE dengan
on
ng
es
R
mengatakan: Kasih tahu Penggugat dan orang tuanya agar dia sendiri datang kesini biar harmonis
M
In d
A
gu
halaman 41 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Tergugat I kembali kerumah orang tuanya (Tergugat II). Kemudian sekitar bulan Agustus 2015,
Halaman 41
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
dan damai kembali, namun Penggugat dan orang tuanya tidak pernah datang kerumah Para Tergugat dan tidak ada usaha dari penggugat untuk datang;-------------------------------------------------------------
ng
Menimbang, bahwa Ahli atas nama KENSIMUS KENSI yang dihadirkan oleh Para
gu
Tergugat pada pokoknya menerangkan bahwa istilah adat Lain Nair Met Lee artinya seorang
perempuan menyatakan kepada keluarga laki-laki bahwa dia tidak mau bersuami dengan laki-laki
A
tersebut. Apabila perkawinan antara perempuan dan laki-laki tersebut sudah dikukuhkan secara adat
maka seorang perempuan yang menyatakan kepada keluarga laki-laki bahwa dia tidak mau lagi
ub lik
ah
dengan suaminya maka semua kerugian pihak laki-laki akan dikembalikan kepada pihak laki-laki
dan uang sebanyak Rp.1.000.000, (satu juta rupiah). Begitupun sebaliknya apabila seorang laki-laki tidak mau lagi hidup bersama dengan seorang perempuan sebagai suami isteri dalam istilah adatnya disebut Wain Nair Met Lee dan seorang laki-laki menyatakan secara terbuka menolak seorang
ep
ah k
am
tersebut dan membayar denda adat yang dikenakan kepada perempuan berupa 1 (satu) ekor kuda
In do ne si
R
perempuan sebagai isterinya dihadapan isterinya tersebut dan perkawinan mereka sudah dikukuhkan secara adat maka laki-laki tersebut dihukum mengembalikan semua kerugian pihak perempuan dan
A gu ng
wajib membayar denda adat berupa: perhiasan mas, 1 (satu) ekor kuda dan uang sebanyak Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). Bahwa setelah dilakukan pertunangan secara adat setempat, laki-
laki dan perempuan tersebut bisa hidup bersama layaknya suami isteri, hukum adat setempat memperbolehkannya dan bila perempuan minta pulang ke rumah orangtuanya, laki-laki harus mengijinkannya sebatas mengunjungi keluarganya dan apabila perempuan tidak mau pulang lagi ke
lik
ah
rumah suaminya, suaminya sendiri harus datang menjemput perempuan tersebut dari rumah orangtuanya dan apabila laki-laki tidak menjemput maka laki-laki tersebut tidak dapat menuntut.
ub
seorang laki-laki dengan seorang perempuan secara adat setempat dengan cara laki-laki dan keluarganya pergi meminang ke rumah orangtua perempuan dengan membawa sirih pinang dan
ep
ka
m
Bahwa sahnya suatu pertunangan menurut hukum adat setempat adalah dikukuhkan pertunangan
dihadapan orangtua perempuan dan keluarganya dan dibuatkan upacara adat pertunangan serta
on
ng
sudah disepakati bersama dan diserahkan kepada keluarga perempuan. Bahwa setelah dilakukan
es
R
dihadiri keluarga laki-laki dengan membawa semua pesyaratan dan kelengkapan yang sebelumnya
In d
A
gu
halaman 42 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 42
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
pertunangan secara adat, laki-laki dan perempuan tersebut bisa hidup bersama dalam satu rumah layaknya suami isteri. Bahwa pemberian belis peminangan dari Penggugat kepada Para Tergugat
merupakan
adat
istiadat
setempat
yang
sebelumnya
gu
keluargaanya
ng
dan keluarganya ataupun sebaliknya pembalasan belis dari Para Tergugat kepada Penggugat dan tentang
besaran
dan
persyaratannya sudah disepakati bersama oleh kedua belah pihak;------------------------------------------
A
Menimbang, bahwa setelah mendengar dan mencermati keterangan para saksi baik yang
dihadirkan oleh Penggugat maupun saksi yang dihadirkan oleh Para Tergugat dan keterangan ahli
ub lik
ah
yang dihadirkan oleh Para Tergugat sebagaimana terurai tersebut diatas, selanjutnya Majelis Hakim
Penggugat telah meminang Tergugat I menurut hukum adat setempat sehingga terikat pertunangan yang sah? Menimbang,
bahwa
terhadap
diatas,
Majelis
Hakim
In do ne si
1.
