Rancangan Aktualisasi Dr. Triana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKTUALISASI MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI PROSEDUR PELAYANAN PASIEN SECARA BERJENJANG DI PUSKESMAS OLAK KEMANG KOTA JAMBI



Disusun Oleh : NAMA



: dr. TRIANA AMALIA



NIP



: 19940922 201903 2 020



FORMASI



: DOKTER AHLI PERTAMA



UNIT KERJA



: PUSKESMAS OLAK KEMANG



PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN I



PEMERINTAH KOTA JAMBI BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (BPSDM) PROVINSI JAMBI TAHUN 2019



1



LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI PROSEDUR PELAYANAN PASIEN SECARA BERJENJANG DI PUSKESMAS OLAK KEMANG KOTA JAMBI Nama



: dr. Triana Amalia



NIP



: 19940922 201903 2 020



Jabatan



: Dokter Ahli Pertama



Instansi



: Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi



AKTUALISASI MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI PROSEDUR PELAYANAN PASIEN SECARA BERJENJANG DI PUSKESMAS OLAK KEMANG KOTA JAMBI Disetujui untuk diseminarkan Pada tanggal Mei 2019 Bertempat di Gedung diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Jambi



Jambi,



Mei 2019



Peserta Diklat,



dr. Triana Amalia NIP. 19940922 201903 2 020



MENYETUJUI, Coach



Mentor



Dra. Hj. Enadarlita, M.KM NIP. 19640621 198703 2 004



dr. Ratna Sugiati NIP. 19770416 200907 2 001



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. PNS memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu, pegawai ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan



dan



pembangunan



nasional



melalui



pelaksanaan



kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dasar penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS adalah mengacu pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS seperti tercantum dalam Peraturan LAN Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dilakukan sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil yang diharapkan memiliki nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Serta memahami pentingnya pelayanan publik yang optimal, managemen ASN dan Whole of Government. Maka disusunlah rancangan aktualisasi ini sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pelatihan dasar CPNS.



3



Berdasarkan Permenkes Republik Indonesia No. 75 tahun 2014, Puskesmas



adalah



menyelenggarakan kesehatan



fasilitas



pelayanan



kesehatan



upaya kesehatan masyarakat dan



perseorangan



tingkat pertama,



yang upaya



dengan



lebih



mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pada Permenkes yang sama juga dijelaskan mengenai sistem rujukan yang merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Sistem



pelayanan



rujukan



sejatinya



dilaksanakan



secara



berjenjang, mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas, RS Tipe D, klinik, atau praktik dokter mandiri. Kemudian jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis tertentu, maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat II yakni Rumah Sakit Tipe C atau B, dan jika di fasilitas kesehatan tingkat kedua masih tidak memungkinkan untuk dilayani karena sarana dan prasarana kurang memadai maka dokter fasilitas kesehatan tingkat II akan merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat III yang diisi oleh Rumah Sakit Tipe A. Dewasa ini banyak masyarakat yang masih belum mengetahui mengenai sistem pelayanan kesehatan secara berjenjang, oleh karena itu sering terjadi miskomunikasi dalam pelayanan kesehatan. Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulis dalam membuat rancangan aktualisasi tentang meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan pasien secara berjenjang.



4



B. Deskripsi Umum 1) Gambaran Umum Instansi Puskesmas Olak Kemang terletak di Jl KH M. Saleh RT 01 Kel. Pasir Panjang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi dengan luas wilayah kerja ± 15,70 km2. Puskesmas Olak Kemang Merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, yang wilayah kerjanya mencakup 5 wilayah kelurahan yaitu : Kelurahan Pasir Panjang, Tanjung Raden, Tanjung Pasir, Olak Kemang, dan Ulu Gedong. puskesmas perawatan olak kemang memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif dengan sejumlah kegiatan program dan inovasinya sesuai dengan fungsi Puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Batas Wilayah Kerja : 



Di sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi







Di sebelah Selatan: berbatasan dengan sungai batang hari







Di sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi







Di sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.



5



Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi



2) Sumber Daya Puskesmas Olak Kemang memiliki sumber daya tenaga sebanyak 42 orang dimana 40 orang (95,2%) bertugas di Puskesmas Olak Kemang (Induk) berjumlah 2 orang (4,8%)



Tabel 1. Data Ketenagaan Puskesmas Olak Kemang No



Keterangan



Puskesmas Puskesmas



Puskesmas



Induk



Cabang



Pembantu



1



Dokter Umum



3



0



0



2



Dokter Gigi



1



-



0



3



Kesehatan Masyarakat



2



-



0



4



Keperawatan



2



0



0



5



D4 Kebidanan



1



0



2



6



Perawat



9



-



-



7



Bidan



13



-



-



8



Perawat Gigi



1



-



-



6



9



Apoteker



1



-



-



10



Asisten Apoteker



1



-



-



11



Sanitasi



1



-



-



12



Gizi



1



-



-



13



Laboratorium



1



-



-



14



Tata Usaha



1



-



-



15



Pekarya



0



0



-



16



Tenaga Non Kesehatan



5



0



-



3) Visi dan Misi Visi Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang



Misi 1. Turut serta berpartisipasi dalam menggerakkan pembangunan di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi yang berwawasan kesehatan lingkungan. 2. Mendorong peran serta dan kemandirian masyarakat Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi untuk menerapkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat baik secara individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungannya. 3. Berupaya dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, professional, adil, terjangkau, aman, dan paripurna di bidang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. 4. Melaksanakan kemitraan dan rujukan dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut milik pemerintah dan swasta 5. Memberikan pelayanan prima dengan filosofi motto pelayanan : Hati ikhlas, Senyum, Sapa, dan Sopan (HIS3), serta berorientasi memberikan kepuasan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.



7



Tata Nilai Puskesmas O : OBJEKTIF (dalam melayani semua pasien) L : LANCAR (dalam proses pelayanan pasien) A : AMANAH (dalam mengemban tugas/ Tupoksi) K : KOMUNIKATIF (dalam memberikan informasi)



K : KREATIF (dalam melakukan inovasi pelayanan) E : EMPATI (dalam memberikan pelayanan) M : MUSYAWARAH DAN MUFAKAT (dalam membuat keputusan) A : AMAN (mengutamakan keselamatan pasien dan petugas) N : NYAMAN (dalam memperoleh pelayanan dan dalam bekerja) G : GIGIH (dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan/ taeget)



4) Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum di Puskesmas Tugas Pokok : Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang berkaitan langsung pada pengobatan penyakit umum atau kuratif melalui tindakan medis yang sesuai standar operasional, disamping juga memberikan pelayanan kesehatan secara preventif.



Fungsi: Sebagai Dokter Puskesmas



Uraian Tugas: 1. Mengkoordinir pelayanan di Puskesmas agar terlaksana sesuai dengan prosedur pelayanan yang telah ditetapkan. 2. Melakukan pelayanan medik Umum. 3. Melakukan Tindakan kedaruratan medic 4. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita.



8



5. Menguji kesehatan individu. 6. Melayani dan menerima konsultasi dari dalam dan luar. 7. Melakukan edukasi dan penyuluhan. 8. Membuat catatan rekam medis pasien.



9



5) Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Olak Kemang



Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi



10



BAB II ISU STRATEGIS



A. Kondisi Saat Ini di Puskesmas Olak Kemang Puskesmas Olak Kemang merupakan salah satu dari dua puskesmas yang terdapat di Sebrang Kota Jambi. Berdasarkan pengalaman selama menjalani tugas sebagai dokter umum di Puskesmas Olak Kemang penulis menemukan beberapa isu yang sedang berkembang, di antaranya ialah belum memadainya ruang pemeriksaan yang tersedia di puskesmas. Hal ini dikarenakan sebelumnya Puskesmas