tersebut
R
mempertimbangkannya sebagai berikut:
persoalan
ep
ah k
am
akan mempertimbangkan petitum gugatan Penggugat pada nomor 3 (tiga) yaitu apakah benar
Bahwa berdasarkan keterangan saksi SERVIANA NONA ERNI dan saksi AGATA NURAK
A gu ng
yang dihadirkan oleh Penggugat serta keterangan saksi VALENTINUS ODANG dan saksi LAURENSIUS LAN yang dihadirkan oleh Para Tergugat yang pada pokoknya menerangkan bahwa benar pada tanggal 16 Nopember 2014 Penggugat dan keluarganya datang meminang
Tergugat I dirumah Tergugat II dengan membawa barang-barang sebagai bentuk belis
peminangan. Setelah menerima belis peminangan dari Penggugat, kemudian pada malam
lik
ah
harinya Para Tergugat memberikan barang-barang kepada Penggugat sebagai bentuk balasan atas diterimanya belis peminangan dari Penggugat. Setelah selesai prosesi acara adat
ub
Tergugat I mulai tinggal dan hidup bersama dirumah Penggugat layaknya suami istri;-------2.
Bahwa
menurut
pendapat
ahli
KENSIMUS
KENSI
ep
ka
m
peminangan, selanjutnya 4 (empat) hari kemudian sejak tanggal 20 Nopember 2014,
menyebutkan
sahnya
suatu
pertunanangan menurut hukum adat setempat adalah dikukuhkannya pertunangan seorang
on
ng
keluarganya pergi meminang ke rumah orangtua perempuan dengan membawa sirih pinang
es
R
laki-laki dengan seorang perempuan secara adat setempat dengan cara laki-laki dan
In d
A
gu
halaman 43 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 43
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dihadapan
orangtua
perempuan dan keluarganya dan dibuatkan upacara adat
R
dan
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
pertunangan serta dihadiri keluarga laki-laki dengan membawa semua pesyaratan dan
ng
kelengkapan yang sebelumnya sudah disepakati bersama dan diserahkan kepada keluarga
gu
perempuan. Bahwa setelah dilakukan pertunangan secara adat, laki-laki dan perempuan tersebut bisa hidup bersama dalam satu rumah layaknya suami isteri;-----------------------------
A
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan ahli sebagai pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa benar Penggugat telah meminang Tergugat I
ub lik
Menimbang, bahwa oleh karena pertunangan antara Penggugat dengan Tergugat I telah
dinyatakan sah menurut hukum adat setempat, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan petitum gugatan Penggugat sebagaimana petitum pada nomor 3 (tiga);------------------Menimbang, bahwa setelah dinyatakan sah pertunangan antara Penggugat dengan Tergugat I
ep
ah k
am
ah
menurut hukum adat setempat sehingga terikat pertunangan yang sah;-------------------------------------
In do ne si
R
menurut hukum adat setempat, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan petitum pokok gugatan Penggugat yaitu mengenai tuntutan pengembalian belis peminangan dan pembayaran denda
A gu ng
adat, yang menurut dalil-dalil gugatan dari Pengguat, hal tersebut karena Para Tergugat secara
sepihak telah memutuskan hubungan pertunangan dengan Penggugat, yang mana Tergugat I telah pergi meninggalkan Penggugat dan tidak lagi tinggal bersama dirumah Penggugat sampai saat ini, sehingga timbul permasalahan antara Penggugat dengan Para Tergugat, yang mana Penggugat menuntut pengembalian belis peminangan yang telah diberikan oleh Penggugat kepada Para
(tiga puluh lima
lik
ah
Tergugat yang apabila diperhitungkan dengan uang maka senilai Rp. 35.120.000,-
juta seratus dua puluh ribu rupiah) dan menuntut Para Tergugat agar membayar denda adat kepada
ub
Penggugat tersebut, kemudian dibantah oleh Para Tergugat dengan mengatakan bahwa kepergian
ep
Tergugat I ke rumah orangtuanya (Tergugat II) dengan meninggalkan Penggugat dari rumah tempat tinggal bersama, oleh karena Tergugat I diancam dan diusir oleh Penggugat melalui telephone yang