Olak



Kemang



yang



berlokasi



di



kelurahan



Olak



Kemang



dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit H. Abdurrahman Sayoeti, sehingga lokasi puskesmas dipindahkan ke lokasi Pustu Pasir Panjang yang terletak di Kelurahan Pasir Panjang. Oleh karena itu bangunan Pustu yang terbatas harus dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin agar fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat tetap dapat terlaksana dengan baik. Selain itu isu mengenai masih tingginya minat masyarakat untuk berobat ke mantri daripada ke puskesmas masih cukup banyak didapatkan di Puskesmas Olak Kemang. Kebiasaan dan sugesti turun temurun membuat kesadaran masyarakat untuk menerima pengobatan secara medis cukup berkurang, sehingga masyarakat lebih memilih berobat pada paramedis ataupun mantri yang sebenarnya tidak berkompeten dalam menjalankan praktik mandiri. Isu lainnya yang tak kalah penting dan sering ditemui ialah masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan kesehatan pasien secara berjenjang. Maksud pelayanan kesehatan secara berjenjang ialah sistem rujukan pelayanan kesehatan pasien dilaksanakan sesuai kebutuhan medis, yaitu dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat I seperti Puskesmas, Rumah Sakit Tipe D, klinik pratama, ataupun praktik dokter mandiri. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis tertentu, maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat II yakni Rumah Sakit Tipe C atau B, dan jika di fasilitas kesehatan tingkat kedua masih tidak memungkinkan untuk dilayani karena sarana dan prasarana kurang memadai maka dokter fasilitas kesehatan tingkat II akan merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat III yang diisi oleh Rumah Sakit Tipe A.



8



Akibat masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur tersebut membuat



masyarakat berorientasi bahwa datang ke puskesmas hanya untuk



meminta rujukan ke Rumah Sakit, padahal jenis penyakit yang diderita termasuk dalam 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk dan harus selesai pada Fasilitas Kesehatan Tingkat I. Hal ini juga menyebabkan angka rujukan di Puskesmas Olak Kemang begitu tinggi dan mendapat catatan khusus dari pihak Jaminan Kesehatan Masyarakat dalam hal ini BPJS.



B. Identifikasi Isu Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya.



Isu



merepresentasikan



suatu



kesenjangan



antara



praktik



organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dokter umum di Puskesmas Olak Kemang. Salah satu tupoksi yang diangkat ialah: Mengkoordinir pelayanan di Puskesmas agar terlaksana sesuai dengan prosedur pelayanan yang telah ditetapkan. Berdasarkan tupoksi tersebut, penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut: 1. Belum memadainya ruang pemeriksaan yang tersedia di Puskesmas Olak Kemang. 2. Masih tingginya minat masyarakat untuk berobat ke mantri daripada ke Puskesmas. 3. Masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan pasien secara berjenjang.



C. Perumusan dan Penetapan Isu Untuk menetapkan isu atau permasalahan utama (core issue) yang selanjutnya dilaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi, maka dilakukan metode analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) terhadap isu-isu yang ditemukan di



9



Puskesma Olak Kemang. Metode ini adalah alat ukur untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Untuk analisis APKL, caranya dengan menconteng kolom APKL berdasarkan analisis isu yang terjadi saat ini untuk menentukan prioritas isu yang harus di angkat. Sedangkan untuk analisis USG, caranya dengan menentukan tingkat keseriusan dengan skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki skor tertinggi adalah yang terprioritas untuk dicari pemecahan masalahnya terlebih dahulu. Berikut pengertian dari masing-masing komponennya a. Urgency : seberapa mendesak isu tersebut berdasarkan tekanan waktu untuk memecahkan masalah b. Seriousness : seberapa serius isu tersebut berdasarkan akibat yang timbul jika terjadi penundaan pemecahan masalah tersebut c.



Growth : seberapa banyak kemungkinan isu tersebut berkembang makin memburuk jika terjadi penundaan pemecahan masalah.



Berikut hasil analisis APKL dan USG



terhadap isu-isu yang ditemukan di



Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi:



Tabel 2. Analisis isu dengan metode APKL NO Belum 1



KRITERIA ISU



PENETAPAN ISU memadainya



pemeriksaan



yang



JUMLAH



A



P



K



L



















4











-







3



















4



ruang



tersedia



di



Puskesmas Olak Kemang. Masih tingginya minat masyarakat 2



untuk berobat ke mantri daripada ke puskesmas. Masih



3



rendahnya



pemahaman



masyarakat



mengenai



pelayanan



kesehatan



prosedur secara



berjenjang



10



Tabel 3. Menentukan isu prioritas dengan metode USG



NO



Belum 1



KRITERIA



SITUASI/KESERIUSAN memadainya



TOTAL



PERINGKAT



U



S



G



4



3



3



10



II



4



4



4



12



I



ruang



pemeriksaan yang tersedia di Puskesmas Olak Kemang Masih rendahnya pemahaman



2



masyarakat mengenai prosedur pelayanan



kesehatan



secara



berjenjang



Tabel 4. Keterangan Skala Linkert USG Urgency



Seriousness



Growth



5= Sangat Urgent 5= Sangat Serius



5=Sangat Berkembang



4= Urgent



4= Serius



4= Berkembang



3= Cukup Urgent



3= Cukup Serius



3= Cukup Berkembang



2= Kurang Urgent 2= Kurang Serius



2= Kurang Berkembang



1= Tidak Urgent



1= Tidak Berkembang



1= Tidak Serius



Berdasarkan tabel analisis alat ukur isu diatas, maka core issue yang akan diangkat adalah isu atau permasalahan pada nomor dua. Kegiatan aktualisasi akhirnya difokuskan kepada “Masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan kesehatan secara berjenjang” Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan kesehatan secara berjenjang, maka dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1.



Melakukan koordinasi tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi



2.



Membuat leaflet mengenai alur pelayanan kesehatan berjenjang.



3.



Membuat banner mengenai 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk dan harus selesai ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.



4.



Membuat poster alur pelayanan rujukan di puskesmas. 11



5.



Melakukan sosialisasi mengenai alur pelayanan kesehatan berjenjang kepada tokoh masyarakat



6.



Melakukan penyuluhan mengenai 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk dan harus selesai ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.



7.



Melakukan konseling mengenai alur pelayanan rujukan di puskesmas.



D. Kondisi yang Diharapkan di Puskesmas Olak Kemang Jika masyarakat mengerti akan pentingnya alur pelayanan pasien secara berjenjang, diharapkan fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat dapat meningkat, serta angka rujukan dari 144 diagnosis penyakit yang merupakan kompetensi fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam hal ini puskesmas dapat diminimalisir.



E. Penetapan Role Model Role model diperlukan dalam suatu rancangan aktualisasi sebagai panutan dan membangkitkan motivasi pada penulis. Role model ditetapkan berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang telah dirasakan oleh penulis. Dalam rancangan aktualisasi ini, penulis menetapkan dr. Ratna Sugiati sebagai role model. Beliau adalah seorang Kepala Puskesmas di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Penulis menetapkan beliau sebagai role model karena kegigihan dan semangat kerja beliau guna memajukan suatu instansi. Pada tahun 2004 beliau mulai mengabdi sebagai dokter PTT di Puskesmas Putri Ayu. Setelah menjalani 4 tahun sebagai dokter PTT di Puskesmas, beliau dipindahkan ke RS H. Abdul Manap dan dipercaya memegang jabatan sebagai Koordinator Rawat Jalan. Selanjutnya beliau mengikuti seleksi CPNS dan diterima sebagai dokter fungsional di Puskesmas Tahtul Yaman pada tahun 2009. Karena kegigihan dan semangat memajukan instansi yang beliau miliki itulah sehingga pada tahun 2017 beliau diamanahi jabatan struktural sebagai Kepala Puskesmas Olak Kemang hingga saat ini.