on
ng
es
R
ketika itu Penggugat sedang berada di Jayapura;---------------------------------------------------------------
M
In d
A
gu
halaman 44 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah). Atas dalil
Halaman 44
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia bahwa berdasarkan dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat serta
R
Menimbang,
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
bantahan yang dilakukan oleh Para Tergugat sebagaimana tersebut di atas, maka dalil-dalil pokok
ng
yang harus dibuktikan oleh Penggugat dalam perkara ini adalah:-------------------------------------------
gu
➢ Apakah benar Para Tergugat telah melanggar ketentuan hukum adat setempat
(Lain Nair Met Lee) sehingga harus dihukum untuk mengembalikan belis
A
peminangan yang telah diberikan oleh Penggugat kepada Para Tergugat yang
Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan para saksi yang dihadirkan oleh kedua
ub lik
ah
apabila diperhitungkan dengan uang senilai Rp. 35.120.000,- ?
selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut:--------------------------------------1. Bahwa menurut dalil pokok gugatan Penggugat, Tergugat I telah melanggar hukum adat
ep
ah k
am
belah pihak dan keterangan ahli yang dihadirkan oleh Para Tergugat sebagaimana tersebut diatas,
setempat yaitu Lain Nair Met Lee yang artinya seorang perempuan menyatakan kepada
In do ne si
R
pihak laki-laki bahwa dia tidak mau lagi bersuami dengan laki-laki tersebut;-------------------2. Bahwa berdasarkan fakta yang ada dan tidak dibantah oleh Penggugat yaitu menurut
A gu ng
keterangan saksi SERVIANA NONA ERNI dan keterangan saksi AGATA NURAK yang dihadirkan oleh Penggugat menyebutkan bahwa hubungan pertunangan antara Penggugat
dengan Tergugat I selama + 8 (delapan) bulan tinggal bersama dalam satu rumah sering terjadi pertengkaran dan tidak harmonis, kemudian puncak pertengkaran dan ketidak
harmonisan hubungan antara Penggugat dengan Tergugat I yaitu pada tanggal 15 Juli 2015,
lik
ah
yang ketika itu datang saudara kandung Tergugat I yang bernama VIAN (ROBERTUS
ub
sakit sekaligus meminta Tergugat I untuk melihat dan menjenguk Ibu kandungnya yang sedang sakit. Setelah Tergugat I menjenguk ibu kandungnya tanpa sepengetahuan Penggugat
ep
yang ketika itu sedang berada di Jayapura – Papua, kemudian besoknya pada tanggal 16 Juli
R
2015 barulah Tergugat I kembali pulang kerumah Penggugat. Kemudian setelah sampai
on
ng
es
dirumah Penggugat pada tanggal 16 Juli 2015, Tergugat I di telephone oleh Penggugat yang
M
In d
A
gu
halaman 45 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
VIANI) ke rumah Penggugat untuk memberitahukan kalau ibu kandung Tergugat I sedang
Halaman 45
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
ketika itu berada di Jayapura – Papua melalui handphone milik saudari kandungnya untuk menanyakan kepergian Tergugat I kerumah orang tuanya tanpa seijin Penggugat. Setelah
ng
selesai di telephone oleh Penggugat, Tergugat I langsung mengemas pakaian maupun
gu
barang-barang miliknya. Kemudian pada sore harinya saudara kandung Tergugat I bernama
VIAN dan VITALIS datang berkunjung ke rumah Penggugat dan melihat pakaian serta
A
barang-barang Tergugat I ada di ruang tamu. Melihat kejadian tersebut kemudian VIAN dan
ub lik
Tergugat I pergi bersama VIAN dan VITALIS kerumah orang tuanya, saat itu dilihat oleh saksi AGATA NURAK;----------------------------------------------------------------------------------
3. Bahwa menurut pendapat ahli KENSIMUS KENSI, hukum adat setempat memperbolehkan apabila seorang istri/perempuan meminta pulang ke rumah orangtuanya, laki-laki harus mengijinkannya sebatas mengunjungi orang tua / keluarganya dan apabila perempuan tidak