12



Gambar 2. Foto dr. Ratna Sugiati



Berdasarkan semangat, kedisiplinan, dan kegigihan beliau di usia muda, penulis menetapkan beliau sebagai role model agar dapat memotivasi penulis untuk mengambil nilai-nilai positif dan lebih bersemangat dalam menjalani tugas sebagai seorang ASN.



13



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI



A. Rencana Aktualisasi Unit Kerja



: Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi



Identifikasi Isu : 1. Belum memadainya ruang pemeriksaan yang tersedia di Puskesmas Olak Kemang 2. Masih tingginya minat masyarakat untuk berobat ke mantri daripada ke puskesmas. 3. Masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan pasien secara berjenjang Isu yang Diangkat : Masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan pasien secara berjenjang.



Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai prosedur pelayanan pasien secara berjenjang.



Kegiatan : 1. Melakukan koordinasi tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi 2. Membuat leaflet mengenai alur pelayanan kesehatan berjenjang. 3. Membuat banner mengenai 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk dan harus selesai ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. 4. Membuat poster alur pelayanan rujukan di puskesmas. 5. Melakukan sosialisasi mengenai alur pelayanan kesehatan berjenjang kepada tokoh masyarakat 6. Melakukan penyuluhan mengenai 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk dan harus selesai ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. 7. Melakukan konseling mengenai alur pelayanan rujukan di puskesmas.



14



Tabel 5. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output yang diharapkan



NO.



1 1.



KEGIATAN



TAHAPAN KEGIATAN



2 Melakukan



3 1. Berkonsultasi



OUTPUT/ HASIL



KETERKAITAN



KONTRIBUSI



SUBSTANSI MATA



TERHADAP VISI DAN



PELATIHAN



MISI ORGANISASI



5



6



4 1. Persetujuan



PENGUATAN NILAI



STAKE



ORGANISA-



HOLDER



SI 7



Akuntabilitas



Melakukan koordinasi



1. Komuni-



1. Mentor 2. Rekan



koordinasi



dengan



mentor



Koordinasi dengan



tentang pelaksanaan



katif



tentang



mentor



tentang



berbagai pihak terkait



kegiatan aktualisasi



2. Kreatif



pelaksanaan



mengenai



kegiatan



dilaksanakan dengan



sejalan dengan visi



3. Musya-



kegiatan



rancangan



aktualisasi



penuh tanggung jawab



Puskesmas Olak



warah



aktualisasi



kegiatan



Kemang yakni agar



dan



Etika Publik



terwujudnya



Mufakat



Saat berkonsultasi



masyarakat sehat dan



dengan mentor dengan



mandiri di wilayah



mengedepankan nilai



kerja Puskesmas Olak



kesopanan



Kemang .



aktualisasi 2. Menyiapkan rencana kegiatan yang akan



2. Tersusunnya rencana kegiatan yang akan diaplikasikan



diaplikasikan



3. Tersampaika



3. Menjelaskan



nnya rencana



tentang



8



aktualisasi



15



sejawat



rencana



kepada



aktualisasi



teman



dengan rekan



sejawat



sejawat 2



Membuat



1. Berkonsultasi



1. Persetujuan



Akuntabilitas



Pembuatan leaflet



1. Komuni-



1. Mentor



katif



2. Rekan



leaflet



dengan



mentor



Dalam membuat leaflet



mengenai alur



mengenai



mentor



tentang



mengenai alur



pelayanan kesehatan



2. Kreatif



alur



mengenai



kegiatan



pelayanan kesehatan



berjenjang sesuai



3. Musyawa 3. Pihak



pelayanan



rancangan



aktualisasi



berjenjang dilakukan



dengan misi



rah dan



perceta-



kesehatan



kegiatan



dengan penuh



puskesmas ketiga



Mufakat



kan



berjenjang.



aktualisasi



tanggung jawab tanpa



yakni berupaya dan



memanipulasi sumber



berinovasi dalam



2. Menyiapkan referensi pembuatan leaflet alur pelayanan kesehatan berjenjang



2. Terkumpulnya referensi tentang alur pelayanan kesehatan secara berjenjang 3. Desain



memberikan Etika Publik



pelayanan kesehatan



Saat berkonsultasi



yang berkualitas,



dengan mentor dengan



professional, adil,



mengedepankan nilai



terjangkau, aman, dan



kesopanan



paripurna di bidang



leaflet alur



promotif, preventif,



desain leaflet



pelayanan



kuratif, dan



alur



kesehatan



rehabilitatif.