ep
ah k
am
ah
VITALIS membawa Tergugat I ke rumah orangtuanya (Tergugat II), yang mana ketika
In do ne si
R
mau balik lagi ke rumah laki-lakinya maka laki-lakinya sendiri yang harus datang menjemput perempuan tersebut dari rumah orangtuanya dan apabila laki-lakinya tidak pergi
A gu ng
datang menjemput maka laki-laki tersebut tidak dapat menuntut hak;-----------------------------
4. Bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat
sepatutnya Penggugat sendirilah yang harus datang kerumah Tergugat II untuk menjemput kembali Tergugat I kerumah orang tuanya namun yang terjadi justru Penggugat mengutus keluarganya yang bernama MOA GETE bersama BERTHOLDUS BINTANG MANIS alias
lik
ah
TITIK untuk datang bertemu dengan Tergugat II dengan tujuan agar Tergugat I datang kembali kerumah Penggugat, ketika itu Tergugat II menyampaikan kepada MOA GETE
ub
biar harmonis dan damai kembali, namun Penggugat maupun orang tuanya tidak pernah
ep
datang kerumah Para Tergugat dan tidak ada usaha dari Penggugat untuk datang menjemput maka berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidak dapat
on
ng
es
R
lagi menuntut hak pengembalian belis;-----------------------------------------------------------------
M
In d
A
gu
halaman 46 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
dengan mengatakan: Kasih tahu Penggugat dan orang tuanya agar dia sendiri datang kesini
Halaman 46
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Menimbang, bahwa istilah kata belis dalam perkawinan adat, ada yang mengartikan sebagai pemberian mas kawin keluarga yang diberikan oleh keluarga mempelai laki-laki kepada keluarga
ng
mempelai wanita, yang belis tersebut bisa berupa hewan ternak, kain tenun adat dan atau uang tunai
gu
yang besar kecilnya didasarkan pada kesepakatan sebelumnya, dan penyerahannya dilakukan sebelum dilangsungkannya perkawinan, sehingga apabila semua belis sudah dilunasi oleh pihak
A
keluarga laki-laki, maka acara pernikahan dapat dilaksanakan dan pengantin perempuan langsung
diantar ke kampung keluarga laki-laki. Selain itu juga ada yang mengartikan bahwa maksud dari
ub lik
ah
Pihak keluarga mempelai laki-laki menyerahkan belis kepada keluarga mempelai wanita tersebut
perempuannya yang tidak lagi menjadi anggota keluarga karena masuk kedalam keluarga mempelai laki-laki. Belis juga dimaknai sebagai simbol ucapan terima kasih dari keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan yang telah membesarkan anak perempuannya tersebut, yang kemudian
ep
ah k
am
adalah sebagai balas budi “air susu ibu” atau sebagai ‘pengganti’ rasa kasih sayang kepada anak
In do ne si
R
direlakan untuk diserahkan atau diambil masuk sebagai keluarga mempelai laki-laki. (vide Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor 120/Pdt/2014/PTK tanggal 27 Nopember 2014 Jo. Putusan
A gu ng
Mahkamah Agung RI Nomor 1065 K/Pdt/2015 tanggal 28 September 2015);----------------------------Menimbang, bahwa berpedoman pada pengertian belis sebagaimana tersebut diatas, Majelis
Hakim berpendapat hubungan Penggugat dengan Tergugat I sesungguhnya didasarkan kepada adat
istiadat yang dipenuhi nilai-nilai sakral tanpa ada paksaan dan bersifat sukarela, maka pemberian belis peminangan oleh Penggugat kepada Tergugat I pada waktu Penggugat melamar Tergugat I,
lik
ah
kemudian hidup bersama dalam satu rumah berdasarkan ikatan adat, dapat dinilai sebagai pemberian secara sukarela yang telah di sepakati sebelumnya secara bersama-sama. Begitupun sebaliknya
ub
balasan atas pemberian belis dari Penggugat, juga dapat dinilai sebagai pemberian balasan yang bersifat sukarela sebagaimana yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Hal mana