3. Menyusun



16



Sejawat



leaflet



pelayanan



secara



Komitmen Mutu



kesehatan



berjenjang



Pembuatan leaflet



berjenjang 4. Menyusun draft leaflet 5. Berkoordinasi kembali dengan mentor mengenai



4. Draft leaflet alur pelayanan kesehatan secara berjenjang



berdasarkan referensi yang valid dan berorientasi mutu



Anti Korupsi Pembuatan leaflet dilakukan secara



5. Diperolehnya mandiri tanpa gambaran



membebankan biaya



6. Finalisasi



akhir draft



pada pihak lain



7. Mencetak



leaflet



daft leaflet



leaflet



6. Perbaikan draft leaflet 7. Leaflet alur pelayanan kesehatan berjenjang



17



3



Membuat



1. Menyiapkan



1. Terkumpul-



Akuntabilitas



Pembuatan banner



1. Komuni-



1. Mentor



katif



2. Rekan



banner



referensi



nya referensi



Banner edukasi dibuat



mengenai alur



mengenai



pembuatan



tentang 144



kreatif dan menarik



pelayanan kesehatan



144



banner



diagnosis



dengan mengacu pada



berjenjang sesuai



diagnosis



mengenai



penyakit yang



literatur yang valid



dengan misi



penyakit



144



tidak dapat



diagnosis



dirujuk dan



Etika Publik



yakni berupaya dan



dapat dirujuk



penyakit



harus selesai



Banner ditempatkan



berinovasi dalam



dan



yang tidak



ditangani



pada tempat yang tidak



memberikan



rah dan



dapat dirujuk



pada fasilitas



mengganggu pasien



pelayanan kesehatan



mufakat



kesehatan



dan keluarga pasien



yang berkualitas,



yang



tidak



harus



selesai ditangani



2. Menyusun



pada fasilitas



desain



tingkat



kesehatan



banner



pertama.



tingkat



mengenai



pertama.



144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk 3. Berkoordinasi dengan



2. Desain banner 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk 3. Draft banner



puskesmas ketiga



professional, adil, Komitmen Mutu



terjangkau, aman, dan



Banner edukasi dibuat



paripurna di bidang



sebagai suatu inovasi



promotif, preventif,



yang belum ada di



kuratif, dan



Puskesmas Olak



rehabilitatif.



Kemang



Anti Korupsi Pembuatan banner 18



2. Kreatif 3. Aman 4. Nyaman



Sejawat 3. Pihak percetakan banner



5. Musyawa



mentor



144 diagnosis



edukasi dilakukan



mengenai



penyakit yang



secara mandiri, tanpa



daft banner



tidak dapat



memungut biaya, dan



dirujuk



tidak ada melibatkan



4. Finalisasi 5. Mencetak banner



4. Perbaikan



kepentingan lain



draft banner 5. Banner 144 diagnosis penyakit yang tidak dapat dirujuk dan harus selesai ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.



19



4



Membuat poster



1. Menyiapkan alur



pelayanan rujukan



di



puskesmas.