ep
ka
m
terhadap barang-barang yang telah diberikan oleh Para Tergugat kepada Penggugat sebagai bentuk
sejalan dengan kaedah hukum dalam Putusan Mahkamah Agung RI nomor 1065 K/Pdt/2015 tanggal
on
ng
perempuan didasarkan kepada adat istiadat yang dipenuhi nilai-nilai sakral tanpa paksaan dan
es
R
28 September 2015 yang menyebutkan bahwa oleh karena hubungan pihak laki-laki dengan pihak
In d
A
gu
halaman 47 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 47
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sukarela, maka pemberian belis oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan pada waktu keduanya masih hidup bersama dalam satu rumah berdasarkan ikatan adat, dapat dinilai sebagai pemberian
ng
secara yang bersifat sukarela;------------------------------------------------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat adalah tidak layak dan tidak sepantasnya belis yang sudah diberikan oleh Penggugat kepada Para
A
Tergugat tersebut dituntut pengembaliannya oleh pihak Penggugat kepada Para Tergugat, hal tersebut oleh karena tidak ada kewajiban hukum bagi Para Tergugat untuk mengembalikan belis
ub lik
ah
yang telah diterimanya dari Penggugat, terlebih Para Tergugat juga telah memberikan barang-barang
tersebut, Majelis Hakim berkesimpulan tuntutan pengembalian belis atau membayar kerugiankerugian kepada Penggugat sangatlah tidak beralasan sehingga patut untuk ditolak ;-------------------Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis
ep
ah k
am
kepada Penggugat sebagai bentuk balasan pemberian belis, maka berdasarkan pertimbangan
In do ne si
R
Hakim berkesimpulan bahwa dalil Penggugat yang menyatakan Para Tergugat telah melanggar ketentuan hukum adat setempat (Lain Nair Met Lee) sehingga harus dihukum untuk mengembalikan
A gu ng
belis kepada Penggugat sebesar Rp. 35.120.000,- (tiga puluh lima juta seratus dua puluh ribu rupiah)
adalah tidak dapat dibenarkan, sehingga dengan demikian petitum pokok dalam surat gugatan Penggugat haruslah ditolak;---------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena petitum pokok tentang tuntutan pengembalian belis
peminangan telah ditolak, maka terhadap tuntutan pembayaran denda adat berupa Kila Bitak, Ledan
lik
ah
Beak sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan Haput Wae Meang Mata Miak sebesar Rp.
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) adalah tidak beralasan lagi untuk dipertimbangkan lebih
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis
ep
Hakim berkesimpulan bahwa petitum pokok Penggugat pada nomor 4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam) adalah tidak beralasan sehingga patut untuk ditolak;-------------------------------------------------
es on
ng
M
R
ah
ka
m
lanjut sehingga patut pula untuk ditolak;------------------------------------------------------------------------
In d
A
gu
halaman 48 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa terhadap petitum nomor 2 (dua), 7 (tujuh), 8 (delapan) dan 9 (sembilan) adalah petitum yang bersifat accessoir (petitum tambahan) dari petitum 4 (empat), 5 (lima) dan 6
ng
(enam), maka petitum-petitum tersebut haruslah ditolak pula;-----------------------------------------------
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim hanya dapat mengabulkan petitum gugatan Penggugat pada nomor 3 (tiga) yang menyatakan
A
bahwa benar Penggugat telah meminang Tergugat I menurut hukum adat setempat sehingga terikat
ub lik
ah
pertunangan yang sah;---------------------------------------------------------------------------------------------B. DALAM REKONVENSI:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonvensi adalah telah jelas sebagaimana diuraikan di atas ;---------------------------------------------------------------------------------------------------
ep
ah k
am
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa dalam gugatan Rekonvensi, Para Penggugat Rekonvensi / Para Tergugat
In do ne si
R
Konvensi yang untuk selanjutnya disebut Penggugat I dan Penggugat II Rekonvensi pada pokoknya
A gu ng
telah mendalilkan sebagai berikut:-------------------------------------------------------------------------------
1. Bahwa Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi yang untuk selanjutnya disebut
Tergugat Rekonvensi, secara sepihak telah memutuskan hubungan pertunangan dengan
Penggugat I Rekonvensi dengan cara mengusir Penggugat I Rekonvensi dari rumah Tergugat Rekonvensi sehingga atas perbuatannya tersebut maka Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum adat Wain Nair Met Lee;----------------------------------
lik
ah
2. Bahwa setelah Para Penggugat Rekonvensi menerima peminangan dari Tergugat Rekonvensi
ub
barang kepada Penggugat Rekonvensi sebagai bentuk belis peminangan, kemudian Para Tergugat Rekonvensi
ep
Penggugat Rekonvensi juga memberikan barang-barang kepada
sebagai bentuk balasan yang apabila diperhitungkan dengan uang menurut Para Tergugat
tanggal 20 Nopember 2014 Penggugat I Rekonvensi pergi kerumah Tergugat Rekonvensi
on
ng
es
R
senilai Rp. 56.500.000,- (lima puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Kemudian sejak
M
In d
A
gu
halaman 49 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
pada tanggal 16 Nopember 2014, kemudian Tergugat Rekonvensi memberikan barang-
Halaman 49
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
dan tinggal hidup bersama dirumah Tergugat Rekonvensi. Selanjutnya pada tanggal 16 Juli 2015 terjadi pertengkaran antara Tergugat Rekonvensi dengan Penggugat I Rekonvensi oleh
ng
karena Penggugat I Rekonvensi pergi menjenguk ibu kandungnya tanpa mendapatkan ijin
gu
dari Tergugat Rekonvensi. Kemudian Tergugat Rekonvensi yang ketika itu berada di Jayapura – Papua menelephone Penggugat I Rekonvensi melalui Handphone milik saudari
A
kandungnya Tergugat Rekonvensi dan mengusir Penggugat I Rekonvensi dari rumah
Tergugat Rekonvensi. Bahwa atas perbuatannya tersebut maka Tergugat Rekonvensi telah
ub lik
ah
melakukan perbuatan melanggar hukum adat yaitu Wain Nair Met Lee dan dihukum untuk
sebesar Rp. 56.500.000,- (lima puluh enam juta lima ratus ribu rupiah) dan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar denda adat;-------------------------------------------------
3. Bahwa Para Penggugat Rekonvensi juga menuntut kepada Tergugat Rekonvensi agar
ep
ah k
am
mengembalikan seluruh barang-barang yang telah diterima dari Penggugat Rekonvensi
In do ne si
R
mengembalikan uang Penggugat I Rekonvensi yang dipinjam oleh Tergugat Rekonvensi selama masa pacaran yang besarnya sejumlah Rp. 5.200.000,- (lima juta dua ratus ribu
A gu ng
rupiah);----------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh dalil-dalil yang telah dikemukakan Penggugat
Rekonvensi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut:
lik
ah
1. Bahwa yang menjadi fakta dan tidak dibantah oleh Penggugat rekonvensi yaitu keterangan
ub
Rekonvensi, pada kenyataannya bahwa benar hubungan pertunangan antara Penggugat I Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi adalah tidak
harmonis dan sering terjadi
pertengkaran selama + 8 (delapan) bulan hidup bersama dirumah Tergugat Rekonvensi
ep
ka
m
saksi SERVIANA NONA ERNI dan saksi AGATA NURAK yang dihadirkan oleh Tergugat
hingga pada akhirnya Penggugat I Rekonvensi pergi dan tinggal kerumah orang tuanya
on
ng
yang menyatakan bahwa Penggugat I Rekonvensi telah diusir dari rumahnya Tergugat
es
R