1. Terkumpul-



Akuntabilitas



Pembuatan poster alur



1. Komuni-



1. Mentor



katif



2. Rekan



referensi



nya referensi



Poster edukasi dibuat



pelayanan rujukan di



poster alur



tentang alur



kreatif dan menarik



puskesmas sejalan



2. Kreatif



pelayanan



pelayanan



dengan mengacu pada



dengan misi



3. Musyawa



rujukan di



rujukan di



literatur yang valid



puskesmas keempat



rah dan



perceta-



puskesmas.



puskesmas



yakni melaksanakan



Mufakat



kan



2. Menyusun desain poster alur pelayanan rujukan di puskesmas. 3. Berkoordinasi



2. Desain poster pelayanan rujukan di puskesmas 3. Draft poster



Nasionalisme



kemitraan dan rujukan



Poster edukasi dibuat



dengan fasilitas



menggunakan Bahasa



kesehatan tingkat



Indonesia yang baik



lanjut milik pemerintah



dan benar



dan swasta



Komitmen Mutu



dengan



alur



Pembuatan poster



mentor



pelayanan



berdasarkan referensi



mengenai



rujukan di



yang valid dan



daft poster



puskesmas



berorientasi mutu



4. Finalisasi 5. Mencetak



4. Perbaikan draft poster



poster



Anti Korupsi Pembuatan poster



5. Poster alur



dilakukan secara 20



sejawat 3. Pihak



poster



5



Melakukan



1. Menyiapkan



pelayanan



mandiri tanpa



rujukan di



membebankan biaya



puskesmas



pada pihak lain



1. Tersusunnya



Akuntabilitas



Melakukan sosialisasi



1. Lancar 2. Komuni-



sosialisasi



materi



materi



Sosialisasi mengenari



kepada tokoh



mengenai



sosialisasi



sosialisasi



alur pelayanan



masyarakat



alur



alur



alur



kesehatan berjenjang



merupakan penerapan



3. Kreatif



pelayanan



pelayanan



pelayanan



dilakukan secara



misi puskesmas yang



4. Empati



kesehatan



kesehatan



kesehatan



sistematis



pertama yakni turut



berjenjang



berjenjang



berjenjang



kepada tokoh 2. Berkoordinasi masyarakat



dengan tokoh masyarakat terkait 3. Membagikan leaflet kepada tokoh masyarakat 4. Menjelaskan



2. Tersusunnya jadwal sosialisasi alur pelayanan kesehatan berjenjang



serta berpartisipasi Etika Publik



dalam menggerakkan



Sosialisasi dilakukan



pembangunan di



dengan cara yang



Kecamatan Danau



menarik dan tidak



Teluk Kota Jambi yang



melupakan senyum,



berwawasan



salam, sapa, sopan,



kesehatan lingkungan



dan santun



3. Tokoh 21



katif



1. Tokoh masyarakat 2. Rekan Sejawat



tentang alur



masyarakat



Komitmen Mutu



pelayanan



mendapatkan



Agar efektif dan efisien



kesehatan



leaflet alur



maka penyuluhan akan



berjenjang



pelayanan



dilakukan tepat waktu



melalui



kesehatan



tanpa menganggu jam



presentasi



berjenjang



pelayanan



5. Tanya jawab mengenai alur pelayanan kesehatan secara berjenjang



4. Tokoh masyarakat memahami alur pelayanan



Anti Korupsi Penyuluhan dilakukan tanpa memungut biaya dari pihak manapun



kesehatan berjenjang 5. Pemahaman lebih dalam mengenai alur pelayanan kesehatan



22



berjenjang



6



Melakukan



1. Membagikan



1. Masyarakat



Akuntabilitas



Melakukan penyuluhan



1. Lancar



1.Masyara-



mendapatkan



Penyuluhanakan



mengenai 144



2. Komuni-



kat



penyuluhan



leaflet



mengenai



mengenai alur leaflet alur



dilakukan secara



diagnosis penyakit



144



pelayanan



pelayanan



sistematis sesuai cara



diagnosis



kesehatan



kesehatan



penyakit



berjenjang dan berjenjang dan



yang



katif



2. Pasien



yang tidak dapat



3. Kreatif



3.Rekan



penyuluhan dalam ilmu



dirujuk dan harus



4. Empati



Sejawat



kedokteran



selesai ditangani pada



tidak



144 diagnosis



144 diagnosis



dapat dirujuk



penyakit yang



penyakit yang



Nasionalisme



tingkat pertama



dan



tidak dapat



tidak dapat



Sasaran penyuluhan ini



sejalan dengan misi



dirujuk



dirujuk



adalah seluruh



puskesmas ketiga



harus



selesai ditangani



2. Menjelaskan



2. Masyarakat



fasilitas kesehatan



pengunjung puskesmas yakni berupaya dan



pada fasilitas



tentang alur



memahami



tanpa membedakan



berinovasi dalam



kesehatan



pelayanan



alur



suku, ras, agama, dan



memberikan



tingkat



kesehatan



pelayanan



golongan



pelayanan kesehatan



pertama.



berjenjang dan



kesehatan



144 diagnosis



berjenjang



Etika Publik



professional, adil,



penyakit yang



berjenjang



Penyuluhan dilakukan



terjangkau, aman, dan



yang berkualitas,



23



tidak dapat



dan 144



dengan cara yang



paripurna di bidang



dirujuk melalui



diagnosis



menarik dan tidak



promotif, preventif,



presentasi



penyakit yang



melupakan senyum,



kuratif, dan



penyuluhan



tidak dapat



salam, sapa, sopan,



rehabilitatif.



dirujuk



dan santun



3. Tanya jawab mengenai alur



melalui



pelayanan



presentasi



Komitmen Mutu



kesehatan



penyuluhan



Agar efektif dan efisien



berjenjang dan



maka penyuluhan akan



144 diagnosis



3. Pemahaman



dilakukan tepat waktu



penyakit yang



lebih dalam



tanpa menganggu



tidak dapat



mengenai



pelayanan



dirujuk



alur pelayanan



Anti Korupsi



kesehatan



Penyuluhan akan saya



berjenjang



lakukan tanpa



dan 144



memungut biaya dari



diagnosis



pihak manapun



penyakit yang tidak dapat dirujuk 24



7



Melakukan konseling



1. Tersusunnya 1. Menyiapkan



Akuntabilitas 1.



Memberikan konseling



1. Lancar



materi



Konseling mengenari



kepada pasien



2. Komuni-



mengenai



materi



konseling



alur pelayanan



merupakan penerapan



katif



alur



konseling



mengenai



kesehatan berjenjang



misi kelima puskesmas



3. Kreatif



pelayanan



mengenai



alur



dilakukan secara



yakni memberikan



4. Empati



rujukan di



alur



pelayanan



sistematis berdasarkan



pelayanan prima



puskesmas



pelayanan



rujukan di



sumber yang valid



dengan filosofi motto



rujukan di



puskesmas



puskesmas



Etika Publik



Senyum, Sapa, dan



bersedia



Konseling dilakukan



Sopan (HIS3), serta



i dengan



mendengar-



dengan cara yang



berorientasi



pasien untuk



kan



menarik dan tidak



memberikan kepuasan



menyampaik



konseling



melupakan senyum,



pelayanan kesehatan



an konseling



mengenai



salam, sapa, sopan,



kepada masyarakat.



mengenai



alur



dan santun



alur



pelayanan



pelayanan



rujukan di



Komitmen Mutu



rujukan di



puskesmas



Penyampaian



2. Berkoordinas



puskesmas 3. Melakukan konseling



2. Pasien



pelayanan: Hati ikhlas,



3. Pasien



konseling berdasarkan



memahami



referensi yang valid



alur



dan berorientasi mutu 25



Pasien



mengnai alur



pelayanan



pelayanan



rujukan di



Anti Korupsi



rujukan di



puskesmas



Konseling dilakukan



puskesmas 4. Tanya jawab



4. Pemahaman lebih dalam



mengenai



mengenai



alur



alur



pelayanan



pelayanan



rujukan di



rujukan di



puskesmas



puskesmas



tanpa memungut biaya dari pihak manapun



26