(Penggugat II Rekonvesi) sampai saat ini. Namun terhadap dalil Penggugat I Rekonvensi
In d
A
gu
halaman 50 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 50
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Rekonvensi dan disertai ancaman oleh Tergugat Rekonvensi, menurut Majelis Hakim bahwa dalil Para Penggugat Rekonvensi tersebut hanya bersifat pengakuan sepihak tanpa didukung
ng
alat bukti lainnya. Sehingga petitum gugatan rekonvensi yang menyatakan bahwa Tergugat
gu
Rekonvensi telah melakukan perbuatan melanggar hukum adat yaitu Wain Nair Met Lee
dengan cara mengusir Penggugat I Rekonvensi dari rumahnya Tergugat Rekonvensi dan
A
disertai ancaman oleh Tergugat Rekonvensi adalah tidak beralasan sehingga patut untuk
ditolak;-------------------------------------------------------------------------------------------------------
ub lik
ah
2. Bahwa oleh karena Para Penggugat Rekonvensi tidak dapat membuktikan Tergugat
dengan cara mengusir Penggugat I Rekonvensi dari rumahnya Tergugat Rekonvensi dan disertai ancaman oleh Tergugat Rekonvensi, maka terhadap petitum Para Penggugat Rekonvensi yang menuntut agar Tergugat Rekonvensi mengembalikan seluruh barang-
ep
ah k
am
Rekonvensi telah melakukan perbuatan melanggar hukum adat yaitu Wain Nair Met Lee
In do ne si
R
barang yang telah diterima dari Para Penggugat Rekonvensi, yang apabila diperhitungkan dengan uang menurut Para Penggugat Rekonvensi senilai Rp. 56.500.000,- (lima puluh
A gu ng
enam juta lima ratus ribu rupiah) adalah tidak beralasan sehingga patut untuk ditolak;--------
3. Bahwa oleh karena petitum pokok gugatan rekonvensi berupa tuntutan pengembalian barang-barang sebagai bentuk balasan belis peminangan telah ditolak, maka petitum Para Penggugat Rekonvensi agar menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar denda adat
secara tunai dan seketika, menurut Majelis Hakim adalah tidak beralasan lagi untuk
4. Bahwa terhadap
lik
ah
dipertimbangakan lebih lanjut sehingga patut pula untuk ditolak;----------------------------------
petitum Para Penggugat Rekonvensi yang menuntut agar Tergugat
ub
Rekonvensi selama menjalin pacaran sebesar Rp. 5.200.000,- (lima juta dua ratus ribu
ep
rupiah), menurut Majelis Hakim petitum Para Penggugat Rekonvensi tersebut bersifat pengakuan sepihak tanpa didukung alat bukti lainnya sehingga Para Penggugat Rekonvensi
on
ng
es
R
tidak dapat membuktikan adanya hutang piutang antara Penggugat I Rekonvensi dengan
M
In d
A
gu
halaman 51 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Rekonvensi mengembalikan uang Penggugat I Rekonvensi yang dipinjam oleh Tergugat
Halaman 51
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Rekonvensi,
maka
Majelis
Hakim berkesimpulan
petitum Para Penggugat
R
Tergugat
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Rekonvensi adalah tidak beralasan sehingga patut untuk ditolak;---------------------------------
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan sebagaimana tersebut di atas,
gu
maka Majelis Hakim berpendapat oleh karena Petitum pokok gugatan rekonvensi Para Penggugat
ditolak, maka petitum accessoir (petitum tambahan) dari petitum pokok dalam surat gugatan berupa
A
tuntutan membayar dwangsom sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) haruslah ditolak pula;-----
ub lik
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis
Hakim berkesimpulan bahwa gugatan dari Para Penggugat Rekonvensi haruslah ditolak untuk
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpedoman pada pasal 5 ayat (1) Undang-Undang nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang menyatakan Hakim wajib menggali,
ep
ah k
am
seluruhnya;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat, Jo.
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia
mewajibkan
In do ne si
bahwasanya
A gu ng
1974,
R
Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 03 Tahun 1974 tertanggal 23 Nopember Pengadilan
untuk
memberikan alasan yang cukup (motiveringplich) atau pertimbangan-pertimbangan yang cukup dalam setiap putusan, maka Majelis Hakim dengan menggunakan kewenangan yang ada padanya
yang diberikan oleh undang-undang, tidak saja semata-mata memberikan pertimbangan yang hanya ditekankan pada aspek Legal Jusctice saja, tetapi lebih luas dari pada itu, Majelis Hakim juga wajib
hukumnya untuk mempertimbangkan aspek Social Justice dan Moral Justice, yakni sejauh mana
lik
ah
rasa keadilan yang tumbuh dan berkembang bagi masyarakat luas, demi kepentingan masyarakat
ub
C. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
namun oleh karena
gugatan pokok
ep
Menimbang, bahwa walaupun gugatan Penggugat Konvensi dikabulkan untuk sebagian, Penggugat dalam Konvensi dinyatakan ditolak,
maka
dalam Konvensi / Tergugat dalam Rekonvensi untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
on
ng
es
R
berpedoman pada pasal 192 R.Bg, sudah sepatutnya bagi Majelis Hakim menghukum Penggugat
M
In d
A
gu
halaman 52 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
umum;----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Halaman 52
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
perkara ini, yang hingga saat ini ditaksir sejumlah Rp. 1.446.000,- (satu juta empat ratus empat
Mengingat
ng
puluh enam ribu rupiah);------------------------------------------------------------------------------------------dan
memperhatikan
ketentuan-ketentuan
Rechtsreglement
Buitengewesten
gu
(R.Bg) Jo. Reglement of de Rechtsvordering (Rv), Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(Burgelijk Wetboek), Undang-Undang Nomor: 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor: 49 Tahun
A
2009, dan Peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini;------------------
ub lik
ah
----------------------------M E N G A D I L I:------------------------------A. DALAM KONVENSI:
-
Menolak Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
ep
II. DALAM POKOK PERKARA: -
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
-
Menyatakan menurut hukum adat setempat bahwa Penggugat ANSELMUS NONG
In do ne si
R
ah k
am
I. DALAM EKSEPSI:
A gu ng
SARENG telah meminang Tergugat I MARSELINA VALENTINA sehingga terikat pertunangan yang sah;
-
Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
B. DALAM REKONVENSI
DALAM POKOK PERKARA :
Menolak Gugatan Para Penggugat dalam Rekonvensi untuk seluruhnya;
lik
ah
-
ub
-
Menghukum Penggugat dalam Konvensi / Tergugat dalam Rekonvensi untuk membayar
ep
segala biaya yang timbul dalam perkara ini yang besarnya Rp. 1.446.000,- (satu juta empat ratus empat puluh enam ribu rupiah);------------------------------------------------------
R
ka
m
C. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
on
ng
Maumere, pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 oleh kami: SUPARDI, S.H.,M.H. selaku Hakim
es
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
In d
A
gu
halaman 53 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 53
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Ketua Majelis, I NYOMAN DIPA RUDIANA,S.E.,S.H.,M.H. dan I MADE WIGUNA,S.H.,M.H.
masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, putusan tersebut telah diucapkan pada hari Selasa
ng
tanggal 16 Agustus 2016 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut
gu
dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota yang sama dan dibantu oleh SELINCE O. LAIKOPAN, S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Maumere dan dihadiri pula oleh Kuasa
A
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Para Tergugat;--------------------------------------------------------
ep
SUPARDI, S.H.,M.H.
In do ne si
A gu ng
I MADE WIGUNA, S.H.,M.H.
R
am
ah k
I NYOMAN DIPA RUDIANA, S.E.,S.H.,M.H.
ub lik
HAKIM KETUA,
ah
HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
PANITERA PENGGANTI
SELFINCE O. LAIKOPAN, S.H.
Perincian biaya :
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Pemberkasan / ATK
: Rp
50.000.-
3.
Biaya Panggilan
: Rp
1.355.000,-
4.
Biaya Meterai
: Rp
6.000,-
5.
Biaya Redaksi
: Rp
5.000,-
Jumlah
: Rp 1.446.000,- (satu juta empat ratus empat puluh enam ribu rupiah)
ub
+
ep
m
es on
ng
M
R
ah
ka
lik
Biaya Pendaftaran
ah
1.
In d
A
gu
halaman 54 dari 54 halaman Putusan No. 42/Pdt.G/2015/PN.Mme
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 54